• payudara
• penis
• vagina
• testis • ovarium
• sperma • menstruasi
(kodrat) • sel telur
(kodrat)
Peran kodrat :
Perempuan : Bisa Hamil, Melahirkan & Menyusui (Peran isteri / Ibu).
Laki-laki : Bisa Membuahi sel telur (Peran suami / ayah).
Apa konsekuensinya?
Alat-alat yang dimiliki laki-laki dan
perempuan tersebut merupakan atribut
yang selamanya melekat pada setiap
manusia dan fungsinya tidak dapat
dipertukarkan.
Alat-alat tersebut bersifat permanen tidak
berubah dan merupakan ketentuan
biologis atau ketentuan Tuhan (kodrat).
Karena itu jenis kelamin (seks) merupakan
sifat bawaan dengan kelahirannya sebagai
manusia.
GENDER
• adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan pembedaan antara laki-laki
dan perempuan secara sosial.
• Gender adalah kelompok atribut dan perilaku
yang dibentuk secara kultural yang ada pada
laki-laki dan perempuan.
PERBEDAAN PERAN GENDER
Laki-laki Perempuan
LAKI-LAKI PEREMPUAN
RUANG
Publik Domestik
LINGKUP
TANGGUNG
Nafkah utama Nafkah tambahan
JAWAB
BENTUK-BENTUK
KETIDAKADILAN GENDER
• Marginalisasi
• Subordinasi
• Pelabelan/Citra Baku/Stereotype
• Beban Ganda/Double Burden
• Tindak Kekerasan/Violence
BENTUK-BENTUK
KETIDAKADILAN GENDER
• Marginalisasi
• Subordinasi
• Pelabelan/Citra Baku/Stereotype
• Beban Ganda/Double Burden
• Tindak Kekerasan/Violence
MARGINALISASI
Marginalisasi adalah suatu proses
peminggiran akibat perbedaan jenis kelamin
yang mengakibatkan kemiskinan.
Kerja domestik tidak dihargai setara dengan pekerjaan publik
Perempuan sering tidak mempunyai akses terhadap sumber daya
ekonomi, waktu luang dan pengambilan keputusan .
Perempuan kurang didorong / atau memiliki kebebasan kultural
untuk memilih karir daripada rumah tangga atau akan mendapat
sanksi sosial.
Perempuan sering mendapat upah yang lebih kecil dibanding lelaki
untuk jenis pekerjaan yang setara
SUBORDINASI
Adanya anggapan dalam masyarakat bahwa
perempuan itu emosional, irrasional dalam berpikir,
perempuan tidak bisa tampil sebagai pemimpin
(sebagai pengambil keputusan), maka akibatnya
perempuan ditempatkan pada posisi yang tidak
penting dan tidak strategis (second person)
• Perempuan yang tidak menikah atau tidak punya anak
dianggap lebih rendah secara sosial sehingga ada alasan
untuk poligami.
• Perempuan dibayar sebagai pekerja lajang atau bahkan
dikeluarkan karena alasan menikah atau hamil
STEREOTYPE
Stereotipe adalah pelabelan terhadap pihak tertentu
yang selalu berakibat merugikan pihak lain dan
menimbulkan ketidakadilan.
• Perempuan : sumur - dapur – kasur - macak - masak – manak : “sekedar
ibu rumah tangga” dan dianggap sebagai pengangguran, kalaupun
bekerja dianggap sebagai perpanjangan peran domestik : guru TK,
sekretaris, bagian penjualan, dst.
• Perempuan emosional, tidak rasional dan tidak mandiri sehingga tidak
berhak pada fungsi perwakilan dan pemimpin.
• Pria: tulang punggung keluarga dan pencari nafkah tidak peduli seperti
apapun kondisinya, jika gagal dicap sbg “tidak bertanggungjawab”.
• Pria : Kehebatannya dilekatkan pada kemampuan seksual dan karirnya,
menganggap “wajar” jika laki-laki menggoda perempuan, selingkuh,
poligami, dst.
BEBAN GANDA
1. Masalah kemiskinan
2. Trafiking perempuan dan anak
3. KDRT
4. TKW Luar Negeri
5. HIV/Aids
6. Narkoba dan pornografi
STRATEGI
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN