ADMINISTRASI
PENDIDIKAN
Nurul Hidayati, M. Pd 1
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28 TAHUN 2014
TENTANG HAK CIPTA
PASAL 113
KETENTUAN PIDANA
SANKSI PELANGGARAN
ADMINISTRASI
PENDIDIKAN
Nurul Hidayati, M. Pd I
Nurul Hidayati, M. Pd 3
STUDI LAYANAN
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Diterbitkan pertama kali dalam bahasa Indonesia
oleh Penerbit Global Aksara Pers
ISBN: 978-623-462-276-8
DOI :10.5281/zenodo.7669064
xii + 102 hal.; Ukuran A5 (14,8 x 21 cm)
Cetakan Pertama, Februari 2023
Diterbitkan oleh:
CV. Global Aksara Pers
Anggota IKAPI, Jawa Timur, 2021,
No. 282/JTI/2021
Jl. Wonocolo Utara V/18 Surabaya
+628977416123/+628573269334
globalaksarapers.com
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami
sehingga Buku “Studi Layanan Administrasi Pendidikan” ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menutun umatnya dari jalan yang gelap menuju jalan yang
terang benderang yaitu agama islam. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih kepada semua yang membantu dalam
pembuatan buku Studi Layanan Administrasi Pendidikan
sehingga terselesaikan pembuatan buku ini.
Dalam hal ini, penulis sangat berharap semoga buku ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman baik bagi
penulis maupun pembaca. Bahkan kami berharap agar buku ini
Nurul Hidayati, M. Pd v
dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai
penyusun, kami merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan buku ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sehingga buku ini
tersusun dengan sempurna.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Penyusun.
Nurul Hidayati, M. Pd ix
BAB 5 LAYANAN ADMINISTRASI KEUANGAN
PENDIDIKAN BERMUTU ................................. 57
A. Pengertian Layanan Administrasi Keuangan
Madrasah ................................................................ 57
B. Tahapan Proses Administrasi Keuangan di
Sekolah ................................................................... 59
1. Penyusunan RPS ................................................ 59
2. Penyusunan RKAS ............................................ 60
3. Penggunaan ........................................................ 60
4. Pertanggung Jawaban ........................................ 61
C. Inovasi Layanan Administrasi Keuangan
Madrasah ................................................................ 62
D. Kesimpulan ............................................................. 64
E. Referensi ................................................................. 65
Nurul Hidayati, M. Pd xi
BAB 9 LAYANAN ADMINSTRASI HUBUNGAN
LEMBAGA DENGAN MASYARAKAT ........... 94
A. Administrasi Hubungan Masyarakat dengan
Pendidikan .............................................................. 94
B. Pentingya Keikutansertaan Masyarakat dalam
Pendidikan .............................................................. 97
C. Kesimpulan ............................................................. 99
D. Referensi ............................................................... 100
A. Pengertian
Mutu umumnnya dapat di definisikan sebagai
“karakteristik produk atau jasa yang ditentukan oleh pelanggan
dan didapatkan melalui tahapp pengukuran serta perbaikan yang
kontinu”. 1Dalam pendapat ini ditegaskan kepada pelanggan
yaitu, dianggap bermutu baik atau tidaknya suatu barang atau
jasa suatu layanan itu tergantung bagaimana respon si pelanggan
berdasarkan pengalamannya, jika pelanggan mengatakan baik,
maka barang atau jasa tersebut dapat dianggap bermutu.
Russel dalam mendefisikan mutu mempunya dua
perspektif yang dimana dalam perspektif pertama disebutkan
bahwa Producer’s perspective. Perspektif ini mengklaim bahwas
Nurul Hidayati, M. Pd 1
kualitas produk dikaitkan dengan standar produksi danbiaya,
dengan catatatan produk dinilai berkualitas jika memiliki
koherensi yang sesuai terhadap spesifikasi dan dinilai mampu
mencukupi persyaratan biaya. Kemudian di perspektif
berikutnya yang kedua disebutkan juga di dalam Consumer’s
perspective, mengklaim bahwasannya kualitas produk dikaitkan
dengan desain dan harga.
Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa kualitas produk
dilihat dari karakteristik kualitas dan harga yang telah dipatok
atau ditentukan. Menurut kedua perspektif tersebut, kualitas
produk dapat terbentuk jika terjadi kesesuaian antara perspektif
produsen dengan perspektif konsumen yang disebut dengan
kesesuaian untuk digunakan (fitness for consumer use). Mutu
juga di klaim memiliki sifat yang multidimensi.2
Nurul Hidayati, M. Pd 3
3. Menciptakan atau membangun suatu brand lembaga
pendidikan (education brand name).
4. Menggunakan nama seeorang yang sudah dikenal untuk
meningkatkan kepercayaan konsumen.
3. Bervariasi (Variability)
Layanan pendidikan yang diberikan seringkali mengalami
inkosisten atau berubah-ubah. Hal ini akan sangat tergantung
kepada siapa yang menyediakan, kapan, serta di mana disajikan
Nurul Hidayati, M. Pd 5
pemasaran jasa yang cermat agar permintaan terhadap jasa
pendidikan seimbang.3
C. Prinsip-prinsip
Secara bahasa prinsip memiliki arti suatu pedoman yang
disepakati seluruh pihak agar dapat mencapai tujuan organisasi.
Adapun prinsip-prinsip administrasi pendidikan adalah sebagai
berikut:
1. Administrasi pendidikan dilaksanakan oleh dua orang
personel atau lebih yang berada dalam satuan organisasi
pendidikan.
2. Masing masing personel memiliki tugas dan tanggung
jawab masing- masing.
3. Pada setiap tugas dan taggung jawab yang dijalankan
memiliki keterikatan antara yang satu dengan yang lainnya
dan diatur secara rinci.
4. Memiliki sarana dan prasarana yang memadai sesuai
dengan kebutuhan organisasi.
5. Adanya sistem kerja sama dan sama kerja antar personel.
D. Ruang Lingkup
Dalam kegiatan pengelolaan sekolah atau administrasi
sekolah maka harus diketahui ruang lingkup adalah sebagai
berikut:
1. Administrasi Peserta Didik
Dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang
sistem Pendidikan Nasional, Bab 1 Pasal 1 disebukan bahwa:
Nurul Hidayati, M. Pd 7
”Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi tugas
pada masa yang akan datang”.
Administrasi peserta didik adalah rangkaian program
kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta
pembinaan yang berkelanjutan kepada seluruh peserta didik (di
dalam lembaga yang bersangkutan) agar dapat mengikuti Proses
Belajar Mengajar (PBM) secara efektif dan efisien, demi
terealisasikannya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Secara kronologis operasional, rentangan kegiatannya dari
penerimaan peserta didik baru sampai mereka meninggalkan
sekolah.4
4 Ary Gunawan, Administrasi Pendidikan Mikro (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2011).
3. Administrasi Kurikulum
Administrasi kurikulum merupakan seluruh rangkaian
proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakam secara
sengaja dan sungguh- sungguh serta pembinaan yang
berkelanjutan terhadap situasi belajar mengajar secara efektif
dan efisen demi membantu terselenggaranya tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan.
Nurul Hidayati, M. Pd 9
untuk pencapai tujuan pendidikan. Secara kronologis-
operasional kegiatan administrasi sarana dan prasarana
pendidikan meliputi:
a. Perencanaan penggandaan barang.
b. Prakualifikasi rekanan.
c. Penggandaan barang.
d. Penyimanan, Investarisasi, penyaluran.
e. Pemeliharaan dan rehabilitasi.
f. Penghapusan dan penyingkiran.
g. Pengendalian.
7. Administrasi Organisasi
KBM/PBM akan semakin berhasil bila seluruh kegiatan
penunjangnya diorganisasikan dengan sebaik-baiknya,
termaksud pengorganisasian yang terstruktur, jenjang
pendidikan, dan sebagainya.
Nurul Hidayati, M. Pd 11
dan serasi terhadap seluruh publiknya, yang disebut Husemas
(Hubungan Sekolah dan Masyarakat), sehingga kegiatan
operasional pendidikan semakin efektif dan efisien, demi
membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah di terapkan.
Kegiatan kedelapan atau Administrasi Husemas ini pun harus
senantiasa diprogram, dilaksanakan dan dievaluasi demi
keberhasilan selanjutnya. Fungsi pokok dari husemas adalah
untuk menarik simpati masyarakat pada umumnya sera publik
(masyarakat terdekat atau terkait) khususnya sehingga dapat
meningkatkan relasi masyarakat terhadap sekolah tersebut.
E. Kesimpulan
Keterkaitan dengan konsep pendidikan yang bermutu,
pendidikan dapat dianalogikan sebagai layanan yang berupa
proses kebudayaan. Pengertian ini berimplikasi pada adanya
Nurul Hidayati, M. Pd 13
3. Pada setiap tugas dan taggung jawab yang dijalankan
memiliki keterikatan antara yang satu dengan yang lainnya
dan diatur secara rinci.
4. Memiliki sarana dan prasarana yang memadai sesuai
dengan kebutuhan organisasi.
5. Adanya sistem kerja sama dan sama kerja antar personel.
Terakhir, ruang lingkup admnistrasi pendidikan
dikelompokkan kepada tujuh kelompok, yakni sebagai berikut:
1. Admnistrasi tatalaksana sekolah
2. Administrasi guru dan pegawai sekolah
3. Admnistrasi murid/ siswa
4. Admnistrasi supervise pengejaran Administrasi
pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
5. Administrasi perencanaan dan pendirian bangunan
sekolah Administrasi hubungan sekolah dan masyarakat
Nurul Hidayati, M. Pd 15
Manajemen Kualitas Perspektif Global (Yogyakarta:
EKONISIA Tjiptono, 2006)
Shaylide, Irna Siskatrin, ‘Pengaruh Mutu Layanan Akademik
Dan Biaya Pendidikan Terhadap Kepuasan Mahasiswa’,
Jurnal Administrasi Pendidikan UPI, 21.2 (2014), 1–11
Soedarmo, Soewarso Hardjo, Total Qualitu Management, Edisi
Baca (Yogyakarta: Andi, 1996)
Suarga, Suarga, ‘Efektivitas Penerapan Prinsip-Prinsip
Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan
Mutu Layanan Administrasi Pendidikan’, Idaarah: Jurnal
Manajemen Pendidikan, 1.1 (2017), 23–3
Nurul Hidayati, M. Pd 17
a. Personil pelayanan pengajaran, yaitu terdiri dari orang
yang bertanggung jawab dalam mengajar baik sebagai
guru didalam kelas maupun guru yang mengajar
esktrakulikuler.
b. Personil layanan administrasi, yaitu mereka yang memiliki
tugas dalam mengarahkan memimpin dan mengawasi
personil lain dalam oprasi sekolah.
c. Personil pelayanan fasilitas sekolah meliputi tenaga-
tenaga yang berada di perpustakaan, pusat laboratorium
dan tenaga lainnya dalam fungsi mengajar atau fungsi
melayani siswa.
d. Persosnil pelayanan murid atau siswa, meliputi bimbingan
atau penyuluhan, pemeriksaan spikologis atau kesehatan,
nasehat medis dan prngobatan
2. Layanan Bantu
Sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam
menumbuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas,
dengan adanya perkembangan zaman maka layanan bantu harus
lebih dioptimalkan, layanan ini meliputi:
Nurul Hidayati, M. Pd 19
b. Pelayanan Gedung dan Halaman Sekolah
Dengan memelihara gedung dan halaman sekolah dapat
menghasilkan keuntungan yang besar bagi operasi sekolah. jika
pemeliharaan dilakukan terus menerus maka akan terciptanya
lingkungan sekolah yang bersih, suasana belajar yang nyaman,
melindungi barang-barang milik sekolah dan memajukan
kesehatan dan keamanan.
Nurul Hidayati, M. Pd 21
profesional pendidikan dapat membuat perbaikan mutu seperti
yang diminta masyarakat. Mutu dalam pendidikan meminta
adanya komitmen pada kepuasan kostumer dan komitmen untuk
menciptakan sebuah lingkungan yang memungkinkan para staf
dan siswa menjalankan pekerjaan sebaik-baiknya. Manajemen
mutu terpadu ini dapat disebut sebagai suatu perangkat, yang
mana sistem manajemen dapat mengarahkan pencapaian tujuan
organisasi secara efektif dan efisien, untuk menjamin kepuasan
pelanggan dan memaksimalkan nilai pemangku kepentingan.
Menurut (Anne Sarvitri 2020) mutu pendidikan di sekolah
(lembaga pendidikan) merupakan fungsi dari mutu input peserta
didik yang ditunjukkan oleh potensi peserta didik, mutu
pengalaman belajar yang ditunjukkan oleh kemampuan
profesional guru, mutu penggunaan fasilitas belajar, dan budaya
sekolah yang merupakan refleksi mutu kepemimpinan kepala
sekolah. Upaya peningkatan kualitas pendidikan pada sekolah
perlu terus menerus diupayakan.
Menurut (Sobry 2016), mutu terpadu pendidikan adalah
setiap orang bertanggung jawab atau berkewajiban untuk
mencapai atau mengejar kepuasan pelanggan. Suatu mutu
terpadu dalam pendidikan membuat setiap orang berjanji untuk
melayani orang lain berdasarkan setiap tuntutan kebutuhan
Nurul Hidayati, M. Pd 23
mutu. Semua upaya dalam manajemen mutu terpadu harus
selalu diarahkan pada tujuan utama, yaitu tercapainya kepuasan
pelanggan. Menurut Joseph C. Field, ada tujuh prinsip
manajemen mutu terpadu dalam pendidikan, yaitu:
1. komitmen manajemen terpadu
2. selalu mengutamakan pelanggan
3. komitmen terhadap tim kerjasama
4. komitmen terhadap manajemen pribadi dan
kepemimpinan
5. komitmen terhadap perbaikan terus menerus
6. komitmen terhadap kepercayaan kemampuan pribadi dan
tim
7. komitmen untuk meraih mutu.
Berkaitan dengan manajemen mutu terpadu, ada lima pilar
yang perlu dipahami sebelum mengembangkan lembaga
pendidikan/sekolah bermutu total, yaitu: focus pada kostumer,
keterlibatan total, pengukuran, komitmen, perbaikan
berkelanjutan.
Nurul Hidayati, M. Pd 25
d. Memelihara jalannya pekerjaan adminsitrasi sekolah
dengan baik
e. Mengarahkan, membimbing, dan mengembangkan staf
tenaga administrasi sekolah.
f. Menyelesaikan permasalahan administrasi sekolah.
g. Pekerjaan- pekerjaan lain yang berhubungan erat dengan
urusan kepala tenaga administrasi sekolah.
D. Kesimpulan
Penting sekali adanya desain tentang segala yang
berhubungan dengan kebutuhan siswa disekolah sesuai dengan
perkembangan zaman. Sekolah harus menyediakan layanan
untuk siswa dengan lengkap. Adapun bentuk layanan
pendidikan ada 2 yaitu: Layanan pokok dan layanan bantu.
Adapun layanan pokok mencangkup, personil pelayanan
Nurul Hidayati, M. Pd 27
pengajaran. personil pelayanan administrasi, personil pelayanan
fasilitas, personil pelayanan murid atau siswa. Kemudian
layanan bantu, atau untuk menunjang proses dari pendidikan
yaitu meliputi, pelayanan perpustakaan, pelayanan gedung dan
halaman sekolah, dan pelayanan kesehatan dan keamanan.
Manajemen mutu terpadu merupakan sistem manajemen
yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan
berorientaasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan
seluruh anggota organisasi. Kemudian Pupuh Fathurrohman dan
AA Suryana menjelaskan bahwa tujuan manajemen mutu
terpadu adalah memberikan kepuasan terhadap kebutuhan
pelanggan seefisien mungkin, bahkan manajemen mutu terpadu
dalam pendidikan dapat menguntungkan semua pihak dengan
asumsi bahwa manajer pedidikan dapat mengelola lembaga
pendidikan tersebut untuk senantiasa berorientasi pada
perbaikan mutu yang terus menerus sejalan dengan
perkembangan internal dan eksternal organisasi serta bersifat
transparan bisa diaudit hasil dan prosesnya. Serta akan
dilakukan evaluasi setelah proses dilaksanakan.
Layanan administrasi yang baik maka harus memiliki
beberapa indikator yaitu, kesederhanaan, kejelasan, kepastian
E. Referensi
Amrizal, Alfianto. 2019. “Kualitas Pelayanan Administrasi
Akademik Di Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako.” katalogis 4(9): 73–82.
Anne Sarvitri. 2020. “Penerapan Manajemen Mutu Terpadu
Pada Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.” administrasi
manajemen 3(1): 39.
Fitrah Nur Cahya. 2019. “Pelaksanaan Pelayanan Administrasi
Terpadu Di Kecamatan Kokop Kabupaten Kulon Progo.”
Administrasi 1(2): 24.
Putri Asifa. 2020. “Putri Asifa, ‘Administrasi Layanan Khusus’
Jurnal Administrasi, Padang 2020.” administrasi 2(2): 11.
Nurul Hidayati, M. Pd 29
BAB LAYANAN PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
3 BERMUTU
Nurul Hidayati, M. Pd 31
1. Dari subordinasi menuju otonomi.
2. Dari pengambilan keputusan terpusat ke pengambilan
keputusan partisipasi.
3. Dari ruang gerak kaku menuju ruang gerak luwes.
4. Dari pendekatan birokrasi menuju pendekatan
profesionalisme.
5. Dari manajemen sentralistik menuju manajemen
desentralistik.
6. Dari kebiasaan diatur menuju kebiasaan motivasi diri.
7. Dari overregulasi menuju deregulasi.
8. Dari mengontrol menuju mempengaruhi.
9. Dari mengarahkan menuju mengfasilitasi.
10. Dari menghindari resiko menuju mengelola resiko.
11. Dari menggunakan uang semuanya ke menggunakan uang
seefisien mungkin.
12. Dari individu yang cerdas menuju teamwork yang kompak
dan cerdas.
13. Dari informasi terpribadi menuju informasi terbagi.
14. Dari pendelegasian menuju pemberdayaan.
15. Dari organisasi hirarki menuju organisasi dasar9
Nurul Hidayati, M. Pd 33
B. Macam-Macam Layanan Pendidik dan
Peserta Didik
Sekolah merupakan tempat untuk memperoleh pendidikan
secara lebih terstruktur, sistematis, terencana, dan berkelanjutan.
Oleh karena itu sebagai pendidik, guru harus memperhatikan
kualitas layanan yang diberikan kepada siswa agar kualitas
pendidikan menjadi lebih baik. Berikut macam-macam layanan
pendidik dan peserta didik:11
1. Layanan Informasi
Layanan informasi memungkinkan peserta didik
menerima dan memahami berbagai informasi seperti imformasi
diri, sosial, dan pendidikan. Tujuan adanya layanan ini adalah
membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara
tepat tentang sesuatu dalam hal pibadi, sosial, maupun
pendidikan berdasarkan informasi yang jelas dan benar.
Layanan Penempatan dan Penyaluran Layanan ini
merupakan layanan yang menempatkan dan menyalurkan
peserta didik dalam kelompok- kelompok kegiatan belajar,
diskusi, kelompok kerja, program latihan, dan kegiatan
ekstrakulikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat serta kondisi
2. Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran merupakan layanan yang
memungkinkan siswa mengembangkan sikap dan kebiasaan
belajar yang baik dalam menguasai materi belajar atau
penguasaan kompetensi yang ccocok dengan kecepatan dan
kemampuan dirinya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan
belajar lainnya. Seperti memberikan pembelajaran yang
kongkrit dan aktual kepada siswa yang lamban dan memberikan
pembelajaran remedial kepada siswa yang tertinggal dari teman-
temannya.
3. Layanan Orientasi
Layanan ini merupakan layanan yang memungkinkan
siswa memahami lingkungan baru. Terutama lingkungan
sekolah, budaya sekolah, dan segala ruang lingkup yang
dipelajari untuk mempermudah dan memperlancar perannya
sebagai siswa baru. Tujuannya adalah agar para siswa dapat
Nurul Hidayati, M. Pd 35
beradaptasi dan menyesuaiakan diri mereka dengan lingkungan
yang baru.12
4. Layanan Konseling
Memberikan layanan konseling bagi peserta didik yang
menghadapi kesulitan-kesulitan emosional serta hambantan-
hambatan lain sesuai latar belakang masing-masing. Layanan ini
biasanya dilakukan secara tatap muka dan disertai konsultasi
langsung dengan guru BK (Bimbingan Konseling) agar
selesainya permasalahan tersebut13.
Nurul Hidayati, M. Pd 37
pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan dalam organisasi.
Kepala Madrasah sebagai tenaga kependidikan yang mengelola
dan memegang tugas utama dalam melakukan perencanaan
diharapkan dapat melakukan analisis pekerjaan dan analisis
jabatan sebelum menentukan perencanaan pengadaan pendidik
dan tenaga kependidikan guna untuk memenuhi kebutuhan
madrasah. Perencanaan disini dikenaldengan dua metode, yaitu
metode perencanaan tradisional dan metode perencanaan
terintegrasi.
Metode perencanaan tradisional disebut sebagai
perencanaan tenagakerja semata-mata memperhatikan masalah
jumlah tenaga kerja serta jenis dan tingkat keterampilan dalam
organisasi dan metode perencanaan terintegrasi tidak lagi
berpusat pada masalah pasokan dan permintaan tenaga kerja.
Dalam perencanaan terintegrasi segala perencanaan berpusat
pada visi strategik, yang kemudian visi tersebut dijadikan
14
standar pencapaian.
Nurul Hidayati, M. Pd 39
3. Pengangkatan dan Penempatan
Pengangkatan dan penempatan merupakan pembagian
tugas para personil sekolah baik tenaga pendidik yang lama
maupun tenaga pendidik yang baru denganmempertimbangkan
kesesuaian latar belakang pendidikan, dengan penempatan ini
akan meminimalis kesenjangan dalam penguasaan materi yang
akan disampaikan kepada peserta didik15. Maka pengangkatan
dan penempatan tidak serta-merta dilakukan tanpa melalui
pertimbangan atas kemampuan dan kesiapan pendidik dan
tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya.
4. Orientasi
Kegiatan orientasi bermaksud memberikan kesiapan sikap
mental dan sosial kepada pegawai baru supaya dapat
mengefektifkan segala potensi yang dimilikinya secara
maksimal dalam lingkungan kerja yang baru, agar pelaksanaan
pekerjaan dapat memuaskan. Orientasi ini dilakukan setelah
para pelamar diterima melalui seleksi serta sudah mengikuti
pengangkatan danpenempatan.
6. Kompensasi
Kompensasi sebagai salah satu fungsi yang penting dalam
menajemen sumber daya manusia. Karena kompensasi
merupakan salah satu aspek yang paling sensitif di dalam
hubungan kerja. Kompensasi biasa juga disebut dengan gaji,
balas jasa dan pemberian upah. Kompensasi dapat dapat
diberikan dalam berbagai macam bentuk sepertipemberian uang
Nurul Hidayati, M. Pd 41
gaji dan tunjangan, fasilitas, serta dalam bentuk pemberian
kesempatanmengembangkan karir. Pemberian kompensasi telah
diatur oleh pemerintah bagi pegawai yang berstatus PNS.
Sedangkaan, pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus
sebagai non-PNS kebijakan pemberian kompensasi didasarkan
pada kebijakan lembaga atauyayasan.
Pemberian kompensasi merupakan upaya untuk
mempertahankan dan memelihara semangat kerja bagi pendidik
dan tenaga kependidikan, hal ini harus dilakukan untuk tetap
menjaga eksistensi lembaga pendidikan. Ketetapan tersebut
menjadi struktur yang jelas bagi pendidik dan tenaga
kependidikan saat menerima kompensasi. Kompensasi yang
diberikan sesuai dengan hirarki tugasdan tanggung jawab yang
diemban, agar keadilan dalam cara pemberian kompensasi dapat
dirasakan oleh seluruh pendidik dan tenaga kependidikan16.
7. Pemberhentian
Pemberhentian pendidik dan tenaga kependidikan di
madrasah merupakan pemutusan hubungan kerja pada suatu
madrasah terhadap pendidik dan tenaga kependidikan sehingga
pemberhentian ini merupakan fungsi operatif terakhir
17 Ibid
Nurul Hidayati, M. Pd 43
2. Akreditasi Sekolah
Akreditasi sekolah merupakan kegiatan penilaian yang
dilakukan oleh pemerintah dan lembaga mandiri yang
berwenang untuk menentukan kelayakan program dan atau
satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non-formal
pada setiap jenjang dan jenis pendidikan, berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan sebagai bentuk akuntabilitas publik yang
dilakukan secara obyektif, adil, transparan, dan komprehensif
dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu
kepada Standar Nasional Pendidikan. Alasan kebijakan
akreditasi sekolah di Indonesia adalah bahwa setiap warga
negara berhak memperoleh pendidikan yang bermutu. Untuk
dapat menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, maka setiap
satuan pendidikan harus memenuhi atau melampaui standar
yang dilakukan melalui kegiatan akreditasi terhadap kelayakan
setiap satuan atau program pendidikan.18
E. Kesimpulan
Guru atau pendidik merupakan ujung tombak dalam
menciptakan sumber daya manusia yang baik dan berkompeten
Nurul Hidayati, M. Pd 45
Untuk peningkatan pelayanan pendidik dan tenaga
kependidikan kita dapat melakukan strategi sertifikasi dan
akreditasi sekolah agar layanan sekolah dapat dikatakan
bermutu sebagaimana tujuan yang dibentuk.
F. Referensi
Abunifa. “Konsep Dasar dan Strategi
Penjaminan Mutu Pendidikan: sebagai Review Kebijakan Mutu
Pendidikan.” Indonesian Journal of Education
Management & Administration Review 1, no.2 (2017):
107–118.
Farid, Fauzi. “Implementasi Manajemen Strategis pada Program
School Improvement di MTsS Maqama Mahmuda.” J-
MPI (Jurnal Manajemen Pendidikan Islam) 5, no. 1
(2015): 69–70.
Hidayatullah, Muhammad Kurniawan,Ahmad Yusuf Sobri, and
Achmad Supriyanto. “Paradigma Baru Pendidikan:
Partisipati Orangtua Sebagai Aspek Penilaian Peserta
Didik di Era Pandemi” (n.d.): 6.
Indonesia, Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas
Pendidikan. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta,
2011.
Nurul Hidayati, M. Pd 47
BAB LAYANAN ADMINISTRASI
KURIKULUM BERMUTU
4
Nurul Hidayati, M. Pd 49
B. Tujuan Layanan Administrasi Kurikulum
Bermutu
Adapun tujuan layanan administrasi kurikulum bermutu,
yaitu:
1. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya
kurikulum, pemberdayaan sumber maupun komponen
kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang
terencana dan efektif.
2. Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada
siswa untuk mencapai hasil yang maksimal, kemampuan
yang maksimal dapat dicapai peserta didik tidak hanya
melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu melalui
kegiatan ekstrakurikuler yang di kelola secara integritas
dalam mencapai tujuan kurikulum.
3. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun
lingkungan sekitar peserta didik, kurikulum yang dikelola
secara efektif dapat memberikan kesempatan dan hasil
yang relevan dengan kebutuhan peserta didik maupun
lingkungan sekitar.
4. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas
siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran,
Nurul Hidayati, M. Pd 51
C. Kerangka dan Konsep Layanan
Administrasi Kurikulum Bermutu
Administrasi kurikulum mencakup di dalamnya
penyusunan kurikulum, pembinaan kurikulum, pelaksanaaan
kurikulum, yang meliputi: kegiatan administrasi sebelum
pelaksanaan KBM, kegiatan administrasi pada saat pelaksanaan
dan kegiatan administrasi pada akhir pelaksanaan. Secara
operasional didalam administrasi kurikulum terdapat tiga
kegiatan pokok, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan tugas
guru, peserta didik, dan seluruh civitas akademika atau warga
sekolah/lembaga Pendidikan.22
Kegiatan administrasi kurikulum ini menitikkan pada
kegiatan dalam mengelola seluruh proses kegiatan pendidikan di
sekolah. Kegiatan administrasi kurikulum dititik beratkan pada
usaha-usaha pembinaan situasi belajar-mengajar di sekolah agar
selalu terjamin kelancarannya. Kegiatan administrasi kurikulum
yang terpenting saat disebutkan dua hal, yakni:
1. Kegiatan yang amat erat kaitannya dengan tugas guru.
kegiatan yang dimaksud ini meliputi:
a. Pembagian tugas mengajar.
Nurul Hidayati, M. Pd 53
tidak terjadi pemborosan dalam mencapai tujuan yang telah
ditentukan bersama23.
Jadi, konsep layanan administrasi kurikulum disini
merupakan suatu bentuk upaya proses pencapaian tujuan
pendidikan agar lembaga pendidikan dapat mencapai tujuan
yang diinginkan dan dapat sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan. Didalam Administrasi kurikulum juga ada yang
menyebut administrasi akademik dan ada pula yang menyebut
dengan administrasi pengajaran.
D. Kesimpulan
Layanan administrasi kurikulum bermutu merupakan
kegiatan yang mengacu pada keseluruhan proses yang
direncanakan dan dilaksanakan dengan sengaja dan sungguh-
sungguh, serta pembinaan yang berkesinambungan
terhadap situasi belajar mengajar yang efektif dan efisien guna
membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Tujuan layanan administrasi kurikulum bermutu, yaitu: a)
Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, b)
Meningkatkan keadilan (equity) dankesempatan pada siswa, c)
E. Referensi
Gunawan, Ary M. “Administrasi Sekolah : Administrasi
Pendidikan Mikro.” Text. Rineka Cipta, 1996. Jakarta.
Last modified 1996. Accessed October 3, 2022.
http://library.fip.uny.ac.id/opac/in
dex.php?p=show_detail&id=548.
Masykur. Teori dan Telaah Pengembangan Kurikulum, 2020.
Accessed October4, 2022.
Nurul Hidayati, M. Pd 55
http://repository.radenintan.ac.id/9167/.
Nisa K. “Administrasi Pendidikan
Administrasi Kurikulum” (2019).
Accessed October 5, 2022. https://osf.io/preprints/inarxiv/386
sm/.
Purwanto, M. Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan.
Rosdakarya,2009.
Rajagukguk, Jonson, and Artha Lumbantobing.
“ADMINISTRASI PENDIDIKAN BERMUTU
BERBASIS GOOD TEACHER GOVERNANCE.”
Jurnal Ilmu Sosial Dan Politik 1, no. 2 (December 22,
2021): 190–204.
Roziqin, Zainur. “Menggagas Perencanaan Kurikulum Sekolah
Unggul.” AS-SABIQUN 1, no. 1 (March 1, 2019): 44–56.
Nurul Hidayati, M. Pd 57
yang merencanakan lembaganya bisa mengungguli lembaga
lain, tentu pelayanan menjadi salah satu komponen pengelolaan
pendidikan yang harus mendapat perhatian khusus.
Administrasi merupakan suatu tindakan yang harus
dikelola dan dilakukan dengan baik. Admnistrasi merupakan
proses yang harus dilakukan dalam proses pengelolaan
madrasah atau sekolah dengan menggunakan metode atau cara
yang efektif sehingga dalam mengatur administrasi dapat
berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil yang
memuaskan.25 Administrasi tidak dapat hanya dijalankan oleh
individual tetapi harus dijalankan bersama dengan tujuan yang
sama. Secara sederhana administrasi ini berasal darai kata latin
“ad’ dan “ministro”. Ad mempunyai arti ‘kepada” dan ministro
berarti ‘melayani”. Secara bebas dapat diartikan bahwa
administrasi itu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap
subjek tertentu. Administrasi tidak akan berjalan dengan efektif
apabila dalam melaksanakannya tidak menyangkut satu dengan
yang lain. Administrasi dapat berjalan dengan baik apabila
dilakukan secara bersama-sama dan saling mengisi satu dengan
yang lain. Kegiatan-kegiatan dalam pengelolaan administrasi
1. Penyusunan RPS
Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan
Nasional di tahun 2006 menerbitkan panduan penyusunan
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). RPS terdiri atas
rencana strategis (Renstra) dan rencana oprasional (Renop).
Sesuai dengan PP No. 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional
Pendidikan pada pasal 53 ayat 1, disebutkan bahwa “setiap
satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan
Nurul Hidayati, M. Pd 59
yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka
menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat)
tahun”.
2. Penyusunan RKAS
RKAS adalah dokumen anggaran anggaran sekolah resmi
yang disetujui oleh kepala sekolah dan dinas Pendidikan
setempat (bagi sekolah negri), atau penyelenggara
Pendidikan/Yayasan (bagi sekolah swasta). Masa RKAS hanya
berlaku untuk satu tahun ajaran kedepan, yang terdiri dari
pendapatan dan pengeluaran yang dibutuhkan.
3. Penggunaan
Penggunaan keuangan menurut Depdagri dan Depdikbud
1996 menyatakan bahwa dalam administrasi keuangan harus ada
pemisahan tugas dan fungsi otorisator, ordonator dan
pembendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang diberi
wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan
terjadinya penerimaan atau pengeluaran keuangan.
Sedangkan Ordonator adalah pejabat yang berwenang
yang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas
segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang telah
ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang yang
4. Pertanggung Jawaban
Pertanggumg jawaban yang akan disampaikan kepada
pimpinan, sumber pemberi dana maupun kepada personil
sekolah sehingga dapat diketahui bersama. Penerimaan dan
pengeluaran keuangan sekolah harus dilaporkan secara rutin
sesuai peraturan sekolah yang berlaku.
Jenis jenis layanan administrasi keuangan pelayanan
merupakan bagian dari kebutuhan masyarakat. Setiap madrasah
perlu memberikan kualitas layananan yang terbaik kepada
konsumen. Adapun juga jenis jenis pelayanan kantor
administrasi keuangan di madrasah seperti:
a. Pelayanan Administrasi Keuangan Penerimaan Murid
Baru, misalnya:
1. Penyediaan informasi tentang pembayaran melalui
virtual Account dan pembayaran di mesin EDC.
2. Pembuatan Nomor Virtual Account pembayaran
pendaftaran
3. Pembuatan tanda terima pembayaran
Nurul Hidayati, M. Pd 61
b. Pelayanan Administrasi Keuangan Uang Sekolah
1. Penyediaan informasi lengkap tentang Pembayaran
melalui virtual account dan pembayaran mesin EDC
2. Pembuatan Nomor Virtual Account pembayaran uang
sekolah
3. Pengecekan tanda terima prmbayaran
c. Pelayanan Administrasi Keuangan Daftar Ulang
1. Penyediaan informasi lengkap tentang Pembayaran
melalui virtual account dan pembayaran mesin EDC
2. Pembuatan Nomor Virtual Account Pembayaran
Uang Daftar Ulang
3. Pengecekan tanda terima pembayaran
d. Pelayanan Administrasi Umum
1. Penerimaan tagihan pembayaran keperluan sekolah
2. Administrasi tagihan bulanan
3. Pembagian Slip Salary di akhir bulan
Nurul Hidayati, M. Pd 63
dan pelayanan baru, pengembangan pasar (M) baru, dan
pengenalan bentuk organisasi (O) baru.
Gagasan baru tersebut merupakan tindakan yang mampu
memberikan kekuatan dan kemampuan baru, atau peralatan fisik
yang dapat dipelajari dan dipraktikkan sebagai upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup. individu, kelompok, atau
masyarakat.
D. Kesimpulan
Layanan admistrasi keuangan madrasah adalah Tindakan
untuk memberikan kepuasaan terhadap pelanggan terhadap
ketatausahaan keuangan, agar proses Pendidikan berjalan secara
maksimal. Tahapan Proses Administrasi Keuangan Di sekolah
meliput Penyusunan RPS, Penyusunan RKAS, penggunaan dan
pertanggungjawaban. Adapun jenis-jenis layanan administrasi
keuangan diantaranya adalah Pelayanan Administrasi Keuangan
Penerimaan Murid Baru, Pelayanan Administrasi Keuangan
Uang Sekolah, Pelayanan Administrasi Keuangan Daftar Ulang,
Pelayanan Administrasi Umum. Inovasi layanan administrasi
keuangan dalam bidang pendidikan mengalamai adanya
pembaruan pengelolaannya antara lain yaitu sistem pengelolaan
yang saat ini banyak menggunakan sistem berbasis digital.
Nurul Hidayati, M. Pd 65
BAB LAYANAN ADMINISTRASI
KESISWAAN BERMUTU
6
Nurul Hidayati, M. Pd 67
meladeni, menerima ajakan dan tantangan. Layanan adalah
perihal cara melayani atau meladeni. Jadi layanan administrasi
kesiswaan adalah melayani kegiatan yang bersangkutan dengan
peserta didik mulai dari masuk sekolah sampai keluar dari
sekolah atau sudah tamat sekolah. Layanan administrasi sekolah
dilaksanakan oleh personel yang disebut dengan tenaga
administrasi sekolah (TAS). Peranan TAS adalah melaksanakan
kegiatan adminis-trasi sekolah dengan memberikan layanan
secara optimal. TAS berperan sebagai administrator, dan kepala
sekolah, guru, serta siswa yang mendapatkan layanan
administrasi tersebut (Trifosa n.d.).
3. Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas merupakan upaya mengelola siswa di
kelas yang dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan
kondisi kelas yang menunjang program pengajaran dengan jalan
memotivasi siswa agar selalu berperan aktif dalam pendidikan
di sekolah, dalam kegiatan ini guru harus dapat memotivasi dan
mengendalikan kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran.
Nurul Hidayati, M. Pd 69
4. Pembinaan Disiplin
Murid/Siswa Disiplin merupakan aspek yang penting di
dalam pembinaan siswa/murid, karena dengan disiplin tersebut
murid/siswa menyadari bahwa dalam hidup bermasyarakat perlu
adanya disiplin, dan tanpa disiplin akan menimbulkan
kekacauan. Ada beberapa teknik yangdapat digunakan dalam
membina disiplin tersebut antara lain
a. Adanya aturan yang jelas
Nurul Hidayati, M. Pd 71
merupakan usaha untuk mewujudkan pelayanan kegiatan yang
bersangkutan dengan peserta didik yang dikemas secara praktis
dan mudah sehingga terciptanya layanan yang berkualitas.
Seperti hal nya dalam melakukan absensi kelas di suatu sekolah
menengah atas, pegawai tata usaha (TU) meletakkan absensi
dibedakan berdasarkan jenjang kelas, yaitu untuk warna hijau
adalah kelas X, untuk warna kuning adalah kelas XI, dan untuk
warna merah adalah kelas XII. Absensi tersebut diletakkan
dengan kondisi rapi.
Dalam bimbingan dan konseling, inovasi merupakan
usaha untuk mewujudkan suatu gagasan/ide, metode, cara, atau
sarana alat yang diciptakan oleh konselor/guru BK yang
sebelumnya telah diamati terlebih dahulu sebagai suatu hal yang
benar-benar baru dan diharapkan mampu digunakan dalam
mencapai suatu tujuan tertentu serta menjadi solusi dari suatu
pemecahan masalah dalam bidang bimbingan dan konseling.
D. Kesimpulan
Menjadi solusi dari suatu pemecahan masalah dalam
bidang bimbingan dan konseling. sekolah dengan memberikan
layanan secara optimal. Bimbingan konseling dilaksanakan oleh
guru BK dan diberikan kepada siswa asuhnya dan bersama-sama
Nurul Hidayati, M. Pd 73
E. Referensi
Fajrin, Muh Fadli, Nasuha Rifqi, and Muhammad Arsyam.
"Administrasi Kesiswaan Dalam Pendidikan." Open
Science Framework, Januari 2021.
Kusumaningrum, D. E, R. B Sumarsono, and IGunawan.
"ProblematikaPemberdayaan dan Pengembangan
Fajrin, Muh Fadli, Nasuha Rifqi, and Muhammad Arsyam.
"Administrasi Kesiswaan Dalam Pendidikan." Open
Science Framework, Januari 2021.
Kusumaningrum, D. E, R. B Sumarsono, and IGunawan.
"ProblematikaPemberdayaan dan Pengembangan
Nurul Hidayati, M. Pd 75
tujuan mendapat informasi secara langsung baik untuk pimpinan
maupun anggota organisasi yang terkait (Gumelar, 2022). Dapat
dirumuskan bahwasannya tata usaha merupakan kegiatan dalam
mengumpulkan serta menyusun informasi lalu diserahkan
kepada organisasi terkait yang membutuhkan informasi tersebut.
Tahapan dalam pelaksanakan tata usaha mempunyai fungsi-
fungsi sebagai berikut:
a. Menghimpun, adalah kegiatan untuk mencari data lalu
mengolah data tersebut menjadi informasi yang sudah siap
digunakan oleh pihak yang membutuhkan.
b. Mencatat, adalah suatu kegiatan dalam menghimpun
informasi yang ditulis lalu informasi tersebut disimpan
atau dikirim kepada pihak yang membutuhkan.
c. Mengolah, adalah aktivitas dalam memproses data untuk
dijadikan sebagai informasi yang bermanfaat.
d. Menggandakan, adalah perbanyak dokumen supaya bisa
memiliki arsip serta dapat dipergunakan oleh siapa saja
yang membutuhkan tidak dibatasin oleh waktu.
e. Mengirim, adalah Tahapan dalam menyampaikan data
ataupun informasi kepada yang memerlukan.
f. Menyimpan, adalah kegiatan menyimpan file dengan
memilih tempat yang aman (Hadari Nawawi, 2018: 116).
Nurul Hidayati, M. Pd 77
manual dimana belum adanya sistem baru berbasis online yang
dapat memberikan kemudahan bagi 20 mahasiswa dalam
pengajuan persuratan kepada fakultas dan pengajuan judul
kepada pihak jurusan.26
Sekolah’
Nurul Hidayati, M. Pd 79
2. Nota dinas, alat komunikasi kedinasan antara pejabat atau
unit organisasi di lingkungan intansi yang sifatnya
memina penjelasan dan keputusan.
3. Memorandum, alat komunikasi di lingkungan instansi
yang bersifat penyampaiannya tidak resmi.
4. Surat pengantar, surat yang digunakan untuk mengantar
sesuatu, berbentuk seperti formulir.
5. Surat kawat, berita yang disampai kan atau diterima
melalui radio.
6. Surat edaran, pemberitahuan tertulis yang ditujukan
kepada pejabat-pejabat tertentu tanpa memuat kebijakan
pokokmelainkan hanya berupa penjelasan.
7. Surat undangan, surat yang dibuat untuk meminta agar
seseorang dapat hadir pada waktu dan tempat yang telah
disesuaikan.
8. Surat keputusan, surat yang berupa produk statuter.
9. Intruksi, merupakan produk statuter yang bersumber pada
peraturan-peraturan yang lebih tiggi
10. Pengumuman, surat yang berisi pemberitahuan suatu hal
yang akan disampaikan kepada para karyawa.
Nurul Hidayati, M. Pd 81
dalam dimensi tehnikal ini lebih menekankan kepada
penanganan yang efektif pada benda dan sumber daya instuisi.
karena berkas-berkas tersebut merupakan urat nadi dalam
kehidupan organisasi dan menyangkut penanganan data
informasi. dari kegiatan diatas sebelumnya, bisa diberikan
inovasi terkait berkas-berkas diantaranya:
1. Penggandaan dan pengelolaan diantaranya bisa ditaruh
dalam sebuah Google Drive/ Flashdisk.
2. Mencatat, dalam perkembangan teknologi modern
termasuk alat alat perekam.
Dalam Tata Persuratan pada umunya memiliki kelebihan-
kelebihan tersendiri, bila dibandingkan dengan menyampaikan
melalui alat-alat modern. surat sendiri merupakan alat
komunikasi yang memuat bahan informasi berita, laporan,
pemberitahuan, perintah, pesanan, keputusan, undangan dan
permohonan. sehingga, dalam Tata Persuratan terdapat
pembagian- pembagian berdasarkan beberapa hal, diantaranya:
1. Urgensi Pengiriman
2. Prosedur
3. Jangkauan
4. Keamanan Isi
D. Kesimpulan
Layanan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk
membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan
orang lain. Tata usaha merupakan kegiatan dalam
mengumpulkan serta menyusun informasi lalu diserahkan
kepada organisasi terkait yang membutuhkan informasi tersebut.
Jenis administrasi tata usaha disekolah yaitu administrasi
kepegawaian, administrasi tata usaha administrasi keuangan,
administrasi barang, serta administrasi kesiswaan. Seadngkan
jenis administrasi tata persuratan yaitu surat dinas, nota dinas,
memo, surat pengantar, surat kawat, surat edaran, surat
undangan, surat keputusan, intruksi, pengumuman, surat tugas.
Inovasi merupakan sebuah kegiatan penelitian, dan
pengembangan yang dilakukan dengan tujuan melakukan
pengembangan praktis atas nilai dan konteks ilmu pengetahuan
Nurul Hidayati, M. Pd 83
yang lama, ke cara baru dengan menerapkan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang sudah ada ke dalam sebuah produk atau pun
proses produksinya.
E. Referensi
Ayurindah, Shella, and Muhammad Riduan. ‘Peran Tata Usaha
Sekolah dalam Pengelolaan Arsip Sekolah’, n.d., 7.
Khoeriyah, Siti Mela, and Hinggil Permana. ‘Manajemen
Keuangan Sekolah di SMP Al-Muslih Karawang’ 5
(2022): 6.
Maryance Maryance. ‘Pelayanan Administrasi Tata Usaha di
MTS Al-Ikhlas Palembang’. Khatulistiwa: Jurnal
Pendidikan dan Sosial Humaniora 2, no. 3 (15 September
2022): 116–26. https://doi.org/10.55606/khatulisti
wa.v2i3.512.
Najewan, Najewan, Asrul Asrul, AprianiSafitri, and Abu Bakar.
‘Kepala Sekolah dan Kinerja Pegawai TataUsaha’. Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran (JPP) 1, no. 1 (27 January
2021): 8–18.
Nurul Hidayati, M. Pd 85
pendidikan hendaknya dapat mengembangkan pemahaman
tentang kehidupan konkrit yang terkait dengan diri, sesama
manusia dan alam semesta. Pada dimensi pendidikan sains dan
teknologi, selain menjadi alat untuk memanfaatkan, memelihara
dan melestarikan sumber daya alami, juga hendaknya menjadi
jembatan dalam mencapai hubungan yang abadi dengan Sang
Pencipta, Allah SWT.
Pengertian Evaluasi dalam Pendidikan secara harfiah kata
evaluasi berasal dari bahasa Inggris education, dalam bahasa
Arab At-Taqdir dan dalam bahasa Indonesia berarti penilaian.
Dengan demikiansecara harfiah evaluasi pendidikan dapat
diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau
penilaian mengenai hal yang berkaitan dengan kegiatan
pendidikan.
B. Jenis- Jenis Layanan Administrasi
Evaluasi dan Pembelajaran Bermutu
Ada beberapa jenis evaluasi pembelajaran antara lain:
1. Jenis evaluasi pembelajaran berdasarkan fungsinya:
a. Formatif
b. Sumatif
c. Diagnostik
d. Selektif
Nurul Hidayati, M. Pd 87
Makarim. Dalam sambutan Hari Guru Nasional Mendikbud
(Direktorat Jenderal Pendidikan dan Tenaga Kependidikan,
2019) menyampaikan bahwa konsep merdeka belajar adalah
kebebasan berpikir dan kebebasan berinovasi. Merdeka belajar
berfokus pada kebebasan untuk belajar secara mandiri dan
kreatif. (Ainia, 2020).
Didalam perspektif pembelajaran, kurikulum merupakan
seperangkat rencana yang berisi tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Adapun karakteristik utama Kurikulum Merdeka
Belajar yang dapat mendukung pemulihan pembelajaran saat ini,
yaitu antara lain:
1. Pembelajaran berbasis proyek (Project based learning)
untuk pengembangan soft skills dan karakter yang
meliputi iman, taqwa, dan akhlak mulia, gotong royong,
kebhinekaan global, kemandirian, nalar kritis, dan
kreativitas.
2. Fokus pada materi-materi esensial yang diharapkan dapat
memberikan waktu cukup untuk pembelajaran secara
mendalam pada kompetensi dasar seperti literasi dan
numerasi.
Nurul Hidayati, M. Pd 89
2. Belajar dan mandiri yaitu:
a. Mengembangkan kreativitas dalam menyiapkan
desain pembelajaran.
b. Mampu terampil dalam setiap keadaan.
c. Memiliki sikap mandiri tidak berbasis pada peraturan
yang berlaku.
d. Mampu menerjemahkan kurikulum sebelum
diajarkan ke siswa.
3. Kreatif yaitu:
a. Menciptakan sesuatu yang unik
b. Mampu menciptakan ide baru.
c. Fleksibel.
d. Mudah bergaul
e. Menyenangkan.
f. Suka melakukan eksperimen
Perancangan strategi implemenasi kurikulum merdeka
harus didasarkan pada pembelajaran dari implementasi
kurikulum yang dilakukan baik di Indonesia maupun di negara
lain. Desain kurikulum tidak dapat dipisahkan dari strategi
implementasinya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
berupaya mengembangkan strategi untuk menerapkan
kurikulum merdeka mengingat kompleksitas konteks sistemik.
E. Kesimpulan
Evaluasi pendidikan adalah penilaian terhadap kinerja
pendidikan yang telah berjalan guna memperoleh informasi
yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki hal hal yang
memang perlu diperbaiki pada kinerja Pendidikan. Untuk dapat
meningkatkan mutu pembelajaran maka perlu dilakukan
evaluasi terhadap program pembelajaran. Ada beberapa jenis
evaluasi pembelajaran yang dapat dilihat dari berbagai aspek
seperti dilihat dari fungsinya, sasaran evaluasinya, lingkup
kegiatan pembelajarannya dan pengukurannya.
Konsep merdeka belajar adalah kebebasan berpikir dan
kebebasan berinovasi. Merdeka belajar berfokus pada
kebebasan untuk belajar secara mandiri dan kreatif. Merdeka
belajar berarti kebebasan dalam belajar dan memberikan siswa
kesempatan belajar yang bebas dan nyaman untuk belajar
Nurul Hidayati, M. Pd 91
dengan tenang, santai, dan menyenangkan tanpa stres atau
tekanan.
Tiga hal kunci yang melandasi strategi implementasi
Kurikulum Merdeka, yaitu Kurikulum merdeka adalah pilihan,
implementasi kurikulum adalah proses belajar, dan dukungan
implementasi kurikulum dilakukan secara komprehensif.
F. Referensi
Muntomimah, S., Wijayanti, R., & Akbar, M. R. (2022). Strategi
Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus
Merdeka Berbasis Individual Differences. Jurnal Ilmiah
Potensia, 7(1).
Hattarina, S., Saila, N., Adenita, F., Putri,D. R., & Putri, R. G.
A. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Di
lembaga Pendidikan. 1, 187.
Nursalam, & Suardi. (2017). EvaluasiPembelajaran Sosiologi.
Writing Revolution.
Suharna, A. (2016). EVALUASI PENDIDIKAN PERSFEKTIF
ISLAM. Jurnal Qathruna, 3(2), 52.
Wulan, E. R., & Rusdiana. (2014). Evaluasi Pembelajaran.
Pustaka Setia Bandung. Yamin, M., & Syahrir, S. (2020).
Nurul Hidayati, M. Pd 93
BAB LAYANAN ADMINSTRASI
HUBUNGAN LEMBAGA
9 DENGAN MASYARAKAT
Nurul Hidayati, M. Pd 95
antara sekolah dan masyarakat. Sekolah perlu banyak memberi
informasi kepada masyarakat tentang program- program dan
problem-problem yang dihadapi, agar masyarakat mengetahui
dan memahami masalah-masalah yang dihadapi sekolah. Dari
pemahaman dan pengertian ini dapat dihadapkan adanya umpan
balik yang sangat berguna bagi pengembangan program sekolah
lebih lanjut dan diharapkan pula tumbuhnya rasa simpati
masyarakat terhadap program-program sekolah, yang dapat
mengundang partisipasi yang aktif masyarakat (Sabrina, 2014).
(Khafifah et al., 2021) mengatakan hubungan pendidikan
dan masyarakat diartikan sebagai suatu proses komunikasi
dengan tujuan meningkatkan pengertian warga masyarakat
tentang kebutuhan dan praktik pendidikan serta berupaya dalam
memperbaiki sekolah. Partisipasi masyarakat dalam MBS
memiliki tiga tujuan utama: (1) meningkatkan pelayanan
pendidikan kepada masyarakat termiskin di daerah pedesaan, (2)
mendorong partisipasi anggota masyarakat lokal terhadap
pendidikan anak-anak mereka, (3) meningkatkan kualitas
pendidikan prasekolah dan pendidikan dasar.
Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa
hubungan antara pendidikan dengan masyarakat yang baik harus
menjadi perhatian lebih terhadap kepala sekolah dan staff nya.
Nurul Hidayati, M. Pd 97
sikap masyarakat setempat, yang tanpa kehadirannya
program pembangunan serta proyek-proyek akan gagal.
2. Masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau program
pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses
persiapan dan perencanaannya, karena mereka akan lebih
mengetahui seluk-beluk proyek tersebut dan akan
mempunyai rasa memiliki terhadap proyek tersebut.
3. Suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam
pembangunan masyarakat mereka sendiri.
Jenis partisipasi yang disumbangkan masyarakat sangat
beragam, seperti (Wiratno, 2016):
1. Partisipasi material bagi masyarakat yang memiliki
kemampuan ekonomi Partisipasi pemikiran bagi
masyarakat yang memiliki tingkat pemikiran dan
wawasan kependidikan
2. Partisipasi tenaga/fisikal bagi masyarakat awam yang
tidak memiliki kemampuan ekonomi dan pemikiran tetapi
memiliki kepedulian dalam membantu sekolah.
3. Partisipasi tenaga/fisikal bagi masyarakat awam yang
tidak memiliki kemampuan ekonomi dan pemikiran tetapi
memiliki kepedulian dalam membantu sekolah
C. Kesimpulan
Hubungan antara pendidikan dengan masyarakat yang
baik harus menjadi perhatian lebih terhadap kepala sekolah dan
staff nya. Keberadaan bagian humas pada suatu lembaga sekolah
menjadi penting untuk menyampaikan saluran informasi dua
arah antara pihak sekolah, komunitas sekolah, dan masyarakat
Nurul Hidayati, M. Pd 99
lainnya. Agar kemudian semua program sekolah tersampaikan
dengan baik ke seluruh stakeholder.
Keikutsertaan masyarakat dalam proses
pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat,
pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatife solusi
untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi
masalah, dan keterlibatanmasyarakat dalam proses
mengevaluasi perubahan yang terjadi. Partisipasi masyarakat
dalam pengembangan Pendidikan Indonesia, perlu ditumbuhkan
adanya kemauan dan kemampuan warga atau kelompok
masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengembangan
pendidikan
D. Referensi
Aswasulasikin. (2009). Partisipasi Masyarakat Dalam
Penyelenggaraan Sekolah Dasar Di Perigi Kecamatan
Suela Lotim Ntb. Jurnal EducatiO, 4(2), 85–100.
Daryono, Firmansyah, M. B., & Dkk. (2021). Kontribusi
Landasan Pendidikan dalam Aspek Humas Pendidikan.
Lembaga Academic & Research Institute.
Handayaningrat, S. (1927). PengantarStudi Ilmu Administrasi
dan Manajemen. Gunung Agung.