: ..
: ..
: ..
Sekretaris
(__________________)
(__________________)
TATA TERTIB
KONFERENSI ANAK CABANG XVI
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
KECAMATAN PAKIS
1.
2.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Forum ini bernama Konferensi Anak Cabang (KONFERANCAB) XVI IPNU Kecamatan Pakis
yang merupakan forum permusyawaratan tertinggi di tingkat kecamatan.
Konferensi ini diselenggarakan pada 19 Mei 2013 bertempat di SMP NU Pakis.
Pasal 2
Konferensi dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah lebih satu dari
jumlah undangan yang terdiri dari ranting dan komisariat yang ada.
Apabila poin satu tidak memenuhi syarat, maka konferensi ini ditunda selama 2 x 5 menit dan
stelah itu konferensi dinyatakan sah.
BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 3
Tugas dan wewenang KONFERANCAB XVI Kecamatan Pakis adalah:
Menilai dan mengevaluasi serta menerima/menolak laporan pertanggungjawaban PAC IPNU
kecamatan Pakis periode 2010-2013.
Menetapkan program kerja PAC IPNU selanjutnya.
Memilih dan menetapkan ketua umum IPNU anak cabang Pakis periode 2013 - 2015 dan tim
formatur yang akan membantu ketua umum menyusun personalia pengurus PAC IPNU.
Menetapkan keputusan-keputusan lainnya.
BAB III
PESERTA
Pasal 4
1. Peserta Konferensi Anak Cabang IPNU Kecamatan Pakis terdiri atas peserta penuh dan peserta
tidak penuh (peninjau).
2. Peserta penuh terdiri dari:
a. Pimpinan Anak Cabang IPNU
b. Pimpinan Ranting yang memperoleh mandat sah
c. Pimpinan Komisariat yang memeperoleh mandat sah
3. Peserta tidak penuh (peninjau) merupakan undangan dan utusan-utusan dari organisasi lain yang
ditetapkan oleh panitia.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
Pasal 5
Peserta Konferensi Anak Cabang IPNU Kecamatan Pakis baik peserta penuh maupun
peninjau mempunyai hak-hak sebagai berikut:
1. Mengajukan pendapat, usulan, saran-saran pertanyaan dan interupsi (sanggahan) baik lisan
maupun tulisan melalui pimpinan sidang.
2. Peserta penuh mempunyai hak pilih dan dipilih.
3. Hak suara peserta penuh dalam pengambilan keputusan adalah masing-masing mempunyai 1
(satu) suara.
4. Pimpinan Anak Cabang dalam pengambilan keputusan memiliki 1 (satu) suara.
5. Setiap peserta penuh mempunyai hak mengajukan satu calon pemilihan presidium sidang.
Setiap peserta konferancab mempunyai kewajiban sebagai berikut:
1. Mengikuti semua materi persidangan dari awal sampai selesai.
2. Mematuhi tata tertib konferancab dan peraturan-peraturan lain yang ditetapkan oleh panitia
pengarah (steering committee/SC)
3. Menjaga kelancaran, ketertiban, keamanan serta nama baik organisasi.
1.
2.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
BAB V
PERSIDANGAN
Pasal 6
KONFERANCAB ini mampunyai kelengkapan sidang sebagai berikut:
a. Sidang Pleno
b. Sidang Komisi
Sidang komisi terdiri dari:
a. Komisi organisasi selanjutnya disebut komisi A
b. Komisi program selanjutnya disebut komisi B
c. Komisi Rekomendasi selanjutnya disebut komisi C
d. Komisi CBP (Korps Kepanduan Putri) selanjutnya disebut komisi D
Pasal 7
Pimpinan sidang pleno terdiri atas seorang ketua dan seorang sekretaris, yang ditunjuk oleh
peserta Konferancab atas persetujuan Pimpinan Anak Cabang dan peserta.
Peserta sidang komisi adalah utusan, ranting, anak ranting, komisariat sekolah, dan peninjau yang
mendaftarkan diri pada panitia sesuai dengan komisi yang dipilihnya.
Pimpinan sidang komisi terdiri atas ketua sidang dan sekretaris yang dipilih secara musyawarah
mufakat oleh peserta sidang komisi.
Pasal 8
Pimpinan sidang mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut:
Memberi kesempatan berbicara kepada peserta sidang dengan prioritas:
a. Interupsi
b. Saran / usulan
c. Tanggapan
d. Pertanyaan
Mendengarkan, menanggapi dan menjawab interupsi, saran, tanggapan, dan pertanyaan peserta
sidang.
Mengatur kelancaran jalannya sidang.
Membatasi dan meluruskan pembicaraan peserta sidang dari penyimpangan pokok pemikiran.
BAB VI
QUORUM
Pasal 9
1. Sah atau tidaknya persidangan ditentukan berdasarkan quorum (keadaan yang memenuhi syarat)
yang harus dipenuhi.
2. Persidangan dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya sepuluh lebih satu dari
jumlah peserta penuh.
3. Apabila syarat 2 belum terpenuhi, maka sidang ditunda selama 2x5 menit, setelah itu sidang
dinyatakan sah.
1.
2.
1.
2.
BAB VII
PEMILIHAN PRESIDIUM SIDANG
Pasal 10
Presidium sidang adalah pimpinan sidang.
Presidium sidang berjumlah 3 (tiga) orang, terdiri dari:
a. Satu orang terdiri dari unsur PAC
b. Dua orang dari peserta sidang yang dipilih oleh peserta konferensi.
Pasal 11
Pemilihan presidium sidang dilakukan secara musyawarah
Apabila ayat satu tidak terpenuhi, pemilihan presidium sidang dilakukan secara voting.
BAB VIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 12
1. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat.
2. Apabila ayat satu belum terpenuhi, maka keputusan dilakukan dengan cara lobying (kesepakatan
antara pihak-pihak yang berselisih pendapat).
3. Apabila ayat 2 juga belum terpenuhi, maka keputusan dilakukan dengan cara voting (pemungutan
suara terbanyak).
BAB IX
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 13
1. Laporan pertanggungjawaban PAC IPNU Kecamatan Pakis periode 2010-2013 disampaikan
dalam sidang pleno konferancab XVI IPNU Kecamatan Pakis oleh ketua PAC IPNU.
2. Penilaian disampaikan melalui pandangan umum oleh Pimpinan Ranting dan Pimpinan
Komisariat dalam sidang pleno konferancab XVI IPNU Kecamatan Pakis periode 2010-2013.
3. PAC IPNU periode 2010-2013 memiliki hak jawab atas pandangan umum peserta konferensi
IPNU.
BAB X
PEMILIHAN KETUA
Pasal 14
1. Sebelum pemilihan ketua IPNU Anak Cabang Kecamatan Pakis periode 2010-2013 pengurus
lama terlebih dahulu menyatakan demisioner.
2. Pemilihan ketua dilakukan dengan dua tahap;
a. Tahap pencalonan
Setiap calon ketua dianggap sah apabila didukung sedikitnya 3 (tiga) suara
Calon yang sah wajib menyampaikan visi dan misi
Berdomisili di Kecamatan Pakis
Setiap calon dianggap sah apabila memenuhi kriteria Sebagai berikut:
a. Usia setinggi-tingginya 27 tahun pada Konferancab XVI IPNU kecamatan Pakis.
b. Pendidikan serendah-rendahnya SLTA/ sederajat.
c. Pernah menjadi pengurus pimpinan ranting, komisariat atau anak cabang
d. Sekurang-kurangnya 2 tahun aktif sebagai anggota dan berprestasi
e. Pernah mengikuti Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA)
f. Berakhlaq baik, berdedikasi tinggi dan loyal kepada organisasi.
g. Status bebas (boleh berkeluarga/belum)
h. Tidak rangkap jabatan dengan parpol dan OKP yang tidak sehaluan dengan IPNU.
i. Ketua PAC IPNU yang sudah Terpilih 2 periode berturut-turut tidak dapat dipilih
kembali.
b. Tahap Pemilihan
1. Calon ketua yang mendapat suara terbanyak dinyatakan sah sebagai ketua periode
berikutnya sekaligus sebagai ketua formatur.
2. Apabila dalam pemilihan terdapat jumlah suara yang sama antar calon, maka diadakan
pemilihan ulang.
3. Apabila dalam pemilihan yang kedua kalinya hasilnya tetap sama, maka forum dskors
2x5 menit untuk dilakukan lobbying.
4. Setelah dilakukan lobbying pemilihan kembali sampai terdapat selisih antar calon.
Pasal 15
1. Dalam pemilihan ketua, hanya calon-calon yang sah yang berhak dipilih.
2. Calon yang mendapat suara terbanyak disahkan menjadi ketua.
BAB XI
HAK SUARA
Pasal 16
Yang mempunyai hak suara adalah utusan dari Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan Ranting,
Pimpinan Komisariat Sekolah se-Kecamatan Pakis masing-masing dua suara.
BAB XII
PEMILIHAN TIM FORMATUR
Pasal 17
1.
Tim formatur dibentuk untuk membantu ketua menyusun kelengkapan
personalia Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang.
2.
Tim formatur berjumlah 8 (delapan) orang terdiri dari ketua terpilih,
mantan ketua, dan 6 (enam) orang yang dipilih dari peserta yaitu:
a. Dua orang dari perwakilan pimpinan ranting
b. Dua orang dari perwakilan pimpinan komisariat tingkat SMA/MA
c. Dua orang dari perwakilan pimpinan komisariat tingkat SMP/MTs
Pasal 18
1. Pemilihan Tim Formatur dilakukan dalam satu tahap.
2. Enam orang yang mendapat suara terbanyak, sah menjadi Tim Formatur
Pasal 19
1. Tugas tim formatur adalah menyusun Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang IPNU masa bakti
2013-2015.
2. Selambat-lambatnya 30 hari setelah Konferensi Anak Cabang XIV IPNU Kecamatan Pakis harus
diumumkan.
BAB XIII
PENUTUP
Pasal 20
1. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian oleh pimpinan sidang
atas persetujuan peserta.
2. Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai berakhirnya Konferancab XVI
Ditetapkan di
Tanggal
Pukul
: Pakis
: Mei 2013
: . WIB
Sekretaris
:
:
:
Sekretaris
(_________________)
(_________________)
2.
3.
4.
Tanggal
Pukul
:
:
Sekretaris
()
()
:
:
:
Sekretaris
(_________________)
(_________________)
a) Kemitraan dan persamaan derajat, bahwa mitra kerja program IPNU, baik pemerintah, swasta,
LSM, maupun individu adalah sederajat, kemitraan diarahkan pada hak-hak yang saling
menguntungkan, khususnya dalam upaya mengembangkan kesejahteraan masyarakat.
Perbedaan yang mungkin terjadi harus didasari oleh pertimbangan perbedaan fungsi dan
tanggung jawab masing-masing atau pertimbangan timbangan etik/adat istiadat yang tumbuh
dalam kehidupan masyarakat sasaran.
b) Keterbukaan, pengelolaan program harus senantiasa menunjukkan manajemen yang terbuka
pada aspek informasi dan komunikasi, utamanya kepada lembaga mitra, sesuai dengan tujuan
dan fungsi organisasi. Langkah tersebut dipahami sebagai upaya untuk menumbuhkan rasa
saling pengertian yang dapat menumbuhkan keutuhan kemitrasejajaran dan kerjasama secara
timbal balik.
c) Keadilan, bahwa rasa keadilan dianggap tercapai apabila semua pihak dapat menerima
kebijakan yang dapat diterapkan. Kemitraan dan persamaan derajat serta keterbukaan tersebut
adalah upaya untuk mencapai rasa keadilan yang harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi
obyektif masing-masing.
d) Keterpaduan, bahwa pelaksanaan program tidak dilakukan secara terpisah (partial) tetapi
memiliki keterpaduan (integral) antara pusat dan daerah.
e) Keseimbangan, bahwa gagasan dan program yang dilakukan senantiasa menjaga prinsip
keseimbangan material-spiritual dan memegang prinsip-prinsip sikap yaitu:
1. Bersikat Mabadi Khoiroh Ummah yaitu masyarakat yang ideal yang digambarkan sebagai
masyarakat yanga bertakwa kepada Allha SWT, tentram, berakhlak mulia adil dan sejaterah
yang memiliki karakter sebagi berikut:
a. Ash-Shidqu( kejujuran, kesungguhan dan keterbukaan)
b. AlAdalah (adil dalam segala situasi)
c. Al-Istiqomah ( keajegan, keteguhan, ketidak bergeseran dan kedisiplinan dalam meniti
jalur kehidupan sesuai dengan ketentuan Allah dan rosul-Nya.
2. Berprilaku ASWAJA yang diterapkan menurut kondisi masyarakat Indonesia yakni;
a. Landasan beragama, Al Quran, Al Hadits, Ijma dan Qiyas
b. Landasan sikap yaitu
1) Tawassuth dan Itidal (adil dan lurus ditengah kehidupan bersama selalu bersifat
membangun dan menghindari pendekatan yang bersifat ekstrim)
2) Tawazun (seimbang yaitu menyelaraskan kepentingan masa lalu, masa kini, dan akan
datang)
3) Tasamuh ( toleran terhadap perbedaan dan pluralitas yang ada)
4) Amar Maruf Nahi Munkar (selalu memiliki kepekaan untuk berbuat dan mendorong
perbuatan baik, berguna dan bermanfaat serta mencegah hal yang merendahkan dan
menjerumuskan pada nilai kehidupan)
f) Kesinambungan, bahwa pelaksanaan program yang dilakukan selalu menjaga sinergitas
program
g) Nilai kemanfaatan, bahwa pelaksanaan program harus berdasarkan asas manfaaat bagi
organisasi, bangsa dan agama.
D. METODOLOGI DAN STRATEGI PENDEKATAN PROGRAM
Metodologi dan strategi program perlu disusun sebagai langkah dan upaya untuk
mencapai tujuan program yang lebih optimal, efektif dan efisien. Yang dimaksud metodologi
dan strategi pendekatan program adalah cara-cara yang dapat dipakai untuk membantu
kelancaran jalannya kegiatan pelaksanaan program. Adapaun dasar konseptual perumusan
metodologi program adalah sebagai berikut:
1. Keberhasilan program pembinaan dan pemberdayaan kader IPNU, sesungguhnya berakar
pada kekuatan yang dimiliki organisasi dan kader IPNU sendiri.
2. Potensi yang dimiliki organisasi dan kader IPNU menjadi akar bagi keberhasilan program
anatara lain: motivasi, kemauan mengevaluasi diri, kayakinan pada diri sendiri, kretivitas,
keswadayaan dan pengalaman-pengalaman yang dapat menjadi daya dukung bagi
pengembangan program.
3. Kader IPNU disebut berdaya apabila mereka mampu merencanakan, menentukan skala
prioritas, mengimplementasikan, mengontrol dan melakukan evaluasi program secara
proaktif, mandiri dan inovatif.
4. Menumbuhkan dan mengoptimalkan potensi partisipasi kader IPNU pada setiap pelaksanaan
program seluruh kegiatan program diarahkan pada upaya penguatan pada sumber daya yang
dimiliki organisasi dan kader IPNU terutama berkaitan dengan motivasi, partisipasi dan
pengembangan nilai-nilai demokrasi.
5. Menumbuhkan kesadaran dan sikap positif guna mengembangkan tugas dan fungsi
organisasi secara demikratis melalui kegiatan-kegiatan social kemasyarakatan, pelatihan,
diskusi, dan kajian masalah.
Sedangkan pendekatan dan strategi pelaksanaan program IPNU adalah sebagai berikut:
1. Memecahkan masalah mendasar, bahwa seluruh proses kegiatan program ditujukan untuk
menjawab dan membantu memecahkan permasalahan mendasar yang dihadapi oleh kaderkader IPNU, khususnya dalam upaya penguatan sumber daya.
2. Fleksibelitas proses kegiatan baik yang bersifat pengaturan, pengembangan sumber daya dan
pendekatan program dirancang dan dikembangkan dengan didasarkan pada kemampuan,
nilai-nilai agama dan budaya dan keterjangkauan kader IPNU pada pelaksanaan kegiatan,
maupun untuk mengadaptasi guna menjamin kemudahan untuk diterapkan ditempat lain.
3. Pendekatan partisipatif, kegiatan oprasional program utamanya dalam pengambilan
keputusan, dikembangkan dengan didasarkan pada keterlibatan dan peran serta aktif keder
IPNU sendiri mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, sampai pada tahap
pembinaan untuk mewujudkan suatu sistem pengelolaan program yang dapat menjamin
adanya kelangsungan dan kesinambuangan program.
4. Kesinambuangan bahwa seluruh proses kegiatan program pembinaan dan pelayanan pada
kader-kader IPNU, dirancang dan dikembangkan dengan tujuan untuk menjamin adanya
kelangsungan kegiatan dan kesinambungan program.
E. PROGRAM UMUM
Adapun pedoman umum program secara nasional tersebut adalah sebagai berikut:
I. BIDANG ORGANISASI
a. Target
Dalam bidang organisasi terdapat beberapa hal yang harus kita analisis bersama secara
konsepsional utamanya adalah yang berkaitan dengan komponen internal organisasi agar dapat
berfungsi secara sinergik. Komponen internal organisasi yang dimaksud adalah:
a) Perwujudan struktur organisasi harus diselaraskan dengan fungsi dan tujuan yang hendak
dicapai dan di dalamnya harus dikembangkan atas dasar hak da tanggung jawab setiap
personil pengurus berikut visi dan misi oriententasi harus sesuai dengan tuntutan kader
dalam kompetisi global.
b) Penertiban admistrasi dilaksanakan secara professional dalam upaya untuk menyelamatkan
asset berita sumber daya organisasi.
c) Aktivitas organisasi harus sesuai dengan tujuan organisasi termasuk upaya penguatan kader
dan pelayanan terhadap pemanuhan kebutuhan pada kehidupan remaja, pelajar dan santri
putri.
d) Mengembangkan dan memanfaatkan nilai-nilai organisasi secara mandiri baik secara internal
maupun eksternal.
b. Bentuk Program
Bentuk-bentuk program bidang organisasi adalah sebagai berikut:
1) Peningkatan kualitas manajemen organisasi
2) Menguatkan upaya konsolidasi organisasi dan menghidupkan kembali IPNU di semua
tingkat struktural
3) Menjalin komunikasi secara intensif anatar Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan
Cabang, Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan Ranting, Pimpinan Komisariat, IPNU dan skate
holder organisasi.
4) Menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan Lembaga Badan Otonom lain dalam
naungan NU.
5) Membangun komuniikasi dan kerjasama kemitraan dengan organisasi dan lembaga
pemerintah maupun non pemerintah, nasional maupun internasional, khususnya yang
berkaitan dengan upaya pemberdayaan remaja, pelajar dan santri putri.
6) Membangun database sebagai salah satu wadah dan mekanisme penguatan organisasi IPNU
secara internal maupun eksternal
7) Membangun komunikasi yang intensif baik secara internal maupuneksternak melalui
pembuatan jurnal secara berkala, pembuatan website, dan internet.
8) Program terpadu dari pimpinan pusat sampai pimpinan ranting.
9) Menertibkan
dan
mensosisialisasikan
juklak
tentang
keorganisasian
dan
muendististribusikannya kepada tingkatan struktur di bawahnya.
II. BIDANG KADERISASI
a. Target
Kemandirian organisasai dan kader merupakan target utama bagi kaderisasi organisani
IPNU. Kemandirian yang dimaksud adalah proses pengembangan kekuatan porganisasi secara
internal. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat tiga elemen pokok kemandirian yang menjadi
perhatian penting IPNU dalam pengembangan proses pengkaderan IPNU, yaitu:
(1) Kemandirian intelektual adalah kemampuan IPNU dalam mengembangkan pembentukan
dasar pengetahuan bagi kadernya untuk dapat menjalankan fungsi organisasi serta
pengetahuan yang memungkinkan mereka dapat menanggulangi bentuk-bentuk intervensi
maupun dominasi dengan cara halus sekalipun, hal tersebut dilakukan dengan
mengembangkan diskusi-diskusi, saling tukar informasi serta penguatan fungsi edukasi.
(2) Kemandirian manajemen, adalah kemampuan otonom untuk membina diri secara
institusional, menjalani dan mengelola kegiatan kolektif agar ada perubaahan dalam
mencapai tujuan organisasi
(3) Kemandirian meterial, adalah kemampuan produktif guna memenuhi kebutuhan dana dan
melaksanakan kegiatan organisasi, dan mekanisme untuk dapat bertahandi waktu krisis
sumber usaha.
Sedang target khusus dalam pembinaan kader, IPNU menekankan minimal pada tiga
kualitas, yaitu: kualitas spiritual, menyangkut cirri-ciri manusia dalam hubungannya dengan
tuhannya, ciri ini antara lain:
1) Mencakup iman dan taqwa serta komitmen moral. Berkaitan dengan hal ini, perlu
ditumbuhkan kesadaran untuk mengembangkan segi-segi kehidupan keagamaan yang
menjadi misi utama NU, yaitu islam ahlussunnah waljamaah.
2) Kualitas kekaryaan, masyarakat Indonesia bersifat majemuk sehingga memerlukan
keterikatan lintas kelompok, agama, suku, adat istiadat dan keturunan. Berdasarkan hal
tersebut, pengkaderan IPNU menekankan pada upaya peningkatan kualitas kekaryaan pars
kader yang diharapkan tercermin pada solidaritas sosial, toleransi serta tindakan yang
mengedepankan keadilan, kesetaraan dan hak asasi manusia. Tanggung jawab sosial akan
tercermin pada kesadaran dalam meletakkan kepentingan diri diatas kepentingan umum yang
tumbuh atas dasar pemahaman dan kesadaran diri dalam diri kader, dan
3) Kualitas pengabdian, tumbuhnya kecerdasan, pengetahuan dan keterampilan yang
merupakan penguatan kapasitas pribadi yang diharapkan dapat memberi pengaruh terhadap
peningkatan kualitas pengabdian pada organisasi maupun kepada masyarakat.
b. Bentuk Program
1) Mengaplikasikan sistem pengkaderan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan situasi
dan kondisi perkembangan.
2) Meningkatkan kualitas pengkaderan dengan membentuk tim palatih yang terkoordinir dan
meningkatkan kualitas pengkaderan melalui jenjang pengkaderan formal organisasi.
3) Meningkatkan kualitas pengkaderan melalui diskusi, pertemuan informal dan pelatihanpelatihan yang dilaksankan IPNU maupun lembaga/organisasi lain.
4) Melaksanakan kegiatan pengkaderan sesuai dengan bakat dan minat anggota.
5) Mengembangkan dan melaksanakan pengkaderan khusus berkaitan dengan upaya
pemberdayaan perempuan dan kewirausahaan.
6) Mengembangkan dan melaksanakan pengkaderan khusus berkaitan dengan permasalahan
dan kondisi pelajar putri, seperti kesehatan reproduksi remaja.
7) Meningkatkan kualitas pengkaderan dengan mengembangkan kemampuan tulis-menulis,
diplomasi, civic education dan membuka wawasan kader terhadap berbagai akses kemajuan
teknologi informasi.
8) Menerbitkan dan mensosialisasikan juklak pengkaderan dan mendistribusikan kepada
pimpinan struktur dibawahnya.
III. BIDANG PARTISIPASI
a. Target
Bidang partisipasi ini menyediakan dukungan bagi kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan sumbangsih IPNU maupun penguatan kader IPNU agar mampu berpartisipasi aktif
dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dan menjadikan peran pelajar putri sebagai asset dalam
pembanguanan berkelanjutan Indonesia di kompetisi global ini.
b. Bentuk Program
Peningkatan kesadaran kritis anggota IPNU terhadap tanggung jawab social dan
kemasyarakatn dengan menumbuhkan solidaritas social dikalangan anggota kader dan
masyarakat pada:
1) Peningkatan kesadaran anggota IPNU sebagai warga Negara yang peduli terhadap persoalan
bangsa demi kelangsungan pembangunan bangsa
2) Peningkatan kepedulian anggota dalam upaya pelestarian lingkungan hidup
3) Peningkatan kualitas dan kepedulian anggota IPNU dalam upaya penanggulangan
kemiskinan, bencana alam dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
G. PENDANAAN ORGANISASI
IPNU harus mampu mandiri, kratif dan inovatif dalam membangun dan
mengembangkan organisasi. Hal ini bisa dilakukan melalui program-program kewirausahaan
yang dilakukan baik oleh organisasi maupun personal organisasi.
PIMPINAN SIDANG KOMISI PROGRAM KERJA
KONFERANCAB XVI IPNU KECAMATAN PAKIS
Ketua
Sekretaris
()
()
:
:
:
Sekretaris
(_________________)
(_________________)
b. PP IPNU dan PW IPNU Jawa Timur harus membentuk suatu sistem yang sinergis dengan
tingkatan kepemimpinan di bawahnya dalam menyikapi isu dan kebijakan sehingga terbentuk
suatu kesatuan gerak tubuh dalam IPNU
c. PC IPNU Kab. Malang membentuk suatu sistam yang menjalin kebersamaan serta memberikan
konsep pengkaderan sesuai kondisi kab. Malang.
2. IPNU dengan Banom dan Lembaga lain
a. Lebih mengoptimalkan kerjasama dengan LP. Maarif NU dan RMI dalam pembentukan
komisariat-komisariat di lembaga pendidikan dan pondok pesantren
b. LP. Maarif NU hendaknya menginstruksikan pemakaian atribut badge IPNU di lingkungan
sekolah Maarif
c. Melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan organisasi yang memiliki sasaran serupa tetapi
tidak sama (IPNU)
d. Memperkuat kerja sama dan jaringan informasi terkait dengan program remaja dan perempuan
bersama Banom putri NU yang lain (Fatayat NU dan Muslimat NU).
Di tetapkan di :
Tanggal
:
Pukul
:
Sekretaris
()
()
SMP NU PAKIS
Pakis, 19 Mei 2013