Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

FALSAFAH ILMU KEPERAWATAN

Disusun oleh :

Dwi Ariantika (A22020172)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN KELAS REGULER B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


GOMBONG

2020/2021
1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas

makalah Falsafah Ilmu Keperawatan sebagai tugas individu. Dalam Penyusunan

tugas makalah Falsafah Ilmu Keperawatan dalam keperawatan ini saya banyak

mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-

tingginya kepada semua pihak dan dosen yang telah memberikan pengarahan

kepada kami.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami

harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga Allah SWT

senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua Amin. Besar harapan

kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca semua.

Penulis
2

DAFTAR ISI

JUDUL..................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................3
C. TUJUAN PENULISAN.....................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................5
A. PARADIGMA KEPERAWATAN...................................................................5
B. KONSEP SEHAT SAKIT DALAM ISLAM...................................................6
C. PRINSIP -PRINSIP ISLAM DALAM KESEHATAN....................................7
D. UPAYA KESEHATAN DALAM ISLAM.......................................................7
E. ETIKA PERAWAT MUSLIM........................................................................11
BAB III PENUTUP...........................................................................................................13
A. KESIMPULAN................................................................................................13
B. SARAN............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14
3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan merupakan bagian penting dalam bidang kesehatan yang erat


kaitannya kepada kehidupan manusia sehari- hari. Ilmu keperawatan selalu
mengalami perrubahan mengikuti perkembangan teknologi pada era modernisasi.

Di era modern dan masa pandemi saat ini perawat merupakan sebuah profesi yang
mulai dipandang dan diminati oleh masyarakat umum, namun tidak banyak yang
mengetahui tentang seluk beluk keperawatan termasuk persoalan yang dihadapi.

Maka dari itu, paradigma dalam keperawatan dapat digunakan sebagai cara
membantu masyarakat secara umum dan perawat khususnya untuk lebih
mengetahui seluk beluk tentang keperawatan , menyikapi serta menyelesaikan
persoalan yang terjadi meliputi berbagai aspek di dalamnya.

Adapun sehat dan sakit adalah sebuah peristiwa yang sering terjadi pada
kehidupan manusia. Sejak manusia pertama yang Allah SWT ciptakan dibumi
sehat atau sakit sudah ada dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Seperti jalan takdir yang telah Allah SWT tuliskan pada setiap makhluknya,
meskipun demikian saat manusia sedang sakit maka Allah SWT menganjurkan
untuk tidak berpasrah melainkan melakukan upaya yang terbaiknya dengan
berobat.

Disini lah pentingnya memahami konsep sehat sakit, prinsip islam tentang
kesehatan, upaya kesahatan dalam islam dan yang terpenting bagi profesi perawat
ialah etika perawat muslim.

B.    Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan bagaimana paradigma keperawatan?


2. Apa pengertian dan bagaimana konsep sehat sakit dalam islam?
3. Apa dan bagaimana prinsip- prinsip islam tentang kesehatan ?
4. Bagaimana upaya kesehatan dalam islam?
5. Apa pengertian etika perawat dan bagaimana etika perawat muslim?
4

C. Tujuan Penulisan

1. Mahasiswa dapat mengerti bagaimana paradigma keperawatan


2. Mahasiswa dapat mengerti bagaimana konsep sehat sakit dalam islam
3. Mahasiswa dapat mengerti bagaimana prinsip islam tentang kesehatan
4. Mahasiswa dapat mengetahui bagiamana upaya kesehatan dalam islam
5. Mahasiawa dapat mengerti etika perawat muslim
5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Paradigma Keperawatan
Paradigma keperawatan secara umum dapat diartikan sebagai suatu cara
pandang yang harus dimiliki oleh perawat dalam memandang permasalahan yang
ada dalam kehidupan manusia baik dalam rentang sehat ataupun sakit. Hingga saat
ini paradigma keperawatan berfokus pada komponen dasar yaitu manusia,
lingkungan, keperawatan dan kesehatan. (Achir Yani, 2015)
Paradigma keperawatan menurut tokoh :
Betty Neuman
Manusia yang didasarkan pada phiosophy bahwa manusia dipandang secara total
sebagai suatu sistem multidimensional. Yang meliputi fisiologi (struktur fisik, dan
biokimia serta fungsi tubuh manusia), psikologis (proses mental emosional
manusia), spiritual (kepercayaan).( Nasrul Effendy. 2010)
Lingkungan betty neuman berpendapat lingkungan harus dilihat secara total.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia.
Lingkungan terdiri dari 3 jenis yaitu
1. Internal ialah terdapat dalam diri individu
2. Eksternal ialah sesuatu yang berada diluar diri individu
3. Created environment ialah lingkungan yang diciptakan yang terbentuk
berkembang tanpa disadari oleh klien dan merupakan simbol secara keseluruhan.
Kesehatan betty neuman melihat kesehatan merupakan suatu kondisi dimana
terdapat keserasian pada seluruh maupun sebagian varieabel dari klien.
Menurutnya, sistem klien akan bergeser ke arah sakit dan kematian ketika banyak
energi yang dibutuhkan tidak terpenuhi, sedangkan bergeser kearah kesehatan
apabila energi yang dibutuhkan terpenuhi.
Keperawatan menurut betty neuman memandang keperawatan sebagai profesi
yang unik yang perhatiannya adalah semua variabel dalam diri klien disertai
6

respon individu ,saat menghadapi sustu stressor. Keperawatan didefinisikan


sebagai suatu tindakan membantu individu, keluarga masyarakat mencapai derajat
kesehatan yang optimal (tercapainya stabilitas sistem individu untuk menurukan
stressor melalui serangkaian keperawatan). (Asmadi,2015)

B. Konsep Sehat Sakit dalam Islam


Islam sebagai agama yang sempurna dan lengkap. Telah menetapkan prinsip-
prinsip dalam penjagaan keseimbangan tubuh manusia. Diantara cara Islam
menjaga kesehatan dengan menjaga kebersihan dan melaksanakan syariat wudlu
dan mandi secara rutin bagi setiap muslim.
Sehat adalah kondisi fisik di mana semua fungsi berada dalam keadaan sehat. Dan
sakit adalah sebuah kondisi dimana semua fungsi berada dalam keadaan tidak baik
fisik maupun psikologi. Menjadi sembuh sesudah sakit adalah anugerah terbaik
dari Allah kepada manusia. Adalah tak mungkin untuk bertindak benar dan
memberi perhatian yang layak kepada ketaatan kepada Allah SAW jika tubuh
tidak sehat.

Tidak ada sesuatu yang begitu berharga seperti kesehatan. Karenanya, hamba
Allah hendaklah bersyukur atas kesehatan yang dimiltkinya dan tidak bersikap
kufur. Nabi saw. bersabda, “Ada dua anugerah yang karenanya banyak manusia
tertipu, yaitu kesehatan yang baik dan waktu luang.” (HR. Bukhari)

Abu Darda berkata, “Ya Rasulullah, jika saya sembuh dari sakit saya dan
bersyukur karenanya, apakah itu lebih baik daripada saya sakit dan
menanggungnya dengan sabar?” Nabi saw menjawab, “Sesungguhnya Rasul
mencintai kesehatan sama seperti engkau juga menyenanginya.”

Diriwayatkan oleh  at-Tirmidzi bahwa Rasulullah saw bersabda: ‘Barangsiapa


bangun di pagi hari dengan badan schat dan jiwa sehat pula, dan rezekinya
dijamin, maka dia seperti orang yang memiliki dunia seluruhnya.”
7

Di antara ucapan-ucapan bijaksana Nabi Dawud as adalah sebagai berikut,


“Kesehatan adalah kerajaan yang tersembunyi.” Juga. “Kesedihan sesaat membuat
orang Jcbih tua satu tahun.” Juga, “Kesehatan adalah mahkota di kepala orang-
orang yang schat, yang hanya bisa dilihac oleh orang-orang yang sakit.” Dan juga,
“Kesehatan adalah harta karun yang tak terlihat.” ( Suldahar,2011)

C. Prinsip - Prinsip Islam tentang Kesehatan

Islam merupakan agama yang sempurna dan pelengkap yang telah menetapkan
prinsip-prinsip dalam penjagaan keseimbangan tubuh manusia. Mulai dari cara
islam menjaga kesehatan dengan menjaga kebersihan dan melaksanakan syariat
wudlu dan mandi secara rutin bagi setiap muslim. Arti sehat yakni kondisi fisik
dimana semua fungsi berada dalam keadaan sehat. 

Menjadi sembuh sesudah sakit adalah anugerah terbaik dari Allah kepada
manusia. Tidak ada sesuatu yang berharga seperti kesehatan. Karena, kita harus
bersyukur atas kesehatan yang diberikan oleh Allah SWT dan selalu bersifat
optimis.

Dalam pandangan islam, kesehatan yang dicari bukanlah hanya kebahagiaan


dan kesehatan hidup didunia saja, tetapi sehat dan bahagia diakhirat juga.
Anjuran menjaga kesehatan sudah menjadi kewajiban, bahwa menjaga agar
tetap sehat dan tidak terkena penyakit adalah lebih baik daripada mengobati. 

Untuk itu sejak dini diupayakan agar menjaga pola makan yang sehat dan
olahraga yang cukup untuk tubuh tetap sehat serta menjauhkan diri dari
berbagai pengaruh yang dapat menjadikan terjangkit penyakit. Dengan puasa
kita dapat membuang racun-racun yang ada ditubuh kita  agar tubuh kita sehat.

D. Upaya Kesehatan dalam Islam

Upaya kesehatan yang terdapat dalam islam meliputi beberapa hal yaitu :
Anjuran Menjaga Kesehatan
8

Sudah menjadi semacam kesepakatan, bahwa menjaga agar tetap sehat dan
tidak terkena penyakit adalah lebih baik daripada mengobati, untuk itu sejak
dini diupayakan agar orang tetap sehat. Menjaga kesehatan sewaktu sehat
adalah lebih baik daripada meminum obat saat sakit. Dalam kaidah ushuliyyat
dinyatakan:

Dari Ibn ‘Abbas, ia berkata, aku pernah datang menghadap Rasulullah SAW,
saya bertanya: Ya Rasulullah ajarkan kepadaku sesuatu doa yang akan akan
baca dalam doaku, Nabi menjawab: Mintalah kepada Allah ampunan dan
kesehatan, kemudian aku menghadap lagipada kesempatan yang lain saya
bertanya: Ya Rasulullah ajarkan kepadaku sesuatu doa yang akan akan baca
dalam doaku. Nabi menjawab: “Wahai Abbas, wahai paman Rasulullah saw
mintalah kesehatan kepada Allah, di dunia dan akhirat.” (HR Ahmad, al-
Tumudzi, dan al-Bazzar)

Berbagai upaya yang mesti dilakukan agar orang tetap sehat menurut para pakar
kesehatan, antara lain, dengan mengonsumsi gizi yang yang cukup, olahraga
cukup, jiwa tenang, serta menjauhkan diri dari berbagai pengaruh yang dapat
menjadikannya terjangkit penyakit. Hal-hal tersebut semuanya ada dalam ajaran
Islam, bersumber dari hadits-hadits shahih maupun ayat al-Quran.

Nilai Sehat dalam Ajaran Islam

Dengan merujuk konsep sehat yang dewasa ini dipaharm. berdasarkan rumusan
WHO yaitu: Health is a state of complete physical, mental and social-being,
not merely the absence q; disease on infirmity (Sehat adalah suatu keadaan
j^sm rohaniah, dan sosia] yang baik, tidak hanyatidak bt”.*)-esiyal cacat).
Dadang Ha\v?ri melaporkan, bahwa s^aK ^hunsehingga rnonjadi -eliat

Menurut penelitian ‘Ali Mu’nis, dokter spesialis internal Fakultas Kedokteran


Universitas ‘Ain Syams Cairo, menunjukan bahwa ilmu kedokteran modern
9

menemukan kecocokan terhadap yang disyariatkan Nabi dalam praktek


pcngobatan yang berhubungan dengan spesialisasinya.
10

Sebagaiman disepakati oleh para ulama bahwa di balik pengsyariatan segala


sesuatu termasuk ibadah dalam Islam terdapat hikrnah dan manfaat phisik
(badaniah) dan psikis (kejiwaan). Pada saat orang-orang Islam menunaikan
kewajiban-kewajiban keagamannya, berbagai penyakit lahir dan batin terjaga.

Kesehatan Jasmani

Ajaran Islam sangat menekankan kesehatan jasmani. Agar tetap sehat, hal yang
perlu diperhatikan dan dijaga, menurut sementara ulama, disebutkan, ada
sepuluh hal, yaitu: dalam hal makan, minum, gerak, diam, tidur, terjaga,
hubungan seksual, keinginan-keinginan nafsu, keadaan kejiwaan, dan mengatur
anggota badan.

Pertama; Mengatur Pola Makan dan Minum

Dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan, makanan adalah unsur terpenting
untuk menjaga kesehatan. Kalangan ahli kedokteran Islam menyebutkan, makan
yang halalan dan thayyiban. Al-Quran berpesan agar manusia memperhatikan
yang dimakannya, seperti ditegaskan dalam ayat: “maka hendaklah manusia itu
memperhatikan makanannya”.(QS. ‘Abasa 80 : 24 )

Dalam 27 kali pembicaraan tentang perintah makan, al-Quran selalu


menekankan dua sifat, yang halal dan thayyib, di antaranya dalam (Q., s. al-
Baqarat (2)1168; al-Maidat (s):88; al-Anfal (8):&9; al-Nahl (16) : 1 14),

Kedua; Keseimbangan Beraktivitas dan Istirahat

Perhatian Islam terhadap masalah kesehatan dimulai sejak bayi, di mana Islam
menekankan bagi ibu agar menyusui anaknya, di samping merupakan fitrah
juga mengandung nilai kesehatan. Banyak ayat dalam al-Quran menganjurkan
hal tersebut.
11

Al-Quran melarang melakukan sesuatu yang dapat merusak badan. Para pakar
di bidang medis memberikan contoh seperti merokok. Alasannya, termasuk
12

dalam larangan membinasakan diri dan mubadzir dan akibatyang ditimbulkan,


bau, mengganggu orang lain dan lingkungan.

Islam juga memberikan hak badan, sesuai dengan fungsi dan daya tahannya,
sesuai anjuran Nabi: Bahwa badanmu mempunyai hak

Islam menekankan keteraturan mengatur ritme hidup dengan cara tidur cukup,
istirahat cukup, di samping hak-haknya kepada Tuhan melalui ibadah. Islam
memberi tuntunan agar mengatur waktu untuk istirahat bagi jasmani.
Keteraturan tidur dan berjaga diatur secara proporsional, masing-masing
anggota tubuh memiliki hak yang mesti dipenuhi.

Di sisi lain, Islam melarang membebani badan melebihi batas kemampuannya,


seperti melakukan begadang sepanjang malam, melaparkan perut
berkepanjangan sekalipun maksudnya untuk beribadah, seperti tampak pada
tekad sekelompok Sahabat Nabi yang ingin terus menerus shalat malam dengan
tidak tidur, sebagian hendak berpuasa terus menerus sepanjang tahun, dan yang
lain tidak mau ‘menggauli’ istrinya, sebagaimana disebutkan dalam hadits:

“Nabi pernah berkata kepadaku: Hai hamba Allah, bukankah aku


memberitakan bahwa kamu puasa di sz’am? hari dan qiyamul laildimalam
hari, maka aku katakan, benarya Rasulullah, Nabi menjawab: Jangan lalukan
itu, berpuasa dan berbukalah, bangun malam dan tidurlah, sebab, pada
badanmu ada hak dan pada lambungmujuga ada hak” (HR Bukhari dan
Muslim).

Ketiga; Olahraga sebagai Upaya Menjaga Kesehatan

Aktivitas terpenting untuk menjaga kesehatan dalam ilmu kesehatan adalah


melalui kegiatan berolahraga. Kata olahraga atau sport (bahasa Inggris) berasal
dari bahasa Latin Disportorea atau deportore, dalam bahasa Itali disebut
‘deporte’ yang berarti penyenangan, pemeliharaan atau menghibur untuk
13

bergembira. Olahraga atau sport dirumuskan sebagai kesibukan manusia untuk


menggembirakan diri sambil memelihara jasmaniah.
14

Tujuan utama olahraga adalah untuk mempertinggi kesehatan yang positif, daya
tahan, tenaga otot, keseimbangan emosional, efisiensi dari fungsi-rungsi alat
tubuh, dan daya ekspresif serta daya kreatif. Dengan melakukan olahraga secara
bertahap, teratur, dan cukup akan meningkatkan dan memperbaiki kesegaran
jasmani, menguatkan dan menyehatkan tubuh. Dengan kesegaran jasmani
seseorang akan mampu beraktivitas dengan baik.

Dalam pandangan ulama fikih, olahraga (Bahasa Arab: al-Riyadhat) termasuk


bidang ijtihadiyat. Secara umum hokum melakukannya adalah mubah, bahkan
bisa bernilai ibadah, jika diniati ibadah atau agar mampu melakukannya
melakukan ibadah dengan sempurna dan pelaksanaannyatidakbertentangan
dengan norma Islami.

Sumber ajaran Islam tidak mengatur secara rinci masalah yang berhubungan
dengan berolahraga, karena termasuk masalah ‘duniawi’ atau ijtihadiyat, maka
bentuk, teknik, dan peraturannya diserahkan sepenuhnya kepada manusia atau
ahlinya. Islam hanya memberikan prinsip dan landasan umum yang harus
dipatuhi dalam kegiatan berolahraga. (Murtyningsih, 2019)

E. Etika Perawat Muslim

Etika, secara etimologis berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu “Ethikos”
yang mana artinya adalah suatu perkara yang timbul dari suatu kebiasaan.. Etika
keperawatan adalah suatu sikap etis yang harus dimiliki oleh seorang perawat
sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam mengemban tugasnya sebagai
seorang perawat dengan menerapkan norma-norma etis keperawatan dalam
kehidupan profesi dan kehidupan bermasyarakat. Etika perawat dihubungkan
dengan hubungan antar masyarakat dan dengan karakter serta sikap perawat
terhadap orang lain, dan tidak kalah pentingnya adalah perlakuan perawat yang
harus bisa berlandaskan dengan ajaran dan syariat islam.
Seorang perawat professional akan memiliki perasaan empati pada orang lain.
Perawat harus bias memahami situasi yang dialami orang lain dan mencoba
15

sebanyak mungkin memahami kehidupan dan pengalaman orang lain. Pemberi


perawatan professional akan mampu melakukan perubahan pada diri sendiri dan
terutama pada orang lain apalagi bila semua tindakan perawatan berlandaskan
pada kode etik dan ajaran islam.
Masalah yang timbul dalam dunia kesehatan terutama pada perawat yang
melakukan tindakan medis dalam merawat orang lain adalah karena tidak
memiliki landasan akhlak yang diajarkan. Sehingga menimbulkan kesalan besar
pada persepsi masyarakat tentangnya. Masalah yang timbul dalam dunia
kesehatan terutama pada perawat yang melakukan tindakan medis dalam
merawat orang lain adalah karena tidak memiliki landasan akhlak yang
diajarkan. Sehingga menimbulkan kesalan besar pada persepsi mayarakat
tentangnya. Tanpa kode etik dan dasar moral, perawatan dapat dengan mudah
terkikis di lingkungan yang menekankan penyembuhan tehnis dan tidak melihat
seseorang dalam konteks nilai dan kehidupan tertentu. Terdapat beberapa kode
untuk perawat professional yang semuanya merefleksikan autonomi (penentuan
nasib diri oleh klien), kemurahan hati dengan bertindak baik, nonmaleficiency
(penghindaran dari bahaya), keadilan dimaksudkan dengan memperlakukan
semua secara adil, serta prinsip sekunder dari kejujuran dengan berbicara
sejujurnya berdasarkan kebenaran yang ada, dan kesetiaan memegang janji dan
tidak menyebarluaskan kerahasiaan klien sebagai penghormatan pada klien.
Semua ini pun berkaitan erat dengan ajaran islam yang selalu memerintahkan
setiap manusia untuk hidup saling menghargai dan menolong yang lainnya
dalam keadaan membutuhkan pertolongan. Sistem pelayanan kesehatan yang
Islami dapat tercipta bila faktor-faktor dibawah ini mendukung:
Petugas kesehatan (baik dokter, perawat, paramedic, petugas-petugas maupun
bagian administrasi) memiliki akhlak dan prilaku islami, ramah (senyum
sebagian dari iman), memiliki sifat yang memenuhi 4 konsep akhlak dalam
islam : yaitu farirnest (adil), accountabilitas/amanah (bertanggung jawab),
transparency ( jujur), concistent (istiqamah)}, dapat menahan hawa nafsunya,
16

menolong berdasarkan atas habluminannas dan habluminnAllah. (Murtiningsih,


2019)
17

BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Paradigma keperawatan merupakan suatu cara pandang yang harus dimiliki oleh
perawat dalam memandang permasalahan yang ada dalam kehidupan manusia
baik dalam rentang sehat ataupun sakit. Hingga saat ini paradigma keperawatan
berfokus pada komponen dasar yaitu manusia, lingkungan, keperawatan dan
kesehatan. Konsep sehat sakit dalam islam adalah sehat dan sakit merupakan
anugrah dari Allah SAW, saat manusia mengalami sehat maka harus disyukuri
dan saat manusia mengalami sakit harus perbanyak bersabar juga tawakal.
Prinsip-prinsip dalam penjagaan keseimbangan tubuh manusia. Mulai dari cara
islam menjaga kesehatan dengan menjaga kebersihan dan melaksanakan syariat
wudlu dan mandi secara rutin bagi setiap muslim. Arti sehat yakni kondisi fisik
dimana semua fungsi berada dalam keadaan sehat. Etika perawat muslim harus
memiliki akhlak dan prilaku islami, ramah (senyum sebagian dari iman), memiliki
sifat yang memenuhi 4 konsep akhlak dalam islam : yaitu farirnest (adil),
accountabilitas/amanah (bertanggung jawab), transparency ( jujur), concistent
(istiqamah)}, dapat menahan hawa nafsunya, menolong berdasarkan atas
habluminannas dan habluminnAllah.

B. Saran 

Pemerintah atau lembaga kesehatan hendaknya segera meningkatkan


standar dan mutu sistem kesehatan di Indonesia, terutama yang berhubungan
dengan segala macam aspek (manusia, lingkungan, keperawatan dan kesehatan).
Serta kepada tenaga medis umumnya dan perawat khususnya hendaknya bisa
memiliki etika perawat muslim untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
18

DAFTAR PUSTAKA

Nasrul Effendy. 2010 Ilmu Keperawatan Masyarakat. Jakarta: Buku Kedokteran


EGC

Asmadi, 2011 Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Sudalhar, 2011 Keperawatan Islam. Surabaya : CV Duta Muliya Indonesia

Achir Yani, 2015 Pradigma Keperawatan menurut Perspektif Islam volume 3

Murtiningsih, 2019 Jurnal Keperawatan Islam volume 6 halaman 2

Anda mungkin juga menyukai