Anda di halaman 1dari 28

ANALISIS SOSIAL GENDER

TIM PENGKADERAN PW FATAYAT NU JAWA TENGAH TAHUN


2016
APA ITU GENDER
GENDER
GENDE
R

Perbedaan Antara Perempuan Dan Laki-


laki Dalam Peran, Fungsi, Hak, Perilaku
Yang Dibentuk Oleh Ketentuan Sosial
tata nilai dan budaya masyarakat yang
dapat berubah menurut waktu serta
kondisi setempat
PERBEDAAN GENDER DAN SEX
SEX GENDER

Ciptaan Tuhan “Buatan” manusia


bersifat kodrat tidak bersifat kodrat
tidak dapat berubah dapat berubah
tidak dapat ditukar dapat ditukar
berlaku sepanjang tergantung waktu dan
zaman & di mana budaya setempat
saja
Jenis Kelamin (Seks) Gender
Contoh kodrati Contoh Bukan Kodrati
• Peran reproduksi kesehatan berlaku • Peran sosial bergantung pada waktu
sepanjang masa dan keadaan
• Peran reproduksi kesehatan • Peran sosial bukan kodrat Tuhan tapi
ditentukan oleh buatan manusia
Tuhan atau kodrat. • Menyangkut perbedaan peran,
• fungsi, dan tanggungjawab laki-laki
Menyangkut perbedaan organ
dan perempuan sebagai hasil
biologis lakilaki dan perempuan
kesepakatan atau hasil bentukan dari
khususnya pada bagian alat-alat
masyarakat.
reproduksi
• Sebagai konsekuensi dari hasil
• Sebagai konsekuensi dari fungsi
kesepakatan masyarakat, maka
alat-alat reproduksi, maka pembagian peran laki-laki adalah
perempuan mempunyai fungsi mencari nafkah dan bekerja di sektor
reproduksi seperti menstruasi, publik, sedangkan peran perempuan
hamil, melahirkan dan menyusui; di sektor domestik dan bertanggung
sedangkan lakilaki mempunyai jawab masalah rumahtangga
fungsi membuahi (spermatozoid).
Jenis Kelamin (Seks) Gender
Contoh kodrati Contoh Bukan Kodrati

• Peran reproduksi tidak dapat • Peran sosial dapat berubah: Peran


berubah; sekali menjadi perempuan istri sebagai ibu rumahtangga dapat
dan mempunyai rahim, maka berubah menjadi pekerja/ pencari
selamanya akan menjadi nafkah, disamping masih menjadi
perempuan; sebaliknya sekali istri juga.
menjadi laki-laki, mempunyai penis, • Peran sosial dapat dipertukarkan
maka selamanya menjadi laki-laki. • Untuk saat-saat tertentu, bisa saja
• Peran reproduksi tidak dapat suami dalam keadaan menganggur
dipertukarkan: tidak mempunyai pekerjaan
• tidak mungkin peran laki-laki sehingga tinggal di rumahmengurus
melahirkan dan rumahtangga, sementara istri
• perempuan membuahi. bertukar peran untuk bekerja
mencari nafkah bahkan sampai ke
luar negeri menjadi Tenaga Kerja
Wanita (TKW).
ISU-ISU GENDER

1. Double Burden/Beban
Ganda
2. Stereotype/Pelabelan/
Citra Baku
3. Marjinalisasi
4. Subordinasi
5. Violence/Tindak
Kekerasan
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
TERJADINYA KESENJANGAN GENDER

• Nilai sosial dan budaya Patriarkhi


• Produk dan Peraturan perundang-
undangan yang masih bias gender
• Tafsir Al-Qur’an yang bias Gender
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
TERJADINYA KESENJANGAN GENDER

Contoh Perda-perda yang bias gender


1. Perda No 8 tahun 2005 Kota Tangerang tentang Pelarangan
Pelacuran
2. Perda No 10/2001 Kab Sukabumi tentang Pelarangan
Pelacuran
3. Perda No 1 /2000 Kab Tasikmalaya tentang Pemberantasan
Pelacuran
4. Perda No 6/2003 Kota Medan tentang Larangan Gelandangan
dan Pengemisan dan Praktek Susila di Medan
5. Perda No 15/2002 tentang Larangan Perbuatan Prostitusi dan
Tuna Susila di Wilayah Bandar Lampung
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
TERJADINYA KESENJANGAN GENDER

• Pemahaman ajaran agama yang tidak


komprehensif dan cenderung parsial
Misal Surat An-Nisa’ ayat 34
• Ada 2 (dua) kata kunci dalam ayat
tersebut
• Kata qowwaamuuna adalah pemimpin
• Kata wadlribuhunna adalah pukullah
wanita-wanita
• Kemauan dan tekad dari perempuan
PENGERTIAN KONSEP DAN ISTILAH

KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER

SUATU KONDISI YANG SETARA DAN SEIMBANG


ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM MEMPEROLEH
PELUANG, KESEMPATAN, PARTISIPASI, MANFAAT DAN
KONTROL DALAM MELAKSANAKAN DAN MENIKMATI
HASIL PEMBANGUNAN, BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR
RUMAH TANGGA
BAGAIMANA MEWUJUDKAN
KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER
(KKG)
• Laki-laki dan perempuan saling mendukung dalam
penyelesaian tugas domestik

• Laki-laki dan perempuan mengelola bersama pendapatan


keluarga

• Laki-laki dan perempuan berpartisipasi dalam peran sosial di


masyarakat

• Laki-laki dan perempuan berdialog dalam pengambilan


keputusan dalam berbagai aspek kehidupan

• Laki-laki dan perempuan mempunyai akses yang sama dalam


berbagai fungsi informasi dan sumber daya yang bermanfaat
bagi pengembangan peran domestik produktif maupun
sosialnya.
RESPONSIF GENDER

KEBIJAKAN / PROGRAM / KEGIATAN


Pembangunan Yang SUDAH
Memperhatikan Berbagai Pertimbangan
Untuk Terwujudnya Kesetaraan &
Keadilan, Pada Berbagai Aspek
Kehidupan Antara
LAKI-LAKI & PEREMPUAN
KEMAMPUAN dan KEPEKAAN
SESEORANG dalam MELIHAT,
MENILAI HASIL PEMBANGUNAN
serta ASPEK KEHIDUPAN lainnya
dari PERSPEKTIF GENDER
(disesuaikan dengan kepentingan yang
berbeda antara laki-laki dan perempuan)
BIAS GENDER
KEBIJAKAN / PROGRAM /
KEGIATAN atau KONDISI yang
MENGUNTUNGKAN pada
SALAH SATU JENIS KELAMIN
yang berakibat munculnya
permasalahan gender
BUTA GENDER

KONDISI / KEADAAN SESEORANG


yang BELUM atau TIDAK memahami
tentang PENGERTIAN, KONSEP
GENDER DAN PERMASALAHAN
GENDER

(Ada Perbedaan kepentingan Laki-laki dan


Perempuan)
NETRAL GENDER

KEBIJAKAN / PROGRAM /
KEGIATAN atau KONDISI yang
TIDAK MEMIHAK pada SALAH
SATU JENIS KELAMIN
Analisis Sosial Gender : proses yang dibangun secara sistematis
untuk mengidentifikasi dan memahami pembagian kerja/peran
laki-laki dan perempuan, akses dan kontrol terhadap sumber-
sumber daya pembangunan, partisipasi dalam proses
pembangunan dan manfaat yang mereka nikmati, pola hubungan
antara laki-laki dan perempuan yang timpang, yang didalam
pelaksanaannya memperhatikan faktor-faktor lainnya seperti kelas
sosial, ras, dan suku bangsa.
menggunakan
sumberdaya tertentu.
2. Peran adalah keikutsertaan atau partisipasi seseorang/ kelompok dalam
suatu kegiatan
dan atau dalam pengambilan keputusan.
3. Kontrol adalah penguasaan atau wewenang atau kekuatan untuk mengambil

keputusan.
4. Manfaat adalah kegunaan sumberdaya yang dapat dinikmati secara optimal.
5. Indikator adalah alat ukur berupa statistik yang dapat menunjukkan
perbandingan,
kecenderungan atau perkembangan.
6. Kegiatan produktif yaitu kegiatan yang dilakukan anggota masyarakat dalam
rangka
mencari nafkah. Kegiatan ini disebut juga kegiatan ekonomi karena kegiatan ini

menghasilkan uang secara langsung atau barang yang dapat dinilai setara
uang.
Contoh kegiatan ini adalah bekerja menjadi buruh, petani, pengrajin dan
sebagainya.
7. Kegiatan reproduktif yaitu kegiatan yang berhubungan erat dengan
pemeliharaan dan
pengembangan serta menjamin kelangsungan sumberdaya manusia dan
Secara terinci analisis gender sangat penting manfaatnya, karena:
1. Membuka wawasan dalam memahami suatu kesenjangan gender di daerah
pada
berbagai bidang, dengan menggunakan analisis baik secara kuantitatif maupun

kualitatif.
2. Melalui analisis gender yang tepat, diharapkan dapat memberikan gambaran
secara
garis besar atau bahkan secara detil keadaan secara obyektif dan sesuai
dengan
kebenaran yang ada serta dapat dimengerti secara universal oleh berbagai
pihak.
3. Analisis gender dapat menemukan akar permasalahan yang
melatarbelakangi masalah
kesenjangan gender dan sekaligus dapat menemukan solusi yang tepat
sasaran sesuai
dengan tingkat permasalahannya.
FAKTA KEBANGKITAN
PEREMPUAN
BANYAK TOKOH MUNCUL DALAM BERBAGAI BIDANG
POLITIK Megawati, Arroyo, Aisyah Amini
EKONOM Martha Tilar, Poppy Dharsono, Dewi Motik, Eva
I Hutapea
SOSBUD/ Bunda Teresa, Wardah Hafid, Peggy Melati
KEMANUSI Sukma, Hughes, Nurul Arifin
AAN

ILMUWA Maria Lurie, Pratiwi Sudharmono


N

OLAHRAG Yayuk Basuki, Susi Susanti dll


A
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai