Anda di halaman 1dari 60

GENDER

(APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA)


PENDAHULUAN
 Dewasa ini kata “gender” sering kita
dengar dan di-sebut2 bahkan
hampir di setiap lapisan masyarakat
 Meski bukan hal baru, masih banyak
yg kurang memahami hakekat
gender, shg cenderung
disalahartikan/ disalahgunakan
 Keadilan gender belum terwujud,
sebaliknya sering terjadi
ketidakadilan gender di tengah2 kita
2
PERTANYAAN
 Apa itu gender?
 Apa beda gender dg jenis
kelamin?
 Bagaimana penerapan gender
dlm pergaulan khususnya bagi
masyarakat patriarkhi &
matriarkhi?
 Apa itu patriarkhi dan matriarkhi?
3
GENDER = SEX?
 Gender sering diidentikkan dengan
jenis kelamin (sex), padahal
gender berbeda dg jenis kelamin
 Gender berbeda dg sex, meskipun
secara etimologis artinya sama dg
sex, yaitu jenis kelamin (John M.
Echols dan Hassan Shadily, 1983:
517).
4
APA ITU SEKS ?

5
Jeniskelamin lelaki-
perempuan
Kodrat – bukan kodrat ?
Fungsi seks/jenis kelamin
GENDER = SEX ?
 Scr umum sex digunakan utk
mengidentifikasi perbedaan laki2 dan
perempuan dari segi anatomi biologis,
sdg gender lebih banyak
berkonsentrasi pada aspek sosial,
budaya, dan aspek2 nonbiologis
lainnya
 Gender tidak diperoleh sejak lahir tapi
dikenal melalui proses belajar
(sosialisasi) dari masa anak2 hingga6
dewasa
APA ITU GENDER ?
Kodratkah ?
Peran

7
Relasi
Konstruksi sosial
Konstruksi dari penafsiran agama
Dapatkah dipertukarkan antara lelaki
dan perempuan?
PENGERTIAN
 Gender adl. pembedaan peran,
perilaku, perangai laki2 dan
perempuan oleh budaya/masyarakat
melalui interpretasi terhdp perbedaan
biologis laki2 dan perempuan
 Setiap masyarakat mengembangkan
identitas gender yg berbeda, tetapi
kebanyakan masyarakat
membedakan laki2 dan perempuan
dg maskulin dan feminim 8
PENGERTIAN …
 Maskulin identik dgn
keperkasaan, bergelut di sektor
publik, jantan dan agresif.
 Sedangkan feminim identik
dengan lemah lembut, berkutat
di sektor domestik (rumah),
pesolek, pasif, dan lain-lain.

9
PERBEDAAN SEKS & GENDER
Aan Oakley (sosiolog): ada
perbedaan istilah

10
Istilah gender telah umum
digunakan dlm literatur studi
perempuan. Namun pemahaman
dan perbedaan antara gender dan
seks sering menimbulkan
persoalan.
PERBEDAAN SEKS
Perbedaan atas ciri-ciri biologis,
khususnya yg menyangkut prokreasi

11
(indung telur, rahim, vagina,
menstruasi, hamil, melahirkan,
menyusui) pada perempuan,
(sperma,penis) pada laki-laki.

Tidak dapat dipertukarkan fungsi dan


keberadaannya
PERBEDAAN GENDER
 Perbedaan peran atau konstruksi (sesuatu yang
“dibangun” atau “dibentuk”) secara sosial dan

12
budaya antara laki-laki dan perempan.
 Bisa dipertukarkan fungsi dan keberadaannya

 Tidak kodrati

 Bisa berubah dari waktu ke waktu sesuai


tempat/lingkungan, kelas sosial yg beda, dsb
PERBEDAAN GENDER

13
sering berpangkal pada
PERBEDAAN SEKS
(Betulkah begitu
seharusnya?)
GENDER DIFFERENCES
 Terjadi melalui proses sangat panjang
 Dibentuk/dikonstruksi

14
 Disosialisasikan, diinternalisasikan,
diperkuat/dikukuhkan, dilestarikan
 Dianggap sebagai kodrat laki2 dan perempuan
 Berlangsung evolusional, memengaruhi psikologis dan
biologis masing2 jenis kelamin
GENDER DIFFERENCES

 Laki2 harus bersifat kuat dan agresif, maka ia terkonstruksi dan


termotivasi menjadi selalu lebih kuat dan lebih agresif.

15
 Perempuan harus lemah lembut, maka ia sejak kecil
terpengaruh secara emosi, visi, dan biologis.
 Setiap sifat melekat pada jenis kelamin tertentu, selama bisa
dipertukarkan maka bukan kodrat –konstruksi masyarakat.
PERBEDAAN JENIS KELAMIN - GENDER
JENIS KELAMIN (SEX) GENDER
Perbedaan biologis Pembedaan peran, fungsi,
laki-laki dan perempuan dan tanggungjawab
Berikut fungsi reproduksinya laki-laki dan perempuan
hasil konstruksi sosial budaya

•Ciptaan Tuhan
•Bersifat kodrat •Buatan manusia
•Tidak dapat berubah • Bersifat sosial budaya

•Tidak dapat ditukar • Dapat berubah

•Tidak berbeda menurut ruang •Dapat dilakukan laki-laki &

dan waktu perempuan sesuai dg


kebutuhan,
kesempatan dan
komitmen
•Berbeda menurut ruang
Perempuan : Menstruasi, Hamil, Melahirkan dan waktu
& Menyusui.
Laki-laki : Membuahi (spermatozoa)
GENDER DAN
PEMAKNAANNYA
Gender sebagai Gender sebagai
istilah konseptual Alat analisis

Gender sebagai
fenomena sosial

Gender sebagai
Masalah sosial

Gender sebagai Gender sebagai


gerakan sosial Kesadaran sosial
GENDER: ISTILAH
KONSEPTUAL
Gender selalu menimbulkan
penolakan dan perdebatan karena
dipandang sebagai
‘istilah asing’:
Bandingkan dengan istilah:
Ekonomi?

Demokrasi?

Politik?
GENDER: FENOMENA SOSIAL-
BUDAYA

Klasifikasi dualistis yang


didasarkan pada
perbedaan jenis kelamin
Laki-laki & perempuan
Memunculkan
citra dan sifat,
pembagian peran,
nilai dari peran dan
posisi sosial tertentu
GENDER: KESADARAN SOSIAL
KASADARAN:
Perbedaan sifat,
peran dan posisi
laki-laki &perempuan

Merupakan konstruksi
Produk sejarah
sosial
adaptasi dg lingkungan
bukan takdir Tuhan
dan teknologi
GENDER SEBAGAI ALAT
ANALISIS
 Sebuah instrumen untuk menganalisis data dan informasi
secara sistematis tentang laki-laki dan perempuan untuk
mengidentifikasi dan mengungkapkan kedudukan,
fungsi, peran dan tanggung jawab laki-laki dan
perempuan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
GENDER SEBAGAI GERAKAN SOSIAL
Digunakan sebagai upaya kongkrit untuk mengatasi dan merubah
kesenjangan status, peran dan tanggung jawab serta
pemenfaatan sumber daya antara laki-laki dan perempuan yang
berdampak pada diskriminasi terhadap perempuan dan
ketertinggalannya dalam kehidupan.
Disebut pula dengan feminisme: sebuah kesadaran bahwa
perempuan mengalami ketertindasan dan berusaha untuk
menolong perempuan agar mendapatkan hak-hak dasarnya.
GENDER SEBAGAI MASALAH SOSIAL
Adanya kesadaran bahwa perbedaan
citra/sifat, peran dan posisi menimbulkan
ketidaksetaraan akses salah satu jenis
kelamin untuk mendapatkan manfaat dari
proses aktifitas dan hak-hak dasar.
Ketidakadilan tersebut disebabkan
adanya perilaku yang diskriminasi
gender
KETIDAKADILAN
GENDER
 Sejak lahir adanya penghargaan yg
berbeda terhadap anak yg lahir. Anak
laki2 dianggap sbg penerus marga
dan disambut dg acara yg meriah
 Dalam pembagian wilayah kerja
antara suami dan istri, suami mencari
nafkah di luar rumah (sektor publik),
sdg istri melakukan pekerjaan di dlm
rumah tangga (sektor domestik) 24
KETIDAKADILAN
GENDER
 Bila istri ikut membantu mencari
nafkah di sektor publik, berarti istri
telah melakukan perluasan dari sektor
domestik, tetapi beban domestik
tidaklah berkurang, suami tidak serta
merta ikut berpartisipasi di sektor
domestik
 Ketidakadilan yg terjadi di dunia kerja,
mulai dari gaji dan upah yg berbeda
antara laki2 dan perempuan 25
SISTEM PATRIARKHI
 Patriarkhi adl istilah yg dipakai utk
menggambarkan sistem sosial
dimana kaum laki2 sbg suatu
kelompok mengendalikan kekuasaan
atas kaum perempuan;
 Budaya patriarkhi merupakan budaya
dimana lelaki mempunyai kedudukan
lebih tinggi dari perempuan dlm
kehidupan bermasyarakat, khususnya
dlm keluarga
Masyarakat patriarkhi: suku Batak
26

SISTEM MATRIARKHI
 Matriarkhi merupakan suatu
sistem dlm masyarakat atau
pemerintahan yg dijalankan oleh
perempuan
 Matriarkhi berarti kekuasaan
berada di tangan ibu atau pihak
perempuan, sdgkan laki2 berada
dibawah kekuasaan perempuan
 Masyarakat matriarkhi: suku
Minangkabau 27
GENDER & SISTEM
PATRIARKHI/MATRIARKHI
 Budaya patriarkhi & matriarkhi
memandang hubungan antara laki2
dan perempuan tidak setara, salah
satu lebih tinggi kedudukannya/
kekuasaannya dari yg lain
 Gender merupakan konsepsi yg
mengharapkan kesetaraan status dan
peranan antara laki2 dan perempuan,
yg memandang semua hal yg dpt
dipertukarkan antara sifat laki2 dan
28

perempuan
KETIDAKADILAN GENDER
Dan KESETARAAN GENDER
Mengapa Gender dipersoalkan?
 Karena konsep gender menyebabkan
terjadinya perbedaan peran, posisi, dan nilai
yang diberikan terhadap perempuan dan laki-
laki menimbulkan ketidakadilan. Untuk itu
gender penting dianalisa karena ketidakadilan
yang ditimbulkan mengakibatkan penderitaan.
Perempuan adalah kelompok yang paling
menderita dari ketidakadilan tersebut.
IMPLIKASI PEMBAKUAN
PERAN GENDER
 Perbedaan gender tidak masalah jika tidak melahirkan
ketidakadilan gender (gender inequalities)
 Ketidakadilan gender merupakan sistem dan struktur

31
yg menyebabkan perempuan dan laki2 menjadi korban
 Ketidakadilan gender termanifestasikan dlm berbagai
bentuk dan ketidakadilan sbb:
IMPLIKASI PEMBAKUAN
PERAN GENDER
 Marginalisasi atau peminggiran hak-hak
 Subordinasi atau perendahan posisi-status dan peran-

32
dalam keputusan yang bersifat politis
 Stereotip atau pelabelan negatif

 Tindak kekerasan

 Beban kerja lebih banyak (multiple burden) dan lebih


panjang waktunya
Apakah Gender dapat
menyebabkan ketidakadilan?
 Gender menyebabkan segregasi yang tajam antara
sifat, perilaku, peran, nilai, kedudukan perempuan
dan laki-laki di masyarakat sehingga menyebabkan
ketidakadilan, utamanya pada perempuan.
Ketidakadilan ini menyejarah dalam sistem sosial
kita dalam budaya patriarki.
 Pada umumnya laki-laki mengontrol atau
mendominasi kehidupan perempuan di berbagai
bidang kehidupan. Misalnya; kontrol atas tubuh
perempuan dengan cara membatasi keterlibatan di
ruang publik bahkan moralitas dan hukum
memiliki standar ganda u/ perempuan.
PERBEDAAN SEKS DAN GENDER
DALAM TABEL
KARAKTERISTIK SEKS GENDER
Sumber pembeda Tuhan Manusia/masyarakat

Unsur pembeda Biologis (alat reproduksi) Tingkah laku (kebudayaan)

Sifat Kodrati, tertentu, tidak dapat Harkat, martabat, dapat


dipertukarkan dipertukarkan

Dampak Terjadi nilai2: kenikmatan, Tercipta norma2: ketentuan ttg


kedamaian, keadilan, saling pantas/tidak pantas, sering
menguntungkan merugikan satu pihak
Ke-berlaku-an Sepanjang masa, di mana saja, Dapat berubah dlm masa,
tidak mengenal kelas-ras-etnis- musiman, dan berbeda
kebangsaan antarkelas-ras-etnis-bangsa

34
DAMPAK: TERJADI KETIDAK-ADILAN
GENDER
(Disebut demikian apabila salah satu jenis kelamin berada
dalam keadaan tertinggal dibandingkan jenis kelamin lain).

MANIFESTASI:
Stereotipi
Subordinasi
Marjinalisasi
Beban ganda/berlebih
Kekerasan
STEREOTIPI /STIGMATISASI DAN
PELABELAN NEGATIF
 Himpunan pandangan-
pandangan, anggapan, atau
kepercayaan negatif
terhadap salah satu jenis
kelamin. Pandangan-
pandangan stigmatik dan
negatif yang merendahkan
memiliki dampak yang
merugikan.
Stereotipi atau pelabelan negatif; perempuan seringkali
mendapatkan pelabelan negatif seperti manusia yang lemah,
maka ia harus dilindungi.
dalam budaya patriarki kata melindungi seringkali diartikan
mengontrol dan membatasi mobilitas perempuan demi
keselamatannya. Akibatnya perempuan dilarang keluar
rumahdi malam hari karena perempuan tidak dapat
melindungi dirinya, berbahaya baginya karena dia seorang
perempuan. Bahkan terjadi kebijakan yang melarang
perempuan keluar rumah malam hari, misal perda no.5 tahun
2005 di Tangerang, yang dikenal dengan perda anti maksiat.
SUBORDINASI/PERENDAH
AN
Posisi sosial yang asismetris
dengan adanya pihak yang
superior dan inferior.
Subordinasi ini merupakan
kelanjutan dari pandangan yang
stereotipi yang merendahkan.
Subordinasi melandasi pola
relasi atau pola hubungan
sosial yang hirarkhis dimana
salah satu pihak memandang
dirinya lebih dari mereka yang
direndahkan
Subordinasi atau penomorduaan. Kenyataan di
masyarakat, perempuan seringkali mendapat kedudukan
sebagai bawahan laki-laki. Perempuan ditempatkan pada
jajaran kedua setelah laki-laki karena keberadaan
perempuan dianggap tidak penting atau sebagai pelengkap
semata. Dalam budaya patriarki laki-laki dianggap sebagai
figur utama dan perempuan sebagai figur kedua.
MARGINALISASI ATAU
PEMINGGIRAN
Proses penyingkiran
kepentingan, hak-hak,
kebutuhan, serta aspirasi
berdasarkan jenis kelamin
yang berlangsung secara
sistematis dalam
memperoleh manfaat dari
kesejahteraan hidup dan
pembangunan. Sebagaimana
stereotipi, marginalisasi
dapat terjadi secara sengaja
atau ‘dianggap’ sebagai
sesuatu yang wajar
Marginalisasi; terjadi dalam kultur, birokrasi dan program-
program pembangunan. Sehingga secara sistematis
perempuan tersingkir dan dimiskinkan secara sosial dan
ekonomi. Contohnya, konsep laki-laki adalah pencari
nafkah utama (kepala keluarga) dan perempuan adalah
pencari nafkah tambahan menyebabkan tenaga kerja
perempuan memiliki nilai ekonomis yang rendah dari
buruh laki-laki meskipun dengan jam kerja yang sama.
DISKRIMINASI ATAU
PENINDASAN
Proses pembedaan dan
penindasan terhadap
perempuan di berbagai
bidang dengan berbagai cara
sehingga kepentingan, hak-
hak, kebutuhan, serta
aspirasi berdasarkan jenis
kelamin tidak terakomodasi
yang berlangsung melalui
pemaksaan. Diskriminasi
bisa terjadi secara terbuka,
ataupun secara terselubung
BEBAN KERJA
BERLIPAT/BERLEBIHAN/OVER BURDAN

yaitu memaksakan dan


membiarkan salah satu jenis
kelamin menanggung beban
aktifitas berlebihan. (film
impossible dream)
Beban Ganda; pembagian kerja berdasarkan gender
membagi pekerjaan laki-laki di ruang publik, sementara
perempuan di ruang domestik. Namun seiring
perkembangan zaman dan kebutuhan ekonomi, perempuan
masuk ke ruang publik menjadi pencari nafkah. Meski
demikian perempuan tetap dituntut untuk
bertanggungjawab terhqdd urusan rumah tangga
(domestik). Inilah yg dinamakan “beban ganda”.
KEKERASAN BERBASIS
GENDER
yaitu serangan atau kekerasan yg
dilakukan, baik terhadap laki-laki
maupun perempuan berdasarkan
pandangan gendernya.
Kekerasan berbasis gender disebabkan
pandangan bias yang menempatkan
salah satu jenis kelamin superior dan
lebih berkuasa.
Umumnya, kekerasan berbasis gender
lebih banyak terjadi pada perempuan
dari pada pada laki-laki. Hal tersebut
didasarkan pada persepsi dominan
bahwa perempuan adalah mahluk
lemah.
MENGAPA KETIDAKADILAN
GENDER TERUS BERLANJUT?
Karena budaya patriarki yang menjadi akar ketidakadilan
gender terus melekat dalam kehidupan kita. Berikut berbagai
lembaga yang turut melestarikan ketidakadilan gender:
1. Keluarga; segregasi seksisme yang kuat antara maskulin dan
feminin dalam keluarga. Meskipun kontrol dan dominasi laki-
laki dalam keluarga berbeda dari satu keluarga ke keluarga
lainnya. Namun pada umumnya budaya patriarki tetap ada.
Contoh, keputusan dlm keluarga umumnya ditentukan oleh
Bapak atau saudara laki-laki.
LANJUTAN..

2. Lembaga Agama; dalam tafsir agama perempuan seringkali


digambarkan sebagai makhluk inferior (tunduk dan patuh),
tubuh perempuan adalah penggoda laki-laki dan dituduh
sebagai sumber dosa.
3. Sistem hukum. Contoh UU no 1 tahun 1974 ttg perkawinan,
membagi secara tegas peran laki-laki di ruang publik dan
perempuan di ruang domestik. Pasal 31 (3) suami adalah
kepala keluarga dan istri adalah ibu rumah tangga.
LANJUTAN..
4. Media. Media adalah alat yang sangat memegang peranan
penting untuk melanggengkan budaya patriarki. Tayangan-
tayangan atau pemberitaan yang seksis dan bias gender baik di
TV, koran, radio , majalah turut membantu membentuk opini
masyarakat ttg bagaimana seharusnya seorang perempuan dan
laki-laki menurut budaya patriarki.
5. Sistem Politik. Hampir semua institusi politik dalam
masyarakat kita d semua level do dominasi oleh laki-laki.
Jikapun ada pemimpin perempuan, mereka terpilih karena
hubungan yg kuat dg tokoh politik laki-laki.
6. Lembaga Pendidikan. Sistem pendidikan yg berkontribusi
melanggengkan budaya patriarki melalui kurikulum bias gender.
APAKAH SELAIN PEREMPUAN ADA
KELOMPOK LAIN YG RENTAN DG
KETIDAKADILAN GENDER?

---Kelompok LGBT adalah kelompok yang paling rentan atau


termarjinalkan dan menderita dari dunia yang tidak adil
gender.
---Budaya patriarki menekankan segregasi yg tegas antara sifat,
peran, karakter laki-laki dan perempuan. Segregasi ini
mengasumsikan bhw di dunia ini semua orang heteroseksual.
Sehingga diluar heteroseksual adalah penyimpangan. Kondisi
ini adalah diskriminasi, stigma dan kekerasan thd kelompok
LGBT.
APAKAH KEKERASAN BERBASIS
GENDER ITU PELANGGARAN
HAM?
....Kekerasan terhadap perempuan merupakan pelanggaran
hak asasi dan kebebasan fundamental perempuan.
Kekerasan thd perempuan menghalangi atau meniadakan
kemungkinan perempuan menikmati hak-hak asasi dan
kebebasannya. (Deklarasi Penghapusan Kekerasan thd
Perempuan, 1993).
....Kekerasan thd perempuan adalah perwujudan dari
ketimpangan historis dalam hubungan kekuasaan antara
laki-laki dan perempuan yg mengakibatkan dominasi,
diskriminasi dan hambatan bg kemajuan kaum
perempuan.
LAPORAN PELAPOR KHUSUS
PBB TTG KEKERASAN THD
PEREMPUAN
.. Berkenaan dg Resolusi Komisi Tinggi HAM PBB 1995/85, yg
kemudian diadopsi oleh komisi ekonomi, sosial dan budaya
PBB, menyatakan:
.. Kekerasan thd perempuan di wilayah privat, mis. KDRT adl
bukan semata-mata perbuatan individu, tersendiri ataupun
perilaku tdk normal biasa. Kekerasan tsb adl tindak sosial yg
merujuk pd kewajiban atau tanda maskulinitas yg ditanamkan
dalam-dalam pd budaya, dipraktikkan scr luas, dan scr
keseluruhan kebal dari sanksi hukum.
LANJUTAN..

.. Karenanya kelengahan negara u/ membuat hukum yg


melindungi perempuan atau menghukum pelaku kekerasan,
dibalut dengan sifat kekerasan domestik yg secara spesifik
menargetkan gender tertentu, menjelaskan alasan keharusan
kekerasan di wilayah domestik ini diklasifikasikan sebagai
pelanggaran HAM dan bukan sekedar keprihatinan mengenai
keadilan dari sudut kriminal saja.
MASALAH2 GENDER
Fenomena Jenis Kelamin Masalah

Struktur dan Laki-laki Perempuan Laki- Perempu


Relasi Gender laki an

Publik ?

Domestik ?

Produksi ?

Reproduksi ?
BAGAIMANA SOLUSINYA???
SOLUSI

Jika terjadi hambatan Jika terjadi hambatan


biologis/kodrati kultural/budaya

Difasilitasi
Dinegosiasikan

Antar laki-laki & perempuan


Menghormati takdir Tuhan dlm konteks sosial
KESETARAAN GENDER /GENDER
EQUALITY :
Kesetaraan Gender adalah kesamaan kondisi
bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh
kesempatan dan hak-haknya sebagai manusia,
agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam
kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan nasional, dan
kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan.
INDIKATOR KESETARAAN GENDER
 Memperoleh akses yang sama atas hak-hak dasar;
 Berpartisipasi yang sama dalam proses pencapaian
hak-hak dasar dan sumber daya pembangunan,
termasuk proses pengambilan keputusan
 Memiliki kontrol yang sama atas sumber daya
pembangunan; dan
 Memperoleh manfaat yang sama dalam kehidupan
KEADILAN GENDER/ GENDER EQUITY

Suatu proses yang seimbang antara laki-laki dan


perempuan dalam mencapai hak-hak dasar dalam
lingkup keluarga, masyarakat, negara dan
.
dunia internasional.

Kesamaan pemenuhan hak-hak dasar


akan meningkatkan kualitas dan
martabat kemanusiaan
laki-laki perempuan secara adil
Tidaklah (disebut) orang yang memuliakan
perempuan
kecuali orang yang mulia
dan tidak pula (disebut) orang yang hina
kecuali orang yang menghina perempuan
Terima kasih …

60

Anda mungkin juga menyukai