Anda di halaman 1dari 4

Nama: Deva Bilanti

Nim : PO.71.24.3.20.052
Kelas : 1B
MK : Fisiologi

TUGAS MANDIRI

A.Sistem Gerak
Kelainan pada sistem gerak adalahsekelompok penyakit saraf yang
menyebabkan gerakan tubuh menjadi bermasalah, misalnya kesulitan untukbergerak, gerakan
melambat, atau gerakantidak terkontrol. Apa saja penyakit yang dapat menyebabkan masalah
pada sistem gerak? Mari simak penjelasannya di artikel berikut.
Sistem gerak tubuh terdiri dari saraf, otot, dan tulang yang saling bekerja sama dan
terintegrasi satu sama lain untuk menghasilkan gerakan yang bertujuan, seperti berjalan, berlari,
mengambil benda, menulis, atau tersenyum.
Kelainan pada sistem gerak terjadi ketika ada kerusakan atau gangguan pada organ-organ
yang termasuk di dalamnya. Kelainan pada sistem gerak bisa disebabkan oleh berbagai faktor,
seperti:
Faktor genetik.Infeksi.Kerusakan pada otak, seperti stroke.Gangguan atau kerusakan
saraf, termasuk saraf tulang belakang dan saraf tepi.Gangguan metabolisme.Efek samping obat-
obatan tertentu.Keracunan.
Inilah Jenis-Jenis Kelainan pada Sistem Gerak
Ada banyak penyakit yang dapat menyebabkan kelainan pada sistem gerak tubuh, yakni:
1. Myasthenia gravis
Myasthenia gravis menyebabkan melemahnya otot-otot rangka pada tubuh. Penyebabnya
adalah adanya gangguan komunikasi antara sel saraf dengan jaringan otot, sehingga
menyebabkan gerakan tubuh melemah.
Gejala yang muncul bisa berbeda-beda pada tiap penderita, antara lain kesulitan bicara
atau cadel, suara serak, napas pendek, dan kelopak mata turun. Penderita juga bisa mengalami
kesulitan bergerak, seperti bangun dari posisi duduk ke berdiri, mengangkat benda, atau naik-
turun tangga.
Gejala lain yang mungkin muncul ialah kesulitan dalam menunjukkan ekspresi wajah.
Penderita myasthenia gravis biasanya juga mengalami gangguan penglihatan, seperti pandangan
kabur atau ganda, serta kesulitan mengunyah dan menelan.
Umumnya, gejala myasthenia gravis timbul ketika penderitanya beraktivitas dan akan membaik
setelah beristirahat. Gejala penyakit ini dapat muncul secara perlahan dan cenderung memburuk
bila tidak diobati.
2. Tremor
Tremor adalah gerakan gemetar yang terjadi secara berulang tanpa disengaja. Tremor
umumnya terjadi di tangan dan kepala, tapi bisa juga terjadi di bagian tubuh lain, seperti kaki,
perut, dan pita suara.
Meski umumnya tidak mengancam nyawa, tremor dapat menganggu aktivitas sehari-hari.
Orang yang mengalami tremor akan kesulitan untuk melakukan aktivitas atau pekerjaan, seperti
menulis, berjalan, menyuap makanan, atau menggenggam benda.
Tremor disebabkan oleh gangguan pada area otak yang berfungsi mengatur pergerakan
otot. Tremor bisa terjadi tanpa penyebab yang jelas, namun sering kali kondisi ini merupakan
gejala dari suatu penyakit.

3. Penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson terjadi karena tubuh kekurangan zat dopamin yang berperan dalam
mengatur gerakan tubuh. Pada kondisi ini, terdapat kerusakan sel saraf di otak yang
mengakibatkan gerakan tubuh menjadi lambat dan tidak normal.
Ada tiga gejala utama penyakit Parkinson, yakni tremor, gerak tubuh melambat, dan kaku
otot. Gejala lainnya yang mungkin muncul adalah:
Gangguan keseimbangan yang membuat penderita rentan terjatuh dan cedera.Kesulitan
dalam berjalan.Bicara melambat dan tidak jelas.Kesulitan dalam menulis.Susah menelan.Sulit
menahan buang air kecil atau besar.Produksi air liur berlebih.
Penderita penyakit Parkinson juga lebih rentan mengalami depresi, cemas, serta demensia.

4. Distonia
Distonia adalah gangguan yang menyebabkan otot bergerak sendiri tanpa sadar. Gerakan
otot ini dapat terjadi pada salah satu anggota tubuh saja atau seluruhnya. Akibatnya, penderita
distonia memiliki postur tubuh yang aneh dan mengalami tremor.
Penyebab distonia adalah adanya gangguan pada bagian otak yang berfungsi
mengendalikan kecepatan dan koordinasi gerakan tubuh.
Kelainan sistem gerak tubuh ini dapat menimbulkan gejala berupa kedutan, tremor, kram
otot, mata berkedip tanpa kendali, gangguan bicara dan menelan, serta posisi salah satu bagian
tubuh yang tidak normal, misalnya leher miring.

5. Ataksia
Ataksia disebabkan oleh kelainan pada otak kecil dan saraf tulang belakang yang
memengaruhi koordinasi gerakan tubuh. Ataksia menyebabkan seseorang sulit menggerakkan
tubuh dengan mulus dan lancar.
Gejala ataksia meliputi koordinasi gerak tubuh yang buruk, gemetar atau tremor, langkah
kaki yang tidak stabil atau seperti mau jatuh, perubahan cara bicara, sulit bicara dan menelan,
serta gerakan bola mata yang tidak normal. Penderita ataksia juga bisa mengalami gangguan
dalam berpikir atau emosi, serta kesulitan dalam menulis.

6. Chorea
Chorea adalah kelainan saraf otot yang menyebabkan munculnya gerakan tubuh yang
tidak disadari. Penyakit ini ditandai dengan gerakan berulang yang singkat, cepat, dan tidak
terkontrol.
Chorea umumnya terjadi pada wajah, mulut, lengan, tangan, dan kaki. Akibatnya,
penderita mengalami gangguan bicara, kesulitan menelan, lidah sering menjulur, tangan sulit
dikepalkan, hingga gaya berjalan yang aneh.

7. Sklerosis lateral amiotrofik (ALS)


ALS merupakan penyakit degeneratif yang mengganggu fungsi otak dan saraf tulang
belakang. Penderita kondisi ini bisa mengalami kesulitan dalam melakukan beberapa aktivitas,
seperti berbicara, menelan, berdiri, berjalan, dan menaiki tangga. Hingga saat ini, belum
ditemukan pengobatan untuk ALS.
Gejala ALS pada setiap orang bisa berbeda, tergantung pada area sistem saraf yang
mengalami kelainan. Gejala yang mungkin muncul meliputi suara serak, sulit menelan, bicara
tidak jelas, emosi tidak stabil, dan produksi air liur berlebih. Gejala lainnya bisa berupa lemas,
kedutan, sesak napas, hingga penyusutan jaringan otot.
Di samping ketujuh penyakit di atas, masih ada kelainan sistem gerak lainnya yang
umumnya berupa gangguan otot, tulang, dan jaringan ikat. Dua di antaranya yang sering terjadi
adalah tendinitis dan osteoarthritis.
B.POSTUR TUBUH
Postur merupakan posisi ketika seseorang dapat menahan tubuh dengan baik dan benar
saat berdiri dan duduk. Dalam pengertian lain, postur merupakan gabungan atau kombinasi
sendi-sendi tubuh pada suatu waktu. Secara umum, postur tubuh yang benar adalah posisi tubuh
yang memberikan tekanan minimum bagi setiap sendi. Sementara postur tubuh yang salah adalah
posisi tubuh yang meningkatkan tekanan pada sendi.
Dalam banyak kasus, gangguan postur tubuh yang membuat postur tubuh salah pada anak
dan remaja sering kali berkaitan dengan posisi tulang belakang. Hal ini dikarenakan tulang
belakang berperan cukup penting dalam menopang tubuh, termasuk dalam membentuk posisi
tegak, melindungi organ tubuh dan saraf, stabilisasi gerakan tubuh, dan membuat tubuh fleksibel
saat bergerak.
Jenis gangguan postur tubuh
Terdapat beberapa jenis gangguan postur tubuh yang berkaitan dengan tulang belakang, antara
lain:
1. Hiperlordosis, kondisi saat tulang belakang melengkung ke depan secara berlebihan. Biasanya
hiperlordosis memengaruhi punggung bawah dan leher.
2. Hiperkifosis, kondisi saat lengkungan pada punggung atas lebih dari 50 derajat. Penderita
hiperkifosis biasanya memiliki postur tubuh membungkuk.
3. Skoliosis, kondisi saat lengkungan tulang belakang justru menyamping dan menyerupai huruf
S atau C, sehingga tinggi bahu atau pinggulnya tidak sejajar. Seseorang dikatakan skoliosis
ketika sudut lengkungnya lebih dari 10 derajat.

Anda mungkin juga menyukai