NIM : PO.71.24.3.20.052
TINGKAT : 2B
MK : PELAYANAN KB DAN KESEHATAN REPRODUKSI
2. KB Spiral
Metode lain yang juga banyak digunakan adalah IUD atau KB spiral. IUD yang merupakan
singkatan dari intrauterine device memiliki dua jenis, yaitu IUD tembaga dan IUD hormonal.
IUD adalah alat kontrasepsi yang terbuat dari plastik dan berbentuk huruf T.
Metode kontrasepsi ini digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina.
IUD tembaga akan melepaskan tembaga sebagai pencegah kehamilan. Sementara itu, IUD
hormonal akan melepaskan hormon progestin sintetis dengan cara mengentalkan lendir
serviks untuk membuat sel sperma yang masuk kesulitan berenang dan meraih sel telur.
Selain itu, metode kontrasepsi ini juga menipiskan dinding rahim sekaligus mencegah
terjadinya ovulasi. Anda bisa menggunakan IUD atau KB spiral sebagai metode kontrasepsi
karena tingkat efektivitasnya yang tinggi. Tak hanya itu, metode ini juga tergolong mudah
dilakukan. Pasalnya, Anda tidak perlu mengingat penggunaannya setiap hari. Anda hanya
perlu memasangnya satu kali dan alat ini akan melindungi Anda dari kehamilan hingga
kurang lebih lima tahun lamanya.
Anda hanya perlu memeriksa apakah KB IUD yang Anda gunakan bergeser posisi atau tidak.
Caranya, Anda bisa memeriksa posisi benang IUD secara berkala. Pasalnya, jika posisinya
berubah di dalam rahim, Anda mungkin saja mengalami kebobolan meski telah menggunakan
IUD. Bahkan, Anda juga perlu berhati-hati karena ada kalanya IUD terlepas sendiri.
3. KB suntik
Ada lagi metode kontrasepsi lain yang juga banyak digunakan, yaitu suntik KB yang
tergolong sebagai metode kontrasepsi hormonal. Metode kontrasepsi ini disuntikkan ke dalam
tubuh Anda ini mengandung hormon. Jika suntik KB 3 bulan mengandung hormon progestin,
KB suntik 1 bulan mengandung campuran hormon progestin dan estrogen.Metode kontrasepsi
yang satu ini mencegah kehamilan dengan cara mencegah terjadinya ovulasi. Artinya, indung
telur tidak melepaskan sel telur. Jika tidak ada sel telur pada tuba fallopi, kehamilan pun
hampir tidak mungkin terjadi.
Metode ini juga bekerja dengan cara mengentalkan lendir serviks. Saat lendir serviks
mengental, sel sperma tidak bisa masuk lebih dalam ke rahim, dan pembuahan pun tidak bisa
terjadi.