Anda di halaman 1dari 6

DINAMIKA POLITIK MUHAMMADIYAH

DALAM PEMILIHAN PRESIDEN TAHUN 2019


Sheila Eka Anisa Putri, Lia Dwi Nur’aini,
Halim Fathan Nurlaila Hanifah, Feerousah Muzakka Abdillah, Sindi Ardiana
Program Studi Kebidanan, Program Sarjana dan Pendidikan Profesi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta 2022/2023

ABSTRAK

Dinamika merupaka sebuah tingkah atau perilaku suatu kelompok yang berpengaruh
dalam masyarakat atau kelompok lainya secara timbal balik. Muhammadiyah merupakan
kelompok yang berpengaruh dalam dinamika politik kebangsaan.Muhammadiyah
merupakan organisasi kemasyarakatan dalam suatu perkumpulan yang bergerak dibidang
dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar dan Tajdid. Muhammadiyah sebagai gerakan
keagamaan selalu menjadi lirik bagi para peserta pilpres karena memiliki kekuatan politik
yang sangat baik nomor dua setelah Nahdlatul Ulama (NU) yang disebut-sebut sebagai
representasi suara umat Islam. Muhammadiyah dalam Pilpres 2019 bersikap netral.
Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan memilih istiqomah menjaga netralitas dalam
Pilpres tersebut dan memberikan kekebasan bagi seluruh warga Muhammadiyah untuk
memberikan hak suaranyapada perhelatan lima tahunan tersebut.

Kata Kunci: Dinamika, Politik, Muhammadiyah

I. PENDAHULUAN kelompok yang berpengaruh dalam


dinamika politik kebangsaan.
Dinamika merupaka sebuah
tingkah atau perilaku suatu kelompok Amien Rais adalah salah satu
yang berpengaruh dalam masyarakat peran dalam pilar penting politik di
atau kelompok lainya secara timbal Indonesia yang ikut membantu lahirnya
balik. Muhammadiyah sebagai reformasi. Mendirikan Partai Amanat
organisasi masyarakat merupakan salah Nasional (PAN), partai yang membawa
satu contoh sebuah kelompok yang aspirasi perjuangan Muhammadiyah
dapat di sebut sebagai pengaruh untuk negara. Amien Rais juga
dinamika. Muhammadiyah merupakan memiliki jabatan politikus Indonesia
yang saat ini menjabat sebagai Ketua
Majelis Syuro Partai Ummat sejak awal bersikap jelas. Haedar Nasir seolah
dideklarasikan pada tanggal 29 April tidak memperhatikan pernyataan
2021. Selain itu, Amien rais pernah Amien. tidak ada yang berubah dari
menjabat sebagai ketua Ketua Majelis Muhammadiyah serta tidak akan pernah
Permusyawaratan Rakyat Republik berubah. Muhammadiyah tetap berdiri
Indonesia sejak 3 Oktober 1999 hingga dengan kepribadian dan khittahnya
30 September 2004. Ia dikenal sebagai Haedar menjelaskan, yang dimaksud
tokoh Muhammadiyah. tidak ada yang berubah dari merupakan
sikap organisasi yg didirikan di 1912 di
Amien Rais terjun kedalam
Yogyakarta sang Kiai Haji Ahmad
politik membentuk Partai Amanat
Dahlan ini. Semenjak dibentuk,
Nasional (PAN) pada platform
Muhammadiyah tidak pernah terlibat
nasionalis terbuka tahun 1998, namun
politik mudah. Sikap Haedar seolah
hasil pemilu yang tidak memuaskan
menyatakan bahwa beliau akan tetap
sebagai PAN pada tahun 1999 namun
menjaga Muhammadiyah sebagai
Amien Rais mampu bermain cantik dan
organisasi netral dan tidak terikat
berhasil mendapatkan jabatan MPR RI.
dengan politik praktis. Prinsip yang
Posisi yang mampu dalam perjalanan
tidak bisa diubah ialah Setiap periode,
politik Indonesia saat ini. Pada 1999
sejak mulai didirikan oleh Kiai Dahlan
Amien Rais maju menjabat sebagai
sampai kapanpun, Muhammadiyah
calon presiden Bersama Siswono Yudo
selalu mengambil jarak dari
Husuda namun kalah suara nasional
pergumulan politik praktis Sebelumnya,
sebanyak 15% suara.
Amien Rais mengatakan akan
Koordinator umum Pimpinan pusat menjewer Haedar Nashir jika
Muhammadiyah Haedar Nashir Muhammadiyah tidak bersikap dalam
memastikan bahwa perilaku Pilpres 2019. Penasehat Pimpinan pusat
organisasinya pada Pilpres 2019 tidak Muhammadiyah ini mengatakan bukan
akan berubah meskipun mantan fatwa Jika pimpinan menyerahkan
koordinator awam Muhammadiyah pilihan suara kepada masing-masing
Amien Rais menyatakan akan kader. Dari Amien, dibutuhkan
menjewer jika Muhammadiyah tidak ketegasan demi terwujudnya pemimpin
yang sesuai harapan. Muhammadiyah, mahasiswa dalam membuat makalah,
istilah Amien Rais, tidak boleh Sebagai bahan literasi pembaca dan
membisu saja atau tidak jelas sikapnya pengembangan pengetahuan mengenai
dalam memilih pemimpin bangsa ini dinamika politik muhammadiyah dalam
buat periode 2019-2024. negara Indonesia.

Dewan Pimpinan sentra IMM II. METODOLOGI PENELITIAN


meminta Muhammadiyah tetap netral
dan tidak terpengaruh desakan Amien Penelitian ini di susun dengan
Rais pada urusan Pilpres 2019. Kata menggunakan metode kualitatif dan
ketua awam DPP IMM Bila dukung- kuantitatif. Metode kualitatif yang
mendukung dilakukan, apa bedanya dilakukan adalah pendekatan study
Muhammadiyah dengan tim sukses dengan mengkutip dari jurnal yang ada
ataupun parpol pendukung calon sebelumnya,seperti jurnal- jurnal ilmiah
presiden. Muhammadiyah artinya mengenai pilpres tahun 2019 yang ada
rumah bersama bagi seluruh elemen di internet ataupun buku. Selain itu,
bangsa, Muhammadiyah wajib penulis menggunakan metode
permanen netral serta tidak ada anjuran kuantitatif. Metode kuantitatif yang
harus menyeragamkan pilihan politik digunakan dalam penelitian ini adalah
pada Pilpres 2019. Bila sampai fatwa dengan cara membagi quesioner kepada
dikeluarkan, dikhawatirkan para responden, seputar
Muhammadiyah terseret ke dalam muhammadiyah dan dunia politik
pusaran politik praktis yang Indonesia. Responden yang masuk
kontraproduktif. dalam kriteria yaitu responden yang
berkewarganegaraan Indonesia. Hasil
Tujuan di buatnya makalah dari
metode ini nantinya akan di lampirkan
penelitian ini adalah sebagai bentuk
dalam bentuk diagram, sebagai bentuk
tanggung jawab mahasiswa programS1
bukti dari dilakukanya metode
Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan
kuantitatif ini.
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
dalam memenuhi tugas mata kuliah
PPKn. Sebagai sarana belajar
III. PEMBAHASAN mulai dari kiprah politik
muhammadiyah pra kemerdekaan.
Sejak berdiri pada tahun 1912,
Penelitian menggunakan metode
Persyarikatan Muhammadiyah telah di
kualitatif dan kualitatif ini untuk
kenal sebagai gerakan islam yang
mengungkap secara mendalam dalam
bergiat di lapangan dakwah,
teoritis terkait “dinamika politik
pendidikan, kesehatan dan sosial
muhammadiyah dalam pilpres 2019”.
kemasyarakatan. Namun sebagai
organisasi masyarakat sipil tidak akan
pernah terlepas dari dinamika politik.
Buktinya, Muhammadiyah sering
membuat pernyataan politik jelang dan
sesudah pemilu, sebagai forum resmi.
Pernyataan tersebut di kalangan
Muhammadiyah di sebut dengan
“Kittah” (garis perjuangan). kittah yang
pernah di cetuskan yaitu kittah
Palembang tahun (1956-1959), kittah
ponorogo (1969), kittah ujung pandang
(1971), dan kittah Denpasar (2002).
Menurut Nashir (2008) kittah adalah
upaya penegasan muhammadiyah yang
tidak bergerak dibidang politik dan
tidak mempunyai hubungan apapun
dengan kekuatan politik apapun di
Republik Indonesia ini.
Sebeneranya pertautan antara
muhammadiyah dengan politik dapat di
telusuri antara lain melalui sejumlah
studi mengenai Muhammadiyah dan
politik sepanjang sejarah pendiriannya,
Pola pengisian atikel ini Pada Pilpres 2019,
dilakukan melalui quesioner. Dari Muhammadiyah menjalankan perannya
presentase quesioner tersebut, beberapa sebagai masyarakat sipil antara lain
orang yang mengisi questioner memberikan pelayanan publik, menjadi
menanggapi tentang dinamika politik pengganti pemerintah dan menjaga
muhammadiyah dalam pilpres 2019. keseimbangan sosial politik. Lebih-
Dapat disimpulkan bahwa beberapa lebih lagi, Muhammadiyah berusaha
responden masih menganggap mengelola fragmentasi elit di
muhammadiyah sebagai partai politik. Muhammadiyah selama Pilpres 2019
Muhammadiyah merupakan organisasi dengan memisahkan pilihan politik
kemasyarakatan dalam suatu pribadi anggotanya dari sikap netral
perkumpulan yang bergerak di bidang politik organisasi formalnya. Pada
dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar dan Pilpres 2019, Muhammadiyah
Tajdid. Muhammadiyah sebagai menegaskan posisinya sebagai kekuatan
gerakan keagamaan selalu menjadi lirik masyarakat sipil di Indonesia dan
bagi para peserta pilpres karena memperkuat komitmennya untuk tidak
memiliki kekuatan politik yang sangat berpolitik praktis.
baik nomor dua setelah Nahdlatul Kontribusi yang diberikan oleh
Ulama (NU) yang disebut-sebut sebagai Muhammadiyah dan NU yaitu
representasi suara umat Islam. Awal kontribusi nilai atau norma serta
September lalu, calon wakil presiden kontribusi elit organisasi yang mampu
Nomor satu, Ma'ruf Amin berkunjung dijadikan sebagai rujukan sikap politik
ke kantor pusat Muhammadiyah, dan kepada seluruh kader orgnisasi dalam
bulan sebelumnya, pasangan nomor menentukan pilihan politik mereka.
urut dua Prabowo-Sandiaga juga Muhammadiyah dalam Pilpres
meminta restu untuk mengikuti ajang 2019 bersikap netral. Muhammadiyah
tahunan ke-5 tersebut. Setelah itu saya sebagai ormas keagamaan memilih
ungkapkan bahwa penelitian ini tentang istiqomah menjaga netralitas dalam
arah politik Muhammadiyah di Pilpres Pilpres tersebut dan memberikan
2019 netral. Karena Muhammadiyah kekebasan bagi seluruh warga
sebagai organisasi keagamaan. Muhammadiyah untuk memberikan hak
suaranya pada perhelatan lima tahunan bersikap netral. Muhammadiyah
tersebut. sebagai ormas keagamaan memilih
istiqomah menjaga netralitas dalam
IV. KESIMPULAN
Pilpres tersebut dan memberikan
kekebasan bagi seluruh warga.
Muhammadiyah merupakan
kelompok yang berpengaruh dalam
V. DAFTAR PUSTAKA
dinamika politik kebangsaan.Dinamika
merupaka sebuah tingkah atau perilaku
Zainuddin, H. (2021). Kontribusi
suatu kelompok yang berpengaruh Organisasi Muhammadiyah dan NU
dalam masyarakat atau kelompok lainya pada Pilpres 2019. Syntax Literate;
Jurnal Ilmiah Indonesia, 6(8), 3818-
secara timbal balik.Muhammadiyah
3830.
merupakan organisasi islam bukan
sebuah partai politik. Muhammadiyah Ridho, A. Arah Politik
Muhammadiyah dalam Pemilihan
bersikap netral dalam pilpres 2019.
Presiden 2019: Sebuah Analisis
Muhammadiyah tidak terlibat dalam Framing Media Online. Kalijaga
memobilisasi dukungan suara bagi Journal of Communication, 1(1), 1-16.
kader-kadernya yang terlibat, namun
Walinegoro, B. G., & Widodo, B. E.
secara personal, pimpinan C. (2021). Keterlibatan Masyarakat
Muhammadiyah diberbagai tingkatan Sipil dalam Pemilihan Umum: Peran
Muhammadiyah pada Pemilihan
memberikan sinyalemen, berupa
Presiden 2019. JISPO Jurnal Ilmu
himbauan lisan untuk memilih kader- Sosial dan Ilmu Politik, 11(2), 241-262.
kader Muhammadiyah. Netralitas pasif
yang dikenal dengan semboyan
‘menjaga jarak yang sama dengan
semua partai politik’ dikritik karena
terkesan Muhammadiyah anti-politik.
Capres tertentu yang berupaya
mendorong Muhammadiyah terlibat
aktif dalam aktivitas dukung
mendukung Capres tertentu.
Muhammadiyah dalam Pilpres 2019

Anda mungkin juga menyukai