Anda di halaman 1dari 2

Nama : Deva Bilanti

Nim : PO.71.24.3.20.052
Kelas : TK 2B
MK : Pelayanan KB & Kespro

RESUME

GENDER
 Definisi Gender
merupakan perbedaan yang terlihat antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari
nilai dan tingkah laku. Gender itu berasal dari bahasa latin “GENUS” yang berarti jenis atau
tipe. Gender adalah sifat dan perilaku yang dilekatkan pada laki-laki dan perempuan yang
dibentuk secara sosial maupun budaya.
Perlu diketahui, pengertian gender berbeda dengan pengertian jenis kelamin. Gender
dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana individu yang lahir secara biologis sebagai laki-
laki dan perempuan yang kemudian memperoleh pencirian sosial sebagai laki-laki dan
perempuan melalui atribut-atribut maskulinitas dan feminitas yang sering didukung oleh
nilai-nilai atau sistem dan simbol di masyarakat yang bersangkutan. Lebih singkatnya, gender
dapat diartikan sebagai suatu konstruksi sosial atas seks, menjadi peran dan perilaku sosial.
Menurut Ilmu Sosiologi dan Antropologi, Gender itu sendiri adalah perilaku atau pembagian
peran antara laki-laki dan perempuan yang sudah dikonstruksikan atau dibentuk di
masyarakat tertentu dan pada masa waktu tertentu pula.

BENTUK-BENTUK KETIDAKADILAN GENDER


Ketidakadilan gender kerap terjadi pada individu, keluarga, masyarakat, dan negara.
Ketidakadilan gender kerap dikategorikan dalam lima bentuk yaitu:
1. Bentuk-bentuk Ketidakadilan Gender
Beban Ganda (Beban Ganda)
 Mengerjakan tanggung jawab secara berlebihan, yang seharusnya dapat dilakukan
pembagian tugas antara laki-laki dan perempuan
 Contoh : Seorang istri harus melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak,
mencuci, bekerja, mengasuh anak, melayani kebutuhan suami, dsb, sementara istri
juga bekerja di luar rumah. Sedangkan suami hanya bekerja saja tanpa mengerjakan
tugas rumah tangga (yang umumnya dilakukan istri)
 Tugas-tugas rumah tangga tersebut sebenarnya bisa juga dikerjakan oleh suami

Peminggiran (Marginalisasi)
 Perempuan tidak dapat berkontribusi dalam suatu aspek atau bidang pekerjaan
tertentu karena stereotip tertentu yang melekat cukup lama pada perempuan Contoh :
perempuan adalah individu yang lemah, terlalu perasa, sensitif, cengeng.
 Karena fungsi reproduksi yang dimiliki perempuan, perempuan dianggap akan
menghambat pekerjaan
 Contoh : Pekerjaan yang berkaitan dengan dengan (gedung, jalan, dsb) minim
kontribusi perempuan karena perempuan dianggap lemah secara fisik dan psikologi,
fungsi reproduksi yang dinilai akan menghambat pekerjaan (ketika perempuan hamil
dan menyusui)

Kekerasan (kekerasan)
 Terjadi karena perempuan/laki-laki dianggap lemah dan ditundukkan
 Terjadi karena adanya narasi tubuh perempuan sebagai objek
 Contoh:
1. Kekerasan : dipukul, ditampar
2. Kekerasan : dipegang pada bagian tubuh tertentu (tanpa persetujuan darikorban?)
3. Kekerasan psikologis : ucapan sakit, kata-kata kotor, bentakan, hinaan dan
ancaman

Pelabelan (Stereotipe)
 Pelabelan yang melekat pada jenis kelamin dan berhubungan dengan fungsi dan pada
dasarnya, yang tidak mengandung kebenaran yang mutlak.
 Perempuan : tugas pokoknya adalah memasak, mencuci, mengasuh anak, dan tugas
rumah tangga lainnya.
 Perempuan : lemah, cengeng, perasa, sensitif
 Laki-laki : tugas pokoknya adalah bekerja mencari nafkah
 Laki-laki : tidak boleh menangis, kuat, tidak perasa, galak, tidak rapi.

Diskriminasi
 Tindakan pembedaan karena jenis kelamin, suku, agama, ras.
 Perempuan : Tidak harus tinggi, Harus bisa memasak
 Laki-laki : Harus berpendidikan, Harus bekerja di luar rumah

Anda mungkin juga menyukai