Anda di halaman 1dari 16

Makalah Tentang Konsep Sehat dan Sakit

Disusun oleh:
Nama:Dewi Fitria Rahmi
Prodi:ARS BP 20
Kelas:B
Guru Pembimbing:Silvia Adi Putri SKM.M.,Kes

Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat


2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul tentang “Konsep Sehat dan
Sakit”. Dan juga penulis berterima kasih kepada ibu Silvia Adi Putri SKM,M,.Kes
selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan tugas ini.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pentingnya menjaga
kesehatan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang


kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.

Bukittinggi,9 November 2020

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................2
Daftar Isi...............................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................5
C. TujuanPenulisan........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................6
1. Definisi Sehat............................................................................................6
2. Definisi Sakit..............................................................................................7
3. Paradigma Sehat.......................................................................................7
4. Paradigma Sakit........................................................................................8
5. Faktor yang berpengaruh perubahan Sehat Sakit...................................10
6. Tingkat Pencegahan Sehat Sakit..............................................................12
BAB III PENUTUP................................................................................................15
A. Kesimpulan..............................................................................................15
B. Saran........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................16

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sehat dan sakit adalah dua kata yang saling berhubungan erat dan
merupakan bahasa kita sehari-hari. Dalam sejarah kehidupan manusia istilah
sehat dan sakit dikenal di semua kebudayaan. Sehat dan sakit adalah suatu
kondisi yang seringkali sulit untuk kita artikan meskipun keadaan ini adalah
suatu kondisi yang dapat kita rasakan dan kita amati dalam kehidupan sehari-
hari hal ini kemudian akan mempengaruhi pemahaman dan pengertian
seseorang terhadap konsep sehat misalnya, orang tidak memiliki keluhan-
keluahan fisik dipandang sebagai orang yang sehat. Sebagian masyarakat juga
beranggapan bahwa anak yang gemuk adalah anak yang sehat meskipun jika
mengacu pada standard gizi kondisinya berada dalam status gizi lebih atau
overweight. Jadi faktor subyektifitas dan kultural juga mempengaruhi
pemahaman dan pengertian mengenai konsep sehat yang berlaku dalam
masyarakat.
Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan
bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda mati pun seperti
kendaraan bermotor atau mesin, jika dapat berfungsi secara normal, maka
seringkali oleh pemiliknya dikatakan bahwa kendaraannya dalam kondisi sehat.
Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan nyaman.
Bahkan seorang dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat manakala
menurut hasil pemeriksaan yang dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh
pasien berfungsi secara normal.
Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa:
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian
ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari
unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa
merupakan bagian integral kesehatan. Definisi sakit: seseorang dikatakan sakit
apabila ia menderita penyakit menahun (kronis), atau gangguan kesehatan lain
yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya terganggu.

B.Rumusan Masalah
1.Apa sajakah definisi tentang sehat sakit?
2.Bagaimana paradigma tentang sehat sakit?
3.Apa sajakah factor yang berpengaruh terhadap perunbahan sehat sakit?
4.Sebutkan apa sajakah tingkat pencegahan sehat sakit itu?

C.Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui definisi tentang sehat sakit
2.Untuk mengetahui paradigma tentang sehat sakit
3.Untuk mengetahui yang berpengaruh terhadap perunbahan sehat sakit
4.Untuk mengetahui tingkat pencegahan sehat sakit

BAB II PEMBAHASAN
1.Definisi Sehat
Kata sehat menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah suatu keadaan/
kondisi seluruh. Badan serta bagian-bagiannya terbebas dari sakit. Mengacu
pada Undang-Undang Kesehatan No 23 tahun 1992 sehat adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang dapat
hidup secara sosial dan ekonomis. Konsep “sehat”, World Health Organization
(WHO) merumuskan dalam cakupan yang sangat luas, yaitu “keadaan yang
sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit
atau kelemahan/cacat”. Dalam definisi ini, sehat bukan sekedar terbebas dari
penyakit atau cacat. Orang yang tidak berpenyakit pun tentunya belum tentu
dikatakan sehat. Dia semestinya dalam keadaan yang sempurna, baik fisik,
mental, maupun sosial
Konsep sehat secara fisik adalah jika seseorang tersebut memiliki organ
tubuh yang berfungsi secara normal sesuai dengan umur dan jenis kelamin.
Sedangkan konsep sehat secara ekologi adalah sehat berarti proses
penyesuaian individu dengan lingkungannya yang berjalan terus menerus dan
berubah-ubah sesuai dengan perubahan lingkungannya.Untuk meningkatkan
sumber daya alam (SDM)sebagai sebagian dari upaya mewujudkan kualitas
hidup yang lebih baik,salah satu unsur yang harus mendapat perhatian adalah
faktor kesehatan.hal ini disebabkan beberapa pertimbangan seperti:
a.Kesehatan merupakan unsur vital dalam upaya mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.
b.Usaha perbaikan tidak akan terlaksana jika kesehatan individu dan
masyarakat tidak terjamin.
Untuk penjagaan kesehatan perlu dilakukan usaha-usaha sebagai
berikut:mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat-zat yang
dibutuhkan tubuh,menghirup udara bersih dan segar,melakukan aktivitas
olahraga secara rutin,menjaga diri dari kemungkinan tertular suatu
penyakit,menghindarkan diri dari kemungkinan cedera dan keracunan serta
menghindarkan atau meminimalisir stres.

2.Definisi Sakit
Istilah penyakit (disease) dan keadaan sakit (illness) sering tertukar dalam
penggunaannya sehari-hari padahal keduanya memiliki arti yang berbeda.
Penyakit adalah istilah medis yang digambarkansebagai gangguan dalam fungsi
tubuh yang menghasilkan berkurangnya kapasitas. Penyakit terjadi ketika
keseimbangan dalam tubuh tidak dapat dipertahankan. Keadaan sakit terjadi
pada saat seseorang tidak lagi berada dalam kondisi sehat yang normal.
Contohnya pada penderita penyakit asma, ketika tubuhnya mampu
beradaptasi dengan penyakitnya maka orang tersebut tidak berada dalam
keadaan sakit. Unsur penting dalam konsep penyakit adalah pengukuran
bahwa penyakit tidak melibatkan bentuk perkembangan bentuk kehidupan
baru secara lengkap melainkan perluasan dari proses-proses kehidupan normal
pada individu. Dapat dikatakan bahwa penyakit merupakan sejumlah proses
fisiologi yang sudah diubah.
Penyakit sebagian besar dikaitkan dengan adanya hubungan interaktif
antara kehidupan manusia dengan bahan,kekuatan,atau zat yang tidak
dikehendaki yang datang dari luar tubuhnya.kekuatan,zat,atau bahan yang
masuk dalam tubuh tersebut bisa merupakan benda hidup atau benda
mati.akibatnya,bisa secara langsung menimbulkan gangguan,atau
mengeluarkan bahan beracun(toxin)dalam tubuh manusia,sehingga
mengganggu fungsi ataupun bentuk suatu organ.
Menurut Parsors ( 1972 ) Sakit adalah Gangguan dalam fungsi normal
individu sebagai totalitas, termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis
dan penyesuaian sosialnya,sedangkan menurut Baursams ( 1965 )
Seseorang menggunakan tiga kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit :
1.Adanya gejala : naiknya temperatur, nyeri.
2.Persepsi tentang bagaimana mereka mersakan baik, buruk, sakit
3.Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari, bekerja atupun
sekolah

3. Paradigma Sehat
Paradigma sehat merupakan cara pandang, pola pikir, atau model
pembangunan kesehatan yang bersifat holistik. Cara pandang ini menekankan
pada melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang
bersifat lintas sektor.
Mengacu kepada paradigma kesehatan,ada beberapa variabel yang harus
diperhitungkan dalam setiap kejadian atau petagonesis penyakit,yakni variabel
iklim,temporal,spasial dan suprasystem lainnya.variabel ini dengan kata lain
juga harus diperhitungkan dalam setiap upaya manajemen penyakit.Faktor
yang mendorong perlu adanya paradigma sehat :
1. Pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit ternyata
tidak efektif
2.Konsep sehat mengalami perubahan, dimana dalam arti sehata dimasukkan
unsur sehat produktif sosial ekonomis.
3.Adanya transisi epidemiologi dari penyakit infeksi ke penyakit kronik
degeneratif.
4.Adanya transisi demografi, meningkatnya Lansia yang memerlukan penangan
khusus.
5.Makin jelasnya pemahaman tentang faktor yang mempengaruhi kesehatan
penduduk.
Program kesehatan yang menekankan upaya kuratif adalah merupakan
“Health program for survival”, sedangkan yang menekankan pada upaya
promotif dan preventif merupakan “Health Program for human development”.
Paradigma sehat dicanangkan Depkes pada tanggal 15 September 1998.Upaya
pelayanan kesehatan yang menekankan upaya kuratif-rehabilitatif kurang
menguntungkan karena :
a. Melakukan intervensi setelah sakit
b. Cenderung berkumpul di tempat yang banyak uang.
c. Dari segi ekonomi lebih cost effective
d. Melakukan tindakan preventif dari penyakit, agar tidak terserang penyakit.

4.Paradigma Sakit
Paradigma sakit adalah cara pandang dalam upaya kesehatan yang
mengutamakan upaya kuratif dan rehabilitatif. Penanganan kesehatan
penduduk menekankan pada penyelenggaraan pelayanan di rumah sakit,
penanganan penduduk yang sakit secara individu dan spesialistis. Hal ini
menjadikan kesehatan sebagai suatu yang konsumsi.Sehingga menempatkan
sektor kesehatan dalam arus pinggir (sidestream) pembangunan (Does
Sampoerna, 1998).Hingga saat ini, mayoritas masyarakat Indonesia ternyata
masih mengusung paradigma sakit. Umumnya, masyarakat baru mengunjungi
dokter ketika sakit melanda. Padahal, memelihara kesehatan wajib dilakukan
dalam keadaan apapun.
Perpindahan agent penyakit melalui berbagai media seperti
air,udara,pangan,serangga atau langsung kontak dengan tubuh
manusia,memiliki jalur rumit dan memiliki jalur rumit dan memiliki sifat khas
masing-masing agent penyakit.Untuk tujuan pencegahan,setiap ahli kesehatan
masyarakat harus mampu memberikan gambaran dinamika transmisi tiap
penyakit,baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular.kemudian
melakukan mamnejemen pencegahan penyakit tersebut dengan sebaik-
baiknya.Berikut ini akan dijelaskan mengenai batasan sakit dan penyakit.
1.Disease adalah gangguan & penyimpangan dari struktur dan fungsi organ-
organ tubuh.
2.Illness adalah bagaimana seseorang mengartikan dan menerima arti tentang
penyakit yg di deritanya.
3.Sickness adalah perilaku yg muncul dari diri org tersebut sbg tanggapan
pengetiannya thd penyakitnya (illness).
Sudarti (1987) menggambarkan secara deskriptif persepsi masyarakat
beberapa daerah di Indonesia mengenai sakit dan penyakit; masyarakat
menganggap bahwa sakit adalah keadaan individu mengalami serangkaian
gangguan fisik yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Anak yang sakit ditandai
dengan tingkah laku rewel, sering menangis dan tidak nafsu makan. Orang
dewasa dianggap sakit jika lesu, tidak dapat bekerja, kehilangan nafsu makan,
atau “kantong kering” (tidak punya uang). Selanjutnya masyarakat
menggolongkan penyebab sakit ke dalam 3 bagian yaitu :
1. Karena pengaruh gejala alam (panas, dingin) terhadap tubuh manusia
2. Makanan yang diklasifikasikan ke dalam makanan panas dan dingin.
3. Supranatural (roh, guna-guna, setan dan lain-lain.).
Untuk mengobati sakit yang termasuk dalam golongan pertama dan ke dua,
dapat digunakan obat-obatan, ramuan-ramuan, pijat, kerok, pantangan makan,
dan bantuan tenaga kesehatan. Untuk penyebab sakit yang ke tiga harus
dimintakan bantuan dukun, kyai dan lain-lain. Dengan demikian upaya
penanggulangannya tergantung kepada kepercayaan mereka terhadap
penyebab sakit.

5.Faktor yang berpengaruh terhadap perubahan Sehat Sakit


1.Faktor yang berpengaruh terhadap perubahan sehat
a.Status perkembangan
Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan berespon
terhadap perubahan dalam kesehatan dikaitkan dengan usia.
Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tapi tidak dapat mengungkapkan dan
mengatsainya.
Pengetahuan perawat tentang status perkembangan individu memudahkan
untuk melaksanakan pengkajian terhadap individu dan membantu
mengantisipasi perilaku-perilaku selanjutnya
b.Pengaruh sosiokultural
Masing-masing kultur punya pandangan tentang sehat yang diturunkan dari
orang tua pada anaknya.
Contoh : Orang Cina, sehat adalah keseimbangan antara Yin dan Yang
Orang dengan ekonomi rendah memandang flu sesuatu yang biasa dan merasa
sehat.
c.Pengalaman masa lalu
Seseorang dapat merasakan nyeri/sakit atau disfungsi ( tidak berfungsi )
keadaan normal karena pengalaman sebelumnya.
Membantu menentukan defenisi seseorang tentang sehat
d.Harapan seseorang tentang dirinya.
Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik
maupun psikososialnya jika mereka sehat.
2.Faktor yang berpengaruh terhadap perubahan sakit
Kegiatan yang dilakukan oleh individu yang mempertimbangkan dirinya sakit.
Dengan tujuan untuk memperoleh kesehatan
* Parsons memandang ada empat aspek dari peran sakit :
a.Klien tidak memegang tanggung jawab untuk kondisi mereka (selama sakit).
b.Klien dibebaskan dari fuyngsi tugas dan sosial
c.Klien diharuskan untuk berusaha memperoleh kondisi sehat secepat mungkin
d.Klien dan keluarga harus mencari bantuan orang yang berkompeten
Blum, mengemukakan terdapat 6 faktor yang mempengaruhi status sehat-
sakit, yaitu :
a.Faktor politik meliputi keamanan, tekanan, tindasan dll.
bFaktor perilaku manusia meliputi kebutuhan manusia, kebiasaan manusia,
adat istiadat.
c.Faktor keturunan meliputi genetic, kecacatan, etnis, fator resiko, ras dll.
d.Faktor pelayanan kesehatan meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
e.Faktor lingkungan meliputi udara, air, sungai dll.
f.Faktor social ekonomi meliputi pendidikan, pekerjaan dll.
g.Faktor yang menmpengaruhi tingkah laku sehat
Sehat dan sakit berada pada suatu rentang dimana setiap orang bergerak
sepanjang rentang tersebut.
Rentang sehat sakit :
· Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur keadaan sehat/kesehatan
seseorang
· Kedudukannya pada tingkat skala ukur : dinamis dan bersifat individual
· Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan
kematian pada titik lain.
Rentang sehat sakit menurut model “ Holistik Health “
· Tahap transisi : individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh, merasa
dirinya tidak sehat, dan merasa timbulnya berbagai gejala adanya bahaya.
Mempunyai 3 aspek :
1.Secara fisik : nyeri, panas tinggi
2.Kognitif : interpretasi terhadap gejala
3.Respon emosi terhadap ketakutan atau kecemasan
·Tahap asumsi terhadap peran sakit ( sick rock ) penerimaan terhadap sakit,
individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman. Individu mencari
pertolongan dari profesi kesehatan yang lain mengobati sendiri, mengikuti
naseht teman atau keluarga.Akhir tahap ini dapat di tentukan bahwa gejala
telah berubah dan merasa lebih buruk. Individu masih mencari penegasan dari
keluarga tentang sakitnya. Rencana pengobatan di penuhi atau di pengaruhi
oleh pengetahuan dn pengalaman.
· Tahap kontak pelayanan kesehatan individu yang sakit meminta nasehat dari
profesi kesehatan atas inisiatif sendiri.
Ada 3 tipe informasi
1.Validasi sakit
2.Penjelasan gejala yang tidak di mengerti
3. Keyakinan bahwa mereka baik
· Tahap ketergantungan jika profesi kesehatan memvalidasi ( menetapkan)
bahwa seseorang sakit maka yang menjadi pasien akan ketergantungan untuk
memperoleh bantuan.
· Tahap penyembuhan pasien, pda tahap ini pasien belajar untuk melepaskan
peran sakit.

6.Tingkat Pencegahan Sehat Sakit


Dalam perkembangan selanjutnya untuk mengatasi masalah kesehatan
termasuk penyakit di kenal tiga tahap pencegahan :
Pencegahan primer: promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan
khusus (specific protection).Pencegahan primer dilakukan pada masa individu
belum menderita sakit,
Upaya yang dilakukan ialah:
a. Promosi kesehatan/health promotion yang ditujukan untuk meningkatkan
daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan.
b. Perlindungan khusus (specific protection): upaya spesifik untuk mencegah
terjadinya penularan penyakit tertentu, misalnya melakukan imunisasi,
peningkatan ketrampilan remaja untuk mencegah ajakan menggunakan
narkotik dan untuk menanggulangi stress dan lain-lain.
Pencegahan sekunder dilakukan pada masa individu mulai sakit.
a. Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt
treatment), tujuan utama dari tindakan ini ialah:
1.Mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit
menular.
2.Untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang
sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan cacat.
3.Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat yang terjadi
diatasi, terutama untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga
mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi
Pencegahan tersier yaitu
a.Rehabilitasi, pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak
menjadi hambatan sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal
secara fisik, mental dan sosial.
b.Dampak dirawat
Efek dari hospitalisasi dapat mengganggu :
a. Privacy seseorang
b. Autonomy
Keadaan kemandirian dan mengatur diri sendiri tanpa adanya kontrol dari luar
c.Gaya hidup
Adanya peraturan/ketentuan yang berlaku di RS
d.Peran
e.Ekonomi
Perawat dapat memberi support terhadap aktivitas yang meningkatkan
kesehatan yang dapat mengembalikan klien terhadap aktivitas normal
sesegera mungkin.
BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan
Dalam sejarah kehidupan manusia istilah sehat dan sakit dikenal di semua
kebudayaan. Sehat dan sakit adalah suatu kondisi yang seringkali sulit untuk
kita artikan meskipun keadaan ini adalah suatu kondisi yang dapat kita rasakan
dan kita amati dalam kehidupan sehari-hari hal ini kemudian akan
mempengaruhi pemahaman dan pengertian seseorang terhadap konsep sehat
misalnya, orang tidak memiliki keluhan-keluahan fisik dipandang sebagai orang
yang sehat. Sebagian masyarakat juga beranggapan bahwa anak yang gemuk
adalah anak yang sehat meskipun jika mengacu pada standard gizi kondisinya
berada dalam status gizi lebih atau overweight. Jadi faktor subyektifitas dan
kultural juga mempengaruhi pemahaman dan pengertian mengenai konsep
sehat yang berlaku dalam masyarakat.

B.Saran
Cara yang paling tepat dan mudah untuk kita lakukan guna mendapatkan
jaminan kesehatan pada diri kita masing-masing,semoga makalh ini dapat
menjadi wadah akan pentingnya kesehatan dan sebagai upaya membantu para
pembaca untuk mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan agar tidak
terserang penyakit.
DAFTAR PUSTAKA

http://911medical.blogspot.com/2007/06/konsep-sehat-sakit.html
http://portalkesehatanku.blogspot.com/2012/06/pengertian-sakit.html
http://askep-net.blogspot.com/2012/05/pengertian-sehat-sakit.html
http://www.scribd.com/doc/55639140/8/tahapan-sakit-menurut-Suchman
Potter, A. Patricia dan Anne Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai