Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEMUHAMMADIYAHAN 3

“Peran Kebangsaan Muhammadiyah”

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Kemuhammadiyahaan 3”

Dosen Pengampu : DR. MAWARDI PEWANGI, M. Pd. I

Disusun Oleh Kelompok 7 :

ANDI MUHAMMAD. ASHALIADY (105191104922)

MUH. ILHAM RAHMAN (105191104322)

ALFIAN (105191105422)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2023/2024

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur kita panjatkan atas khadirat Allah


SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah “Kemuhammadiyahaan 3”. Kemudian shalawatserta salam tidak lupa
kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad Saw yang telah memberikan
pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat didunia.

Makalah ini merupakan salah satu mata kuliah Kemuhammadiyahan 3 di


Program Studi Pendidikan Agama Islam.

Penulis telah membuat makalah ini dengan semaksimal mungkin.Apabila


terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Makassar Desember 2023

Penulis

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Bentuk Peran Kebangsaan Muhammadiyah...........................................................2
B. Revitalisasi Gerakan Kebangsaan Muhammadiyah................................................4
BAB III..............................................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................................8
A. Kesimpulan............................................................................................................8
B. Saran......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi yang keberadaannya
tidak diragukan lagi perannya dalam perjuangan Indonesia dan juga
sebagai gerakan dakwah yang memfokuskan pada agama Islam.Kyai
Ahmad Dahlan selaku pendiri Muhammdiyah menyebarkan agama islam
dan tidak hanya menyeruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Namun juga, muhammadiyah menjadi sebuah organisasi yang turut serta
membantu bangsa Indonsia lepas dari cengkarama penjajah dan
mendapatkan kemerdekaannya.
Sebagai organisasi sosial, Muhammadiyah terus dituntut untuk
mengembangkan perannya dalam memperkuat demokrasi, meningkatkan
kesejahteraan rakyat, keadilan ekonomi, politik dan hukum, mendorong
terwujudnya kepastian hukum dan pemberantasan korupsi, menciptakan
keharmonisasi dan kerukunan antar umat beragama, mengatasi ekonomi
dan kesenjangan.

B. Rumusan Masalah
1. Bentuk Peran Kebangsaan Muhammadiyah
2. Revitalisasi Gerakan Kebangsaan Muhammadiyah

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Peran Kebangsaan Muhammadiyah
2. Untuk mengetahui Revitalisasi Gerakan Kebangsaan Muhammadiyah

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bentuk Peran Kebangsaan Muhammadiyah


Muhammadiyah dikenal sebagai sebuah organisasi Islam yang
didalamya berisikan tentang pembaharuan dalam bidang keyakinan dan
dan kepribadian masayarakat tentang nilai-nilai kehidupan yang dianut
masyarakat berdasarkan budaya bangsa. Adapun peran dari model
Muhammadiyah yaitu untuk merubah moeal dan karakter dari bangsa
Indonesia yang beragam dengan pembinaan terhadap masyarakat. Selain
itu, peran Muhammadiyah dalam merubah bangsa Indonesia menjadi lebih
baik yaitu dengan dibangunnya infrastruktur bagi kepentingan masyarakat
baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan lain-lain dengan
dibangunnya sekolah-sekolah dan yayasan lainnya.
Bentuk dan model Muhammadiyah pada umumnya mengacu pada
kesejahteraan bangsa sesuai dengan dasar-dasar atau pedoman garis
perjuangan Muhammadiyah yaitu menyebarkan dakwah amal ma’ruf nahi
munkar atau menyeruh pada kebaikan. Adapun bentul dan model
organisasi Muhammadiyah yaitu bersifat impersonal atau institusional,
bukan sekedar himpunan orang-perorangan yang bersifat
kelembagaan.Keunggulan Muhammadiyah terletak pada gerakan melalui
organisasi. Organisasi Muhammdiyah merupakan sebuah instrument fisik
organisasi yang didalamnya terkandung nilai-nilai dasar, norma dan
strategi perjuangan untuk mencapai tujuan yakni terwujudnya masyarakat
islam yang sebenar benarnya.
Dalam kiprahnya, muhammadiyah dituntut untuk meneguhkan dan
merevitalisasi gerakannya keseluruhan lapangan kehidupan dengan
melakukan pembaharuan sehingga sesuai dengan keyakinan dan
kepribadian sebagai pilar kekuatan gerakan pencerahan peradaban
diberbagai lingkungan kehidupan. Sebagai organisasi islam, tugas
Muhammadiyah yaitu sebagai pelopor nilai-nilai demokrasi Islam. Karena
islam dan demokrasi memiliki nilai-nilai yang sama yaitu

2
mengemabangkan humanisme, pemerintah yang bersih dan bertanggung
jawab, penegakan supermasi hukum, kesetaraan, keadilan dan
kesejahteraan sosial. Sebagai salah satu ormas islam modernis tebesar di
Indonesia tujuan dari organisasi Muhammadiyah yaitu bukan hanya
memurnikan ajaran-ajaran Islam namun juga sebagai gerakan
pembaharuan untuk kepentingan bangsa serta memperkuat demokrasi
untuk mewujudkan kepastian hukum dan kerukunan antar umat beragama.
Memasuki usia satu Abad ini Muhammadiyah telah banyak
membeerikan kontribusi kepada bangsa dan negeri ini. Berbagai amal
usaha yang dimiliki Muhammadiyah ini dari sabang sampai Marauke.
Setidaknya ada 4 hal yang menjadi biang garapan oleh Muhammadiyah
itu:
1. Pendidikan : melalui bidang ini Muhammadiyah telah banyak
melahirkan para cendekiawan negeri ini. Bahkan sudah mencapai
ribuan, kita lihat para tokoh bangsa ini banyak sekali hasil didikan
Muhammadiyah sebagai contoh Jendral Besar Sudirman.
2. Social : dalam bidang ini Muhammadiyah sudah konsen dari awal,
karena memang berdirinya Muhammadiyah ini erat kaitannya dengan
bidang sosial. Bahkan berdirinya ini berkaitan erat dengan Surat Al-
Qur’an yaitu surah Al-Maun. Lewat bidang ini kepedulian sosial maka
sering kita kenal dengan Teologi Al-Maun. Lewat bidang ini
Muhammadiyah membina anak-anak yatim, orang-orang jompo, dan
juga rumah sakit yang sudah berdiri ratusan tahun.
3. Ekonomi : bidang garapan ini Muhammadiyah ikut membantu
memberdayakan masyarakat dengan cara membentuk koperasi dan
membinda para pedangang. Selain itu juga Muhammadiyah membinda
para petani yang masih belum memiliki pengetahuan tentang bertani
dengan baik.
4. Politik : politik merupakan bidang garapan Muhammadiyah walaupun
Muhammadiyah bukan organisasi politik. Akan tetatpi
Muhammadiyah tidak alergi dengan politik bahkan dari awal

3
pendirian negeri ini Muhammadiyah telah ikut membantu mendirikan
Negeri ini dengan Tokohnya Ki Bagus Hadikusumo. Begitupun ketika
terjadi Reformasi kader Muhammadiyah yang mempeloprinya yaitu
Prof. Dr. Amien Rais, MA (Pendiri IMM) tampil terdepan sebagai
pemimpin Reformasi.

B. Revitalisasi Gerakan Kebangsaan Muhammadiyah


Revitalisasi merupakan salah satu jenis atau bentuk perubahan
(transformasi) yang mengandung proses penguatan, meliputi peneguhan
terhadap aspek-aspek yang selama ini dimiliki (proses potensial) maupun
dengan melakukan pengembangan (proses actual) menuju pada keadaan
yang lebih baik dan lebih maju dari kondisi sebelumnya. Revitalisasi
sebagai proses perubahan yang direncanakan meliputi tahapan-tahapan
penataan, pemantapan, peningkatan dan pengembangan yang dilakukan
secara berkesinambungan.
Revitalisasi gerakan Muhammadiyah dapat dimaknai sebagai
proses penguatan kembali sistem paham dan jati diri sesuai dengan
prinsip-prinsip ideal gerakan menuju pada tercapainya kekuatan
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang menjalankan fungsi dakwah
dan tajdid menuju terwujudnya masyarakat islam yang sebenar benarnya.
1. Langkah- langkah Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah
Melakukan penguatan seluruh aspek gerakan dan menggerakkan
segenap potensi Muhammadiyah dalam menjalankan amanat Muktamar
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memperluas peran Muhammadiyah dalam dinamika kehidupan
masyarakat di aras local, nasional, dan global dengan menjalankan
fungsi dakwah dan tajdid serta mengembangkan ukhuwah dan kerja
sama dengan semua pihak yang membawa pada pencerahan
keselamatan hidup.
b. Meneguhkan dan mewujudkan kehidupan islami sesuai degan paham
agama dalam Muhammadiyah yang mengedepankan uswah hasanah
dan menjadi rahmat bagi kehidupan

4
c. Mengembangkan pemikiran islam sesuai dengan prinsip manhaj
Tarjih dan ijtihad yang menjadi acuan/pedoman Muhammadiyah
d. Pengembangan infrastruktur dan perbaikan sistem pengelolaan
organisasi yang mampu menjalankan fungsi-fungsi gerakan dan
semakin mengarah pada pencapaian tujuan Muhammadiyah
e. Mendinamisasi kepemimpinan persyarikatan di semua tingkatan
(wilayah, Daerah, Cabang, dan Ranting)
f. Peningkatan kualitas dan memperluas jaringan amal usaha
Muhammadiyah mnuju tingkat kompetisi dan kepentingan misi
persyarikatan yang tinggi, serta menjadikannya sebagai pelaksana
usaha yang terikat dan memiliki ketaatan pada kepemimpinan
persyarikatan
g. Pengembangan model-model kegiatan/aksi yang lebih sensitive
terhadap kepentingan-kepentingan actual atau nyata umat,
masyarakat, dan dunia kemanusiaan dengan pengelolaan yang lebih
konsisten
h. Menggerakkan seluruh potensi angkatan muda dan organisasi
otonom Muhammadiyah sebagai basis kader dan pimpinan
persyarikatan
i. Meningkatkan bimbingan, arahan, dan panduan kepada seluruh
tingkatan pimpinan dan warga Muhammdiyah.
j. Menggerakkan kembali Ranting dan Jama’ah sebagai basis gerakan
Muhammadiyah
2. Aspek Revitalisasi Gerakan
a. Revitalisasi Teologis menyangkut ikhtiar merekonstruksi atau
menafsir ulang pemikiran-pemikiran dasar keagamaan (keislaman)
dalam Muhammadiyah sebagaimana primsip-prinsipnya tentang
agama islam, dunia, ibadah, dan ijtihad.
b. Revitalisasi ideologis menyangkut penyusunan ulang dan penguatan
system paham disertai langkah-langkah pelembagaannya yang

5
menjadi landasan membangun kesadaran dan ikatan kolektif dalam
memperjuangkan gerakan Muhammadiyah
c. Revitalisasi pemikiran menyangkut upaya mengembangkan
wawasan pemikiran seluruh anggota, termasuk kader dan pemimpin,
baik mengenai format pemikiran Muhammadiyah sebagai gerakan
islam yang bercorak dakwah dan tajdid maupun dalam memahami
permasalahn-permasalahn dan perkembangan kehidupan tingkat
local, nasional dan global.
d. Revitalisasi organisasi berkaitan dengan perbaikan-perbaikan system
pengelolaan kelembagaan persyarikatan seperti menyangkut
penataan struktur dan fungsi organisasi, birokrasi, pengelolaan dan
pelayanan administrasi, hingga pengembangan organisasi yang
mengarah pada peningkatan kualitas, efesiensi-efektivitas, dan
menjadikan organisasi sebagai instrument gerakan untuk kemajuan
dan pencapaian tujuan muhammadiyah
e. Revitalisasi kepemimpinan merupakan langkah penguatan kualitas
fungsi efetivitas pimpinan persyarikatan, termasuk di lingkungan
organisasi otonom dan amal usaha, yang secara langsung menjadi
kekuatan dinamik dalam menggerakkan Muhammadiyah
f. Revitalisasi amal usaha menyangkut pengembangan kualitas amal
usaha Muhammdiyah diberbagai bidang yang dapat tumbuh diatas
misi dan visi gerakan sekaligus dapat memenuhi hajat hisup
masyarakat.
g. Revitalisasi aksi menyangkut pengembangan model-model kegiatan
atau aktivitas gerakan Muhammadiyah yang secara langsung dapat
memenuhi kepentingan masyarakat luas dengan misi dakwah dan
tajdid seperti dalam pemberdayaan ekonomi kaum miskin, advokasi
kaum marjinal dan tertindas, memperkuat, potensi dan peran
masyarakat madani, advokasi lingkungan hidup, resolusi konflik
gerakan anti kekerasan, gerakan anti korupsi, kegiatan-kegiatan

6
pembinaan umat yang bercorak partisipatif, dan aktivitas social
masyarakat lainnya.
3. Peneguhan kembali gerakan Muahammadiyah
Kita perlu melakukan peneguhan kembali gerakan Muhammadiyah
dikarenakan adanya masalah perserikatan yaitu:
a. Longgarnya penjagaan identitas dan ideology gerkan, sehingga
lemah dalam ikatan organisasi dan kolektivitas
b. Lemahnya dinamika organisasi
c. Mulai dirasakan kekurangan kader potensi untuk memenuhi
kebutuhan kepemimpinan
d. Terjadi perpindahan aktivitas warga kader persyarikatan ke jamaah
lain
e. Amal usaha cenderung jalan sendiri/ lepas kendali dari misi otoritas
persyarikatan
f. Beberapa amal usaha terutama pendidikan keadaannya amat
memprihatinkan
4. Solusi dalam Revitalisasi gerakan Muhammadiyah
a. Menggerakkan kembali ranting dan jamaah sebagai basis gerakan
Muhammadiyah
b. Menggerakkan kembali pengajian persyarikatan yang terstruktur
(teroprogram), kurikulum jelas dan tersedia nara sumber yang
kompeten
c. Optimalisasi masjid wakaf muhammadiyah sebagai basis pembinaan
warga persyarikatan
d. Menggerakkan seluruh potensi angkatan muda dan organisasi
otonom muhammadiyah sebagai basis kader dan pimpinan
persyarikatan
e. Pendataan kebutuhan kader (termasuk kader pengelola) cross cek
dengan ketersediaan/potensi yang ada
f. Meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan pengkaderan formal.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Muhammadiyah dikenal sebagai sebuah organisasi Islam yang
didalamya berisikan tentang pembaharuan dalam bidang keyakinan dan
dan kepribadian masayarakat tentang nilai-nilai kehidupan yang dianut
masyarakat berdasarkan budaya bangsa. Adapun peran dari model
Muhammadiyah yaitu untuk merubah moeal dan karakter dari bangsa
Indonesia yang beragam dengan pembinaan terhadap
masyarakatRevitalisasi merupakan salah satu jenis atau bentuk perubahan
(transformasi) yang mengandung proses penguatan, meliputi peneguhan
terhadap aspek-aspek yang selama ini dimiliki (proses potensial) maupun
dengan melakukan pengembangan (proses actual) menuju pada keadaan
yang lebih baik dan lebih maju dari kondisi sebelumnya. Revitalisasi
sebagai proses perubahan yang direncanakan meliputi tahapan-tahapan
penataan, pemantapan, peningkatan dan pengembangan yang dilakukan
secara berkesinambungan.

B. Saran
Demikianlah penyusunan makalah ini, penulis berharap dengan
adanya penyusunan makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu yang
bermanfaat sehingga menjadikan kita manusia yang berpendidikan
dan berilmu. Jika terdapat beberapa kesalahan dalam penyusunan makalah
ini, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya karena tidak ada yang
sempurna di muka bumi ini, dan jika terdapat beberapa hal yang mampu
untuk diberi masukan dan lain-lain, penulis memohon untuk memberi
masukan, dan saran sehingga dalam pembuatan makalah selanjutnya akan
lebih baik lagi.

8
DAFTAR PUSTAKA
www. Bungsucikal.com

http://bangrio.multiply.com/journal/item/12?&show_intersitial

LPID UMS, 2006:86-88

Anwar Arifin, 2006: 162

Anda mungkin juga menyukai