BAB I
PENGERTIAN-PENGERTIAN DASAR
Buku ini bersifat Pengantar untuk memasuki keilmuan administrasi publik yang begitu luas
dan sudah dibicarakan oleh para ahlinya sejak zaman neo-klasik dan klasik, jadi buku ini
diharapkan dapat memuat antara lain sebagai berikut.
1. Keseluruhan ilmu pengetahuan tentang hal ikhwal yang berkenaan dengan studi administrasi
publik
2. Merupakan gambaran secara sistematis tentang studi administrasi publik, mulai dari berbagai
paradigmanya sampai pada unsur fungsi, prinsip dan teori-teorinya
3. Menjawab secara mendasar pertanyaan-pertanyaan pendahuluan seperti apa dan bagaimana
sebenarnya studi administrasi publik itu
Dengan kententuan tersebut, maka setiap buku pengantar diharapkan akan menjadi dasar atau
basis (basiswetenschap) dari suatu disiplin ilmu
Menurut Peter Drucker dalam bukunya The effectife executife, kebiasaan yang
berurat akar yang tanpa dipikirkan (In thinkin about) telah menjadi kondisi tidak
sadar(Reflection condition), tetapi sebelumnya harus merupakan pengetahuan yang dipelajari
dan dibiasakan.
Tetapi E.J.Gladen dalam bukunya The essentials of publik Administration,
menganggap ilmu sama dengan pengetahuan, hanya pengetahuan yang diperoleh harus
melalui latihan dan belajar
Lalu dari pendapat kedua ahli tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa ilmu adalah
bagian dari pengetahuan sehingga setiap ilmu sudah pasti adalah pengetahuan sebaliknya
setiap pengetahuan belum tentu ilmu itu antara lain seni dan humaniora namun ada juga seni
yang sekaligus Ilmu seperti Ilmu administrasi negara ini.
Menurut Prof. Prajudi, ilmu harus ada objeknya, terminologinya yang khas,
metodologinya yang khas, filosofifnya yang khas dan teorinya yang khas. Sedang menurut
Prof Nawawi, lmu juga harus memiliki objek, metode, sistematika dan mesti bersifat
universal.
Jadi dari berbagai pendefinisian tersebut terlihat bahwa ilmu pengetahuan itu konkret,
sehingga dapat diamati, dipelajari dan diajarkan serta diuji kebenarannya, teratur , bersifat
khusus dalam arti mempunyai metodologi, objek, sistematika dan teori tersendiri
Jadi sistem adalah kesatuan yang utuh dari suatu rangkaian yang kait mengkait satu
sama lain bagian atau anak cabang suatu sistem akan menjadi induk sistem dari rangkaian
selanjutnya, begitu seterusnya sampai bagian terkecil. Salah satu bagian yang rusak dapat
menganggu kesetabilan sistem.
Definisi para ahli tentang administrasi ini sangat banyak sehingga tidak perlu lagi
penulis sajikan, pada prinsipnya sama yaitu:
A. Kerjasama
B. Banyak orang
C. Untuk mencapai tujuan bersama.
Artian diatas dimaksudkan sebagai administrasi dalam arti luas sedangkan dalam arti
sempit adalah administrasi yaitu tatausaha. Memang tatausaha merupakan unsure daripada
administrasi dalam arti luas. Secara lengkap unsur-unsur pelaksanaannya tersebut ialah
sebagai berikut :
A. Pengorganisaian
B. Management
C. Tatahubungan
D. Kepegawaian
E. Keuangan
F. Perbekalan
G. Tatausaha
H. Perwakilan
Banyak pendapat yang mengatakan manajemen adalah bagian dari administrasi seperti di
atas, dan ada pula sebaliknya. Para ahli administrasi umumnya sependapat bahwa manajemen
merupakan inti dari administrasi dan kepemimpan merupakan inti dari manajemen.
Dalam bahasa arab administrasi disebut “yuddibiru” dan dalam bahasa prancis disebut
“Administer” dalam bahasa inggris diterjemahkan “Adminsitration”.
Dalam buku “petunjuk administrasi” terbitan universitas gaja mada disebutkan sebagai.
1. Suatu aktifitas terutama bersangkutan dengan cara untuk menyelenggarakan tujuan yang
telah ditentukan semula.
2. Suatu proses yang lazim terdapat dalan segenap usaha bersama, baik usaha pemerintah
maupun swasta, baik usaha sipil dan militer dan baik usaha besar-besaran maupun usaha
kecil-kecilan
3. Suatu perorganisasian dan bimbingan orang-orang, agar dapat melaksanakan suatu tujuan
khusus
4. Suatu proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia, untuk
mencapai tujuan tertentu.
G. Pengertian Publik
Istilah public berasal dari bahasa inggris “Public” yang berarti umum, masyarakat
atau Negara.
Apabila Public administration diterjemahkan sebagai administrasi Negara, maka
kecenderungan pelayanan dan penyelenggaraan roda pemerintahaan akan bermotivasi serba
Negara. Negara dianggap mewakili tuhan didunia, apabila persoalan sudah
mengatasnamakan Negara sulit untuk membantahnya.
Dengan maksud baik ingin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat itulah, istilah
public administration diberbagai kajian keilmuan hendaknya tetap diterjemahkan
administrasi publik, sehingga dengan demikian disiplin ilmu menemukan jati dirinya sendiri.
Arti dari Public itu sendiri adalah sebagai berikut :
“Sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir, perasaan, harapan, sikap dan
tindakan yang benar dan baik berdasarkan norma yang mereka miliki.
Itulah sebabnya public dalam kesempatan ini, tidak langsung diartikan sebagai penduduk,
masyarakat, warganegara ataupun rakyat karena kata-kata tersebut.
Administrasi public mengurusi kepentingan masyarakat, penduduk,warganegara dan
rakyat tersebut diatas. Dalam pelayanan tersebut berbagai birokrasi pemerintah meneraokan
berbagai disiplin disinilah mulainya intervensi public(publik disini diartikan sebagai
pemerintah)
BAB II
BATASAN ADMINISTRASI PUBLIK
A. Pendefinisian Administrasi Publik.
Menurut John M. Pfiffner dan Robert V.presthus
1. Administrasi meliputi implementasi kebijakan pemerintah yang ditetapkan badan-badan
politik.
2. Administrasi public dapat didefenisikan koordinasi usaha perorangan dan kelompok untuk
melaksanakan kebijaksanaan pemerintah
3. Secara global, administrasi public adalah suatu proses yang bersangkutan dengan pelaksanaan
kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah
Menurut J. Gordon :
“ Administrasi public dapat dirumuskan sebagai seluruh proses yang dilakukan organisasi
maupun perseorangan yang berkaitan dengan penerapan atau pelaksanaan hukum dan
peraturan yang dikeluarkan badan legislatif, yudikatif, dan eksekutif.
Goerge Frederickson memilah-milah bahwa ada 6 (enam) kelompok corak berpikir
dalam pertumbuhan administrasi Publik yaitu :
1. Paradigma birokrasi klasik, Tokoh-tokohnya ialah Max webber, Woodrow Wilson, Fredrick
Taylor dan Luther Gullick.
2. Paradigma birokrasi neo klasik, tokoh-tokohnya adalah Herbert simon, dan James G.A.
March.
3. Paradigma kelembagaan, tokoh-tokohnya adalah Charles E. Lindblom, James D.thomson
dan amitai Etzioni.
4. Paradigma hubungan kemanusian, tokoh-tokohnya adalah Rensis Likert, Daniel Katz dan
Robert kahn.
5. Paradigma pilihan masyarakat umum, tokoh-tokohnya ialah Vincent Ostorm, James
buchanan dan Gordon tullock.
6. Paradigma administrasi public baru tokohhnya adalah frank marini dan Goerge H.
Frederickson.
Dibidang peraturan perundang-undangan banyak ditulis oleh pakar ilmu hukum tata
Negara yaitu :
1. Landasan Idiil.
2. Landasan Konstitusional.
3. Landasan Operasional.
Dibidang kenegaraan banyak ditulis para pakar negara meliputi :
1. Tugas dan Kewajiban Negara.
2. Hak dan kewenangan Negara.
3. Tipe dan Bentuk Negara.
4. Fungsi dan prinsip Negara.
5. Unsur-unsur Negara.
6. Tujuan Negara dan tujuan nasional.
Dibidang pemikiran hakiki yang banyak ditulis para ahli ilmu filsafat, Meliputi :
1. Etika Administrasi Publik.
2. Estetika Administrasi Publik.
3. Logika Administrasi Publik.
4. Hakekat Administrasi public.
Dibidang ketatalaksanaan banyak ditulis oleh para ilmu administrasi publik , meliputi:
1. Administrasi pembangunan.
2. Administrasi Perkantoran.
3. Administrasi Kepegawaian.
4. Administrasi Kemiliteran.
5. Administrasi Kepolisian.
6. Administrasi Perpajakan.
7. Administrasi Pengadilan.
8. Administrasi Kepenjaraan.
9. Administrasi Perusahaan, meliputi antara lain :
a. Administrasi penjualan
b. Administrasi periklanan
c. Administrasi pemasaran
d. Administrasi perbankan
e. Administrasi perhotelan
f. Administrasi pengangkutan.
BAB III
POSISI ADMINISTRASI PUBLIK
Untuk menentukan posisi ilmu administrasi public dan khazanah Ilmu-ilmu sosial
haruslah dicari benang merahnya yaitu melalui perhubungan administrasi public dengan
disiplin ilmu lain, sekaligus mencari persamaan dan perbedaannya.
A. Dalam Ilmu-ilmu kenegaraan.
BAB IV
UNSUR ADMINISTRASI PUBLIK
E. Kepegawaian.
Administrasi kepegawaian dapat diartikan macam-macam antara lain sebagai suatu
seni untuk memili pegawai-pegawai baru dan memperkejakan pegawai-pegawai lama
sedeminkian rupa, sehingga diperoleh atau hasil dan pelayanan yang sbesar-besarnya.
F. Perbekalan.
Cabang ilmu perbekalan mempelajari segenap rangkaian kegiatan penataan pengadaan,
pencatatan, pengaturan, pemakaian, pemeliharaan dan penyingkiran benda dalam
G. Humas pemerintah.
Humas(Hubungan masyarakat) merupakan unsur administrasi publik yang betujuan
untuk menciptakan jasa baik organisasi publik dalam menyampaikan informasi kepada
khalayak ramai diminta atau tidak diminta, tentang kegiatan yang sudah atau sedang maupun
akan kerjakan.
BAB V
FUNGSI MANAJEMEN PUBLIK
BAB VII
PERBANDINGAN
SISTEM ADMINISTRASI PUBLIK
BAB VIII
SISTEM ADMINISTRASI PUBLIK
DI INDONESIA
3 . Orde Lama
Dalam periode demokrasi terpimpin pemikiran ala demokrasi barat banyak di tinggalkan.
Presiden Soekarno sebagai peminpin nasional tertinggi ketika itu menyatakan bahwa “demokrasi
liberal tidak sesuai dengan kepribadian bangsa dan Negara Indonesia”. Prosedur pemungutan
suara dalam lembaga perwakilan rakyat di nyatakan sebagai tidak efektif dan bung karno
kemudian memperkenalkan apa ayng kemudian di sebut dengan “musyawarah untuk mufakat”.
4 . Orde baru
Orde baru berarti suatu tatanan kehidupan bangsa Indonesia yang berlandaskan dan akan
melaksanakan secara murni dan konsekuen nilai-nilai lhur pancasila dan undang-undang dasar
1945. Istilah ini di cipatakan setelah gagalnya pemberontakan G30S/PKI pada tanggal 30
september 1965.
BAB IX
ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK
A . PENGERTIAN ETIKA
Etika berarti menyangkut kelakuan yang menuruti noma-norma kehidupan yang baik
Asal kata etika itu sendiri berasal dari bahasa yunani “ethos” yang berarti watak atau adat.
B . MAZHAB-MAZHAB KEBENARAN
Disadari atau tidak disadari,lalu muncul berbagai mazhab untuk membedakan baik dan buruk
:
1. Mashab hedonisme
2. Mazhab eksistensialisme
3. Mazhab utilitarianisme
4. Mazhab stoisisme
5. Mazhab fatalisme
6. Mazhab progmatisme
7. Mazhab naturalism
8. Mazhab progesivisme
9. Mazhab positivisme
C . ETIKA DAN KEBENARAN
Plato pernah berkata”apakah kebenaran itu ?”, dalam waktu yang cukup lama
blakangan,Bradley seakan menjawab bahwa kebenaran itu adalah kenyataan. Jadi untuk
membuktikan bahwa hari benar-benar hujan ,kita harus melihat kenyataan yang ada di luar
jendela.
D . PANDANGAN BEBERAPA TOKOH
Menurut Thomas hobbes (1588-1679), baginya kehidupan manusia hanya didasari
oleh keinginan-keinginan mekanis saja, oleh sebab itu dapat bentrok satu sama lain.
E . NO STATE DAN BOLD STATE
Ada Negara yang pemerintah (administrator public)-nya begitu banyak ikut campur
dalam kehidupan warganya tapi ada pula yang tidak sama sekali (no state).
BAB X
ADMINISTRASI PUBLIK DAN AGAMA
A . ISLAM
Walaupun Michael hart dalam seratus tokoh menganggap islam sebagai ajaran
Muhammad, tetapi tokoh pada kenyataan ia menempatkan nabi Muhammad SAW pada
urutan nomor satu diatas isac newton dan kristus.
B . KRISTEN
Dalam theologia agama Kristen, sifat-sifat baik bagi umat Kristen sering di berinama
kebijakan.
C . BUDHA
Sebelum menjadi nabi (the prophet) dan menerima petunjuk dari yang maha esa, sang
budha adalah aparat pemerintah, karna beliau adalah putra mahkota yang berhak mewarisi
tahta kerajaan kapilavastu di sebelah utara india. Jadi beliau sangat dekat sebelumnya dengan
segala macam persoalan pemerintahan,administrasi public, hokum tatanegara, dan politik.
D . HINDU
Dalam agama hindu etika administrasi public di contohkan dalam kisah episode besar
Ramayana dan mahabrata.
E . YAHUDI
Dalam agama yahudi di beagi beberapa sekte:
1. Sekte parisi (rabbani)
2. Sekte sadduki
3. Sekte pembaca
4. Sekte penulis
5. Sekte fanatic (garis keras)
BAB XI
PENUTUP
B. Saran-saran
Apabila hendak diseimbangkan pelayanan dengan kekuasaan agar tidak berada pada
kutub-kutub ekstrem, harus diperhatikan kondisi dan situasi ruang serta waktu setempat.
Keseimbangan antara pelayanan dengan kekuasaan.
Tetapi para administrator publik bukan harus menyeimbangkan keburukan dan
kebaikan karena keduanya bukan kutub yang diseimbangkan namun ditegasi keberadaannya
kapanpun dan dimanapun
Sebaliknya, keburukan harus ditiadakan sehingga para administrator publik yang
diberi wewenang pemerintah melalui kekuasaannya menjabarkan melalui berbagai
departemen dan lembaga non departemen seperti kejaksaan, polisi, kehakiman dan berbagai
intelejen Negara
Usaha mengetengahkan kitab suci sebagai acuan adalah usaha penolakan sekularisme
dalam hal ini sebagai contoh usaha mengetengahkan al furqaan(pembeda sebagai pembeda
baik dan buruk.