GENDER ?
Oleh:
SEX GENDER
LAKI-LAKI PEREMPUAN
RUANG
Publik Domestik
LINGKUP
TANGGUNG
Nafkah utama Nafkah tambahan
JAWAB
Istilah Gender mulai terdengar melalui
Konferensi Kependudukan dan
Pembangunan (ICPD) di Kairo Tahun 1994
REPRODUCTIVE
PRODUCTIVE
DOMESTIC WORKER
BREADWINNER
OF THE FAMILY
KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER
• Marginalisasi
• Subordinasi
• Pelabelan/Citra Baku/Stereotype
• Beban Ganda/Double Burden
• Tindak Kekerasan/Violence
MARJINALISASI
(PEMINGGIRAN)
Upah perempuan lebih kecil
Izin usaha perempuan harus diketahui ayah
(jika masih lajang & suami jika sudah menikah
Permohonan kredit harus seizin suami
Pembatasan kesempatan di bidang pekerjaan
terhadap perempuan
Kemajuan teknologi industri meminggirkan
peran serta perempuan
MARJINALISASI
PROSES PEMINGGIRAN AKIBAT PERBEDAAN JENIS
Contoh:
a. Banyak kasus dalam tradisi,tafsir keagamaan maupun aturan
birokrasi yg meletakkan kaum perempuan lebih rendah
daripada laki-laki;
b. Pekerja perempuan sedikit di posisi pengambil keputusan dan
penentu kebijakan;
c. Dalam pengupahan, perempuan menikah dianggap lajang
karena dianggap mendapat nafkah dari suami dan terkena
pajak tinggi;
d. Status perempuan dianggap rendah (perempuan tidak menikah
atau tidak punya anak dinilai secara sosial lebih rendah dari
pada laki-laki sehingga muncul alasan utk poligami);
e. Pria sbg karumga bermakna pd keterwakilan (Dekel & kredit)
STEREOTYPE
(PELABELAN NEGATIF)
Perempuan : sumur - dapur - kasur
Perempuan : macak - masak - manak
Pria: tulang punggung keluarga
Pria : Kehebatannya dilekatkan pada
kemampuan seksual dan karirnya
Pria : Mata Keranjang
Janda mudah dirayu
STEREOTIP
PELABELAN/CITRA BAKU YANG BERSIFAT NEGATIF
TERHADAP JENIS KELAMIN LAIN
Contoh:
a. Pandangan thd peran domestik prp mengakibatkan peran
publiknya dianggap “perpanjangan” peran domestiknya;
b. Dianggap pandai merayu prp ditempatkan dibagian penjualan;
c. Lk-lk marah dianggap tegas, prp dianggap emosional dan tak
bisa menahan diri;
d. Label sebagai “Ibu Rumah Tangga” membatasi gerak prp dlm
kegiatan politik, bisnis maupun birokrasi;
e. Lk-lk dianggap sebagai “pencari nafkah” mengakibatkan kerja
prp dianggap “sambilan” sehingga kurang dihargai;
f. Lk-lk ramah dianggap “perayu”. Prp ramah dianggap “genit”.
DOUBLE BURDEN
(BEBAN GANDA)
Perempuan bekerja di luar maupun di dalam
rumah
Laki-laki bekerja masih harus siskamling
Perempuan sebagai : perawat, pendidik anak
sekaligus pendamping suami, pencari nafkah
tambahan
Perempuan pencari nafkah utama sekaligus
sopir keluarga
DOUBLE BURDEN
BEBAN GANDA PADA SALAH SATU JENIS KELAMIN
Contoh:
a. Peran reproduksi dirumah tidak berkurang dengan adanya
peran publik dan peran pengelolaan komunitas (walaupun
perempuan telah masuk dalam peran publik/meniti karier
peran dalam rumah tangga masih besar);
b. Pekerjaan dalam rumah tangga, 90% dikerjakan perempuan;
c. Setelah makan bersama, Bapak dan anak laki-laki ngloyor
begitu saja meninggalkan meja makan;
KONDISI PEREMPUAN
VIOLENCE
(KEKERASAN)
FISIK & NON FISIK
Ekploitasi terhadap perempuan
Pelecehan seksual terhadap perempuan
Perkosaan
Perempuan jadi obyek iklan
Pria jadi obyek iklan
Pria diharuskan/diharapkan sebagai
Pencari nafkah
Pria bertubuh pendek dianggap
kurang laki-laki, gagal di bidang karir, dilecehkan
VIOLENCE
TINDAK KEKERASAN, BAIK FISIK MAUPUN
NON FISIK
Contoh:
a. Pembedaan karakter feminin dan maskulin memunculkan
kekerasan & kesemena-menaan;
b. Kekerasan fisik spt perkosaan, pemukulan/penyiksaan, dan
non-fisik yg mengakibatkan perasaan tersiksa berupa
pelecehan seksual, spt sebutan pd ciri fisik dan status
(bahenol, janda kembang), ancaman dan paksaan
c. Bisa di dalam rumah tangga (KDRT) atau ditempat umum.
d. Pemaksaan/pengabaian alat kontrasepsi;
e. Sikap berasosiasi pernyataan hasrat seks (suitan, kerdipan);
f. Pornografi; dsb.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
TERJADINYA KESENJANGAN GENDER
1. Masalah kemiskinan
2. Trafiking perempuan dan anak
3. KDRT
4. TKW Luar Negeri
5. HIV/Aids
6. Narkoba dan pornografi
STRATEGI
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
TERIMA KASIH
LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN MEMANG
BEDA, TETAPI TIDAK UNTUK DIBEDA- BEDAKAN