Anda di halaman 1dari 3

DIALOG KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN LANSIA

Nama: Ema marlia putri

Tingkat: 1a sarjana terapan propesi ners

Berikut adalah komunikasi terapeutik pada lansia khusunya pasien yang mnglami ihipertensi
dialog saya sajikan dari fase persiapan atau fase pra intraksi, tahap perkenalan , tahap kerja ,
sampe pada thap ahir yakni tahap terminasi . Berikut penjelasan dan dialognya:

1. Fase pra intraksi( fase persiapan)


Sebelum berjumpa dengan pasien sebaiknya perawat mengetahui terlebih dahulu sebagai
hal diantarnya: indentitas, alamat, pekerjaan dan penyait yang saat oini sedang di derita
oleh pasien , sehingga perawat pada tahap inni secara tida langsung sudah berkenalan
dengan pasien.
2. Tahap orientasi( Tahap perkenalan)
Pada tahap ini perawat sudah dating dan bertatap langsung dengan melihat kondisi pasien
secara langsung. Fase ini disebut juga dengan fase perkenalan. Adapun contoh dialognya
adalah sebagai berikut:

Perawat: Selamat pagi ibu..


Pasien: Pagi
Perawat: Apa benar ini dengan ibu yani
Pasien: ia benar
Perawat perkenalkan bu saya perawat ema saya yang aan memriksa ibu hari ini
menggantikn piket nya perawat sila yang biasa memriksa ibu ( senyum lalu bertanya)
Bagaimana keadaan ibu hari ini?
Pasien: Oh ya keadaan saya hari ini sudah sdikit mendingan
Perawat: Syukur deh bu.. berarti itu tandanya ibu akan segera puloih kembali

Pada tahap I ni walaupun kita sudah mengetahui nama pasien akan tetapi agar lebih dekat
sebaiknya kita kemabli mennayakn nama pasien, inikah titik awal kerja sama antara
prawat dengan pasien.
3. Tahap kerja
Tahap ini merupakan tahap inti dari momunikasi terapeutik pada thap ini sudah masuk
pada rencana apa yang akan kita berikan sebagai seorand perawat.

Perawat: Apakah saya bisa memulai memeriksa ibu?


Paien: Ya bisa na ema
Perawat: saya akan memulai dengan memeriksa tekanan darah Ibu , bisa ibu menjulurkan
tangan ibu..
Paien: Oh ya isa nak
Perawat: Tekanan darah ibu saat ini 120/80 mmhg lebih baik dari kemarin yang saya liat
dari cattan ibu
Pasien: Oh ya akan tetapi saya sedikit takut karena kepala saya samapi saat ini masih
terus pusing seperti berputar-putar apakah itu tak mngapa?
Perawat:Ohh nggh kok ibu itu adalh hal yang wajar akan tetpi seiring dengan waktu rasa
pusing yang ibu rasakan aan perlahan lahan mnghilang
Pasien: Apakh sebaiknya itu diberikan obat saja oleh dokter na ema?
Perawat: Ohh ngga perlu di berikn obat itu bu karena ditautkan jika ibu banya
mengomsumsi obat bukan malah sembuh penyait ibu tapi aan semakin parah
Pasien: OH ya na klok bgitu trimaksih atas sarnnya
Perawat: Sama sama ibu

4. Tahap terminasi

Tahap ini merupakn akhir dari pertemuan diman seorang perawat harus berpisah dengan
pasien .
Perawat: Apakh ibu masih ingin bertanya?
Pasien: Tida na ema
Perawat: Baiklah , jika ibu sudah tida ingin bertanya lagin maka say izin permisi ya bu
nanti saya akan sering sering melihat perkembangan ibu
Pasien: Baiklh na
Perawat: permisi ibu, selamat pagi
Pasien: pagi

Demikiansecara sederhana komunikasi terapeutik pada pasien lansia yang pada kalinini
adalah dialog komunikasi terapeutik pada pasiwen hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai