Anda di halaman 1dari 31

SESI 4

PENGEMBANGAN KAPASITAS KOMUNITAS

PW1118 – Pengembangan Masyarakat


Dwiana Novianti Tufail, ST., MT.

URBAN AND REGIONAL PLANNING, DEPARTMENT OF CIVIL ENGINEERING AND PLANNING, ITK 2018
Outline

Pengembangan Kapasitas

Karakterisitik Kapasitas Komunitas

Agen Sosial

Strategi Pengembangan Kapasitas Komunitas


Introduction

Capacity Building ?
suatu proses yang dapat meningkatkan kemampuan
seseorang, suatu organisasi atau suatu sistem untuk
mencapai tujuan-tujuan yang dicita-citakan,
Brown (2001:25)
Introduction

- Daya tampung, daya serap


- Ruang atau fasilitas yang
tersedia Capacity
- Kemampuan (maksimal)
Melakukan Suatu
Tindakan (Tujuan
- Kumpulan individu
Bersama)
- Terdapat kesamaan
Community
Komunitas
Komunitas
• Dinamis: bergantung pada tempat dan waktu
• Dimulai dari level terendah di masyarakat yaitu individu, informal group, organisasi hingga
level-level lainnya yang lebih tinggi.
• Timbul karena adanya :
 Kesamaan geografi
 Kesamaan sosial
 Kesamaan interest
• Komunitas juga dapat memiliki kombinasi, misalnya kesamaan geografis dan sosial
seperti pada kota-kota tua yang berisikan para imigran dari suatu Negara (Golab, 1982;
Massey, 1985; Portes and Mining,1986)

Sehingga kapasitas dari suatu komunitas berbeda satu


dengan lainnya dan dapat berubah sesuai dengan kondisi
Pentingnya Pengembangan Kapasitas Komunitas

• Dalam Perencanaan, aspek yang terkait adalah fisik ,sosial dan ekonomi

• Perencanaan ditujukan untuk kepentingan publik.

• Menimbulkan inisiatif dan rasa memiliki dalam suatu kegiatan

• Menyelesaikan persoalan kegagalan pasar dan kegagalan pemerintah


Pengembangan Kapasitas Komunitas

• Menitikberatkan pada local resources untuk kepentingan masyarakat.

• Menitikberatkan pada permasalahan yang bersifat lokal, karena tidak


semua permasalahan dapat ditangani secara seragam.

• Seluruh anggota masyarakat didorong untuk merasa memiliki


kekuatan, keterampilan, dan kemampuan (asset) dalam diri mereka.
Pengembangan Kapasitas Komunitas
• Persoalan komunitas perkotaan dengan bukan perkotaan berbeda
dalam hal persoalan yang dihadapi.

• Komunitas antara penduduk miskin dengan penduduk kaya juga


berbeda misalnya dalam hal kepentingan.

• Sosial budaya masyarakat misalnya dalam hal cara pandang dalam


melihat suatu persoalan.

Kapasitas Komunitas tidak dapat


digeneralisasi
Kerangka Kerja Relasional (Chaskin, 1998)
(5) Conditioning Influences (4) Strategies
• Safety • Leadership
• Residential Ability • Organizational
• Density of acquintance development
• Structure of opportunity • Community
• Race and class dynamics Organizing
• Distribution of power and • Organizational
resources collaboration

(1) Characteristics of
Community
Capacity (2) Levels of Social Agency (3) Functions
• Planning, decision making
• Sense of Community • Individuals and governance
• Commitment • Organizations • Production of goods and
• Ability to solve • Networks services
problems • Information dissemination
• Access to resources • Organizing and advocacy
(6) Other Outcomes
• Better services
• Influence on decision making
• Economic well-being
Pengembangan Kapasitas Komunitas

CCB lebih sering direncanakan oleh organisasi dari


luar komunitas, meskipun etos kerja, kemampuan,
dan keterampilan tetap harus berasal dari dalam
diri komunitas itu sendiri.
Karakteristik
Community Capacity
Karakteristik Community Capacity

Kapasitas keseluruhan dari level komunitas akan menjadi


fungsi dari beberapa karakteristik yang merupakan dasar
dari tindakan, yaitu :

• Rasa memiliki dalam komunitas


• Komitmen dari setiap anggota komunitas
• Kemampuan untuk memecahkan masalah
• Akses kepada sumber daya
Karakteristik Community Capacity
• Rasa memiliki dalam komunitas menunjukkan berbagai tingkatan
hubungan diantara anggotanya, termasuk batas tingkatan dari nilai-nilai
dan cara pandang
(McMillan dan Chavis, 1986)
• Komitmen diartikan sebagai tanggung jawab dari individu tertentu,
kelompok atau organisasi atas apa yang terjadi dalam komunitas.

• Komitmen memiliki 2 aspek, yaitu :


• Anggota komunitas melihat diri mereka sebagai stakeholder pada
lingkungan tempat tinggalnya
• Keinginan dari anggota komunitas untuk berpartisipasi secara aktif
sebagai stakeholder
Karakteristik Community Capacity

• Anggota komunitas yang secara aktif berkomitmen biasanya


merupakan minoritas, namun mereka memiliki status sosio-ekonomi
yang lebih tinggi dari kebanyakan anggota komunitas lainnya pada
lingkungan tempat tinggal.

• Mereka biasanya memiliki hubungan yang lebih aktif dengan organisasi


lokal dan mereka secara teratur merespon terhadap berbagai masalah,
konflik atau krisis.
(Berry, Portney, Thomson, 1993; Crenson, 1983)
Agen Sosial
Tingkatan Pengembangan Kapasitas
Tingkatan Pengembangan Kapasitas
1. Tingkatan sistem, seperti kerangka kerja yang berhubungan dengan pengaturan,
kebijakan-kebijakan dan kondisi dasar yang mendukung pencapaian
obyektivitas kebijakan tertentu;

2. Tingkatan institusional atau keseluruhan satuan, contoh struktur organisasi-


organisasi, proses pengambilan keputusan di dalam organisasi-organisasi,
prosedur dan mekanisme-mekanisme pekerjaan, pengaturan sarana dan
prasarana, hubungan-hubungan dan jaringan-jaringan organisasi;

3. Tingkatan individual, contohnya keterampilan-keterampilan individu dan


persyaratan-persyaratan, pengetahuan, tingkah laku, pengelompokan pekerjaan
dan motivasi-motivasi dari pekerjaan orang-orang di dalam organisasi-organisasi.
Agen Sosial

• Community Capacity merupakan kerjasama dari beberapa


tingkatan agen sosial diantaranya, individu-individu,
organisasi-organisasi, dan jaringan asosiasi.

• Tingkatan-tingkatan ini juga dapat menjadi awal mula


campur tangan seperti pengembangan organisasi,
pengembangan kepemimpinan, atau pengaturan komunitas.
Agen Sosial
Individual Level
Pada tingkatan ini, perhatian terfokus pada kemampuan
pribadi dan masalah kepemimpinan..

Contohnya :
• Pemimpin agama yang menggerakkan masyarakat,
• pengusaha yang aktif dalam diskusi yang membahas
permasalahan di masyarakat,
• seorang warga yang selalu menghadiri pertemuan perwakilan
masyarakat secara rutin.
Agen Sosial

Organizational Level

Komunitas didorong untuk bekerja melalui badan


kolektif, termasuk didalamnya organisasi berbasis
komunitas, cabang lokal organisasi-organisasi besar, dll.
Agen Sosial

Network Level
• Kapasitas komunitas pada level ini bergerak sebagai hasil
kerjasama antara individu, grup informal, dan organisasi
formal.
• Di antara individu, jaringan hubungan sosial yang positif
menghasilkan rasa percaya dan dukungan yang menghasilkan
akses terhadap sumber daya(informasi, koneksi, uang) dikenal
sebagai modal sosial (Coleman,1988; Putnam,1993).
• Gagasan mengenai modal sosial dapat dikembangkan dalam
hubungan antara grup asosiasi dengan organisasi-organisasi
yang lebih formal, dengan masing-masing organisasi berperan
sebagai titik dalam jaringan
Fungsi Kapasitas Komunitas

• Dimensi ketiga dari komunitas adalah fungsi dari


komunitas tersebut untuk dapat bekerja dan bertindak.

• Fungsi dimensi pola bertindak adalah:


o Pengungkapan karakteristik khusus
o Mengungkapkan fakta level agen sosial
o Menampilkan fungsi khusus
Fungsi Kapasitas Komunitas

Fungsi tersebut bertujuan untuk menghasilkan 2 hasil yaitu:

• Meningkatkan keberlanjutan kapasitas perkumpulan secara


menyeluruh.

• Pencapaian keinginan spesifik lainnya dari kondisi komunitas


seperti pelayanan yang lebih baik, pengaruh yang lebih besar
dalam pengambilan keputusan publik atau semangat yang
lebih besar dalam lingkup komersial.
Fungsi Kapasitas Komunitas

• Proses pengembangan komunitas, bekerja dalam konteks yang lebih besar seperti
pada level lingkungan tempat tinggal atau lebih.

• Konteks tersebut meliputi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi eksistensi


komunitas dalam lingkup yang lebih luas.

• Suatu keadaan dapat mendukung atau merusak perkembangan komunitas dalam


suatu lingkungan. Stabilitas sosial adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh.
Stabilitas meningkatkan pengetahuan mengenai jaringan yang meningkatkan
keterpaduan sosial dan meningkatkan kemungkinan masyarakat untuk
berpartisipasi dalam aktivitas lokal.
Fungsi Kapasitas Komunitas
• Faktor struktur makro seperti struktur ekonomi regional, pengaruh
migrasi dan perbedaan ras atau ketidakseimbangan distribusi
sumberdaya dapat memaksa kemampuan komunitas untuk
mengorganisir dengan efektif atau memperoleh akses ke sumberdaya
dari sistem yang diharapkan untuk melayani dan mendukung
keberlanjutannya.

• Kekuatan hubungan, merupakan sebuah faktor penting yang


membawa pengaruh besar pada berbagai tindakan. Misalnya pada
lingkup makro, pengaruh politik terkadang lebih condong kesuatu
suku atau kelompok tertentu karena adanya keterkaitan hubungan.
Strategi dalam Pengembangan Komunitas
Pembangunan kapasitas komunitas fokus pada beberapa kombinasi dari 4 strategi
utama:

• Leadership development fokus pada keahlian, komitmen, keikutsertaan dan


keefektifan dari individu dalam proses pengembangan komunitas.

• Organizational development bertujuan agar komunitas dapat bekerja dengan lebih


baik atau dengan aturan yang baru.

• Community organizing memiliki target pengumpulan aspek-aspek dari fungsional


komunitas dan memobilisasi individu menjadi kolektif pada akhirnya.

• Interorganization collaboration bertujuan membangun infrastruktur komunitas


meliputi pengembangan hubungan dan kerjasama dalam level organisasi.
Strategi dalam Pengembangan Komunitas
1. Pada Tingkatan individual; Secara umum dilakukan dengan pendidikan,
pengajaran dan pembelajaran secara luas kepada individu itu sendiri dengan
berbagai macam metode baik metode pendidikan dengan pendekatan pedagogi
maupun dengan pendekatan andragogi. Tidak hanya dilakukan melalui
pendidikan formal tapi juga melalui nonformal seerti kursus-kursus, pelatihan,
magang, sosialisasi dll

2. Pada Tingkatan Organisasi; Secara umum dilakukan dengan pengembangan


aturan main organisasi, sistem kepemimpinan, sistem manajemen,
pengembangan sumberdaya manusia, serta pengembangan jaringan organisasi

3. Pada tingkatan sistem; Terutama dilakukan baik melalui pengembangan


kebijakan, peraturan (Regulasi dan deregulasi) agar sistem yang ada dapat
berjalan secara efektif dan efisien untuk menjamin tercapainya tujuan individu
maupun organisasi tersebut
Diskusi Kelas
Pertanyaan ?
Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai