Anda di halaman 1dari 3

Khittah muhamadiyah dalam kehidupan bangsa dan bernegara

Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang melaksanakan da'wah amar ma'ruf nahi munkar
dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga
terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya

Muhammadiyah berpandangan bahwa Agama Islam menyangkut seluruh aspek kehidupan


meliputi aqidah, ibadah, akhlaq, dan mu'amalat dunyawiyah yang merupakan satu
kesatuan yang utuh dan harus dilaksanakan dalam kehidupan perseorangan maupun
kolektif.

Muhammadiyah berpandangan bahwa berkiprah dalam kehidupan bangsa dan negara


merupakan salah satu perwujudan dari misi dan fungsi melaksanakan da'wah amar
ma'ruf nahi munkar sebagaimana telah menjadi panggilan sejarahnya sejak zaman
pergerakan hingga masa awal dan setelah kemerdekaan Indonesia.

Peran dalam kehidupan bangsa dan negara tersebut diwujudkan dalam langkah-langkah
strategis dan taktis sesuai kepribadian, keyakinan dan cita-cita hidup, serta
khittah perjuangannya sebagai acuan gerakan sebagai wujud komitmen dan
tanggungjawab dalam mewujudkan "Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghafur".

Bahwa peran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat dilakukan melalui dua
strategi dan lapangan perjuangan. Pertama, melalui kegiatan-kegiatan politik yang
berorientasi pada perjuangan kekuasaan/kenegaraan (real politics, politik praktis)
sebagaimana dilakukan oleh partai-partai politik atau kekuatan-kekuatan politik
formal di tingkat kelembagaan negara. Kedua, melalui kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan yang bersifat pembinaan atau pemberdayaan masyarakat maupun
kegiatan-kegiatan politik tidak langsung (high politics) yang bersifat mempengaruhi
kebijakan negara dengan perjuangan moral (moral force) untuk mewujudkan kehidupan
yang lebih baik di tingkat masyarakat dan negara sebagaimana dilakukan oleh
kelompok-kelompok kepentingan (interest groups)

Muhammadiyah sebagai organisasi sosial-keagamaan (organisasi kemasyarakatan) yang


mengemban misi da'wah amar ma'ruf nahi munkar senantiasa bersikap aktif dan
konstruktif dalam usaha-usaha pembangunan dan reformasi nasional sesuai dengan
khittah (garis) perjuangannya serta tidak akan tinggal diam dalam menghadapi
kondisi-kondisi kritis yang dialami oleh bangsa dan negara. Karena itu,
Muhammadiyah senantiasa terpanggil untuk berkiprah dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dengan berdasarkan pada khittah perjuangan sebagai berikut

- Muhammadiyah meyakini bahwa politik dalam kehidupan bangsa dan negara


merupakan salah satu aspek dari ajaran Islam dalam urusan keduniawian (al-
umur ad-dunyawiyat) yang harus selalu dimotivasi, dijiwai, dan dibingkai
oleh nilai-nilai luhur agama dan moral yang utama
- Muhammadiyah meyakini bahwa negara dan usaha-usaha membangun kehidupan
berbangsa dan bernegara, baik melalui perjuangan politik maupun melalui
pengembangan masyarakat, pada dasarnya merupakan wahana yang mutlak
diperlukan untuk membangun kehidupan di mana nilai-nilai Ilahiah melandasi
dan tumbuh subur bersamaan dengan tegaknya nilai-nilai kemanusiaan,
keadilan, perdamaian, ketertiban, kebersamaan, dan keadaban untuk
terwujudnya "Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur"
- Muhammadiyah memilih perjuangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
melalui usaha-usaha pembinaan atau pemberdayaan masyarakat guna terwujudnya
masyarakat madani (civil society) yang kuat sebagaimana tujuan Muhammadiyah
untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
- Muhammadiyah senantiasa memainkan peranan politiknya sebagai wujud dari
dakwah amar ma'ruf nahi munkar dengan jalan mempengaruhi proses dan
kebijakan negara agar tetap berjalan sesuai dengan konstitusi dan cita-cita
luhur bangsa.
- Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada setiap anggota Persyarikatan untuk
menggunakan hak pilihnya dalam kehidupan politik sesuai hati nurani masing-
masing. Penggunaan hak pilih tersebut harus merupakan tanggungjawab sebagai
warga negara yang dilaksanakan secara rasional dan kritis, sejalan dengan
misi dan kepentingan Muhammadiyah, demi kemaslahatan bangsa dan negara.
- Muhammadiyah meminta kepada segenap anggotanya yang aktif dalam politik
untuk benar-benar melaksanakan tugas dan kegiatan politik secara sungguh-
sungguh dengan mengedepankan tanggung jawab (amanah), akhlak mulia (akhlaq
al-karimah), keteladanan (uswah hasanah), dan perdamaian (ishlah).
- Muhammadiyah senantiasa bekerjasama dengan pihak atau golongan mana pun
berdasarkan prinsip kebajikan dan kemaslahatan, menjauhi kemudharatan, dan
bertujuan untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang
lebih baik, maju, demokratis dan berkeadaban

Muhamadiyah sebagai pendiri NKRI

peran Muhammadiyah dalam membangun NKRI baru terlihat sejak tahun


1912. Akan tetapi kalau dimulai sejak KHA Dahlan meletakkan dasar-
dasar kultural kemasyarakatan yang merupakan infrastruktur sosial
budaya sekaligus infrastruktur kebangsaan maka peran Muhammadiyah
sudah terlihat ketika KHA Dahlan di usia 29 tahun meluruskan arah kiblat
dan menyelenggarakan Pengajian Wal-`Ashri

KHA Dahlan juga mendorong kaum perempuan untuk “melek kebebasan”,


membebaskan kaum perempuan (1914) dari kultur sumur, dapur dan kasur
serta dari konco wingking pada kesejajaran dan mendorong mereka agar
peduli pada kaum dhu’afa dan tolong-menolong (spirit Al-Ma`un, semangat
berbagi, semangat welas asih) dan lain-lain.

KHA Dahlan juga mengajak bangsanya untuk “melek kemerdekaan”,


dengan mendirikan kepanduan Hizbul Wathan (HW) tahun 1918. Berdirinya
HW sangat dimotivasi keinginan untuk merdeka. Hizbul Wathan (golongan
pecinta tanah air) kemudian dijadikan wadah untuk memupuk
nasionalisme dan patriotisme generasi muda. Penanaman ideologi
kebangsaan sangat sarat dalam pendidikan di HW. Di HW diajarkan
disiplin, sifat ksatria, keterampilan fisik, dsb.

Tanggung jawab muhammdiyah terhadap NKRI

Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam di Indonesia yang memiliki peran
penting dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, sosial, dan
keagamaan. Sebagai organisasi Islam yang besar dan memiliki pengaruh yang
signifikan, Muhammadiyah memiliki tanggung jawab terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) dalam beberapa aspek:

1. Pendidikan:
 Muhammadiyah memiliki jaringan pendidikan yang luas, termasuk sekolah-
sekolah dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Tanggung jawab
Muhammadiyah dalam bidang pendidikan adalah memberikan kontribusi
positif untuk memajukan sistem pendidikan di Indonesia sesuai dengan
prinsip-prinsip keislaman dan nilai-nilai kebangsaan.
2. Kesehatan:
 Muhammadiyah juga aktif dalam sektor kesehatan melalui rumah sakit dan
pusat kesehatan yang dikelola oleh organisasi ini. Tanggung jawabnya
termasuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada
masyarakat Indonesia serta mendukung upaya pemerintah dalam
meningkatkan kesehatan penduduk.
3. Sosial:
 Dalam bidang sosial, Muhammadiyah terlibat dalam berbagai kegiatan
kemanusiaan dan sosial untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Hal ini termasuk bantuan kepada korban bencana alam, pemberdayaan
masyarakat, dan program-program amal lainnya.
4. Keagamaan:
 Muhammadiyah sebagai organisasi Islam memiliki tanggung jawab untuk
memberikan pemahaman Islam yang seimbang dan mendukung kerukunan
antarumat beragama di Indonesia. Organisasi ini juga berperan dalam
menjaga ketertiban dan kerukunan umat beragama.
5. Patriotisme dan Kebangsaan:
 Muhammadiyah memiliki komitmen terhadap NKRI dan kebhinekaan. Dalam
aktivitasnya, Muhammadiyah seharusnya mempromosikan semangat
nasionalisme dan cinta tanah air, serta mendukung upaya pemerintah untuk
menciptakan persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman masyarakat
Indonesia.

Penting untuk diingat bahwa tanggung jawab Muhammadiyah terhadap NKRI


mencerminkan komitmen organisasi tersebut untuk menjadi bagian dari
pembangunan dan kemajuan Indonesia sesuai dengan nilai-nilai Islam dan
kebhinekaan. Tanggung jawab ini sejalan dengan prinsip-prinsip konstitusi dan
semangat kebangsaan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai