Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEBIDANAN DENGAN POSTTERM DI

RUMAH SAKIT PALABUHANRATU


KABUPATEN SUKABUMI

Eka Septiani
32722401D20011

PROGRAM STUDI DILPOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
BAB I PENDAHULUAN
Angka Kematian ibu (AKI) di seluruh
wh
o
dunia menurut Wold Health Organization
(WHO) tahun 2020 menjadi 295.000
kematian
AK
I
Dinkes
Jabar
Indonesia
Di Indonesia jumlah AKI pada tahun
2020 menunjukkan 4.627 kasus kematian

dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2020


jumlah angka kematian ibu (AKI) sebesar 16.101 per
100.000 kelahiran hidup dengan kasus sebesar 745
kasus dan proporsinya mencapai 16,1% dari total
kematian ibu di tanah air dari total kematian ibu di
tanah air
Definisi kehamilan POSTTREM
Kehamilan Posttrem merupakan kehamilan
yang memanjang sampai 41 minggu atau Bidan sebagai salah satu petugas
lebih. Beberapa faktor risiko kehamilan kesehatan yang dapat memberikan
Posttrem diantaranya usia, paritas, pelayanan kepada masyarakat sesuai
pendidikan dan riwayat kehamilan Posttrem kompetensi dan kewenangan Bidan
sebelumnya. Kehamilan Posttrem dapat berwenang memberikan asuhan dan
berakibat pada ibu dan janin yaitu terjadinya memberi pertolongan pertama pada kasus
trauma perineum pada ibu dan makrosomia kegawatdaruratan
yang terjadi pada janin. Suratih Widiastuti &
Siti Mutoharoh (2021)
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk
mengelola Asuhan Kebidanan yang berjudul “Asuhan
Kebidanan Dengan Posttrem Di RSUD
Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi”.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian posttrem
Kehamilan Posttrem adalah kehamilan lewat bulan dengan kehamilan yang
berlangsung selama 42 minggu (294 hari) atau lebih pada siklus haid teratur rata-
rata 2 hari dan hari pertama haid terakhir di ketahui dengan pasti.

ETIOLOGI POSTTREM

Ada beberapa penyebab yang mempengaruhi kehamilan Posttrem yaitu hormonal,


dimana kadar progesteron tidak segera turun meskipun terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan yang dapat mempengaruhi kepekaan uterus terhadap penurunan
hormon oksitosin.
Patofisiologi posttrem

Kehamilan lewat waktu yang disebabkan karena faktor


hormonal, kurangnya produksi oksitosin akan menghambat
kontraksi otot uterus secara alami dan adekuat, sehingga
mengurangi respon serviks untuk menipis dan membuka.
Akibatnya kehamilan bertahan lebih lama dan tidak ada
kecendrungan untuk persalinan pervaginam, penuaan plasenta
sehingga tidak terjadi infusiensi (gangguan fungsi plasenta).
Faktor risiko posttrem
Faktor risiko kehamilan Posttrem yaitu
paritas, umur, pendidikan, pekerjaan
dan penyakit ibu
PENATALAKSANAAN

1. Usia kehamilan >40 minggu yang penting adalah monitoring 1 janin sebaik-
baiknya.
2. Apabila tidak ada tanda-tanda infusiensi plasenta persalinan spontan dapat di
tunggu dengan pengawasan ketat.
3. Lakukan pemeriksaan dalam untuk menilai kematangan serviks. Apabila
sudah matang boleh dilakukan induksi persalinan dengan ataupun amniotomi.
4. Tindakan operasi sectio saesario dapat dipertimbangkan apabila infuensi
matang, pembukaan yang belum lengkap, persalinan lama, dan terjadi gawat
janin, primigravida tua, kematian janin dalam kandungan.
BAB III TINJAUAN KASUS

1. Data subjektif :
a. Identitas ibu dan suami (berisi nama, umur, suku, agama, pendidikan,
pekerjaan, alamat, dan No. telepon
Pada kehamilan posttrem usia, pendidikan, dan pekerjaan dapat mempengaruhi
nya.
b. Alasan datang
c. Keluhan utama : ibu dengan posttrem selalu merasa khawatir dengan
kehamilannya karena lewat HPL
d. Riwayat Obstetri
1. Riwayat kehamilan sekarang
Meliputi menentukan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) karena untuk menentukan taksiran
persalinan dan usia kehamilan ibu.
2. Riwayat haid
3. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Biasanya pada ibu dengan kehamilan Posttrem mempunyai faktor traumatik seperti pendarahan
pascasalin.
e. Pola nutrisi :Pola nutrisi dapat berpengaruh pada kehamilan Posttrem karena berfungsi untuk
pemberian nutrisi terhadap janin.
f. Pola eliminasi : Memasuki persalinan, umumnya ibu bersalin mengalami gangguan dalam
pemenuhan kebutuhan elinminasi, seperti sering buang air kecil dan susah buang air besar. Hal
ini disebabkan karena penekanan kandung kemih dan rectum oleh kepala janin.
g. Pola tidur : Pada proses persalinan, umumnya ibu mengalami gangguan tidur dikarenakan rasa
cemas dan gelisah
Pengkajian data objektif

a. Pemeriksaan umum
b. Pemeriksaan fisik : Pada persalinan Posttrem potensial terjadi yaitu fetal disttres
maka untuk mencegah hal tersebut dilakukan pemantauan DJJ
c. Data penunjang : pemeriksaan laboratorium darah lengkap untuk mencegah terjadinya
perdarahan pasca salin.
3. Analisa : Gx Px Ax hamil 42 minggu Infartu Kala I Fase Laten/Aktif dengan Posttrem
masalah potensial :
a. Pada bayi : gawat janin dan perdarahan pascasalin
b. Tindakan segera : dilakukannya kolaborasi dengan dokter (tindakan induksi)
Penatalaksanaan
1. Melakukan kolaborasi dengan dokter Sp. OG., untuk menentukan asuhan
yang akan diberikan kepada pasien
2. Melakukan informed consent kepada suami bahwa ibu bersedia menerima
perawatan sesuai dengan advice dokter
3. Melakukan pemeriksaan NST untuk memantau kondisi janin
4. Memberikan drip oxytocin 5 IU dan misoprostol ¼ tab per fernix
5. Mengajarkan ibu teknik mengurangi rasa nyeri persalinan
6. Menganjurkan Ibu untuk tetap menjaga asupan nutrisinya dan dibantu oleh
suami dan keluarga
7. Menganjurkan keluarga untuk mendampingi ibu dan membantu segala
kebutuhan dasar ibu serta beri support mental pada ibu
8. Menyiapkan peralatan persalinan seperti partus set, hecting, alat resusitasi,
obat-obatan
9. Memantau keadaan ibu dan janin serta kemajuan persalinan menggunakan
partograf
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai