Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KMB

“PEMBERIAN OKSIGEN”

DISUSUN OLEH:
1. NIDA ROZARNA
2. BAIQ QORIN MAULIDA
3. EMA MARLIA PUTRI
4. NI LUH NYOMAH TRI INDAH WATI
5. WIDIAWATI AGUSTINA

KEMENTRIAN KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN


MATARAMJURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN PROFESI TA. 2019/2020

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena


dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk
bekerja bersama untuk menyelesaikan makalah ini. Dimana makalah ini
merupakan salah satu dari tugas mata kuliah sistem respirasi.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing


dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan, Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………..1

Daftar Isi……………………………………………………...2

BAB I PENDAHULUAN…………………………………….3

A. Latar Belakang…………………………………………....3
B. Rumusan Masalah………………………………………...4
C. Tujuan Makalah…………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN……………………………………..5

A. Pengertian Pemberian Oksigen…………………………...5


B. Macam-macam Alat Masker……………………………...5
C. Sistem Tubuh yang Berperan………………………….….6
D. Proses Oksigenasi………………………………………...8
E. Faktor yang Mempengaruhi……………………………..10

CHECK LIST………………………………………………..12

BAB III. PENUTUP………………………………………....15

A. Kesimpulan……………………………………………....15
B. Saran……………………………………………………..15

DAFTAR PUSTAKA…………………………………….....16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang di
butuhkan oleh manusia dalam mempertahanankan keseimbangan
fisiologi maupun psikologi. Salah satunya adalah kebutuhan oksigen.
Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untukmempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-
sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup
O2 ruangan setiap kali bernapas. (Wartonah Tarwanto, 2006)
Oksigen merupakan kebutuhan dasar paling vital dalam kehidupan
manusia, dalam tubuh, oksigen berperan penting dalam proses
metabolisme sel tubuh. Kekurangan oksigan bisa menyebabkan hal
yangat berarti bagi tubuh, salah satunya adalah kematian. Karenanya,
berbagai upaya perlu dilakukan untuk mejamin pemenuhan kebutuhan
oksigen tersebut, agar terpenuhi dengan baik. Dalam pelaksanannya
pemenuhan kebutuhan oksigen merupakan tugas perawat tersendiri,
oleh karena itu setiap perawat harus paham dengan manisfestasi
tingkat pemenuhan oksigen pada klienya serta mampu mengatasi
berbagai masalah yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan tesebut.
Oleh karena itu, kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan yang paling
utama dan sangat vital bagi tubuh.
Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi
sistem pernapasan secara fungsional. Bila ada gangguan pada salah
satu organ sistem respirasi, maka kebutuhan oksigen akan mengalami
gangguan. Sering kali individu tidak menyadari terhadap pentingnya
oksigen. Proses pernapasan dianggap sebagai sesuatu yang biasa-biasa
saja. Banyak kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami
gangguan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen, seperti adanya

4
sumbatan pada saluran pernapasan. Pada kondisi ini, individu
merasakan pentingnya oksigen.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pemberian oksigen?
2. Sistem tubuh apa saja yang berperan dalam kebutuhan oksigen?
3. Bagaimana terjadinya proses oksigenesasi?
4. Faktor apa saja yang memengaruhi kebutuhan oksigen?
5. Apa saja alat oksigenasi dan cara pemakaiannya?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian dari pemberian oksigen
2. Mengetahui sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan
oksigenasi
3. Mengetahui terjadinya proses oksigenasi
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan
oksigenasi
5. Mengetahui alat oksigenasi dan cara pemakaiannya

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemberian Oksigen


Pemberian terapi oksigen adalah suatu tata cara pemberian bantuan
gas oksigen pada penderita yang mengalami gangguan pernapasan ke
dalam paru yang melalui saluran pernapasan dengan menggunakan alat
khusus. Pemberian oksigen berupa pemberian oksigen ke dalam paru-paru
melalui saluran pernapasan dengan menggunakan alat bantu oksigen.
Pemberian oksigen pada klien dapat melalui 3 cara, yaitu melalui kateter
nasal , kanula nasal, dan masker oksigen.

B. Macam-macam Alat Masker Oksigenasi


1. Nasal Kanula
Nasal Kanula tidak serupa dengan masker, karena hanya berbentuk
selang dengan dua lubang yang di masukan kedalam hidung. Alat ini
hanya memberikan oksigenasi dengan konsentrasi oksigen antara 20%
hingga 40% dan laju aliran 1 hingga 6 liter/menit.
2. Simple Face Mask (Masker Oksigen Simple)
Mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 40-60% dengankecepatan
aliran 5-8 liter/menit.
3. Rebreathing Mask.
Mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 60-80% dengankecepatan
aliran 8-12 liter/menit. Memiliki kantong yang terus mengembang
baik,saat inspirasi maupun ekspirasi. Pada saat inspirasi, oksigen
masuk dari sungkupmelalui lubang antara sungkup dan kantung
reservoir, ditambah oksigen darikamar yang masuk dalam lubang
ekspirasi pada kantong. Udara inspirasi sebagiantercampur dengan

6
udara ekspirasi sehingga konsentrasi CO2 lebih tinggi dari simple face
mask (indikasi : klien dengan kadar tekanan CO2 yang rendah)
4. Non Rebreathing Mask.
Mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen sampai 80-100% dengan
kecepatan aliran 10-12 liter/menit. Pada prinsipnya, udara
inspirasitidak bercampur dengan udara ekspirasi karena mempunyai 2
katup, 1 katupterbuka pada saat inspirasi dan tertutup saat pada saat
ekspirasi, dan 1 katup yangfungsinya mencegah udara kamar masuk
pada saat inspirasi dan akan membuka pada saat ekspirasi. (indikasi :
Klien dengan kadar CO2 yang tinggi)

C. Sistem Tubuh yang Berperan Dalam Kebutuhan Oksigenasi.


Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen
(O2).Sistem pernapasan berperan dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi
sistem terdiri atas saluran pernapasan bagian atas, dan saluran pernapasan
bagian bawah.

1. Saluran Pernapasan Bagian Atas


a. Hidung
Proses oksigenasi diawali dengan masuknya udara melalui hidung.
Pada hidung terdapat nares anterior (saluran di dalam lubang hidung)
yang mengandung kelenjar sebaseus dan ditutupi rambut yang kasar.
bagian ini bermuara ke rongga hidung, sebagai bagian hidung lainnya,
yang dilapisi oleh selaput lendir dan mengandung pembuluh darah.
Udara yang masuk melalui hidung akan disaring oleh rarmbut yang
ada di dalam vestibulum (bagian rongga hidung) kemudian
dihangatkan dan dilembabkan.
b. Faring
Faring merupakan pipa yang memiliki otot, memanjang dari dasar
tengkorak sampai dengan esofagus. yang terletak di belakang hidung

7
(nasofaring) di belakang mulut (orofaring) dan dibelakang laring
(laringofaring).
c. Laring
Laring merupakan saluran pernapasan setelah faring yang terdiri
atas bagian dari tulang rawan yang diikat bersama ligament dan
membran yang terdiri atas dua lamina yang bersambung di garis
tengah.
d. Epiglotis
Epiglotis merupakan katup tulang rawan yang bertugas membantu
menutup laring saat proses menelan.

2. Saluran pernapasan bagian bawah.


Saluran pernapasan bagian bawah terdiri atas trachea, bronchus,
dan bronkhiolus, dan paru-paru. Saluran ini berfungsi mengalirkan
udara dan memproduksi surfaktan.
a. Trakea
Trakea (batang tenggorok) merupakan kelanjutan dari laring
sampai kira-kira ketinggian vertebra torakalis kelima. Trakea memiliki
panjang ± 9 cm dan tersusun atas 16-20 lingkaran tak lengkap yang
berupa cincin. Trakea dilapisi oleh selaput lendir dan epithelium
bersilia yang dapat mengeluarkan debu atau benda asing.
b. Bronkus
Bronkus merupakan kelanjutan dari trakea yang bercabang menjadi
bronkus kanan dan kiri. Pada bagian kanan lebih pendek dan lebar
daripada bagian kiri. Bronkus kanan memiliki tiga lobus atas, tengah,
dan bawah. Sedangkan Bronkus kiri lebih panjang dari bagian kanan
yang berjalan dari lobus atas dan bawah.
c. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan saluran percabangan setelah bronkus, yaitu
anak cabang dari batang tenggorok yang terdapat dalam rongga

8
tenggorokan kita dan akan memanjang sampai ke paru-paru. Jumlah
cabang bronkiolus yang menuju paru-paru kanan dan kiri tidak sama.
Bronkiolus yang menuju paru-paru kanan mempunyai 3 cabang,
sedangkan bronkiolus yang menuju paru-paru sebelah kiri hanya
bercabang 2.
Bronkiolus adalah cabang dari bronkus dan memiliki dinding yang
lebih tipis, pada ujung bronkiolus terdapat banyak sekali gelembung-
gelembung kecil yang dinamakan alveolus.fungsi dari bronkiolus
adalah sebagai media yang menghubungkan oksigen yang kita hirup
agar mencapai paru-paru.
d. Paru-paru
Paru merupakan organ utama dalam sistem pernapasan. Paru
terletak di dalam rongga torak setinggi tulang selangka sampai dengan
diafragma. Paru terdiri atas beberapa lobus yang diselaputi oleh pleura
yaitu pleura parfetalis dan pleura viseralis, serta dilindungi oleh cairan
pleura yang berisi cairan surfaktan.
Paru sebagai alat pernapasan utama terdiri dari dua bagian (paru
kanan dan paru kiri) dan pada bagian tengah dari organ tersebut
terdapat organ jantung beserta pembuluh darah yang berbentuk
kerucut, dengan bagian puncak di sebut apeks. Paru memiliki jaringan
yang bersifat elastik, berpori dan memiliki fungsi sebagai tempat
pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.

D. Proses Oksigenasi.
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen O2 ke dalam sistem
(kimia atau fisika). Oksigenasi merupakan gas tidak berwarna dan tidak
berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai
hasilnya, terbentuklah karbon dioksida, energi, dan air. Akan tetapi
penambahan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan
memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap akrivitas sel.

9
Udara masuk secara berurutan, yaitu :
Rongga hidung - faring – laring –trakea – bronkus – bronkiolus- alveolus.
Proses pemenuhan oksigenisasi dalam tubuh terdiri atas tiga tahapan, yaitu
1. Ventilasi

Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam


alveoli atau dari alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi di pengaruhi oleh
beberapa hal, yaitu adanya perbedaan tekanan antara atmosfer dengan
paru, semakin tinggi tempat maka tekanan udara semakin rendah,
demikian sebaliknya, semakin rendah tempat tekanan udara semakin
tinggi.

Pengaruh proses ventilasi selanjutnya adalah complienci dan recoil.


Complience merupakan kemampuan paru untuk mengembang. sedangkan
recoil adalah kemampuan CO2 atau kontraksi menyempitnya paru. Pusat
pernapasan, yaitu medulla oblongata dan pons, dapat dipengaruhi oleh
ventilasi.

2. Difusi

Merupakan pertukaran antara O2 dari alveoli ke kapiler paru-paru dan


CO2 dari kapiler ke alveoli. Proses difusi gas ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu :

a. Luasnya permukaan paru-paru


b. Tebal membran respirasi/permeabilitas (epitel alveoli dan
interstisial).
c. Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2.
d. Afinitas gas
3. Transportasi
Transportasi gas merupakan proses pendistribusian antara O2
kapiler ke jaringan tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler. Pada
proses transportasi, O2 akan berikatan dengan Hb membentuk

10
oksihemoglobin (97%) dan larut dalam plasma (3%). Sedangkan CO2
akan berikatan dengan Hb membentuk karbominohemoglobin (30%),
larut dalam plasma (5%), dan sebagian menjadi HCO3 berada dalam
darah (65%). Transportasi gas dapat dipengaruhi oleh beberapa factor
diantaranya :
a. Kardiak output
b. Kondisi pembuluh darah
c. Latihan (exercise)
d. Hematokrit
e. Eritrosit dan kadar Hb

E. Faktor yang Mempengaruhi Oksigenasi.


1. Faktor Fisiologi
 Menurunnya kapasitas pengikatan O2 seperti anemia.
 Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi
saluran napas bagian atas
 Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan
transport O2 terganggu.
 Meningkatnya metabolism seperti adanya infeksi, demam, ibu
hamil, luka, dan lain lain
 Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada
kehamilan, obesitas, musculus skeleton yang abnormal, penyakit
kronik seperti TBC paru

2. Faktor Perkembangan
 Bayi prematur : yang disebabkan kurangnya pembentukan
surfaktan
 Bayi dan toodler : adanya resiko infeksi saluran pernafasan akut

11
 Anak usia sekolah dan remaja , resiko saluran pernafasan dan
merokok
 Dewasa muda dan pertengahan : diet yang tidak sehat, kurang
aktivitas, stress yangmengakibatkan penyakit jantung dan paru-
paru
 Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan
kemungkinan arteriosklerosis, elastisitas menurun, ekspansi paru
menurun

3. Faktor Perilaku
 Nutrisi : pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi paru,
giziyang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen
berkurang, diet yangterlalu tinggi lemak menimbulkan
arteriosklerosis, konsumsi makanan mengandung CO2
 Exercise (Olahraga berlebih) : Exercise akan meningkatkan
kebutuhan oksigen
 Merokok : nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah
perifer dankoroner
 Substance abuse (alcohol dan obat-obatan) : menyebabkan intake
nutrisi (Fe)menurun mengakibatkan penurunan hemoglobin,
alkohol menyebabkan depesi pusat pernafasan
 Kecemasan : menyebabkan metabolism meningkat.

4. Faktor Lingkungan
 Tempat kerja (polusi)
 Suhu lingkungan
 Ketinggian tempat dari permukaan laut

12
CHECK LIST

PEMBERIAN O2 PADA MASKER

Nilai
ASPEK YANG DINILAI 1 2 3
Definisi :
Tindakan keperawatan dengan cara memberikan
oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran
pernapasan dengan menggunakan alat bantu oksigen.
Tujuan :
1. Masker
Memberikan tambahan oksigen dengan kadar
sedang dengan konsentrasi dan kelembaban
yang tinggi dibandingkan dengan kanula.
PELAKSANAAN
Tahapan Pre Intraksi
1. Persiapan Alat
1. Tabung oksigen dengan flow meter
2. Pengukur aliran flow meter dan humidifier
3. Masker sungkup sesuai kebutuhan (masker
sederhana /rebreathing / non-rebreathing)
4. Hypafix
5. Gunting plester
6. Handsoon
7. Tisu
Tahap Orientasi
1. Memberi salam
2. Memanggil klien dengan panggilan yang

13
disenangi
3. Memperkenalkan nama perawat
4. Menjelaskan prosedur dan tujuan pada
klien
5. Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan di lakukan
6. Mencuci tangan.
Prosedur Kerja :
1. Memakai sarung tangan
2. Mengatur posisi klien semi fowler
3. Atur aliran oksigen sesuai dengan
kecepatan yang di butuhkan, kemudian
observasi humidifier dengan melihat air
bergelembung
4. Mengisi volume air steril dalam tabung
pelembab sesuai kebutuhan.
5. Menghubungkan selang dari masker
oksigen ke tabung pelembab
6. Memeriksa apakah oksigen keluar dari
masker ke tabung pelembab
7. Tempatkan oksigen di atas mulut dan
hidung pasien dana tur pengikat untuk
kenyamanan pasien
8. Periksa kecepatan aliran 6-8 jam, catat
kecepatan aliran oksigen, rute pemberian,
dan respon pasien
9. Merapikan alat
10. Lepas APD
11. Cuci tangan.

14
Tahap Terminasi
1) Menanyakan perasaan pasien setelah
dilakukan kegiatan
2) Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
3) Melakukan kontrak untuk tindakan yang
dilakukan
4) Beri pujian sesuai dengan kemampuan pasien
5) Mengakhiri kegiatan dengan salam
DOKUMENTASI
Catat nama pasien, tanggal dan jam dilakukan
tindakan, kecepatan aliran oksigen, rute pemberian,
dan respon pasien.
TOTAL NILAI

BAB III

15
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemberian oksigen adalah suatu tata cara pemberian oksigen pada
penderita yang mengalami gangguan pernapasan ke dalam paru-paru
melalui saluran pernapasan dengan menggunakan alat bantu oksigen
Pemberian oksigen digunakan pada pasien yang mengalami trauma
paru , anoksia atau hipoksia. Pemberian oksigen bertujuan untuk
memenuhi pasien yang kekurangan oksegen.

B. Saran
Semoga, apa yang kita pelajari dalam makalah ini dapat kita
pelajari dengansungguh-sungguh, dan dapat kita terapkan dengan baik.
Demikianlah makalahtentang kebutuhan dasar oksigenasi ini kami buat,
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua baik kami yang membuat
maupun anda yang membaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu,saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca ,kami harapkan demikesempurnaan makalah ini

DAFTAR PUSTAKA

16
Doenges, Marilyn. Dkk ; Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta. EGC 1999

Aziz Alimul A. ; Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia I. Jakarta. Salemba Medika


2006

Carpenito, Lynela Juall ; Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi b. Jakarta, EGC
; 2000.

Tarwoto, Wartonah. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi 3.


Jakarta : Salemba Mardika tahun 2006

Ambarwati, eny retna dan tri sunarsih. KDPK Kebidanan Teori dan Aplikasi.
Jogjakarta. Nuha medika tahun 2009

17

Anda mungkin juga menyukai