i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Konsep Sehat Sakit ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Konsep Sehat Sakit bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ns. Arman, S.Kep, selaku
dosen mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi saya. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Perkembangan ilmu dan teknologi telah banyak mendatangkan kemudahan
bagi manusia, sehingga dapat membantu mengatasi berbagai masalah
dalam kehidupan. Akan tetapi, penerapan ilmu pengetahuan yang salah
dapat mendatangkan berbagai permasalahan. Perkembangan ilmu yang
pesat berbanding lurus dengan kerumitan masalah yang ditimbulkannya.
Masalah-masalah yang ditimbulkan bersifat multisektoral dan memiliki
kaitan satu sama lain. Seperti masalah kesehatan, tidak dapat dipisahkan dari
sektor-sektor lain seperti masalah sosial, ekonomi dan berbagai aspek
lainnya. Pendekatan interdisiplin dipandang sebagai ruang intelektual yang
merupakan wilayah/tempat isu-isu dibahas untuk mendapat pemahaman
yang lebih baik, untuk dapat diimplementasikan. Implementasi
interdisiplin mengandung makna adanya kooperatif atau sinergi diantara
orang-orang dan sektor-sektor yang terlibat di dalamnya, mencapai sesuatu di
luar dimensi kuantitatif, dan mencapai tingkat harmoni yang lebih tinggi
untuk dapat memecahkan masalah yang terjadi.
Kesehatan pada dasarnya adalah suatu ilmu. Hal ini didasarkan
pada kesehatan mengikuti prinsip-prinsip atau kaidah keilmuan, baik dari
aspek ontology, epistemiologi, maupun aksiologi. Demikian juga halnya
penemuan-penemuan di bidang kesehatan modern telah mengikuti kaidah
ilmu pengetahuan. Manusia merupakan salah satu objek dalam bidang
kesehatan, dengan berbagai latar belakang dan permasalahan utama yaitu
menderita suatu penyakit. Sehingga sangat penting untuk membahas tentang
hakekat manusia dari segala aspek kehidupan. Kesehatan meliputi aspek bio-
psiko-sosial-spiritual yang komprehensif, yang ditujukan kepada individu,
keluarga maupun masyarakat, yang sehat ataupun yang sakit terkait siklus
kehidupan manusia. Komprehensifnya kesehatan baik secara individual
maupun masyarakat, dirasa perlu pengkajian mengenai konsep sehat-sakit
berdasarkan sudut pandang filsafat. Hal ini dirasa perlu guna
meningkatkan pemahaman individu dan masyarakat mengenai kesehatan
sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta
mendukung Pemerintah dalam program pembangunan kesehatan. Untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat guna pembangunan kesehatan
masyarakat diperlukan upaya pemberdayaan masyarakat dengan berbagai
program kesehatan yang dicanangkan oleh Pemerintah (Suryanti, 2021).
Sehat dan sakit, dihubungkan dengan kondisi fisik seseorang. Saat
bagian tubuh atau organ seseorang tidak berfungsi sebagaimana normalnya
atau kebanyakan orang, maka ia dianggap menderita atau merasakan sakit.
1
Sebaliknya, saat semua bagian tubuh bekerja selayak normalnya tanpa
ada keluhan, orang tersebut dianggap sehat. Kedua kondisi ini sering
dihubungkan dengan apa yang terjadi atau tindakan fisik seseorang.
Meski demikian, tidak setiap masyarakat menghubungkan kondisi sehat
ataupun sakit hanya dengan kondisi tubuh seseorang. Namun nilai,
kepercayaan dan budaya juga memainkan peran penting di dalam
pendefinisian kondisi kesehatan seseorang (Herlan, Praptantya, Juliansyah,
Efriani, & Dewantara, 2020).
Konsep sehat dan sakit dapat berubah sejalan dengan pengalaman
individu mengenai nilai, peran, dan pengalaman terhadap kesehatan. Sehat
dan sakit tidak selalu hal yang bertentangan melainkan suatu hal yang
berkelanjutan dan berkesinambungan. Pandangan individu mengenai
konsep sehat dan sakit masih sangat bervariasi. Termasuk konsep sehat
sakit yang melekat pada masyarakat ialah orang sehat tanpa adanya
keterbatasan baik secara fisik maupun mental (Ulinnuha, Ibad, & Qurrota,
2022).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi sehat dan sakit?
2. Bagaimana ciri-ciri sehat dan sakit?
3. Bagaimana hubungan sehat dan sakit?
4. Apa faktor yang mempengaruhi sehat dan sakit?
5. Bagaimana model sehat dan sakit?
6. Bagaimana rentang sehat dan sakit?
7. Bagaimana konsep dasar penyakit dan kesehatan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana definisi sehat dan sakit
2. Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri sehat dan sakit
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan sehat dan sakit
4. Untuk mengetahui apa faktor yang mempengaruhi sehat dan sakit
5. Untuk mengetahui bagaimana model sehat dan sakit
6. Untuk mengetahui bagaimana rentang sehat dan sakit
7. Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar penyakit dan kesehatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Kesehatan merupakan suatu keseimbangan dinamis yang dihasilkan
dari keberhasilan mengatasi stressor. Kesehatan adalah kondisi yang sejahtera
secara menyeluruh, yang meliputi kesejahteraan fisik, mental dan sosial,
bukan hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Orang yang sehat adalah
orang yang mampu menjalankan tugasnya dengan efisien. Pengertian lain dari
kesehatan adalah keseimbangan dinamis yang dihasilkan dari kemampuan
seseorang untuk mengatasi berbagai tekanan yang dihadapi.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992, kesehatan
adalah kondisi yang sehat dari aspek fisik, mental, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Kesehatan jasmani adalah suatu keadaan dimana bentuk dan fungsi
jasmani tidak terganggu sehingga memungkinkan perkembangan mental atau
psikis dan sosial dalamm aktivitas normal sehari-hari.
Kesehatan mental adalah kondisi yang memungkinkan seseorang
untuk berkembang secara fisik, intelektual dan emosional, dan perkembangan
ini bergantung pada kondisi rata-rata orang tersebut. Kesehatan sosial
merupakan hakekat kehidupan dalam masyarakat, dimana kehidupan ini harus
sedemikian rupa sehingga setiap warga negara mampu memelihara dan
mengembangkan kehidupannya sendiri dan keluarganya dalam suatu
masyarakat yang memungkinkannya untuk bekerja, beristirahat dan bermain.
Menurut WHO (1947), kesehatan adalah suatu keadaan yang utuh,
termasuk kesejahteraan fisik, mental dan sosial, dan bukan hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan. Menurut WHO, "Kesehatan adalah keadaan
sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh dan bukan hanya bebas dari
penyakit." WHO memberikan definisi kesehatan yang ringkas, tetapi secara
eksplisit mengacu pada keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh
dan bukan hanya keadaan sehat, bebas dari penyakit atau kelemahan.
Konsep penyakit adalah penilaian seseorang terhadap penyakit dalam
kaitannya dengan pengalaman langsung (subyektif). Penyakit adalah suatu
bentuk respon biologis terhadap suatu organisme, benda asing, atau cedera
(target). Seseorang yang sakit belum tentu merasa sakit, sebaliknya orang
yang mengeluh sakit belum tentu sakit.
Sakit adalah rasa tidak nyaman pada tubuh atau bagian tubuh yang
disebabkan oleh sesuatu (misalnya demam, sakit perut, dll). Nyeri juga
merupakan gangguan fungsi normal individu secara keseluruhan, termasuk
keadaan tubuh sebagai sistem biologis dan sosial. Penyakit menurut WHO
"Penyakit, yaitu suatu keadaan yang disebabkan oleh berbagai keadaan, dapat
merupakan suatu anomali, suatu kejadian yang dapat menimbulkan gangguan
3
pada susunan jaringan dalam tubuh manusia, fungsi jaringan itu sendiri dan
fungsi anggotanya secara keseluruhan."
Menurut Perkin, sakit yaitu suatu keadaan tidak menyenangkan yang
menyerang seseorang sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-
hari, baik fisik, mental, maupun sosial. Nyeri adalah suatu keadaan yang
menimbulkan gejala subyektif dan obyektif yang memerlukan pengobatan
untuk memulihkan kesehatan (Azhar, et al., 2023).
4
3. The Environment of Health
Model lingkungan medis dikembangkan oleh HL. Blum, model ini
merupakan perluasan dari model sebelumnya dengan memberikan
penjelasan peran atau faktor yang berkontribusi terhadap kondisi
kesehatan dan penyakit, antara lain: Faktor genetik, faktor yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan, gaya hidup dan faktor
lingkungan memegang peranan yang sangat penting (Azhar, et al., 2023).
5
mampu hidup dengan potensial dan maksimal pada proses yang dinamis,
bukan suatu keadaan yang statis dan pasif.
2. Model Agen-Penjamu-Lingkungan: Model agen-pejamu-lingkungan
hubungan yang saling berpengaruh dari setiap item.
3. Model Keyakinan kesehatan: Keyakinan dengan perilaku seseorang, tiga
komponen model keyakinan yaitu :
a. Persepsi seseorang terhadap dirinya yang rentan pada penyakit,
melalui riwayat keluarganya.
b. Persepsi seseorang terhadap keseriusan penyakit tertentu.
Berdasarkan demografi dan sosiopsikologis.
c. Berusaha bertindak preventif, gaya hidup.
Model keyakinan pencegahan secara preventif dengan presepsi,
keyakinan, perilaku masyarakat dapat merancang, memelihara atau
memperoleh kembali status kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit.
Model peningkatan Kesejateraan: Kesejahteraan yang
mengidentifikasikan faktor seperti demografi dan sosial. Faktor dalam
model tersebut dapat meningkatkan atau menurunkan partisipasi,
mengatur berbagai tanda yang muncul menjadi sebuah pola, menjelaskan
munculnya partisipasi masyarakat maupun individu dalam perilaku
(Sinaga, et al., 2022).
6
orang sakitpun akan terpengaruh dengan keadaan orang sakit tersebut dan
harus menyesuaikan kondisi ini (Supatmi, et al., 2023).
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan merupakan suatu keseimbangan dinamis yang dihasilkan
dari keberhasilan mengatasi stressor. Kesehatan adalah kondisi yang sejahtera
secara menyeluruh, yang meliputi kesejahteraan fisik, mental dan sosial,
bukan hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Orang yang sehat adalah
orang yang mampu menjalankan tugasnya dengan efisien. Pengertian lain dari
kesehatan adalah keseimbangan dinamis yang dihasilkan dari kemampuan
seseorang untuk mengatasi berbagai tekanan yang dihadapi.
Sakit adalah rasa tidak nyaman pada tubuh atau bagian tubuh yang
disebabkan oleh sesuatu (misalnya demam, sakit perut, dll). Nyeri juga
merupakan gangguan fungsi normal individu secara keseluruhan, termasuk
keadaan tubuh sebagai sistem biologis dan sosial.
B. Saran
1. Diharapkan mahasiswi mampu memahami konsep sehat dan sakit
2. Diharapkan mahasiswi dapat meningkatkan pengetahuan tentang konsep
sehat dan sakit
8
DAFTAR PUSTAKA
Azhar, B., Langi, G. K., Yunita, S., Siregar, S., Arna, Y. D., Dewi, W., et al.
(2023). BUNGA RAMPAI KOSEP DASAR KEPERAWATAN. Jawa
Tengah: PT MEDIA PUSTAKA INDO.