Anda di halaman 1dari 13

JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERSALINAN

Disusun oleh :

Nama : DEVA BILANTI

Nim : PO.7124320052

Tingkat : II.B

Dosen pembimbing : SETIAWATI, SST

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

PRODI D-III KEBIDANAN MUARA ENIM

TAHUN AJARAN 2021/2022

1
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA PERSALINAN DI
RSUD¶45 KUNINGAN JAWA BARAT TAHUN 2015

ABSTRAK
Kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses alamiah pada setiap mahluk hidup. Masalah
persalinan terjadi ketika wanita hamil memasuki fase persalinan. Partus lama merupakan salah satu
penyebab kematian ibu sebesar 8% di dunia dan 9% di Indonesia. Faktor lamanya persalinan yang
terjadi pada kala II merupakan fase tersulit dari persalinan, apabila berlangsung terlalu lama akan
timbul gejala – gejala seperti dehidrasi, infeksi, kelelahan ibu serta asfiksia dan kematian janin dalam
kandungan / Intra Uterin Fetal Death. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor
yang berhubungan dengan lama persalinan di RSUD¶45 Kuningan Jawa Barat tahun 2015.
Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan metode survei analitik dimana rancangan
penelitiannya adalah coss sectional. Sampel dalam penelitian ini dengan melakukan pemilihan tidak
berdasarkan peluang (non-probability sampling).Pengumpulan data dilakukan dengan mendapatkan
data secara primer yaitu dengan kuesioner dan data sekunder dengan melihat file observasi lembar
partograf. Analisis data dilakukan dengan cara analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square
dan multivariat dengan menggunakan regresi logistik.
Hasil penelitian berdasarkan analisis bivariat yang terdapat hubungan dengan lama persalinan adalah
aktivitas fisik rumahtangga (83,7%), aktivitas fisik olahraga (85,4%), kekuatan ibu (power)(84,1%),
penumpang (passanger)(68,7%), posisi (position) (64,5%), psikologi (physicologi) (82,1%),
pendidikan (85,7%) dan paritas ibu (85,1%). Untuk hasil analisis multivariat variabel yang dominan
dengan lama persalinan adalah variabel psikologi (phsycology) dengan nilai OR sebesar 3,443. Yang
berarti variabel psikologi memiliki peluang sebesar 3,443 kali dibandingkan dengan variabel yang lain
terhadap lama persalinan.
Simpulan : terdapat hubungan antara aktivitas fisik rumahtangga, aktivitas fisik olahraga, kekuatan ibu
(power),penumpang (passanger), posisi (position), psikologi (physicologi), paritas dan pendidikan
terhadap lama persalinan. Faktor yang paling dominan terhadap lama persalinan adalah psikologis
(physicologi)

Kata kunci : ibu bersalin, lama persalinan

PENDAHULUAN
Mortalitas dan morbiditas pada wanita
hamil dan bersalin merupakan masalah besar

2
di negara berkembang.Masa persalinan aman untuk kehamilan dan persalinan, bila
merupakan periode kritis bagi seorang calon ditinjau dari kejadian kematian maternal,
ibu.Masalah komplikasi dan adanya faktor paritas tinggi (lebih dari 3 anak) mempunyai
penyulit, menjadi faktor risiko terjadinya angka kejadian lebih tinggi daripada paritas
kematian ibu. Waktu kritis terjadinya rendah (mempunyai 1 anak)
kematian maternal 100 kali pada hari pertama (Winkjosastro,2011) pengalaman melahirkan
dan 30 kali pada hari kedua post partum. yang tidak menyenangkan, akan memberikan
Masalah persalinan terjadi ketika wanita hamil dampak pada persalinan berikutnya, sedangkan
memasuki fase persalinan, lamanya persalinan pada wanita yang pertama mengalami hamil,
yang terjadi pada kala II merupakan fase biasanya menjelang persalinan akan di hantui
tersulit dari suatu persalinan, sehingga apabila oleh mitos seputar nyeri persalinan.
berlangsung terlalu lama akan menimbulkan Rendahnya pendidikan seorang ibu
gejala – gejala seperti dehidrasi, infeksi, dikaitkan dengan kemiskinan, kebodohan serat
kelelahan ibu serta asfiksia dan kematian janin kurangnya pengetahuan tentang pentingnya
dalam kandungan / Intra Uterin Fetal Death. menjaga kehamilan dan persiapan persalinan
Yang berhubungan dengan proses persalinan merupakan faktor sosial budaya yang ikut
adalah 5P¶ Power (kekuatan ibu saat berperan dalam tingginya angka kematian
mengedan), Passage way (jalan lahir), maternal (Winkjosastro,2011) , kurangnya
Passanger (janin, placenta dan selaput informasi akan berdampak buruk pada jalannya
ketuban), Position (posisi letak janin dan ibu), kehamilan dan persalinan, banyak wanita hamil
dan Psychologic (psikologi ibu) tidak mengerti tentang tandatanda bahaya
(Mochtar,2012) kehamilan maupun persalinan. Hasil penelitian
Secara psikologis wanita hamil merasa yang dilakukan oleh Wenna Ismeli, dkk, bahwa
takut tentang hal yang sudah jelas ataupun rata-rata lama kala II primipara yang senam
yang belum jelas tentang mitos persalinan, hamil adalah 20.56 menit dan tidak senam
sehingga menimbulkan perasaan bahwa hamil adalah 47,50 menit dengan beda rata-rata
nantinya tidak akan mampu mengatasi sebesar 26,944 menit. Dampak dari persalinan
masalah, diantaranya adalah rasa nyeri pada lama terutama saat memasuki kala II
saat kontrasi, ketegangan, serta hiperventilasi. (prolonged active phase) adalah terjadinya
Selain 5P¶ yang disebutkan diatas, penolong asfiksia pada bayi baru lahir (BBL). RSUD¶45
persalinan (Physician) mempunyai pengaruh Kuningan dalam kurun waktu 2013 hingga
besar dalam proses persalinan, dukungan bulan April 2015, kejadian persalinan
moril yang diberikan sehingga wanita hamil pervaginam lebih banyak jumlahnya daripada
merasa aman dan nyaman. (Winkjosastro, section caesaria, tetapi kejadian persalinan
2011) dengan komplikasi masih tinggi, persalinan
Faktor lain yang mempengaruhi spontan normal letak belakang kepala masih
persalinan antara lain umur. Umur reproduksi sangat sedikit sekali, penolong persalinan untuk
yang sehat adalah 20-35 tahun, kematian tindakan section caesaria yang melakukan
maternal pada wanita hamil dan melahirkan dokter spesialis kandungan, persalinan dengan
pada usia dibawah 20 tahun ternyata 2-5 kali komplikasi dengan tindakan vaccum extraksi
lebih tinggi dari kematian maternal pada usia (VE) dilakukan oleh dokter spesialis kandungan
20-29 tahun, kematian maternal meningkat dan dokter umum yang telah mengikuti
kembali sesudah usia 30-35 tahun, pada pelatihan, sedangkan persalinan spontan selain
wanita multipara membutuhkan kerja uterus itu seperti: presentasi bokong, ketuban pecah
yang lebih berat dibanding dengan primirapa dini (KPD), dystocia, sebagian ditolong oleh
akan tetapi tetapi hal tersebut dapat diatasi tenaga bidan.
dengan melakukan aktifitas fisik berolah raga Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
ataupun kegiatan sehari-hari. untuk mengetahui fakor-faktor yang
Selain umur, jumlah anak (paritas) yang berhubungan dengan lama persalinan di
dilahirkan juga berpengaruh terhadap RSUD¶45 Kuningan tahun 2015.
persalinan, paritas 2-3 merupakan paritas paling

3
BAHAN DAN METODE diakhiri dengan tindakan SC di RSUD¶45
Jenis penelitian ini menggunakan Kuningan mulai bulan Agustus 2015 dengan
kuantitatif dengan metode survei analitik melihat lama persalinan. Data yang digunakan
dimana rancangan penelitiannya adalah coss menggunakan data primer diperoleh malalui
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah wawancara dengan menggunakan kuesioner
seluruh ibu post partum yang melahirkan di pada ibu dan data sekunder diperoleh dari data
RSUD¶45 Kuningan pada bulan Agustus 2015 register persalinan dan observasi lembar
yang berjumlah 215 orang dan memenuhi partograf, adapun langkah-langkah
kriteria inklusi sebagai berikut: pengumpulan data sebagai berikut :
Kriteria Inklusi 1. Melakukan pendataan ibu pasca
1. Terdata di medical record RSUD¶45 melahirkan (post partum)
Kuningan. 2. Menetapkan subjek penelitian atau
2. Berusia 20- 40 tahun. populasi dan sampelnya
3. Persalinan secara pervaginam 3. Melakukan pengumpulan data, observasi
normal/spontan dan pengukuran terhadap variabel yang
4. Persalinan pervaginam dengan tindakan akan diteliti
(vaccum ectracsi (VE) maupun dengan 4. Setelah data diperoleh peneliti melakukan
manual aidpada presentasi bokong) pengolahan dan menganalisis data dengan
5. Persalinan kala II yang diakhiri dengan cara membandingkan variabel-variabel
tindakan SC Kriteria Ekslusi: yang akan diteliti.
1. SC elektif/yang direncanakan Dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner (questioner) yaitu daftar pertanyaan
2. Mempunyai riwayat penyulit persalinan
yang diberikan kepada orang lain (responden)
(panggul sempit, riwayat SC >2 kali)
yang bersedia memberikan respon sesuai
3. Terdapat riwayat penyakit sitematik yang dengan permintaan pengguna. (Riduwan,
memperberat kehamilan maupun 2002), di lakukan dengan wawancara oleh
persalinan ( Jantung, Paru, Hipertensi, petugas kesehatan (bidan dan perawat) dan
Diabetes Mellitus) menggunakan lembar observasi partograf pada
Jumlah sampel yang akan diteliti saat proses persalinan. Sedangkan data yang
sebanyak 81 responden, tetapi dalam diambil dari medical record RSUD.45
pelaksanaan penelitian dilapangan, peneliti Kuningan adalah data tentang persalinan,
memperoleh responden sebanyak 87 jumlah persalinan primipara dan multipara yang
responden. Lebih sedikit dari jumlah yang melahirkan secara pervaginam baik secara
diharapkan, adapun ke 6 responden diperoleh normal maupun dengan tindakan (VE, manual
karena sesuai dengan kriteria inklusi sehingga aid) dan persalinan dengan SC setelah melalui
harapan peneliti semakin banyak sample akan proses persalinan. Berdasarkan hasil dari
menghasilkan hasil yang lebih akurat. Cara ujivalidasi product moment kegiatan aktivitas
pengambilan sampel dalam penelitian ini fisik rumahtangga pada setiap item pernyataan
dengan melakukan pemilihan tidak kuesioner penelitian yang disusun dalam
berdasarkan peluang (non-probability jumlah item 68 item dengan menggunakan
sampling) yaitu memilih responden (corrected item-total correlation) terhadap 20
berdasarkan kepada pertimbangan responden ibu nifas 2 di ruang Dahlia RSUD 45
subyektifnya, bahwa responden tersebut dapat Kuningan , hasilnya nilai r hitung tiap butir
memberikan informasi yang memadai untuk pertanyaan bernilai positif dan lebih besar
menjawab pertanyaan penelitian. Responden terhadap r tabel (corrected item-total
dalam penelitian ini adalah ibu post partum correlation) 65 item pertanyaan dari variabel
yang melahirkan secara normal/spontan dikatakan valid, dan 3 item pertanyaan tidak
pervaginam maupun secara tindakan (VE, valid. Pertanyaan tidak
manual aid) dan persalinan kala II yang

4
valid oleh peneliti dibuang/ tidak disimpulkan bahwa kontruk setiap variabel digunakan.Hasil
cronbach alpha untuk bersifat reliable
konstruk sebesar 0,858 diatas 0,600,

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL

Tabel 1 : Hasil
analisis Bivariat Lama Persalinan OR p
Total
>18 jam < 18 Jam (95% CI) value
Variabel
No

N % N % N %

1 Aktivitas fisik
rumah tangga
Tidak Rutin 41 83,7 8 16,3 49 100 9,8(3,6-27,1) 0,001
Rutin 13 34,2 25 65,8 38 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
2 Aktivitas fisik
Olahraga
Tidak teratur 41 85,4 7 14,6 48 100 11,7(4,1-33,2) 0,001
Teratur 13 33,3 26 66,7 39 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
3
Kekuatan Ibu

meneran (power)
Kurang baik 37 84,1 7 15,9 44 100 8,1 (2,9-22,3) 0,001
Baik 17 39,5 26 60,5 43 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
4 Jalan lahir
(passage way)
Kepala masih
tinggi 9 56,2 7 43,8 16 100 0,7(0,2-2,2) 0,806
Kepala sudah
masuk PBP 45 63,4 26 36,6 71 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
5 Penumpang bayi,
ketuban, plasenta
(passanger)
Kurang baik 46 68,7 21 31,3 67 100 3,2(1,2-9,2) 0,040
Baik 8 40,4 12 60,0 20 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
6
Posisi ibu
meneran
(position)
Kurang baik 17 65,4 9 34,6 26 100 1,2(0,5-3,2) 0,861
Baik 37 60,7 24 39,3 61 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
7
Psikologi Ibu
(Physicologi)
Kurang baik 46 82,1 10 17,9 56 100 13,2(4,6-30,0) 0,001
Baik 8 25,8 23 74,2 31 100

5
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
8 Penolong
(Physician)
Dokter 18 62,1 11 37,9 29 100 1,0(0,4-2,5) 1,000
Bidan 36 62,1 22 37,9 58 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
9
Umur Ibu
< 20 tahun dan >
35tahun 21 61,8 13 38,2 34 100 0,9(0,4-2,4) 1,000
20 tahun – 35
tahun 33 62,3 20 37,7 53 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
10
Pendidikan Ibu
Tamat SD-SMP 42 85,7 7 14,3 49 100 13,0(4,5-37,2) 0,001
Tamat SMU-PT 12 31,6 26 68,4 38 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
11
Paritas Ibu
Multipara 40 85,1 7 14,9 47 100 10,6(3,7-29,8) 0,001
Primipara 14 35,0 26 65,0 40 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
Sumber : Hasil penelitian 2015 persalinan > 18 jam . Dari angka tersebut
Dari 49 ibu pada masa kehamilan yang dapat dikatakan bahwa presentasi kejadian
aktivitas fisik rumahtangganya secara tidak lama persalinan > 18 jam pada ibu yang pada
rutin, terdapat 41 (83,7%) persalinan dengan saat kehamilan melakukan aktivitas fisik
lama > 18 jam , sedangkan dari 38 ibu yang olahraga tidak tertatur lebih tinggi dari pada
melakukan aktivitas secara rutin saat ibu yang pada saat hamil melakukan aktivitas
kehamilan 13 (34,2%) persalinan dengan lama fisik olahraga secara teratur. Selanjutnya hasil
> 18 jam. Dari angka tersebut dapat dikatakan analisis Odd Ratio (OR) sebesar 11,7. Dapat
bahwa presentasi kejadian persalinan dengan diartikan ibu yang pada saat kehamilan
lama > 18 jam pada ibu yang pada saat aktivitas rumah tangga tidak teratur
kehamilan melakukan aktivitas fisik kemungkinan 11,7 kali lebih besar akan
rumahtangga secara tidak rutin lebih tinggi melahirkan dengan lama persalinan > 18 jam.
dari pada ibu yang pada saat hamil melakukan Hasil analisa dari p-value aktivitas fisik
aktivitas fisik rumahtangga secara rutin . olahraga (0,001) lebih kecil dari 0,05 (p
Selanjutnya hasil analisis Odd Ratio (OR) <0,05) maka terdapat hubungan antara
sebesar 9,8, dapat diartikan ibu yang pada saat aktivitas fisik olahraga dengan lama
kehamilan aktivitas rumah tangga secara tidak persalinan
rutin kemungkinan 9,8 kali lebih besar akan Dari 44 ibu yang memiliki kekuatan
melahirkan dengan persalinan dengan lama > (power) pada saat mengedan kurang baik,
18 jam. terdapat 37 (84,1%) dengan lama persalinan >
Hasil analisis dari p-value aktivitas fisik 18 jam , sedangkan dari 43 ibu yang memiliki
rumahtangga (0,001) lebih kecil dari 0,05 (p kekuatan (power) mengedan baik 17 (39,5%)
<0,05) maka terdapat hubungan antara dengan lama persalinan > 18 jam. Dari angka
aktivitas fisik rumahtangga dengan lama tersebut dapat dikatakan bahwa presentasi
persalinan kejadian lama persalinan > 18 jam pada ibu
Dari 48 ibu pada masa kehamilan yang yang memiliki kekuatan mengedan kurang
aktivitas olahraga tidak teratur, terdapat 41 baik lebih tinggi dari pada ibu yang meiliki
(85,4%) lama persalinan> 18 jam , sedangkan kekuatan mengedan baik.Selanjutnya hasil
dari 39 ibu yang melakukan aktivitas tertatur analisis Odd Ratio (OR) sebesar 8,1, dapat
saat kehamilan terdapat 13 (33,3%) lama diartikan ibu yang pada memiliki kekuatan

6
mengedan kurang baik 8,1 kali lebih besar dengan lama persalinan> 18 jam , sedangkan
akan melahirkan dengan lama persalinan > 18 dari 61 ibu yang pada saat persalinan dengan
jam Hasil analisa dari p-valuekekuatan ibu posisi baik 37 (60,7%) dengan persalinan > 18
(power) (0,001) lebih kecil dari 0,05 (p <0,05) jam. Dari angka tersebut dapat dikatakan
maka terdapat hubungan antara kekuatan ibu bahwa presentasi kejadian dengan persalinan>
(power) dengan lama persalinan 18 jam pada ibu yang pada saat persalinan
Dari 16 ibu yang saat melahirkan dengan posisi kurang baiklebih tinggi dari
kepala masih tinggi , terdapat 9 (56,2 %) pada ibu yang pada saat persalinan dengan
dengan lama persalinan > 18 jam, sedangkan posisi baik. Selanjutnya hasil analisis Odd
dari 71 ibu yang saat persalinan kepala sudah Ratio (OR) sebesar 1,2, dapat diartikan ibu
masuk pintu bawah panggul (PBP), 45 (63,4 yang pada saat persalinan dengan posisi
%) dengan lama persalinan> 18 jam . Dari kurang baik 1,2 kali lebih besar akan
angka tersebut dapat dikatakan bahwa melahirkan dengan lama persalinan > 18 jam.
presentasi kejadian persalinan dengan lama > Hasil analisa dari p-value posisi ibu (0,861)
18 jam pada ibu yang pada saat persalinan lebih besar dari 0,05 (p<0,05) maka tidak
kepala sudah masuk PBP lebih tinggi dari ibu terdapat hubungan antara posisi ibu saat
yang saat persalinan kepala masih tinggi. melahirkan dengan lama persalinan
Selanjutnya hasil analisis Odd Ratio (OR) Dari 56 ibu pada saat persalinan dengan
sebesar 0,7, dapat diartikan ibu yang pada saat psikologi kurang baik, terdapat 46 (82,1%)
persalinan kepala sudah masuk PBP 0,7 kali dengan lama persalinan > 18 jam, sedangkan
lebih besar akan melahirkan dengan lama dari 31 ibu yang pada saat persalinan dengan
persalinan > 18 jam. Hasil analisa dari p- psikologi baik8 (25,8%) dengan lama
value jalan lahir (0,806) lebih besar dari 0,05 persalinan > 18 jam. Dari angka tersebut dapat
(p <0,05) maka tidak terdapat hubungan dikatakan bahwa presentasi kejadian lama
antara jalan lahir (passage way) dengan lama persalinan > 18 jam pada ibu yang pada saat
persalinan persalinan dengan psikologi kurang baik lebih
Dari 67 ibu pada saat persalinan tinggi dari pada ibu yang pada saat persalinan
memiliki penumpang (passanger) kurang dengan psikologi baik. Selanjutnya hasil
baik, terdapat 46 (68,7%) dengan lama analisis Odd Ratio (OR) sebesar 13,2 , dapat
persalinan > 18 jam, sedangkan dari 20 ibu diartikan ibu yang pada saat persalinan
yang pada saat persalinan memilki dengan psikologi kurang baik 13,2kali lebih
penumpang (passanger) baik 8 (40,4%) besar akan melahirkan dengan lama persalinan
dengan lama persalinan > 18 jam. Dari angka > 18 jam. Hasil analisa dari p-value psikologi
tersebut dapat dikatakan bahwa presentasi ibu (0,001) lebih kecil dari 0,05 (p <0,05)
kejadian lama persalinan > 18 jam pada ibu maka terdapat hubungan antara psikologi ibu
yang pada saat persalinan memiliki (physicologi) dengan lama persalinan
penumpang (passanger) kurang baik lebih Dari 29 ibu pada saat persalinan yang
tinggi dari pada ibu yang pada saat persalinan ditolong dokter , terdapat 18 (62,1%) dengan
memilki penumpang (passanger) lama persalinan > 18 jam, sedangkan dari 58
baik.Selanjutnya hasil analisis Odd Ratio ibu yang pada saat persalinan dengan ditolong
(OR) sebesar 3,2, dapat diartikan ibu yang bidan 36 (62,1%) dengan lama persalinan >
pada saat persalinan memiliki penumpang 18 jam . Dari angka tersebut dapat dikatakan
(pasanger) kurang baik 3,2 kali lebih besar bahwa presentasi kejadian persalinan dengan
akan melahirkan dengan lama persalinan > 18 lama > 18 jam pada ibu yang pada saat
jam. Hasil analisa dari p-value penumpang persalinan dengan penolong dokter lebih
(passanger) (0,001) lebih kecil dari 0,040 (p tinggi dari pada ibu yang pada saat persalinan
<0,05) maka terdapat hubungan antara denganpenolong bidan. Selanjutnya hasil
penumpang (passanger) dengan lama analisis Odd Ratio (OR) sebesar 1,0, dapat
persalinan diartikan ibu yang pada saat persalinan
Dari 26 ibu pada saat persalinan dengan dengan dokter 1,0 kali lebih besar akan
posisi kurang baik , terdapat 17 (65,4%) melahirkan dengan persalinan dengan lama >

7
18 jam. Hasil analisa dari p-value penolong 10,6kali lebih besar akan melahirkan
persalinan (1,000) lebih besar dari 0,05 (p dengan lama persalinan> 18 jam. Hasil
<0,05) maka tidak terdapat hubungan antara analisa dari p-value paritas ibu (0,001)
penolong (physician) dengan lama persalinan lebih kecildari 0,05 (p <0,05) maka
Dari 34 ibu melahirkan yang berumur terdapat hubungan antara paritas ibu
<20 tahun dan >35 tahun, terdapat 21 (61,8%) dengan lama persalinan.
dengan lama persalinan > 18 jam, sedangkan Setelah dilakukan analisis bivariat
dari 53 ibu yang berumur 20 – 35 tahun, 33 peneliti membuat pemodelan analisis
(62,3%) dengan lama persalinan > 18 jam. multivariat.Terdapat 11 variabel
Dari angka tersebut dapat dikatakan bahwa independen dimana yang lolos seleksi
presentasi kejadian lama persalinan > 18 jam bivariat ada 7 variabel dimana ke 7
pada ibu yang pada saat persalinan dengan variabel ini bisa dilanjutkan kedalam
umur antara 20-35 tahun lebih tinggi dari pada pemodelan multivariat. Dan hasil akhir
ibu yang pada saat persalinan berumur <20 dari pemodelan ini dijelaskan pada tabel
tahun dan > 35 tahun. Selanjutnya hasil dibawah:
analisis Odd Ratio (OR) sebesar 0,9 dapat
diartikan ibu yang berumur antara 20 – 35 Tabel.2 Model V Analisis
tahun 0,9kali lebih besar akan melahirkan Multivariat Variabel aktivitas
dengan lama persalinan > 18 jam. Hasil fisik olahraga, kekuatan ibu
analisa dari p-value umur ibu (1,000) lebih (power), dan psikologi
besar dari 0,05 (p <0,05) maka tidak terdapat (physicologi) dengan lama
hubungan antara umur ibu dengan lama Persalinan di RSUD¶45 Kuningan
persalinan tahun 2015
Dari 49 ibu melahirkan yang
Variabe B Wal OR 95.0% C.I pvalu
berpendidikan SD - SMP, terdapat 42 (85,7%) l d e
dengan lama persalinan > 18 jam, sedangkan Aktivita
dari 38 ibu yang berpendidikan SMU - PT, 12 s fisik 0.20
1.292 0.155
2.02 0
( 31,6%) dengan lama persalinan > 18 jam. olahraga 0.676
1
0.509
Dari angka tersebut dapat dikatakan bahwa 1.91 0.68
presentasi kejadian lama persalinan> 18 jam Power 0.929 2.532 9.430 0.166
7 0
pada ibu yang berpendidikan SD – SMP lebih Physicol
6.74 1.35
tinggi dari pada ibu yang berpendidikan SMU o 1.236 3.443 8.756 0.009
2 4
–PT. Selanjutnya hasil analisis Odd Ratio gi
(OR) sebesar 13,0 dapat diartikan ibu yang Sumber : Hasil penelitian
berpendidikan SD-SMP 13,0 kali lebih besar Dari analisa multivariat pada tabel 2
akan melahirkan dengan lama persalinan > 18 pemodelan terakhir menunjukkan bahwa
jam. Hasil analisa dari p-value pendidikan variabel yang berhubungan secara
(0,001) lebih kecil dari 0,05 (p <0,05) maka bermakna dengan lama persalinan adalah
terdapat hubungan antara pendidikan ibu variabel phsycology (0,009). Sedangkan
dengan lama persalinan nilai OR pada variabel phsycology sebesar
Dari 47 ibu dengan multipara, 3,443. Dan variabel ini merupakan variabel
terdapat 40 (85,1%) dengan lama yang dominan terhadap lama persalinan.
persalinan > 18 jam, sedangkan dari 40
ibu dengan primipara14 ( 35,0 %) PEMBAHASAN
dengan lama persalinan> 18 jam. Dari
angka tersebut dapat dikatakan bahwa 1. Hubungan Aktivitas fisik rumah
presentasi kejadian lama persalinan > 18 tangga dengan lama Persalinan
jam pada ibu dengan multipara lebih tinggi Berdasarkan hasil analisis data dari 49
dari pada ibu dengan primiparaSelanjutnya ibu pada masa kehamilan yang aktivitas fisik
hasil analisis Odd Ratio (OR) sebesar 10,6 rumahtangganya tidak rutin, terdapat 41
dapat diartikan ibu dengan multipara

