DISUSUN OLEH :
KELAS : TK 1B
Puji syukur Alhamdulillah senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT. Dengan
limpahan rahmat, taufik serta hidayah-NYA, penulis bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Konsep Sehat Sakit”
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi kita Nabi besar
Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari zaman jahiliyah menuju zaman
Islamiyah, dan semoga di akhir zaman nanti kita mendapatkan syafaat-Nya, AMIN.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kami menyadari atas kekurangan kami dalam
menyusun makalah.Kami mohon maaf dan mohon saran serta kritik yang bersifat
membangun, dengan harapan kedepan lebih baik dan sempurna.Akhirnya dengan harapan
makalah yang masih sederhana dan masih banyak kekurangan ini dapat bermanfaat
khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Konsep Sehat Sakit Dan Hubungannya.................................................................5
2.1 Pengertian Sehat..............................................................................................6
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Diri Seseorang Tentang Sehat...........................8
2.3 Pengertian Sakit...............................................................................................8
2.4 Pengertian Penyakit.........................................................................................9
2.5 Hubungan Antara Sehat Dan Sakit................................................................10
2.6 Sakit Dan Prilaku Sakit..................................................................................11
2.7 Tahapan Sakit...................................................................................................................11
2.8 Proses Perjalanan Sakit..........................................................................................14
2.9 Ciri-Ciri Sehat Dan Sakit.......................................................................................15
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..........................................................................................................................
Saran.............................................................................................................................................
....................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi tertentu, tetapi
sehat harus dipandang sesuatu fenomena yang dinamis. Kesehatan sebagai suatu spektrum
merupakan suatu kondisi yang fleksibel antara badan dan mental yang dibedakan dalam
rentang yang selalu berfluktuasi atau berayun mendekati dan menjauhi puncak
kebahagiaan hidup dari keadaan sehat yang sempurna. Banyak yang menjadi rujukan
mengenai apa itu pengertian sehat sakit.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini “Dilema antara kepentingan individu dan kepentingan
masyarakat” yang terkait dengan pelaksanaan program pendidikan di kampus.
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP SEHAT SAKIT DAN HUBUNGANNYA
Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi tertentu, tetapi
sehat harus dipandang sesuatu fenomena yang dinamis. Kesehatan sebagai suatu
spektrum merupakan suatu kondisi yang fleksibel antara badan dan mental yang
dibedakan dalam rentang yang selalu berfluktuasi atau berayun mendekati dan menjauhi
puncak kebahagiaan hidup dari keadaan sehat yang sempurna. Banyak yang menjadi
rujukan mengenai apa itu pengertian sehat sakit.
Sehat / kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.(UU N0.
23/1992 tentang kesehatan)
Pengertian sakit sendiri adalah suatu proses di mana ada gangguan dan tidak ada kestabilan
antara badan dan mental yang normal. Yang merujuk pada keabnormalan pada kondisi tubuh
yang bisa mengganggu aktifitasnya sehari- hari seperti aktifitas jasmani, rohani maupun
sosial.
WHO, 1947
Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas
dari penyakit atau kelemahan.
Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapai merupakan penyesesuaian, bukan merupakan
suatu keadaan tapi merupakan proses.
Proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapi terhadap
lingkungan sosialnya.
UU N0. 23/1992 tentang kesehatan
Sehat / kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.(UU N0.
23/1992 tentang kesehatan)
Pender (1982)
Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan
dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang
kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas
struktural.
Pepkin's
Suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh yang dapat
mengadakan penyesuaian sehingga tubuh dapat mengatasi gangguan dari luar.
Zaidin Ali
Kondisi keseimbangan antara status kesehatan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang
memungkinkan orang tersebut hidup secara mandiri dan produktif
1. Sehat Þ bukan merupakan suatu kondisi, tetapi merupakan penyesuaian, bukan merupakan
suatu keadaan tapi merupakan suatu proses
2. Proses adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka, tetapi terhadap
lingkungan sosialnya.
Payne ( 1983 )
a. Sehat Þ fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri ( Self Care Resources ) yang
menjamin tindakan untuk perawatan diri ( Self Care Action ) secara adekuat.
Sehat adalah sesuatu kejadian dimana tidak adanya tanda-tanda dan gejala dari penyakit.
Sehat : Perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan
orang lain (Aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten
sedangkan penyesesuaian diperlukan untuk mempertahankanstabilitas dan integritas
struktural.
Sehat : Fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin
tindakanuntuk perawatan diri ( self care Aktions) secara adekual.
Self care Aktions : Perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh,
mempertahan kan dan menigkatkanfungsi psicososial da piritual.
Pengertian sehat menurut perseorangan dan gambaran seseorang tentang sehat sangat
bervariasi.
1.Status Pekembangan.
Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tetapi tidak dapat mengungkapkan dan mengatasi.
Pengetahuan perawat tentang status perkembangan individu memudahkan untuk
melaksanakan pengkajian terhadap individu dan membantu mengatisipasi perilaku-perilku
selanjutnya.
Masing-masing kultur punya pandangan tentang sehat dan diturunhan dari orang tua keanak-
anak.
Seseoran dapat mempertimbangkan adanya rasa nyeri / sakit disfungsi (tidak berfungsi)
membantu menentukan definisi seorang tentang sehat.
Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik maupun
psikososialnya jika mereka sehat.
2.Self Esleem (harga diri), Body Image (gambaran diri), kebutuhan, peran dan kemampuan.
Dapat disimpulkan dari beberapa pengertian sehat di atas maka bahwa kesehatan itu terdiri
dari 3 dimensi yaitu fisik, psikis dan sosial yang dapat diartikan secara lebih positif, dengan
kata lain bahwa seseorang diberi kesempatan untuk mengembangkan seluas-luasnya
kemampuan yang dibawanya sejak lahir untuk mendapatkan atau mengartikan sehat.
Status perkembangan
- Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan berespon terhadap
perubahan dalam kesehatan dikaitkan dengan usia.
- Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tapi tidak dapat mengungkapkan dan
mengatsainya.
Pengaruh sosiokultural
- Masing-masing kultur punya pandangan tentang sehat yang diturunkan dari orang tua
pada anaknya.
- Contoh : Orang Cina, sehat adalah keseimbangan antara Yin dan YangOrang dengan
ekonomi rendah memandang flu sesuatu yang biasa dan merasa sehat Pengalaman masa lalu
- Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik maupun
psikososialnya jika mereka sehat
Pepkin's
Suatu kedaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan
gangguan dalam aktivitas sehari-hari baik aktivitas jasmani, maupun rohani maupun sosial
Kleinman
Gangguan fungsi atau adaptasi dari proses biologi dan psikofisiologis pada seseorang
Parson
Ketidakseimbangan fungsi normal tubuh manusia termasuk sejumlah sistem biologis dan
kondisi penyesuaian.
Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas termasuk keadaan
organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.(Pemons, 1972)
Parsors ( 1972 )
Sakit Þ Gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas, termasuk keadaan
organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya
Baursams ( 1965 )
Sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana fungsinya
terganggu atau menyimpang.
Zaidin Ali
Keadaan yang mengganggu keseimbangan status kesehatan biologis, psikologis, sosial dan
spiritual yang mengakibatkan gangguan fungsi tubuh, produktivitas dan kemandirian indivisu
baik secara keseluruhan maupun sebagian.
Bauman(1965)
Penyakit adalah istilah medis yang digambarkansebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang
menghasilkan berkuranya kapasitas.
stilah medis yang digambarkan sebgai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan
berkurangnya kapasitas
Hubungan antara konsep sehat sakit dan penyakit pada dasarnya merupakan keadaan sehat
sakit, yaitu :
3. Gangguan Kesehatan.
Sehat sakit berada pada sesuatu dimana setiap orang bergerak sepanjang kehidupannya.
1. Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur ke dalam sehat / kesehatan seseorang.
3. Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan kemauan pada
titik yang lain.
Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, social, perkembangan yang
terganggu. Bukan hanya keadaan terjadinya proses penyakit
Oleh karena itu sakit tidak sama dengan penyakit. Sebagai contoh :
Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi: cara seseorang memantau
tubuhnya ; mendefinisikan dan mengintrerprestasikan ; gejala yang dialami; melakukan
upaya penyembuhan dan penggunaan system pelayanan kesehatan.
Seorang individu yang merasa dirinya sedang sakit perilaku sakit bisa berfungsi sebagai
mekanisme koping.
a. Tahap Transisi
individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh ; merasa dirinya tidak sehat / merasa
timbulnya berbagai gejala merasa adanya bahaya.
Mempunyai 3 aspek :
1. Individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman : menghasilkan peran sakit.
2. Mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain, mengobati sendiri, mengikuti
nasehat teman / keluarga.
Akhir dari tahap ini dapat ditentukan bahwa gejala telah berubah dan merasa lebih buruk.
Individu masih mencari penegasan dari keluarga tentang sakitnya. Rebcana pengobatan
dipenuhi / dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman.
- Individu yang sakit : meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri.
3 tipe informasi :
- Jika tidak ada gejala : individu mempersepsikan dirinya sembuh, jika ada gejala kembali
pada posisi kesehatan.
d. Tahap ketergantungan
Jika profesi kesehatan menvalidasi (menetapkan) bahwa seseorang sakit : menjadi pasien
yany tergantungan untuk memperoleh bantuan.
e. Tahap Penyembuhan
1.Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembali pada kondisi sebelum sakit.
f. Tingkat Pencegahan
Untuk mengatasi masalah kesehatan termasuk penyakit di kenal tiga tahap pencegahan:
Pencegahan primer: promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan khusus (specific
protection).
1.Pencegahan sekunder: diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt
treatment), pembatasan cacat (disability limitation)
2. Pencegahan primer dilakukan pada masa individu belum menderita sakit, upaya yang
dilakukan ialah:
a. Promosi kesehatan/health promotion yang ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap masalah kesehatan.
a. Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment), tujuan
utama dari tindakan ini ialah
1) mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit menular, dan 2)
untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang sakit dan
mencegah terjadinya komplikasi dan cacat.
b. Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat yang terjadi diatasi,
terutama untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan
terjadinya cacat yang lebih buruk lagi.
4. Pencegahan tersier
a. Rehabilitasi, pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan
sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.
a. fase sebelum orang sakit: yang ditandai dengan adanya keseimbangan antara agen (kuman
penyakit, bahan berbahaya), host/tubuh orang dan lingkungan dan
Promosi kesehatan dilakukan melalui intervensi pada host/tubuh orang misalnya makan
makanan bergizi seimbang, berperilaku sehat, meningkatkan kualitas lingkungan untuk
mencegah terjadinya penyakit misalnya menghilangkan tempat berkembang biaknya kuman
penyakit, mengurangi dan mencegah polusi udara, menghilangkan tempat berkembang
biaknya vektor penyakit misalnya genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya
nyamuk Aedes, atau terhadap agent penyakit seperti misalnya dengan memberikan
antibiotika untuk membunuh kuman.
Perlindungan khusus dilakukan melalui tindakan tertentu misalnya imunisasi atau proteksi
pada bahan industri berbahaya dan bising . Melakukan kegiatan kumur-kumur dengan larutan
flour untuk mencegah terjadinya karies pada gigi. Sedangkan terhadap kuman penyakit
misalnya mencuci tangan dengan larutan antiseptik sebelum operasi untuk mencegah infeksi,
mencuci tangan dengan sabun sebelum makan untuk mencegah penyakit diare.
Diagnosa dini dilakukan melalui proses skrining seperti misalnya skrining kanker payudara,
kanker rahim, adanya penyakit-penyakit tertentu pada masa kehamilan, sehingga pengobatan
dapat dilakukan saat dini dan akibat buruknya dapat dicegah.
Kadang-kadang batas dari ketiga tahap pencegahan itu tidak jelas sehingga ada kegiatan yang
tumpang tindih dapat digolongkan pada perlindungan khusus akan tetapi juga dapat
digolongkan pada diagnosa dini dan pengobatan segera misalnya pengobatan lesi prekanker
pada rahim dapat termasuk pengobatan dini dapat juga perlindungan khusus.
Selain upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier yang dikalangan kesehatan dokter,
perawat dan praktisi kesehatan masyarakat dikenal sebagai lima tingkat pencegahan, juga
dikenal empat tahapan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat, empat
tahapan itu (Rossenberg, Mercy and Annest, 1998) ialah:
2. Identifikasi masalah.
3. apa masalahnya?
4. kapan terjadinya?
5. Dimana?
6. siapa penderitanya?
7. bagaimana terjadinya?
8. kapan hal itu terjadi apakah ada kaitannya dengan musim atau periode tertentu?
10. Mengapa hal itu lebih mudah terjadi pada orang tertentu, faktor apa yang meningkatkan
kejadian (faktor resiko) dan faktor apa yang menurunkan kejadian (faktor protektif)?
11. Apa yang berhasil dilakukan (evaluasi intervensi). Atas dasar kedua langkah terdahulu,
dapat di rancang upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah,
menanggulangi dengan segera penderita dan melakukan upaya penyembuhan dan
pendampingan untuk menolong korban dan menilai keberhasilan tindakan itu dalam
mencegah dan menanggulangi masalah.
12. Bagaimana memperluas intervensi yang efektif itu (implementasi dalam skala besar).
Setelah diketahui intervensi yang efektif, tindakan selanjutnya bagaimana melaksanakan
intervensi itu di pelbagai tempat dan setting dan mengembangkan sumber daya untuk
melaksanakannya.
2. Tubuhnya lemas, lunglai, letih, dan tidak semangat dalam melakukan segala aktifitas.
BAB III
PENUTUP
3.I KESIMPULAN
Konsep sehat-sakit adalah konsep yang kompleks dan multi interpretasi, banyak faktor yang
mempengaruhi kondisi sehat maupun sakit. Setiap individu, keluarga, masyarakat maupun
profesi kesehatan mengartikan sehat/sakit secara berbeda tergantung paradigmanya.
Kemampuan kognitif akan membentuk cara berpikir seseorang untuk memahami faktor-
faktor yang berkaitan penyakit dan menggunakan pengetahuan tentang kesehatan dan
penyakit yang dimilikinya untuk menjaga kesehatan sendiri. Faktor emosional juga
mempengaruhi keyakinan terhadap kesehatan dan cara melaksankannya.
3.2 SARAN
Untuk menjaga keadaan kita tetap sehat dan fit berfikirlah yang positif, karena keadaan sakit
dimulai dengan keadaan jasmani, rohani dan sosial yang kurang baik. Sakit bukan saja
karena faktor alam tetapi faktor dari alam bawah sadar kita.
Pengen sehat,
DAFTAR PUSTAKA
http://911medical.blogspot.com/2007/06/konsep-sehat-sakit.html
http://portalkesehatanku.blogspot.com/2012/06/pengertian-sakit.html
http://askep-net.blogspot.com/2012/05/pengertian-sehat-sakit.html
http://www.scribd.com/doc/55639140/8/tahapan-sakit-menurut-Suchman
Potter, A. Patricia dan Anne Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC