04 05 06
Raihan Afdal Surya Darma Windi
.Zaelani .Ramdani .Rahmawati
Table Of Contents
1. 2.
Gender 3.
Kesenjangan Upaya penyelesaian
Gender Masalah Gender
01.
Gender
Pengertian Gender
GENDER merupakan perbedaan yang terlihat antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat
dari nilai dan tingkah laku. Gender itu berasal dari bahasa latin “GENUS” yang berarti jenis
atau tipe. Gender adalah sifat dan perilaku yang dilekatkan pada laki-laki dan perempuan
yang dibentuk secara sosial maupun budaya.
Perlu diketahui, pengertian gender berbeda dengan pengertian jenis kelamin. Gender dapat
didefinisikan sebagai keadaan dimana individu yang lahir secara biologis sebagai laki-laki
dan perempuan yang kemudian memperoleh pencirian sosial sebagai laki-laki dan
perempuan melalui atribut-atribut maskulinitas dan feminitas yang sering didukung oleh
nilai-nilai atau sistem dan simbol di masyarakat yang bersangkutan. Lebih singkatnya,
gender dapat diartikan sebagai suatu konstruksi sosial atas seks, menjadi peran dan
perilaku sosial. Menurut Ilmu Sosiologi dan Antropologi, Gender itu sendiri adalah perilaku
atau pembagian peran antara laki-laki dan perempuan yang sudah dikonstruksikan atau
dibentuk di masyarakat tertentu dan pada masa waktu tertentu pula.
Peran Gender
Peran gender adalah peran yang dilakukan perempuan
dan laki-laki sesuai
dengan status, lingkungan, budaya dan struktur
masyarakatnya. Peran tersebut
diajarkan kepada setiap anggota masyarakat,
komunitas dan kelompok sosial
tertentu yang dipersepsikan sebagai peran perempuan
dan laki-laki. Peran
laki-laki dan perempuan dibedakan atas peran
produktif, reproduktif dan sosial.
Perbedaan Seks dan Gender
2. Melakukan upaya pencegahan pernikahan dini yang kerap terjadi pada perempuan
Sebagian masyarakat masih membiarkan anak perempuannya menikah dini, bahkan diusia yang belum cukup umur
untuk melangsungkan pernikahan, dan menjalin bahtera keluarga.
Upaya pencegahan dengan memberikan sosialisasi pentingnya pencegahan pernikaha dini harus terus dilakukan
pemerintah kepada masyarakat.
Serta membuka ruang kepada perempuan dalam keterlibatannya pada aspek aspek penting di masyarakat, sehingga
orang tua melihat perempuan juga akan punya kemampuan.
Dengan demikian pernikahan dini bisa saja tidak terjadi lebih cepat karena perempuan aktif dalam berbagai kegiatan.
3. Mendukung dan meningkatkan kesetaraan gender di dalam masyarakat
Melibatkan perempuan dalam berbagai hal penting di masyarakat, telah
mendukung dan meningkatkan pencapaian dalam kesetaraan gender tersebut.