8
(83,7%) dengan lama persalinan > 18 jam. persediaan energi yang memadai. Energi yang
Sedangkan dari 38 ibu yang melakukan dibutuhkan tubuh ketika melakukan aktivitas
aktivitas fisik rumahtangga dengan rutin saat olahraga yang diproduksi dalam mitokondria.
kehamilan 13 (34,2%) dengan lama persalinan Proses katabolisme, metabolisme serta reaksi
> 18 jam. Hal ini disebabkan selain fakta, oksidasi sel terjadi dalam mitokondria. Reaksi
bahwa akhir-akhir ini memang terdapat dalam mitokondria ini akan menghasilkan
kecenderungan wanita yang terus memilih energi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam
tetap beraktivitas meski usia kehamilan sudah melakukan aktivitasnya.Salah satu faktor
tua tetapi dengan menggunakan perangkat penyebab kurangnya aktivitas fisik olahraga
rumah tangga serba otomatis/mesin. Pada saat hamil karena wanita hamil terutama
tahun 50 sampai 80 an lebih sering dilakukan dalam hal olahraga, merupakan masalah
secara manual di banding sekarang. Berbagai kontroversi dengan pengertian perlu di
peralatan rumah tangga seperti mesin cuci, pertimbangkan, olahraga mutlak harus
transportasi seperti mobil dan alat modern dikurangi.
lainnya, membuat hidup semakin mudah dan 3. Hubungan Kekuatan ibu mengedan
tidak terlalu mengandalkan fisik lagi. Faktor (power) dengan lama Persalinan
lainnya adalah masih kuatnya mitos Berdasarkan analisis data dari 44 ibu
dimasyarakat yang mengatakan wanita hamil yang memiliki kekuatan (power) pada saat
tidak boleh bekerja berat dan harus lebih mengedan kurang baik, terdapat 37 (84,1%)
banyak istirahat supaya tidak mengganggu dengan lama persalinan > 18 jam, sedangkan
kehamilannya, menurut Dr. Kathleen dari 43 ibu yang memiliki kekuatan (power)
Vaughan yang dikutip oleh Brayshaw, mengedan baik 17 (39,5%) dengan lama
menggambarkan ia melakukan studi terhadap persalinan > 18 jam.Hal ini sesuai teori
wanita hamil yang banyak menghabiskan bahwa kekuatan his dan mengejan mendorong
waktu dan melakukan kegiatan menonton atau janin kearah bawah, dan menimbulkan
kehidupan tidak aktif, dan menunjukan kerenggangan yang bersifat pasif.Kekuatan
kelompok ini kerap mengalami kesulitan pada his menimbulkan putaran paksi dalam,
saat persalinan, ia menghitung ulang penurunan kepala atau bagian terendah,
sekelompok wanita di kepulauan Hebride menekan serviks dimana terdapat fleksus
yang mengalami persalinan sulit walaupun frankenhauser, sehingga terjadi reflek
mereka sehat dan penduduk Kashmir yang mengejan. Kedua kekuatan his dan reflex
sebagian besar penduduknya adalah wanita mengejan makin mendorong bagian terendah
nelayan dan berladang, menunjukan sehingga terjadilah pembukaan pintu, dengan
persalinan berjalan lebih lancar. Cara wanita crowning dan penipisan perinieum.
memanfaatkan tubuhnya dalam aktifitas Selanjutnya kekuatan his dan reflex mengejan
sehari-hari, dianggap memegang pengaruh menyebabkan ekspulsi kepala, sehingga
penting sebelum, selama, dan setelah berturut-turut lahir ubun-ubun besar, dahi,
persalinan (Brayshaw,2008). muka dan badan seluruhnya.Tenaga atau
2. Hubungan Aktivitas fisik olahraga kekuatan (power) : his (kontraksi uterus),
dengan lama Persalinan kontraksi otot dinding perut, kontraksi
Berdasarkan hasil analisis data dari 48 diafragma pelvis, ketegangan, kontraksi
ibu pada masa kehamilan yang aktivitas ligamentum rotundum, efektivitas kekuatan
olahraga secara tidak teratur, terdapat 41 mendorong dan lama persalinan
(85.4%) dengan lama persalinan > 18 jam, 4. Hubungan Jalan lahir (passage way)
sedangkan dari 39 ibu yang saat kehamilan dengan lama persalinan
melakukan aktivitas fisik olahraga secara Berdasarkan analisis data dari 16 ibu
teratur 13 (33,3%) dengan lama persalinan > yang saat melahirkan kepala masih tinggi ,
18 jam.Menurut Cooper et all, dalam disertasi terdapat 9 (56,2%) dengan lama persalinan >
Wigey (2011) ketika seorang melakukan 18 jam, sedangkan dari 71 ibu yang saat
aktivitas olahraga harus disertai dengan persalinan kepala sudah masuk pintu bawah

9
panggul (PBP), 45 (63,9%) dengan lama yang paling banyak di pakai dalam
persalinan > 18 jam . Hal ini disebabkan persalinan.Sedangkan posisi supin (terlentang)
karena apabila kepala masih tinggi disebabkan tidak di rekomendasikan karena menghambat
oleh ketidaksesuaian antara kepala dengan aliran darah dari ibu terhadap janin.
jalan lahir maka kemungkinan terbesar adalah 7. Hubungan Psikologi (Physicologi) Ibu
persalinan dengan tindakan, sesuai teori dengan lama Persalinan
Passage adalah jalan lahir dari panggul ibu, Dari hasil analisis data 56 ibu pada saat
yakni bagian tulang padat, dasar panggul, persalinan dengan psikologi kurang baik,
vagina, dan introitus (lubang luar vagina). terdapat 46 (82,1%) dengan lama persalinan >
Meskipun jaringan lunak, khususnya 18 jam, sedangkan dari 31 ibu yang pada saat
lapisanlapisan otot dasar panggul ikut persalinan dengan psikologi yang baik 8
menunjang keluarnya bayi, tetapi panggul ibu (25,8%) dengan lama persalinan > 18 jam. Hal
jauh lebih berperan dalam proses persalinan. in sesuai dengan bahwa psikologi ibu adalah
Janin harus berhasil menyuseaikan dirinya kondisi psikis ibu, tersedianya dorongan
terhadap jalan lahir yang relative kaku.oleh positif, persiapan persalinan, pengalaman
karena itu ukuran dan bentuk panggul harus yang lalu dan strategi
ditentukan sebelum persalinan dimulai. adaptasi/koping.Kecemasan merupakan unsur
5. Hubungan Penumpang (bayi, plasenta, kejiwaan yang menggambarkan perasaan,
ketuban) (passanger) dengan lama keadaan emosional yang dimiliki oleh
Persalinan seseorang pada saat menghadapi kenyataan
Berdasarkan hasil analisis dari 67 ibu atau kejadian dalam hidupnya. Adanya
pada saat persalinan memiliki penumpang dukungan yang baik dari orang-orang terdekat
(passanger) kurang baik, terdapat 46 (68,7%) sekitar ibu seperti suami, orangtua sangat
dengan lama persalinan > 18 jam, sedangkan membantu memberikan rasa nyaman pada ibu
dari 20 ibu yang pada saat persalinan memilki saat persalinan.
penumpang (passanger)baik 8 (40,4%) Hal sesuai dengan hasil penelitian
dengan lama persalinan > 18 jam, hal ini Menurut Felman et al dalam Aryasatiani
disebabkan karena beberapa faktor, timbulnya (2012), dalam penelitiannya menemukan lebih
permasalahan pada saat persalinan menjadi dari 12% ibu ibu yang pernah melahirkan
salah satu penyebab kegagalan untuk mengatakan bahwa mereka mengalami cemas
persalinan normal, karena ukuran dan sifatnya pada saat melahirkan dimana pengalaman
yang relatif kaku, kepala janin sangat tersebut merupakan saat saat tidak
mempengaruhi proses persalinan menyenangkan dalam hidupnya. Rasa takut
6. Hubungan Posisi Ibu (Position) dengan dan sakit menimbulkan stress yang
lama Persalinan mengakibatkan pengeluaran adrenalin. Hal ini
Berdasarkan hasil analisi data dari 26 ibu mengakibatkan penyempitan pembuluh darah
pada saat persalinan dengan posisi kurang dan mengurangi aliran darah yang membawa
baik, terdapat 17 (65,4%) dengan lama oksigen ke rahim sehingga terjadi penurunan
persalinan > 18 jam, sedangkan dari 61 ibu kontraksi rahim yang akan menyebabkan
yang pada saat persalinan dengan posisi baik memanjangnya waktu persalinan. Hal ini
37 (60,7%) dengan lama persalinan > 18 jam. kurang menguntungkan bagi ibu maupun janin
Hal ini sesuai dengan teori bahwa pada yang berada dalam rahim ibu. Kehawatiran
persalinan posisi yang baik adalah jongkok, serta ketakutan menghadapi proses persalinan
karena dengan posisi tersebut diameter menyebabkan ketegangan jiwa dan fisik
panggul bawah lebih terbuka dan berdasarkan sehingga menyebabkan kakunya otot-otot dan
gaya gravitasi sehingga berpengaruh terhadap persendian yang tidak wajar, menurut Amy
kepala janin, tetapi karena ketidaknyamanan dkk (2009) dalam penelitiannya menyebutkan
maka posisi dorsal recumbent dengan ibu bahwa memasuki TM III 70% ibu hamil
tidur setengah duduk dan kedua kaki ditekuk mengalami nyeri pinggang (low back pain)
dan telapak kaki menempel di tempat tidur sehingga intensitas nyeri memburuk.

