Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

“STANDAR ASUHAN KEBIDANAN”

DI SUSUN OLEH : 2.B

KELOMPOK 3

1. DEVA BILANTI ( PO.7124320052 )

2. MEIKA ANGGRAINI L ( PO.7124320053 )

3. ULANT LESTARI ( PO.7124320054 )

4. MITRA YANI ( PO.7124320055 )

5. WINI AYU CAHYANI ( PO.7124320056 )

DOSEN PEMBIMBING :

NIA CLARASARI MAHALIA PUTRI,SST.,M.KEB

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

PRODI D3 KEBIDANAN MUARA ENIM

TAHUN AJARAN 2022-2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan hidayahnya penyusunan makalah dengan judul
“STANDAR ASUHAN KEBIDANAN” ini dapat diselesaikan dengan baik
dan sesuai waktu yang telah direncanakan. Penyusunan makalah ini
dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah asuhan
kebidanan komunitas. Makalah ini juga merupakan tugas yang dapat
dimanfaatkan untuk menambah ilmu pengetahuan dan juga bisa dijadikan
motivasi untuk lebih menambah pengetahuan.

Penyusunan makalah ini, tentu masih jauh untuk dikatakan


sempurna, hal ini karena keterbatasan kami dalam menguasai wawasan
dan ilmu pengetahuan yang masih sangat terbatas. Walaupun demikian
kami berharap semoga penyusunan makalah ini dapat menjadi salah satu
referensi pengetahuan bagi teman-teman dan bagi kami selaku penyusun
makalah ini. Akhir kata semoga kebaikan yang telah diberikan oleh semua
pihak kepada kami mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT.
amin.

Muara Enim, 29 Maret 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................3

BAB I.............................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................4

Latar Belakang..........................................................................................................4

RUMUSAN MASALAH..............................................................................................5

TUJUAN MASALAH..................................................................................................5

BAB II............................................................................................................................6

PEMBAHASAN.............................................................................................................6

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DI KOMUNITAS..................................6

Tugas Utama Bidan Di Komunitas............................................................................6

Tugas mandiri...........................................................................................................7

Tugas kolaborasi.......................................................................................................9

kolaborasi dengan melibatkan keluarga.................................................................10

Tugas merujuk........................................................................................................11

Tanggung jawab bidan............................................................................................12

Kegiatan Bidan Di Komunitas.................................................................................13

Pengertian Standar Asuhan Kebidanan.................................................................13

Macam – Macam Standar Asuhan Kebidanan.......................................................14

BAB III.........................................................................................................................16

PENUTUP...................................................................................................................16

Kesimpulan.............................................................................................................16

Saran.......................................................................................................................17

Daftar Pustaka............................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki


posisi penting dan strategis terutama dalam penurunan AKI dan AKB.
Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan
paripurna, berfokus pada aspek pencegahan, promosi dengan
berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama – sama
dengan tenaga kesehatan lainnya untuk melayani siapa saja yang
membutuhkannya.

Untuk mewujudkan pelayanan kebidanan yang berkualitas


diperlukan adanya standar sebagai acuan bagi bidan dalam memberikan
asuhan kepada klien disetiap tingkat fasilitas kesehatan.

Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam akses


pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai
dengan wewenang dan ruang ligkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
kebidanan. Mulai dari pegkajian, perumusan diagnose, dan atau masalah
kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan pencatatan asuhan
kebidanan (Kepmenkes No 938 tahun 2007).

Standar asuhan kebidanan dibuat agar bidan dapat melayani klien


sesuai dengan standar yang ditetapkan dan menyamakan persepsi
kebidanan agar tidak tumpeng tindih terutama dalam ruang lingkup
kebidanan yaitu pada asuhan ibu hamil, asuhan ibu bersalinan, asuhan
ibu nifas dan masa antara, asuhan pada bayi baru lahir, asuhan anak
balita sehat, dan asuhan pada masa reproduksi.

4
Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan
menolong ibu melahirkan.Peran bidan di masyarakat sangat dihargai dan
dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat,
membesarkan hati dan t mendampingi, serta menolong ibu melahirkan
dapat merawat bayinya dengan baik Sebagai seorang bidan janganlah
memilih-milih klien miskin atau kaya karena tugas seorang bidan adalah
membantu ibu, bukan mengejar materi. Pasien wajib memberikan hak
kepada ibu bidan yang telah menolong persalinan ibu melahirkan. Di
makalah ini kami akan membahas tentang peran dan fungsi bidan yang
mana dalam pelaksanaan profesinya,bidan memiliki banyak tugas serta
peran-perannya.

Bidan Komunitas adalah bidan yang melayani keluarga dan


masyarakat di wilayah kerja tertentu Pelayanan kebidanan adalah seluruh
tugas yang menjadi tanggung jawab profesi bidan dalam system
pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
kaum perempuan khususnya ibu dan anak.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas


2. Apa saja tugas bidan
3. Apa tanggung jawab bidan
4. Apa saja kegiatan bidan di komunitas
5. Apa pengertian dari standar asuhan kebidanan
6. Apa saja macam-macam standar asuhan kebidanan

TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas


2. Untuk mengetahui tugas bidan
3. Untuk mengetahui tanggung jawab bidan

5
4. Untuk mengetahui kegiatan bidan di komunitas
5. Untuk mengetahui pengertian dari standar asuhan kebidanan
6. Untuk mengetahui macam-macam standar asuhan kebidanan

6
BAB II

PEMBAHASAN

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DI KOMUNITAS

Tugas Utama Bidan Di Komunitas

Menurut Suryani (2007) tugas utama bidan di komunitas


disesuaikan dengan peran bidan sebagai pelaksana, pengelola, pendidik
dan peneliti, tugas Dalam menjalankan peran sebagai pelaksana asuhan
atau pelayanan tersebut antara lain : kebidanan, bidan memiliki tugas
mandiri, kolaborasi, dan rujukan.

Tugas mandiri

Tugas-tugas mandiri bidan, yaitu :

a. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan


yangdiberikan, mencakup:
1) Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan
klien
2) Menentukan diagnosis
3) Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi
Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun
4) Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan
5) Membuat rencana tindak lanjut kegiatan tindakan
6) Membuat catatan dalam laporan kegiatan/tindakan

b. Memberi layanan dasar pada pranikah pada anak remaja dan


wanita dengan melibatkan mereka sebagai klien, mencakup:
1) Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan remaja dan wanita
dakim masa pranikah baik individu maupun di masyarakat

7
2) Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan dasar
3) Menyusun rencana tindakan/layanan sebagai prioritas mendasar
4) bersama klien
5) Melaksanakan tindakan/layanan sesuai dengan rencana
6) Mengevaluasi hasi tindakan/layanan yang telah diberikan
bersamaNklien
7) Membuat rencana tindak lanjut tindakan layanan bersama klien
8) Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan

c. Memberikan asuhan kebidanan pada klien selama kehamilan


normal di masyarakat, mencakup
1) Mengkaji status kesehatan klien yang dalam keadaan hamil baik
individu maupun di masyarakat
2) Menentukan diagnosis kebidanan dan kebutuhan kesehatan klien
3) Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai
dengan prioritas masala
4) Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana bersama
yang telah disusun
5) Mengevaluasi hasi asuhan yang telah diberikan bersama klien
6) Membuat rencana tindak lanjut asuhan yang telah diberikan
bersama klien
7) Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang telah
diberikan

d. Memberikan asuhan kebidanan pada masa persalinan dengan


melibatkan keluarga, mencakup:
1) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada klien dalam masa
persalinan
2) Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan dalam.
masa persalinan

8
3) Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai
dengan masalah
4) Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan bersama klien sesuai
dengan prioritas masalah
5) Mengevaluasi asuhan yang telah diberikan bersama klien
6) Membuat rencana tindakan pada ibu selama masa persalinan
sesuai dengan prioritas
7) Membuat asuhan kebidananDi masyarakat bidan harus
menentukan jadwal kunjungan rumah pada keluarga. Adapun
dalam pelaporan bidan wajib melaporkan tindakan dalam
persalinan baik di desa, kecamatan, puskesmas maupun dinas
kesehatan kabupaten/kota

e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, mencakup


1) Mengkaji status kesehr melibatkan keluarga kebutuhan bayi bar
2) Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir
3) Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas
4) Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana
5) Mengevaluasi asuhan yang telah diberikan
6) Membuat rencana tindakan lanjut
7) Membuat rencana pencatatan dan pelaporan asuhan yang telah
diberikan Langkah yang harus diingat adalah jadwal kunjungan
pada BBL, laporan tentang kelahiran dan kelengkapan surat
kelahiran.

f. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas


dengan melibatkan klien/keluarga, mencakup:
1) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas
2) Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan pada
masa nifas

9
3) Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan dengan
prioritas masalah
4) Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana
5) Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah
diberikan
6) Membuat rencana tindakan lanjut asuhan kebidanan bersama klien
7) Membuat rencana pencatatan
8) Membuat pencatatan dan pelaporan

g. Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan


sistem
reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium serta menopause.
mencakup:
1) Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan asuhan klien
2) Menentukan diagnosis, prognosis, prioritas, dan kebutuhan asuhan
3) Menyusun rencana asuhan sesuai prioritas masalah bersama klien
4) Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana
5) Mengevaluasi bersama klien hasil asuhan kebidanan yang telah
diberikan
6) Membuat rencana tindak lanjut bersama klien
7) Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan

h. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan


melibatkan keluarga, mencakup:
1) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan sesuai dengan tumbuh
kembang bayi/balita Menentukan diagnosis dan prioritas masalah
2) Menyusun rencana asuhan sesuai dengan rencana
3) Melaksanakan asuhan sesuai dengan prioritas masalah
4) Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan
5) Membuat rencana tindak lanjut
6) Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan

10
Tugas kolaborasi

a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan


sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga:
1) Mengakaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan
keadaan kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
2) Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas kegawatan yang
memerlukan tindakan kolaborasi.
3) Merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatan dan
hasil kolaborasi serta kerjasama dengan klien.
4) Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dengan melibatkan
klien.
5) Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan.
6) Menyusun rencana tindak lanjut bersama dengan klien.
7) Membuat pencatatan dan pelaporan

b. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi


dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan
tindakan kolaborasi
1) kebutuhan asuhan yang berkaitan dengan komplikasi dan keadaan
kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
2) Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan factor
resiko dan keadaan kegawat daruratan pada kasus resiko tinggi.
3) Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama
sesuai prioritas.
4) Melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil resiko
tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan
prioritas.
5) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama
6) Menyusun rencana tindakan lanjut bersama klien.

11
7) Membuat catatan dan laporan

c. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan


resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawat
daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan
keluarga :
1) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas
dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi
2) Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan factor
resiko dan keadaan kegawat daruratan.
3) Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas
dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama sesuai prioritas.
4) Melaksanakan asuhan kebidanan dengan resiko tinggi dan
memberikan pertolongan pertama sesuai prioritas.
5) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.
6) Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/keluarga.
7) Membuat catatan dan laporan

d. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko


tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan
yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi
yang melibatkan klien dan keluarga.
1) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
dengan resiko tinggi dan keadaan kegawat daruratan yang
memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi
dengan melibatkan klien dan keluarga.
2) Menentukan diagnosa, prognoa dan prioritas sesuai dengan factor
resiko dan keadaan kegawat daruratan.

12
3) Menyusun rencana asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
denganresiko tinggi dan yang memerlukan pertolongan pertama
sesuai prioritas.
4) Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai prioritas.
5) Mengevaluasi hasil asuhan dan pertolongan pertama telah
diberikan.
6) Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien dan keluarga.
7) Membuat catatan dan laporan. mengalami komplikasi serta
kegawat daruratan yang memerlukan tindakan

kolaborasi dengan melibatkan keluarga.

1) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada bati balita dengan


resiko tinggi dan keadaan kegawat daruratan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga.
2) Menentukan diagnosa, prognoa dan prioritas sesuai dengan factor
resiko dan keadaan kegawatdaruratan.
3) Menyusun rencana asuhan kebidanan pada balita dengan resiko
tinggi dan yang memerlukan pertolongan pertama sesuai prioritas.
4) Melaksanakan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi
dan memberikan pertolongan pertama sesuai prioritas.
5) Mengevaluasi hasil asuhan dan pertolongan pertama telah
diberikan.
6) Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien dan keluarga.
7) Membuat catatan dan laporan.

Tugas merujuk

a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan


sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga

13
 Mengakaji kebutuhan asuhan kebidanan yang memerlukan
tindakan diluar lingkup kewenangan bidan dan memerlukan
rujukan.
 Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas serta sumber-
sumber dan fasilitas untuk kebutuhan intervensi lebih lanjut
bersama klien/keluarga.
 Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada
petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang dengan
dokumentasi yang lengkap.
 Membantu pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan
seluruh kejadian dan intervensi

b. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan


pada hamil dengan resiko tinggi dan kegawat daruratan
 Mengakaji kebutuhan asuhan kebidanan yang melalui konsultasi
dan rujukan.
 Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas
 Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan
rujukan.
 Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
 Mengirin klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada
petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang
 Membantu pencatatan dan laporan serta mendokumentasikan
 Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan
rujukan.
 Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada
petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang.
 Membantu pencatatan dan laporan serta mendokumentasikan
seluruh kejadian dan intervensi yang sudah diberikan.

14
c. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
kelainan tertentu dan kegawat daruratan yang memerlukan
konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga
 Mengakaji adanya penyulit dan kedaan kegawatan pada bayi baru
lahir yang memerlukan konsultasi dan rujukan.
 Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas masalah
 Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan
rujukan dan memberikan asuhan kebidanan pada bayi lahir dengan
tindakan.
 Mengirim klien kepada pelayanan kesehatan yang berwenang
 Membantu pencatatan dan laporan serta mendokumentasikan

d. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan


tertentu dan kegawat daruratan yang memerlukan konsultasi dan
rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga
 Mengakaji adanya penyulit dan kedaan kegawatan pada balita
yang memerlukan konsultasi dan rujukan.
 Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas masalah.
 Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan
rujukan
 Mengirim klien kepada pelayanan kesehatan yang berwenang
 Membantu pencatatan dalam menjalankan peran sebagai
pengelola pelayanan KIA/KB, bidan memiliki tugas pengembangan
pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim
 Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan, bidan bertugas
mengembangkan pelayanan dasar kesehatan masyarakat terutama
pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus.

Tanggung jawab bidan

15
Menurut Rita & Tri Johan (2011), tanggung jawab seorang bidan
adalah:

1) Menjaga agar pengetahuannya tetap up-to-date. Terus


mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kemahirannya
agar bertambah luas sertat mencakup semua aspek dari peran
seorang bidan. Dengan mengikuti pendidikan informal maupun
formal. Pendidikan informal meliputi: pelatihan. workshop, seminar
tentang kesehatan atau kebidanan. Sedangkan pendidikanformal
meliputi: pendidikan D4. S1, S2 yang terkait dengan kesehatan
atau kebidanan
2) Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadinya dan
tidak berupaya melampaui wewenangan dalam praktek kliniknya.
Batas-batas: tersebut dijabarkan pada Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/MENKES/SK/III/2007
Tentang Standar Profesi Bidan
3) Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta
konsekwensi dari keputusan yang diambil.
4) Berkomunitas dengan pekerja kesehatan professional lainnya
(bidan, Dokter, dan perawat) dengan bias hormat dan martabat.
Melakukan kolaborasi dalam memberikan asuhan kebidanan pada
kasus patologis atau kegawatdaruratan.
5) Memelihara kerja sama yang baik dengan staf kesehatan dan
rumah sakit pendukung untuk memastikan sistem penyuluhan yang
optimal
6) Kegiatan memantau mutu, yang bisa mencakup penilaian sejawat,
pendidikan herkesinambungan kaji ulana kasus-kasus dan audit
maternal /nerinatal
7) Bekerja sama dengan masyarakat dimana ia berpantau
meningkatkan aksis dan mutu asuhan kesehatan

16
8) Menjadi bagian dari upaya untuk meningkat status wanita serta
kondisi hidup mereka serta menghilangkan praktek-praktek kultur
yang sudah terbuktimerugikan kaum wanita

Menurut Niken dkk (2009), tugas dan tanggung jawab bidan di


komunitas adalah:

Melaksanakan kegiatan puskesmas berdasarkan urutan prioritas


masalah sesuai dengan kewenangan bidan Menggerakkan dan membina
masyarakat dengan berperilaku hidup sehat

Kegiatan Bidan Di Komunitas

1. Mengenal wilayah, struktur masyarakat dan posisi penduduk serta


sistem pemerintahan desa :
a. Menghubungi pamong desa untuk mendapatkan peta desa
b. Mengenali struktur kemasyarakatan seperti PKK, karang taruna,
tokoh masyarakat, tokoh agama, dan kegiatan kemasyarakatan lain
c. Mempelajari data penduduk
d. Mempelajari peta desa
e. Mencatat jumlah kepala keluarga (KK), pasangan usia subur
(PUS), dan jumlah penduduk menurut jenis kelamin, golongan dan
umur

2. Mengumpulkan serta mengidentifikasi masalah kesehatan untuk


merencanakan penanggulangannya:
a. Menggambar peta desa, lokasi posyandu, pos KB desa, pos obat
desa, rumah kader, rumah dukun bayi, kelompok dan nasehat dan
kegiatan swadaya masyarakat lain
b. Mengumpulkan nama kepala keluarga (KK), dan mencatat jumlah
ibu hamil, balita bayi dan pasangan usia subur (PUS)
c. Mencatat jumlah ibu hamil resiko tinggi, ibu hamil yang telah
mendapat imunisasi tetanus toxoid, ibu hamil yang telah mendapat

17
tablet besi (Fe), ibu hamil yang dirujuk, ibu hamil yang diberi
makanan tambahan (PMT) dan ibu hamil yang meninggal
d. Mencatat jumlah pertolongan persalinan di desa baik oleh tenaga
kesehatan maupun oleh dukun, jumlah ibu bersalin yang dirujuk
dan ibu bersalin yang meninggal
e. Mencatat jumlah pelayanan akseptor KB, jenis kasus kejadian efek
samping dan penanggulangannya
f. Mencatat jumlah pelayanan bayi dan BBLR, bayi dengan cacat
bawaan, bayi lahir mati, kunjungan bayi, bayi yang mempunyai
kartu menuju sehat (KMS), gizi buruk, jenis imunisasi, bayi yang
dirujuk dan bayi yang meninggal
g. Mencatat jumlah balita yang ditimbang, balita yang diperiksa,balita
yang memiliki KMS
h. Mencatat kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang merugikan
tentang masyarakat bidan kesehatan Mempelajari data kemudian
menginterpretasikan serta menanganinya sesuai dengan
wewenang

Pengertian Standar Asuhan Kebidanan

Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam akses


pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai
dengan wewenang dan ruang ligkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
kebidanan. Mulai dari pegkajian, perumusan diagnose, dana tau maalah
kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan pencatatan asuhan
kebidanan (Kepmenkes No 938 tahun 2007

Macam – Macam Standar Asuhan Kebidanan

1. Standar I : Pengkajian
a. Pernyataan Standar

Bidan mengumpulkan informasi yang akurat, relevan dan lengkap dar


semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.

18
b. Kriteria Pengkajian
 Data tepat, akurat, dan lengkap
 Terdiri atas data subjektif (hasil anamnesa ; biodata, keluhan
utama, riwayat obstetric, riwayat kesehatan, dan latar belakang
social budaya).
 Data objektif (hasil pemeriksaan fisik, psikologis, dan pemeriksaan
penunjang).

2. Standar II : Perumusan diagnose dan atau masalh kebidanan


a. Pertanyaan standar

Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,


menginterpretasikannya secara akurat dan logis untuk menegakan
diagnose dan masalah kebidanan yang tepat.

b. Kriteria perumusan diagnose dan atau masalah


 Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan
 Masalah dirumusakan sesuai dengan kondisi klien
 Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara mandiri,
kolaborasi, dan rujukan.
3. Standar III : Perencanaan
a. Pernyataan standar

Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnose dan


masalah yang ditegakkan.

b. Kriteria Perencanaan
 Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan
kondisi klien ; tindakan segera, tindakan antisipasi, dan asuhan
secara komprehensif.
 Melibatkan klien atau pasien dana tau keluarga
 Mempertimbangkan kondisi psikologi, social budaya, klien atau
keluarga.

19
 Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien,
berdasarkan evidence based dan memastikan bahwa asuhan yang
diberikan bermanfaat pada klien. Mempertimbangakan kebijakan
dan peraturan yang berlaku, sumber daya dan fasilitas yang aja
4. Standar IV : Implementasi
a. Pernyataan standar

Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif,


efektif, efisien dana man berdsarkan evidence based kepada klien atau
pasien dalam bentuk upaya promotive, preventif, kuratif dan rehabilitative.
Dilaksanakan secara mandiri, kolaboratif, dan rujukan.

b. Kriteria :
 Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial-
spiritual-klutural.
 Setiap tindakan asuhan harus medapatkan persetujuan dari klien
atau keluarganya (informconsent).
 Melaksanaakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based.
 4) Melibatkan klien atau pasien dalam setiap tindakan
 5) Menjaga privisi klien atau pasien
 Melaksanakan prinsip pencegahaan infeksi
 Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan
 Menggunakan sumberdaya, sarana dan fasilitas yang ada dan
sesuai.
 Melakukan tindakan sesuai standar
 Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan

5. Standar V : Evaluasi
a. Pernyataan Standar

20
Bidan melakuka evaluasi secara sistematis dan bekesinambungan
untuk melihat keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai degan
berubaha perkembangan kondisi klien.

b. Kriteria evaluasi
 Penilaian dilakukan segera setelah selesai melaksanakan asuhan
sesuai kondisi klien
 Hasil evaluasi segera dicatat dan dikommmunikasikan pada klien
atau keluarga
 Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
 Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi klien atau
pasien
6. Standar VI : Pencatatan asuhan kebidanan
a. Pernyataan standar

Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan jelas


mengenai keadaan atau kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam
memberikan asuhan kebidanan.

b. Kriteria pencatatan asuhan kebidanan


 Pencatataan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada
formulir yang tersedia (rekam medis / KMS / status pasien / buku
KIA)
 Ditulis dalam pencatatan buku perkembangan SOAP
 S adalah data Subjektif, mencatat hasil anamnesa
 adalah data Objektif, mencatat hasil pemeriksaan
 A adalah hasil Analisa, mencata diagnose dan masalah kebidanan
 P adalah Penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan
penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif,
tindakan segera, tindakan secara komprehensif ; penyuluhan,
dukungan, kolaborasi, evaluasi / Follow Up dan rujukan.

21
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Peran memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat besar


dalam kesehatan masyarakat.karena bidan tidak hanya membantu
persalinan, ibu hamil. anak bayi, balita dan KB. Tapi juga keschatan
reproduksi dan remaja.masalah lingkungan sekitar juga ikut berperan
serta dalam menjaganya.Semua aspek dalam kesehatan disekitar juga
ikut berperan adanya bidan komunitas dan delima menandakan bahwa
bidan dekat dengan masyarakat, semua kegiatan peran, fungsi bidan
serta tanggung jawab dan semua harus sesuai dengan kewenangan dan
sesuai dengan standar kebidanan dan tidak keluar dari ketentuan dan
peraturan yang ada.

Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam akses


pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai
dengan wewenang dan ruang ligkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
kebidanan. Mulai dari pegkajian, perumusan diagnose, dana tau maalah
kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan pencatatan asuhan
kebidanan (Kepmenkes No 938 tahun 2007). Standar asuhan kebidanan
ini, menjadi acuan dan landasan untuk melaksanakan tindakan / kegiatan
dalam lingkup tanggung jawab bidan, dalam memberikan asuhan
kebidanan disemua fasilitas pelayanan kesehatan. Sehingga dengan
adanya standar asuhan kebidanan ini, akan tercapai standar asuhan
kebidanan yang berkualitas.

22
Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan


makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan
yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya
pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya.

23
Daftar Pustaka

Rahmadani, Laily. “Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor : 938/MENKES/SK/VII/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan “.
Link :
https://www.academia.edu/32004080/Keputusan_Menteri_Kesehatan_Re
publik_Indonesia_Nomor_938_MENKES_SK_VIII_2007_tentang_Standar
_asuhan_kebidanan. Diakses Pada tanggal 16 September 2019. Yulifah,
Rita, 2009, Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika

Retna, Ery dan Sriati. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Komunitas.
Numed

Jakarta Syahlan, J.H. (1996). Kebidanan Komunitas. Yayasan Bina


Sumber Daya Kesehatan.

24

Anda mungkin juga menyukai