Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH  

KONSEP DASAR KEBIDANAN II

PEMBERIAN OKSIGEN

Dosen Pengampu : Ni Ketut Kasmini, SST

Penyusun :

1.      Afliani Tamu Ina                     2015.12.003

2.      Elisabetha Febriana C.S          2015.12.008

3.      Linda Agustina C                   2015.12.010

4.      Nanchy Rambu W                  2015.12.011

5.      Puput Lestari                           2015.12.016

6.      Putri Lusi W                            2015.12.017

AKADEMI KEBIDANAN MARDI RAHAYU KUDUS

TAHUN AKADEMIK 2015/2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kelompok sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisikan tentang
“Pemberian Oksigen”. Di harapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan senantiasa memberkati segala usaha kita. Amin.

           

                                                                                                            Kudus,16 Maret 2016


                                                                                                            Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................

Daftar Isi....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A.         Latar Belakang........................................................................................

B.         Rumusan Masalah...................................................................................

C.         Tujuan.....................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI

A.         Pengertian Oksigen.................................................................................

B.         Tujuan Pemberian Oksigen.....................................................................

C.         Indikasi...................................................................................................
D.         Hal-hal yang Harus Diperhatikan............................................................

E.          Macam-macam Alat Pemberian Oksigen................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................

A.         Kesimpulan.............................................................................................

B.         Kritik dan Saran......................................................................................

Daftar Pustaka.......................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Oksigen merupakan unsur yang paling dibutuhkan bagi kehidupan manusia.Tidak makan atau tidak
minum mungkin masih akan memberikan toleransi yang cukup panjang hinga sampai pada keadaan
fatal, tetapi sebentar saja manusia tidak mendapatkan oksign maka akan langsung fatal
akibatnya.Tidak hanya untuk bernafas dan mempertahankan kehidupan, oksigen juga sangat
dibutuhkan untuk mtabolisme tubuh. Oksigen juga bisa dijadikan sarana untuk mengatasi berbagai
macam penyakit.

Oksigen (O2) adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk
mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Oksigenasi adalah peristiwa menghirup
udara dari luar yang mengandung Oksigen (O 2) ke dalam tubuh serta menghembuskan
Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa oksidasi.Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan
oleh sistem respirasi (pernafasan), kardiovaskuler dan hematologi.
Oksigen ialah salah satu komponen gas yang unsure vital dalam proses metabolisme tubuh untuk
mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh
dengan cara menghirup udara ruangan dalam setiap kali bernafas. Penyampaian oksigen ke jaringan
tubuh ditentukan oleh interaksi sistem respirasi, kardiovaskuler, dan keadaan hematologis.

Prosedur kerja pada pemberian oksigen ada beberapa cara antara lain :

a.       Kanula nasal

b.      Masker oksigen

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian dari pemberian oksigen?

2.      Apa yang menjadi tujuan dari pemberian oksigen ?

3.      Apa yang menjadi indikasi dari pemberian oksigen ?

4.      Bagaimana prosedur kerja dari pemberian oksigen ?

5.      Bagaimana tata kerja dalam pemberian oksigen ?

6.      Apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemberian oksigen ?

C.     Tujuan

1.      Agar kita mengetahui pengertian dari pemberian oksigen.

2.      Agar kita mengerti tujuan dari pemberian oksigen.

3.      Agar kita mengetahui indikasi pemberian oksigen.

4.      Agar kita mengetahui prosedur pemberian oksigen.

5.      Agar kita mengetahui tata kerja pemberian oksigen.

6.      Agar kita mengetahui apa yang perlu diperhatikan dalam pemberian oksigen.

BAB II

TINJAUAN TEORI

A.    Pengertian Oksigen
Oksigen adalah gas unsur kimia yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa yang muncul dalam
kelimpahan yang besar di bumi, terperangkap oleh atmosfer. Banyak orang yang akrab dengan
oksigen, karena merupakan komponen vital dari proses respirasi; tanpa itu, sebagian besar
organisme akan mati dalam beberapa menit.Sejumlah bentuk oksigen dan senyawa yang dapat
ditemukan di alam. Pemberian terapi oxygen adalah suatu tata cara pemberian bantuan gas oksigen
pada penderita yang mengalami gangguan pernapasan ke dalam paru-paru melalui saluran
pernafasan dengan menggunakan alat nasal kanul dan masker oksigen.

B.     Tujuan Pemberian Oksigen

1.      Memenuhi kekurangan oksigen

2.      Membantu kelancaran metabolisme

3.      Sebagai tindakan pengobatan

4.      Mencegah hipoksia

5.      Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung dengan dyspnea

6.      Meningkatkan ekspansi dada.

C.     Indikasi

1.      Gagal Nafas

Ketidakmampuan tubuh dalam mempertahankan tekanan partial normal O 2 dan CO2 di dalam darah.
Hal ini disebabkan oleh gangguan pertukaran O 2 dan CO2 sehingga sistem pernafasan tidak mampu
memenuhi metabolisme tubuh.

2.      Gagal Jantung

Ketidakmampuan jantung untuk memompa jantung dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan jaringan terhadap nutrient dan oksigen.

3.      Kelumpuhan Alat Pernafasan

Suatu keadaan dimana terjadi kelumpuhan pada alat pernafasan untuk memmenuhi kebutuhan
oksigen karena kehilangan kemampuan ventilasi secara adekuat sehingga  terjadi kegagalan
pertukaran gas O2 dan CO2.

4.      Perubahan Pola Nafas

a.       Hipoksia ( kekurangan O2 dalam jaringan)

b.      Dyspenea ( kesulitan bernafas, misalnya: pasien asma)

c.       Apnea (tidak bernafas / henti nafas )


d.      Bradipnea( pernafasan lebih lambat)

e.       Takipnea (pernafasan lebih cepat)

5.      Keadaan Gawat

Pada keadaan gawat,misalnya pada pasien koma tidak dapat mempertahankan sendiri jalan nafas
yang adekuat sehingga mengalami penurunan oksigenasi.

6.      Trauma Paru

Paru-paru sebagai alat pernafasan, jika terjadi benturan atau cidera akan mengalami gangguan
untuk melakukan inspirasi dan ekspirasi.

7.      Metabolisme yang Meningkat

Pada pasien dengan luka bakar        konsumsi oksigen oleh jaringan akan meningkat dua kali lipat
sebagai akibat dari keadaan hipermetabolisme.

8.      Post Operasi

Setelah operasi, tubuh akan kehilangan banyak darah dan prngaruh dari obat bius akan
mempengaruhi aliran darah ke seluruh tubuh sehingga sel tidak mendapat asupan oksigen yang
cukup.

9.      Keracunan Karbon Monosida

Keberadaan karbon monoksida di dalam tubuh akan sangat berbahaya karenan akan menggantikan
posisi oksigen yang berikatan dengan hemoglobin dalam darah.

D.    Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1.      Perhatikan jumlah air steril dalam tubuh humidifier. Hali ini penting untuk mencegah
membrane mukosa dan membantu untuk melancarkan secret di saluran pernapasan.

2.      Pad abeberapa kasus (bayi prematur, pasien dengan penyakit akut, pasien post operasi) perasa
harus mengobservasi lebih sering terhadap respon klien selama pemberian oksigen.

3.      Pada beberapa pasien, pemberian oksigen dapat memberikan tidak nyaman karena merasa
terperangkap. Hal ini dapat disikapi dengan membrikan penjelasan bahwa pemberian oksigen sangat
diperlukan untuk pasien.

4.      Pada pasien dengan masalah febris dan diaphoresis, perawat harus melakukan perawatan kulit
dan mulut secara ekstra karena pemasangan masker tersebut dapat menyebabkan efek kekeringan
di sekitar area tersebut.

5.      Jika terdapat luka lecet pada telinga karena pemasangan ikatan tali nasal kanul dan masker →
berikan kassa berukuran 4x4 cm di area penekanan tersebut.

6.      Jika terapi oksigen tidak dipakai lagi, posisikan flowmeter dalam posisi off.
E.     Macam-macam Alat Pemberian Oksigen

1.      Nasal kanula/Binasal kanula

a.       Definisi

Alatnya sederhana dapat memberikan oksigen dengan aliran

1-6lt/menit dan konsentrasi oksigen sebesar 24%-44% dengan cara memasukan selang yang terbuat
dari plastik ke dalam hidung dan mengkaitkan di belakang telinga. Panjang selang yang dimasukan ke
dalam lubang hidung hanya berkisar 0,6- 1,3 cm. Nasal Kanula adalah alat bantu pernafasan untuk
menyalurkan oksigen dalam bentuk selang yang bening dan lentur.

b.      Indikasi

Klien yang bernafas spontan tetapi membutuhkan alat bantu nasal klanula untuk memenuhi
kebutuhan oksigen(keadaan sesak nafas)

c.       Tujuan

-          Memberikan oksigen dengan konsentrasi relative rendah saat kebutuhan oksigen minimal.

-          Membrikan oksigen yang tidak terputus saat klien makan/minum.

d.      Prinsip

-          Nasal kanul untuk mengalirkan oksigen dengan aliran ringan/rendah hanya 2-3 liter/menit.

-          Membutuhkan pernafasan hidung

-          Tidak dapat mrngalirkan oksigen dengan konsentrasi >40%

e.       Cara pemasangan :

-          Atur posisi klien yang nyaman(semi fowler)

-          Atur peralatan oksigen dan humidiflier

-          Hubungkan kanula dengan selang oksigen ke humidiflier dengan aliran oksigen yang
rendah,beri pelicin(jelly) pada kedua ujung kanula.

-          Masukan ujung kanula ke lubang hidung

-          Fiksasi selang oksigen

-          Alirkan oksigen sesuai yang diingiinkan.

f.       Keuntungan

-          Toleransi klien baik


-          Pemasangannya mudah

-          Klien bebas untuk makan dan minum

-          Harga lebih murah

-          Efektif untuk pernafasan via mulut atau yang mengalami sumbatan hidung.

-          Pasien dapat makan dan bicara tanpa   melepas canula

-          Nyaman untuk semua usia.

g.      Kerugian

-          Mudah terlepas

-          Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%

-          Suplai oksigen berkurang jika klien bernafas lewat mulut

-          Mengiritasi selaput lender, nyeuri sinus Mudah terlepas / salah posisi

-          Harus punya lubang hidung yang paten.

2.      Oxygen mask (oksigen masker)

a.       Definisi

Pemberian oksigen kepada klien dengan menggunakan masker yang dialiri oksigen dengan posisi
menutupi hidung dan mulut klien. Masker oksigen umumnya berwarna bening dan mempunyai tali
sehingga dapat mengikat kuat mengelilingi wajah klien. Bentuk dari face mask bermacam-macam.

b.      Indikasi

Aliran oksigen melalui alat ini sekitar 5-8lt/menit dengan koonsentrasi 40-60%.

c.       Tujuan

Memberikan tambahan oksigen dengan kadar sedang dengan konsentrasi dan kelembaban yang
lebih tinggi dibanding dengan kanul.

d.      Prinsip

Mnegalirkan oksigen tingkat sedang dari hidung ke mulut dengan aliran 5-6 liter/menit dengan
konsentrasi 40-60%.

e.       Cara pemasangan :

-          Terangkan prosedur pada klien

-          Atur posisi yang nyaman pada klien (semi fowler)

-          Hubungkan selang oksigen pada sungkup muka sederhana dengan humidiflier.


-          Tepatkan sungkup muka sederhana, sehingga menutupi hidung dan mulut klien

-          Lingkarkan karet sungkunp kepada kepala klien agar tidak lepas

-          Alirkan oksigen sesuai kebutuhan.  

f.       Keuntungan

-          Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari nasal kanula

-          system humidifikasi dapat di tingkatkan

g.      Kerugian

-          Umumnya tidak nyaman bagi klien

-          Membuat rasa panas, sehingga mengiritasi mulut dan pipi

-          Aktivitas makan dan berbicara terganggu

-          Dapat menyebabkan mual dan muntah, sehingga dapat menyebabkan aspirasi

-          Jika alirannya rendah dapat menyebabkan penumpukan karbondioksida

h.      Macam-macam

1)      Simple Face mask

Simple face mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 40-60% dengan kecepatan aliran 5-8
liter/menit.

2)     

Rebreathing Mask

Rebreathing mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 60-80% dengan kecepatan aliran 8-12
liter/menit. Memiliki kantong yang terus mengembang baik, saat inspirasi maupun ekspirasi. Pada
saat inspirasi, oksigen masuk dari sungkup melalui lubang antara sungkup dan kantung reservoir,
ditambah oksigen dari kamar yang masuk dalam lubang ekspirasi pada kantong. Udara inspirasi
sebagian tercampur dengan udara ekspirasi sehingga konsentrasi CO2lebih tinggi daripada simple
face mask.

3.     

Tabung oksigen

Berasal dari pusat di dalam institusi dimana salurannya berada di dinding / dalam tembok dan
disiapkan untuk digunakan secara cepat dihubungkan melalui sebuah pipa yang bertekanan 50 - 60
pound per inchi persegi.Alat pengukur aliran ini membuka jalan keluar dan pembukaan katup
membuat aliran oksigen terjadi

4.      Flowmeter

Sebuah alat yang melekat ke oksigen outlet, yang mengatur jumlah oksigen yang dihasilkan.Ada 2
tipe flowmeter; balon air raksa dan ukuran, kedua tipe mencatat jumlah liter oksigen yang
dikeluarkan per menit

5.      Humidifier 

Humidifier dilengkapi dengan kontainer air steril yang bisa di isi kembali dan sekali pakai.Alat ini
melekat pada alat yang menghasilkan oksigen.Alat ini berfungsi melembabkan, membasahkan
oksigen sebelum bergerak melalui hidung ke paru – paru

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.         Pemberian oksigen adalah suatu tata cara pemberian oksigen pada penderita yang
mengalami gangguan pernapasan ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan dengan
menggunakan alat bantu oksigen.

2.                  Pemberian oksigen digunakan pada pasien yang mengalami trauma paru , anoksia atau
hipoksia.
3.         Pemberian oksigen bertujuan untuk memenuhi pasien yang kekurangan oksigen.

B.     Kritik dan Saran

1.         Alat

Persiapan peralatan yang digunakan dalam tindakan memberikan O2 kepada pasien antara teori
dengan praktek masih ada perbedaan , yaitu dalam teori pemasangan O2 sebelum cateter nasal
dipasang diolesi vaseline atau jelly terlebih dahulu dan dalam tindakan seharusnya menggunakan
sarung tangan namun dalam praktek dilapangan tidak dipergunakan .

2.         Pasien

Pasien dilakukan tindakan pemberian O2 agar dapat menggobati peradangan saluran pernafasan
bagian atas , sehingga lendir encer dan mudah keluar , selaput lendir tetap dalam keadaan lembab ,
serta pernafasan menjadi lega .
DAFTAR PUSTAKA

Dep Kes RI  .1985 .Teknis perawatan dasar . Bandung : PT Granesia .

Kusmiyati , yuni .2007 . Ketrampilan dasar paktek klinik kebidanan . Yogyakarta : Fitramaya.

http://kebutuhanoksigen01elisabethafebriana.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai