Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP SEHAT SAKIT

Dosen Pengampu: Ns. Arman, S.Kep


Mata Kuliah : Kebutuhan Dasar Manusia
Disusun oleh :
Ervy Yulia (NIM.042023103)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS
KURNIA JAYA PERSADA PALOPO
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Konsep Sehat Sakit ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Konsep Sehat Sakit bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ns. Arman, S.Kep, selaku
dosen mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi saya. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Palopo, 16 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Definisi ......................................................................................................... 3
B. Ciri-ciri Sehat dan Sakit ............................................................................... 4
C. Hubungan Sehat dan Sakit ........................................................................... 4
D. Faktor Yang Mempengaruhi Sehat Dan Sakit ............................................. 5
E. Model Sehat dan Sakit ................................................................................. 5
F. Rentang Sehat dan Sakit............................................................................... 6
G. Konsep Dasar Penyakit dan Kesehatan ........................................................ 7
PENUTUP ............................................................................................................... 8
A. Kesimpulan .................................................................................................. 8
B. Saran ............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Perkembangan ilmu dan teknologi telah banyak mendatangkan kemudahan
bagi manusia, sehingga dapat membantu mengatasi berbagai masalah
dalam kehidupan. Akan tetapi, penerapan ilmu pengetahuan yang salah
dapat mendatangkan berbagai permasalahan. Perkembangan ilmu yang
pesat berbanding lurus dengan kerumitan masalah yang ditimbulkannya.
Masalah-masalah yang ditimbulkan bersifat multisektoral dan memiliki
kaitan satu sama lain. Seperti masalah kesehatan, tidak dapat dipisahkan dari
sektor-sektor lain seperti masalah sosial, ekonomi dan berbagai aspek
lainnya. Pendekatan interdisiplin dipandang sebagai ruang intelektual yang
merupakan wilayah/tempat isu-isu dibahas untuk mendapat pemahaman
yang lebih baik, untuk dapat diimplementasikan. Implementasi
interdisiplin mengandung makna adanya kooperatif atau sinergi diantara
orang-orang dan sektor-sektor yang terlibat di dalamnya, mencapai sesuatu di
luar dimensi kuantitatif, dan mencapai tingkat harmoni yang lebih tinggi
untuk dapat memecahkan masalah yang terjadi.
Kesehatan pada dasarnya adalah suatu ilmu. Hal ini didasarkan
pada kesehatan mengikuti prinsip-prinsip atau kaidah keilmuan, baik dari
aspek ontology, epistemiologi, maupun aksiologi. Demikian juga halnya
penemuan-penemuan di bidang kesehatan modern telah mengikuti kaidah
ilmu pengetahuan. Manusia merupakan salah satu objek dalam bidang
kesehatan, dengan berbagai latar belakang dan permasalahan utama yaitu
menderita suatu penyakit. Sehingga sangat penting untuk membahas tentang
hakekat manusia dari segala aspek kehidupan. Kesehatan meliputi aspek bio-
psiko-sosial-spiritual yang komprehensif, yang ditujukan kepada individu,
keluarga maupun masyarakat, yang sehat ataupun yang sakit terkait siklus
kehidupan manusia. Komprehensifnya kesehatan baik secara individual
maupun masyarakat, dirasa perlu pengkajian mengenai konsep sehat-sakit
berdasarkan sudut pandang filsafat. Hal ini dirasa perlu guna
meningkatkan pemahaman individu dan masyarakat mengenai kesehatan
sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta
mendukung Pemerintah dalam program pembangunan kesehatan. Untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat guna pembangunan kesehatan
masyarakat diperlukan upaya pemberdayaan masyarakat dengan berbagai
program kesehatan yang dicanangkan oleh Pemerintah (Suryanti, 2021).
Sehat dan sakit, dihubungkan dengan kondisi fisik seseorang. Saat
bagian tubuh atau organ seseorang tidak berfungsi sebagaimana normalnya
atau kebanyakan orang, maka ia dianggap menderita atau merasakan sakit.

1
Sebaliknya, saat semua bagian tubuh bekerja selayak normalnya tanpa
ada keluhan, orang tersebut dianggap sehat. Kedua kondisi ini sering
dihubungkan dengan apa yang terjadi atau tindakan fisik seseorang.
Meski demikian, tidak setiap masyarakat menghubungkan kondisi sehat
ataupun sakit hanya dengan kondisi tubuh seseorang. Namun nilai,
kepercayaan dan budaya juga memainkan peran penting di dalam
pendefinisian kondisi kesehatan seseorang (Herlan, Praptantya, Juliansyah,
Efriani, & Dewantara, 2020).
Konsep sehat dan sakit dapat berubah sejalan dengan pengalaman
individu mengenai nilai, peran, dan pengalaman terhadap kesehatan. Sehat
dan sakit tidak selalu hal yang bertentangan melainkan suatu hal yang
berkelanjutan dan berkesinambungan. Pandangan individu mengenai
konsep sehat dan sakit masih sangat bervariasi. Termasuk konsep sehat
sakit yang melekat pada masyarakat ialah orang sehat tanpa adanya
keterbatasan baik secara fisik maupun mental (Ulinnuha, Ibad, & Qurrota,
2022).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi sehat dan sakit?
2. Bagaimana ciri-ciri sehat dan sakit?
3. Bagaimana hubungan sehat dan sakit?
4. Apa faktor yang mempengaruhi sehat dan sakit?
5. Bagaimana model sehat dan sakit?
6. Bagaimana rentang sehat dan sakit?
7. Bagaimana konsep dasar penyakit dan kesehatan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana definisi sehat dan sakit
2. Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri sehat dan sakit
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan sehat dan sakit
4. Untuk mengetahui apa faktor yang mempengaruhi sehat dan sakit
5. Untuk mengetahui bagaimana model sehat dan sakit
6. Untuk mengetahui bagaimana rentang sehat dan sakit
7. Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar penyakit dan kesehatan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Kesehatan merupakan suatu keseimbangan dinamis yang dihasilkan
dari keberhasilan mengatasi stressor. Kesehatan adalah kondisi yang sejahtera
secara menyeluruh, yang meliputi kesejahteraan fisik, mental dan sosial,
bukan hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Orang yang sehat adalah
orang yang mampu menjalankan tugasnya dengan efisien. Pengertian lain dari
kesehatan adalah keseimbangan dinamis yang dihasilkan dari kemampuan
seseorang untuk mengatasi berbagai tekanan yang dihadapi.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992, kesehatan
adalah kondisi yang sehat dari aspek fisik, mental, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Kesehatan jasmani adalah suatu keadaan dimana bentuk dan fungsi
jasmani tidak terganggu sehingga memungkinkan perkembangan mental atau
psikis dan sosial dalamm aktivitas normal sehari-hari.
Kesehatan mental adalah kondisi yang memungkinkan seseorang
untuk berkembang secara fisik, intelektual dan emosional, dan perkembangan
ini bergantung pada kondisi rata-rata orang tersebut. Kesehatan sosial
merupakan hakekat kehidupan dalam masyarakat, dimana kehidupan ini harus
sedemikian rupa sehingga setiap warga negara mampu memelihara dan
mengembangkan kehidupannya sendiri dan keluarganya dalam suatu
masyarakat yang memungkinkannya untuk bekerja, beristirahat dan bermain.
Menurut WHO (1947), kesehatan adalah suatu keadaan yang utuh,
termasuk kesejahteraan fisik, mental dan sosial, dan bukan hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan. Menurut WHO, "Kesehatan adalah keadaan
sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh dan bukan hanya bebas dari
penyakit." WHO memberikan definisi kesehatan yang ringkas, tetapi secara
eksplisit mengacu pada keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh
dan bukan hanya keadaan sehat, bebas dari penyakit atau kelemahan.
Konsep penyakit adalah penilaian seseorang terhadap penyakit dalam
kaitannya dengan pengalaman langsung (subyektif). Penyakit adalah suatu
bentuk respon biologis terhadap suatu organisme, benda asing, atau cedera
(target). Seseorang yang sakit belum tentu merasa sakit, sebaliknya orang
yang mengeluh sakit belum tentu sakit.
Sakit adalah rasa tidak nyaman pada tubuh atau bagian tubuh yang
disebabkan oleh sesuatu (misalnya demam, sakit perut, dll). Nyeri juga
merupakan gangguan fungsi normal individu secara keseluruhan, termasuk
keadaan tubuh sebagai sistem biologis dan sosial. Penyakit menurut WHO
"Penyakit, yaitu suatu keadaan yang disebabkan oleh berbagai keadaan, dapat
merupakan suatu anomali, suatu kejadian yang dapat menimbulkan gangguan

3
pada susunan jaringan dalam tubuh manusia, fungsi jaringan itu sendiri dan
fungsi anggotanya secara keseluruhan."
Menurut Perkin, sakit yaitu suatu keadaan tidak menyenangkan yang
menyerang seseorang sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-
hari, baik fisik, mental, maupun sosial. Nyeri adalah suatu keadaan yang
menimbulkan gejala subyektif dan obyektif yang memerlukan pengobatan
untuk memulihkan kesehatan (Azhar, et al., 2023).

B. Ciri-ciri Sehat dan Sakit


Secara umum ciri-ciri orang sehat, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Tubuh bugar dan tidak lemas
2. Wajah berseri, tidak nyeri
3. Berkomunikasi dua arah
4. Berpikir logis dan dimengerti
5. Produktif
6. Melakukan kegiatan sehari-hari dengan mandiri
Konsep dasar sehat mencakup tanggung jawab individu, pencapaian tujuan
dinamis, pertumbuhan proses, pengambilan keputusan sehari-hari dalam area
nutrisi, pengelolaan stress, olahraga fisik, pelaksanaan upaya pencegahan,
kesehatan emosi, dan kesehatan lain yang sangat baik secara keseluruhan
dalam individu.
Sedangkan secara umum ciri-ciri orang sakit, diantaranya sebagai berikut :
1. Merasa nyeri, pusing, lemas
2. Tidak bersemangat menjalankan aktivitas
3. Merasa tidak tenang dan kecemasan yang berlebihan (Supatmi, et al.,
2023).

C. Hubungan Sehat dan Sakit


Sehat dan sakit memiliki hubungan. Hubungan antara kesehatan dan
penyakit dapat dijelaskan dengan sejumlah model konseptual kesehatan dan
penyakit, termasuk model ekologis, model konseptual domain kesehatan, dan
lingkungan kesehatan.
1. Model Ekologi
Model ekologis adalah model keadaan kesehatan seseorang yang
ditentukan oleh interaksi antara host, agent dan environment,interaksi
positif tersebut akan menciptakan keseimbangan sehingga jika seseorang
menderita penurunan kemampuannya akan menimbulkan penyakit.
2. Model The Health Field Concept
Model konseptual domain kesehatan merupakan model yang
dikembangkan oleh H. L. Lamfframboise yang menjelaskan bahwa
terdapat empat faktor yang berperan dalam status kesehatan, antara lain
faktor lingkungan, gaya hidup, faktor biologis dan sistem pelayanan
kesehatan.

4
3. The Environment of Health
Model lingkungan medis dikembangkan oleh HL. Blum, model ini
merupakan perluasan dari model sebelumnya dengan memberikan
penjelasan peran atau faktor yang berkontribusi terhadap kondisi
kesehatan dan penyakit, antara lain: Faktor genetik, faktor yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan, gaya hidup dan faktor
lingkungan memegang peranan yang sangat penting (Azhar, et al., 2023).

D. Faktor Yang Mempengaruhi Sehat Dan Sakit


1. Keturunan
Merupakan faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang yang
didasarkan pada keluarga yang dibawa individu dari lahir. Contoh buta
warna, leukemia, diabetes, hipertensi, dan lain-lain. Faktor keturunan
merupakan faktor yang sulit untuk dihilangkan karena melekat, dengan
memiliki perilaku yang sehat dan seimbang maka individu yang memilki
penyakit turunan dapat hidup sehat.
2. Lingkungan
Determinan lingkungan ini lebih lanjut dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yakni lingkungan fisik (cuaca, iklim, sarana dan prasarana,
perumahan, dan sebagainya), dan lingkungan non fisik, seperti
lingkungan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagianya.
3. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan fasilitas kesehatan yang berada disekitar
kita, akses terhadap perlayanan kesehatan menjadi kunci keberhasilan
dalam mencegah, mengobati, dan merawat kesehatan. Pelayanan
kesehatan pada masyarakat juga dipengaruhi dengan kuantitas yang dapat
menjangkau masyarakat dan kualitas yang dapat meningkatkan kesehatan.
Kualitas pelayanan kesehatan dapat berupa keterampilan tenaga
kesehatan, kelengkapan alat kesehatan, obat yang mujarab, dan lainnya.
4. Perilaku
Merupakan gaya hidup dari masyarakat itu sendiri. Perilaku sehat tentu
akan mendukung terjaganya kesehatan, sedangkan perilaku tidak sehat
akan membawa masyarakat kepada penyakit. Perilaku masyakat
dipengaruhi dengan kebiasaan atau adat istiadat yang ada pada
lingkungan. Perilaku yang mendasar yang harus dimiliki oleh individu
adalah Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) (Supatmi, et al., 2023).

E. Model Sehat dan Sakit


Beberapa model sehat sakit yang dapat dilihat diantaranya:
1. Model Kesejahteraan Tingkat Tinggi: Merupakan orientasi yang
memaksimalkan potensi sehat untuk mampu mempertahankan rentang
keseimbangan dan arah. Model ini memajukan tingkat fungsi lebih tinggi,

5
mampu hidup dengan potensial dan maksimal pada proses yang dinamis,
bukan suatu keadaan yang statis dan pasif.
2. Model Agen-Penjamu-Lingkungan: Model agen-pejamu-lingkungan
hubungan yang saling berpengaruh dari setiap item.
3. Model Keyakinan kesehatan: Keyakinan dengan perilaku seseorang, tiga
komponen model keyakinan yaitu :
a. Persepsi seseorang terhadap dirinya yang rentan pada penyakit,
melalui riwayat keluarganya.
b. Persepsi seseorang terhadap keseriusan penyakit tertentu.
Berdasarkan demografi dan sosiopsikologis.
c. Berusaha bertindak preventif, gaya hidup.
Model keyakinan pencegahan secara preventif dengan presepsi,
keyakinan, perilaku masyarakat dapat merancang, memelihara atau
memperoleh kembali status kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit.
Model peningkatan Kesejateraan: Kesejahteraan yang
mengidentifikasikan faktor seperti demografi dan sosial. Faktor dalam
model tersebut dapat meningkatkan atau menurunkan partisipasi,
mengatur berbagai tanda yang muncul menjadi sebuah pola, menjelaskan
munculnya partisipasi masyarakat maupun individu dalam perilaku
(Sinaga, et al., 2022).

F. Rentang Sehat dan Sakit


Rentang sehat dan sakit merupakan konsep yang harus dipahami oleh
perawat secara utuh agar dapat mengaplikasikan kepada orang lain yang
butuh asuhan perawatan sesuai dengan rentang sehat sakit yang sedang
dialaminya.
Rentang sehat dan sakit menurut Neuman (1990) bahwa sehat
merupakan keadaan individu yang sejahtera pada waktu tertentu dari energi
maksimal sampai kondisi kematian yang menandakan energi sudah tidak ada.
Rentang sehat diawali dari status kesehatan yang sehat baik fisik, emosi,
sosial, dan spiritual. Rentang sehat dan sakit setiap individu akan berbeda-
beda dan dinamis. Seseorang dapat menganggap dirinya sehat padahal bagi
orang lain kondisi orang tersebut pada rentan sakit atau setengah sakit.
Kondisi saat ini merasa dalam keadaan sehat, pada kondisi yang sama 10 atau
20 tahun yang akan datang, bisa saja individu ini merasa dalam keadaan sakit,
sehingga rentang sehat dan sakit merupakan hal yang dinamis.
Rentang sakit merupakan gangguan dalam fungsi pada tubuh normal
secara keseluruhan atau sebagian. Perubahan perilaku yang terjadi selama
individu sakit adalah sensitif, egosentris, manarik diri sendiri, emosional
tinggi, berkurangnya minat, cemas berlebihan, dan aktivitasnya terganggu.
Bukan saja individu yang sakit akan berubah perilakunya, orang disekitar

6
orang sakitpun akan terpengaruh dengan keadaan orang sakit tersebut dan
harus menyesuaikan kondisi ini (Supatmi, et al., 2023).

G. Konsep Dasar Penyakit dan Kesehatan


Perhatian utama konsep dasarnya persamaan antara penyakit dan
status kesehatan memiliki perspektif multidimensi (biologis, fisik, psikologis
dan sosial/perilaku). Berbeda dengan penyakit konsep "negatif dan kesehatan
konsep "positif". Komponen rantai penularan penyakit dapat dibedakan
diantaranya: 1) Cousative agen, 2) Reservoir agent, 3) Portal of exit, 4) Cara
transmisi, 5) Portal of entry 6) Kepekaan host. Konsep dasar gambaran
tentang penyakit terjadi karena ada tiga faktor utama yang berinteraksi, yaitu
Agent (penyebab) Pejamu (host), Lingkungan (Environment). Gangguan
keseimbangan hubungan segitiga menimbulkan status sakit.
Peralihan keadaan sehat menjadi sakit, proses terpapar disertai kondisi
rentan, keseimbangan hubungan segitiga, inilah yang akan menimbulkan
status sakit. Agent - Host – Environment.
1. Faktor Agens (penyebab): Agen merupakan unsur, organisme hidup atau
kuman penyebab terjadinya penyakit, istilah tentang agent penyakit:
a. Infektivitas: Agen yang dapat beradaptasi pada unsur organisme pada
lingkungan dan berkembang biak.
b. Patogeneitas: Organisme dapat menimbulkan suatu reaksi setelah
terjadinya infeksi pada pejamu yang diserang.
c. Virulensi: Raksi patologis berakibat kematian.
d. Toksisitas: Organisme dapat memproduksi reaksi kimia yang toksis.
e. Invasitas: Organisme mampu berpenetrasi dan menyebarkan didalam
jaringan.
f. Antigenitas: Organisme dapat merangsang reaksi imunologis dari
pejamu.
2. Faktor Host (pejamu): Termasuk pejamu, semua mahluk hidup dan
artropoda terjadi pada proses alami perkembangan penyakit, Contohnya
host sperti usia, perempuan dan laki-laki, ras, genetik, anatomi tubuh,
gizi, Beberapa istilah tentang host (pejamu) :
a. Resistensi: Bertahan pada infeksi (mampu).
b. Imunitas: Respons imunologis tubuh kebal terhadap penyakit tertentu.
c. Infektivitas: Berpotensial untuk menularkan penyakit kepada orang
lain.
3. Faktor Lingkungan: Faktor luar fisik, biologis dan sosial diterapkan pada
setiap lingkungan:
a. Biologis: Flora dan fauna.
b. Fisik: Udara, geografis, geologis, air, tanah dan radiasi.
c. Sosial: lingkungan bersosial budaya, ekonomi, politik (Sinaga, et al.,
2022).

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan merupakan suatu keseimbangan dinamis yang dihasilkan
dari keberhasilan mengatasi stressor. Kesehatan adalah kondisi yang sejahtera
secara menyeluruh, yang meliputi kesejahteraan fisik, mental dan sosial,
bukan hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Orang yang sehat adalah
orang yang mampu menjalankan tugasnya dengan efisien. Pengertian lain dari
kesehatan adalah keseimbangan dinamis yang dihasilkan dari kemampuan
seseorang untuk mengatasi berbagai tekanan yang dihadapi.
Sakit adalah rasa tidak nyaman pada tubuh atau bagian tubuh yang
disebabkan oleh sesuatu (misalnya demam, sakit perut, dll). Nyeri juga
merupakan gangguan fungsi normal individu secara keseluruhan, termasuk
keadaan tubuh sebagai sistem biologis dan sosial.

B. Saran
1. Diharapkan mahasiswi mampu memahami konsep sehat dan sakit
2. Diharapkan mahasiswi dapat meningkatkan pengetahuan tentang konsep
sehat dan sakit

8
DAFTAR PUSTAKA

Azhar, B., Langi, G. K., Yunita, S., Siregar, S., Arna, Y. D., Dewi, W., et al.
(2023). BUNGA RAMPAI KOSEP DASAR KEPERAWATAN. Jawa
Tengah: PT MEDIA PUSTAKA INDO.

Herlan, Praptantya, D. B., Juliansyah, V., Efriani, & Dewantara, J. A. (2020).


KONSEP SEHTA SAKIT PADA BUDAYA ETNIS DAYAK
KEBAHAN. Jurnal Sosial dan Budaya, 24-24.

Sinaga, J., Palilingan, R. A., Suprapto, Sembiring, D. A., Haryanti, D. Y.,


Manurung, S., et al. (2022). MANAJEMEN MUTU SUMBER DAYA
MANUSIA KESEHATAN. Padang : PT GLOBAL EKSEKUTIF
TEKNOLOGI.

Supatmi, Wahyuningsih, Pradiptha, I. D., Makatita, B., Kumalasari, D. N.,


Purwaningsih, E., et al. (2023). BUKU AJAR PENDIDIKAN DAN
PROMOSI KESEHATAN. Jambi: PT. Sonpedia Publishing Indonesia.

Suryanti, P. E. (2021). Konsep Sehat-Sakit : Sebuah Kajian Filsafat. Jurnal


Filsafat, 88-89.

Ulinnuha, U., Ibad, M., & Qurrota, A. (2022). PERUBAHAN PERILAKU


SEHAT SAKIT PADA PENGURUS YAYASAN TANGERANG
SELATAN TENTANG PENYANDANG DISABILITAS
BERDASARKAN HEALTH BELIEF MODEL. Medical Technology and
Public Health Journal, 239-240.

Anda mungkin juga menyukai