Anda di halaman 1dari 7

TAHAP TAHAP KOMUNIKASI

TERAPEUTIK

Kelompok 1 :
1. Devin Vindrian (210711027)
2. Inda Sari Puri Anti ( 210711033)
3. Moch. Fadillah Nurfathoni (210711038)
4. Tiara Nada (210711037)
5. Yani (210711034)
PENGERTIAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Komunikasi terapeutik adalah hubungan interpersonal

di mana perawat dan klien memperoleh pengalaman belajar bersama


serta memperbaiki pengalaman emosional klien yang negative.
komunikasi terapeutik sebagai segala bentuk komunikasi yang
dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan pasien atau
menghilangkan
distress psikologis. Komunikasi terapeutik ditujukan dengan empati, rasa
percaya, validasi, dan perhatian.
FASE FASE DALAM KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
Terdapat beberapa fase dalam hubungan terapeutik yaitu :

1.FasePra Interaksi (Fase persiapan)

Sebelum berjumpa dengan pasien sebaik nya perawat mengetahui


terlebih dahulu berbagai hal

diantaranya: indentitas, alamat, pekerjaan dan penyakit yang saat ini


sedang diderita oleh pasien, sehingga perawat pada tahap ini secara
tidak langsung sudah berkenalan dengan pasien.
2. Tahap Orientasi (Tahap Perkenalan) Pasien : Oh iya…., keadaan saya hari ini udah sedikit
Pada tahap ini perawat sudah datang dan bertatap mendingan dari yang kemarin…
langsung dengan pasien dengan melihat perawat : syukur deh bu…. berarti itu tanda nya ibu
kondisinya secara langsung. Fase ini disebut juga akan segera pulih kembali
dengan fase perkenalan. Adapun contoh dialognya
adalah sebagai berikut:
Pada tahap ini walaupun kita telah mengetahui
Perawat: Selamat pagi ibu….
nama pasien akan tetapi agar lebih dekat sebaiknya
Pasien : Pagi ……….. kita kembali menanyakan nama pasien, inilah titik
Perawat : Apa ini benar dengan ibu Yani ……….? awal kerja sama antar perawat dengan pasien.
Pasien : Ia benar na …..
Perawat : Perkenal kan bu’ saya perawat Agus….
Saya yang akan memeriksa ibu pagi hari
menggantikan piket nya perawat Nining yang
biasa memeriksa ibu’…. (senyum lalu bertanya) “
Bagaimana keadaan ibu hari ini …?
3. Tahap Kerja
Perawat : ooohhh ngga’ kok bu’ itu adalah hal yang wajar
Tahap kerja ini merupakan tahap inti dari akan tetapi seiring
komunikasi terapeutik. Pada tahap ini sudah masuk
pada rencana apa yang akan kita berikan sebagai seorang dengan waktu rasa pusing yang ibu rasa kan akan
perawat. perlahan–lahan hilang.

perawat : Apakah saya bisa mula memeriksa ibu’…… Pasien : Apakah sebaik nya itu tidak diberikan obat saja
Pasien : iya bisa na Agus ……
oleh dokter na Agus…. ?
Perawat : Saya akan memulai dengan memeriksa tekanan
darah ibu Perawat : Oohh ngga’ perlu di berikan obat itu bu’ karna
Bisa kah ibu menjulur kan tangan ibu..
ditakutkan jika ibu banyak
Pasien : Oh iya bisa na….
Perawat : tekanan darah ibu saat ini 120/80 MmHg mengonsumsi obat bukan malah sembuh penyakit ibu
….. lebih baik dari kemarin…
yang saya lihat di catatan darah ibu’ 140/90 MmHg.. akan tetapi lebih parah…
Pasien : oohh iya ….? akan tetapi saya sedikit takut karna
Pasien : Ohh ya na… ? baik lah …. Jika begitu terima
kepala saya sampai saat ini masih terasa
pusing seperti beputar – putar …. kasih untuk saran nya ….
Apakah itu tak mengapa ?
Perawat : Sama – sama ibu ….
4. Tahap Terminasi
Tahapan Ini merupakan akhir dari pertemuan, dimana seorang
perawat harus berpisah dengan seorang pasien.
Perawat : Apakah ibu masih ingin bertanya ….
Pasien : Tidak na Agus….
Perawat : baiklah, jika ibu sudah tidak ingin bertanya lagi maka
saya izin permisi ya ibu,
nanti saya akan sering-sering melihat perkembangan ibu.
Pasien : Baik na ….
Perawat : Permisi ibu, selamat pagi….
Pasien : Selamat pagi….
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai