Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERAWATAN LUKA POST OPRATIF

DISUSUN OLEH :
NAMA : DEVA BILANTI
NIM : PO.71.24.3.20.052
KELAS : TK IB

DOSEN PENGAMPU : MISKIYAH,SKM,M.Kes

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRIODI DIII KEBIDANAN MUARA ENIM
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT. Dengan
limpahan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Perawatan Luka Post Opratif”
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkah kepada Nabi kita Nabi besar Muhammad
SAW, yang telah membimbing kita dari zaman jahiliah menuju zaman Islamiyah, dan
semoga di akhir zaman nanti kita mendapatkan syafaat-Nya, AMIN.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kami menyadari atas kekurangan kami dalam
menyusun makalah. Kami mohon maaf dan mohon saran serta kritik yang bersifat
membangun, dengan harapan ke depan lebih baik dan sempurna. Akhirnya dengan harapan
makalah yang masih sederhana dan masih banyak kekurangan ini dapat bermanfaat
khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.

Muara Enim, 15 Mei 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Perawatan Luka Bersih Dan Angkat Jahitan...........................................................2
2.2 Fase Proses Penyembuhan Luka..................................................................................2
2.3 Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Penyembuhan Luka...........................................4
2.4 Penatalaksanaan Luka dan Perawatannya Dalam Manajemen Perawatan Luka..................6
2.5 Standar Operasional Prosedur (SOP) Perawatan Luka Bersih.....................................7
2.6 Pengangkatan Jahitan Luka..........................................................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................10
3.2 Saran...................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Luka yang sering di temukan adalah luka yang bersih tanpa kontaminasi,misal luka
insisi yang tertutup, luka-luka yang melibatkan saluran kemih, misal cecio caesaria
dibawah sekmen bawah. Oleh karena itu bidan harus pula mengetahui dan terampil
dalam melakukan perawatan luka pasca operasi. Dalam pengkajian luka harus
memperhatikan kondisi klinis ibu, waktu dan tempat operasi serta tampilan perawatan
luka. Keputusan untuk membalut luka kembali juga harus mencakup keputusan apakah
kebersihan luka merupakan tindakan yang di identifikasi. Bila luka perlu di bersihkan
dan dibalut ulang perawatan hrus dilakukan dengan teknik bersih dengan air atau normal
salin. Bila luka tampak terinfeksi perlu dilakukan rujukan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan?
 Apa pengertian luka?
2. Apa fase proses penyembuhan luka?
3. Apa faktor – faktor yang memengaruhi penyembuhan luka?
4. Bagaimana penatalaksanaan luka dan perawatannya dalam manejeman
keperawatan luka?
5. Bagaimana standar oprasional prosedur ( SOP) perawatan luka bersih?
6. Bagaimana pengangkatan jahitan luka?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
 Untuk mengetahui pengertian luka
2. Untuk mengetahui fase proses penyembuhan luka
3. Untuk mengetahui faktor – faktor yang memengaruhi penyembuhan luka
4. Untuk mengetahui penatalaksanaan luka dan perawatannya dalam manejeman
keperawatan luka
5. Untuk mengetahui standar oprasional prosedur (SOP) perawatan luka bersih
6. Untuk mengetahui pengangkatan jahitan luka
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Perawatan Luka Bersih Dan Angkat Jahitan


a. Pengertian Luka
Luka adalah keadaan hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan yang disebabkan
banyak hal atau berbagai faktor. Luka adalah kerusakan kontinuitas jaringan atau kuit,
mukosa mambran dan tulang atau organ tubuh lain. Luka adalah gangguan dari kondisi
normal pada kulit.
Berdasarkan Derajat Kontaminasi :
 Luka bersih Luka bersih adalah luka yang tidak terdapat inflamasi dan infeksi,
yang merupakan luka sayat elektif dan steril dimana luka tersebut berpotensi
untuk terinfeksi. Luka tidak ada kontak dengan orofaring,traktus respiratorius
maupun traktus genitourinarius. Dengan demikian kondisi luka tetap dalam
keadaan bersih. Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.
 Luka bersih terkontaminasi Luka bersih terkontaminasi adalah luka pembedahan
dimana saluran pernafasan, saluran pencernaan dan saluran perkemihan dalam
kondisi terkontrol. Proses penyembuhan luka akan lebih lama namun luka tidak
menunjukkan tanda infeksi. Kemungkinan timbulnya infeksi luka sekitar 3% -
11%.
 Luka terkontaminasi Luka terkontaminasi adalah luka yang berpotensi terinfeksi
spillage saluran pernafasan, saluran pencernaan dan saluran kemih. Luka
menunjukan tanda infeksi. Luka ini dapat ditemukan pada luka terbuka karena
trauma atau kecelakaan (luka laserasi), fraktur terbuka maupun luka penetrasi.
Kemungkinan infeksi luka 10% - 17%.

