Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAH III

”PERAN KEBANGSAAN MUHAMMDIYAH DI INDONESIA”

DISUSUN OLEH:

DEWI FITRIA RAHMI (20190023)

FEBBY VEBIOLA NOVIRA (20190025)

FEBY HANDAYANI (20190027)

NURUL ADHIYATI (20190035)

Dosen Pengampu: MARDALIS,M.AG

PROGRAM D-III ADMINISTASI RUMAH SAKIT

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT

2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul tentang “Peran Kebangsaan Muhammadiyah Di Indonesia”. Dan juga penulis berterima
kasih kepada Bapak Mardalis,M.Ag selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan tugas ini

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai pentingnya menjaga kesehatan. Penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.

Bukittinggi,5 Desember 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A.Latar Belakang......................................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah................................................................................................................................5
C.Tujuan Penulisan..................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
1.Khittah Muhammadiyah dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara................................................6
2.Muhammadiyah Sebagai Bagian dari Pendiri NKRI...............................................................................9
3.Tanggung Jawab Muhammadiyah Terhadap NKRI.............................................................................10
4.Bentuk atau Model Peran Kebangsaan Muhammadiyah....................................................................11
BAB III........................................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................................13
A.Kesimpulan.........................................................................................................................................13
B.Saran..................................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi yang keberadaannya tidak diragukan lagi
perannya dalam perjuangan Indonesia dan juga sebagai gerakan dakwah yang memfokuskan
pada agama Islam. Kyai Ahmad Dahlan selaku pendiri Muhammadiyah menyebarkan agama
Islam dan tidak hanya menyeruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Namun juga,
Muhammadiyah menjadi sebuah organisasi yang turt serta membantu bangsa Indonesia lepas
dari cengkeraman penjajah dan mendapatkan Kemerdekaannya.
Sebagai ogranisasi sosial, Muhammadiyah terus dituntut untuk mengembangkan perannya dalam
memperkuat demokrasi, meningkatkan kesekahteraan rakyat, keadilan ekonomi, politik, dan
hukum, mendorong terwujudnya kepastian hukum dan pemberantasan korupsi, menciptakan
keharmonisasi dan kerukunan antar umat beragama, mengatasi kesenjangan ekonomi dan
kesenjangan.
Bagi muhammadiyah, negara adalah sebuah mahkota dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, dan Muhammadiyah merasa ikut andil dalam membentuk kemerdekaan Indonesia
karena jauh sebelum kemerdekaan itu didapat, Muhammadiyah telah ada saat terjadi perdebatan
tentang dasar-dasar negera. Begitu pula, ketika kemerdekaan banyak sekali figur-figur
Muhammadiyah didalam pembahasan dan perdebatan tersebut. Dalam menjalankannya
Muhammadiyah memiliki rencana, dasar pemikiran dan anggara dasar yang telah ditetapkan dan
semua kegiatan yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan hal tersebut.
Selain itu, Muhammadiyah menyadari bahwa bangsa Indonesia belum sepenuhnya
berdaulat, walaupun memiliki banyak kekayaan dan sumber daya alam yang melimpah. Namun
masih banyak hal harus dilakukan untuk kemajuan bangsa Indonesia. Karena itu,
Muhammadiyah melakukan berbagai hal sebagai bentuk rasa tanggungjawab terhadap NKRI dan
sebagai salah satu pendiri NKRI. Maka dari itu, komitmen konstitusional dalam organisasi
Muhammadiyah. Muhammdiyah dinilai sebagai salah satu organisasi yang memiliki dokumen
keorganisasian, dasar-dasar dan pedoman organisasi yang paling lengkap dan mendasar untuk
dijadikan acuan yang sangat kuat.

4
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Khittah Muhammadiyah dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara?


2. Bagaimana Muhammadiyah Sebagai Bagian dari Pendiri NKRI ?
3. Bagaimana Tanggungjawab Muhammadiyah Terhadap NKRI ?
4. Apa Bentuk/Model Peran Kebangsaan Muhammadiyah ?

C.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan memahami khittah Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa


dan bernegara.
2. Untuk mengetahui dan memahami Muhammadiyah sebagai bagian dari pendiri NKRI.
3. Untuk mengetahui dan memahami tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI.
4. Untuk mengetahui dan memahami bentuk/model peran kebangsaan Muhammadiyah.

5
BAB II

PEMBAHASAN

1.Khittah Muhammadiyah dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


Secara etimologis, kata khittah berasal dari derivasi bahasa Arab yang berarti rencana,
jalan, langkah atau garis (Kamus Al-Munawwir, 1997). Sedangkan secara terminologis yaitu
suatu pikiran untuk melaksanakan perjuangan ideologi atau keyakinan hidup.
Dari masa ke masa kepemimpinan Muhammadiyah, telah muncul atau lahir beberapa Khittah.
Khittah tersebut disusun dan dibuat berdasarkan perkembangan zaman yang isinya berdasarkan
tujuan Muhammadiyah dan mununjukkan situasi ynag merujuk kepada situasi yang sedang
terjadi saat itu. Umunya suatu Khittah memiliki sifat pembinaan kepemimpinan dan bimbingan
untuk berjuang bagi para anggota Muhammadiyah.
Pada dasarnya khittah mengandung “Garis Strategi Perjuangan” yang merupakan aspek
atau unsur dari Ideologi Muhammadiyah. Selain itu, khittah juga mengandung arti sebagai
pemikiran perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman, dan akan kemana arah perjuangan
tersebut. Sehingga dalam hal ini, khittah mempunyai arti yang penting karena merupakan sebuah
landasan pemikiran bagi setiap pemimpin dan yang menjadi anggota muhammadiyah.
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi mungkar
dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah berpandangan bahwa Agama Islam
menyangkut seluruh aspek kehidupan meliputi aqidah, ibadah, akhlaq dan muamalah
dunyawiyah yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan harus dilaksanakan dalam kehidupan
perseorangan maupun kolektif.
Muhammadiyah berpandangan bahwa berkiprah dalam kehidupan bangsa dan negara
merupakan salah satu perwujudan dari misi dan fungsi melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi
mungkar sebagaimana telah menjadi panggilan sejarahnya sejak zaman pergerakan hingga masa
awal setelah kemerdekaan Indonesia.Muhammadiyah sebagai organisasi sosial-keagamaan
(organisasi kemasyarakatan) yang mengemban misi da’wah amar ma’ruf nahi mungkar
senantiasa bersikap aktif dan kontruktif dalam usaha-usaha pembangunan dan reformasi nasional

6
yang sesuai dengan khittah (garis) perjuangan serta tidak akan tinggal diam menghadapi kondisi-
kondisi kritis yang dialami oleh bangsa dan negara. Muhammadiyah senatiasa merasa terpanggil
untuk berkiprah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan berdasarkan pada khittah
perjuangan sebagai berikut:
1.Muhammadiyah menyakini bahwa politik dalam kehiduapan bangsa dan negara merupakan
salah satu aspek dari ajaran Islam dalam urusan keduniawian yang harus selalu dimotivasi,
dijiwai, dan dibingkai oleh nilai-nilai luhur agama dan moral yang utama. Karena itu, diperlukan
sikap dan moral yang positif dari seluruh warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan
politik untuk tegaknya kehidupan berbangsa dan bernegara.
2.Muhammadiyah menyakini bahwa negaradan usaha-usaha membangun kehidupan berbangsa
dan bernegara, baik melalui perjuangan politik maupun melalui pengembangan masyarakat, pada
dasarnya merupakan wahana yang mutlak diperlukan untuk membangun di mana nilai-nilai
ilahiyah melandasi dan tumbuh subur bersamaan dengan tegaknya nilai-nilai kebersamaan,
keadilan, perdamaian, ketertiban, dan keadaban untuk terwjudnya “baldatun thayyibatun wa
raabun ghafur”.
3.Muhammadiyah memilih perjuangan dalam kehiduoan berbangsa dan bernegara melalui usaha-
usaha pembinaan atau pemberdayaan masyarakat guna terwujudnya masyarakat madani yang
kuat sebagaimana tujuan Muhammadiyah untuk mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-
benarnya. Sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan kenegaraan sebagai
proses dan hasil dari fungsi politik pemerintahan akan ditemouh melalui pendekatan-pendekatan
secara tepat dan bijaksana sesuai prinsip-prinsip perjuangan kelompok kepentingan yang efektif
dalam kehidupan Negara yang demokrastis.
4.Muhammadiyah mendorong secara kritis atas perjuangan politik yang bersifat praktis atau
berorientasi pada kekuasaan untuk dijalankan oleh partai-partai politik dan lembaga-lembaga
formal kenegaraan dengan sebaik-baiknya menuju terciptanya system politik yang demokratis
dan berkeadaban sesuai dengan cita-cita luhur bangasa dan Negara. Dalam hal ini perjuangan
politik yang dilakukan oleh kekuatan-kekuatan politik hendaknya benar-benar mengedepankan
kepentingan rakyat dan tegaknya nilai-nilai utama sebagaimana yang menjadi semangat dasar
dan tujuan didirikannya Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan tahun 1945.
5.Muhammadiyah senantiasa memainkan peranan politiknya sebagai wujud dari da’wah amar
ma’ruf nahi mungkar dengan jalan memengaruhi proses dan kebijakan Negara agar tetap berjalan

7
sesuai dengan konstitusi dan cita-cita luhur bangsa. Muhammadiyah secara aktif menjadi
kekuatan perekat bangsa dan berfungsi sebagai wahana pendidikan politik yang sehat menuju
kehidupan nasional yang damai dan berkeadaban.
6.Muhammadiyah tidak berafiliasi dan tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan
kekuatan-kekuatan politik atau organisasi manapun. Muhmmadiyah senantiasa mengembangkan
sikap positif dalam memandang perjuangan politik dan menjalankan fungsi kritik sesuai dengan
prinsip amar ma’ruf nahi mungkar demi tegaknya system politik kenegaraan yang demokratis
dan berkeadaban.
7.Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada setiap anggota persyarikatan untuk
menggunakan hak pilihnya dalam kehidupan politik sesuai hati nurani masing-masing.
Penggunaan hak pilih tersebut harus merupakan tanggungjawab sebgai warga negara yang
dilaksanakan secara rasional dan kritis, sejalan dengan misi dan kepentingan Muhammadiyah,
demi kemaslahatan bangasa dan Negara.
8.Muhammadiyah meminta kepada segenap anggotanya yang aktif dalam politik untuk benar-
benar melaksanakan tugas dan kegiatan politik secara sungguh-sungguh dengan mengedepankan
tanggungjawab (amanah), akhlak mulia (akhlak al-karimah), keteladanan (uswah hasanah), dan
perdamaian (ishlah). Aktivitas politik tersebut harus sejalan dengan upaya memerjuangkan misi
persyarikatan dan melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi mungkar.
9.Muhammadiyah senantiasa bekerjasama dengan pihak atau golongan manapun berdasarkan
prinsip kebajikan dan kemaslahatan, menjauhi kemudharatan, dan bertujuan untuk membangun
kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik, maju, demokratis, dan berkeadaban.
Sesungguhnya, dengan atau tanpa Khittah Muhammadiyah telah berada pada jalur yang
benar dan tepat, apabila semuanya dilakukan dengan terfokus, optimal, sungguh-sungguh dan
yang lebih penting adalah dengan mengerahkan segala potensi dan terus berpegang teguh pada
Alquran dan As sunnah. Ketika sesuatu yang kecil dalam gerakan dakwah Muhammadiyah
disatukan dengan banyaknya tangan masyarakat Muhammadiyah dalam menyangga gerakan

Islam ini, Insya Allah akan melahirkan karya amaliah yang luar biasa.

8
2.Muhammadiyah Sebagai Bagian dari Pendiri NKRI
Muhammadiyah merupakan bagian dari pendiri NKRI, hal ini jelas dapat dilihat dari
lahirnya Organisasi Islam yang berdiri sebagai plopor kebangkitan Islam di Indonesia sejaktahun
1912. Dalam Muhammadiyah sendiri banyak organisasi yang dibentuk untuk membangun
bangsa ini mulai dari masalah keagamaan, pendidikan dan sosial. Salah satu contoh dari
organisasi kemuhammadiyahan ini yaitu terobosan baru dalam bidang pendidikan dengan
mengadopsi pendidikan berbasis Belanda namun masih berdasarkan pada Islam yang pada saat
itu masih dianggap asing bagi masyarakat di Kahuman.
Selain itu kelahiran Muhammadiyah memberikan corak spirit dan cita-cita untuk
perkembangan zaman yang lebih baik sesuai dengan paham Islam yang sesungguhnya. Adapun
sesungguhnya tujuan dari gerakan Muhammadiyah ini yaitu perjuangan untuk kesejahteraan
bersama (masyarakat) berdasarkan pada tuntunan Al- Qur’an dan As- Sunnah, hal inilah yang
menjadikan Muhammadiyah menjadi salah satu pendiri dari NKRI karena cita-cita
Muhammadiyah dan Kebangsaan Indonesia ini sama yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat Indonesia.
Seseorang atau sebuah organisasi yang ikut serta dalam membangun dan mendirikan
NKRI merupakan sebuah kesadaran diri ingin membangun bangsa ini dengan mewujudkan masa
depan bersama dalam sebuah negara yang besar.
Umat Islam Indonesia melalui partai-partai Islam telah terlibat aktif dalam proses politik. Ini
berati penerimaan pada demokrasi tidak lagi menjadi masalah alias sudah final. Selama ini
tokoh- tokoh Organisasi Islam seperti NU, Muhammadiyah, Persis, dan lain- lain telah dapat
bekerja sama dengan pemerintah. Ini menunjukan bahwa demokrasi menjadi instrument politik
bangsa ini untuk mewadahi aspiras- aspirasi politik yang terus berkembang, dengan demokrasi
memungkinkan terjadinya kesepakatan- kesepakatan politik dicapai guna menjadi keberlanjutan
bangsa ini alam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Muhammadiyah merupakan gerakan Islam yang memiliki ideologi yang sama dengan
cita-cita Indonesia, yakni seperangkat paham tentang kehidupan dan strategi perjuangan untuk
mewujudkan cita- cita Bangsa, salah satu Ideologi Muhammadiyah yaitu ajaran atau ilmu
pengetahuan yang secara sistematis dan menyeluruh membahas mengenai gagasan, cara- cara,
angan-angan, atau gambaran dalam pikiran untuk mendapatkan keyakinan mengenai hidup dan

9
kehidupan yang benar dan tepat berdasarkan tuntunan Al- Qur’an dan As-Sunnah, salah satu
ideologi ini sama halnya dengan tujuan / cita- cita bangsa yakni mencerdaskan kehidupan bangsa
dan menciptakan keadilan dan kesejahtraan bagi rakyat Indonesia yang berdasarkan pada
tuntunan agama.
Meskipun Muhammadiyah telah menetapkan visinya tentang masyarakat ideal, namun
Muhammadiyah tidak memiliki niat untuk mendirikan negara Islam Indonesia.Muhammadiyah
harus memegang teguh kerangka NKRI dalam konteks nasionalisme karena beberapa alasan:
1.Muhammadiyah menginginkan kesejahteraan umat (maslahah ummah) sebagai tujuan utama
perjuangan politik Muhammadiyah sebagai partai politik.
2.Muhammadiyah sangat menyadari bahwa gerakan globalisasi mengandung “agenda baru atau
tersembunyi dari para pendukungnya, sehingga Muhammadiyah harus membangun konsep
negara demi kedaulatan negara, bangsa dan wilayah, dan untuk membentengi negara dari
intervensi negara lain sebagai akibat dari ketidakadilan global.

3.Tanggung Jawab Muhammadiyah Terhadap NKRI


Sebagai bagian terbesar dari Negara Keatuan Republik Iondonesia (NKRI) dan sebagai
salah satu pendirinya, Muhammadiyah merasa punya tanggugjawab. Bagi Muhammadiyah,
penunaian tanggung jawab ini adalah refleksi keimanan dan sekaligus komitmen kebangsaan.
Dan komitmen ini telah dibuktikan oleh Muhammadiyah dengan ikut andil dalam memajukan
kebudayaan dan peradaban pada bangsa ini.Faktanya dalam segala aspek kehidupan, baik
Kehidupan Beragama, Berbangasa dan Bernegara, Muhammadiyah Telah hadir sebagai Agen
Pembaharuan.
Tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI dilakukan melalui dengan memberikan
pencerahan, dengan melakukan gerakan pencerdasan dengan mendirikan sekolah-sekolah seperti
SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi diseluruh Indonesia, peningkatan kualitas kesehatan
dengan mendirikan rumah sakit, dan kehidupan sosial serta pemberdayaan tarap klehidupan
ekonomi masyarakat dengan membuat amal-amal usaha sebagai lapangan pekerjaan bagi warga
yang membutuhkan.

Munir Mughni dalam Muhammadiyah Pintu Gerbang Protestanisme meungungkapkan


bahwa kyai Ahmad Dahlan adalah sosok yang memiliki etika populis yang sangat peduli pada

10
nasib rakyat yang miskin dan menderita, kyai Ahmad Dahlan membangun rumah sakit dan
membuka sekolah-sekolah yang kesemuanya untuk orang miskin. Dokter-dokter yang bekerja
dirumah sakit tidak hanya berasal dari pribumi sendiri namun juga dokter-dokter kebangsaan
Belanda yang beragama Katolik. Gerakan yang dilakukan kyai Ahmad Dahlan pada bidang
sosial untuk kemajuan Indonesia tanpa memandang ras, keturunan, bahkan agama apapun.Dari
ungkapan tersebut, dapat kita ketahui bahwa demi kemajuan dan kedaulatan NKRI,
Muhammadiyah melakukan dan membangun banyak infrastruktur yang berguna untuk
masryarakat. Hal ini merupakan bentuk tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI.
Muhammmadiyah menjadi sebagai karakteristik moral power yang selalu menjadi teladan,
pelindung, pengayom dan penyelamat bagi masa depan bangsa, negara, agama, dan umat
manusia.

4.Bentuk atau Model Peran Kebangsaan Muhammadiyah


Bentuk atau model Muhammadiyah dikenal sebagai sebuah organisasi Islam yang yang
didalamnya berisikan tentang pembaharuan dalam bidang Keyakian dan Kepribadian masyarakat
tentang nilai-nilai kehidupan yang dianut masyarakat berdasarkan budaya bangsa.Adapun peran
dari model Muhammadiyah yaitu untuk merubah moral dan karakter dari bangsa Indonesia yang
beragam dengan pembinaan terhadap masyarakat. Selain itu, peran Muhammadiyah dalam
merubah bangsa Indonesia menjadi lebih baik yaitu dengan dengan dibangunnya infrastruktur
bagi kepentingan masyarakat baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan lain-lain
dengan dibangunnya sekolah- sekolah dan yayasan lainnya. Bentuk dan model Muhammadiyah
pada umumnya mengacu pada kesejahteraan bangsa sesuai dengan dasar-dasar atau pedoman
garis perjuangan Muhammadiyah yaitu menyebarkan dakwah amal ma’ruf nahi munkar atau
menyeruh pada kebaikan.
Adapun bentuk dan model organisasi Muhammadiyah yaitu bersifat impersonal atau
institusional, bukan sekedar himpunan orang-perorangan yang bersifat kelembagaan.
Keunggulan Muhammadiyah terletak pada gerakan melalui organisasi. Organisasi
Muhammadiyah merupakan sebuah instrumen fisik organisasi (body of structure) yang
didalamnya terkandung nilai-nilai dasar, norma, dan strategi perjuangan untuk mencapai tujuan
yakni terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

11
Dalam kiprahnya, Muhammadiyah dituntut untuk meneguhkan dan merevitalisasi
gerakannya keseluruh lapangan kehidupan dengan melakukan pembaharuan sehingga sesuai
dengan Keyakinan dan Kepribadian sebagai pilar kekuatan gerakan pencerahan peradaban
diberbagai lingkungan kehidupan.Sebagai organisasi Islam, tugas Muhammadiyah yaitu sebagai
pelopor nilai-nilai demokrasi Islam. Karena Islam dan demokrasi memiliki nilai-nilai yang sama
yaitu mengembangkan humanisme, pemerintah yang bersih dan bertanggung jawab, penegakan
supermasi hukum, kesetaraan, keadilan, dan kesejahteraan sosial.Sebagai salah satu ormas Islam
modernis terbesar di Indonesia tujuan dari organisasi Muhammadiyah yaitu bukan hanya
memurnikan ajaran-ajaran Islam namun juga sebagai gerakan pembaharuan untuk kepentingan
bangsa serta memperkuat demokrasi untuk mewujudkan kepastian hukum dan kerukunan antar
umat beragama.

12
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan :
1.Khittah mengandung “Garis Strategi Perjuangan” yang merupakan aspek atau unsur dari
Ideologi Muhammadiyah. Selain itu, khittah juga mengandung arti sebagai pemikiran perjuangan
yang merupakan tuntunan, pedoman, dan akan kemana arah perjuangan tersebut. Sehingga dalam
hal ini, khittah mempunyai arti yang penting karena merupakan sebuah landasan pemikiran bagi
setiap pemimpin dan yang menjadi anggota muhammadiyah.
2.Muhammadiyah merupakan bagian dari pendiri NKRI, hal ini jelas dapat dilihat dari lahirnya
Organisasi Islam yang berdiri sebagai plopor kebangkitan Islam di Indonesia sejaktahun 1912.
Dalam Muhammadiyah sendiri banyak organisasi yang dibentuk untuk membangun bangsa ini
mulai dari masalah keagamaan, pendidikan dan sosial.
3.Tanggungjawab Muhammadiyah terhadap NKRI dilakukan melalui dengan memberikan
pencerahan, dengan melakukan gerakan pencerdasan dengan mendirikan sekolah-sekolah seperti
SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi diseluruh Indonesia, peningkatan kualitas kesehatan
dengan mendirikan rumah sakit, dan kehidupan sosial serta pemberdayaan tarap klehidupan
ekonomi masyarakat dengan membuat amal-amal usaha sebagai lapangan pekerjaan bagi warga
yang membutuhkan.
4.Bentuk dan model organisasi Muhammadiyah yaitu bersifat impersonal atau institusional,
bukan sekedar himpunan orang-perorangan yang bersifat kelembagaan. Keunggulan
Muhammadiyah terletak pada gerakan melalui organisasi. Organisasi Muhammadiyah
merupakan sebuah instrumen fisik organisasi (body of structure) yang didalamnya terkandung
nilai-nilai dasar, norma, dan strategi perjuangan untuk mencapai tujuan yakni terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

13
B.Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan adalah kita sebagai warga Muhammadiyah
hendaknya mengetahui dan memahami Khittah Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara agar kita tidak menyimpang dari garis perjuangan yang telah ditetapkan. Selain itu,
kita juga harus mengetahui dan memahami Muhammadiyah merupakan bagian dari pendiri
NKRI dan memiliki sebuah tanggungjawab terhadap NKRI serta memiliki bentuk / model peran
kebangsaan dalam Muhammadiyah.

14
DAFTAR PUSTAKA

Akhsrullah. 2015. Khittah Perjuangan Muhammadiyah. Makassar: Pdf

Nashir, Haedar. 2015. Memahami Ideologi Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

http://www.irmangusman.com/satu-abad-dan-peran-kebangsaan-muhammadiyah/

http://sutinatanpopo.blogspot.co.id/2015/05/khittah-muhammadiyah-dan-nkri-makalah.html

15

Anda mungkin juga menyukai