10
8. Hubungan penolong persalinan 11. Hubungan antara paritas dengan lama
(Physician) dengan lama Persalinan persalinan
Dari hasil analisis data 29 ibu pada saat Berdasarkan analisis data dari 47 ibu
persalinan yang ditolong dokter , terdapat 18 dengan multipara, terdapat 40 (85,1%) dengan
(62,1%) dengan lama persalinan> 18 jam , lama persalinan > 18 jam, sedangkan dari 47
sedangkan dari 58 ibu yang pada saat ibu dengan primipara 14 ( 35,0 %) dengan
persalinan dengan ditolong bidan 36 (62,1%) lama persalinan > 18 jam . Persalinan pada
dengan lama persalinan > 18 jam. multipara lebih beresiko daripada
Berdasarkan kewenangan secara profesional primigravida, hal ini tidak sesuai dengan toeri
dalam pelayanan kebidanan bidan hanya yang mengatakan bahwa persalinan multipara
menolong persalinan normal, dan apabila lebih lancar daripada primipara.Paritas 2-3
terjadi kegawatan dilanjutkan dengan rujukan merupakan paritas paling aman untuk
ke fasilitas yang lebih tinggi untuk ditagani kehamilan dan persalinan, bila ditinjau dari
oleh dokter spesialis kandungan. kejadian kematian maternal, paritas tinggi
9. Hubungan Umur Ibu dengan lama (lebih dari 3 anak) mempunyai angka kejadian
Persalinan lebih tinggi daripada paritas rendah
Berdasarkan analisis data dari 34 ibu (mempunyai 1 anak) pengalaman melahirkan
melahirkan yang berumur <20 tahun dan >35 yang tidak menyenangkan, akan memberikan
tahun, terdapat 21 (61,3%) dengan lama dampak pada persalinan berikutnya,
persalinan > 18 jam, sedangkan dari 53 ibu sedangkan pada wanita yang pertama
yang berumur 20 – 35 tahun, 33 (62,3 %) mengalami hamil, biasanya menjelang
dengan lama persalinan > 18 jam. Hal ini persalinan akan di hantui oleh mitos seputar
disebabkan usia terlalu muda pengalaman nyeri persalinan.
dalam persalinan masih kurang, tidak bias
mengendalikan rasa sakit sehingga keluarga KESIMPULAN
lebih khawatir dan segera meminta perugas Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
untuk segera dilakukan tindakan, selain itu pada bab sebelumnya dapat disimpulkan:
secara psikologis masih belum matang jika Secara tidak langsung saat wanita hamil
dibandingkan dengan ibu hamil yang berusia melakukan aktivitas fisik rumah tangga
>20 tahun, untuk usia >35 tahun terdapat berdampak pada perubahan organ tubuh,
banyak factor resiko persalinan seperti posisi merangkak pada saat mengepel
10. Hubungan antara pendidikan dan lama lantai bila dikaitkan dengan anatomi tubuh,
persalinan merangkak tertumpu pada otot panggul dan
Berdasarkan analisis data dari 49 ibu paha, gerakan maju mundur membuat otot
melahirkan yang berpendidikan SD - SMP, panggul menjadi elastis. Aktifitas fisik rumah
terdapat 42 (85,7%) dengan lama persalinan > tangga apabila dilakukan dengan posisi yang
18 jam, sedangkan dari 38 ibu yang baik akan membantu memperlancar
berpendidikan SMU - PT, 12 ( 31,6 %) persalinan, sedangkan aktivitas fisik olahraga
dengan lama persalinan > 18 jam. Karena selain berguna untuk kebugaran tubuh dapat
tingkat pendidikan SMU – PT lebih banyak menciptakan perasaan nyaman, mengurangi
mendapatkan informasi tentang persalinan stress, memperbaiki mood, olahraga ringan
sehingga mereka cenderung ingin persalinan dapat membuat tidur malam menjadi lelap
yang modern dan meminimalkan rasa nyeri, sehingga wanita hamil mempunyai cadangan
tetapi pada saat persalinan yang tidak sesuai energi saat persalinan tiba. Persalinan kala II
dengan harapan, sehingga lebih cepat untuk lama tidak akan terjadi apabila ibu
memutuskan untuk persalinan dengan mempunyai kekuatan (power) dalam meneran,
tindakan, berbeda dengan pendidikan SD- tenaga atau kekuatan tidak hanya tertumpu
SMP mereka cenderung menerima bahwa pada kekuatan ibu dalam meneran tetapi
persalinan adalah proses alamiah yang harus kontraksi (his) otot perut, diafragma pelvis,
dijalani sesuai kodratnya sebagai wanita. ligamentum rotundum. Kekuatan his dan

11
meneran mendorong janin kearah bawah Arikunto.(2010). Metodologi Penelitian.
sehingga janin melakukan putaran paksi Jakarta
dalam, selanjutnya ekspulsi kepala dan Brayshaw, Ellen. (2008). Panduan Praktis
seluruh tubuh bayi. Bidan Senam Hamil dan Nifas. Jakarta
Keberadaan janin, plasenta dan selaput Departemen Kesehatan RI. (2003). Standar
ketuban atau biasa disebut penumpang pelayanan antenatal. Jakarta:
(passanger), dalam hal ini terutama janin dan Pusdiknakes
selaput ketuban, taksiran berat janin yang Disertasi Wagey, F Y. (2011).Hubungan
besar (makrosomia/baby giant) serta kondisi Senam Hamil dapat Meningkatkan
air ketuban akan berdampak terhadap Antioksidan Enzimatikm, Kekuatan Otot
kemajuan persalinan. Panggul, Kualitas Jasmani dan Menurunkan
Posisi (position) ibu saat meneran yang paling Kerusakan Oksidatif pada
baik adalah dorsal recumbent yaitu posisi Wanita Hamil. Bali: Universitas Udayana
kaki ditekuk dengan telpak kaki menapak Fauziah, Siti. (2012). Keperawatan Maternitas
pada tempat tidur, tangan merangkul paha Kehamilan. Jakarta: Kencana Prenada Media
sehingga bokong sedikit terangkat yang Group.
menyebabkan pelebaran pintu bawah panggul Farrer, Hellen (2010),Perawatan maternitas,
melalui persendian sacro-coccygeus dengan Jakarta, ECG
demikian kepala bayi akan ikut serta Torn, Gill (2010), Kehamilan Sehat, Panduan
membuka diafragma pelvis dan vulva- diet sehat, olahraga dan relaksasi bagi ibu
perineum semakin tipis. hamil, Bandung, Erlangga
Kondisi psikis ibu, tersedianya dorongan Hendarmin Aulia dan Siti Hindun, 2012,
positif, rasa cemas dan keadaan emosional Jurnal kesehatan ‡Hubungan Senam Hamil
yang dimiliki oleh seseorang, disamping terhadap Proses Persalinan dan Apgar
pendampingan orang-orang terdekat, besar sroce BBL· FK UNSRI,Palembang
pengaruhnya terhadap lamanya persalinan. Jurnal Penelitian Ami, dkk. (2009). Hubungan
Paritas yang tinggi akan berdampak pada Senam Hamil Terhadap
timbulnya berbagai masalah kesehatan baik Intensitas Nyeri Pada Kala II.
ibu maupun janin yang dikandungnya, JNPK-KR. (2008).Asuhan Persalinan
semakin sering wanita hamil akan
Normal. Jakarta: JNPK-KR
mempengaruhi elastisitas otot-otot dinding
Manuaba, I G B. (2008).Kesehatan
rahim sehingga saat memasuki fase persalinan
Reproduksi. Jakarta: EGC
akan berpengaruh terhadap kualitas
Mariani dan Nunik, P. (2012).Jurnal
his/kontraksi.
Efektifitas Senam Hamil Terhadap Proses
Pendidikan banyak menentukan sikap dan
Persalinan. Surabaya: Fakultas Ilmu
tindakan seseorang dalam menghadapi
Kesehatan Masyarakat, Universitas
berbagai masalah seperti dalam menghadapi
Airlangga
persiapan persalinan, kecenderungan wanita
hamil yang berpendidikan tinggi lebih tinngi Muhimah, N dan Safe¶i, A.
keingintahuannya tentang kehamilan maupun (2010).Panduan Lengkap Senam Sehat Khusus
persalinan lebih tinggi sehingga mereka lebih Ibu Hamil. Yogyakarta: Power Books.
siap dalam menghadapi persalinan. Mochtar, R. (2011). Sinopsis Obstetri.
Third Edition. Jakarta: EGC
DAFTAR PUSTAKA Mochtar, R. (2002). Sinopsis Obstetri,
Fisiologis dan Patologis. Jakarta: EGC
Anggraeni,P. (2013). Serba-Serbi Senam Notoatmodjo, S. (2005).Metodologi Penelitian
Hamil. Yogyakarta: Intan Media Kesehatan. Jakarta: Rineka
Ami, et al (2009), Jurnal kesehatan‡ Hubungan Cipta
Persalinan dengan Nyeri Nurasiah, A. (2013). Asuhan Persalinan
Punggung·, Jakarta Normal. Refika Aditama, Bandung
Prawirohardjo.(2002). Buku Ilmu

12
Kebidanan.YBPSP, Jakarta
Rukiah, dkk. (2009). Persiapan Calon Ibu
dalam Menghadapi Persalinan, Bina
Utama, Yogyakarta
Riduwan, (2002), Variabel-variabel
penelitian, Alfabetha, Bandung
Salmah, dkk. (2006). Persiapan Perempuan
dalam Menghadapi Kehamilan
Saminem. (2008). Teknik Pernapasan
dalam Persalinan
Varney, Helen et.al.(2001). Buku Ajar
Asuhan Kebidanan.Jakarta: EGC
Wenna, Isneli, dkk. (2013). Jurnal
Kesehatan: Hubungan SenamHamil
Terhadap Lamanya Persalinan.
Wiknjosastro, Hanifa. (2005). Ilmu
kebidanan edisi 3. Jakarta: YBPSP
Yuliarti, Nurheti. (2010). Panduan
lengkap olahraga bagi wanita hamil dan
menyusui. Yogyakarta: Andi Offset.

13

Anda mungkin juga menyukai