Anda di halaman 1dari 30

MEMAHAMI PERSPEKTIF

GENDER

MAKESTA RAYA

IPPNU UNISMA BY HELMINA . M.Pd


KOMPETENSI DASAR
2

Peserta mampu memahami konsep gender dan


tujuan konsep Gender
Mampu memahami dan membedakan antara konsep
seks dan gender

MCPM_AIBEP Pelatihan Tim Peningkatan Sekolah


INDIKATOR
3

Mampu membedakan antara konsep jenis


kelamin dan konsep gender
Mampu membandingkan kesenjangan gender
dengan kesetaraan dan keadilan gender
Mampu mengkritisi, dan menerapkan konsep
gender dalam berorganisasi

BY HELMINA MAULUDIYAH MAKESTA IPPNU


OUTCOME
4

1. Uraian konsep, cara memahami gender sebagai


konstruksi sosial.
2. Hasil identifikasi konsep, ciri-ciri, aspek serta
penggunaan analisis gender untuk sebuah
organisasi

MAKESTA 30-11-2019
LANGKAH-LANGKAH
5

PENGANTAR IDENTIFIKASI PRESENTASI PENGUATAN I


5’ 10’ 10’ 20’

PENGUATAN II PRESENTASI DISPOK


REFLEKSI 5’ 20’
10’ 10’
MATERI6

Gender dan konstruksi sosial:


Perbedaan jenis kelamin dan gender
kesenjangan gender
Kesetaraan dan keadilan gender
Gender dalam perspektif islam

MCPM_AIBEP Pelatihan Tim Peningkatan Sekolah


SABDA ALAM VERSI7 GENDER
DICIPTAKAN ALAM PRIA DAN WANITA
DUA MAKHLUK DALAM ASUHAN YANG KUASA
DIJADIKAN PRIA WANITA SETARA
KEDUANYA HARUS DIDIDIK BERSAMA

WANITA DIJAJAH PRIA.... ITU DULU


DIJADIKAN PERHIASAN SANGKAR MADU
NAMUN KINI KEDUANYA KAN BERDAYA
BERSAMA MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA

IPPNU 2019 MAKESTA


ISTILAH GENDER
Kata Gender (bahasa Inggris), artinya: Jenis
Kelamin. Secara umum, perbedaan antara laki-laki
dan perempuan dilihat dari nilai dan tingkah laku.
 Dalam Ilmu Sosial orang yang sangat berjasa dalam

mengembangkan istilah dan pengertian gender


adalah Ann Oakley (1972) yang mengartikan gender
sebagai konstruksi sosial atau atribut yang
dikenakan pada manusia yang dibangun oleh
kebudayaan.
 Gender adalah perbedaan peran, fungsi, dan

tanggung jawab antara laki laki dan perempuan


yang merupakan hasil kontruksi sosial dan dapat
berubah sesuai perkembangan jaman
Dispok
9

10’

MCPM_AIBEP Pelatihan Tim Peningkatan Sekolah


DISKUSIKAN 10
Perbedaan sifat/karakter, peran/ pekerjaan,
dan tanggung jawab antara laki-laki dan
perempuan
Ciri-ciri Laki-laki Perempuan
Sifat/karakter
Peran/
pekerjaan
Tanggung
Jawab

IPPNU MAKESTA
PRESENTASI 10’
11

Dua orang peserta mewakili kelompok yang terpilih


untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

MCPM_AIBEP Pelatihan Tim Peningkatan Sekolah


PERBEDAAN PERAN GENDER
Laki-laki Perempuan

Maskulin : kuat, gagah, Feminin : lembut , perhatian,


perkasa, pemberani, tegas, perasa , emosional, mengalah,
rasional, terus terang, suka beraninya di belakang,
menantang, agresif, dst bergantung, submisif, dst

Harus berkerja di luar rumah Diberi tempat di dalam rumah


untuk kerja produksi / untuk kerja domestik dan
menghasilkan uang reproduksi

Karena harus menanggung Tidak perlu bekerja mencari


beban keluarga maka harus nafkah, kalaupun bekerja
diupah secara utuh dianggap sbg pelengkap
PENGUATAN I
20’
13

Gender dan konstruksi sosial:


Perbedaan jenis kelamin dan gender
Ketimpangan gender
Kesetaraan dan keadilan gender

MCPM_AIBEP Pelatihan Tim Peningkatan Sekolah


APA PERBEDAAN JENIS KELAMIN - GENDER

14 GENDER
JENIS KELAMIN (SEX)
Perbedaan biologis Perbedaan peran, fungsi,
laki-laki dan perempuan dan tanggungjawab
Berikut fungsi reproduksinya laki-laki dan perempuan
hasil konteks sosial

•Ciptaan Tuhan
•Bersifat kodrat •Buatan manusia
•Tidak dapat berubah •Bersifat sosial
•Tidak dapat ditukar •Dapat berubah
•Berlaku sepanjang zaman •Dapat dilakukan laki-laki &
& di mana saja perempuan sesuai dgn
kebutuhan,
kesempatan & komitmen.
•Tergantung waktu &
Perempuan : Menstruasi, Hamil, Melahirkan
Kepatutan budaya
& Menyusui.
Laki-laki : Membuahi (spermatozoa)
setempat
GENDER DAN SEKS
15
GENDER SEKS
Buatan manusia • Anugerah tuhan
Bersifat dinamis
• Tak bisa
Peran laki dan
dipertukarkan
perempuan dapat
dipertukarkan fungsinya
Tidak universal • Universal
Dipengaruhi oleh • Ciri biologis
budaya
Terkonstruksi sejak • Tidak bisa diubah
lahir
Gender: Masalah Sosial
16

Adanya kesadaran bahwa perbedaan


citra/sifat, peran dan posisi menimbulkan
ketidak-setaraan akses salah satu jenis
kelamin untuk mendapatkan manfaat dari
proses aktifitas dan hak-hak dasar.
Ketidak-setaraan tersebut dapat
menyebabkan ketidakadilan sosial.
Ketidakadilan tersebut disebabkan adanya
perilaku yang diskriminatif

IPPNU
HASIL: TERJADI KETIDAKADILAN
GENDER
(Disebut demikian apabila salah satu jenis kelamin berada
dalam keadaan tertinggal dibandingkan jenis kelamin lain).

MANIFESTASI
DISKRIMINASI:
Stereotipi
Subordinasi
Marjinalisasi
Beban ganda/berlebih
Kekerasan

17
BENTUK-BENTUK
BENTUK-BENTUK
KETIDAKADILAN
KETIDAKADILAN GENDER
GENDER

• Marginalisasi
• Subordinasi
• Pelabelan/Citra Baku/Stereotype
• Beban Ganda/Double Burden
• Tindak Kekerasan/Violence
• Lihat vodeo berikut
MARJINALISASI
PROSES PEMINGGIRAN AKIBAT PERBEDAAN JENIS
KELAMIN YANG MENGAKIBATKAN KEMISKINAN

 Kerja domestik tidak dihargai setara dengan pekerjaan


publik
 Perempuan sering tidak mempunyai akses terhadap
sumber daya ekonomi, waktu luang dan pengambilan
keputusan .
 Perempuan kurang didorong / atau memiliki kebebasan
kultural untuk memilih karir daripada rumah tangga atau
akan mendapat sanksi sosial.
SUBORDINASI /PENOMORDUAAN
• Masih sedikit perempuan yang berperan dalam level
pengambil keputusan dalam organisasi / pekerjaan
•Perempuan yang tidak menikah atau tidak punya anak
dianggap lebih rendah secara sosial sehingga ada
alasan untuk poligami.
•Perempuan dibayar sebagai pekerja lajang atau
bahkan dikeluarkan karena alasan menikah atau hamil,
DOUBLE BURDEN
(BEBAN GANDA)

Contoh:
a. Beban pekerjaan di rumah tidak berkurang
dengan adanya peran publik dan peran
pengelolaan komunitas (walaupun
perempuan telah masuk dalam peran
publik/meniti karier peran dalam rumah
tangga masih besar);
b. Pekerjaan dalam rumah tangga, sebagian
besar dikerjakan ibu dan anak perempuan
sedangkan ayah dan anak lelaki terbebas
dari pekerjaan domestik.
STEREOTIPE (PELABELAN NEGATIF)

 Perempuan : sumur - dapur – kasur - macak - masak –


manak : “sekedar ibu rumah tangga” dan dianggap sebagai
pengangguran, kalaupun bekerja dianggap sebagai
perpanjangan peran domestik : guru TK, sekretaris, bagian
penjualan, dst.
 Perempuan emosional, tidak rasional dan tidak mandiri
sehingga tidak berhak pada fungsi perwakilan dan pemimpin.
 Pria: tulang punggung keluarga dan pencari nafkah tidak
peduli seperti apapun kondisinya, jika gagal dicap sbg “tidak
bertanggungjawab”.
 Pria : Kehebatannya dilekatkan pada kemampuan seksual
dan karirnya, menganggap “wajar” jika laki-laki menggoda
perempuan, selingkuh, poligami, dst.
VIOLENCE (Kekerasan)
FISIK MAUPUN NON FISIK

 Perselingkuhan atau poligami tanpa izin isteri,


 Pemukulan atau penyiksaan fisik lain,
 Pengurungan di dalam rumah,
 Pemasungan hak-hak politik
 Pemaksaan perkawinan
 Pemaksaan pindah agama mengikuti agama pasangan,
Perendahan martabat laki-laki dan perempuan semata- mata
sebagai objek seks dalam iklan,
KESETARAAN DAN
KEADILAN GENDER
24
Kesetaraan: suatu proses yang seimbang antara
laki-laki dan perempuan dalam memperoleh akses/
kesempatan, partisipasi, kontrol dan manfaat
pembanguna/ kegiatan.

Keadilan gender: Suatu kondisi yang sama antara


laki-laki dan perempuan dalam mencapai hak-hak
dasar dalam lingkup keluarga, masyarakat, negara
dan dunia internasional.
Kesamaan pemenuhan hak-hak dasar akan
meningkatkan kualitas dan martabat kemanusiaan
laki-laki Perempuan secara adil.

MCPM_AIBEP Pelatihan Tim Peningkatan Sekolah


Bagaimana perspektif gender dalam Islam?
25

Diskusikan dengan kelompokmu!

MCPM_AIBEP Pelatihan Tim Peningkatan Sekolah


Gender dalam Perspektif Islam
26

Al-Qur’an tidak mengajarkan diskriminasi antara


lelaki dan perempuan, sebagai manusia di hadapan
Allah lelaki dan perempuan mempunyai derajat dan
kedudukan yang sama.
Perempuan dan laki-laki sebagai khalifah di bumi
kapasitas manusia sebagai khalifah di muka bumi
(khalifah fil al ‘ard) ditegaskan dalam QS. al-An’am
[6]: 165) dan dalam QS. al-Baqarah [2]: 30.

MCPM_AIBEP Pelatihan Tim Peningkatan Sekolah


27

Allah SWT telah menciptakan manusia berpasang-


pasangan yaitu laki-laki dan perempuan, supaya
mereka hidup tenang dan tentram, agar saling
mencintai dan menyayangi serta kasih dan
mengasihi, agar lahir dan menyebar banyak laki-laki
dan perempuan serta agar mereka saling mengenal.

MCPM_AIBEP Pelatihan Tim Peningkatan Sekolah


Renungkan
28

Setelah memahami perspektif gender, sebagai


wanita, renungkan:
1. Apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi ketidak
adilan sebagai wanita.
2. Meskipun terdapat kesetaraan gender, apakah
sebagai wanita bebas melakukan apa saja demi
kariernya?
3. Pilih satu tokoh wanita, yang menginspirasi anda.
Kemukakan apa alasan anda mengidolakan tokoh
tersebut!

MCPM_AIBEP Pelatihan Tim Peningkatan Sekolah


Tokoh wanita
29

MCPM_AIBEP Pelatihan Tim Peningkatan Sekolah


PENUTUP 5’
30

P ERWAKILAN KELOMPOK MENYIMPULKAN


ATAU PRESENTASI BAHAN RENUNGAN

MCPM_AIBEP Pelatihan Tim Peningkatan Sekolah

Anda mungkin juga menyukai