PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada tahun 2012, AKI dan AKB di Indonesia masih sangat tinggi, yaitu
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
salah satu indikator untuk mencerminkan derajat kesehatan ibu dan anak,
serta cerminan dari status kesehatan suatu negara. Hasil survey demografi
dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015, AKI yaitu 305 per 100.000
kelahiran hidup yang mengalami penurunan dari tahun 2012 yaitu 359 per
penduduk antar sensus (SUPAS) pada tahun 2015 yaitu 22,23 per 100.000
kelahiran hidup, yang artinya sudah mencapai target MDG 2015 sebesar
Salah satu upaya untuk percepatan penurunan AKI dan AKB tersebut
dengan adanya kontraksi uterus dan dilatasi serviks serta ketuban pecah,
1
Tenaga bidan yang bermutu, memiliki kemampuan komprehensif dan
kelas, laboratorium dan praktik klinik serta keadaan lahan praktik (Depkes
perempuan merupakan proses alamiah dan normal yang dialami oleh setiap
juga berhak atas akses terhadap asuhan kebidanan yang berbasis llmiah.
ibu dan anak belum berjalan dengan baik, dimana sistem rujukan kasus risiko
2
tinggi yang tidak tepat waktu berujung pada kematian ibu maupun bayi masih
penerapan model asuhan kebidanan yang diilhami oleh filosofi bidan. Asuhan
kebidanan terhadap perempuan oleh bidan dilakukan secara terus menerus dan
bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia mencapai 289.000 jiwa. Dimana
terbagi atas beberapa Negara, antara lain Amerika Serikat 9.300 jiwa, Afrika
Utara 179.000 jiwa dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di
Negara- Negara Asia Tenggara yaitu Indonesia 190 jiwa, Vietnam 49 jiwa,
merupakan salah satu indikator untuk mencerminkan derajat kesehatan ibu dan
anak, serta cerminan dari status kesehatan suatu negara. Hasil survey
demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015, AKI yaitu 305 per
100.000 kelahiran hidup yang mengalami penurunan dari tahun 2012 yaitu
3
359 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB sendiri menurut survey
penduduk antar sensus (SUPAS) pada tahun 2015 yaitu 22,23 per 100.000
kelahiran hidup, yang artinya sudah mencapai target MDG 2015 sebesar 23
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
manajemen kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan
dan nifas.
2. Tujuan Khusus
secara komprehensif
4
4) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir secara
komprehensif
C. Manfaat
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
D. Ruang Lingkup
1. Sasaran
Subjek yang diberikan asuhan adalah ibu hamil trimester III usia
penyulit dalam kehamilan diikuti asuhan ibu bersalin, asuhan ibu nifas,
2. Tempat
3. Waktu
Pengambilan kasus dimulai dari ibu hamil, bersalin, nifas dan BBL sampai
usia 2 minggu.
E. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
5
BAB III Metode Penelitian
BAB V Penutup
Daftar Pustaka
Lampiran
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI MEDIS
1. KEHAMILAN
a. Pengertian Kehamilan
294).
(Kumalasari,2015: 1).
7
b. Tanda dan Gejala Kehamilan
bagian janin.
o Amenorea
8
o Nausea (mual)dan emesis (muntah)
kadang oleh muntah. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak
o Mengidam
bau-bauan.
o Sering kencing
9
Terjadi karena kandung kencing pada bulan–bulan
o Obstipasi
o Pigmentasi kulit
menjadi lebih hitam dan linea alba . Hal ini terjadi karena
10
pertama. Kadang – kadang timbulnya carises merupakan gejala
ujung hidung.
berkontraksi.
e) Balotemen.
11
rahim didorong dengan sekonyong-konyong atau di
g) Pemeriksaan biologis.
h) Pembesaran perut.
i) Tanda Chadwick
1) Pemeriksaan laboratorium
kecurigaan klinik.
b) Urinalis
berikut:
12
Analisis adanya glukosa, keton, protein
basiluria
d) Penyaringan glukosa
insulin maksimal.
(HBsAg)
yang akurat tentang usia kehamilan sejak usia 7 hari, serta mampu
13
d. Penatalaksanaan Medis pada Kehamilan
10T.
kehamilan berlangsung.
14
terbentuk. Rasa mual dan lelah biasanya sudahberkurang atau
membesar.
Informasi penting
menghadapi komplikasi.
dan sebagainya).
mengalami pertumbuhan.
15
Informasi penting :Sama seperti trimester pertama ditambah
pada saat ini ibu akan bertambah senang dan bahagia bayi
lakukan pemeriksaan.
2. PERSALINAN
a. Pengertian Persalinan
yang telah cukup bulan (37-42 minggu) atau hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
waktu 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
(Machmudah, 2010).
16
Persalinan preterm adalah persalinan yang terjadi sebelum usia
Keadaan ini sering terjadi pada wanita yang pertama kali melahirkan
(janin dan plasenta) yang cukup bulan atau dapat hidup diluar
kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan
2013).
b. Patofisiologi Persalinan
17
c) Perasaan sering atau susah kencing karena kandung
penipisan(effacement)
selamakehamilan.
kalidalam 10 menit).
1) Kala I persalinan
18
Persalinan Kala I dimulai sejak terjadinya kontraksi
a) Fase laten :
hingga8 jam.
jam.
19
2) Kala II persalinan
darah.
4) Kala IV persalinan
pertamapostpartum.
20
Evaluasi tinggi fundus dengan meletakkan jari tangan
pusat.
atauepisiotomi) perineum.
vaginanya .
4) Perineum menonjol.
e. Penatalaksanaan Persalinan
21
2) Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial siap
kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan
bersih.
pemeriksaan dalam.
22
8) Dengan menggunakan teknik aseptik, melakukan pemeriksaan
untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal ( 100 – 180 kali
23
12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu utuk
meneran. (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah
meneran.
Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi
24
kontraksi-kontraksi tersebut dan beristirahat di antara
kontraksi.
Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi
14) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
bayi.
15) Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, di bawah bokong
ibu.
17) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
18) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi
tangan yang lain di kelapa bayi dan lakukan tekanan yang lembut
lahan atau bernapas cepat saat kepala lahir. Jika ada mekonium
tingkat tinggi atau steril atau bola karet penghisap yang baru dan
bersih.
19) Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan
25
20) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai
kelahiran bayi : • Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar,
lepaskan lewat bagian atas kepala bayi. • Jika tali pusat melilit
memotongnya.
21) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
lahir.
26
24) Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di
25) Menilai bayi dengan cepat, kemudian meletakkan bayi di atas perut
ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya
memungkinkan).
bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu
dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu).
28) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari
29) Mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain
menghendakinya.
27
31) Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi
oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha kanan atas ibu bagian luar, setelah
35) Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu, tepat di
28
arah pada uterus. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan
menit :
dengan dua tangan dan dengan hati- hati memutar plasenta hingga
tangan atau klem atau forseps disinfeksi tingkat tinggi atau steril
29
masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus
40) Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun
sesuai.
44) Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril
45) Mengikat satu lagi simpul mati dibagian pusat yang berseberangan
klorin 0,5 %.
30
47) Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya.
pervaginam :
yang sesuai.
52) Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap
tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam pertama pasca
tidak normal.
31
53) Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi.
3. MASA NIFAS
a. Pengertian Nifas
hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Saifuddin, 2002). Saat
32
ini dalam setiap menit, setiap harinya, seorang ibu meninggal
kira-kira 6 minggu.
33
Otot-otot uterus berkontraksi segera post psrtum, pembuluh-
pembuluh darah yang ada antara nyaman otot-otot uretus akan terjepit.
1) Puerpurium dini
jalan. Dalam agama islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja
setelah 40 hari.
2) Puerpurium intermedial
minggu.
3) Remote puerpurium
34
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama
tahunan.
1) Uterus
cm.
dijahit, luka pada vagina dan serviks umumnya bila tidak disertai
4) Rasa sakit
5) Lochea
a) Lochea rubra
pasca persalinan.
b) Lochea sanguilenta
35
Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir hari 3-7 hari
persalinan.
c) Lochea serosa
d) Lochea alba
6) Serviks
bayi lahir tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam
dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1
jari.
7) Ligamen-ligamen
angsur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus
36
pengalaman proses bersalin yang dialami. Wanita yang baru
3) Fase Letting go
Pada fase ini pada umumnya ibu sudah pulang dari RS. Ibu
37
2) Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut
setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah
diseterika.
yang berlebihan.
tidur.
normal. Ibu akan merasa lebih kuat dan ini menyebabkan otot
punggung.
satu jam yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggudan berat
38
adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu
dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram
lahir merupakan bayi lahir yang dapat melakukan penyesuaian diri dari
cukup.
sempurna.
39
15) Reflek rooting (mencari puting susu dengan rangsangantaktil pada
dengan baik.
19) Genetalia :
perubahan perilaku.
40
d. Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir
(SIDS).
basah, dan bungkus bayi tersebut dengan selimut dan dan jangan
41
Untuk mempererat ikatan batin antar ibu-anak, setelah
dan bayi, maka hormone stress akan kembali turun sehingga bayi
mulai stabil.
mengurangi rasa sakit pada ibu. Selain itu bayi juga dilatih
c) Pencegahan infeksi
42
Pencegahan infeksi merupakan penatalaksaan awal yang harus
pada bayi baru lahir karena bayi baru lahir sangat rentanterhadap
d) Memberi vitamin K
bayi baru lahir perlu diberi salep mata sesudah 5 jam setelah bayi
(Prawirohardjo, 2006).
f) Identifikasi bayi
43
Apabila bayi dilahirkan ditempat bersalin yang persalinan nya
lebih dari satu persalinan, maka sebuah alat pengenal yang efektif
harus diberikan pada setiap bayi baru lahir dan harus tetap
hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak mudah melukai,
g) Rawat gabung
Rawat gabung adalah satu cara perawatan ibu dan bayi yang
yakni rawat gabung kontinu, yaitu bayi berada disamping ibu terus
waktu saja bersama ibu, misalnya pada saat bayi akan menetek
saja.
44
ibu (ASI), pencegahan infeksi dan pendidikan kesehatan bagi
melihat dan dan memahami cara perawatan bayi secara benar yang
sebagai berikut
45
1) Pengumpulan data dasar
lengkap, yaitu:
a) Riwayat kesehatan
studi.
46
diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosis/masalah potensial ini
benar-benar terjadi.
penanganan segera
6) Melaksanakan perencanaan
dan sebagian lagi oleh klien atau oleh tim kesehatan lainnya. Jika
7) Evaluasi
47
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
BAB III
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
48
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah metode observasional
asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, pelayanan KB, dan BBL.
Subyek Penelitian
Populasi dari penetian ini adalah ibu hamil fisiologis trimester III yang
Sampel atau subyek dari penelitian ini adalah ibu hamil fisiologis
Ny. E umur 35 tahun G3P2A0 usia hamil 39 minggu sebagai sampel dalam
penelitian.
1. Sumber Data
49
Sumber data yang diperoleh penulis berupa catatan hasil
data pada buku KIA klien sebagai data sekunder, dan menganalisis
3. Pengolahan Data
4. Analisa Data
perkembangan klien.
Masalah Etika
50
1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden)
data. Jika klien menolak untuk diteliti maka penulis tidak akan memaksa
3. Confidentiality (kerahasiaan)
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
51
A. TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
IDENTITAS PASIEN
Status : Suami
52
I. DATA SUBYEKTIF
1. ALASAN DATANG :
janinnya.
2. KELUHAN UTAMA :
3. RIWAYAT KESEHATAN :
4. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat haid
53
Banyaknya : 2-3X ganti pembalut
2) HPHT : 10-12-2018
3) HPL : 17-9-2019
4) Gerak janin
7) Imunisasi TT : TT5
8) ANC : 8x
ANC Supleme
Tanggal Tempat Masalah Tindakan
ke nt & Fe
Afolat
B6 Makan
1 14-3-2019 Puskesmas Mules
Fe bergizi
Kalk
fe Kurangi
Vit c aktifitas
Kaki
2 22-4-2019 Puskesmas Fe berat
bengkak
&istirahat
cukup
Makan
B6 Pegel-
3 23-5-2019 Puskesmas sayuran
Fe pegel
hijau,
54
senam
hamil
Tanda
Fe 1x1
4 22-6-2019 Puskesmas t.a.k bahaya
Kalk
kehamilan
Gizi
seimbang
Fe
5 8-7-2019 Puskesmas t.a.k dan
Kalk
istirahat
cukup
Pendkes
Fe
tanda
6 29-7-2019 Puskesmas Kalk t.a.k
bahaya
kehamilan
Fe Tanda
Kalk bahaya
7 21-8-2019 Puskesmas t.a.k
Vit c kehamilan
trimester 3
Persiapan
Pusing persalinan,
Vit C
8 9-9-2019 Puskesmas Sering tanda –
FE
BAK tanda
persalinan
55
c. Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu :
L/
Tidak 40 Tidak Tidak
2009 10x Normal Bidan 3200 Ya Ya Sehat
ada mg ada ada
gr
P/
Tidak 40 Tidak Tidak
2014 9x Normal Bidan 3000 Ya Ya Sehat
ada mg ada ada
gr
5. RIWAYAT KB : Pernah
a. Pernah
bulan lagi
bulan lagi
56
b. Rencana setelah melahirkan : ibu belum mengetahui ingin
menggunakan kb apa
Sebelum hamil :
a. Nutrisi
1) Makan
b) Komposisi :
dan nabati
Camilan :-
2) Minum
b) Susu : -
b. Eliminasi
1) Sebelum hamil
57
Frekuensi : 5x sehari, warna kekuningan
lembek
c. Personal Hygiene
1) Sebelum hamil
Mandi 2x sehari
Keramas 3x seminggu
seperti sandal
perubahan
d. Hubungan Seksual
1) Sebelum hamil
Frekuensi : 3x seminggu
58
2) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan mengurangi
e. Istirahat/tidur
1) Sebelum hamil
1) Sebelum hamil
Olahgara : tidak
beralkohol
obat-obatan
59
7. RIWAYAT PSIKOSOSIAL-SPIRITUAL
a. Riwayat perkawinan
ada
puskesmas-bidan
60
Keluhan selama puasa : -
Lainnya : …
tanda persalinan
PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Umum
4) TB : 158 cm RR : 25 x/menit
b. Status Present
61
benjolan abnormal
Mulut : bersih, tidak ada stomatitis dan karies gigi, gusi tidak
oedema
vena jugularis
Dada : tarikan dinding dada normal, tidak ada nyeri tekan, tidak
Reflek patella: + / +
c. Status Obstetrik
1. Inspeksi
oedema
62
Mamae : putting menonjol, areola menghitam, colostrum
operasi
2. Palpasi
3. Auskultasi
63
Tanggal: 8-7-2019
Hb Ulang: 13 gr%
Tanggal: 9-9-2019
III. ASSESMENT
Ny. E usia 35 tahun G3P2A0 hamil 39 minggu janin tunggal, hidup intra
IV. PELAKSANAAN
Hasil : ibu mengetahui bahwa janin dan dirinya dalam keadaan sehat
kepada ibu bahwa sering kencing yang dialami merupakan hal yang
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga asupan nutrisi dan isirahat yang
cukup
Hasil : ibu bersedia menjaga asupan nutrisi dan istirahat yang cukup
tanda-tanda persalinan
64
Hasil : ibu bersedia datang bila mengalami tanda-tanda persalinan
ada keluhan
65
CATATAN PERKEMBANGAN : ASUHAN IBU DALAM MASA
PERSALINAN
A. PERSALINAN KALA I
Pengkajian :
1. Data Subyektif
2. Data Obyektif
Pemeriksaan umum
2) Kesadaran : composmentis
4) Nadi : 88 xmenit
5) Suhu : 36,7 °C
6) Pernafasan : 22 x/menit
9) His : 3x/10’/40’’
Pemeriksaan dalam
66
1) Serviks
Keadaan : menipis
Pembukaan : 7 cm
Efficement : 75%
2) Kulit Ketuban : KK +
3) Presentasi : kepala
5) Penyusupan :0
3. Analisa
Ny. E usia 35 tahun G302A0 hamil 40 minggu janin tunggal, hidup intra
4. Penatalaksanaan
Hasil : ibu menarik nafas panjang saat ada kontraksi, ibu tenang
tidak panik
67
5) Melakukan observasi kemajuan persalinan
B. PERSALINAN KALA II
Pengkajian :
1. Data Subyektif
2. Data Obyektif
Pemeriksaan umum
2) Kesadaran : composmentis
4) Nadi : 88 x/menit
5) Suhu : 36,7°C
6) Pernafasan : 24 x/menit
9) His : 4x/10’/45’’
Pemeriksaan dalam
1) Serviks
Keadaan : menipis
Pembukaan : 10 cm
68
Efficement : 100%
3) Presentasi : kepala
5) Penyusupan :0
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
lengkap
69
5) Menganjurkan keluarga untuk selalu mendukung dan memberi
10) Menjepit tali pusat dan mengeklem tali pusat 3 cm dari jepitan
70
1. Data Subyektif
2. Data Obyektif
Kesadaran : composmentis
Palpasi :
Inspeksi :
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
71
Hasil : klem sudah dipindah
plasenta
masase uterus
wadah
D. PERSALINAN KALA IV
1. Data Subyektif
2. Data Obyektif
Kesadaran : composmentis
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,6°C
72
Pernafasan : 24 x/menit
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
lokal
Hasil :
ibu
73
Hasil : alat sudah bersih
Pengkajian :
1. Data Subyektif
2. Data Obyektif
Kesadaran : composmentis
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5°C
Pernafasan : 20 x/menit
3. Analisa
4. Penataksanaan
74
1) Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa dirinya
boleh berpantang
pulih
keluhan
75
Pengkajian :
1. Data Subyektif
2. Data Obyektif
Kesadaran : composmentis
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5°C
Pernafasan : 24 x/menit
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
kondisi sehat
cukup istirahat
76
3) Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga asupan nutrisi dan
bayinya
keluhan
Pengkajian :
1. Data Subyektif
2. Data Obyektif
Kesadaran : composmentis
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,6°C
Pernafasan : 24 x/menit
77
TFU : tidak teraba
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
kondisi sehat
ada keluhan
78
Pengkajian :
1. Data Subyektif
Keluhan : -
2. Data Obyektif
Pemeriksaan umum
2) Kesadaran : composmentis
3) Suhu : 37°C
5) Pernafasan : 40 x/menit
Pengukuran antropometri
1) BB : 3700 gram
2) PB : 50 cm
3) Lingkar kepala : 35 cm
4) Lingkar dada : 34 cm
5) Lingkar lengan : 12 cm
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
79
1) Memberitahu kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa
suhu ruangan
pada bayi
Pengkajian :
1) Data Subyektif
Keluhan : -
2) Data Obyektif
Pemeriksaan umum
2) Kesadaran : composmentis
3) Suhu : 37,2°C
5) Pernafasan : 40 x/menit
80
Pengukuran antropometri
1) BB : 3800 gram
2) PB : 50 cm
3) Lingkar kepala : 35 cm
4) Lingkar dada : 34 cm
5) Lingkar lengan : 12 cm
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
imunisasi
Pengkajian :
81
1. Data Subyektif
Keluhan : -
2. Data Obyektif
Pemeriksaan umum
2) Kesadaran : composmentis
3) Suhu : 37°C
5) Pernafasan : 45 x/menit
Pengukuran antropometri
1) BB : 3900 gram
2) PB : 50 cm
3) Lingkar kepala : 35 cm
4) Lingkar dada : 34 cm
5) Lingkar lengan : 12 cm
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
82
3) Menilai adanya tanda-tanda bayi sakit
mendapat imunisasi
B. PEMBAHASAN
lahir . Pada Ny. E P3A0 usia 35 tahun yang dilakukan mulai tanggal 09
evaluasi.
1. Asuhan Kehamilan
SMA, sebagai ibu rumah tangga. Ny. E sekarang sedang hamil anak
sebanyak 7 kali, hal ini sesuai dengan teori yaitu kunjungan antenatal
83
Sulistyowati (2011), Kunjungan antenatal dilakukan pada Trimester I
kali.
sebelumnya) dan Tata laksana kasus. Hal ini sesuai dengan teori
(Kemenkes,2010).
yaitu 12 kg, dari berat badan sebelum hamil yaitu 63 kg menjadi 75 kg.
(Prawirohardjo,2010).
kunjungan, yaitu didapatkan hasil tinggi badan Ny.E adalah 160 cm.
84
Tinggi badan Ny.E tersebut dikategorikan bahwa Ny.E tidak memiliki
tinggi badan dilakukan satu kali saat pertama kali kunjungan.Hal ini
dalam batas normal (antara 110/70 mmHg sampai 130/90 mmHg) apabila
bagi ibu dan janin apabila tidak ditangani secara dini (Prawirohardjo,
110/70 mmHg.
lingkar lengan atas sebelah kiri ibu dengan pita ukur dan didapatkan hasil
hamil dengan KEK, dimana indikator KEK yaitu ukuran LILA kurang
85
Ny.E saat hamil 39 minggu TFU berada di 2 jari dibawah prosessus
xiphioudeous.
tahun.
dengan hasil tes Hb pada Ny.E yang dilakukan pada tanggal 9-9-2019
dengan hasil 11,9 gr% yang menunjukkan bahwa Ny.E tidak mengalami
ketika sudah pada akhir trimester II. Hasil pemeriksaan pada Ny.E yang
86
sudah masuk panggul sejak usia kehamilan 35 minggu. Kemenkes 2010
bagian terbawah janin belum masuk panggul maka terjadi kelainan letak
x/menit. Ny. E merasakan gerakan janin pada usia 16 minggu. Pada Ibu
hamil gerakan janin dapat dirasakan pada usia kehamilan setelah 18-20
Pemeriksaan HBsAg, hasil HBsAg (-) / negatif dan protein urine hail
negatif.
pada bagian atas teraba satu bagian lunak, tidak melenting diduga
bokong, teraba satu bagian keras datar seperti ada tahanan memanjang di
bagian kiri ibu diduga punggung janin, dan bagian bawah perut ibu
87
teraba satu bagian bulat keras melenting tidak dapat digoyangkan diduga
tangan atau wajah disertai sakit kepala dan kejang, demam atau panas
tinggi, keluar air ketuban sebelum waktunya, dan bayi dalam kandungan
diberikan terapi tablet tambah darah 10 tablet yang diminum 1x1/ hari
pada malam hari yang berguna untuk membantu proses pembentukan sel
memberi penjelasan pada ibu bahwa keluhan sering kencing pada ibu
kejadian yang wajar jika itu terjadi tidak terus menerus. Sering kencing
terjadi karena adanya penekanan pada kandung kemih oleh kepala janin
88
yang semakin turun untuk memasuki pintu atas panggul (PAP), selain itu
persalinan, misalnya tapih, handuk, baju bayi, gurita, popok, baju ganti
ibu.buku KIA.
kencing pada ibu hamil trimester III adalah kejadian yang wajar jika itu
penekanan pada kandung kemih oleh kepala janin yang semakin turun
yang diberikan penulis maka hal tersebut sejalan dengan teori yang
sebanyak 2-3 kali sehari tetapi hilang ketika di pakai istirahat. Pada
kunjungan ini ibu dianjurkan untuk istirahat yang cukup agar pegal-pegal
yang alami ibu dapat berkurang dan teratasi dengan baik, selain itu
89
palsu. Sifat his palsu : Rasa nyeri ringan di bagian bawah, datangnya
tidak teratur, tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda,
kehamilan adalah pendarahan yang keluar dari vagina, sakit kepala yang
tangan, janin kurang atau tidak bergerak, nyeri abdomen yang hebat.
2. Asuhan Persalinan
lendir campur darah dan sudah keluar air ketuban. Selain itu Ny. E juga
sering, sekitar 10 menit 5 kali serta pada perut bagian bawah terasa
Ny. E sudah ada tanda-tanda inpartu yaitu keluar lendir bercampur darah
adanya rasa sakit oleh adanya his yang sifatnya teratur, intervalnya makin
pengeluaran cairan dari jalan lahir, Ini terjadi akibat pecahnya ketuban
90
atau selaput ketuban robek. Sebagian besar ketuban baru pecah
bagian atas teraba satu bagian bulat lunak dan tidak melenting, pada
bagian perut sebelah kanan ibu teraba bagian keras dan memanjang,
sedangkan pada leopold III bagian perut sebelah bawah teraba satu
TBJ= 3255 gr, DJJ dalam batas normal dan his 5x dalam 10 menit durasi
>40 detik, serta dilakukan pemeriksaan umum dan fisik dalam batas
miring kiri agar tidak terjadi hipotensi supinasi. Menganjurkan ibu untuk
91
mendampingi ibu, menganjurkan untuk tidak mengejan sebelum
pukul 23.00 WIB dan bayi lahir spontan pukul 23.10 WIB.Menurut teori
yang ada pada Kala II pada multigravida berlangsung 1½-2 jam dan pada
seperti paritas ,his yang adekuat, faktor janin,faktor jalan lahir ,psikologi
untuk skin to skin. Pada bayi Ny. E di lakukan skin to skin selama 30
92
peregangan tali pusat terkendali dan massase fundus uteri. Pada Ny. E
plasenta lahir pukul 23.15 WIB berlangsung 5 menit setelah bayi lahir.
Hal ini normal karena menurut teori, plasenta lahir 5-30 menit setelah
bayi lahir dengan demikian selama kala III tidak ada penyulit
(Asrinah,2010).
(mukosa vagina, komisura posterior, kulit dan otot perineum) dan sudah
dilakukan heating dengan anastesi lidokain 3cc. Tinggi fundus uteri 2 jari
sekali, pada 1 jam berikutnya dilakukan setiap 30 menit sekali. Dari hasil
mmHg, suhu 36,5 ºC, tinggi fundus uteri setelah plasenta lahir 2 jari
lochea rubra, jumlah pengeluaran darah yang dialami yaitu ±100 cc.
batas normal.Persalinan pada Ny.E kala I, kala II, kala III,dan kala IV
93
3. Asuhan Nifas
pengumpulan data ini memperoleh data dengan cara anamnesa pada klien
uterus baik, lochea rubra, mamae: membesar, putting susu menonjol, ASI
keluar lancar. Ibu sudah bisa buang air kecil, ibu sudah dapat menyusui
bayinya dengan baik, keluar ASI dari ke-2 payudara, mengajarkan ibu
menyusui. Hal ini sesuai dengan teori yaitu pemeriksaan untuk 6 jam
post partum yaitu mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri,
lain berlanjut, memberi konseling pada ibu atau salah satu anggota
karena atonia uteri, pemberian ASI awal, melakukan hubungan antara ibu
dengan bayi yang baru lahir, menjaga bayi tetap sehat dengan cara
harus tinggal dengan ibu dan bayi yang baru lahir selama 2 jam pertama
94
setelah kelahiran atau sampai ibu dan bayinya dalam kondisi stabil
(Sulistyawati, 2009).
Pada kunjungan hari ke-6 post partum, ibu mengatakan tidak ada
keluhan, keadaan umum ibu baik, TD: 110/70 mmHg, Nadi: 80 x/menit,
sehari-hari. Hal ini sesuai dengan teori kunjungan nifas hari ke-6 yaitu
bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat, dan merawat bayi sehari- hari
(Sulistyawati, 2009).
Pada kunjungan hari ke-14 post partum, ibu mengatakan tidak ada
keluhan, keadaan umum ibu baik, TD: 110/70 mmHg, Nadi: 80 x/menit,
E: 36,5 ºC,RR: 24 x/menit, payudara tidak ada nyeri dan ASI keluar
lancar, TFU tidak teraba, pengeluaran lochea serosa, ibu dapat menyusui
95
dengan baik, memastikan tidak ada tanda-tanda infeksi pada ibu,
dengan teori kunjungan nifas hari ke-14 yaitu memastikan involusi uterus
ada perdarahan abnormal, tidak ada bau, menilai adanya tanda- tanda
konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi
yaitu saat ini Ny.S tidak ingin melakukan KB, baik KB hormonal
yang digunakan yaitu metode seksual yang saat puncak senggama suami
pengumpulan data ini memperoleh data dengan cara anamnesa pada ibu
96
dan keluarga berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan penulis tidak
Bayi Ny.E lahir pada usia kehamilan 40+4 minggu pada tanggal 20
September 2019 pada pukul 23.10 WIB secara spontan dengan letak
belakang kepala, menangis kuat, warna kulit kemerahan, tidak ada cacat
bawaan, jenis kelamin Laki-laki, dengan berat badan 3700 gram, panjang
badan 50 cm, lingkar kepala 35 cm, lingkar dada 34 cm, lingkar lengan
grasping, tonic neck dan babynski baik. Pada kasus ini neonatus cukup
bulan, sesuai dengan teori menurut Dewi (2010), ciri-ciri bayi normal
yaitu lahir aterm antara 37-42 minggu, berat badan 2500-4000 gram,
panjang badan 48-52 cm, lingkar dada 30-38 cm, lingkar kepala 33-35
jaringan subkutan yang cukup, rambut lanugo tidak terlihat dan rambut
kepala biasanya telah sempurna, kuku agak panjang dan lemas, nilai
APGAR >7, gerak aktif, bayi lahir langsung menangis kuat, reflek
Bayi diberikan salep mata dan vitamin K yang berguna satu jam
setelah lahir. Obat mata perlu diberikan dalam waktu satu jam setelah
2008).
97
Pada kunjungan neonatus 6 jam dilakukan pemeriksaan tanda-
tanda vital dengan hasil nadi: 145x/menit, suhu: 37 ºC, RR: 45x/menit,
pencegahan infeksi yaitu dengan mengganti popok dan bedong jika basah
atau kotor, melakukan perawatan tali pusat. Hal ini sesuai dengan teori
keluhan pada bayinya dan bayinya menyusu dengan kuat, keadaan umum
bayi baik, nadi: 136 x/menit, suhu: 36,70C, RR: 44 x/menit bayi dapat
dengan mengganti popok dan bedong jika basah atau kotor, melakukan
Neonatal II) dilakukan pada hari ke-3 sampai hari ke-7, dilakukan
keluhan pada bayinya dan bayinya menyusu dengan kuat, keadaan umum
bayi baik, nadi: 136 x/menit, suhu: 36,70C, RR: 44 x/menit bayi dapat
98
menyusu dengan kuat, menjaga kehangatan bayi dengan cara
Hal ini sesuai dengan teori KN III (Kunjungan Neonatal III) dilakukan
pada hari ke-8 sampai dengan usia 28 hari, dilakukan tindakan menjaga
2010).
99
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari semua asuhan yang telah dilakukan mulai dari kehamilan, persalinan,
selama 1 jam ibu sudah merasa lelah setelah proses persalinan, hanya
100
infeksi atau penyulit lainnya dan mampu memberikan konseling KB.
diberikan kepada bayi saat baru lahir yaitu tidak dilakukannya IMD
dikarenakan ibu sudah dalam keadaan lelah, serta belum sampai pada
pemberian imunisasi BCG dan Polio 1 pada saat bayi usia 1 bulan
B. Saran
1. Bagi Lahan
bersalin, nifas, BBL . Pemberian penkes mengenai IMD pada saat masa
kehamilan perlu ditingkatkan agar ibu mengerti manfaat dari IMD dan
pada saat persalinan pasien mengerti akan dilakukan IMD minimal 1 jam
101
supaya terjalin hubungan batin antara ibu dan bayi dan akan
2. Bagi Pasien
102
DAFTAR PUSTAKA
(KemenKes, 2016).
(ICM, 2011).
(IBI, 2012).
(Machmudah, 2010).
Dewi, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba
Medika.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2013. Profil Kesehatan Jawa Tengah 2013.
Dinas Kesehatan Jepara 2015. Profil Kesehatan Jepara 2015. Jepara; Dinas
Kesehatan Jepara.
Verlag. Ebscohost
Sinar Harapan.
Manuaba. 2010. Ilmu kebidanan penyakit kandungan dan Kb. Jakarta: ECG.
103
Muazizah. 2011. Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Bayi Baru
Lahir.
Cipta.
Prawirohardjo.
Rukiyah, Ai Yeyeh. 2011. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta: CV. Trans
Media.
Rukiyah. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Jakarta : TIM.
Prawirohardjo.
Fitramaya; 2010.
Salemba Medika.
104
DOKUMENTASI
105
106