Makalah Perubahan Sosial Dan Dinamikan Pemerintahan Semester5
Makalah Perubahan Sosial Dan Dinamikan Pemerintahan Semester5
Di susun oleh :
Npm : 21.011.111.034
Kelas: Pagi
T.A. 2024
Dampak Terjadinya Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan Bagi
Masyarakat di Indonesia
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Perubahan sosial dan dinamika pemerintahan memiliki peran krusial dalam membentuk
wajah masyarakat Indonesia. Dinamika pemerintahan memengaruhi dan dipengaruhi oleh
perubahan sosial yang terjadi di berbagai lapisan masyarakat. Perubahan sosial merupakan
proses perkembangan unsur sosio, budaya dari waktu ke waktu yang membawa perbedaan yang
berarti dalam struktur dan fungsi masyarakat dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Hal ini
terjadi sebagai akibat dari suatu perubahan yang datang, baik dari kemajuan berpikir manusia
maupun dari perubahan lingkungan dan teknologi. Manusia adalah makhluk yang bermasyarakat,
ia akan selalu membutuhkan dan dibutuhkan oleh sesamanya.
Dalam suatu kehidupan, manusia membentuk suatu kelompok tertentu yang merupakan
suatu sistem yang sangat kompleks dan unik sifatnya. Sebagai suatu sistem, masyarakat terdiri
dari sub-sub sistem yang saling interaktif. Setiap sub sistem dengan peranannya dapat dipandang
mutlak adanya, oleh karena hakikat kesatuan itu sesungguhnya merupakan sesuatu yang
terpecahpecah dan terbagi-bagi, namun keberadaannya saling mengokohkan satu sama lain.
Secara abstrak masyarakat yang terdiri dari pranata-pranata sosial, struktur-struktur sosial, sistem
nilai, norma, aturan, maupun kebiasaan itu akan mewujudkan tatanan kongkrit seperti: sub
sistem politik, sub sistem ekonomi, sub sistem sosial, sub sistem budaya maupun sub sistem
lainnya. Perubahan masyarakat akan selalu terjadi dan dapat meliputi aspek-aspek kehidupan
masyarakat. Inti dari proses perubahan masyarakat itu sendiri adalah adanya perubahan norma-
norma atau adanya pergeseranpergeseran nilai-nilai dalam masyarakat.
Pelayanan publik harus diciptakan sedemikian rupa oleh pemerintah sehingga paling
tidak kebutuhan pelayanan dasar masyarakat terpenuhi. Pengembangan pelayanan publik yang
sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat ini akan berdampak terhadap kesejahteraan
dan kemakmuran masyarakat. Semakin baik pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah
terhadap masyarakat, maka akan semakin sejahtera dan makmur masyarakat itu. Sebaliknya
semakin jelek pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah terhadap masyarakat, maka
akan semakin jauh dari sejahtera dan makmur masyarakat tersebut. Keterkaitan dan dampak dari
pelayanan publik ini tampaknya belum banyak dipahami oleh orang atau lembaga yang
bersangkutan, sehinggas dalam kenyataannya pelayanan publik pada umumnya masih belum
optimal dan maksimal serta belum memuaskan masyarakat.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Pemerintah memiliki peran yang signifikan sebagai pendorong perubahan sosial di suatu
masyarakat. Perubahan sosial yang diinduksi oleh pemerintah dapat mencakup berbagai
aspek kehidupan masyarakat, dan tujuannya seringkali terkait dengan peningkatan
kesejahteraan, keadilan, dan perkembangan sosial. Berikut adalah beberapa cara di mana
pemerintah dapat berperan sebagai pendorong perubahan sosial:
5. Pemberdayaan Masyarakat:
Pemerintah dapat mendorong pemberdayaan masyarakat melalui berbagai
program partisipatif.
1. Perubahan Ekonomi
2. Perubahan Budaya
3. Perubahan Pendidikan
Perubahan sosial dapat mempengaruhi struktur sosial masyarakat, seperti perubahan dalam
struktur keluarga, peran gender, dan mobilitas sosial. Hal ini dapat menciptakan tantangan
atau peluang baru bagi individu dan kelompok.
Penting untuk diingat bahwa dampak perubahan sosial dapat bervariasi antar masyarakat dan
tergantung pada cara masyarakat menanggapi perubahan tersebut. Oleh karena itu, manajemen
perubahan sosial dan inklusi partisipatif dapat membantu mengelola dampak perubahan dengan
lebih baik.
3.3 faktor penyebab terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat
Pada dasarnya, perubahan sosial terjadi di masyarakat karena ada perasaan tidak puas
dengan pola kehidupan lama. Maka dari itu, masyarakat berusaha memperbaikinya dengan
melakukan perubahan. Perubahan tersebut ada yang berasal dari dalam maupun luar masyarakat.
Berikut faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial di masyarakat.
Perkembangan ilmu pengetahuan membuat manusia memiliki pengetahuan yang lebih luas
dan mampu menciptakan teknologi yang semakin canggih dari waktu ke waktu. Tentunya,
hal ini akan mendorong manusia untuk menemukan ilmu dan teknologi baru ke depan
untuk mempermudah dan mempercepat kerja manusia. Dampaknya, akan menyebabkan
perubahan sosial di masyarakat. Contohnya, dulu kelas sosial di masyarakat tidak
ditentukan dari jenis transportasi yang digunakan, kini kalangan yang memiliki kendaraan
mewah memiliki status dan kelas sosial yang lebih tinggi sehingga menimbulkan
perubahan sosial di masyarakat.
2. Jumlah penduduk
Tak hanya ilmu pengetahuan, jumlah penduduk juga terus meningkat dari waktu ke waktu.
Hal ini juga menjadi faktor penyebab perubahan sosial. Contohnya, tingkat kepadatan
penduduk di Pulau Jawa menimbulkan banyak masalah sosial yang artinya memberikan
perubahan sosial di masyarakat. Misalnya karena berlangsungnya urbanisasi. Perubahan
sosial yang terasa adalah munculnya percampuran budaya dari kaum pendatang,
perbedaan kebiasaan, hingga konflik dan ketimpangan sosial.
Kehidupan bermasyarakat tentu tak terhindarkan dari pertentangan atau konflik. Konflik
dapat muncul karena adanya perbedaan kepentingan hingga munculnya ketimpangan
sosial di masyarakat. Hal ini akan pula menyebabkan perubahan sosial. Misalnya karena
pergantian penguasa, kesepakatan baru, hingga akomodasi dari pihak-pihak yang
berkonflik.
Selain dari dalam masyarakat, perubahan sosial juga bisa terjadi karena faktor dari luar
masyarakat. Salah satunya pengaruh kebudayaan masyarakat luar. Contohnya, Indonesia
memiliki berbagai macam budaya dan adat istiadat. Ketika masyarakat yang berbeda
budaya berbaur, maka dapat menciptakan perubahan kebiasaan di masyarakat.Selain itu,
dapat pula menciptakan percampuran kebudayaan yang turut menimbulkan perubahan
sosial di masyarakat, misal dalam bentuk nilai, norma, hingga kebiasaan. Hal ini kadang
bisa saling diterima, namun bisa juga saling ditolak oleh sesama masyarakatnya.
5. Bencana alam
Faktor lain yang juga menyebabkan perubahan sosial di masyarakat adalah bencana alam,
seperti banjir bandang, gempa bumi, tsunami, dan lainnya. Sebab, bencana alam akan
membuat masyarakat pindah dan mencari tempat baru yang lebih aman. Kemudian,
mereka membangun pemukiman dan lembaga-lembaga baru.
Hal ini menimbulkan perubahan sosial di daerah yang mereka tuju. Pun begitu dengan
kebiasaan mereka yang mungkin akan berubah usai terkena bencana.
Selain faktor penyebab, ada pula faktor penghambat perubahan sosial ialah sebagai berikut:
Perubahan sosial mungkin tidak terjadi di suatu masyarakat karena kurangnya hubungan
dengan masyarakat lain. Akibatnya, mereka tidak mudah terpengaruh pada perubahan dan
bertahan pada nilai dan norma yang sudah ada.
Selain dapat menyebabkan perubahan sosial, perkembangan ilmu pengetahuan juga dapat
menghambat perubahan sosial ketika perkembangannya lebih lambat. Misalnya,
masyarakat di luar Pulau Jawa mungkin tidak mengalami perubahan sosial yang cepat
karena industri kendaraan berada di Pulau Jawa, sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi
terlambat masuk di luar Pulau Jawa.
Masyarakat yang tradisional dan konservatif juga lebih minim mengalami perubahan
sosial. Soalnya, mentalitas mereka tetap teguh pada apa yang sudah diyakini, sehingga
tidak mudah menerima perubahan.
Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam menghadapi perubahan sosial.
Upaya masyarakat untuk merespons dan beradaptasi terhadap perubahan ini dapat membantu
menciptakan transformasi yang lebih positif. Berikut adalah beberapa upaya masyarakat dalam
menghadapi perubahan sosial:
5. Menerapkan Teknologi
Penerapan teknologi baru dapat membantu masyarakat meningkatkan efisiensi, akses
informasi, dan konektivitas. Ini termasuk pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
untuk memfasilitasi perubahan.
7. Penerimaan Diversitas
Masyarakat yang menerima dan menghargai keragaman lebih cenderung berhasil
menghadapi perubahan sosial. Penerimaan terhadap perbedaan budaya, agama, dan nilai-
nilai dapat membantu mengurangi konflik dan meningkatkan integrasi sosial.
8. Pembangunan Kapasitas
Masyarakat dapat membangun kapasitas mereka dalam menghadapi perubahan dengan
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan mereka untuk beradaptasi.
Melalui upaya-upaya ini, masyarakat dapat berperan aktif dalam menghadapi perubahan sosial,
menciptakan keberlanjutan, dan mempromosikan kesejahteraan bersama.
2. Pemberdayaan Lokal
Masyarakat dapat mengembangkan kekuatan lokal dengan memperkuat komunitas dan
organisasi lokal. Pemberdayaan lokal dapat mencakup pelatihan keterampilan, dukungan
ekonomi, dan pembangunan kapasitas untuk memungkinkan masyarakat mengelola
perubahan dengan lebih baik.
6. Kolaborasi Antarorganisasi
Masyarakat dapat berkolaborasi dengan organisasi non-pemerintah, pemerintah, dan sektor
swasta untuk menciptakan kemitraan yang efektif dalam menanggapi isu-isu sosial.
Kolaborasi dapat memperkuat upaya dan menciptakan dampak yang lebih besar.
Melalui analisis dampak terjadinya perubahan sosial dan dinamika pemerintahan bagi
masyarakat di Indonesia, dapat disimpulkan bahwa interaksi antara pemerintahan, perubahan
sosial, dan masyarakat memiliki pengaruh yang kompleks dan saling memengaruhi. Perubahan
masyarakat terjadi terhadap nilai-nilai sosial,norma - norma, pola-pola perilaku organisasi,
susunan lembaga masyarakat,lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang,
interaksi sosial dan lain sebagainya.Timbulnya suatu perubahan dalam masyarakat diakibatkan
oleh adanya pengaruh yang masuk dan adanya respon dari masyarakat setempat. Jika pengaruh
yang masuk itu sesuai dengan tata kehidupan masyrakat maka pengaruh itu akan mudah masuk
dan diterima,tetapi jika pengaruh itu akan mendapat tantangan untuk dapat diterima.
Perubahan sosial harus diikuti dengan dinamika pemerintahan sebagai respon atau jawaban
terhadap perubahan sosial yang terjadi. Wujud dari dinamika pemerintahan adalah adanya
perubahan institusi, reorganisasi pemerintahan, perubahan sikap dan perilaku birokrasi dan
perubahan pola pikir untuk meningkatkan pelayanan publik yang optimal dan prima dengan
menonjolkan paradigma yang sedang berkembang sekarang.Perubahan sosial yang diinduksi
oleh dinamika pemerintahan tidak hanya membentuk tatanan baru dalam masyarakat tetapi juga
menuntut keterlibatan aktif dari masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, pemahaman mendalam
terhadap dinamika ini penting untuk merancang kebijakan yang dapat memberikan dampak
positif bagi masyarakat Indonesia.
4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat penulis kemukakan dalam
penelitian ini ialah disarankan kepada masyarakat, agar tetap bisa menyesuaikan diri dalam
menerima segala perubahan sosial yang muncul dalam lingkungan masyarakat, dan tetap
menjaga ketahanan sosial masyarakat secara kuat dan dinamis. Disarankan juga kepada
pemerintah, untuk dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat dalam menghadapi segala
perubahan sosial, serta dapat memberikan motivasi atau penguatan kepada masyarakat dalam
menerima segala dampak industrialisasi, baik dampak positif maupun dampak negatif.
DAFTAR PUSTAKA
Raho SVD, Bernard. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Rianto, Adi. 2004. Metode Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta: PT Granit.
Samuel, Hanneman. 2010. Emile Durkheim Riwayat, Pemikiran, dan Warisan Bapak
Sosiologi Modern. Jakarta: Kepik Ungu.
Salman, Darmawan. 2012. Sosiologi Desa Revolusi Senyap dan Tarian Kompleksitas/
Jakarta: Inninawa.
Susilo, Rachmad K. Dwi. 2008. 20 Tokoh Sosiologi Modern: Biografi para Peletak
Sosiologi Moder. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media.
S.R Parker, R K. Brown, J child, dan MA. Smith. 1990, Sosiologi Industri, Jakarta:
Rineka Cipta
Erlangga