2.2 Fase Proses Penyembuhan Luka


Penyembuhan Luka Proses penyembuhan luka memiliki 3 fase yaitu fase inflamasi,
proliferasi dan maturasi. Antara satu fase dengan fase yang lain merupakan suatu
kesinambungan yang tidak dapat dipisahkan.
1. Fase Inflamasi Tahap ini muncul segera setelah injuri dan dapat berlanjut sampai
5 hari. Inflamasi berfungsi untuk mengontrol perdarahan, mencegah invasi,
bakteri, menghilangkan debris dari jaringan yang luka dan mempersiapkan
proses penyembuhan lanjutan.
2. Tahap Proliferasi Tahap fibroblast (sel jaringan penyambung) memiliki peran
yang besar dalam fase proliferasi ini berlangsung dari hari ke 6 sampai dengan 3
minggu.
3. Tahap Maturasi Tahap ini berlangsung mulai pada hari ke 21 dan dapat
berlangsung sampai berbulan-bulan dan berakhir bila tanda radang sudah hilang.
Dalam fase ini terdapat remodeling yang merupakan hasil dari peningkatan
jaringan kolagen yang berlebih dan regresi vaskularitas luka.

2.3 Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Penyembuhan Luka


Penyembuhan luka merupakan suatu proses yang kompleks dan dinamis karena
merupakan suatu kegiatan bioseluler dan biokimia yang terjadi saling
berkesinambungan. Proses penyembuhan luka tidak hanya terbatas pada proses
regenerasi yang bersifat lokal saja pada luka, namun dipengaruhi pula oleh faktor
intrinsik dan faktor ekstrinsik.
1. Faktor intrinsik adalah faktor dari penderita yang dapat berpengaruh dalam
proses penyembuhan meliputi : usia, status nutrisi dan hidrasi, oksigenasi dan
perfusi jaringan, status imunologi, dan penyakit penyerta (hipertensi, DM,
Arthereosclerosis)
2. Faktor ekstrinsik adalah faktor yang didapat dari luar penderita yang dapat
berpengaruh dalam proses penyembuhan luka, meliputi : pengobatan, radiasi,
stres, psikologis, infeksi, iskemia dan trauma jaringan.

2.4 Penatalaksanaan Luka dan Perawatannya Dalam Manajemen Perawatan Luka


Penatalaksanaan Luka dan Perawatannya Dalam manajemen perawatan luka ada
beberapa tahap yang dilakukan yaitu evaluasi luka, tindakan antiseptik, pembersihan
luka, penjahitan luka, penutupan luka, pembalutan, pemberian antibiotik dan
pengangkatan jahitan.
1. Evaluasi luka meliputi anamnesis dan pemeriksaan fisik (lokasi dan eksplorasi)
2. Tindakan antiseptik, prinsipnya untuk mensucihamakan kulit. Untuk melakukan
pencucian atau pembersihan luka biasanya digunakan cairan atau larutan
antiseptik
3. Penutupan Luka adalah mengupayakan kondisi lingkungan yang baik pada luka
sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal .
4. Pembalutan, berfungsi sebagai pelindung terhadap
penguapan,infeksi,mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses
penyembuhan, sebagai fiksasi dan efek penekanan yang mencegah
berkumpulnyarembesan darah yang menyebabkan hematom.
5. Pemberian antibiotik, prinsipnya pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik
dan pada luka terkontaminasi atau kotor maka perlu diberikan antibiotik.
6. Pengangkatan jahitan, jahitan diangkat jika fungsinya tidak diperlukan lagi.
Waktu pengankatan jahitan tergantung dari berbagai faktor seperti lokasi, jenis
pengangkatan luka, usia, kesehatan, sikap penderitan dan adanya infeksi.

2.5 Standar Operasional Prosedur (SOP) Perawatan Luka Bersih


Pengertian dari perawatan luka merupakan suatu tindakan penanganan luka yang terdiri
atas membersihkan luka ,menutup dan membalut luka. Sehingga dapat membantu proses
penyembuhan luka. Sehingga terjadi perlindungan luka terhadap kontaminasi
mikroorganisme. Selain itu dalam perawatan luka juga termasuk dalam penggantian
balutan kering, irigasi luka dan perawatan dekubitus.Terdapat beberapa tujuan pokok
yang menjadi alasan utama dari perawatan luka itu sendiri, diantaranya yaitu :
Menjaga luka dari trauma, Imobilisasi luka, Mencegah perdarahan, Mencegah
kontaminasi dari kuman, Mengabsorbsi drainase, Meningkatkan kenyamanan fisik dan
fisiologis. Untuk luka bersih dan tidak terkontaminasi (luka steril) memerlukan
persiapan yang meliputi persiapan alat dan bahan, yang diantaranya adalah :
1. Set ganti balutan steril
2. Sarung tangan steril
3. Dua buah pinset anatomis dan satu buah pinset cirurgis
4. Kassa steril
5. Kom untuk larutan antiseptik
6. Depres
7. Larutan antiseptik (Povidone-Iodine 10%)
8. Gunting Verband Plester
9. Bengkok
10. Tempat sampah infeksius
11. Perlak pengalas
Untuk prosedur pelaksanaan proses penggantian pembalut dilakukan dengan tahapan-
tahapan sebagai berikut :
1. Jelaskan prosedur pada klien tentang langkah-langkah keperawatan
2. Dekatkan alat peralatan yang telah disusun disamping tempat tidur pasien
3. Letakkan bengkok dan tempat sampah
4. Jaga privasi klien dengan menutup tirai disamping pasien
5. Bantu klien untuk mengatur posisi senyaman mungkin
6. Mencuci tangan
7. Gunakan sarung tangan steril
8. Lepaskan plester
9. Angkat balutan menggunakan pinset dan jauhkan permukaan balutan yang kotor
dengan pasien dan letakan pada bengkok.
10. Bila balutan lengket bisa diberikan larutan NaCl 0,9 %
11. Buka sarung tangan dan buka baki instrumen
12. Kenakan sarung tangan steril
13. Observasi luka tanda-tanda infeksi, keadaan jahitan
14. Bersihkan luka dengan povidone iodin 10%
15. Olesi luka dengan povidon iodin 10%
16. Tutup luka dengan kassa steril
17. Fiksasi menggunakan plester
18. Lepaskan sarung tangan
19. Bantu klien pada posisi yang nyaman cuci
20. Mencuci tangan
21. Dokumentasi penggantian balutan termasuk keadaan luka.

2.6 Pengangkatan Jahitan Luka


Pengangkatan jahitan luka adalah mengangkat atau membuka jahitan pada luka yang
dijahit. Jahitan diangkat jika fungsinya sudah tidak diperlukan lagi. Waktu pengangkatan
jahitan tergantung dari berbagai faktor seperti lokasi, jenis pengangkatan luka, usia,
kesehatan, sikap penderita dan adanya infeksi.
yang bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi dari benang dan mencegah
tertinggalnya benang. Mengangkat jahitan luka ini dilakukan pada :
 Luka operasi yang sudah waktunya diangkat.
 Luka pasca bedah yang sudah sembuh.
 Luka infeksi oleh karena jahitan.
Alat-alat yang harus disiapkan untuk mengangkat jahitan adalah :
1. Bak instrument steril yang berisi :
 Pincet cirrugis
 Pincet anatomis
 Gunting angkat jahit
 Kassa steril
 Lidi kapas.
2. Mangkok steril
3. Gunting perban atau plester
4. Bengkok
5. Bensin
6. Larutan H2O2, davlon/lisol atau larutan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan.
7. Obat luka
8. Handscoon steril.
9. Sketzel atau sampiran.
Tahap pelaksanaannya yaitu :
1. Tahap orientasi
 Beri salam.
 Memberitahu dan menjelaskan cara kerja atau prosedur kepada pasien
(informed consent).
2. Tahap pelaksanaan
 Cuci tangan.
 Memasang sketzel atau sampiran.
 Mengatur posisi pasien.
 Mendekatkan alat di dekat pasien atau tempat yang mudah dijangkau.
 Membuka bak instrument.
 Memakai handscoon.
 Membuka balutan dengan menggunakan pinset anatomis dan diletakkan
ke dalam bengkok, bekas plester dibersihkan dengan bensin
menggunakan lidi kapas.
 Mengolesi luka dengan alcohol 70%, kemudian luka di olesi dengan
NaCL atau larutan yang dibutuhkan.
 Mengangkat simpul menggunakan pinset cirrurgis dan benang jahitan
digunting dibawah simpul kemudian ditarik. Bekas benang diletakkan
pada kassa.
 Menekan luka dengan kassa bila ada pus atau nanah. Bila ada bersihkan
dengan H2O2 kemudian dibilas dengan NaCL.
 Luka dikeringkan, ditutup dengan kassa steril dan di plester.
 Alat-alat dibersihkan
 Cuci tangan.
3. Dokumentasi
 Memperhatikan reaksi dan respons pasien.
 Mencatat keadaan luka, bekas jahitan, jumlah jahitan yang diangkat.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perawatan luka operasi merupakan tindakan untuk merawat luka dan melakukan
pembalutan dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi silang ( penyembuhan luka
masuk melalui luka) dan mempercepat proses penyembuhan luka.

3.2 Saran
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan , maka dari itu
saya membutuhkan berbagai masukan-masukan ataupun saran yang bersifat konskruktif
untuk memperbaiki pembuatan makalah selanjutnya.Terimakasih
DAFTAR PUSTAKA

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/4s1keperawatan/.../BAB%20II.pdf
http://www.fkep.unpad.ac.id/2007/07/perawatan-luka/

Anda mungkin juga menyukai