Anda di halaman 1dari 6

Nama : Zulfa Wahida

NIM: 22090037037
Mata Kuliah : Al Islam dan Kemuhammadiyahan
Dosen Pengampu : Dr. M. Dwi Fajri, M.Pd.

1. Muhammadiyah yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan hadir dengan beberapa sebab.
Sebutkan dan jelaskan sebab-sebab itu!
Jawaban:
Muhammadiyah, yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di
Yogyakarta, tentunya hadir dengan sejumlah alasan atau sebab-sebab tertentu.
Beberapa sebab utama pendirian Muhammadiyah yaitu:
a. Pembaharuan dan Reaksi terhadap Kondisi Keagamaan:
KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah sebagai reaksi terhadap
kondisi keagamaan yang dianggapnya kurang memadai pada saat itu. Ia merasa
bahwa masyarakat muslim perlu dibangkitkan kembali dalam prinsip-prinsip Islam
yang murni. Pada awal abad ke-20, banyak praktik keagamaan yang sudah
bercampur dengan tradisi-tradisi lokal dan budaya non-Islam. Ahmad Dahlan ingin
mengembalikan fokus masyarakat pada ajaran Islam yang benar dan murni.
b. Penolakan terhadap Bid'ah dan Syirik:
KH. Ahmad Dahlan menolak praktik bid'ah (inovasi keagamaan) dan syirik
(pengesanan tuhan pada selain Allah) yang sudah merasuk dalam masyarakat Islam
saat itu. Beliau ingin membersihkan ajaran Islam dari praktik-praktik yang
dianggap tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yang murni.
c. Pendidikan Islam yang Berkualitas:
Melihat rendahnya tingkat pendidikan Islam pada saat itu, Ahmad Dahlan
merasa penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam di masyarakat. Salah
satu tujuan Muhammadiyah adalah menyediakan pendidikan Islam yang lebih baik
dan berkualitas tinggi agar umat Islam dapat memiliki pemahaman yang lebih
mendalam tentang agama mereka.
d. Mengatasi Kemiskinan dan Ketidaksetaraan Sosial:
Melihat kondisi sosial ekonomi yang sulit di masyarakat, terutama di
kalangan santri, Muhammadiyah bertujuan untuk mengatasi kemiskinan dan
ketidaksetaraan sosial. Selain menjadi organisasi keagamaan, Muhammadiyah juga
menjadi motor sosial ekonomi dengan menyediakan bantuan dan dukungan kepada
umat Islam yang membutuhkan.
e. Penyebaran Dakwah Islam:
Muhammadiyah lahir sebagai upaya untuk menyebarkan dakwah Islam
yang lebih progresif dan terorganisir. Melalui organisasi ini, Ahmad Dahlan ingin
menyampaikan pesan-pesan Islam dengan cara yang lebih terstruktur dan
menyeluruh, serta menjawab tantangan zaman.
Muhammadiyah, yang diinisiasi oleh KH. Ahmad Dahlan, tidak hanya menjadi
organisasi keagamaan tetapi juga berperan penting dalam perbaikan sosial dan
pendidikan di masyarakat. Organisasi ini terus berkembang dan memberikan kontribusi
signifikan terhadap perjalanan sejarah dan perkembangan Islam di Indonesia.

2. Sebagai organisasi Islam, Muhammadiyah hadir dengan berbagai ranah garapan, di


antaranya adalah pendidikan, baik pendidikan dasar, menengah, maupun pendidikan
tinggi. Kehadiran Lembaga pendidikan Muhammadiyah itu tidak hanya berada di
Yogyakarta sebagai tempat lahir Muhammadiyah, tapi juga menyebar di berbagai
wilayah di Indonesia, bahkan juga ada di Malaysia, Australia, dan Mesir. Jelaskan
tentang pendidikan Muhammadiyah yang dekat dengan tempat Anda berdomisili!
Jawaban:
Sebagai seorang mahasiswa yang berkuliah di universitas Muhammadiyah dan juga
sebagai guru yang mengajar di SD Muhammadiyah, berikut ini penjelasan mengenai
pendidikan Muhammadiyah di sekitar saya:
a. Pendidikan Dasar (SD):
Muhammadiyah memiliki banyak sekolah dasar dan menengah yang
tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Termasuk tempat saya mengajar saat
ini yaitu SD Muhammadiyah 5 Jakarta. Sekolah saya berkomitmen untuk
memberikan pendidikan berkualitas dengan nilai-nilai Islam yang kuat. Seperti ada
pelajaran wajib ISMUBA (al islam, kemuhammadiyahan dan bahasa arab) yang
memberikan materi seputar kemuhammadiyahan. Ada juga pelajaran wajib Al
Quran dengan metode UMMI sehingga siswa mampu belajar Al Quran dengan baik.
Ada juga pelajaran wajib Tapak Suci Putra Muhammadiyah dan juga Hizbul
Wathan.
b. Pendidikan Tinggi (Perguruan Tinggi):
Muhammadiyah juga memiliki perguruan tinggi yang menyediakan
berbagai program studi. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka adalah contoh
dari lembaga pendidikan tinggi yang dikelola oleh Muhammadiyah. Pada
perguruan tinggi Muhammadiyah juga tentunya diajarkan tentang seputar
kemuhammadiyahan yang biasa disebut dengan program studi AIKA (al islam dan
kemuhammadiyahan).

3. Peran Muhammadiyah dalam politik kebangsaan sudah tampak sejak Indonesia


merdeka. Bahkan jauh sebelum itu, peran Muhammadiyah melalui para tokohnya hadir
menjadi bagian penting hadirnya NKRI. Demikian juga saat bergulir gerakan reformasi
pada tahun 1998. Muhammadiyah hadir dan menjadi bagian penting lahirnya gerakan
reformasi. Jelaskan peran Muhammadiyah dalam hadirnya Negara Indonesia dan
gerakan reformasi!
Jawaban:
Muhammadiyah memiliki peran yang signifikan dalam sejarah Indonesia, baik
dalam hadirnya negara Indonesia maupun dalam gerakan reformasi. Berikut adalah
penjelasan singkat mengenai peran Muhammadiyah dalam dua konteks tersebut:

Peran Muhammadiyah dalam Hadirnya Negara Indonesia:


a. Pendidikan dan Kemandirian Bangsa:
Muhammadiyah memiliki peran besar dalam bidang pendidikan. Sekolah-
sekolah Muhammadiyah menyediakan pendidikan Islam dan umum yang
kontribusinya membentuk karakter dan identitas bangsa. Pendidikan
Muhammadiyah membantu meningkatkan literasi dan kesadaran nasional di
kalangan masyarakat Indonesia.
b. Perlawanan terhadap Kolonialisme:
Muhammadiyah juga terlibat dalam perlawanan terhadap penjajahan
Belanda. Para aktivis Muhammadiyah terlibat dalam pergerakan nasionalis dan
perjuangan kemerdekaan. Tokoh-tokoh Muhammadiyah seperti Ahmad Dahlan dan
Hasyim Asy'ari memainkan peran penting dalam menyuarakan aspirasi
kemerdekaan dan menggalang dukungan dari masyarakat Islam.
c. Bentuk Organisasi Kemasyarakatan:
Sebagai organisasi Islam yang besar, Muhammadiyah menyediakan
kerangka kerja bagi masyarakat Muslim untuk bersatu dan bergerak bersama
dalam mendukung kemerdekaan. Organisasi ini ikut membentuk semangat
nasionalisme dan persatuan yang menjadi pondasi bagi negara Indonesia yang
baru.
Peran Muhammadiyah dalam Gerakan Reformasi:
a. Advokasi Demokrasi dan Hak Asasi Manusia:
Muhammadiyah mendukung nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia.
Organisasi ini aktif dalam mengadvokasi penegakan demokrasi dan hak-hak
individu selama gerakan reformasi. Pemikiran demokratis Muhammadiyah tercermin
dalam pendekatan partisipatif dan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan
keputusan.
b. Kritik terhadap Otoritarianisme:
Sejumlah tokoh dan pengurus Muhammadiyah memberikan kritik terhadap
rezim otoriter pada masa Orde Baru. Mereka menegaskan pentingnya kebebasan
berpendapat dan partisipasi masyarakat dalam proses politik.
c. Pentingnya Pembangunan Berbasis Kesejahteraan:
Muhammadiyah mengadvokasi pembangunan berbasis kesejahteraan dan
keadilan sosial. Mereka menekankan pentingnya mengatasi kemiskinan,
ketidaksetaraan, dan masalah sosial lainnya sebagai bagian dari agenda
reformasi.
d. Pendidikan dan Peran Sosial:
Muhammadiyah terus berperan dalam meningkatkan sistem pendidikan dan
peran sosialnya. Organisasi ini menjadi mitra dalam reformasi sektor pendidikan
dan kesehatan, serta berkontribusi dalam pembangunan sosial.

