Anda di halaman 1dari 16

Pertemuan Ke-15

MUHAMMADIYAH DAN
POLITIK

Dr. Rohmansyah, S.Th. I., M.Hum


PEMBAHASAN
Muhammadiyah dan Politik

• Khittah Muhammadiyah dalam kehidupan


berbangsa dan bernegara,
• Muhammadiyah sebagai bagian dari pendiri NKRI,
• Tanggung Jawab Muhammadiyah terhadap NKRI,
• Bentuk/Model peran kebangsaan
Muhammadiyah
• Peran Muhammadiyah dalam Kancah Perpolitikan
Indonesia
KHITTAH MUHAMMADIYAH

Muhammadiyah dan Politik

• Pada Muktamar ke-38 tahun 1971


Muhammadiyah membuat keputusan
tentang “Pernyataan (penegasan)
Muhammadiyah tentang “Hubungan
Muhammadiyah dengan partai-partai dan
Organisasi-organisasi lain”, yang kemudian
dikenal dengan “Khittah Muhammadiyah
tahun 1971” atau “Khittah Muhammadiyah
Ujung Pandang”.
KHITTAH UJUNG PANDANG: POLITIK

Khittah Pertama, Muhammadiyah adalah gerakan


Ujung dakwah Islam yang beramal dalam segala
Pandang bidang kehidupan manusia dan masyarakat,
tidak mempunyai hubungan organisatoris
dengan dan tidak merupakan afiliasi dan suatu
Partai Politik atau Organisasi apapun.

Kedua, Setiap anggota Muhammadiyah sesuai


dengan hak asasinya dapat tidak memasuki atau
memasuki organisasi lain, sepanjang tidak
menyimpang dari Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga dan ketentuan-ketentuan yang
berlaku dalam persyarikatan Muhammadiyah.
MUKTAMAR MUH TAHUN 1978 SURABAYA:
POLITIK

Muktamar Muh di Surabaya 1978

Muktamar Muhammadiyah di Surabaya


tahun 1978 Muhammadiyah mengeluarkan
Khittah tentang partai politik, bahwa secara
tegas Muhammadiyah menyatakan “Tidak
mempunyai hubungan organisatoris dengan
partai politik atau organisasi apapun dan
setiap anggota dan seterusnya sampai
persyarikatan Muhammadiyah.”
KHITTAH DENPASAR 2002: KHITTAH
PERJUANGAN

Khittah Denpasar 2002: Khittah Perjuangan

Khittah Muhammadiyah tahun 1971 dan 1978 merupakan


“Khittah Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara” hasil Tanwir di Denpasar tahun 2002.
Khittah Denpasar lebih lengkap karena mengandung
pandangan Muhammadiyah mengenai politik, sekaligus
menawarkan jalan keluar dari kebuntuan seputar politik “jika
Muhammadiyah tidak memiliki hubungan dengan partai
politik, lantas bagaimana menyalurkan aspirasi politiknya?
Muhammadiyah tidak alergi apalagi bersikap sekuler tentang
politik, justru memiliki sikap bahwa politik itu penting tetapi
areanya merupakan ranah mu’amalah dan ijtihadiyah, yang
disebut al-Umuru al-Dunyawiyyah.
KHITTAH PERJUANGAN
MUHAMMADIYAH
1. Muhammadiyah meyakini bahwa politik dalam kehidupan bangsa dan negara
merupakan salah satu aspek dari ajaran Islam dalam urusan keduniawian (al-
umur ad-dunyawiyat) yang harus selalu dimotivasi, dijiwai, dan dibingkai oleh
nilai-nilai luhur agama dan moral yang utama. Karena itu diperlukan sikap dan
moral yang positif dari seluruh warga Muhammadiyah dalam menjalani
kehidupan politik untuk tegaknya kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Muhammadiyah meyakini bahwa negara dan usaha membangun kehidupan
berbangsa dan bernegara, baik melalui perjuangan politik maupun melalui
pengembangan masyarakat, pada dasarnya merupakan wahana yang mutlak
diperlukan untuk membangun kehidupan di mana nilai-nilai Ilahiah melandasi
dan tumbuh subur bersamaan dengan tegaknya nilai-nilai kemanusiaan,
keadilan, perdamaian, ketertiban, kebersamaan, dan keadaban untuk
terwujudnya “Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur”.
KHITTAH PERJUANGAN
MUHAMMADIYAH
3. Muhammadiyah memilih perjuangan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara melalui usaha-usaha pembinaan atau pemberdayaan masyarakat
guna terwujudnya masyarakat madani (civil society) yang kuat sebagaimana
tujuan Muhammadiyah untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya. Sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan
kenegaraan sebagai proses dan hasil dari fungsi politik pemerintahan akan
ditempuh melalui pendekatan-pendekatan secara tepat dan bijaksana sesuai
prinsip-prinsip perjuangan kelompok kepentingan yang efektif dalam
kehidupan negara yang demokratis.
KHITTAH PERJUANGAN
MUHAMMADIYAH
4. Muhammadiyah mendorong secara kritis atas perjuangan politik yang
bersifat praktis atau berorientasi pada kekuasaan (real politics) untuk
dijalankan oleh partai-partai politik dan lembaga-lembaga formal
kenegaraan dengan sebaik-baiknya menuju terciptanya sistem politik yang
demokratis dan berkeadaban sesuai dengan cita-cita luhur bangsa dan
negara. Dalam hal ini perjuangan politik yang dilakukan oleh kekuatan-
kekuatan politik hendaknya benar-benar mengedepankan kepentingan
rakyat dan tegaknya nilai-nilai utama sebagaimana yang menjadi semangat
dasar dan tujuan didirikannya negara Republik Indonesia yang
diproklamasikan tahun 1945.
KHITTAH PERJUANGAN
MUHAMMADIYAH
5. Muhammadiyah senantiasa memainkan peranan politiknya sebagai wujud
dari dakwah amar ma’ruf nahi munkar dengan jalan mempengaruhi proses
dan kebijakan Negara agar tetap berjalan sesuai dengan konstitusi dan cita-
cita luhurbangsa. Muhammadiyah secara aktif menjadi kekuatan perekat
bangsa dan berfungsi sebagai wahana pendidikan politik yang sehat
menuju kehidupan nasional yang damai dan berkeadaban.
6. Muhammadiyah tidak berafiliasi dan tidak mempunyai hubungan
organisatoris dengan kekuatan-kekuatan politik atau organisasi manapun.
Muhammadiyah senantiasa mengembangkan sikap positif dalam
memandang perjuangan politik dan menjalankan fungsi kritik sesuai
dengan prinsip amar ma’ruf nahi munkar demi tegaknya system politik
kenegaraan yang demokratis dan berkeadaban.
KHITTAH PERJUANGAN
MUHAMMADIYAH
7. Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada setiap anggota
Persyarikatan untuk menggunakan hak pilihnya dalam kehidupan politik
sesuai hati nurani masing-masing. Penggunaan hak pilih tersebut harus
merupakan tanggungjawab sebagai warga negara yang dilaksanakan secara
rasional dan kritis, sejalan dengan misi dan kepentingan Muhammadiyah,
demi kemaslahatan bangsa dan negara.
8. Muhammadiyah meminta kepada segenap anggotanya yang aktif dalam
politik untuk benar-benar melaksanakan tugas dan kegiatan politik secara
sungguh-sungguh dengan mengedepankan tanggung jawab (amanah),
akhlak mulia (akhlaq al-karimah), keteladanan (uswah hasanah), dan
perdamaian (ishlah). Aktifitas politik tersebut harus sejalan dengan upaya
memperjuangkan misi Persyarikatan dalam melaksanakan da’wah amar
ma’ruf nahi munkar.
9. Muhammadiyah senantiasa bekerjasama dengan pihak atau golongan mana
pun berdasarkan prinsip kebajikan dan kemaslahatan, menjauhi
kemudharatan, dan bertujuan untuk membangun kehidupan berbangsa
dan bernegara ke arah yang lebih baik, maju, demokratis dan berkeadaban.
PERAN MUH TERHADAP NKRI
Perang Muh-NKRI

• Tokoh-tokoh Muhammadiyah masuk terlibat dalam kemerdekaan NKRI:


Kyai Haji Mas Mansur menjadi anggota Empat Serangkai bersama Ir
Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ki Hadjar Dewantara yang merintis
prakarsa persiapan kemerdekaan Indonesia terutama dengan
pemerintahan tentara Jepang.
• Tiga tokoh penting Muhammadiyah Ki Bagus Hadikusumo, Prof. Kahar
Mudzakir, dan Mr. Kasman Singodimedjo.
• Ki Bagus Hadikumo dan Kasman Singadimeja ikut terlibat dalam
perubahan Piagam Jakarta yaitu anak kalimat “dengan kewajiban
menjalankan syai’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dan menggantinya
menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa” sebagaimana menjadi sila pertama
dari Pancasila.
• Panglima Besar Jendral Sudirman sebagai tokoh pejuang kemerdekaan
dan keabsahan Indonesia merdeka.
PERAN MUH TERHADAP NKRI
Insinyur Juanda adalah tokoh
Muhammadiyah yang menjadi pencetus
Deklarasi Juanda tahun 1957, yang menjadi
tonggak eksistensi Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang menyatukan laut ke dalam
kepulauan Indonesia, sehingga Indonesia
menjadi negara-bangsa yang utuh.
TANGGUNG MUHAMMADIYAH TERHADAP
NKRI

TT-Muhammadiyah

• Kiprah Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dakwah amr ma’ruf nahi


mungkar yang ditunjukan kepada dua bidang yaitu bidang perseorangan dan
bidang kelompok masyarakat.
• Tujuannya: demi menciptkan kehidupan islami, aman, damai dan sejahtera itu
adalah bentuk kepedulian Muhammadiyah pada negara.
• Kepeduliannya merupakan bentuk tanggungjawab terhadap negara Indonesia
dalam menciptakan dan mewujudkan negara yang berkemajuan
• Muhammadiyah telah ikut berbuat senyata-nyatanya untuk memajukan
kehidupan bangsa dibidang pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial,
pemberdayaan masyarakat.
• Pemerintah menetapkan KH. Ahmad Dahlan sebagai Pahlawan Nasional karena
Jasa-jasanya kepada NKRI melalui Keputusan Presiden Nomor 657 tanggal 27
Desember 1961
PERAN MUHAMMADIYAH DALAM KEHIDUPAN
BERBANGSA DAN BERNEGARA
Pertama, PM melalui kegiatan politik yang berorientasi
pada perjuangan kekuasaan/ kenegaraan (real politics,
politik praktis) sebagaimana dilakukan oleh partai-
partai-partai politik atau kekuatan-kekuatan politik

Muhammadiyah
formal tingkat lembaga suatu negara
Kedua, PM melalui kegiatan-kegiatan kemasyarakatan
yang bersifat pembinaan atau pemberdayaan
masyarakat maupun kegiatan politik tidak langsung
(high politics) yang bersifat mempengaruhi kebijakan
negara dengan perjuangan moral (moral force) untuk
mewujudkan kehidupan yang lebih baik di tingkat
masyarakat dan negara sebagaimana halnya dilakukan
oleh kelompok kepentingan (interest group)
Peran

Anda mungkin juga menyukai