Disusun Oleh :
KELOMPOK TUTORIAL 5
M. Hayat 20180320062
2020/2021
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Integrasi Islaman PHBS Dalam Keperawatan
Komunitas” ini dengan baik.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................4
Kesimpulan.....................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan adalah suatu kondisi dimana kita jauh atau terbebas dari suatu penyakit.
Kesehatan merupakan salah satu kenikmatan termahal jika dibandingkan dengan hal lain.
Contohnya saja ketika mempunyai harta yang melimpah, memiliki wajah tampan atau
cantik, memiliki badan tegap dan gagah, semuanya itu akan sia-sia jika kita terserang
penyakit atau tidak sehat. Memiliki penyakit harta benda yang dimiliki bisa habis
digunakan untuk berobat, paras tampan atau cantik berubah menjadi pucat dan tidak enak
untuk dipandang, badan yang tegap dan gagah seketika roboh dikarenakan lemas dan lesu
akibat kondisi tubuh yang tidak fit. Dengan adanya alur keseimbangan kita jadi tahu,
manusia hidup akan merasakan sehat dan sakit, manusia tidak akan selalu sehat dan kita
juga tidak akan selalu sakit. Semua itu tergantung bagaimana kita bisa menjaga kesehatan
tubuh agar tetap selalu sehat (Anam, 2016).
Faktor lingkungan menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh bagi kesehatan
manusia, karena lingkungan merupakan salah satu tempat tinggal untuk hidupnya
seharihari. Lingkungan juga tempat berinteraksi antara manusia dengan manusia, manusia
dengan alam. Kualitas kesehatan manusia dapat dilihat dari lingkungan tempat mereka
tinggal, apabila suatu lingkungan terlihat bersih dan rapi maka dapat dinilai bahwa
manusia yang tinggal di sekitarnya adalah manusia yang sehat pula. Karena yang
membersihkan dan menjaga kebersihan lingkungannya adalah manusia di sekitar
lingkungan tersebut, baik manusia secara individu maupun manusia secara kelompok.
Agar kita tetap sehat dan terhindar dari suatu penyakit, salah satu pencegahan yang bisa
kita lakukan adalah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kegiatan
sehari-hari. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang,
keluarga atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan
dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Kepmenkes RI Nomor
1529/ Menkes/ SK/ X/2010:10).
Dalam islam sendiri juga terdapat beberapa ayat dan hadits yang sangat menganjurkan
kita untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta menerangkan bagaimana pola hidup
1
bersih dan sehat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan kebersihan dipandang sebagai
bagian dari iman.
Salah satu ayat dalam Al-Qur’an yang menerangkan bagaimana pola hidup sehat
dengan menjaga kebersihan terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 222 yang artinya:
“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: ”Haidh itu adalah suatu
kotoran”. oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu
haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. apabila
mereka telah Suci, Maka campurilah mereka itu ditempat yang diperintahkan Allah
kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
menyukai orang-orang yang mensucikan diri”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi PHBS dalam islam?
2. Bagaimana pentingnya kesehatan menurut islam?
3. Apa saja macam macam pelajaran hidup sehat sesuai dengan hadis Rasulullah?
4. Bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat dalam al-qur'an dan hadist?
5. Apa argumen dan saran terhadap perilaku hidup bersih dan sehat menurut islam?
6. Apa peran perawat dalam menerapkan PHBS?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui definisi PHBS dalam islam
2. Dapat mengetahui pentingnya kesehatan menurut islam
3. Dapat mengetahui macam macam pelajaran hidup sehat sesuai dengan hadis
Rasulullah
4. Dapat mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat dalam al-qur'an dan hadist
2
5. Dapat mengetahui argumen dan saran terhadap perilaku hidup bersih dan sehat
menurut islam
6. Dapat mengetahui peran perawat dalam menerapkan PHBS
3
BAB II
PEMBAHASAN
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU
Kesehatan RI No. 23 tahun 1992). Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan
sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi
yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indikator
Kesehatan
a. PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya
dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
b. PHBS, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, adalah sekumpulan perilaku yang di
praktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang atau keluarga mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.
Jadi PHBS merupakan wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan
mampu mempraktikkan PHBS.
4
Definisi ilmu kesehatan Preventive sesuai dengan ajaran Nabi
Kesehatan adalah anugerah dari Allah swt, penciptaan manusia telah
dilakukan secara seimbang, kecuali Allah yang maha kuasa menghendaki hal
lain,Adakalnya keseimbangan tubuh dirusak sendiri oleh manusia, misalnya yang
terjadi dengan saluran pencernaan akibat mengkonsumsi secara sembarangan atau
kebisaan lain seperti merokok, bekerja tanpa istirahat. “Dan musibah apapun yang
menimpamu, itu adalah akibat perbuatan tanganmu” (QS.Asyu’ara :30 )
Mencegah penyakit lebih diprioritaskan daripada mengobatinya, hampir
sebagian besar zat asing (bahan-bahan kimia) masuk kedalam tubuh melalui
makanan. Apa yang sabdakan oleh Rasulullah dalam sebuah hadisnya yang
berbunyi sebagai berikut: “Sumber daripada penyakit adalah perut, perut adalah
gudang penyakit dan berpuasa itu adalah obat (HR Muslim)
Kebiasaan kurang sehat kurang olah raga, tidur larut malam kebersihan diri
yang buruk, yang merupakan sebab terjangkitnya seseorang dengan beberapa
penyakit, oleh karenanya Rasulullah dalam sebuah hadisnya menyebutkan bahwa
“Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, jangan mencelupkan
tangannya ketempat wuduknya, sehingga mencuci tangannya sebanyak tiga kali,
karena salah seorang diantara kalian tidak tahu dimana tangannya bermalam (HR.
Sunan Nasa’I)
Semakin banyaknya penaykit non infeksi yang muncul dalam masyarakat
adalah bukti rendahnya perhatian terhadap pola hidup yang sehat.
B. Pentingnya Kesehatan Menurut Islam
Manusia diciptakan di muka bumi ini bukan tanpa alasan dan tujuan yang jelas dari
sang khalik Allah azza wa jalla. Salah satu tujuan penciptaan manusia adalah untuk
menjadi khalifah di muka bumi ini, ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-
Baqarah ayat 30 yang berbunyi ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui". Namun, tujuan penciptaan manusia tidak cukup hanya pada hal tersebut,
tetapi ada misi lain yang harus dilakukan oleh setiap manusia selama mengarungi
5
kehidupan di muka bumi ini, misi tersebut adalah beribadah dan mengabdi secara
total kepada Allah SWT semata. Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam suran Az
- Zariyat ayat 56 yang artinya: “tidak aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk
beribadah kepadaku”. Melihat kepada dua tujuan penciptaan manusia sebagaimana
yang telah dijelaskan diatas, maka hal penting yang akan menunjang terlaksananya
kedua fungsi tersebut adalah kesehatan. Oleh karena itu, kesehatan merupakan hal
yang penting bagi manusia dalam menjalankan kedua fungsi penciptaannya. Islam
sendiri sangat memperhatikan segala hal tentang kesehatan, hal ini dibuktikan
dengan banyak ayat dan hadist yang menjelaskan tentang pentingnya sebuah
kesehatan. Dari penjelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar
pemikiran mengapa kesehatan menjadi hal yang sangat diperhatikan, dasar
pemikirannya adalah sebagai berikut.
1. Lemah dan kuatnya seseorang dalam melakukan suatu ibadah tergantung pada
kesehatannya.
Orang yang memiliki kesehatan yang baik akan memiliki kekuatan yang lebih
dari orang yang sakit. Sedangkan orang kuat itu lebih disukai di sisi Allah
daripada orang yang lemah, sebagaimana sabda rasulullah yang artinya:
“Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disayangi Allah daripada
mukmin yang lemah” (HR. Muslim).
Manusia di muka bumi ini banyak berisi perintah untuk hidup sehat. Perintah
dan tuntunan untuk hidup sehat dalam A-Qur’an sangatlah banyak. tuntunan ini
dimulai dari masalah bersuci, mandi, berpakaian, makanan, dan hampir segala
aspek kehidupan sudah diatur oleh Al-Qur’an untuk mencapai sebuah kata
yang mempunyai makna penting yaitu kesehatan.
6
4. Ajaran Islam tentang Kesehatan Al-Qur’an sebagai kitab suci dan hadist
Rasulullah yang keduanya merupakan petunjuk bagi semua makhluk Allah.
Kedua hal tersebut mengandung banyak hal tentang ajaran islam yang
mengenai tentang kesehatan. Diantara ajaran tersebut adalah sebagai berikut.
6. Perintah untuk memakan makanan yang baik dan halal serta tidak berlebihan.
Salah satu contoh yang ajaran islam yang berhubungan dengan kesehatan
adalah perintah untuk memakan makanan yang baik dan halal serta tidak
berlebihan. Contoh ayat yang menjelaskan tentang hal ini adalah surah Al
Baqarah ayat 168 yang artinya: “wahai sekalian manusia, makanlah yang halal
lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan jangan kamu mengikuti langkah-
langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu”
Bentuk ajaran Islam yang selanjutnya, yaitu perintah untuk menjaga kesucian
baik itu secara lahiriah, maupun bathiniyah. Ajaran ini penting buat kesehatan,
karena untuk memperoleh kesehatan kita harus suci ataupun bersih dari segi
jasmani, dan dari segi rohani ataupun jiwa (psikis). Contoh ayat yang
menerangkan tentang hal ini adalah ayat 195 dari surah Al Baqarah yang
artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah
kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah,
karena sesungguhnya Allah menyukai orangorang yang berbuat baik.
7
Salah satu ajaran agama islam yang berkaitan dengan kesehatan adalah
larangan untuk merusak lingkungan, karena kita sadari bahwa lingkungan
adalah komponen penting dalam mewujudkan sebuah kesehatan. Contoh ayat
yang berkaitan dengan ajaran ini adalah surah Al Baqarah ayat 205, yang
artinya: “Dan apabila ia berpaling (dari mukamu) ia berjalan di muka bumi
untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanaman-tanaman dan
binatang ternak dan Allah tidak menyukai kebinasaan”
1. Cuci tangan sebelum makan dengan air mengalir dan sabun atau
Antiseptik
Tangan adalah organ tubuh yang paling sering terkontaminasi bakteri melalui
sentuhan atau pegangan. Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, akan
menurunkan kejadian diare sampai 47% dan insfeksi saluran pernafasan atas
(ISPA). Sebsar 30 %, bahkan, penyakit penyakit inspeksi lain yang lebih
berbahaya.seperti hepatitis A,Toxoplasmosis dan sebagainya, dapat dicegah
penularannya dengan mencuci tangan benar sebelum makan.
8
Memohon perlindungan saat makan adalah sangat penting, karena Allah yang
memberi kesehatan, kekuatan fisik dan penyembuh penyakit.
Pada dasarnya, makan dengan tangan kanan adalah sebagai bentuk penghargaan
untuk manusia, mengingat tangan kiri adalah tangan yang sering di gunakan untuk
urusan “belakang” Rasulullah bersabda yang artinya,
Makanan panas yang masuk secara paksa dapat merusak makosa mulut serta saluran
pencernaan dibawahnya, jika hal ini dibiasakan dalam jangka waktu yang lama,
dapat menyebabkan kerusakan indera pengecap, kerusakan permanen mukosa
rongga mulut, serta permasalahan pada gigi, untuk itu untuk mendinginkan makanan
Rasulullah saw melarang meniupnya.
9
Mulailah dengan mengonsumsi makanan berserat, seperti buah dan sayur, untuk
menyiapkan sistem pencernaan terhadap makanan yang lebih berat, ada baiknya
tidak mengkonsumsi air teh setelah makan, karena itu akan mengendapkan zat besi
yang didapat dari makanan , sehingga tidak bisa di serap oleh tubuh.
Posisikan duduk tanpa bersandar, sebagaimana sabda Rasulullah saw dari Abu
Juhaifah yang mengatakan bahwa dia berada di dekat Rasulullah saw kemudian
beliau bersabda kepada orang yang berada di dekat beliau, Aku tidak makan dengan
bersandar “(HR BUKHARI).
Perjalanan makan mengikuti saluran cerna yang berjalan dari atas kebawah, berawal
dari mulut, masuk kedalam kerongkongan (makanan dibentuk menjadi bulatan –
bulatan ) dilanjutkan menuju lambung, dilambung makanan bercampur dengan
enzim – enzim pencernaan (lipase, amylase, tripsin dan asam lambung) sehingga
tingkat keasaman makanan mencapai pH mendekati 1.
Derajat keasaman jauh lebih tinggi daripada Ph dalam darah yang mendekati angka
7, bahkan asam lambung lebih asam daripada cairan H2S0 (bahan pengisi
aki/akumolator) yang kalau terkena kulit dapat menyebabkan rasa panas, gatal, dan
akhirnya mengelupas.
10
Oleh karena itu, ada baiknya saat makan, kita duduk dalam posisi tegak, makan
dalam posisi duduk, tegak menempatkan saraf-saraf pencernaan dalam keadaan
yang tenang sehingga makanan yang masuk akan berjalan pada dinding usus
dengan lembut dan perlahan hingga tercapai keseimbangan antar organ
pencernaan.
Selain itu, makan dalam posisi duduk tegak tidak akan menyebabkan perut terlipat,
sementara rongga dibawah perut (diafragma) akan terdorong kebawah sehingga
memberikan ruang bagi lambung untuk mencerna makanan.pernafasanpun
terbantu, karena gerak paru-paru menjadi lebih lapang.
Mengahbiskan makanan sampai pada butir nasi terahir, karena kita tidak pernah
tahu pada butir nasi yang mana Allah meletakkan berkahNya, perlu kita ingat,
selain gizi seimbang yang kita cari dalam makanan, keberkahan dari Allah, yang
maha member kesehatan.
Imam Al- Suyuthi, 'Abd Al- Hamid Al- Qudhat, dan ulama yang lain menyatakan,
dalam Islam menjaga kesucian dan kebersihan termasuk bagian ibadah sebagai
bentuk qurbat, bagian dari ta'abbudi, merupakan kewajiban, sebagai kunci ibadah,
Nabi bersabda: “Dari 'Ali ra, dari Nabi saw, beliau berkata: "Kunci shalat adalah
bersuci" (HR Ibnu Majah, al- Turmudzi, Ahmad, dan al- Darimi)
11
Berbagai ritual Islam mengharuskan seseorang melakukan thaharat dari najis,
mutanajjis, dan hadats. Demikian pentingnya kedudukan menjaga kesucian dalam
Islam, sehingga dalam buku- buku fiqih dan sebagian besar buku hadits selalu
dimulai dengan mengupas masalah thaharat, dan dapat dinyatakan bahwa fiqih
pertama yang dipelajari umat Islam adalah masalah kesucian.
Abd Al- Mun'im Qandil dalam bukunya Al- Tadaivi bi Al-Quran seperti halnya
kebanyakan ulama membagi thaharat menjadi dua, yaitu lahiriah dan rohani.
Kesucian lahiriah segala sesuatu yang dipergunakan manusia dalam urusan
kehidupan.
Tangan, Nabi Muhammad saw bersabda: “cucilah kedua tanganmu sebelum dah
sesudah makan dan cucilah kedua tanganmu setelah bangun tidur. Tidak seorang
pun tahu di mana tangannya berada di saat tidur.”
Makanan dan minuman, Rasulullah saw bersabda “tutuplah bejana air dan tempat
minummu”.
12
Perlindungan sumber air, Rasulullah melarang umatnya membuang kotoran di
tempat- tempat sembarangan, misalnya sumur, sungai, dan pantai. Perintah- perintah
Rasulullah tersebut memiliki makna bahwa kita harus menjaga kebersihan dan
kesehatan agar terhindar dari berbagai infeksi saluran pencernaan.
Sedangkan kesucian rohani meliputi kebersihan hati, jiwa, akidah, akhlak, dan
pikiran
7. Kesehatan Mental
Yakni ajaran-ajaran untuk mencegah terjadinya stress. Oleh karena itu, Islam
melarang semua benda yang dapat menghilangkan kesadaran dan melemahkan daya
pikir, seperti khamr. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran,
emosional, dan spiritual.
Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran; emosional sehat
tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya
takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya; spiritual sehat tercermin dari cara
seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya
terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah swt
dalam agama Islam).
Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan
kata lain, sehat spiritual adalah keadaan di mana seseorang menjalankan ibadah dan
semua aturan- aturan agama yang dianutnya.
Kesehatan dariaspek Ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti
mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap
13
hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum
dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya
batasan ini tidak berlaku. Oleh karena itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku
adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi
kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan
kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia
lanjut.
Seperti yang dijelaskan dalam Firman Allah yang tertuang dalam Al-Quran surat
Al- Ra’d: 28 yang berbunyi:
“(yaitu) orang- orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tentram
(Q.S. Al-Ra’d:28)”
Hubungan antara makhluk dengan Tuhannya akan berjalan baik bila sang makhluk
menaati apa yang diperintahkan Allah, ciri- ciri jiwa yang sehat yang dalam Al-
Quran disebut Qalbun Salim, seperti hati yang selalu bertobat (at-taqwa), hati yang
selalu menjaga dari hal- hal keduniaan (al- zuhd), hati yang selalu ada manfaatnya
(al- shumi), hati yang selalu butuh pertolongan Allah (al-faqir).
8. Kesehatan Sosial
Hidup bermasyarakat dalam arti yang seluas-luasnya adalah salah satu naluri
manusia. Menurut Aristoteles menyebutkan manusia adalah Zone Polition, yaitu
manusia yang selalu membutuhkan kehadiran orang lain. Oleh karena itu, dalam
Islam dikenal istilah Ukhuwah (persaudaraan) yang akan mendatangkan muamalah
(saling menguntungkan), hal ini memungkinkan rasa persaudaraan lebih tinggi.
14
“hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki- laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku- suku
supaya kamu saling kenal- mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal. (QS. Al- Hujarat:13).
Untuk memahami sehat secara Islami, ada beberapa terminologi yang berkaitan
dengan potensi manusia yang harus dipahami terlebih dahulu, yaitu:
(1) Al- jasadu, yaitu fisik manusia yang tersusun dari jaringan- jaringan tubuh
seperti tangan, kaki, kepala dan lain sebagainya;
(2) Ar- ruh, yaitu sesuatu yang ditiupkan ke dalam badan manusia setelah berumur
tiga kali empat puluh hari;
(3) An- nafs, yaitu sebutan dari ar- ruh apabila telah bersatu dengan badan / jasad
manusia;
(4) Al- aql, yaitu alat untuk berfikir atau memahami sesuatu;
(5) Al- qalbu, yaitu pendekatan secara jasmani mengandung arti jantung dan
pendekatan secar ruhaniah mengandung artihati nurani.
Al-qalbu merupakan potensi dalam diri manusia yang terpenting karena mempunyai
hubungan dengan al-jasad, an-nafs dan al-aql.Semua potensi yang ada pada manusia
tersebut harus dimanfaatkan sebagai manifestasi khalifah di muka bumi yang
mempunyai fungsi membangun dan memelihara alam.
15
Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: ”Haidh itu adalah suatu
kotoran”. oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu
haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. apabila
mereka telah Suci, Maka campurilah mereka itu ditempat yang diperintahkan
Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
menyukai orang-orang yang mensucikan diri”.
2. Al-Mudatsir ayat 74
3. Dan contoh hadist yang memerintahkan umat muslim untuk hidup sehat adalah
“Adakah merupakan hak atas seseorang muslim ketika mandi dalam seminggu,
agar sehri daripadanya ia membasahi kepala dan seluruh badannya” (muttafaqun
‘Alaih) .
16
kebersihan. Dan tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang
memelihara kebersihan (HR. Thabraani)
Catatan: Dari Hadist Rasulullah saw diatas dapat disimpulkan bahwa orang orang
terbiasa dengan perilaku tidak memelihara kebersihan alias jorok tidak akan
masuk surga. Orang yang berperilaku tidak bersih dapat berarti pula tidak ikut
membangun Islam, karena sesungguhnya Allah membangun Islam diatas
kebersihan. Kebiasaan membuang sampah sembarangan tidak mencerminkan
perilaku hidup yang Islami.
Dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan, makanan adalah unsur terpenting
untuk menjaga kesehatan. Kalangan ahli kedokteran Islam menyebutkan, makan
yang halalan dan thayyiban. Al- Quran berpesan agar manusia memperhatikan
yang dimakannya, seperti ditegaskan dalam ayat: “maka hendaklah manusia itu
memperhatikan makanannya”. (QS. ‘Abasa 80:24).
Dan Firman-Nya: “Kemudian makanlah dari (tiap- tiap macam) buah- buahan dan
tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu
keluar minuman (madu) yang bermacammacam warnanya, di dalamnya terdapat
obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada apa yang demikian
itu benar- benar terdapat tanda- tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang yang mau
memikirkan”. (TQS An- Nahl ayat 69).
Semua pola hidup sehat ini sudah sangat jelas dan sesuai dengan firman Allah di
dalam Al-Qur’an surah al-A’raf [7]: 31
17
۟ ُوا َواَل تُس
۟ وا َوٱ ْش َرب
۟ ُوا زينَتَ ُك ْم ِعن َد ُك ِّل م ْس ِج ٍد َو ُكل
۟
ِ ْرفُ ٓوا ۚ ِإنَّهۥُ اَل ي ُِحبُّ ْٱل ُمس
َْرفِين ِ َ ِ ٰيَبَنِ ٓى َءا َد َم ُخ ُذ
Ayat tersebut mengandung makna sekaligus perintah untuk menjalani pola hidup
sehat dalam bentuk melakukan kegiatan-kegiatan yang akan mendatangkan
kebaikan dan menghindari kegiatan-kegiatan yang akan mendatatangkan
keburukan dan kemaslahatan. Seperti mengkonsumsi makanan yang baik dan halal
serta bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan dan menghindari makanan yang
membahayakan bagi tubuh dan kesehatan. Pada hakikatnya agama sangat
menganjurkan pola hidup sehat karena semua kegiatan-kegiatan untuk
kelangsungan hidup seseorang akan lebih baik jika seseorang tersebut dalam
keadaan sehat daripada apa yang dilakukan dan kerjakan dalam keadaan sakit.
Tujuannya untuk menegakkan kebenaran dan terwujudnya kehidupan bahagia,
bermanfaat dan sejahtera.
2. Olahraga
Al- Quran yang dijadikan sebagai pedoman perlunya berolahraga, dalam konteks
perintah jihad agar mempersiapkan kekuatan untuk menghadapi kemungkinan
serangan musuh, yaitu ayat:
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi
dan dari kuda- kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu)
kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang- orang selain mereka
yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang
kamu najkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu
dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (QS.Al- Anfal :60).
Nabi menafsirkan kata kekuatan (alQuwwah) yang dimaksud dalam ayat ini adalah
memanah.
Istirahat yang cukup “Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat, (Waja’alna
naumakumsubata) dan kami jadikan malam sebagai pakaian,(waja’alna
lailaLibasa) dan kami jadikan siang untuk mencaripenghidupan. (waja’alna nahara
m’asya)” ( Q.S An Naba:9-11).
18
Bagaimana posisi tidur nabi, “Tidurlah dengan posisi miring kekanan dan
menghadap kiblat “Berbaringlah di atas rusuk sebelahkanamu” (HR Bukhari
Muslim).
Tidur yang dilarang Nabi ada 2 yaitu tidur pada pagi hari setelah shalat subuh dan
tidur sebelum shalat isya. “Diriwayatkan oleh Abu Barzah Ra’ Bahwasannya
Rasulullah SAW membenci tidur sebelum shalat isya, dan mengobrol setelahnya
(HR Bukhari Muslim).
4. Mencuci Tangan
(1) Membersihkan tangan sebelum tidur. “Apabila kamu berangkat tidur, maka
berwudhulah, sebagaimana kamu berwudhu hendak mendirikan shalat (HR. Abu
Dawud);
(2) Mencuci tangan sesudah bangun dari tidur. “Apabila seseorang diantara kamu
bangun dari tidur, makacucilah kedua belah tanganmu, sesungguhnya kamu tidak
tahukemana kedua tanganmu berada (merayap) (HR. Ahmad);
(3) Mencuci kedua tangan sebelum dan sesudah keluar dari menjenguk orang sakit.
Anjuran Mencuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan pendekatan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) ditekankan pada 6 titik kritis: sebelum mengolah
makanan, sebelum makan, setelah buang air besar (BAB),sebelum mengurusbayi,
setelah menceboki anak dan setelah memegang hewan.
E. Argumen dan saran terhadap perilaku hidup bersih dan sehat menurut islam
Argumen
Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini. Islam
sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Sang
Khalik-nya (hablum minallah) atau hubungan manusia dengan manusia (hablum
19
minannas), namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat komprehensif, har-
monis, jelas, dan logis.
Salah satu kelebihan Islam dalam mengatur kehidupan manusia adalah perihal perspektif
Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi individu maupun masyarakat.
Dalam UU No. 23 Tahun 1992 menetapkan sehat sebagai keadaan sejahtera dari badan
(jasmani), jiwa (rohani), dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomis. Artinya, bahwa jika manusia menginginkan kehidupan yang
harmonis, kaya sosial dan kaya secara ekonomi, maka hal itu dapat dibentuk melalui pola
kehidupan yang sehat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesehatan terbagi menjadi tiga macam; kesehatan
jasmani, kesehatan jiwa (psikis), dan kesehatan masyarakat. Ketiga macam kesehatan ini,
hendaknya dijaga dengan sebaik mungkin. Sehingga nantinya tercipta sebuah kehidupan
yang kita idam-idamkan bersama, yakni kebahagiaan dunia, dan kebahagiaan akhirat.
Sebagaiman do‟a yang sering dipanjatkan oleh hamba Allah Swt. setelah salat lima waktu
yang artinya Artinya: “Ya tuhan kami berikanlah kami kebahagiaan di dunia dan
kebahagiaan di akhirat serta jauhkanlah kami dari siksa api neraka”.
Do‟a yang dikenal dengan istilah do‟a sapu jagat ini, menjelaskan kepada kita bahwa
setiap manusia menginginkan kehidupan yang bahagia, apakah itu kebahagiaan di dunia,
ataupun kebahagiaan di alam akhirat nanti. Tentunya hal itu, tidaklah sangat mudah bagi
kita untuk
mencapainya, karena perlu sebuah niat keikhlasan dan kesabaran dalam menjalankan
hidup ini dalam rangka mengharap ridha Allah Swt.
Saran
20
Sebagai hamba Allah Swt. yang beriman dan bertakwa, hendaknya kita menjalankan
ibadah kepada Allah Swt. dengan penuh ke-khuysu‟kan serta aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari. Dan pastinya hal itu, tidak akan dapat terlaksana tanpa kesehatan
diri kita yang meliputi sehat jasmani, sehat rohani (psikis), dan sehat sosial.
Peran perawat terhadap masyarakat tentang PHBS ini pada dasarnya bertujuan untuk
meinngkatkan kemampuan, kemauan, dan pengetahuan individu atau keluarga dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan.
21
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
PHBS, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang atau keluarga mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Jadi
PHBS merupakan wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu
mempraktikkan PHBS.
Islam sendiri sangat memperhatikan segala hal tentang kesehatan, hal ini
dibuktikan dengan banyak ayat dan hadist yang menjelaskan tentang pentingnya
sebuah kesehatan. Dalam islam ada 4 cara menjaga sehatan menurut Al-quran dan
hadist :
2. Olahraga
4. Mencuci tangan
22
DAFTAR PUSTAKA
Anam, K. (2016). PENDIDIKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DALAM PRESFEKTIF ISLAM.
Jurnal Sagacious, 67-78.
Gani, H. A., Istiaji, E., & Pratiwi, P. E. (2015). PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA
TATANAN RUMAH TANGGA MASYARAKAT USING (Studi Kualitatif di Desa Kemiren,
Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi). Jurnal IKESMA, 25-35.
Hidayati, P. N. (2019). PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SESUAI AJARAN ISLAM SISWA
KELAS V MI MAARIF DUKUH. Elementary, 38-54.
23