Anda di halaman 1dari 11

DAMPAK TERJADINYA PERUBAHAN SOSIAL DAN DINAMIKA

PEMERINTAHAN BAGI MASYARAKAT DI INDONESIA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:

Perubahan Sosial & Dinamika Pemerintahan

Dosen Pengasuh : Pangeran Anugrah, MIP

Di susun oleh :

Nama: Nur Aneh Kristina Halawa

Npm : 21.011.111.034

Jurusan: Ilmu Pemerintahan

Kelas: Pagi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS DARMA AGUNG MEDAN

T.A. 2024
Dampak Terjadinya Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan Bagi
Masyarakat di Indonesia

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang

Perubahan sosial dan dinamika pemerintahan memiliki peran krusial dalam membentuk
wajah masyarakat Indonesia. Dinamika pemerintahan memengaruhi dan dipengaruhi oleh
perubahan sosial yang terjadi di berbagai lapisan masyarakat. Perubahan sosial merupakan
proses perkembangan unsur sosio, budaya dari waktu ke waktu yang membawa perbedaan yang
berarti dalam struktur dan fungsi masyarakat dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Hal ini
terjadi sebagai akibat dari suatu perubahan yang datang, baik dari kemajuan berpikir manusia
maupun dari perubahan lingkungan dan teknologi. Manusia adalah makhluk yang bermasyarakat,
ia akan selalu membutuhkan dan dibutuhkan oleh sesamanya.

Dalam suatu kehidupan, manusia membentuk suatu kelompok tertentu yang merupakan
suatu sistem yang sangat kompleks dan unik sifatnya. Sebagai suatu sistem, masyarakat terdiri
dari sub-sub sistem yang saling interaktif. Setiap sub sistem dengan peranannya dapat dipandang
mutlak adanya, oleh karena hakikat kesatuan itu sesungguhnya merupakan sesuatu yang
terpecahpecah dan terbagi-bagi, namun keberadaannya saling mengokohkan satu sama lain.
Secara abstrak masyarakat yang terdiri dari pranata-pranata sosial, struktur-struktur sosial, sistem
nilai, norma, aturan, maupun kebiasaan itu akan mewujudkan tatanan kongkrit seperti: sub
sistem politik, sub sistem ekonomi, sub sistem sosial, sub sistem budaya maupun sub sistem
lainnya. Perubahan masyarakat akan selalu terjadi dan dapat meliputi aspek-aspek kehidupan
masyarakat. Inti dari proses perubahan masyarakat itu sendiri adalah adanya perubahan norma-
norma atau adanya pergeseranpergeseran nilai-nilai dalam masyarakat.

Fungsi dari suatu pemerintahan adalah pembangunan, pemberdayaan dan pelayanan


terhadap masyarakat. Dengan adanya proses pembangunan, pemberdayaan, dan peningkatan
pelayanan kepada masyarakat maka dalam titik dan waktu tertentu keadaan masyarakat akan
berubah. Tuntutan dan kebutuhannya pun akan berubah pula. Tentunya hal ini harus menjadi
konsekuensi bagi pemerintah itu sendiri dan harus direspon. Artinya perubahan sosial yang
terjadi harus diimbangi oleh dinamika pemerintahan. Dinamika pemerintahan ini harus
diwujudkan antara lain dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan publik.

Pelayanan publik harus diciptakan sedemikian rupa oleh pemerintah sehingga paling
tidak kebutuhan pelayanan dasar masyarakat terpenuhi. Pengembangan pelayanan publik yang
sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat ini akan berdampak terhadap kesejahteraan
dan kemakmuran masyarakat. Semakin baik pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah
terhadap masyarakat, maka akan semakin sejahtera dan makmur masyarakat itu. Sebaliknya
semakin jelek pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah terhadap masyarakat, maka
akan semakin jauh dari sejahtera dan makmur masyarakat tersebut. Keterkaitan dan dampak dari
pelayanan publik ini tampaknya belum banyak dipahami oleh orang atau lembaga yang
bersangkutan, sehinggas dalam kenyataannya pelayanan publik pada umumnya masih belum
optimal dan maksimal serta belum memuaskan masyarakat.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Defenisi Perubahan Sosial Menurut Para Ahli

 Menurut John Luwis Gillin dan John Philip Gillin


Pengertian perubahan sosial menurut John Luwis Gillin dan John Philip Gillin adalah
perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena
adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi,
maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
 Menurut Prof. Selo Soemardjan
Pengertian perubahan sosial menurut Prof. Selo Soemardjan adalah perubahan yang
terjadi pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi
sistem sosialnya.
 Menurut Emile Durkheim
Pengertian perubahan sosial menurut Emile Durkheim adalah perubahan yang terjadi
sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan
masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi
masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.
 Menurut Robert M.I Lawang
Pengertian perubahan sosial menurut Robert M.I Lawang adalah proses ketika dalam
suatu sistem sosial terdapat perbedaan-perbedaan yang dapat diukur yang terjadi dalam
suatu kurun waktu tertentu.
 Menurut Prof. Dr. M. Tahir Kasnawi
Pengertian perubahan sosial menurut Prof. Dr. M. Tahir Kasnawi adalah suatu proses
perubahan, modifikasi, atau penyesuaian-penyesuaian yang terjadi dalam pola hidup
masyarakat, yang mencakup nilai-nilai budaya, pola perilaku kelompok masyarakat,
hubungan-hubungan sosial ekonomi, serta kelembagaan-kelembagaan masyarakat, baik
dalam aspek kehidupan material maupun nonmateri.
 Menurut Robert H. Lauer
Pengertian perubahan sosial menurut Robert H. Lauer adalah perubahan dalam segi
fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia, mulai dari tingkat individual
hingga tingkat dunia.
 Menurut Max Weber
Pengertian perubahan sosial menurut Max Weber adalah perubahan situasi dalam
masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur.
3. PEMBAHASAN
3.1. Dinamika Pemerintahan dan Perubahan Sosial

A. Pemerintahan sebagai Pendorong Perubahan Sosial

Pemerintah memiliki peran yang signifikan sebagai pendorong perubahan sosial di suatu
masyarakat. Perubahan sosial yang diinduksi oleh pemerintah dapat mencakup berbagai
aspek kehidupan masyarakat, dan tujuannya seringkali terkait dengan peningkatan
kesejahteraan, keadilan, dan perkembangan sosial. Berikut adalah beberapa cara di mana
pemerintah dapat berperan sebagai pendorong perubahan sosial:

1. Kebijakan Pembangunan Ekonomi:

 Pemerintah dapat merancang kebijakan ekonomi yang mendukung pertumbuhan


dan pembangunan masyarakat.

 Investasi dalam sektor-sektor strategis dan pengembangan infrastruktur dapat


menciptakan peluang ekonomi baru dan mengurangi ketidaksetaraan.

2. Program Kesejahteraan Sosial:

 Pelaksanaan program-program kesejahteraan sosial seperti bantuan sosial,


program kesehatan, dan pendidikan gratis dapat meningkatkan tingkat
kesejahteraan masyarakat.

 Upaya ini dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan memberikan


kesempatan yang lebih adil bagi seluruh lapisan masyarakat.

3. Reformasi Kebijakan Pendidikan:

 Pemerintah dapat mendorong perubahan sosial melalui reformasi pendidikan yang


bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan.

 Pendidikan yang berkualitas dapat membuka peluang bagi masyarakat untuk


meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.

4. Dukungan terhadap Inovasi dan Teknologi:

 Pemerintah dapat menjadi penggerak utama dalam mendukung inovasi dan


pengembangan teknologi.

 Penyediaan infrastruktur teknologi dan insentif bagi industri-instri inovatif dapat


mengubah tata cara berproduksi dan berinteraksi di masyarakat.

5. Pemberdayaan Masyarakat:
 Pemerintah dapat mendorong pemberdayaan masyarakat melalui berbagai
program partisipatif.

 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan


implementasi kebijakan dapat menciptakan perubahan dari bawah ke atas.

Melalui peran pendorong ini, pemerintah dapat membantu membentuk masyarakat


yang lebih dinamis, adil, dan berkelanjutan. Penting bagi pemerintah untuk memiliki visi
jangka panjang yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai masyarakat untuk mencapai
perubahan sosial yang berkelanjutan.

3.2 Dampak Terjadinya Perubahan Sosial bagi Masyarakat di Indonesia


Perubahan sosial di Indonesia memiliki dampak yang kompleks dan bervariasi tergantung
pada sifat perubahan tersebut. Beberapa dampak umum dari perubahan sosial bagi masyarakat
Indonesia melibatkan berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, budaya, pendidikan, dan
struktur sosial. Berikut adalah beberapa dampak umum yang dapat terjadi:

1. Perubahan Ekonomi

Perubahan sosial dapat memengaruhi struktur ekonomi masyarakat. Misalnya, adopsi


teknologi baru, globalisasi, atau perubahan kebijakan ekonomi dapat merubah cara
masyarakat bekerja, berproduksi, dan berkonsumsi.

2. Perubahan Budaya

Perubahan sosial dapat mempengaruhi nilai-nilai budaya dan norma-norma masyarakat.


Penerimaan atau penolakan terhadap nilai-nilai baru dapat terjadi, mempengaruhi identitas
budaya dan cara masyarakat berinteraksi.

3. Perubahan Pendidikan

Perubahan sosial dapat memengaruhi sistem pendidikan, termasuk kurikulum, metode


pengajaran, dan akses pendidikan. Faktor seperti teknologi informasi dan komunikasi dapat
membawa perubahan signifikan dalam pendidikan.

4. Perubahan Struktur Sosial

Perubahan sosial dapat mempengaruhi struktur sosial masyarakat, seperti perubahan dalam
struktur keluarga, peran gender, dan mobilitas sosial. Hal ini dapat menciptakan tantangan
atau peluang baru bagi individu dan kelompok.

Penting untuk diingat bahwa dampak perubahan sosial dapat bervariasi antar masyarakat dan
tergantung pada cara masyarakat menanggapi perubahan tersebut. Oleh karena itu, manajemen
perubahan sosial dan inklusi partisipatif dapat membantu mengelola dampak perubahan dengan
lebih baik.
3.3 faktor penyebab terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat

Pada dasarnya, perubahan sosial terjadi di masyarakat karena ada perasaan tidak puas
dengan pola kehidupan lama. Maka dari itu, masyarakat berusaha memperbaikinya dengan
melakukan perubahan. Perubahan tersebut ada yang berasal dari dalam maupun luar masyarakat.
Berikut faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial di masyarakat.

1. Perkembangan ilmu pengetahuan

Perkembangan ilmu pengetahuan membuat manusia memiliki pengetahuan yang lebih luas
dan mampu menciptakan teknologi yang semakin canggih dari waktu ke waktu. Tentunya,
hal ini akan mendorong manusia untuk menemukan ilmu dan teknologi baru ke depan
untuk mempermudah dan mempercepat kerja manusia. Dampaknya, akan menyebabkan
perubahan sosial di masyarakat. Contohnya, dulu kelas sosial di masyarakat tidak
ditentukan dari jenis transportasi yang digunakan, kini kalangan yang memiliki kendaraan
mewah memiliki status dan kelas sosial yang lebih tinggi sehingga menimbulkan
perubahan sosial di masyarakat.

2. Jumlah penduduk

Tak hanya ilmu pengetahuan, jumlah penduduk juga terus meningkat dari waktu ke waktu.
Hal ini juga menjadi faktor penyebab perubahan sosial. Contohnya, tingkat kepadatan
penduduk di Pulau Jawa menimbulkan banyak masalah sosial yang artinya memberikan
perubahan sosial di masyarakat. Misalnya karena berlangsungnya urbanisasi. Perubahan
sosial yang terasa adalah munculnya percampuran budaya dari kaum pendatang,
perbedaan kebiasaan, hingga konflik dan ketimpangan sosial.

3. Pertentangan atau pemberontakan

Kehidupan bermasyarakat tentu tak terhindarkan dari pertentangan atau konflik. Konflik
dapat muncul karena adanya perbedaan kepentingan hingga munculnya ketimpangan
sosial di masyarakat. Hal ini akan pula menyebabkan perubahan sosial. Misalnya karena
pergantian penguasa, kesepakatan baru, hingga akomodasi dari pihak-pihak yang
berkonflik.

4. Pengaruh kebudayaan masyarakat luar

Selain dari dalam masyarakat, perubahan sosial juga bisa terjadi karena faktor dari luar
masyarakat. Salah satunya pengaruh kebudayaan masyarakat luar. Contohnya, Indonesia
memiliki berbagai macam budaya dan adat istiadat. Ketika masyarakat yang berbeda
budaya berbaur, maka dapat menciptakan perubahan kebiasaan di masyarakat.Selain itu,
dapat pula menciptakan percampuran kebudayaan yang turut menimbulkan perubahan
sosial di masyarakat, misal dalam bentuk nilai, norma, hingga kebiasaan. Hal ini kadang
bisa saling diterima, namun bisa juga saling ditolak oleh sesama masyarakatnya.

5. Bencana alam

Faktor lain yang juga menyebabkan perubahan sosial di masyarakat adalah bencana alam,
seperti banjir bandang, gempa bumi, tsunami, dan lainnya. Sebab, bencana alam akan
membuat masyarakat pindah dan mencari tempat baru yang lebih aman. Kemudian,
mereka membangun pemukiman dan lembaga-lembaga baru.

Hal ini menimbulkan perubahan sosial di daerah yang mereka tuju. Pun begitu dengan
kebiasaan mereka yang mungkin akan berubah usai terkena bencana.

3.4 Faktor Penghambat Perubahan Sosial

Selain faktor penyebab, ada pula faktor penghambat perubahan sosial ialah sebagai berikut:

1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain

Perubahan sosial mungkin tidak terjadi di suatu masyarakat karena kurangnya hubungan
dengan masyarakat lain. Akibatnya, mereka tidak mudah terpengaruh pada perubahan dan
bertahan pada nilai dan norma yang sudah ada.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat

Selain dapat menyebabkan perubahan sosial, perkembangan ilmu pengetahuan juga dapat
menghambat perubahan sosial ketika perkembangannya lebih lambat. Misalnya,
masyarakat di luar Pulau Jawa mungkin tidak mengalami perubahan sosial yang cepat
karena industri kendaraan berada di Pulau Jawa, sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi
terlambat masuk di luar Pulau Jawa.

3. Sikap masyarakat yang tradisional dan konservatif

Masyarakat yang tradisional dan konservatif juga lebih minim mengalami perubahan
sosial. Soalnya, mentalitas mereka tetap teguh pada apa yang sudah diyakini, sehingga
tidak mudah menerima perubahan.

3.5 Peran Masyarakat dalam Menghadapi Perubahan Sosial

Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam menghadapi perubahan sosial.
Upaya masyarakat untuk merespons dan beradaptasi terhadap perubahan ini dapat membantu
menciptakan transformasi yang lebih positif. Berikut adalah beberapa upaya masyarakat dalam
menghadapi perubahan sosial:

1. Pendidikan dan Kesadaran


Masyarakat dapat meningkatkan pendidikan dan kesadaran mereka tentang perubahan
sosial. Pemahaman yang lebih baik tentang dinamika perubahan dapat membantu
masyarakat lebih siap dan mampu merespons dengan positif.

2. Partisipasi dan Keterlibatan


Partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan implementasi
perubahan dapat memperkuat dukungan sosial dan memastikan bahwa kepentingan
berbagai pihak diakomodasi.
3. Pengembangan Keterampilan
Mengembangkan keterampilan baru yang sesuai dengan kebutuhan perubahan adalah upaya
yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Ini dapat melibatkan pelatihan dan pendidikan untuk
meningkatkan daya saing di pasar kerja yang terus berubah.

4. Pembentukan Jaringan dan Kolaborasi


Masyarakat dapat membentuk jaringan dan kolaborasi untuk saling mendukung. Ini dapat
melibatkan kolaborasi antara individu, kelompok, organisasi, dan pemerintah untuk
menciptakan solusi bersama.

5. Menerapkan Teknologi
Penerapan teknologi baru dapat membantu masyarakat meningkatkan efisiensi, akses
informasi, dan konektivitas. Ini termasuk pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
untuk memfasilitasi perubahan.

6. Pemberdayaan Ekonomi Lokal


Masyarakat dapat mengembangkan ekonomi lokal dengan mendukung usaha mikro, kecil,
dan menengah. Pemberdayaan ekonomi lokal dapat membantu masyarakat mengurangi
ketergantungan pada sektor tertentu dan menciptakan keberlanjutan.

7. Penerimaan Diversitas
Masyarakat yang menerima dan menghargai keragaman lebih cenderung berhasil
menghadapi perubahan sosial. Penerimaan terhadap perbedaan budaya, agama, dan nilai-
nilai dapat membantu mengurangi konflik dan meningkatkan integrasi sosial.

8. Pembangunan Kapasitas
Masyarakat dapat membangun kapasitas mereka dalam menghadapi perubahan dengan
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan mereka untuk beradaptasi.

9. Advokasi dan Gerakan Sosial


Masyarakat dapat terlibat dalam advokasi dan gerakan sosial untuk menyuarakan
kepentingan mereka dan memperjuangkan perubahan yang lebih adil dan berkelanjutan.

10. Pendidikan Kritis dan Kreativitas


Masyarakat dapat mengembangkan pendidikan kritis yang mendorong pemikiran kreatif
dan inovatif. Ini dapat membantu masyarakat mengidentifikasi peluang baru dan mengatasi
tantangan dengan cara yang inovatif.

Melalui upaya-upaya ini, masyarakat dapat berperan aktif dalam menghadapi perubahan sosial,
menciptakan keberlanjutan, dan mempromosikan kesejahteraan bersama.

3.6 Partisipasi Masyarakat dalam Meningkatkan Perubahan Sosial

Partisipasi masyarakat memiliki peran krusial dalam meningkatkan perubahan sosial.


Ketika masyarakat secara aktif terlibat dan berkontribusi dalam proses perubahan, dapat
menciptakan transformasi yang lebih positif dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa bentuk
partisipasi masyarakat dalam meningkatkan perubahan sosial:
1. Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan
Masyarakat dapat terlibat langsung dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan perubahan sosial. Ini melibatkan partisipasi dalam forum-forum diskusi, konsultasi
publik, atau pemilihan umum untuk memastikan suara dan aspirasi masyarakat didengar.

2. Pemberdayaan Lokal
Masyarakat dapat mengembangkan kekuatan lokal dengan memperkuat komunitas dan
organisasi lokal. Pemberdayaan lokal dapat mencakup pelatihan keterampilan, dukungan
ekonomi, dan pembangunan kapasitas untuk memungkinkan masyarakat mengelola
perubahan dengan lebih baik.

3. Pelibatan dalam Proyek-Proyek Pembangunan


Partisipasi masyarakat dalam proyek-proyek pembangunan, seperti infrastruktur lokal,
pendidikan, dan kesehatan, dapat memberikan kontribusi langsung pada perbaikan kondisi
hidup masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

4. Advokasi dan Kampanye Sosial:


Masyarakat dapat terlibat dalam advokasi dan kampanye sosial untuk menyuarakan
perubahan tertentu atau memperjuangkan isu-isu sosial yang penting bagi mereka. Ini dapat
melibatkan demonstrasi, petisi, atau penyuluhan masyarakat.

5. Pendidikan dan Kesadaran


Masyarakat dapat berpartisipasi dalam upaya pendidikan dan peningkatan kesadaran
tentang isu-isu sosial. Pemahaman yang lebih baik tentang akar permasalahan sosial dapat
memotivasi masyarakat untuk berperan aktif dalam mencari solusi.

6. Kolaborasi Antarorganisasi
Masyarakat dapat berkolaborasi dengan organisasi non-pemerintah, pemerintah, dan sektor
swasta untuk menciptakan kemitraan yang efektif dalam menanggapi isu-isu sosial.
Kolaborasi dapat memperkuat upaya dan menciptakan dampak yang lebih besar.

7. Penggunaan Media Sosial


Masyarakat dapat memanfaatkan media sosial untuk menyuarakan pendapat, berbagi
informasi, dan memobilisasi dukungan. Media sosial dapat menjadi alat yang kuat untuk
mengorganisir aksi kolektif dan mempercepat perubahan sosial.

Partisipasi masyarakat yang efektif memerlukan lingkungan yang mendukung, transparansi


dalam pengambilan keputusan, dan saluran komunikasi yang terbuka antara masyarakat dan
pemangku kepentingan. Dengan adanya partisipasi yang kuat, perubahan sosial dapat lebih mudah
dicapai dengan menggabungkan berbagai perspektif dan kepentingan dalam upaya bersama.
4. PENUTUP
4.1. Kesimpulan

Melalui analisis dampak terjadinya perubahan sosial dan dinamika pemerintahan bagi
masyarakat di Indonesia, dapat disimpulkan bahwa interaksi antara pemerintahan, perubahan
sosial, dan masyarakat memiliki pengaruh yang kompleks dan saling memengaruhi. Perubahan
masyarakat terjadi terhadap nilai-nilai sosial,norma - norma, pola-pola perilaku organisasi,
susunan lembaga masyarakat,lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang,
interaksi sosial dan lain sebagainya.Timbulnya suatu perubahan dalam masyarakat diakibatkan
oleh adanya pengaruh yang masuk dan adanya respon dari masyarakat setempat. Jika pengaruh
yang masuk itu sesuai dengan tata kehidupan masyrakat maka pengaruh itu akan mudah masuk
dan diterima,tetapi jika pengaruh itu akan mendapat tantangan untuk dapat diterima.

Perubahan sosial harus diikuti dengan dinamika pemerintahan sebagai respon atau jawaban
terhadap perubahan sosial yang terjadi. Wujud dari dinamika pemerintahan adalah adanya
perubahan institusi, reorganisasi pemerintahan, perubahan sikap dan perilaku birokrasi dan
perubahan pola pikir untuk meningkatkan pelayanan publik yang optimal dan prima dengan
menonjolkan paradigma yang sedang berkembang sekarang.Perubahan sosial yang diinduksi
oleh dinamika pemerintahan tidak hanya membentuk tatanan baru dalam masyarakat tetapi juga
menuntut keterlibatan aktif dari masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, pemahaman mendalam
terhadap dinamika ini penting untuk merancang kebijakan yang dapat memberikan dampak
positif bagi masyarakat Indonesia.

4.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat penulis kemukakan dalam
penelitian ini ialah disarankan kepada masyarakat, agar tetap bisa menyesuaikan diri dalam
menerima segala perubahan sosial yang muncul dalam lingkungan masyarakat, dan tetap
menjaga ketahanan sosial masyarakat secara kuat dan dinamis. Disarankan juga kepada
pemerintah, untuk dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat dalam menghadapi segala
perubahan sosial, serta dapat memberikan motivasi atau penguatan kepada masyarakat dalam
menerima segala dampak industrialisasi, baik dampak positif maupun dampak negatif.
DAFTAR PUSTAKA

Martono, Nanang. 2014. Sosiologi Perubahan Sosial, Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Prasadja, Buddy. 1986. Pembangunan Desa dan Masalah Kepemimpinannya. Ed 1


Jakarta: Rajawali.

Raho SVD, Bernard. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Rianto, Adi. 2004. Metode Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta: PT Granit.

Samuel, Hanneman. 2010. Emile Durkheim Riwayat, Pemikiran, dan Warisan Bapak
Sosiologi Modern. Jakarta: Kepik Ungu.

Salman, Darmawan. 2012. Sosiologi Desa Revolusi Senyap dan Tarian Kompleksitas/
Jakarta: Inninawa.

Soekanto, Soerjono. 1982. Pengantar Sosiologi. Jakarta: CV. Rajawali.

Soekanto, Soerjono. 1983. Beberapa Teori Sosiologi Tentang Struktur Masyarakat.


Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Susilo, Rachmad K. Dwi. 2008. 20 Tokoh Sosiologi Modern: Biografi para Peletak
Sosiologi Moder. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media.

S.R Parker, R K. Brown, J child, dan MA. Smith. 1990, Sosiologi Industri, Jakarta:
Rineka Cipta

Henslin,M. James. 2006. Sosiologi Dengan Pendekatan Membumi Jilid 2. Jakarta:

Erlangga

Anda mungkin juga menyukai