Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KONSEP SEHAT SAKIT

DISUSUN OLEH :

NAMA : DEVA BILANTI

KELAS : TK 1B

DOSEN PEMBIMBING : HENI SUMASTRI, Spd.M.Kes

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRIODI D III KEBIDANAN MUARA ENIM
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT. Dengan
limpahan rahmat, taufik serta hidayah-NYA, penulis bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Konsep Sehat Sakit”
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi kita Nabi besar
Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari zaman jahiliyah menuju zaman
Islamiyah, dan semoga di akhir zaman nanti kita mendapatkan syafaat-Nya, AMIN.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kami menyadari atas kekurangan kami dalam
menyusun makalah.Kami mohon maaf dan mohon saran serta kritik yang bersifat
membangun, dengan harapan kedepan lebih baik dan sempurna.Akhirnya dengan harapan
makalah yang masih sederhana dan masih banyak kekurangan ini dapat bermanfaat
khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.

Muara Enim, 10 september 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Konsep Sehat Sakit Dan Hubungannya.................................................................5
2.1 Pengertian Sehat..............................................................................................6
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Diri Seseorang Tentang Sehat...........................8
2.3 Pengertian Sakit...............................................................................................8
2.4 Pengertian Penyakit.........................................................................................9
2.5 Hubungan Antara Sehat Dan Sakit................................................................10
2.6 Sakit Dan Prilaku Sakit..................................................................................11
2.7 Tahapan Sakit...................................................................................................................11
2.8 Proses Perjalanan Sakit..........................................................................................14
2.9 Ciri-Ciri Sehat Dan Sakit.......................................................................................15
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..........................................................................................................................
Saran.............................................................................................................................................
....................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah

Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi tertentu, tetapi
sehat harus dipandang sesuatu fenomena yang dinamis. Kesehatan sebagai suatu spektrum
merupakan suatu kondisi yang fleksibel antara badan dan mental yang dibedakan dalam
rentang yang selalu berfluktuasi atau berayun mendekati dan menjauhi puncak
kebahagiaan hidup dari keadaan sehat yang sempurna. Banyak yang menjadi rujukan
mengenai apa itu pengertian sehat sakit.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul makalah ini “Dilema antara kepentingan individu dan kepentingan
masyarakat” yang terkait dengan pelaksanaan program pendidikan di kampus.

Berkaitan dengan judul tersebut,maka masalahnya dapat di identifikasi sebagai berikut :

1.Apakah sehat itu?

2.Apakah sakit itu ?

3.Bagaimana hubungan antara sehat sakit dan penyakit?

4.Bagaimana tahapan sehat dan sakit?

C. Tujuan

1.Untuk mengetahui bagaimana sehat.

2.Untuk mengetahui bagaimana sakit.

3.Untuk mengetahui bagaimana hubungan antar keduannya.

4. Bagaimana tahapan sehat sakit

BAB II

PEMBAHASAN
A. KONSEP SEHAT SAKIT DAN HUBUNGANNYA

Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi tertentu, tetapi
sehat harus dipandang sesuatu fenomena yang dinamis. Kesehatan sebagai suatu
spektrum merupakan suatu kondisi yang fleksibel antara badan dan mental yang
dibedakan dalam rentang yang selalu berfluktuasi atau berayun mendekati dan menjauhi
puncak kebahagiaan hidup dari keadaan sehat yang sempurna. Banyak yang menjadi
rujukan mengenai apa itu pengertian sehat sakit.

Sehat / kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.(UU N0.
23/1992 tentang kesehatan)

Pengertian sakit sendiri adalah suatu proses di mana ada gangguan dan tidak ada kestabilan
antara badan dan mental yang normal. Yang merujuk pada keabnormalan pada kondisi tubuh
yang bisa mengganggu aktifitasnya sehari- hari seperti aktifitas jasmani, rohani maupun
sosial.

2.1 PENGERTIAN SEHAT

Beberapa pengertian sehat diantaranya yaitu :

 WHO, 1947

Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas
dari penyakit atau kelemahan.

Mengandung tiga karakteristik :

a. merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia

b. memandang sehat dalam konteks lingkungan internal ataupun eksternal

c. sehat diartikan sebai hidup yang kreatif dan produktif

Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapai merupakan penyesesuaian, bukan merupakan
suatu keadaan tapi merupakan proses.

Proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapi terhadap
lingkungan sosialnya.
 UU N0. 23/1992 tentang kesehatan

Sehat / kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.(UU N0.
23/1992 tentang kesehatan)

 Pender (1982)

Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan
dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang
kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas
struktural.

 Pepkin's

Suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh yang dapat
mengadakan penyesuaian sehingga tubuh dapat mengatasi gangguan dari luar.

 Zaidin Ali

Kondisi keseimbangan antara status kesehatan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang
memungkinkan orang tersebut hidup secara mandiri dan produktif

 President’s Communision On Health Need Of Nation Stated ( 1953 )

1. Sehat Þ bukan merupakan suatu kondisi, tetapi merupakan penyesuaian, bukan merupakan
suatu keadaan tapi merupakan suatu proses

2. Proses adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka, tetapi terhadap
lingkungan sosialnya.

 Payne ( 1983 )

a. Sehat Þ fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri ( Self Care Resources ) yang
menjamin tindakan untuk perawatan diri ( Self Care Action ) secara adekuat.

b. Self Care Resources Þ mencakup pengetahuan,ketrampilan dan sikap


c. Self Care Action Þ perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlakukan untuk memperoleh,
mempertahankan dan meningkatkan fungsi, psikososial dan spiritual.

 Sehat Menurut Dunn (1959).

Sehat adalah sesuatu kejadian dimana tidak adanya tanda-tanda dan gejala dari penyakit.

1. DEFINISI SEHAT PENDER (1982)

Sehat : Perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan
orang lain (Aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten
sedangkan penyesesuaian diperlukan untuk mempertahankanstabilitas dan integritas
struktural.

2. DEFINISI SEHAT PAUNE (1983)

Sehat : Fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin
tindakanuntuk perawatan diri ( self care Aktions) secara adekual.

Self care Resoureces : encangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Self care Aktions : Perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh,
mempertahan kan dan menigkatkanfungsi psicososial da piritual.

3. DEFINISI SEHAT MENURUT PERSEORANGAN

Pengertian sehat menurut perseorangan dan gambaran seseorang tentang sehat sangat
bervariasi.

Faktor yang mempengaruhi diri seseorang tentang sakit :

1.Status Pekembangan.

Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan merespon terhadap


perubahandalam kesehatan dikatakan dengan usia.

Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tetapi tidak dapat mengungkapkan dan mengatasi.
Pengetahuan perawat tentang status perkembangan individu memudahkan untuk
melaksanakan pengkajian terhadap individu dan membantu mengatisipasi perilaku-perilku
selanjutnya.

2.Pengaruh sosial dan cultural

Masing-masing kultur punya pandangan tentang sehat dan diturunhan dari orang tua keanak-
anak.

Contoh : - Cina : sehat adalah keseimbangan antara Yin dan yang.

- Sosok (ekonomi rendah) flu suatu yang biasa, merasa sehat.

3. Pengalaman masa lalu.

Seseoran dapat mempertimbangkan adanya rasa nyeri / sakit disfungsi (tidak berfungsi)
membantu menentukan definisi seorang tentang sehat.

4. Harapan sesorang tentang dirinya.

Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik maupun
psikososialnya jika mereka sehat.

Faktor lain yang berhubungan dengan diri sendiri.

1.Bagaimana individu menerima dirinya dengan baik / secara utuh.

2.Self Esleem (harga diri), Body Image (gambaran diri), kebutuhan, peran dan kemampuan.

Dapat disimpulkan dari beberapa pengertian sehat di atas maka bahwa kesehatan itu terdiri
dari 3 dimensi yaitu fisik, psikis dan sosial yang dapat diartikan secara lebih positif, dengan
kata lain bahwa seseorang diberi kesempatan untuk mengembangkan seluas-luasnya
kemampuan yang dibawanya sejak lahir untuk mendapatkan atau mengartikan sehat.

2.2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIRI SESEORANG TENTANG SEHAT

 Status perkembangan
- Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan berespon terhadap
perubahan dalam kesehatan dikaitkan dengan usia.

- Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tapi tidak dapat mengungkapkan dan
mengatsainya.

- Pengetahuan perawat tentang status perkembangan individu memudahkan untuk


melaksanakan pengkajian terhadap individu dan membantu mengantisipasi perilaku-perilaku
selanjutnya

 Pengaruh sosiokultural

- Masing-masing kultur punya pandangan tentang sehat yang diturunkan dari orang tua
pada anaknya.

- Contoh : Orang Cina, sehat adalah keseimbangan antara Yin dan YangOrang dengan
ekonomi rendah memandang flu sesuatu yang biasa dan merasa sehat Pengalaman masa lalu

- Seseorang dapat merasakan nyeri/sakit atau disfungsi ( tidak berfungsi ) keadaan


normal karena pengalaman sebelumnya

- Membantu menentukan defenisi seseorang tentang sehat

Harapan seseorang tentang dirinya

- Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik maupun
psikososialnya jika mereka sehat

 FAKTOR LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN DIRI

1. Bagaimana individu menerima dirinya dengan baik

2. Self Esteem. Body Image, kebutuhan peran dan kemampuan

3. Jika ada ancaman : anxiety ( cemas )

2.3 PENGERTIAN SAKIT

Beberapa pengertian sakit ,di antaranya:

 Pepkin's
Suatu kedaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan
gangguan dalam aktivitas sehari-hari baik aktivitas jasmani, maupun rohani maupun sosial

 Kleinman

Gangguan fungsi atau adaptasi dari proses biologi dan psikofisiologis pada seseorang

 Parson

Ketidakseimbangan fungsi normal tubuh manusia termasuk sejumlah sistem biologis dan
kondisi penyesuaian.

Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas termasuk keadaan
organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.(Pemons, 1972)

 Parsors ( 1972 )

Sakit Þ Gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas, termasuk keadaan
organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya

 Baursams ( 1965 )

Seseorang menggunakan tiga criteria untuk menentukan apakah mereka sakit :

- Adanya gejala : naiknya temperatur, nyeri

- Persepsi tentang bagaimana mereka mersakan baik, buruk, sakit

- Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari, bekerja atupun sekolah

 Oxford English Dictionary

Sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana fungsinya
terganggu atau menyimpang.

 Zaidin Ali
Keadaan yang mengganggu keseimbangan status kesehatan biologis, psikologis, sosial dan
spiritual yang mengakibatkan gangguan fungsi tubuh, produktivitas dan kemandirian indivisu
baik secara keseluruhan maupun sebagian.

 Bauman(1965)

Seseoang menggunakan3 kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit :

1. Adanya gejala : Naiknya temperatur, nyeri.

2. Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit.

3. Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja , sekolah.

Penyakit adalah istilah medis yang digambarkansebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang
menghasilkan berkuranya kapasitas.

2.4 PENGERTIAN PENYAKIT

stilah medis yang digambarkan sebgai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan
berkurangnya kapasitas

 Hubungan antara sehat, sakit dan penyakit

Pada dasarnya merupakan keadaan sehat dan sakit

1..Hasil intraksi sesorang dengan lingkungan

2. Sebagai manifestasi keberhasilan/kegagalan dalam berdaptasi dengan lingkungan

3. Gangguan kesehatan : ketidakseimbangan antara factor : Host-Agent-Environment

2.5 HUBUNGAN ANTARA SEHAT DAN SAKIT

Hubungan antara konsep sehat sakit dan penyakit pada dasarnya merupakan keadaan sehat
sakit, yaitu :

1. Hasil interaksi seseorang dengan lingkungan.


2. Sebagai manifetasi keberhasilan / kegagalan dalam beradaptasi dengan lingkungan.

3. Gangguan Kesehatan.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku sehat.

Sehat sakit berada pada sesuatu dimana setiap orang bergerak sepanjang kehidupannya.

1. Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur ke dalam sehat / kesehatan seseorang.

2. Kedudukannya : dinamis, dan bersifat individual.

3. Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan kemauan pada
titik yang lain.

2.6 SAKIT DAN PRILAKU SAKIT

Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, social, perkembangan yang
terganggu. Bukan hanya keadaan terjadinya proses penyakit

Oleh karena itu sakit tidak sama dengan penyakit. Sebagai contoh :

- Seseorang dengan penyakit leukemia yang sedang menjalani pengobatan mungkin


akan mampu berfungsi seperti biasanya.

- Sedangkan dengan seseorang dengan penyakit kanker payudara yang sedang


mempersiapkan diri untuk menjalani operasi mungkin akan merasakan akibatnya pada
dimensi lain, selain dimensi fisik.

Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi: cara seseorang memantau
tubuhnya ; mendefinisikan dan mengintrerprestasikan ; gejala yang dialami; melakukan
upaya penyembuhan dan penggunaan system pelayanan kesehatan.

Seorang individu yang merasa dirinya sedang sakit perilaku sakit bisa berfungsi sebagai
mekanisme koping.

2.7 TAHAPAN SAKIT


menurut Suchman terbagi menjadi 5 tahap yaitu :

a. Tahap Transisi

individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh ; merasa dirinya tidak sehat / merasa
timbulnya berbagai gejala merasa adanya bahaya.

Mempunyai 3 aspek :

- secara fisik : nyeri, panas tinggi.

- Kognitif : interprestasi terhadap gejala.

- Respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan.

Konsultasi dengan orang terdekat : gejala perasaan, kadang-kadang mencoba pengobatan


dirumah.

b. Tahap asumsi terhadap peran sakit (sick Rok).