Dalam kedua konteks tersebut, Muhammadiyah memainkan peran penting


dalam membentuk identitas bangsa, memperjuangkan kemerdekaan, dan mendukung
perubahan sosial dan politik menuju arah yang lebih demokratis dan inklusif. Organisasi
ini menjadi bagian integral dari sejarah dan perkembangan Indonesia sebagai negara
dan masyarakat yang pluralistik.

4. Jelaskan hubungan Muhammadiyah dan Negara merujuk pada Pedoman Hidup Islami
Warga Muhammadiyah!
Jawaban:
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) adalah sebuah
dokumen yang memuat prinsip-prinsip dan panduan etika bagi para warga
Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pedoman ini memberikan
arahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk hubungan dengan negara dan
masyarakat. Berikut ini hubungan Muhammadiyah dengan negara merujuk pada
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah:
a. Ketaatan pada Negara dan Hukum:
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah menekankan ketaatan
kepada negara dan hukum yang berlaku. Warga Muhammadiyah diharapkan
untuk menjadi warga negara yang patuh pada norma-norma hukum dan ketertiban.
b. Partisipasi Aktif dalam Pembangunan Bangsa:
Warga Muhammadiyah diajak untuk berperan aktif dalam pembangunan
negara dan masyarakat. Ini mencakup kontribusi dalam bidang pendidikan,
kesehatan, sosial, dan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.
c. Mendukung Kebijakan yang Mensejahterakan:
Muhammadiyah, sesuai dengan nilai-nilai keagamaannya, mendorong
warganya untuk mendukung kebijakan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Ini melibatkan partisipasi dalam proses demokrasi dan memberikan
kontribusi positif pada pembangunan nasional.
d. Pengembangan Karakter dan Kepribadian yang Bermoral:
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah menekankan
pengembangan karakter dan kepribadian yang bermoral dan beretika. Hal ini
mencakup perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi positif
pada pembentukan masyarakat yang lebih baik.

e. Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia:


Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah menyatakan sikap
Muhammadiyah yang menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM). Ini mencakup
perlindungan terhadap hak-hak individu dan kelompok, serta menghormati
keberagaman dan pluralitas dalam masyarakat.
f. Kerja Sama dan Toleransi Antarumat Beragama:
Warga Muhammadiyah diarahkan untuk menjalin kerja sama dan toleransi
dengan umat beragama lain. Dokumen ini menekankan pentingnya menjaga
harmoni dan keamanan dalam hubungan antarumat beragama.
g. Pentingnya Pendidikan dan Kesehatan:
Muhammadiyah dikenal melalui kontribusinya dalam bidang pendidikan
dan kesehatan. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah mencerminkan
pentingnya sektor-sektor ini sebagai bagian dari pembangunan nasional.
h. Komitmen terhadap Keadilan dan Kesejahteraan Sosial:
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah menegaskan komitmen
Muhammadiyah terhadap keadilan dan kesejahteraan sosial. Ini mencakup
dukungan terhadap upaya mengatasi kemiskinan dan kesenjangan sosial.
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah pada umumnya mencerminkan
semangat kerjasama dan kontribusi positif warga Muhammadiyah dalam membangun
dan mengembangkan negara. Melalui prinsip-prinsip ini, Muhammadiyah berusaha
menjadi bagian integral dari pembangunan bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai