Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Kondisi Indonesia Terkini


Dilihat dari Pro dan Kontra Tenaga Kerja Asing (TKA)
di Indonesia

Makalah di buat guna memenuhi nilai Ulangan Tengah Semester Pendidikan


Kewarganegaraan, yang di ampu oleh pak
Fredy Hermanto, S.pd., M.pd.

Di susun oleh:

Veronica Patricia Barus


(5403417029)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2018

1
PRAKATA

Pertama-tama saya panjatkan Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas
rahmat-Nya, karena tanpa Rahmat-Nya, saya tidak dapat menyelesaikan mekalah
ini dengan baik dan selesai tepat waktu.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Fredy Hermanto, S.pd.,
M.pd selaku dosen pengampu Pendidikan Kewarganegaraan yang membimbing
saya dalam Mata Kuliah PKN.

Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi nilai ulangan tengah


semester mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang diampu oleh Bapak
Firmansyah, S. Pd M. Si Fredy Hermanto, S.pd., M.pd. Makalah dengan judul
“Kondisi Indonesia Terkini
Dilihat dari Pro dan Kontra Tenaga Kerja Asing (TKA)
di Indonesia” memaparkan tentang Tenaga Kerja Asing di Indonesia dari berbagai
sumber.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini terdapat banyak


kekurangan. Penulis mengharapkan makalah ini bisa mendapatkan hasil yang
terbaik.

Semarang, 1 Mei 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………...………………………………… 1

PRAKATA ……………...………………………………………… 2

DAFTAR ISI …………...…………………………………………. 3

BAB I PENDAHULUAN …………...…………………………… 4

1.1. Latar Belakang …………...………………………………….. 4


1.2. Rumusan Masalah …………...………………………………. 4
1.3. Tujuan Penelitian …………...……………………………….. 4

BAB II PEMBAHASAN …………...……………………………. 5

2.1. Isi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun


2018 …………………………………...………………………. 5
2.2. Pro terhadap Peraturan Presiden (Perpres)
Nomor 20 Tahun 2018 …………...…………………………... 8
2.3. Kontra terhadap Peraturan Presiden (Perpres)
Nomor 20 Tahun 2018 …………...………………………….. 12

BAB III PENUTUP …………...………………………………….. 14

3.1. Kesimpulan …………...…………………………………………... 14


3.2. Saran …………...………………………………………………….. 14

DAFTAR PUSTAKA …………...………………………………… 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peraturan presiden adalah peraturan yang dibuat oleh presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara. Peraturan presiden dibentuk untuk
menyelenggarakan peraturan lebih lanjut perintah undang-undang (UU) atau
peraturan pemerintah (PP) baik secara tegas maupun tidak tegas diperintahkan
pembentukannya. Pada tanggal 26 Maret 2018 lalu, Presiden Joko Widodo telah
menandatangani peraturan presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Penggunaan Tenaga Kerja Asing. Perpres ini menggantikan dan sekaligus
menyempurnakan Perpres Nomor 72 Tahun 2014 tentang Penggunaan Tenaga
Kerja Asing serta pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja pendamping
yang telah dibuat di era pemerintahan sebelumnya. Peraturan ini dibuat dengan atas
pertimbangan untuk mendukung perekonomian nasional serta perluasan
kesempatan kerja melalui peningkatan investasi. Perpres ini berlaku setelah 3 bulan
terhitung sejak tanggal diundang-undangkan, 29 Maret 2018, oleh Menteri Hukum
dan HAM, Yasonna Laoly di Jakarta.
Sejak ditandatanganinya Perpres tersebut oleh Presiden Joko Widodo,
perbincangan mengenai Perpres tersebut marak terjadi belakangan ini. Pemerintah
menilai perizinan TKA perlu dipermudah untuk meningkatkan investasi, sedangkan
beberapa pihak lain memandang kemudahan tersebut terkesan tidak berpihak pada
tenaga kerja dalam negeri. Masalah pro kontra tentang Perpres Nomor 20 Tahun
2018 ini adalah masalah yang sangat menarik, oleh karenanya perlu untuk dikaji
lebih lanjut pembahasan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1) Bagaimana isi peraturan presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018?
2) Bagaimana pro terhadap peraturan presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018?
3) Bagaimana kontra terhadap peraturan presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018?

1.3 Tujuan
1) Memaparkan isi peraturan presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018.
2) Memaparkan pro terhadap peraturan presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018.
3) Memaparkan kontra terhadap peraturan presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Isi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018


Disebutkan dalam Perpres ini bahwa penggunaan Tenaga Kerja Asing
(TKA) dilakukan oleh Pemberi Kerja TKA dalam hubungan kerja untuk jabatan
tertentu dan waktu tertentu, yang dilakukan dengan memperhatikan kondisi pasar
tenaga kerja dalam negeri. Menurut Perpres ini, setiap Pemberi Kerja TKA, wajib
mengutamakan penggunaan tenaga kerja Indonesia pada semua jenis jabatan yang
tersedia. Dalam hal jabatan sebagaimana dimaksud belum dapat diduduki oleh
tenaga kerja Indonesia, jabatan tersebut dapat diduduki oleh TKA. Sesuai dengan
bunyi Pasal 4 ayat (1,2) Perpres ini, "TKA dilarang menduduki jabatan yang
mengurusi personalia dan/atau jabatan tertentu yang ditetapkan oleh Menteri",
dikutip dari situs Sekretariat Kabinet setkab.go.id.

Perpres ini menegaskan pemberi kerja TKA pada sektor tertentu dapat
mempekerjakan TKA yang sedang dipekerjakan oleh Pemberi Kerja TKA yang lain
dalam jabatan yang sama. Jangka waktunya sampai masa kerja TKA berakhir sesuai
ketentuan kontrak kerja. Adapun jenis jabatan, sektor, dan tata cara penggunaan
TKA sebagaimana dimaksud, menurut Perpres ini diatur lebih lanjut dalam
peraturan menteri.

Ditegaskan dalam Perpres ini, setiap Pemberi Kerja TKA yang


menggunakan TKA harus memiliki RPTKA (Rencana Penggunaan Tenaga Kerja
Asing) yang disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk, dan memuat: a.
alasan penggunaan TKA; b. jabatan dan/atau kedudukan TKA dalam struktur
organisasi perusahaan; c. jangka waktu penggunaan TKA; dan d. penunjukan
tenaga kerja Indonesia sebagai pendamping TKA yang diperkejakan. Ketentuan
tersebut dikecualikan apabila mempekerjakan TKA yang merupakan: a. pemegang
saham yang menjabat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris pada
Pemberi Kerja TKA; b. pegawai diplomatik dan konsuler pada perwakilan negara
asing; atau c. TKA pada jenis pekerjaan yang dibutuhkan oleh pemerintah," bunyi
Pasal 10 ayat (1) Perpres ini.

5
Untuk pekerjaan yang bersifat darurat dan mendesak, menurut Perpres ini,
Pemberi Kerja TKA dapat mempekerjakan TKA dengan mengajukan permohonan
pengesahan RPTKA kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk paling lama 2 (dua)
hari kerja setelah TKA bekerja. Selanjutnya, pengesahan RPTKA akan diberikan
paling lama satu hari kerja setelah permohonan diterima secara lengkap.

Ditegaskan dalam Perpres ini, bahwa Pemberi Kerja TKA yang akan
mempekerjakan TKA menyampaikan data calon TKA kepada menteri atau pejabat
yang ditunjuk, yang meliputi: a. nama, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir; b.
kewarganegaraan, nomor paspor, masa berlaku paspor, dan tempat paspor
diterbitkan; c. nama, jabatan, dan jangka waktu bekerja; d. pernyataan penjaminan
dari pemberi kerja TKA; dan e. ijazah pendidikan dan surat keterangan pengalaman
kerja atau sertifikasi kompetensi sesuai dengan syarat jabatan yang akan diduduki
TKA.

"Menteri atau pejabat yang ditunjuk menyampaikan notifikasi penerimaan


data calon TKA sebagaimana dimaksud kepada Pemberi Kerja TKA paling lambat
2 (dua) hari kerja dengan tembusan Direktorat Jenderal Imigrasi," bunyi Pasal 14
ayat (3) Perpres ini.

Menurut Perpres ini, Pemberi Kerja TKA wajib membayar dana


kompensasi penggunaan TKA yang dipekerjakan setelah menerima notifikasi, dan
dilakukan melalui bank yang ditunjuk oleh Menteri, yang merupakan Penerimaan
Negara Bukan Pajak. Pembayaran dana kompensesi penggunaan TKA dan
kewajiban memiliki RPTKA ini tidak diwajibkan bagi instansi pemerintah,
perwakilan negara asing, dan badan internasional yang mempekerjakan TKA.

Dalam Perpres ini ditegaskan, setiap TKA yang bekerja di Indonesia wajib
memiliki Visa Tinggal Terbatas (Vitas untuk bekerja, yang dimohonkan oleh
Pemberi Kerja TKA atau TKA kepada menteri yang membidangi urusan
pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia atau pejabat yang ditunjuk,
dengan melampirkan notifikasi dan bukti pembayaran.

"Permohonan Vitas sebagaimana dimaksud sekaligus dapat dijadikan


permohonan Izin Tinggal Sementara atau Itas," bunyi Pasal 20 ayat (1) Perpres ini.

6
Dalam hal permohonan pengajuan Itas (Izin Tinggal Terbatas) sekaligus
dengan permohonan Vitas, menurut Perpres ini, proses permohonan pengajuan Itas
dilaksanakan Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, yang merupakan
perpanjangan dari Direktorat Jenderal Imigrasi.

"Izin Tinggal bagi TKA untuk pertama kali diberikan paling lama 2 (dua)
tahun, dan dapat diperpanjang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan," bunyi Pasal 21 ayat (3) Perpres ini.

Ditegaskan dalam Perpres ini, setiap Pemberi Kerja TKA wajib menjamin
TKA terdaftar dalam Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi TKA yang bekerja lebih
dari 6 bulan dan/atau polis asuransi di perusahaan asuransi berbadan hukum
Indonesia.

2.2 Pro terhadap Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018

Pemerintah merupakan pihak yang pro terhadap peraturan presiden (Perpres)


Nomor 20 Tahun 2018 ini. Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri dalam sebuah
diskusi di gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Senin 23 April

7
2018 menyebutkan bahwa secara garis besar, tujuan Perpres Nomor 20 Tahun 2018 untuk
penciptaan lapangan kerja melalui perbaikan iklim investasi. Penciptaan lapangan kerja
perlu didorong dari peningkatan investasi, seperti arahan Presiden Jokowi dalam beberapa
kesempatan. Investasi dibutuhkan dikarenakan APBN terbatas dan tidak cukup hanya dari
anggaran negara untuk menciptakan lapangan kerja. Perpres Nomor 20 Tahun 2018 lebih
mengatur penyederhanaan prosedur perizinan TKA dan mempercepat layanan izin TKA.
Hal ini penting agar layanan TKA tidak menghambat investasi, karena jika berbelit belit
akan menghambat investasi.

Perpres Nomor 20 Tahun 2018 merupakan satu dari sekian upaya pemerintah
mempermudah investasi di Indonesia. Kemudahan berbisnis Indonesia masih perlu
ditingkatkan. Kemudahan berbisnis Indonesia berada di peringkat ke-6 di antara negara-
negara ASEAN setelah Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, dan Vietnam.
Dalam Perpres ini, diatur seputar percepatan prosedur izin bagi TKA yang ingin bekerja di
Indonesia. Hanif juga menyebutkan jika diperbandingkan dengan jumlah TKA di negara
lain presentase TKA di Indonesia hanya di kisaran kurang dari 0.1% karena jumlah TKA
di Indonesia hingga akhir 2017 hanya sekitar 85 ribu dari berbagai negara.

Perbandingan Rasio TKA di Berbagai Negara


Tabel 2.2.1 Perbandingan Rasio TKA di Berbagai Negara

Tenaga Tenaga Kerja


Penduduk % TKA
Negara Kerja Asing Sumber
dari TK
(Juta) Tahun (Juta) (Juta) Tahun

Labour Force
Uni Emirat
9.6 2015 1.3 1.2 2011 96% Survey 2011,
Arab
DSC

MDPS Census
Qatar 1.8 2014 1.3 1.2 2010 94.5%
2010

Ministry of
Manpower,
Singapura 5.6 2017 2.3 1.4 2017 60.9%
Labour
Statistics

U.S Bureau of
Amerika
319.9 2014 123.9 20.7 2016 16.7% Labour
Serikat
Statistics

8
Human
Resources
Malaysia 29.7 2013 15 1.8 2017 12% Ministry,
Statistics
Departement

Go-Globe
Hong Kong 7.2 2014 3.9 0.3 2016 6.6%
Hong Kong

Office of
Foreign
Thailand 67.0 2013 37.6 1.7 2016 4.5%
Worker
Administration

Ministry of
Taiwan 23.4 2012 11.3 0.5 2014 4.8%
Labour

Ministry of
Health,
Jepang 127.3 2013 64.5 0.9 2016 1.4%
Labour, and
Welfare

Viet Nam
Vietnam 96.2 2017 54.5 0.07 2016 0.14% General Office
of Statistics

BPS dan
Indonesia 262.0 2017 121.0 0.09 2017 0.07%
Kemnaker

Disusun oleh: BPKM

Ir. Maruli A. Hasoloan, selaku salah satu Dirjen di Kemenakertrans juga


menuturkan pada Rabu, 25 April 2018 bahwa tujuan pemerintah menerbitkan Perpres
Nomor 20 Tahun 2018 dalam rangka mengurangi pengangguran, memeperluas lapangan
kerja, meningkatkan Investasi dan Transparansi Izin Kerja. Selain untuk meningkatkan
investasi TKA tersebut justru akan membantu membuka lapangan pekerja di Tanah Air dan
membantu meningkatkan skill pekerja lokal yang ada. Satu tenaga asing bisa membuka
setidak-tidaknya 100 lapangan pekerjaan. TKA yang datang bukan untuk menyangi tenaga
kerja di Indonesia. Justru membantu tenaga kerja di Indonesia untuk (meningkatkan) skill
sehingga industri bisa lebih maju.

Tidak semua posisi pekerjaan dapat diisi oleh TKA. Ada jabatan-jabatan yang
dilarang diduduki TKA sesuai dengan Ketetapan Menteri, antara lain:

9
1. Direktur Personalia (Personnel Director).
2. Manajer, Hubungan Industrial (Industrial Relation Manager).
3. Manajer Personalia (Human Resource Manager).
4. Supervisor Pengembangan Personalia (Personnel Development Supervisor).
5. Supervisor Perekrutan Personalia (Personnel Recruitment Supervisor).
6. Supervisor Penempatan Personalia (Personnel Placement Supervisor), dll

Selain itu, untuk masing-masing industri, Menteri Ketenagakerjaan juga telah


mengatur secara rinci jabatan apa saja yang dapat diduduki oleh TKA. Di samping
ada jabatan-jabatan yang dilarang diduduki oleh TKA, harus diketahui juga bahwa
TKA dapat dipekerjakan di Indonesia hanya dalam hubungan kerja untuk jabatan
tertentu dan waktu tertentu.
Perpres ini menggantikan dan sekaligus menyempurnakan Perpres Nomor
72 Tahun 2014 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing serta pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan tenaga kerja pendamping yang telah dibuat di era
pemerintahan sebelumnya. Perbandingan diantara keduanya dapat dilihat di tabel
di bawah ini:

Penyederhanaan Prosedur Perizinan TKA


Tabel 2.2.2 Penyederhanaan Prosedur Perizinan TKA

SEBELUM SESUDAH
Perpres No. 20/2018 Perpres No. 20/2018
Pemberi Kerja wajib
Pemberi Kerja tidak wajib
memfasilitasi pendidikan
Pelatihan Bahasa Indonesia memfasilitasi pendidikan dan
dan pelatihan Bahasa
pelatihan Bahasa Indonesia
Indonesia
Pengesahan Penggunaan
RPTKA dan IMTA RPTKA dan Notifikasi
TKA
Hanya untuk Sektor tertentu dalam
Rangkap Jabatan
Direktur/Komisaris jabatan yang sama
Penyampaian Dokumen Manual berupa Hard Copy On-Line
RPTKA diajukan paling
RPTKA diajukan bersamaan
Pekerjaan Darurat lama 2 hari setelah TKA
dengan kedatangan TKA
bekerja

10
-TKA yang bekerja di
-TKA dimungkinkan mencari
Indonsia harus memiliki
kerja di Indonesia (bisa
VISA visa kerja sebelum masuk
dikonversi)
Indonesia
-Diselesaikan di Indonesia
-Diselesaikan di luar negeri.
Disusun oleh: BPKM

2.3 Kontra terhadap Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018

11
Masuknya TKA ke Indonesia menjadi konsekuensi atas meningkatnya
investasi di Indonesia. Perpres 20 tahun 2018 ini memunculkan kekhawatiran
terjadinya ledakan TKA di sektor-sektor industri tertentu sehingga mengurangi
penyerapan tenaga kerja nasional. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018
tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) dinilai tidak mengedepankan asas
keberadilan. Para pihak kontra seperti seorang aktivis bernama Andrianto
mengingatkan kembali tiap tahun angkatan kerja di Indonesia bertambah tiga juta
jiwa. Dalam catatannya saat ini jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 100
juta jiwa. Namun, lapangan kerja yang tersedia hanya mampu menampung separuh.
Janji kampanye Jokowi tentang akan dibukanya lapangan kerja 10 juta pertahun
juga diungkit olehnya. Pemerintahan yang sudah berjalan selama 3 tahun tidak
menunjukkan akan tercapainya janji tersebut, maka tidak masuk akal bila
pemerintah malah membuat kebijakan mempermudah TKA.

Aksi demonstrasi menolak Perpres Nomor 20 Tahun 2018 tentang Tenaga


Kerja Asing juga terjadi. Aksi tersebut berlangsung di depan Kampus Universitas
Muhammadiyah Parepare (Umpar) oleh para mahasiswa pada Selasa, 24 April
2018. Alasan mereka menolak Perpres tersebut karena dalam Undang-Undang
Dasar 1945 jelas dibahasakan bahwa 'penjajahan di atas dunia harus dihapuskan
karena tidak sesuai dengan peri kemanusian dan peri keadilan', dan mengebiri hak-
hak tenaga kerja lokal. Perpres tersebut jika dibiarkan akan bermuara pada
kesengsaraan rakyat Indonesia secara nasional. Oleh karena itu, para mahasiswa
percaya bahwa mereka perlu turun ke jalan guna menyuarakan suara rakyat.

Sementara itu, pengamat ekonomi Indef Bhima Yudhistira menilai


penerbitan Perpres Penggunaan TKA akan lebih berdampak pada banjir TKA
masuk Indonesia ketimbang investasi. Pasalnya, dengan kebijakan bebas visa bagi
sejumlah negara asing menjadi salah satu penyebab menjamurnya TKA di
Indonesia. Apalagi ditambah Perpres yang konteksnya mempermudah TKA masuk.
Dinilainya, bebas visa yang diberlakukan bagi beberapa negara juga sangat
berpengaruh menambah TKA. Akan banyak imigran gelap yang masuk
menggunakan kesempatan tersebut untuk bekerja di dalam negeri. Investasi itu
berpotensi tidak memberikan manfaat untuk pekerja lokal, apabila pekerja lokal

12
tidak bisa bekerja di pabrik atau perusahaan dari China tersebut. Hal itu bisa saja
terjadi, jika lapangan kerja baru tersebut diisi oleh TKA buruh kasar dari Cina.

Selanjutnya, permasalahan lain adalah tidak sinkronnya data pekerja asing


di catatan instansi terkait. Misalnya, dari data Kementerian Ketenagakerjaan
(Kemenaker) menyebut jumlah TKA di Indonesia mencapai 126 ribu per tahun
2017. Lalu, data dari imigrasi menyebut tidak sebanyak itu.

Pendapat lain datang dari Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. Perpres tersebut
dapat mempersempit peluang tenaga lokal untuk mendapatkan pekerjaan karena
tidak dibatasi pada keahlian tertentu yang tidak dimiliki oleh tenaga kerja lokal.
Perpres tersebut dinilai harus digugat oleh serikat pekerja, karena lahan
pekerjaan yang ada dibutuhkan oleh tenaga-tenaga kerja dan buruh-buruh yang
ada di Indonesia.

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menuntut pencabutan


Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing
(Perpres TKA) dan menolak kehadiran TKA buruh kasar dari China dalam
perayaan Hari Buruh pada 1 Mei.

BAB III

13
PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan paparan bahasan pada bab II berikut ini disajikan beberapa


simpulan yang linier mengenai isi, serta pro dan kontra terhadap peraturan presiden
(Perpres) No.20 Tahun 2018.

1) Peraturan presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan


Tenaga Kerja Asing merupakan Perpres yang dibuat untuk menggantikan
dan sekaligus menyempurnakan Perpres Nomor 72 Tahun 2014 tentang
Penggunaan Tenaga Kerja Asing serta pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan tenaga kerja pendamping yang telah dibuat di era pemerintahan
sebelumnya.
2) Pemerintah sebagai pihak pro terhadap Perpres tersebut mengharapkan
meningkatnya investasi dalam negeri untuk penciptaan lapangan kerja.
Investasi dibutuhkan dikarenakan APBN terbatas dan tidak cukup hanya
dari anggaran negara untuk menciptakan lapangan kerja.
3) Para buruh serta beberapa aktivis sebagai pihak kontra terhadap Perpres
tersebut mengkhawatirkan akan semakin berkurangnya lapangan pekerjaan
di dalam negeri dikarenakan dimudahkannya TKA untuk masuk ke dalam
negeri.

3.2 Saran

Diharapkan pemerintah menerapkan batasan penggunaan TKA (TKA Threshold)


maksimal 20 persen pada proyek pembangunan investasi terutama di daerah-daerah dengan
peraturan menteri. Hal ini akan menaikkan daya serap tenaga kerja dalam negeri.
Kemudian, mendesak kementerian luar negeri khususnya dirjen imigrasi melakukan
pengawasan lebih ketat terhadap exit permit TKA yang telah habis kontrak dan exit
wisatawan manca negara dari imigrasi Indonesia. Dengan pengawasan ini diharapkan
menghilangkan penyerapan TKA ilegal. Selain pengawasan exit juga dibutuhkan
pengawasan dari dalam agar tidak ada TKA yang menjadi buruh kasar dan mengambil
lahan pekerjaan warga Indonesia itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

14
Hadiansyah, Dhuha. (2018, 10 April). Fadli Zon setuju Perpres TKA digugat .
Diperoleh 30 April 2018, dari
http://rimanews.com/ideas/politics/read/20180410/328354/Fadli-Zon-setuju-Perpres-
TKA-digugat/

Yulianto, Agus. (2018, 13 April). Mempertanyakan Efektivitas Perpres 20/2018.


Diperoleh 30 April 2018, dari
http://republika.co.id/berita/kolom/wacana/18/04/12/p72tpv396-mempertanyakan-
efektivitas-perpres-202018
Henricus, Hans. (2018, 05 April). Jokowi Terbitkan Perpres Atur Tenaga Kerja
Asing di RI. Diperoleh 30 April 2018, dari https://finance.detik.com/berita-
ekonomi-bisnis/d-3955013/jokowi-terbitkan-perpres-atur-tenaga-kerja-asing-di-
ri?_ga=2.260401293.1824928925.1525013412-693622983.1525013411
Kami, Indah Mutiara. (2018, 19 April). Perpres Tenaga Kerja Asing Ditolak,
Wacana Pansus Muncul di DPR. Diperoleh 30 April 2018, dari
https://news.detik.com/berita/3979355/perpres-tenaga-kerja-asing-ditolak-
wacana-pansus-muncul-di-dpr
Web Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id [Diakses 30 April 2018]
Akun twitter KemNaKer, @kemnakerRI [Diakses 30 April 2018]
Pratama, Andika. (2018, 18 April). Kelebihan dan Kekurangan Perpres TKA Era
Jokowi dan SBY. Diperoleh 30 April 2018, dari
https://merahputih.com/post/read/kelebihan-dan-kekurangan-perpres-tka-era-jokowi-dan-
sby
Nawir, Hasrul. (2018, 24 April). Demo Tolak Perpres TKA di Parepare Berakhir
Ricuh. Diperoleh 30 April 2018, dari
http://news.rakyatku.com/read/98191/2018/04/24/demo-tolak-perpres-tka-di-
parepare-berakhir-ricuh

15

Anda mungkin juga menyukai