Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH AGEN PENYAKIT

“Konsep Sehat Sakit”

Disusun oleh kelompok 2


Suci Hidayanti (14120190086)
Umi Mayada Mahmud (14120190087)
Zayna Aulia Faradiba (14120190088)
Andi Rafika (14120190089)
Lilis Yulianti (14120190090)
Popi Emiliana (14120190091)
Sitti Nur Anisa (14120190092)
Widyastuti Budianto (14120190095)
Suci Anggreani Mashub (14120190096)
Nurul Febriyana (14120190097)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
TAHUN AJARAN 2020-2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa saya mengucapkan
terima kasih kepada Prof. Dr. drg. H Masriadi, S.K.M, M. Kes yang telah
membimbing saya dengan baik dan teman-teman saya yang telah membantu serta dari
berbagai pihak yang lain. Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saya menerima segala saran dan
kritik terhadap makalah ini agar dapat menyempurnakan tugas-tugas yang akan
diberikan selanjutnya.
Demikian yang dapat saya sampaikan semoga makalah ini dapat dipahami
bagi siapapun yang membacanya dan dapat memberikan manfaat. Akhir kata, sekian
dan terima kasih.

Makassar, 30 September 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................................1
D. Manfaat.......................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
A. Konsep Sehat..............................................................................................................3
B. Pengertian Sakit.........................................................................................................5
C. Pengertian Host..........................................................................................................7
D. Pengertian Agent......................................................................................................15
E. Pengertian Environtment........................................................................................27
F. Hubungan Host, Agent, dan Environment.............................................................30
BAB III.................................................................................................................................31
PENUTUP............................................................................................................................31
A. Kesimpulan...............................................................................................................31
B. Saran.........................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................32

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Penyakit menular timbul akibat dari beroperasinya berbagai faktor


baik dari agen, induk semang atau lingkungan. Bentuk ini tergambar didalam
istilah yang dikenal luas dewasa ini. Yaitu penyebab majemuk (multiple
causation of disease) sebagai lawan dari penyebab tunggal (single causation).
Didalam usaha para ahli untuk mengumpulkan pengetahuan mengenai
timbulnya penyakit, mereka telah melakukan eksperimen terkendali untuk
menguji sampai dimana penyakit itu bisa di cegah sehingah dapat meningkat
taraf hidup penderita. Dalam epidemiologi ada tiga faktor yang dapat
menerangkan penyebaran (distribusi) penyakit atau masalah kesehatan yaitu
orang (person), tempat (place), dan waktu (time).
B. Rumusan masalah

1. Bagaimana konsep sehat itu?


2. Apa yang dimaksud dengan sakit?
3. Apa yang dimaksud dengan host?
4. Apa yang dimaksud dengan agent?
5. Apa yang dimaksud dengan environment?
6. Bagaimana hubungan host, agent dan environtment?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana konsep sehat


2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sakit
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan host
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan agent

1
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan environment
6. Untuk mengetahui bagaimana hubungan host, agent, dan environment
D. Manfaat

1. Kita dapat mengetahui bagaimana konsep sakit


2. Kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan sehat
3. Kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan host
4. Kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan agent
5. Kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan environment
6. Kita dapat mengtahui bagaimana hubungan host, agent, dan environment

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Sehat
Sehat itu sukar untuk didefinisikan, lebih -lebih untuk mengukur-nya,
dan sehat menjadi keadaan yang bebas dari penyakit. Badan
kesehatan dunia (WHO) Sehat adalah suatu keadaan yang lengkap dari
sehat fisik, mental dan sosial, serta tidak hanya bebas penyakit atau
kecacatan(1946), sehingga seseorang dapat bekerja secara produktif
(1978). Definisi tersebut mengindikasikan adanya kisaran luas dari faktor
yg mempengaruhi kesehatan individu atau kelompok, dan menyarankan
bahwa sehat itu bukan konsep yang absolut.

Konsep “Sehat” dapat diinterpretasikan orang berbeda-beda, berdasarkan


komunitas. Sebagaimana dikatakan di atas bahwa orang Papua terdiri dari
keaneka ragaman kebudayaan, maka secara kongkrit akan mewujudkan
perbedaan pemahaman terhadap konsep sehat yang dilihat secara emik dan
etik. Sehat dilihat berdasarkan pendekatan etik, sebagaimana yang yang
dikemukakan oleh Linda Ewles & Ina Simmet (1992) adalah sebagai berikut:

1. Konsep sehat dilihat dari segi jasmani yaitu dimensi sehat yang paling
nyata karena perhatiannya pada fungsi mekanistik tubuh;
2. Konsep sehat dilihat dari segi mental, yaitu kemampuan berpikir dengan
jernih dan koheren. Istilah mental dibedakan dengan emosional dan sosial
walaupun ada hubungan yang dekat diantara ketiganya;

3
3. Konsep sehat dilihat dari segi emosional yaitu kemampuan untuk
mengenal emosi seperti takut, kenikmatan, kedukaan, dan kemarahan, dan
untuk mengekspresikan emosi-emosi secara cepat;
4. Konsep sehat dilihat dari segi sosial berarti kemampuan untuk membuat
dan mempertahankan hubungan dengan orang lain;
5. Konsep sehat dilihat dari aspek spiritual yaitu berkaitan dengan
kepercayaan dan praktek keagamaan, berkaitan dengan perbuatan baik,
secara pribadi, prinsip-prinsip tingkah laku, dan cara mencapai kedamaian
dan merasa damai dalam kesendirian;
6. Konsep sehat dilihat dari segi societal, yaitu berkaitan dengan kesehatan
pada tingkat individual yang terjadi karena kondisi-kondisi sosial, politik,
ekonomi dan budaya yang melingkupi individu tersebut. Adalah tidak
mungkin menjadi sehat dalam masyarakat yang “sakit” yang tidak dapat
menyediakan sumber-sumber untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan
emosional. (Djekky, 2001:8)

Sehat menurut ahli dijelaskan sebagai berikut :

1. WHO ( 1947 )
Sehat suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mentalmaupun sosial
serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Mengandung tiga
karakteristik:
a. Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusiab.
b. Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal ataupun
eksternal
c. Sehat diartikan sebai hidup yang kreatif dan produktif
2. President’s Communision On Health Need Of Nation Stated (1953 )

4
a. Sehat bukan merupakan suatu kondisi, tetapi
merupakanpenyesuaian, bukan merupakan suatu keadaan tapi
merupakan suatu proses
b. Proses adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka, tetapi
terhadap lingkungan sosialnya.
3. Pender ( 1982 )
a. Sehat aktualisasi (perwujudan ) yang diperoleh individumelalui
kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain, perilaku yang
sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten. Sedangkan
penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan
integritas sosial.
4. Payne ( 1983 )
a. Sehat fungsi efektif dari sumber-sumberperawatandiri (Self Care
Resources) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri (Self
Care Action) secara adekuat.
b. Self Care Resources mencakup pengetahuan,ketrampilandan sikap
c. Self Care Action perilaku yang sesuai dengan tujuandiperlakukan
untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi,
psikososial dan spiritual.
B. Pengertian Sakit
Pengertian sakit pada umumnya diartikan suatu keadaan yang tidak
normal atau lazim pada diri seseorang. Misalnya bila seseorang mempunyai
keluhan tanda gejala sakit gigi yang tidak tertahankan, demam, dan lain
sebagainya ini yang dikatakan dengan sakit atau bahkan mengalami
penyakit bila telah didiagnosis oleh dokter atau pun medis.

Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, sosial,


perkembangan, atau seseorang berkurang atau terganggu, bukan hanya
keadaan terjadinya proses penyakit. Oleh karena itu sakit tidak sama

5
dengan penyakit. Sebagai contoh klien dengan Leukemia yang sedang
menjalani pengobatan mungkin akan mampu berfungsi seperti
biasanya, sedangkan klien lain dengan kanker payudara yang sedang
mempersiapkan diri untuk menjalani operasi mungkin akan merasakan
akibatnya pada dimensi lain, selain dimensi fisik.

Beberapa pengertian sakit yang dikemukakan oleh beberapaahli sebagai


berikut:

1. Parsors ( 1972 ) Sakit adalah Gangguan dalam fungsi normal


individu sebagai totalitas, termasuk keadaan organisme sebagai sistem
biologis dan penyesuaian sosialnya.
2. Baursams ( 1965 )Seseorang menggunakan tiga criteria untuk menentukan
apakah mereka sakit :
a. Adanya gejala : naiknya temperatur, nyeri
b. Persepsi tentang bagaimana mereka mersakan baik, buruk, sakit
c. Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari, bekerja atupun
sekolah.

Sakit sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang


menimpa seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan
aktivitas sehari-hari baik itu dalam aktivitas jasmani, rohani dan
sosial. (Perkins). Menurut (Pemons, 1972) Sakit adalah gangguan
dalam fungsi normal individu sebagai totalitas termasuk keadaan
organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya. Sakit
sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan
dimana fungsinya terganggu atau menyimpang. Pengertian sakit dapat
juga ditinjau dari beberapa aspek antara lain:
a. Pendekatan biologis
Sakit dinyatakan dalam hubungannya dengan tubuh yang
melaksanakan fungsi biologis, dapat dibedakan dengan jelas

6
antara sakit dan sehat. Pengalaman hidup seseorang disini tak
berperan pada suhu tubuh 38°C, maka terjadilah sakit yaitu
demam, tetapi tergantung orang yang bersangkutan, merasa sakit atau
tidak.
b. Pendekatan Medis
Pengertian sakit seseorang secara badaniah, rohaniah dan
secara sosial memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri dan
memanfaatkannya. Manusia akan berfungsi secara baik. Jika
disbanding dengan cara biologis masalah ini lebih luas. Sakit
bukan hanya penyimpangan badaniah tapi gangguan dalam
memfungsikan manusia secara total
c. Pendekatan Antropologis
Pendekatan kesehatan dari segi antropologi adalah memandang
kesehatan berdasarkan pengalaman manusia dalam arti kata yang
seluas-luasnya. Antropologi Kesehatan adalah disiplin biobudaya
yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosial
budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara
interaksi antara keduanya di sepanjang sejarah kehidupan manusia,
yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit dengan pendekatan
antropologis secara jelas dikemukakan, bahwa manusia tidak
mutlak hanya dari badaniah, rohaniah dan sosial saja. Secara sendiri
manusia sebagai sesuatu yang total terdiri dari aspek-aspek sosial
dan kultural yang secara terus menerus saling berpengaruh dan
tak dapat dilihat terpisah satu dari yang lainnya.

C. Pengertian Host

Pengertian host disebut juga pejamu, yaitu populasi atau organisme


yang diteliti dalam suatu studi. Elemen host ini sangat penting dalam
proses terjadinya penyakit ataupun dalam pengendalianya, karena ia

7
sangat bervariasai keadaan bila di lihat dari aspek sosial ekonomi budaya,
keturunan, lokasi geografis, dan lain-lainya. Host juga yang sangat
menentukan taraf pengetahuan, sikap, dan budaya hidupnya. Host yang
akan dibahas disini secara khusus adalah manusia akan tetapi, metode
epidemiologi sendiri dapat diberlakukan untuk host lainya,seperti hewan
tumbuhan,dan bahkan air,udara dan lain-lain.
Faktor determinan atau atribut yang ada pada host dapat dibagi
kedalam 2 klasifikasi yang besar yaitu :
a. Atribut orang yang diturunkan atau dilahirkan (sejak lahir)
Secara politis, orang dilahirkan sama dan sederajat tetapi secara
biologis hal ini tidak benar. Perbedaan atau pariabilitas atas dasar
faktor biologis ini menentukan sekali terjadinya penyakit kedalam
klasifikasi ini, yang terpenting termasuk unsur usia, jenis kelamin,
bangsa, urutan kelahiran, dan keluarga.
1) Usia
Sudah banyak diketahui bahwa ada penyakit yang disebut
penyakit anak, penyakit orang tua, dan penyakit akil baliq, dan
seterusnya. Hal ini disebabkan karena penyakit tertentu hanya
menyerang kelompok usia tertentu pula. Misalnya, penyakit
morbilli, polio, pertussis, diphtherri, cacar air, dan lain-lainnya
disebut penyakit anak. Penyakit tersebut kebanyakan menyerang
anak, disebabkan karena anak belum mempunyai kekebalan
terhadapnya, sehingga anak merupakan populasi beresiko tinggi
terhadap penyakit sedemikian. Penyakit juga dapat dipopulasi tua.
Penyakit ini tergolong degeneratif, seperti rhumatik, tulang
kropos/osteoporosis kardio-vaskuler, syaraf dll. Penyakit banyak
pula menyerang usia akil baliq. Penyakit sedemikian adalah
penyakit yang disebabkan oleh adanya imbalan hormonal.

8
Misalnya acne, terjadi gejolak berbagai perasaan yang dapat
meneyebabkan kelainan jiwa dan prilaku.
2) Jenis kelamin
Insidensi berbagai penyakit di antara jenis kelamin kebudayaan
berbeda hal ini terutama disebabkan karena paparan terhadap
agaen bagi setiap jenis kelamin berbeda. Misalnya anak laki-laki
lebih suka aktivitas fisik dari pada anak perempuan maka penyakit
yang diderita akan berbeda akibat prilaku dan fungsi sosialnya
yang berbeda jenis pekerjaan pria dan wanita berbeda pembagian
kerjasecara sosial antara wanita dan laki-laki menyebabkan
terjadinya perbedaan paparan yang di terima orang, sehingga
penyakit yang dialami berbeda pula
3) Bangsa
Perbedaan antar bangsa ditentukan oleh perbedaan dalam
komposisi genetiknya. Hal ini selanjutnya akan menentukan
kepekaan ataupun kekebalanya terhadap penyakit tertentu, faktor
genetik sulit dipisahkan dari faktor lingkungan, karena perubahn
gen biasanya biasanya juga terjadi karena faktor lingkungan,
dikatakan bahwa pada umumnya warna kulit yang gelap lebih
tahan terhadap penyakit kulit. Sebaliknya TBC lebih mudah
berkembang pada yang berkulit hitam dari pada kaukasian.
4) Keluarga
Kelurga merupakan satuan terkecil dimasyarakat.orang yang
tidak dapat mengubah keluarga dimana ia bersal. Hal ini
merupakan salah satu nasip, karna orang tidak dapat memilih
untuk dilahirkan kedalam keluarga tertentu atau yang dikehendaki.
Urutan kelahiran juga merupakan faktor yang ada didalam
keluarga seseorang yang dilahirkan sebagai anak pertama, atau
anak yang kesepuluh tentunya akan berbeda baik dalam potensi

9
kesehatan maupun potensial. Kesehatan maupun potensial penyakit
yang akan diderita, perilakunya keluarga terhadapnya. Faktor
keluarga erat hubungan dengan faktor genetik, karena tentunya
apabila kelainan gen maka hal ini akan diturunkan pada anak-
cucunya, seperti misalnya penyakit diabetes meletus, buta warna,
hemopilli dan lainnya.
5) Daya tahan natural
Daya tahan host dapat dilihat dari dua segi, yakni daya tahan
alamiah atau natural dan daya tahan kultural. Daya tahan natural
terdiri atas struktur dan fungsi tubuh dan sistem kekebalan yang
didapat manusia sejak lahir, sedangkan daya tahan kultural akan
dibicarakan dibawah atribut yang didapat setelah lahir. Daya tahan
natural terdapat berlapis mulai dari bagian luar tubuh kedalam.
Struktur dan fungsi merupakan alat yang menentukn daya tahan
host terhadap berbagai penyakit, struktur dan fungsi tubuh
merupakan alaat daya tahan natural yang ada pada manusia.
a) Struktur dan fungsi tubuh
Secara umum orang yang dilahirkan dengan struktur badan
yang normal dan tidak normal.dalam konsdisi sedemikian,
tentunya fungsi badan akan mengikuti keadaan struktur
tersebut.
b) Struktur tubuh
Struktur apapun selalu menentukan fungsinya, demikian juga
struktur tubuh manusia. Kulit dan selaput lendir merupakan
struktur yang terdapat paling luar tubuh, selanjutnya ada
kerangka yang merupakan struktur tubuh dan diikuti oleh
struktur organ dalam.
c) Kulit selaput lendir dan jaringan getah bening

10
Lapisan luar kulit di sebut epidedmis, tebalnya sangat
bervariasi tergantung lokasinya. Tebal bagian halus misalnya,
berkisar antara beberapa milimeter, dari luar kedalam kulit
terdiri atas stratumcorneum, stratum granulosum, stratum
spinosum, dan membrana basalis.
d) Kerangka
Selain kulit terdapat juga kerangka yang terdiri atas >300
tulang yang berfungsi membantu menegakkan dan
mengerakkan badan,melindungi organ yang halus dari berbagai
benturan dan ganguan dari luar. Misalnya tengkorak untuk
melindungi otak.

e) Struktur organ dalam


Organ dalam yang ada dalam tubuh seperti hati, jantung
beserta sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskuler,
limpa, usus atau sistim digestivus/sistem pernapasan dengan
paru-parunya, sistem urogenital, yaitu ginjal beserta sistemnya
yang membuat urin dan sistem reproduksi beserta alat
kelamin,dan lainnya.
6) Fungsi tubuh
a) Umum
Tubuh berfungsi secara otomatis dan tidak otomatis, kerja
otomatis ini dikendalikan oleh sistem syaraf dan sistem
humoral, semua sebagian badan mempunyai otot polos akan
berfungsi otomatis. Misalnya usus, jantung dan paru-paru. Sel
adalah unit terkecil di dalam tubuh, beberapa sel akan
membentuk berkas dan beberapa bentuk sel akan membentuk
jaringan, bebeapa jaringan akan membentuk organ setiap sel

11
mempunyai fungsi yang spesifik, dan setiap organ mempunyai
sel yang berbeda. Fungsi organ bisa bermacam-macam tetapi
bentuk sel akan sama saja, seluruh tubuh manusia dewasa
mempunyai kira-kira 75 triliun buah sel, setiap sel
membutuhkan nutrien untuk memelihara dirinya. Semua sel
memerlukan oksige, protein, lemak, dan vitamin untuk
membentuk energi, sehingga bisa berfungsi dan berproduksi.
Struktur dan fungsi sistem kekebalan tubuh
Daya tahan host bersifat umum dan spesipik, daya tahan yang
umum di tentukan oleh fungsi semua organ tubuh. Bila
fungsinya baik maka daya tahan umumnya baik pula, misalnya
status gizi, keadaan kesehatan organ cara umum baik atau
normal, maka fungsi pola dan daya tahan tubuhnya normal
begitu pula daya tahan fisiknya.

b. Atribut orang yang didapat setelah lahir


Atribut yang di dapat setelah lahir ini termasuk semua keadaan
tubuh yang di peroleh atas dasar pengetahuan, kebiasaan atau budaya.
1) Status kesehatan umum
Status kesehatan umum ini bisa di pengaruhi oleh atribut yang
dilahirkan, misalnya anak yang lahir cacat atau sakit karena ibu
sakit tetapi selain itu kedalam kelompok ini termasuk status
fisiologis, status gizi, dan pengalaman sakit.
2) Status fisiologis
Yang di maksud dengan status fisiologis adalah keadaaan
fungsi tubuh seseorang, karena fungsi ini di tentukan oleh struktur
maka status fisiologis yang normal akan memberi status fungsi
yang normal pula. Tetapi fungsi yang normal itu sendiri dapat di
pengaruhi manipestasi suatu penyakit, misalnya apabila seseorang

12
hamil, maka keadaan ini secara fisiologis normal namun dapat
menimbulkan berbagai keadaan sakit seperti keracunan kehamilan,
hipertensi, tekanan jiwa, dan lain-lainnya.
3) Status gizi
Status gizi di dapat dari nutrien yang di berikan padanya. Ada
tiga jenis kekurangan gizi, ada yang kurang secara kualitatif dan
ada yang kurang secara kuantitatif, serta kekurangan keduanya.
Apabila kuantitas nutrien cukup, tetapi kualitas nya kurang maka
orang dapat menderita kekurangan vitamin, mineral, protein dan
lain-lainnya.
4) Pengalaman sakit
Pengalaman sakit ikut menentukan kekuatan tubuh apabila ia
sembuh dengan sempurna. Maka ia akan bertambah pengalaman
membentuk antibodi terhadap penyakit tersebut, tetapi ada yang
tidak sembuh secara sempurna atau bahkan membuat orang
menjadi rentan terhadap penykakit lainnya atu menjadi cacat.
5) Stress atau tekanan hidup
Tekanan yang didderita seseorang dapat terjadi terhadap
kekuatan fisik ataupun jiwanya misalnya fase fertilitas, pubertas
dan ketuaan memberi tekanan fisik,demikian juga pekerja kasar
yang terpapar panas, dingin, beban fisik yang keras, dan seterusnya
orang dapat menderita tekanan jiwa akibat takut, tidak ada
hubungan harmonis di tempat kerja ataupun di rumah dll, tekanan
yang tidak cukup tinggi dapat pula membuat orang dapat
mengatasinya sehingga dapat memperkuat daya tahan tubuhnya.
6) Kekebalan dan respon imunologis
Yang dimaksud disini adalah yang terjadi setelah manusia di
lahirkan, kekebalan terhadap berbagai penyakit bisa di peroleh dari
pengalaman sakit dan vaksinasi (aktif), atau mendapat strum

13
(pasif), namumn ada juga penyakit yang menyerang sistem
kekebalan tubuh, sehingga tubuh tidak mampu membuat antibodi
apapun terhadap penyakit apapun.
7) Perilaku host
Atribut orang terlahir ini merupakan yang penting sekali karena
yang sangat menentukan terhadap atribut yang telah dibahas
terdahulu yaitu kesehatan umum dan kekebalan kelompok maupun
individu. Ada empat faktor yang menentukan perilaku seseorang
mengapa ia berperilaku sedemikian ;
a) Panutan atau orang yang di anggap penting
Orang yang di anggap penting atau disegani, sering kali
menjadi panutan masyarakat maka masyarakat akan
mendengar apa yang di katakan oleh pantutan dan coba
meniru prilakunya .Beberapa orang penting (TOKOH), bagi
masyarakat (TOMA) adalah orang tua nenek-kakek, tokoh
masyarakat, tokoh agama (TOGA) guru teman dekat mereka
yang sangat berpengalaman, sangat pandai atau terampil dan
mereka yang sering kali dapat membantu masyarakat terutama
dalam keadaan sulit, seperti seorang dokter atau sarjana.
b) Budaya
Budaya dapat di artikan sebagai cara hidup atau gaya hidup
yang di anggap normal oleh masyarakat tersebut. Budaya ini
berkembang sesuai dengan peralatan yang dibuatnya, budaya
ini secara kontinyu berubah baik lambat maupun cepat akibat
kontak dengan budaya lain atau pun kemauannya membuat
peralatan yang semakin banyak. Perilaku merupakan sebagian
dari budaya dan sebalinya budaya mempunyai pengaruh yang
sangat dalam lagi dengan prilku.
c) Sumber daya

14
Yang di maksud dengan sumber daya adalah berbagai
kesediann materi, waktu keterampilan, uang, fasilitas, dan lain-
lainnya. Untuk dapat hidup sehat masyarakat memerlukan
sumber daya, uang untuk membeli makanan yang bergizi,
rumah yang sehat dan seterusnya. Tanpa sumber daya orang
tidak dapat meningkatkan taraf kehidupanya.
d) Perasaan dan pemikiran
Di tentukan oleh empat hal yakni ;
 Pengetahuan
Datang dari pendidikan, pengajaran, dan pengalaman, itu
dapat dibuktikan kebenarannya misalnya inovasi tentang
mata uang yang dapat di guanakan sebagai alat tukar sudah
mengubah prilaku masyarakat.
 Kepercayaan
Di dapat dari orang tua, nenek/kakek yang orang yang
penting atau panutan.percayaan ini di terima begitu saja
tampa ada perlu bukti atau kebenaranya atau masyarakat
mempunyai kepercayaan atau sebagian bagi gaya
hidupnya.
 Sikap
Sikap merefleksikan suka atau tidak sukanyaorang
terhadap sesuatu biasaya sikap ini bersumber dai
pengalamnanya.
 Nilai
Pemikiran dan perasaan yang sangat berharga penting atau
disukai oleh seseorang misalnya gotong royong dan
kesejateraan anak merupakan kesejateraan bagi
masyarakatluas di pedesaan .

15
D. Pengertian Agent

Agent atau penyebab penyakit adalah unsur organisme hidup, atau


kuman infeksi, yang menyebabkan terjadinya suatu penyakit. Beberapa
penyakit agen merupakan penyebab tunggal (single) misalnya pada
penyakit menular, sedangkan pada penyakit tidak menular biasanya terdiri
atas beberapa agen (multi causa). Dalam penyakit menular secara umum
agent penyebab penyakit terdiri atas 3 unsur yaitu agent fisik, kimia dan
biologis, selengkapnya ketiga agent penyebab penyakit tersebut dijelaskan
sebagai berikut:
a. Agent Fisik
Agent fisik adalah agent penyakit yang dapat menyebabkan cedera
atau penyakit karena pengaruh seperti contohnya antara lain: trauma,
radiasi, kebisingan, dan suhu. Berikut ini akan dibahas contoh-contoh
dari agent fisik.

1) Trauma
Istilah “trauma” diambil dari kata Greek untuk menunjukkan
“luka”. Secara sederhana trauma bermakna luka atau kekagetan
(shock). Dalam artian psikologis trauma mengacu pada
pengalamanpengalaman emosional yang mengejutkan,
menyakitkan dan membawa dampak serius tidak jarang untuk
jangka waktu yang lama. Secara garis besar ada beberapa macam
trauma, yakni:
a) Trauma Lahir
Trauma lahir adalah trauma png diteri pada proses kelahiran.
Trauma dapat terjadi sebagai akibat keterampilan atau medic
yang tidak pantas atau yang tidak mengadai sama sekali, atau

16
dapat terjadi meskipun telah mendapat perawatan kebidanan
yang terampil dan kompoten serta sama sekali tidak ada
kaitannya dengantindakan atau sikap orang tua yang acuh tak
acuh.
b) Trauma ginjal
Trauma ginjal sering menyebabkan luka pada ginjal, misalnya
karena kecelakaan kendaraan bermotor, terjatuh atau trauma
pada saat berolahraga. Kerusakan yang terjadi bervariasi.
Cedera ringan menyebabkan hematuria yang hanya dapat
diketahui dengan pemeriksaan mikroskopis. Sedangkan cedera
berat bias menyebabkan hematuria yang tampak sebagai air
kemih yang berwarna kemerahan. Biasanya, jika terdiagnosis
dan diobati secara tepat dan cepat, maka sebagian besar trauma
ginjal memiliki prognosis (perjalanan penyakit) yang baik.
c) Trauma Lahir
Trauma lahir adalah trauma png diteri pada proses kelahiran.
Trauma dapat terjadi sebagai akibat keterampilan atau medic
yang tidak pantas atau yang tidak mengadai sama sekali, atau
dapat terjadi meskipun telah mendapat perawatan kebidanan
yang terampil dan kompoten serta sama sekali tidak ada
kaitannya dengantindakan atau sikap orang tua yang acuh tak
acuh.
d) Trauma mata
Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak sengaja
yang menimbulkan luka pada mata.Trauma mata kasus gawat
darurat mata. Dan dapat juga sebagai kasus polisi. Luka yang
ditimbulkan dapat ringan sampai berat atau menimbulkan
kebutaan bahkan kehilangan mata. Alat rumah tangga sering
menimbulkan luka atau trauma mata.

17
2) Radiasi
Radiasi adalah pemancaran dan perambatan gelombang yang
membawa tenaga melalui ruang atau antara, missal pemacaran dan
perambatan gelombang, elektro magnetik, gelombang bunyi,
gelombang lenting, penyiaran. Dengan demikian dapat dikatan
bahwa radiasi bukan hanya radisi nuklir, tetai juga radiasi lain
seperti gelombang radio, pancaran sinar, dan lain-lain. Banyak
orng beranggapan bahwa radiasi hanya terkait dengan reactor
nuklir atau bom nuklir yang tidak banyak di ketahui sesungguhnya
adalah bahwa ala mini juga merupakan pemancar radiasi.
Radiasi yang dipancarkan alam dapat di kelompokan menjadi
tiga jenis yaitu radiasi kosmik, radiasi terrestrial dan radiasi
internal. Radiasi kosmik berasal dari sumber radiasi yang berada
pada benda langit dalam tata surya dalam bentuk partikel berenergi
tinggi (sinar kosmik) dan sumber radiasi yang berasal dari unsure
radioaktif di dalam kerak bumi yang terbentyuk sejak terjadinya
bumi.

a) Radiasi Ultra violet


Sinar matahari merupakan sumber energi bagi seluruh
kehidupan di dunia, namun sinar matahari dengan spektrum
antara 400-200 nm berbahaya bagi kulit manusia. Sinar ini kita
kenal dengn nama sinar ultra violet (UV), sinar UV C yang
sangat berbahaya tidak mencapai permukaan bumi karena
terserap oleh molekul-molekul gas di atmosfer. Sedangkan
sinar UV dengan spectrum yang lebih panjang, yaitu UV A dan
UV B, dapat menembus atmosfir dan mencapai permukaan

18
bumi tertutup awan. Oleh sebab itu kita akan tetap terekspos
sinar UV meskipun cuaca berawan atau mendung.
b) Radiasi dari tindakan medis
Radiasi dari tindakan medis merupakan radiasi yang berasal
dari sumber buatan manusia, jadi sesungguhnya bukan
merupakan radiasi dari alam. Dalam bidang kedokteran radiasi
digunakan sebagai alat pemeriksaan (diagnosis) maupun
penyembuhan (terapi). Pesawat sinar X atau Reontgen
merupakan alat diagnosis yang paling banyak dikenal dan dosis
radiasi yang diterima dari yang Reontgen merupakan dosis
tunggal (sekaligus) terbesar yang diterima dari radiasi buatan
manusia. Dalam sekali penyinaran sinar X ke dada, seseorang
dapat menerima dosis radiasi total sejumlah 35- 90 hari jumlah
radiasi yang di terima dari alam. Penyinaran sinar X untuk
pemeriksaan gigi memberikan dosis total kira-kira 3 hari
jumlah radiasi yang di terima dari alam.
3) Kebisingan
Bunyi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam
kehidupan sehari-hari. Namun sering bunyi-bunyi tersebut
merupakan bagian dari kerja kita tetapi tidak kita inginkan.
Kebisingan mempengaruhi kesehatan, dari hasil penelitian
diperoleh bukti bahwa intensitas bunyi yang dikategorikan bising
dan mempengaruhi kesehatan (pendengaran) adalah diatas 60 Hz.
4) Gangguan Suhu :
Agent fisik dalam bentuk suhu lingkungan dapat menpengaruhi
organ tubuh yang mengakibatkan :
a) Demam
Demam dapat terjadi karena mekanisme pengeluaran panas
tidak mampu untuk mempertahankan kecepatan pengeluaran

19
kelebihan produksi panas, yang mengakibatkan peningkatan
suhu tubuh abnormal.Demam biasanya tidak berbahaya jika
berada pada suhu di bawah 39°C. Davis dan Lentz (1989)
merekomendasikan untuk menentukan demam berdasarkan
beberapa pembacaan suhu dalam waktu yang berbeda pada
satu hari dibandingkan dengan suhu normal orang tersebut
pada waktu yang sama, di samping terhadap tanda vital dan
gejala infeksi.
b) Kelelahan Akibat Panas
Kelelahan akibat panas terjadi bila diaforesis yang banyak
mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit secara
berlebihan. Disebabkan oleh lingkungan yang terpajan panas.
Tanda dan gejala kurang volume cairan adalah hal yang umum
selama kelelahan akibat panas. Tindakan pertama yaitu
memindahkan klien ke lingkungan yang lebih dingin serta
memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit.
c) Hipertermia
Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan
tubuh untuk meningkatkan pengeluaran panas atau
menurunkan produksi panas adalah hipertermia. Setiap
penyakit atau trauma pada hipotalamus dapat mempengaruhi
mekanisme pengeluaran panas. Hipertermia malignan adalah
kondisi bawaan tidak dapat mengontrol produksi panas, yang
terjadi ketika orang yang rentan menggunakan obat-obatan
anastetik tertentu.
d) Hipotermia
Pengeluaran panas akibat paparan terus-menerus terhadap
dingin mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi
panas, mengakibatakan hipotermia.

20
b. Agen Biologis
Agent biologis ialah agent yang berasal dari makhluk, seperti
parasit, virus, bakteri, jamur, dan protoza.Agen biologi adalah
mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman,
hewan, atau tumbuhan, atau menyebabkan kerusakan material.
Agent biologi terdiri dari mikroorganisme (virus, bakteri, dan
jamur) dan organisme uniselular dan multiselular lainnya seperti
parasit beserta racun yang dihasilkannya. Agent biologi mampu
mempengaruhi kondisi kesehatan manusia dalam berbagai cara, dari
reaksi alergi yang umumnya ringan sampai kepada kondisi yang serius
bahkan kematian. Agent biologi dapat di temukan di air, tanah,
tumbuhan, dan hewan. Adapun identifikasi agent biologi ini yakni:
1) Parasit
Beberapa parasit ada dalam feses (kotoran) hewan dan dapat
menyebabkan infeksi jika makanan yang tercemar oleh kotoran
yang mengandung parasit termakan, dicerna dan diserap oleh
tubuh. Parasit terbagi atas dua yaitu protozoa dan cacing. Berikut
beberapa contoh penyakit yang disebabkan parasit dan cacing:
a) Ascarislumbricroises menyebabkan penyakit askarisis, yaitu
penyakit yang dapat menyebabkan seseorang menderita kurang
gizi karena makanan yang masuk diserap oleh
Ascarislumbricroises. Telur cacing ini hidup di dalam rongga
usus manusia. Telur ini dapat menetas diusus, kemudian
berkembang jadi larva menembus dinding usus, lalu masuk ke
paru-paru. Masuknya larva ke paru-paru manusia disebut
terinfeksi sindroma loeffler.
b) Penyakit malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
protozoa parasit yang merupakan golongan plasmodium,
dimana proses penularannya melalui gigitan nyamuk

21
Anopheles. Tanda dan gejala penyakit malaria masa
tunas/inkubasi penyakit ini dapat beberapa hari sampai
beberapa bulan yang kemudian munculah tanda dan gejala
seperti demam,hati dan limfa membesar, air seni tampak
keruh/pekat karena mengandung hemoglobin, nyeri
persendian, dan gejala lainnya.
c) Protozoa yang hidup dalam darah dan jaringan manusia
mencakup berbagai jenis yaitu Trypanosoma sp., Leishmania
sp., Plassmodium sp., dan Toksoplasma gondii. Patologinya
menyebabkan pecahnya eritrosit, reaksi humoral kelemahan
limfa, hati, ginjal, dan gangguan peredaran darah. Gejala klinis
ialah serangan demam yang intermitten dan pembesaran limfa,
pencegahan mencakup pengurangan sumber infeksi,
pengendalian nyamuk malaria. Pengobatan meliputi
penghancuran parasit praeritrositik dan represif, obat
penyembuh dan obat radikal untuk eksoeritrositik, gametositik,
dan gametastatik.
2) Virus
Contoh-contoh penyakit yang disebabkan oeh virus:
a) Rabies, atau disebut juga penyakit anjing gila merupakan
penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus yang
menyerang susunan saraf dan dapat ditularkan melalui gigitan
satwa. Gejala yang ditimbulkan bila terinfeksi rabies pertama-
tama adalah tingkh laku yang abnormal dan sangat sensitif
(mudah marah), kelumpuhan dan kekejangan pada anggota
gerak. Penderita akan mati karena kesulitan bernafas dan
menelan dalam kurun waktu 2 – 10 hari.
b) Herpes, memiliki gejala awal yaitu adanya pelepuhan kulit
diseluruh tubuh. Virus ini dapat menyebabkan kematian bagi

22
bangsa primata. Manusia dapat tertular dari gigitan atau
cakaran satwa yang mengandung virus tersebut. Penderita ini
akan mengalami dehidrasi akibat pelepuhan kulit yang
kemudian menyebabkan kematian.
3) Bakteri
Berikut beberapa contoh penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri:
a) Salmonellosis, disebabkan oleh bakteri Salmonella yang masuk
ke tubuh penderita melalui makanan yang tercemar bakteri ini
yang kemudian akan menyebabkan peradangan pada saluran
pencernaan sampai rusaknya dinding usus. Akibatnya pendrita
akan mengalami diare karena tidak dapat terserap dengan baik
hingga penderita akan tampak lemah dan kurus. Racun yang
dihasilkan bakteri ini menyebabkan kerusakan otak, organ
reproduksi wanita, bahkan yang sedang hail dapat mengalami
keguguran.
b) Vibrio cholerae, merupakan bakteri yang dapat menyebabkan
penyakit kolera asiatica. Gejalanya dapat berupa nausea,
muntah, diare, dan kejang perut. Keadaan ini dapat
menyebabkan kejang kematian dalam beberapa jam sampai
beberapa hari dari permulaan sakit. Cara penularan melalui
makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri ini.

4) Jamur
Jamur dapat menyebabkan penyakit yang cukup parah bagi
manusia. Penyakit tersebut antara lain mikosis yang langsung
menyerang kulit, mikotoksitosis akibat mengonsumsi toksin dari
jamur yang ada dalam produk makanan, jamur itu kemudian
melepaskan toksin yang dapat menimbulkan peradangan dan iritasi

23
berwarna merah dan gatal. Infeksinya bisa berupa bercak – bercak
putih, merah, atau hitam di kulit dengan bentuk asimetris.
c. Agen Kimia
Agent kimia di devinisikan sebagai zat-zat kimia yang berada
dilingkungan yang dapat memberikan efek kepada manusia. Baik efek
menguntungkan (Eugenik) maupun merugikan (Disgenik). Di udara
bebas terdapat beberapa agent kimia yang berpengaruh pada system
pernafasan, kulit, selaput lender dan sistemik (pembuluh darah) yaitu :
a) Karbon Monoksida (CO)
Sifat : gas, tidak berwarna dan tidak berbau.
Sumber : pembakaran yang tidak sempurna (80% kenderaan
bermotor).
Efek : pusing, disorientasi, sangguan system syaraf
pusat, par, jantung,
pingsan (250 ppm) dan dapat meninggal (750 ppm).
b) Sulfur Dioxida (SO2)
Sifat : gas tidak berwana, iritan kuat.
Sumber : gunung berapi, pembusukan, batubara dan buangan
industri.
Efek : iritasi kuat terhadap kulit, selaput lendir, dan
peradangan.
c) Nitrogen Oxida (NO)
Sifat : gas yang beracun.
Sumber : pembakaran dan kenderaan bemotor (50%).
Efek : radang paru-paru, bronchioli tis fibrosis obliterans
dan meninggal (500ppm).
d) Hidrokarbon (CH2O)
Sifat : gas beracun dan karsinogenik.
Sumber : kenderaan bermotor, tanaman.

24
Efek : tergantung reaksi fotokimianya dan beresiko
menimbulkan kanker tinggi.
Di lingkungan air terdapat beberapa agent kimia yang
paling sering ada, yaitu di antaranya:
e) Air Raksa (Hg)
Sifat : metal, menguap pada temperatur kamar dan Racun
sistemik (hati, ginjal, limpa, tulang).
Sumber : industri (amalgam, perhiasan).
Efek : gejala ssp (tremor, pikun,insomnia) penyebab
penyakit minamata.
f) Cadmium (Cd)
Sifat : metal, kristal putih keperakan, lunak.
Sumber : industri, pestisida.
Efek : hati, ginjal, paru-paru,tulang, Otot polos,
hipertensi, sakit pinggang sampai perlunakan
tulang, kematian karena gagal jantung.
g) Cobalt (Co)
Sifat : metal, warna biru cerah,tahan oksidasi da
magnetik yang baik.
Sumber : pabrik elektronik, bir.
Efek : sesak napas, batuk, edema,kelesuan, shock
gondok, polisitemia (bersama vit.b12),
hipertensi, Kematian karena gagal jantung.

h) Arsen (As)
Sifat : metal, mudah patah, warna keperakan dan sangat
toksis.
Sumber : alam, pabrik.
Efek : muntaber (darah), ginjal, kanker kulit, alergi, dan

25
kematian.
i) Dichloro-diphenil-trichloroethane (DDT)
Sifat : persisten, mudah terakumulasi.
Sumber : pestisida.
Efek : pusing, mual, tremor, konvulsi, rusak hati, ssp,
ginjal dan menghambat enzim asetil kolin esterase
terutama di otot rangka.
Berikut adalah contoh zat-zat kimia sebagai bahan makanan
tambahan atau aditif yang bersifat beracun yang sering kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari :
j) Sakarin (Saccharin)
Sakarin adalah bubuk Kristal putih, tiak berbau dan sangat manis,
kira-kira 550 kali lebih manis dari pada gula biasa. Oleh karena itu
ia sangat popular di pakai sebagai bahan pengganti gula.
k) Siklamat (Cyclamate)
Siklamat adalah bubuk Kristal putih, tidak berbau dan kirakira 3
kali manis dari pada gula tebu (dengan kadar siklamat kira-kira 0.7
%). Bilamana kadar larutan dinaikkan sampai dengan 0.5 %, maka
akan terasa getir dan pahit. Siklamat dengan kadar 200 mg/ml
dalam medium biakkan sel leukosit dan monolayer manusia (in
vitro) dapat
mengakibatkan kromosom sel-sel tersebut pecah. Tetapi hewan
percobaan yang di beri siklamat untuk makanan dan minuman
sudah dilarang, demikian pula di beberapa Negara Eropa dan AS.

l) Nitrosamin
sodium nitrit adalah bahan Kristal yang tak berwarna atau sedikit
semu kuning. Ia dapat berbentuk seperti bubuk, butir- butir atau

26
bongkahan dan tidak berbau. Garam ini sangat di gemari, antara
lain untuk mempertahankan warna asli daging serta memberikan
aroma yang khas seperti sosis, keju, kornet, dendeng, ham, dan
lain-lain. Untuk pembuatan keju di anjurkan supaya kandungan
sodium nitrit tidak melampaui 50 ppm, sedangkan bahan pengawet
daging dan pemberi aroma yang khas bervariasi antara 150-500
ppm. Sodium nitrit adalah precursor dari nitrosamines, dan
nitrosammnes sudah di buktikan bersifat karsinogenik pada
berbagai jenis hewan percobaan. Oleh karena itu. Pemakaian
sodium nitrit harus hati-hati
dan tidak boleh melampaui 500 ppm. Makana bayi sama sekali
dilarang mengandung sodium nitrit.
m) Zat Pewarna Sintesis
Dari hasil pengamatan di pasar-pasar di temukan lima zat pewarna
sintesis yang paling banyak di gemari di Indonesia adalah warna
merah, kuning, jingga, hijau dan coklat. Dua dari lima zat pewarna
tersebut yaitu merah dan kuning adalah Rhodaminc-B dan metanil
yellow. Kedua zat pewarna ini termasuk golongan zat pewarna
industry untuk mewarnai kertas. Tekstil, cat, dan sebagainya dan
bukan untuk makanan dan minuman. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemberian kedua zat warna tersebut kepada
tikus dan manit mengakibatkan limfoma. Selain itu, boraks juga
merupakan zat pewarna favorit yang sering di gunakan oleh
produsen makanan.
n) Monosodium Glutamat (MSG)
Monosodium glutamate (MSG) atau vetsin adalah penyedap
masakan dan sangat popular di kalangan para ibu rumah tangga,
warung nasi, dan rumah makan. Hamper setia jenis makanan masa
kini mulai dari cemilan untuk anak anak seperti chiki dan

27
sejenisnya, mie bakso, maksakan cina sampai makanan tradisional
sayur asam, lodeh dan bahkan sebagian masakan padang sudah di
bubuhi MSG atau Vetsin. Pada hewan percobaan, MSG dapat
menyebabkan degenerasi dan nekrosisi sel-sel neutron, degenerasi
dan nekroisi sel-sel saraf lapisan dalam retina, menyebabkan
mutasi sel, mengakibatkan kanker kolon dan hati, kanker ginjal,
kanker otak, dan merusak jaringan lemak.

E. Pengertian Environtment

Lingkungan hidup biasa juga disebut dengan lingkungan hidup


manusia (human environment) atau dalam sehari-hari juga cukup disebut
dengan "lingkungan" saja. Unsur-unsur lingkungan hidup itu sendiri biasa
nya terdiri dari: manusia, hewan, tumbuhan, dll. Lingkungan hidup
merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain,
lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Istilah
lingkungan hidup, dalam bahasa Inggris disebut dengan environment.
Lingkungan hidup manusia pada dasarnya terdiri dari dua bagian, yaitu
lingkungan hidup internal berupa keadaan yang dinamis dan seimbang
yang disebut homeostasis, dan lingkungan hidup eksternal di luar tubuh
manusia.
a. Lingkungan hidup eksternal ini terdiri dari tiga komponen yaitu:
1) Lingkungan Fisik
Bersifat abiotik atau benda mati seperti air, udara, tanah, cuaca,
makanan, rumah panas, sinar, radiasi dan lain-lain.
2) Lingkungan Biologis
Bersifat biotik atau benda hidup seperti tumbuh-tumbuhan,
hewan, virus, bakteri, jamur, parasite, serangga dan lain-lain yang
dapat berfungsi sebagai agen penyakit, reservoir infeksi, vector

28
penyakit atau pejamu (host) intermediate. Hubungan manusia
dengan lingkungan biologisnya bersifat dinamis dan bila terjadi
ketidakseimbangan antara hubungan manusia dengan lingkungan
biologisnya maka manusia akan menjadi sakit.
3) Lingkungan Sosial
Berupa kultur, adat-istiadat, kebiasaan, kepercayaan, agama,
sikap, standard gaya hidup, pekerjaan, kehidupan kemasyarakatan,
organisasi sosial dan politik. Manusia dipengaruhi oleh lingkungan
sosial melalui berbagai media seperti radio, TV, pers, seni,
literatur, cerita, lagu dan sebagainya. Bila manusia tidak dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, maka akan terjadi
konflik kejiwaan dan menimbulkan gejala psikosomatik seperti
stress, insomnia, depresi dan lainnya. (Budiman Chandra, 2009).
b. Lingkungan hidup internal terbagi menjadi 5 yaitu :
1) Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet,
termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar
angkasa. Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas
permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas
permukaan Bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang
dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut.
Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung
bertahap.
Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk
memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari
saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan
peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita
dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer
berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.

29
2) Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata
hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang
berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau,
sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang
terdapat di lapisan udara.
3) Litosfer
Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal
dari kata Yunani, lithos yang berarti berbatu, dan sphere yang
berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan
sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan Bumi
yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit Bumi. Pada
lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya
akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan
lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri
atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan
kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan
lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
4) Geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta
persamaan, dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik,
dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari
Bahasa Yunani yaitu gêo ("Bumi"), dan graphein ("tulisan", atau
"menjelaskan"). Geografi juga merupakan nama judul buku
bersejarah pada subjek ini, yang terkenal adalah Geographia
tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua).
Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta.
Geografi tidak hanya menjawab apa, dan dimana di atas muka
bumi, tapi juga mengapa di situ, dan tidak di tempat lainnya,

30
kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi
mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia.
Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang
terjadi itu.
5) Iklim
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang
panjang untuk suatu lokasi di bumi atau planet lain. Studi tentang
iklim dipelajari dalam klimatologi. Iklim di suatu tempat di bumi
dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi tempat tersebut.
Pengaruh posisi relatif matahari terhadap suatu tempat di bumi
menimbulkan musim, suatu penciri yang membedakan iklim satu
dari yang lain. Perbedaan iklim menghasilkan beberapa sistem
klasifikasi iklim.

F. Hubungan Host, Agent, dan Environment

Penyakit terjadi karena adanya interaksi antara Agent, Host (pejamu) dan
Environment (lingkungan). Jika ketiga faktor tersebut saling berinteraksi
maka proses terjadinya penyakit dapat berlangsung. Pada keadaan sehat yaitu
dimana keadaan pejamu dan bibit penyakit dalam keadaan seimbang dan
lingkungan berada diantara keduanya. Bila bibit penyakit mendapat
keuntungan dari lingkungan atau lingkungan yang kurang sehat maka
pertumbuhan bibit penyakit makin subur sehingga orang tersebut dalam
keadaan sakit atau dapat terjadi pejamu daya tahannya menurun.

31
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk.


Sedangkan dalam pengertian modern pada saat ini adalah ilmu yang
mempelajari tentang frekuensi dan distribusi (penyebaran) serta determinant
masalah kesehatan pada sekelompok orang atau masyarakat serta
determinasinya (faktor-faktor yang mempengaruhinya). Yang pertama Host
(Penjamu) yaitu populasi atau organisme yang diteliti dalam suatu studi. Yang
kedua Agent atau penyebab penyakit yaitu unsur organisme hidup, atau
kuman infeksi, yang menyebabkan terjadinya suatu penyakit. Dan yang ketiga
Lingkungan hidup, biasa juga disebut dengan lingkungan hidup manusia
(human environment) atau dalam sehari-hari juga cukup disebut dengan
"lingkungan" saja. Unsur-unsur lingkungan hidup itu sendiri biasa nya terdiri
dari: manusia, hewan, tumbuhan, dll. Lingkungan hidup merupakan bagian
yang mutlak dari kehidupan manusia.
B. Saran

Berdasarkan pembahasan kita sudah dapat melihat bahwa penyakit


muncul bahwa penyakit muncul dikarenakan gaya hidup yang tidak
sehat,maka dari itu, agar tubuh kita tidak terserang penyakit kita harus
menerapkan pola hidup sehat serta melakukan pemeriksaan secara berkala.

32
DAFTAR PUSTAKA
Irwan. 2017. Epidemiologi Penyakit Menular. Yogyakarta: Absolute Media.
Pitriani, Herawanto. 2019. Epidemiologi Kesehatan Lingkungan. Palu: Nas Media
Pustaka.
Rajab, Wahyudin. 2009. Buku Ajar Epidemiologi. Jakarta: EGC.
Sumampouw, Oksfriani Jufri. 2017. Program Pemberantasan Penyakit Menular.
Yogyakarta: Deepublish.
Nangi, Moh Guntur dkk. 2019. Dasar Epidemiologi. Yogyakarta: Deepublish
Publisher.
Rahmani, Ima Sri. 2005. “Analisis Sosial Psikologis Perkembangan dan penanganan
Penyakit Menular” dalam Jurnal Buletin Psikologi Vol 13, No 2 (Halaman 104-115).
Jakarta Selatan: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Dumatubun, A. E. 2002. “Kebudayaan, Kesehatan Orang Papua Dalam Perspektif
Antropologi Kesehatan” dalam Jurnal Antropologi Papua Vol 1, No 1 (Halaman 1-
10). Papua: Universitas Cendrawasih.
Rismawati, Sofa Nutrima, Nurmala, Ira. 2017. “Hubungan Perilaku Host dan
Environment dengan Kejadian DBD Di Wonokusumo Surabaya” dalam Jurnal
Berkala Epidemiologi Vol 5, No 3 (Halaman 384-392). Surabaya, Jawa Timur:
Universitas Airlangga.
Pinto, Andrew D, 2011. “An Agent-Vector-Environment Model for Controlling
Small Arms and Weaons” in Journal Medicine, Conflict, and Survival Vol 27 No 2
(Halaman 111-127). Canada: University of Toronto.
Machmud, Putri Bungsu, 2015. “A Study Of Correlation Between Agent, Host,
Environment and Vaccine Factors With Prevalence Of Rabies” in Journal Tropical
and Infectious Diseases Vol 7, No 1 (Halaman 1-5) University of Indonesia.

33

Anda mungkin juga menyukai