MASYARAKAT INDONESIA
DISUSUN OLEH
Kelompok III
SITI NURJANAH
MAKALAH
Kewarganegaraan
Makalah ini berisikan informasi tentang dampak positif dan negatifnya budaya barat yg
makin masif berkembang di negeri kita dewasa ini. Diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi dan kesadaran kepada kita semua tentang pentingnya menumbuhkan
rasa cinta tanah air, agar Negara yang kita cinta ini “ INDONESIA” tetap abadi.
Tentu saja dalam penulisan makalah ini kami yakin tidak lepas dari kekurangan-kekurangan,
untuk itu penulis mengharapkan kritikan yang bersifat membangun dari semua pihak demi
perbaikan makalah ini ke depannya.
Penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal hingga selesai. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
gerak usaha dan langkah kita. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang Masalah……...........................................................................
B. Rumusan Masalah ....................................................................................
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................
D. Kegunaan Penelitian ..............................................................................
E. Batasan Masalah
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................
A. Pengertian Budaya dan Kebudayaan
B. Pengertian Masyarakat
C. Pengertian Globalisasi
D. Kebudayaan Asing di Indonesia
E. Faktor-Faktor Penyebab Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
F. Perkembangan Kebudayaan Asing di Indonesia
G. Perubahan Sosial Budaya
H. Dampak yang Ditimbulkan dari Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
I. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Gaya Hidup Masyarakat Indonesia
J. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Sistem Religi / Kepercayaan
K. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Sistem Pengetahuan
L. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Sistem Teknologi
M. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Sistem Kesenian
N. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Sistem Bahasa
O. Pengaruh Budaya Asing dalam Era Globalisasi
P. Cara Mengatasi Dampak Negatif Dari Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
Q. Cara Mempertahankan Budaya Asli Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang berdasarkan pancasila. Pancasila dijadikan sebagai
pandangan hidup berbangsa dan bernegara sejak Proklamasi Kemerdekaan pada tahun 1945.
Sebagai suatu bentuk budaya yang luhur, Pancasila merupakan gagasan atau ide yang ada
dalam pikiran para pemilik budaya tersebut. Alam pikiran itulah yang menentukan prilaku
khas bangsa Indonesia atau disebut dengan budaya Indonesia sehingga menjadikan jati diri
bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Akan tetapi pengaruh budaya asing
yang bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus diwaspadai.
Agar nilai-nilai atau budaya tersebut tidak hilang atau tergerus oleh budaya asing.
Moderisasi dan Globalsasi melahirkan corak kehidupan yang sangat kompleks, tetapi
keadaan ini seharusnya tidak membuat bangsa Indonesia kehilangan kepribadiannya sebagai
bangsa yang besar dan kaya unsur budaya. Akan tetapi dengan semakin derasnya arus
budaya barat yang masuk ke Indonesia, mau tidak mau kepribadian tersebut akan
terpengaruh, atau mungkin bisa dikatakan ”tercemar”, oleh corak budaya barat yang lebih
mementingkan individualisme, formalitas, kontrak kerja resmi, dan sebagainya.
Sebagaimana dikatakan oleh ahli ilmu sosial Anthony Giddens, bahwa dampak
moderisasi itu ada yang positif dan ada yang negatif. Memang masuknya budaya barat ke
Indonesia itu akan membawa perubahan-perubahan menuju suatu kemajuan sekaligus juga
dapat membawa perubahan-perubahan yang bersifat negatif, seperti runtuhnya institusi sosial
dan pudarnya budaya lokal. Globalisasi juga berpengaruh terhadap masuknya budaya asing
ke Indonesia. Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat,
termasuk diantaranya aspek budaya tatanan masyarakat.
Agar kita tidak tergilas begitu saja oleh arus budaya barat, maka kita harus
mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, misal saja dengan pengetahuan yang cukup akan
pengaruh kebudayaan asing, mampu memfilterisasi dampak negatif masuknya budaya barat
ke Indonesia, serta norma dan ideologi yang kuat. Perkembangan zaman era Globalisasi
sekarang ini amatlah pesatnya sehingga membuat kita sering takjub dengan segala penemuan-
penemuan baru disegala bidang. Penemuan-penemuan baru yang lebih banyak didominasi
oleh negara-negara Barat tersebut dapat kita simak dan saksikan melalui layar televisi, koran,
Internet dan sebagainya yang sering membuat kita geleng-geleng kepala sebagai orang
Indonesia yang hanya bisa menikmati dan memakai penemuan orang-orang Barat tersebut.
Penemuan-penemuan baru tersebut merupakan sisi positif yang dapat kita ambil dari negara-
negara Barat itu sedangkan di negara-negara Barat itu sendiri makin maju dan modern
diiringi pula dengan bebasnya mereka dalam bertindak dan berperilaku dalam kehidupan
sehari-hari sehingga menjadi suatu kebiasaan yang membudaya.
Kebiasaan-kebiasaan orang Barat yang telah membudaya tersebut hampir dapat kita
saksikan setiap hari melalui media elektronik dan cetak yang celakanya kebudayaan orang-
orang Barat tersebut yang sifatnya negatif dan cenderung merusak serta melanggar norma-
norma ke timuran kita sehingga ditonton dan ditiru oleh orang-orang kita terutama para
remaja yang menginginkan kebebasan seperti orang-rang Barat. Kebudayan-kebudayaan
Barat tersebut dapat kita mulai dari pakaian dan mode, musik, film sampai pada pergaulan
dengan lawan jenis.
Tetapi tidak semua kebudayaan asing yang masuk ke indonesia bersifat negatif, karena
ada juga sisi positif dari masuknya budaya asing tersebut. semua dampak positif dan negatif
tersebut akan saya uraikan dalam pembahasan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka rumusan masalah dari karya tulis ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari masuknya budaya asing ke Indonesia?
2. Mengapa budaya asing dapat dengan mudah masuk ke Indonesia?
3. Melalui media apakah budaya asing masuk ke Indonesia?
4. Bagaimana pengaruh budaya asing terhadap gaya hidup masyarakat Indonesia?
5. Bagaimana cara mengatasi dampak negatif dari masuknya budaya asing ke Indonesia?
6. Apa yang harus kita lakukan agar kita tidak terpengaruh budaya asing yang
bertentangan dengan nilai-nilai budaya kita?
C. Tujuan Penelitian
Kita menyadari bahwa norma-norma dan kebudayaan bangsa Indonesia yang dikenal
sebagai budaya yang luhur dan santun kini telah mulai tersisih akibat terpengaruh oleh
kebudayaan asing. Oleh sebab itu saya mempunyai tujuan-tujuan kenapa kami membuat
makalah ini. Dalam penelitian karya tulis ini ada beberapa tujuan yang ingin di dapat, antara
lain:
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan hasil penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi:
a) Teoritis
Berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan denganpengaruh budaya
barat terhadap budaya dan gaya hidup masyarakat Indonesia.
b) Praktis
Berguna bagi masyarakat Indonesia untuk memperbaiki pola tingkah laku yang sudah
mulai mengikuti budaya barat dan meninggalkan budaya Indonesia yang sesungguhnya,
terutama bagi kalangan remaja Indonesia.
E. Batasan Masalah
Dalam makalah ini terdapat batasan permasalahan yang akan dipaparkan guna
menghindari terjadinya perluasan masalah, yaitu sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil
perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan
masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai
rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
E.B Taylor (1873:30) dalam bukunya Primitive Culture kebudayaan adalah suatu satu
kesatuan atau jalinan kompleks, yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, susila,
hokum, adat-istiadat dan kesanggupan-kesanggupan lain yang diperoleh seseorang sebagai
anggota masyarakat.
B. Pengertian Masyarakat
Masyarakat yaitu sekumpulan orang yang, terdiri dari berbagai kalangan, baik
golongan mampu ataupun golongan tak mampu, yang tinggal di dalam satu wilayah dan
telah memiliki hukum adat, norma-norma serta berbagai peraturan yang siap untuk ditaati.
Kata masyarakat sendiri pasti sudah sering kita dengar, seperti masyarakat perkotaan,
masyarakat desa, masyarakat Bugis, masyarakat Betawi, dan lain lain. Sering kali diartikan
secara mudah sebagai warga tetapi konsep masyarakat sendiri cukup rumit untuk dapat
dimengerti. Berdasarkan ilmu etymologi yang mempelajari asal usul kata, istilah masyarakat
ini merupakan istilah serapan dari bahasa Arab dan berasal dari kata musyarak yang berarti
ikut berpartisipasi. Dalam bahasa Inggris, masyarakat disebut dengan society. Yang berarti
sekumpulan orang yang membentuk sebuah sistem dan terjadi komunikasi di dalamnya. Oleh
karena itu bisa ditarik garis lurus bahwa pengertian masyarakat adalah sekumpulan manusia
yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial, saling berhubungan lalu membentuk
kelompok lebih besar serta memiliki kesamaan budaya, identitas dan tinggal dalam satu
wilayah.
Dalam literatur ilmu-ilmu sosial, ada banyak definisi mengenai masyarakat. Beberapa
pengertian Masyarakat menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Pengertian masyarakat adalah sejumlah besar orang yang tinggal dalam wilayah
yang sama, relatif independen dan orang orang di luar wilayah itu, dan memiliki
budaya yang relatif sama. (Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm, 1998).
2. Definisi Masyarakat adalah orang orang yang berinteraksi dalam sebuah wilayah
tertentu dan memiliki budaya bersama. (John J. Macionis, 1997)
3. Pengertian masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki kepentingan
bersama dan memiliki budaya serta lembaga yang khas. Masyarakat juga bisa
dipahami sebagai sekelompok orang yang terorganisasi karena memiliki tujuan
bersama. (Wikipedia) .
4. Adam smith menulis bahwa sebuah masyarakat dapat terdiri dari berbagai jenis
manusia yang berbeda, yang memiliki fungsi yang berbeda (as among different
merchants), yang terbentuk dan dilihat hanya dari segi fungsi bukan dari rasa suka
maupun cinta dan sejenisnya, dan hanya rasa untuk saling menjaga agar tidak saling
menyakiti “may subsist among different men, as among different merchants, from a
sense of its utility without any mutual love or affection, if only they refrain from
doing injury to each other.”
5. Pengertian Masyarakat Menurut An-Nabhani bahwa masyarakat adalah
sekelompok individu seperti manusia yang memiliki pemikiran perasaan, serta
sistem/aturan yang sama, dan terjadi interaksi antara sesama karena kesamaan
tersebut untuk kebaikan masyarakat itu sendiri dan warga masyarakat.
6. Pengertian masyarakat menurut Linton adalah sekelompok manusia yang telah
cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga dapat terbentu organisasi yang
mengatur setiap individu dalam masyarakat tersebut dan membuat setiap individu
dalam masyarakat dapat mengatur diri sendiri dan berpikir tentang dirinya sebagai
satu kesatuan sosial dengan batasan tertentu.
7. Menurut M,J. Heskovits, masyarakat adalah sebuah kelompok individu yang
mengatur, mengorganisasikan, dan mengikuti suatu cara hidup (the way life) tertentu.
8. Menurut S.R. Steinmentz, masyarakat didefinisikan sebagai kelompok manusia
yang terbesar meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil
yang mempunyai perhubungan erat dan teratur.
9. J.L Gillin mengartikan masyarakat sebagai sebuah kelompok manusia yang
tersebar yang memiliki kebiasaan (habit), tradisi (tradition), sikap (attitude) dan
perasaan persatuan yang sama.
10. Menurut Mack Ever, arti Masyarakat sebagai suatu sistem dari cara kerja dan
prosedur, otoritas dan saling bantu-membantu yang meliputi kelompok-kelompok dan
pembagian-pembagian sosial, sistem pengawasan tingkah laku manusia dan
kebebasan. Sistem yang kompleks dan selalu berubah dari relasi sosial.
11. Selo Soemardjan memberikan pengertian masyarakat sebagai orang-orang yang
hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
C. Pengertian Globalisasi
Secara umum, pengertian globalisasi adalah suatu proses yang mendunia dimana
individu tidak terikat oleh negara atau batas-batas wilayah. Setiap individu dapat terhubung
oleh siapa saja yang ada dibelahan bumi ini dan terjadi penyebaran informasi dan komunikasi
melalui media cetak dan elektronik yang mendunia. Globalisasi sendiri berasal dari bahasa
inggris yaitu Globalization. Kata "Global" berarti mendunia sedangkan "Lization" berarti
proses. Sehingga dalam Pengertian Globalisasi menurut Bahasa adalah suatu proses yang
mendunia. Globalisasi merupakan suatu proses masuknya negara ke dalam pergaulan dunia.
