Anda di halaman 1dari 10

DAMPAK TERJADINYA PERUBAHAN SOSIAL DAN DINAMIKA

PEMERINTAHAN BAGI MASYARAKAT DI INDONESIA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:

Perubahan Sosial & Dinamika Pemerintahan

Dosen Pengasuh : Pangeran Anugrah, MIP

Di susun oleh :

Nama: Festi Bu`ulolo

Npm : 21.011.111.020

Jurusan: Ilmu Pemerintahan

Kelas: Pagi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS DARMA AGUNG MEDAN

T.A 2024
Dampak Terjadinya Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan Bagi
Masyarakat di Indonesia

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang

Perubahan sosial merupakan suatu proses yang tak terhindarkan dalam


kehidupan masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat Indonesia
mengalami berbagai transformasi yang pada akhirnya memberikan dampak signifikan
terhadap struktur dan fungsi pemerintahan. Perubahan sosial adalah perubahan
kehidupan masyarakat yang berlangsung terus-menerus dan tidak akan pernah
berhenti, karena tidak ada satu masyarakatpun yang berhenti pada suatu titik tertentu
sepanjang masa. Artinya, meskipun para Sosiolog memberikan klasifikasi terhadap
masyarakat statis dan dinamis, namun yang dimaksud masyarakat statis adalah
masyarakat yang sedikit sekali mengalami perubahan dan berjalan lambat, artinya di
dalam masyarakat statis tersebut tetap mengalami perubahan. Adapun masyarakat
dinamis adalah masyarakat yang mengalami berbagai perubahan yang cepat.

Masyarakat memiliki peran sangat penting terhadap terjadinya perubahan


sosial. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu
ingin melakukan perubahan, karena manusia memiliki sifat selalu tidak puas terhadap
apa yang telah dicapainya, ingin mencari sesuatu yang baru untuk mengubah keadaan
agar menjadi lebih baik sesuai dengan kebutuhannya. Manusia sebagai mahluk Tuhan,
dibekali akal-budi untuk memenuhi kebutuhannya. Kelebihan manusia terletak pada
akal-budi tersebut, yakni sebagai potensi dalam diri manusia yang tidak dimiliki oleh
mahluk lain. Akal merupakan kemampuan berpikir. Kemampuan berpikir digunakan
oleh manusia untuk memecahkan masalah - masalah hidup yang dihadapinya. Budi
merupakan bagian dari kata hati, berupa paduan akal dan perasaan, yang dapat
membedakan antara baik dan buruk sesuatu. Dengan berbekal akal-budi tersebut
manusia memiliki tujuh kemampuan yang berfungsi untuk: menciptakan,
mengkreasi,memperlakukan, memperbarui, memperbaiki, mengembangkan, dan
meningkatkan segala hal dalam interaksinya dengan alam maupun manusia lainnya.

Layaknya seorang manusia yang selalu mengalami perkembangan baik fisik


ataupun mental secara bertahap, masyarakat sebagai gabungan dari individuindividu
yang membentuk suatu kelompok juga mengalami perubahan demi perubahan seiring
berjalannya waktu. Perkembangan yang terjadi dalam masyarakat merupakan bagian
dari perubahan sosial. Perubahan dan perkembangan masyarakat tidak terjadi dengan
sendirinya, melainkan terdapat faktor-faktor yang menjadi penyebab akibat dari
interaksi dan aktivitas masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat berlangsung secara cepat,
terjadi secara tiba-tiba tanpa dikehendaki. Bisa juga berlangsung secara perlahan
tanpa disadari oleh masyarakat. Tahun 1998 Indonesia memasuki babak baru yang
disebut dengan era reformasi. Dimana era ini ditandai dengan digulingkannya
kepemimpinan Presiden kedua Indonesia kala itu yaitu Soeharto. Era reformasi
mengubah tatanan sistem Pemerintahan dari Sentralistik menuju Desentralisistik, dari
pemerintahan yang terpusat kemudian diserahkan kepada masing-masing tiap daerah,
atau saat ini lebih dikenal dengan Otonomi Daerah.

Pemerintah memiliki peran penting dalam menghadapi perubahan sosial di


Indonesia melalui kebijakan yang mendukung pemberdayaan masyarakat, pendidikan
yang inklusif, infrastruktur yang mendukung mobilitas sosial, serta kebijakan
ekonomi yang memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat. Selain itu, kebijakan
yang berfokus pada perlindungan lingkungan, peningkatan kesejahteraan sosial, serta
penguatan nilai-nilai budaya juga menjadi bagian integral dari upaya menghadapi
perubahan sosial. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat beradaptasi secara positif
terhadap perubahan yang terjadi. Dinamika pemerintah juga memainkan peran
penting dalam mengelola perubahan ini. Kebijakan pemerintah, baik terkait dengan
ekonomi, pendidikan, kesehatan, maupun infrastruktur, memiliki dampak yang
signifikan bagi masyarakat. Pemerintah bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
kebijakan yang diambil dapat mengakomodasi perubahan sosial dan mendukung
kesejahteraan masyarakat.

Fungsi dari suatu pemerintahan adalah pembangunan, pemberdayaan dan


pelayanan terhadap masyarakat. Dengan adanya proses pembangunan, pemberdayaan,
dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat maka dalam titik dan waktu tertentu
keadaan masyarakat akan berubah. Tuntutan dan kebutuhannya pun akan berubah
pula. Tentunya hal ini harus menjadi konsekuensi bagi pemerintah itu sendiri dan
harus direspon. Artinya perubahan sosial yang terjadi harus diimbangi oleh dinamika
pemerintahan.

Dinamika pemerintahan ini harus diwujudkan antara lain dalam bentuk


peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan publik. Pelayanan publik harus
diciptakan sedemikian rupa oleh pemerintah sehingga paling tidak kebutuhan
pelayanan dasar masyarakat terpenuhi. Pengembangan pelayanan publik yang sesuai
dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat ini akan berdampak terhadap
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Semakin baik pelayanan publik yang
dilakukan oleh pemerintah terhadap masyarakat, maka akan semakin sejahtera dan
makmur masyarakat itu. Sebaliknya semakin jelek pelayanan publik yang dilakukan
oleh pemerintah terhadap masyarakat, maka akan semakin jauh dari sejahtera dan
makmur masyarakat tersebut.

Keterkaitan dan dampak dari pelayanan publik ini tampaknya belum banyak
dipahami oleh orang atau lembaga yang bersangkutan, sehinggas dalam kenyataannya
pelayanan publik pada umumnya masih belum optimal dan maksimal serta belum
memuaskan masyarakat. Komplain terhadap pelayanan yang dilakukan pemerintah
masih sering bermunculan dalam berbagai aspek dalam berbagai media cetak dan
elektronik.
1.2. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran mengenai dampak dan dinamika pemerintahan bagi


masyarakat di Indonesia melibatkan beberapa elemen penting:
1. Demokrasi dan Demokratisasi
Transformasi sistem demokrasi dan pemilu di Indonesia pasca masa reformasi
tahun 1998 memberikan dampak yang signifikan terhadap dinamika politik dan
partisipasi masyarakat. Dinamika ini mempengaruhi bagaimana masyarakat
berpartisipasi dalam proses politik dan bagaimana kebijakan pemerintah dibuat dan
diterapkan.
2. Polarisasi Politik
Polarisasi politik menjadi alasan atau faktor dinamika politik karena
mencerminkan perpecahan antara kelompok-kelompok masyarakat dikarenakan
perbedaan ideologi. Hal ini dapat mempengaruhi bagaimana partai atau peserta
pemilu mencari pasar kampanye.
3. Perubahan Sistem Politik dan Pemerintahan
Perubahan dalam sistem politik dan pemerintahan di Indonesia juga memiliki
dampak terhadap dinamika sosial dalam masyarakat. Ini mencakup bagaimana
kebijakan pemerintah dibuat dan dijalankan, serta bagaimana masyarakat berinteraksi
dengan pemerintah.

Kerangka pemikiran ini membantu dalam memahami bagaimana perubahan


dan dinamika dalam pemerintahan dapat mempengaruhi masyarakat di Indonesia,
baik dalam hal partisipasi politik, pembuatan kebijakan, atau interaksi sosial.
1. Tinjauan Pustaka
a) Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah suatu proses perubahan yang terjadi pada lembaga
kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola
perikelakuan diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat (Lumintang,
2015).
b) Dinamika Politik
Studi tentang dinamika politik, khususnya menjelang pemilihan presiden,
menunjukkan bahwa perubahan dan dinamika dalam politik dapat
mempengaruhi masyarakat dan cara mereka memilih pemimpin mereka.
c) Dinamika Masyarakat
Dinamika masyarakat berarti interaksi atau interdependensi antara masyarakat
satu dengan yang lain. Masyarakat adalah kumpulan individu yang saling
berinteraksi dan bersosialisasi serta mempunyai tujuan bersama .
d) Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan
Perubahan sosial secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran
atau berubahnya struktur/tatanan di dalam masyarakat, meliputi pola pikir
yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan
penghidupan yang lebih bermartabat.
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Defenisi Perubahan Sosial Menurut Para Ahli

 Menurut John Luwis Gillin dan John Philip Gillin


Pengertian perubahan sosial menurut John Luwis Gillin dan John Philip Gillin adalah
perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima
karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi
penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat.
 Menurut Prof. Selo Soemardjan
Pengertian perubahan sosial menurut Prof. Selo Soemardjan adalah perubahan yang
terjadi pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi
sistem sosialnya.
 Menurut Emile Durkheim
Pengertian perubahan sosial menurut Emile Durkheim adalah perubahan yang terjadi
sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan
masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam
kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.
 Menurut Robert M.I Lawang
Pengertian perubahan sosial menurut Robert M.I Lawang adalah proses ketika dalam
suatu sistem sosial terdapat perbedaan-perbedaan yang dapat diukur yang terjadi
dalam suatu kurun waktu tertentu.
 Menurut Prof. Dr. M. Tahir Kasnawi
Pengertian perubahan sosial menurut Prof. Dr. M. Tahir Kasnawi adalah suatu proses
perubahan, modifikasi, atau penyesuaian-penyesuaian yang terjadi dalam pola hidup
masyarakat, yang mencakup nilai-nilai budaya, pola perilaku kelompok masyarakat,
hubungan-hubungan sosial ekonomi, serta kelembagaan-kelembagaan masyarakat,
baik dalam aspek kehidupan material maupun nonmateri.
 Menurut Robert H. Lauer
Pengertian perubahan sosial menurut Robert H. Lauer adalah perubahan dalam segi
fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia, mulai dari tingkat individual
hingga tingkat dunia.

 Menurut Max Weber


Pengertian perubahan sosial menurut Max Weber adalah perubahan situasi dalam
masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur.
 Menurut Samuel Koening
Pengertian perubahan sosial menurut Samuel Koening adalah modifikasi-modifikasi
yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi tersebut terjadi karena
sebab-sebab intern maupun ekstern.
 Menurut William F. Ogburn
Pengertian perubahan sosial menurut William F. Ogburn adalah perubahan-perubahan
yang meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial,
yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap
unsur-unsur immaterial.
 Menurut Bruce J. Cohen
Pengertian perubahan sosial menurut Bruce J. Cohen adalah perubahan struktur sosial
dalam organisasi sosial sehingga syarat dalam perubahan itu adalah sistem sosial,
perubahan hidup dalam nilai sosial dan budaya masyarakat.
 Menurut Pasurdi Suparlan
Pengertian perubahan sosial menurut Pasurdi Suparlan adalah perubahan dalam
struktur sosial dan pola-pola hubungan sosial yang mencakup sistem status, hubungan
keluarga, sistem politik dan kekuasaan, maupun penduduk.
 Menurut Atkinson dan Brooten
Pengertian perubahan sosial menurut Atkinson dan Brooten adalah proses yang
membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya dan merupakan
proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau institusi. Ada empat
tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu pengetahuan, sikap, perilaku, individual,
dan perilaku kelompok.

3. PEMBAHASAN
Pembahasan

Perubahan sosial adalah bentuk peralihan yang merubah tata kehidupan


masyarakat yang berlangsung terus menerus karena sifat sosial yang dinamis dan bisa
terus berubah. Hal ini bisa terjadi pada individu, kelompok masyarakat, maupun
lembaga-lembaga yang dapat mempengaruhi sistem sosial, termasuk nilai, adat,
budaya, hingga sikap dan perilaku.

Sosiolog Selo Soemarjan merumuskan, pengertian perubahan sosial adalah


perubahan di lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang
memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap, dan pola perilaku di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat tersebut. Cakupan perubahan sosial dapat
sangat luas.

Perubahan sosial ini bisa terjadi akibat berbagai faktor, seperti kemajuan
teknologi, perubahan lingkungan, perubahan budaya, dan masih banyak lagi. Dalam
prosesnya, perubahan sosial ini bisa berdampak positif dan negatif bagi masyarakat.
Dinamika pemerintahan mengacu pada perubahan dan pergerakan yang terjadi
dalam sistem pemerintahan suatu negara. Dinamika ini melibatkan interaksi antara
berbagai elemen dalam pemerintahan, termasuk lembaga-lembaga pemerintahan,
kebijakan publik, pemimpin politik, dan masyarakat.
Dalam konteks politik, dinamika pemerintahan dapat mencakup perubahan
dalam kekuasaan politik, pergeseran kebijakan, dan respons terhadap isu-isu yang
berkembang. Hal ini mencerminkan adanya perubahan dalam kekuasaan politik,
dinamika partai politik, dan hubungan antara pemerintah dan masyarakat.

Dalam dinamika pemerintahan, terdapat tantangan dan peluang yang harus


dihadapi oleh pemerintah. Tantangan tersebut meliputi isu-isu ekonomi, sosial, dan
politik yang mempengaruhi keberlanjutan pertumbuhan, pengentasan kemiskinan, dan
kesetaraan ekonomi. Pemerintah juga diuji untuk memberikan tanggapan yang efektif
dan memajukan kepentingan nasional ^2^.

Dalam upaya mencapai tata kelola pemerintahan yang dinamis, perlu


dilakukan reformasi sektor publik dan peningkatan kapabilitas pemerintah dalam
menghadapi perubahan yang kompleks. Hal ini melibatkan pengembangan budaya
organisasi yang adaptif, kemampuan yang kuat, dan perubahan yang berkelanjutan.

Dengan memahami dinamika pemerintahan, pemerintah dapat mengambil


langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang
dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahannya.

Perubahan sosial di Indonesia mengacu pada pergeseran atau perubahan dalam


struktur sosial, nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku masyarakat Indonesia. Perubahan
sosial ini dapat melibatkan berbagai aspek kehidupan, termasuk budaya, ekonomi,
politik, dan teknologi.

Dalam konteks pemerintahan, dinamika pemerintahan di Indonesia mencakup


perubahan dalam sistem politik, kebijakan publik, dan hubungan antara pemerintah
dan masyarakat. Dinamika ini dapat mempengaruhi cara pemerintah mengambil
keputusan, menjalankan kebijakan, dan berinteraksi dengan masyarakat.

Perubahan sosial dan dinamika pemerintahan di Indonesia juga dapat


berdampak pada pembangunan dan kemajuan negara. Pemerintah perlu beradaptasi
dengan perubahan sosial yang terjadi untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi
masyarakat. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan publik juga menjadi bagian
dari dinamika pemerintahan. Pemerintah harus menciptakan pelayanan publik yang
efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

Dalam konteks Indonesia, perubahan sosial dan dinamika pemerintahan


merupakan fenomena yang terus berlangsung dan mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan masyarakat. Pemerintah perlu menjadi responsif terhadap perubahan ini
dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memajukan negara dan
kesejahteraan masyarakat.

Perubahan sosial dan dinamika pemerintahan memiliki dampak yang signifikan


bagi masyarakat di Indonesia. Berikut adalah beberapa pembahasannya:
a. Perubahan Sosial: Salah satu aspek perubahan sosial yang paling mencolok
adalah perubahan budaya. Budaya adalah suatu sistem nilai, norma, bahasa,
kepercayaan, dan praktik yang diterima dan dianut oleh suatu masyarakat.
Perubahan budaya dapat terjadi karena interaksi antarbudaya, migrasi,
teknologi, dan globalisasi. Perubahan ini dapat mempengaruhi cara hidup,
nilai-nilai, perilaku, dan hubungan sosial dalam masyarakat.
b. Dinamika Pemerintahan: Dinamika dalam pemerintahan dapat berdampak
pada struktur dan tatanan dalam masyarakat, termasuk pola pikir yang lebih
inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya. Hal ini dapat membantu masyarakat
mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.
c. Dampak pada Pemilihan Presiden: Studi tentang dinamika politik, khususnya
menjelang pemilihan presiden, menunjukkan bahwa perubahan dan dinamika
dalam politik dapat mempengaruhi masyarakat dan cara mereka memilih
pemimpin mereka.
d. Adaptasi Masyarakat: Masyarakat juga perlu beradaptasi terhadap perubahan
sosial dan tren budaya. Penelitian ini membahas adaptasi masyarakat lokal
terhadap perubahan sosial dan tren budaya di Indonesia dari perspektif hukum
adat.
4. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
 Perubahan sosial adalah bentuk peralihan yang merubah tata kehidupan masyarakat
yang berlangsung terus menerus karena sifat sosial yang dinamis dan bisa terus
berubah.
 Dinamika pemerintahan mengacu pada perubahan dan pergerakan yang terjadi dalam
sistem pemerintahan suatu negara. Dinamika ini melibatkan interaksi antara berbagai
elemen dalam pemerintahan, termasuk lembaga-lembaga pemerintahan, kebijakan
publik, pemimpin politik, dan masyarakat.
 Perubahan sosial dan dinamika pemerintahan memiliki dampak yang signifikan bagi
masyarakat di Indonesia, yaitu Perubahan Sosial, Dinamika Pemerintahan, Dampak
pada Pemilihan Presiden dan Adaptasi Masyarakat.

4.2. Saran
Dalam Perubahan Sosial Setiap masyarakat mengalami perubahan dalam
berbagai aspek kehidupan, termasuk budaya, nilai, norma, institusi, dan struktur
sosial. Perubahan ini bisa terjadi secara perlahan atau drastis dan dipicu oleh berbagai
faktor seperti perkembangan teknologi, ekonomi, politik, dan demografi. Dampak
positifnya adalah munculnya nilai dan norma baru yang lebih sesuai dengan
perkembangan zaman. Misalnya, perubahan sosial dalam bentuk urbanisasi dari desa
ke kota telah mengubah pola hidup, nilai-nilai, perilaku, hingga hubungan sosial
masyarakat. Perempuan yang dulu hanya berfokus menjadi ibu rumah tangga, kini
aktif menempuh pendidikan tinggi dan karir.
Dinamika Pemerintahan mempengaruhi struktur atau tatanan dalam masyarakat,
termasuk pola pikir, sikap, dan kehidupan sosial masyarakat untuk mencapai
kehidupan yang lebih layak.

Namun, perubahan ini juga bisa membawa dampak negatif jika tidak dikelola
dengan baik. Misalnya, perubahan sosial yang terlalu cepat bisa menimbulkan konflik
sosial. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama
mengelola dan menyesuaikan diri dengan perubahan ini.

Saran saya adalah untuk selalu beradaptasi dan belajar dari perubahan ini.
Selain itu, penting juga untuk terus berkomunikasi dan berdiskusi dengan berbagai
pihak untuk mencari solusi terbaik dalam menghadapi perubahan ini.
DAFTAR PUSTAKA

Karsidi, R. (2001). Paradigma baru penyuluhan pembangunan dalam pemberdayaan


masyarakat. Mediator: Jurnal Komunikasi, 2(1), 115-125.
Anggara, S. (2013). Sistem Politik Indonesia (Vol. 1, No. 1). CV Pustaka Setia.
Aminuddin, M. F., Ramadlan, M., & Shodiq, F. (2015). Match-All party: pragmatisme politik
dan munculnya spesies baru partai politik di Indonesia pasca Pemilu 2009. Jurnal
Politik, 1(1), 2.
Cahyono, A. S. (2016). Pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat di
Indonesia. Publiciana, 9(1), 140-157.
Andhika, L. R. (2017). Evolusi konsep tata kelola pemerintah: Sound governance, dynamic
governance dan open government. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik, 8(2), 87-102.
Pesik, A. V. (2022). PERUBAHAN SOSIAL TENTANG MODERNISASI.
Islam, M. S. (2022). Implementasi Prinsip-Prinsip Good Governance di Mal Pelayanan
Publik Kota Bekasi (Doctoral dissertation, Universitas Islam" 45" Bekasi).
Hanisa, I., & Firdaus, S. U. (2023). Dinamika Demokrasi dalam Kebijakan Publik: Tantangan
dan Peluang Bagi Sistem Hukum Indonesia. Souvereignty, 2(4), 340-353.

Anda mungkin juga menyukai