Penerimaan terhadap sakit.

1. Individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman : menghasilkan peran sakit.

2. Mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain, mengobati sendiri, mengikuti
nasehat teman / keluarga.

Akhir dari tahap ini dapat ditentukan bahwa gejala telah berubah dan merasa lebih buruk.
Individu masih mencari penegasan dari keluarga tentang sakitnya. Rebcana pengobatan
dipenuhi / dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman.

c. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan

- Individu yang sakit : meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri.

3 tipe informasi :

1. Validasi keadaan sakit.

2. Penjelasan tentang gejala yang tidak dimengerti.

3. Keyakinan bahwa mereka akan baik.

- Jika tidak ada gejala : individu mempersepsikan dirinya sembuh, jika ada gejala kembali
pada posisi kesehatan.
d. Tahap ketergantungan

Jika profesi kesehatan menvalidasi (menetapkan) bahwa seseorang sakit : menjadi pasien
yany tergantungan untuk memperoleh bantuan.

Setiap orang mempunyai ketergantungan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.

 Mengkaji kebutuhan ketergantungan pasien di kaitkan dengan tahap


perkembangan.®Perawat
 Support terhadap perilaku pasien yang mengarah pada kemandirian.

e. Tahap Penyembuhan

1.Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembali pada kondisi sebelum sakit.

2. kesiapan fungsi social

3. member pasien untuk berfungsi dengan meningkatkan kemandirian.

4. memberikan harapan dan support.

f. Tingkat Pencegahan

Untuk mengatasi masalah kesehatan termasuk penyakit di kenal tiga tahap pencegahan:

Pencegahan primer: promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan khusus (specific
protection).

1.Pencegahan sekunder: diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt
treatment), pembatasan cacat (disability limitation)

2.Pencegahan tersier: rehabilitasi.

2. Pencegahan primer dilakukan pada masa individu belum menderita sakit, upaya yang
dilakukan ialah:

a. Promosi kesehatan/health promotion yang ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap masalah kesehatan.

b. Perlindungan khusus (specific protection): upaya spesifik untuk mencegah terjadinya


penularan penyakit tertentu, misalnya melakukan imunisasi, peningkatan ketrampilan remaja
untuk mencegah ajakan menggunakan narkotik dan untuk menanggulangi stress dan lain-lain.
3. Pencegahan sekunder dilakukan pada masa individu mulai sakit

a. Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment), tujuan
utama dari tindakan ini ialah

1) mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit menular, dan 2)
untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang sakit dan
mencegah terjadinya komplikasi dan cacat.

b. Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat yang terjadi diatasi,
terutama untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan
terjadinya cacat yang lebih buruk lagi.

4. Pencegahan tersier

a. Rehabilitasi, pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan
sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.

Adapun skema dari ketiga upaya pencegahan itu adalah

2.8 PROSES PERJALANAN PENYAKIT

a. fase sebelum orang sakit: yang ditandai dengan adanya keseimbangan antara agen (kuman
penyakit, bahan berbahaya), host/tubuh orang dan lingkungan dan

b. fase orang mulai sakit: yang akhirnya sembuh atau mati.

Tingkat pencegahan penyakit (sumber: Leavel and clark, 1958)

Promosi kesehatan dilakukan melalui intervensi pada host/tubuh orang misalnya makan
makanan bergizi seimbang, berperilaku sehat, meningkatkan kualitas lingkungan untuk
mencegah terjadinya penyakit misalnya menghilangkan tempat berkembang biaknya kuman
penyakit, mengurangi dan mencegah polusi udara, menghilangkan tempat berkembang
biaknya vektor penyakit misalnya genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya
nyamuk Aedes, atau terhadap agent penyakit seperti misalnya dengan memberikan
antibiotika untuk membunuh kuman.

Perlindungan khusus dilakukan melalui tindakan tertentu misalnya imunisasi atau proteksi
pada bahan industri berbahaya dan bising . Melakukan kegiatan kumur-kumur dengan larutan
flour untuk mencegah terjadinya karies pada gigi. Sedangkan terhadap kuman penyakit
misalnya mencuci tangan dengan larutan antiseptik sebelum operasi untuk mencegah infeksi,
mencuci tangan dengan sabun sebelum makan untuk mencegah penyakit diare.

Diagnosa dini dilakukan melalui proses skrining seperti misalnya skrining kanker payudara,
kanker rahim, adanya penyakit-penyakit tertentu pada masa kehamilan, sehingga pengobatan
dapat dilakukan saat dini dan akibat buruknya dapat dicegah.

Kadang-kadang batas dari ketiga tahap pencegahan itu tidak jelas sehingga ada kegiatan yang
tumpang tindih dapat digolongkan pada perlindungan khusus akan tetapi juga dapat
digolongkan pada diagnosa dini dan pengobatan segera misalnya pengobatan lesi prekanker
pada rahim dapat termasuk pengobatan dini dapat juga perlindungan khusus.

Selain upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier yang dikalangan kesehatan dokter,
perawat dan praktisi kesehatan masyarakat dikenal sebagai lima tingkat pencegahan, juga
dikenal empat tahapan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat, empat
tahapan itu (Rossenberg, Mercy and Annest, 1998) ialah:

1. Apa masalahnya (surveillance)?

2. Identifikasi masalah.

3. apa masalahnya?

4. kapan terjadinya?

5. Dimana?

6. siapa penderitanya?

7. bagaimana terjadinya?

8. kapan hal itu terjadi apakah ada kaitannya dengan musim atau periode tertentu?

9. Mengapa hal itu terjadi (Identifikasi faktor resiko)?

10. Mengapa hal itu lebih mudah terjadi pada orang tertentu, faktor apa yang meningkatkan
kejadian (faktor resiko) dan faktor apa yang menurunkan kejadian (faktor protektif)?

11. Apa yang berhasil dilakukan (evaluasi intervensi). Atas dasar kedua langkah terdahulu,
dapat di rancang upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah,
menanggulangi dengan segera penderita dan melakukan upaya penyembuhan dan
pendampingan untuk menolong korban dan menilai keberhasilan tindakan itu dalam
mencegah dan menanggulangi masalah.
12. Bagaimana memperluas intervensi yang efektif itu (implementasi dalam skala besar).
Setelah diketahui intervensi yang efektif, tindakan selanjutnya bagaimana melaksanakan
intervensi itu di pelbagai tempat dan setting dan mengembangkan sumber daya untuk
melaksanakannya.

2.9 CIRI-CIRI SEHAT DAN SAKIT

 Ciri- ciri sehat

1. Suhu normal 36,5°C – 37,5°C.

2. Tubuhnya sehat bugar dan tidak lemas.

3. Wajahnya berseri, tidak nyeri, emosi stabil

4. Tidak ada gangguan fisik, psikis, maupun sosial.

5. Selalu berfikir positif dan tidak merasa ada gangguan.

6. Mampu melaksanakan segala aktifitas dengan semangat.

 Ciri- ciri sakit

1. Suhu abnormal > 38°C.

2. Tubuhnya lemas, lunglai, letih, dan tidak semangat dalam melakukan segala aktifitas.

3. Wajahnya pucat dan tubuh terasa nyeri.

4. Adanya gangguan fisik, psikis, maupun sosial.

5. Selalu berfikir bahwa dirinya sakit (sugesti dalam dirinya sendiri).

BAB III

PENUTUP
3.I KESIMPULAN

Konsep sehat-sakit adalah konsep yang kompleks dan multi interpretasi, banyak faktor yang
mempengaruhi kondisi sehat maupun sakit. Setiap individu, keluarga, masyarakat maupun
profesi kesehatan mengartikan sehat/sakit secara berbeda tergantung paradigmanya.
Kemampuan kognitif akan membentuk cara berpikir seseorang untuk memahami faktor-
faktor yang berkaitan penyakit dan menggunakan pengetahuan tentang kesehatan dan
penyakit yang dimilikinya untuk menjaga kesehatan sendiri. Faktor emosional juga
mempengaruhi keyakinan terhadap kesehatan dan cara melaksankannya.

3.2 SARAN

Untuk menjaga keadaan kita tetap sehat dan fit berfikirlah yang positif, karena keadaan sakit
dimulai dengan keadaan jasmani, rohani dan sosial yang kurang baik. Sakit bukan saja
karena faktor alam tetapi faktor dari alam bawah sadar kita.

Pengen sehat,

Slalu berfikir yang positif.

DAFTAR PUSTAKA

http://911medical.blogspot.com/2007/06/konsep-sehat-sakit.html

http://portalkesehatanku.blogspot.com/2012/06/pengertian-sakit.html

http://askep-net.blogspot.com/2012/05/pengertian-sehat-sakit.html

http://www.scribd.com/doc/55639140/8/tahapan-sakit-menurut-Suchman

Potter, A. Patricia dan Anne Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC

Soemanto, Wasty. 2006. Psiokologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Foster, George M. 1986. Antropologi Kesehatan. Jakarta: UI-Press

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Susanto, S Astrid. 1988. Komunikasi Dalam Teori dan Prak

Anda mungkin juga menyukai