Globalisasi membuat suatu negara semakin kecil atau sempit dikarenakan kemudahan dalam
berinteraksi antarnegara baik itu dalam perdagangan, teknologi, pertukaran informasi, dan
gaya hidup maupun dengan bentuk-bentuk interaksi lainnya. Pengertian globalisasi
menurut para ahli :
1. Pengertian globalisasi menurut definisi Achmad Suparman yang mengatakan bahwa
pengertian globalisasi adalah suatu proses yang menjadikan sesuatu benda atau
perilaku sebagai ciri dari setiap individu di dunia tanpa dibatasi oleh wilayah.
2. Pengertian Globalisasi menurut definisi Anthony Giddens mengatakan bahwa
globalisasi adalah intensifikasi hubungan sosial secara mendunia sehingga
menghubungkan antara kejadian yang terjadi dilokasi yang satu dengan yang lainnya
serta menyebabkan terjadinya perubahan pada keduanya.
3. Menurut definisi Selo Soemardjan, Pengertian globalisasi adalah sebuah proses
terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia
untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama.
4. Pengertian Globalisasi menurut Laurence E. Rothernberg adalah percepatan dari
intensifikasi interaksi dan integrasi antara orang-orang, perusahaan dan pemerintah
dari negara yang berbeda.
5. Pengertian Globalisasi menurut definisi Emanuel Ritcher mengatakan bahwa
pengertian globalisasi adalah suatu jaringan kerja global yang mempersatukan
masyarakat secara bersamaan yang sebelumnya tersebar menjadi terisolasi kedalam
saling ketergantungan dan persatuan dunia.
6. Pengertian Globalisasi menurut definisi Martin Albrow adalah seluruh proses
penduduk yang terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global.
Kebudayaan asing yang masuk akibat era globalisasi (perluasan cara-cara sosial antar
benua), ke Indonedia turut mengubah perilaku dan kebudayaan Indonesia, baik itu
kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia.
Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan
baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke barat-
baratan (westernisasi). Dari sekian banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia,
diantaranya adalah budaya barat. Barat, sesuai namanya, merupakan produk perkembangan di
bilangan barat dunia yang menekankan individualitas dan kebebasan. Sementara Indonesia
merupakan bagian bangsa timur yang menghendaki harmoni, komando, dan kolektivitas.
Bangsa Barat yang memberikan pengaruh cukup membekas adalah Portugis dan Belanda.
Terutama Belanda, budaya bangsa-bangsa ini sebagiannya telah terserap dan masuk ke dalam
struktur budaya bangsa Indonesia.
Hal tersebut terlihat dengan seringnya orang-orang terutama remaja Indonesia keluar-
masuk pub, diskotik dan tempat hiburan malam lainnya, dengan berbagai perilaku
menyimpang yang menyertainya dan sering melahirkan komunitas tersendiri terutama di
kota-kota besar dan metropolitan. Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus penyimpangan
seperti penyalah gunaan zat adiktif, berbagai bentuk pelanggaran susila dan lain sebagainya.
Ini merupakan ketidakmampuan masyarakat Indonesia dalam beradaptasi dan menyeleksi
pengaruh asing sehingga masih bersikap ‘latah’ terhadap kebudayaan asing.
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui
suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara
wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut
ketimpangan budaya. Perkembangan teknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat)
tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi
pemicu akulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya
kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya
kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa. Budaya asing yang
masuk ke Indonesia menyebabkan Multi efek. Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin
punah. Berbagai iklan yang mengantarkan kita untuk hidup gaul dalam konteks modern dan
tidak tradisional sehingga memunculkan banyaknya kepentingan para individu yang
mengharuskan berada diatas kepentingan orang lain.
1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri meliputi hal-hal berikut:
a) Penemuan baru
Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat terwujud dalam bentuk
penemuan unsur kebudayaan yang baru.
b) Bertambah atau berkurangnya penduduk
Dengan bertambahnya penduduk masyarakat mulai mengenal hak milik seorang atas
tanah, sewa tanah, gadai tanah, atau adanya sistem bagi hasil. Hal ini terjadi karena
adanya perubahan dalam struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatan
berkurangnya penduduk karena perpindahan kedaerah lain menyebabkan kekosongan.
c) Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Hal ini dapat mendorong terjadinya perubahan besar mulai dari bentuk negara,
lembaga masyarakat sampai pada keluarga yang mendiami negara tersebut.
d) Pertentangan masyarakat
Pertentangan masyarakat yang terjadi diantara individu dapat menyebabkan
perubahan sosial.
e) Lifestyle yang berkiblat pada gaya orang barat
Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang meniru gaya hidup atau lifestyle orang-
orang bule atau lebih berkiblat kebarat-baratan, yakni melakukan sex bebas,
berpakaian mini, gaya hidup bebas tanpa ikatan atau biasa sering kita sebut dengan
kumpul kebo. Istilah ini digunakan kepada pasangan yang bukan muhrimnya tetapi
tinggal seatap tidak dalam tali pernikahan. Di Indonesia gaya hidup ini tidak
dibenarkan karena menyalahi beberapa norma yakni norma agama, norma kesusilaan,
norma kesopanan. Sanksi yang diberikan bagi yang melanggar juga cukup berat
terutama pada lingkungan sekitarnya. Orang-orang yang melakukan “kumpul kebo”
atau tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan ini akan dipandang kurang pantas oleh
warga sekitar. Sanksi yang diberikan masyarakat tidak berat tetapi cukup
menyakitkan karena bisa-bisa akan mengucilkan orang yang melakukan kegiatan ini.
f) Penyalahgunaan teknologi
Seperti sempat kita bahas diatas bahwa pemanfaatan tekhnologi yang salah dapat
mempermudah arus budaya asinya negatif yang masuk. Seperti Internet sekarang ini
internet banyak disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti ada situs porno,
melakukan hal penipuan, dll. Orang-orang menyalahgunakan pemanfaatan tekhnologi
ini denga cara yang tidak benar. Orang-orang bisa mengakses dengan mudah situs-
situs porno yang mereka inginkan. Hal ini membawa dampak buruk bagi yang
menikmatinya.
2. Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat meliputi hal berikut:
g) Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan dan banjir.
h) Perubahan sosial yang terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan
pengaruhnya.
i) Peperangan dengan negara lain juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan.
F. Perkembangan Kebudayaan Asing di Indonesia
Budaya Indonesia telah berakulturasi dengan berbagai kebudayaan dalam waktu yang
lama. Letak strategis Indonesia yang berada pasa jalur pusat perdagangan internasional pada
masa lampau, sehingga salah satunya menyebabkan budaya India dan Cina memberi
pengaruh besar terhadap kebudayaan pribumi. Dengan terjadinya pencampuran antara dua
budaya tersebut maka mengembangkan kebudayaan asli setempat. Selain dari pengaruh
budaya asing pada masa lampau, perkembangan pesat era globalisasi saat ini semakin
menekan proses akulturasi budaya terutama pengaruh budaya Barat. Dengan kemajuan
teknologi modern mempercepat akses pengetahuan tentang budaya lain. Membawa
perubahan sampai ke tigkat dasar kehidupan manusia di Indonesia. Pengaruh interaksi dengan
budaya Barat mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang
semakin meningkat di negara ini, di tambah dengan masalah persediaan bahan pangan, bahan
energi, dan bahan industri strategis yang kian langka, serta kesenjangan penguasaan teknologi
semakin lebar berisiko pada pergeseran perbedaan dan kepentingan di masyarakat. Lebih dari
itu, kehadiran budaya Barat seakan mendominasi dan selalu menjadi trend-centre masyarakat.
Kebiasaan dan pola hidup orang barat seakan menjadi cermin modern. Hal ini jelas mengikis
perilaku dan tindakan seseorang. Hembusan pengaruh Barat, dianggap sebagai ciri khas
kemajuan dalam ekspresi kebudayaan kekinian. Padahal belum tentu sesuai dengan
kebutuhan situasi dan kondisi masyarakat sendiri. Keadaan ini terus mengikis budaya dan
kearifan lokal yang menjadi warisan terjadi kebudayaan masyarakat nusantara. Dari sinilah
juga nilai tradisional secara perlahan mengalami kepunahan karena tidak mampu bersaing
dengan budaya moden dalam bentuk pergaulan masyarakat. Pada awalnya pintu masuk
kebudayaan asing di Indonesia adalah melalui kegiatan penjajahan para orang asing di
Indonesia. Tidak hanya mengambil hasil rempah-rempah dan menjajah pada umunya tetapi
mereka juga menanamkan budaya mereka untuk mencampuri kebudayaan Indonesia. Berbeda
dengan masa penjajahan, pada zaman sekarang pintu masuk kebudayaan Asing itu melalui
kemajuan teknologi dan informasi. Siauddin Sardar mengatakan bahwa masa kini sebagai
terjadinya revolusi informasi seperti diulas dalam bukunya Tantangan
Dunia Islam di abad 21. Dalam revolusi informasi tersebut, intervensi informasi sulit
dibendung oleh karena arusnya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Setiap saat informasi
sudah dapat memasuki setiap kantor dan rumah tangga sekalipun melalui media massa cetak
dan elektronik seperti surat kabar, televisi dan internet. Revolusi informasi salah satu cirinya
adalah keterbukaan dan kebebasan informasi sungguh sesuatu sulit dielakkan, karena selain
memberikan dampak positif seperti adanya informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, tapi sekaligus dampak negatif seperti pergaulan bebas, pakaian yang
memperlihatkan aurat, pola hidup individual dan hedonis.
1. Cara Berkomunikasi
2. Cara Berpakaian
Cara masyarakat kita berpakaian tidak lepas dari globalisasi dan modernisasi
di Indonesia. Dulu, orang-orang kita bangga mengenakan pakaian adat dari daerah
masing-masing. Tetapi, saat ini rasanya hal itu sangat sulit dijumpai kecuali kalau ada
acara-acara adat. Cara berpakaian dipengaruhi dari informasi-informasi yang
didapatkan dari berbagai media seperti Tv dan Internet. Saat ini, cara berpakaian
sebagian masyarakat banyak dipengaruhi oleh budaya barat.
3. Gaya Hidup
Salah satu perubahan sosial budaya yang terjadi didalam masyarakat Indonesia
adalah gaya hidup a.k.a lifestyle. Sebagian masyarakat menerapkan gaya hidup yang
baik didalam kehidupannya seperti menjadi vegetarian, workaholic, dll. Tetapi ada
juga sebagian masyarakat yang terjerumus kedalam lifestyle yang tidak baik yang
tentu tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia seperti narkoba dan pergaulan
bebas.
4. Westernisasi (Kebarat-baratan)
5. Emansipasi Wanita
Saat ini, kita akan sulit untuk menemukan permainan tradisional seperti gasing
atau congklak. Kalaupun ada, pasti dimainkannya didaerah-daerah terpencil seperti
pedesaan. Padahal permainan itu sangat populer pada masanya, dan merupakan
permainan asli Indonesia. Sekarang perannya sudah diganti dengan permainan
modern seperti Playstation, Xbox, Wii, dan lain-lain. Nampaknya permainan modern
jauh lebih menarik ketimbang permainan tradisional.
Itulah kesepuluh perubahan sosial budaya yang bisa kita jumpai didalam
masyarakat Indonesia. Perlu dicatat bahwa perubahan itu tidak selamanya berdampak
baik bagi kita, ada juga yang dapat merugikan kita. Jika itu baik bagi kita maka
manfaatkan secara optimal, jika tidak maka minimalisir dampaknya atau lebih baik
buang jauh-jauh. Kita semua berharap perubahan-perubahan sosial budaya yang
terjadi dimasyarakat akan membuat Indonesia semakin baik lagi.
Dampak Negatif :
Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan yang lainnya
sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya: kesenjangan sosial ekonomi,
kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan kenakalan remaja.
1. Kesenjangan Sosial Ekonomi Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang
tidak seimbang di bidang sosial dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Artinya
ada jurang pemisah yang lebar antara si kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya
pembangunan. Apabila jurang pemisah ini tidak segera ditanggulangi dan
menimbulkan kecemburuan masyarakat sosial yang dapat menyebabkan keresahan
dalam masyarakat.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup Pencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat
menimbulkan dampak sebagai berikut:
1) Polusi udara, menyebabkan sesak nafas, mata pedih, dan pandangan mata
kabur.
2) Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.
3) Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi.
3. Pola hidup konsumtif membuat perkembangan industri yang pesat membuat
penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat
mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
4. Sikap induvidualistik akan membuat masyarakat merasa dimudahkan dengan
teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam
beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
5. Sikap kebarat-baratan tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di
Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi
hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, remaja lebih menyukai dance dan
lagu barat dibandingkan tarian dari Indonesia dan lagu-lagu Indonesia, dan lainnya.
Hal ini terjadi karena kita sebagai penerus bangsa tidak bangga terhadap sesutu milik
bangsa.
6. Masalah Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal- hal yang
bersifat kejahatan, seperti: korupsi, pencurian, perkelahian, pembunuhan,
pemerkosaan dan lainnya. Dalam kriminologi kejahatan disebabkan karena adanya
kondisi dan proses- proses sosial yang sama yang menghasilkan perilaku sosial
lainnya. Artinya, terdapat hubungan antara variasi angka kejahatan dan variasi
organisasi-organisasi sosial dimana kejahatan tersebut terjadi.sebagaimana dikatakan
E.H. Sutherland ( dalam Soejono Soekamto, 1990: 367) kriminalitas (perilaku jahat)
merupakan proses asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses
tersebut sebagai akibat interaksi dalam pola dan perilaku yang jahat.
7. Kenakalan Remaja Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan
generasi muda (sekelompok remaja), misalnya: tawuran, perusakan barang milik
masyarakat, penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat- obatan
terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: faktor
eksternal dan internal.
1) Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan pribadi
remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan suka dikendalikan
yang juga mengarah pada perbuatan nakal. Selain itu, kenakalan remaja dapat
disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang
dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan
kurang mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
2) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu artinya,
berasal dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya: kehidupan keluarga,
pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorang yang hidup
dalam keluarga yang tidak harmonis cenderung akan mempunyai perilaku
yang kurang baik dan menyimpang dari norma dan nilai yang berada pada
masyarakat. Misalnya: seorang anak yang sering melihat orang tuanya
bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan karena ia tidak tahan melihat
pertengkaran orang tuanya.
Bergesernya sistem religi yang berakar pada kepercayaan tradisional menuju sistem
religi yang berlandaskan ajaran agama, merupakan contoh konkret adanya pengaruh
kebudayaan asing terhadap kebudayaan lokal. Bangsa Indonesia pada awalnya menganut
sistem kepercayaan kepada roh-roh leluhur maupun kekuatan gaib yang diwariskan secara
turun temurun. Namun, kini telah terkikis dengan adanya ajaran agama yang menekankan
kepada satu tujuan penyembahan yakni Tuhan Yang Maha Esa. Meskipun demikian bukan
berarti sistem religi tradisional yang merupakan kebudayaan asli bangsa Indonesia telah
punah. Hal ini tampak dalam bentuk upacara adat tradisional yang telah mengalami
penyesuaian dengan sistem religi yang berdasarkan agama. Misal: upacara sedekah laut,
upacara sekaten, dan upacara yaqowiyu, merupakan bentuk-bentuk kebudayaan yang
menggabungkan unsur religi tradisional dengan agama.
1. Alat-alat produksi
2. Senjata
3. Wadah
4. Alat untuk menyalakan api
5. Makanan dan minuman
6. Pakaian dan perhiasan
7. Tempat berlindung atau rumah
8. Alat-alat transportasi
Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, Indonesia telah memasuki era globalisasi.
Kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi telah menyebabkan masuknya
pengaruh budaya dari seluruh penjuru dunia dengan cepat ke Indonesia. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, globalisasi adalah proses terbentuknya sistem organisasi dan sistem
komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia. Tujuannya adalah untuk mengikuti sistem
serta kaidah-kaidah yang sama. Pada era globalisasi, peristiwa yang terjadi di suatu negara
dapat diketahui dengan cepat oleh negara lain melalui media massa, seperti televisi, radio,
surat kabar atau internet. Globalisasi berlangsung melalui saluran-saluran tertentu, seperti
media massa, pariwisata internasional, lembaga perdagangan dan industri internasional, serta
lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan. Saluran-saluran globalisasi, antara lain :
1. Media Massa
2. Pariwisata Internasional
Berkembangnya sektor pariwisata internasional juga berpengaruh terhadap
penyebaran arus globalisasi. Kegiatan pariwisata internasional yang melibatkan
banyak negara dapat dilakukan dengan mudah karena adanya kemajuan sarana
transportasi dan telekomunikasi. Dengan meningkatnya kebutuhan wisata antarnegara
menyebabkan masuknya devisa yang sangat dibutuhkan untuk membiayai
pembangunan suatu negara. Dengan berkembangnya sektor pariwisata internasional,
seseorang dapat dengan mudah berpergian dari satu negara ke negara lainnya.
Maka, dalam hal ini pemerintah memiliki peranan penting untuk mempertahankan nilai-
nilai kebudayaan Indonesia dalam kehidupan masyarakatnya karena nilai-nilai kebudayaan
dari leluluhur merupakan filosofi hidup pada tiap daerahnya meskipun tanpa bantuan
teknologi. Nilai-nilai budaya tersebut bukan berarti mengharuskan kita untuk bersikap
tertutup terhadap budaya asing, namun nilai dan makna filosofi kebudayaan Indonesia harus
dijadikan sebagai sumber inspirasi dan kreatifitas maka dari diperlukan pelestarian.
Pelestarian adalah suatu proses atau tehnik yang didasarkan pada kebutuhan individu itu
sendiri. Kelestarian tidak dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu harus dikembangkan pula.
Melestarikan suatu kebudayaan pun dengan cara mendalami atau paling tidak mengetahui
tentang budaya itu sendiri. Mempertahankan nilai budaya,salah satunya dengan
mengembangkan seni budaya tersebut disertai dengan keadaaan yang kita alami sekarang ini.
Yang bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai budayanya.
Berikut ini adalah beberapa cara mempertahankan kebudayaan Indonesia agar tidak
terpengaruh oleh kebudayaan asing yang bersifat negatif :
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan di atas, budaya asing semakin mudah masuk ke Indonesia
tanpa adanya filterisasi. Budaya asing mempunyai pengaruh positif dan negatif bagi bangsa
Indonesia, namun kebanyakan masyarakat Indonesia lebih terpengaruh pada hal-hal negatif
dari kebudayaan asing. Khususnya para remaja yang masih sangat bersifat terbuka pada
sesuatu yang baru. Sehingga saat ini terjadi perubahan gaya hidup di kalangan remaja dan
perubahan gaya hidup itu membawa para remaja melakukan penyimpangan-penyimpangan
bukan malah membawa remaja Indonesia ke arah yang lebih baik. Untuk itu, sebaiknya
remaja sebagai generasi muda penerus bangsa hendaknya dapat berperilaku yang selektif
terhadap pengaruh globalisasi sesuai dengan nilai-nilai agama yang diyakini dan adat
kebiasaan di negerinya. Serta menanamkan nilai-nilai pancasila dan melaksanakan ajaran
Agama dengan sebaik-baiknya. Dan jangan lupa memiliki semangat nasionalisme yang
tangguh, seperti mencintai produk dalam negeri.
Kita harus melestarikan kebudayaan kita, karena kebudayaan kita itu lahir dari nenek
moyang kita . Adat Istiadat , suku , Ras dan agama . Di negara indonesia ini bermacem
macem SARA , Kita harus bersatu dan Tidak bercerai berai . Untuk Melawan budaya asing
yang masuk di inodesia . Memang betul pengaruh budaya asing mempunyai sifat positif
maupun Negatif . Kita harus mengambil sisi positif dari budaya asing dan buang sisi
negatifnya .
B. SARAN-SARAN
1) Masyarakat Indonesia hendaknya sadar akan dampak atau pengaruh-pengaruh negatif
budaya barat terhadap budaya Indonesia dan hendaknya masyarakat Indonesia
mentaati norma-norma yang berlaku guna mengantisipasi akan pengaruh budaya barat
yang merusak mental bangsa.
2) Masyarakat Indonesia hendaknya berprilaku selektif terhadap dampak yang
ditimbulkan budaya barat guna mengambil dampak positifnya dan membuang
dampak negatif dari budaya barat.
3) Pihak keluarga, tokoh agama, dan pemerintah hendaknya berperan lebih dalam
mengantisipasi dan memproteksi dampak negatif dari budaya barat yg semakin massif
berkembang di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU-BUKU
Budiati, Atik Catur, Sosiologi Kontektual, ( Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2009 )
Muin, Idianto, Sosiologi, ( Jakarta: Erlangga, 2006 )
Mulyadi, Yad, dkk, Panduan Sosiologi, ( Jakarta: Yudistira, 2012 )
Sudjoko, dkk, Pendidikan Lingkungan Hidup, ( Jakarta: Universitas Terbuka, 2008 )
Indirayawati, E. 2009. Antropologi 1 : Untuk Kelas XI SMA dan MA. Pusat Perbukuan
Departemen Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 137
Lies, S. dan Budiarti, A. C. 2009. Antropologi Jilid 1 : Untuk Kelas XI SMA dan MA. Pusat
Perbukuan Departemen Nasional, Departemen Pendidiskan Nasional, Jakarta. p. 137
C. INTERNET
http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html
http://www.tumblr.com/post/5411641895/pengaruh-budaya-asing-bagi-kebudayaan-
indonesia.html
https://www.slideshare.net/Azharlina/makalh-pengaruh-budaya-asing-terhadap-remaja-
indonesia