Jurnal Kedokteran Ibu-Janin & Neonatal

ISSN: Beranda Jurnal (Cetak) (Online):https://www.dentalline.com/law/ijmf20

Adaptasi Doppler janin dan ibu terhadap latihan ibu

selama kehamilan: uji coba terkontrol secara acak

Irene Fernandez-Buhigas, Aranzazu Martin Arias, Marina Vargas-Terrones, Maia

Brik, Valeria Rolle, Ruben Barakat, Maria D. Munoz-Gonzalez, Ignacio Refoyo,
Maria M. Gil & Bethlehem Santacruz

Mengutip artikel ini:Irene Fernandez-Buhigas, Aranzazu Martin Arias, Marina Vargas-Terrones,

Maia Brik, Valeria Rolle, Ruben Barakat, Maria D. Munoz-Gonzalez, Ignacio Refoyo, Maria M. Gil &
Bethlehem Santacruz (2023) Adaptasi Doppler janin dan ibu terhadap ibu Latihan selama
kehamilan: uji coba terkontrol secara acak, The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine,
36:1, 2183759, DOI:10.1080/14767058.2023.2183759

Untuk link ke artikel ini:https://doi.org/10.1080/14767058.2023.2183759

© 2023 Penulis. Diterbitkan oleh Informa UK Lihat materi tambahan

Limited, diperdagangkan sebagai Taylor & Francis
Group

Diterbitkan online: 08 Mar Kirimkan artikel Anda ke jurnal ini

Tampilan artikel: Lihat artikel terkait

Lihat data Crossmark

Syarat & Ketentuan Lengkap Akses dapat ditemukan di

https://www.dentalphoneline.com/action/journalInformation?journalCode=ijmf20
JURNAL KEDOKTERAN IBU-JANIN & NEONATAL 2023,
VOL. 36, TIDAK. 1 , 2183759
https://doi.org/10.1080/14767058.2023.2183759

ARTIKEL ASLI

Adaptasi Doppler janin dan ibu terhadap latihan ibu selama

kehamilan: uji coba terkontrol secara acak
Irene Fern-Andez-BuhigasA, 1999 .B , Aranzazu Martin AriasA, 1999 .B, Marina Vargas-TerronesC, Bata MaiaA, 1999 .B- , 1999 .

Valeria RolD, Rube-n BarakatC , Mar-Sayaa D. Mun~oz-GonzalezA, 1999 .B, Ignatius RefoyoC, Mary M.GilA, 1999 .B Dan
Bel-in SantacruzA, 1999 .B

ADepartemen Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit Universitas Torrej-on, Madrid, Spanyol;BFakultas Kedokteran, Universitas
Francisco de Vitoria, Madrid, Spanyol;CKelompok Riset AFIPE, Fakultas Sains untuk Aktivitas Fisik dan Olahraga, INEF, Universitas
Politeknik Madrid (UPM), Madrid, Spanyol;DPlatform Biostatistik dan Epidemiologi di Yayasan Penelitian dan Inovasi Biosanitary
Kerajaan Asturias, Oviedo, Spanyol

ABSTRAK SEJARAH ARTIKEL

Latar belakang:Namun, selama latihan, aliran darah ibu dialihkan dari jeroan ke otot dan Diterima 21 Mei 2022
bagaimana kesejahteraan janin dapat dipengaruhi oleh redistribusi ini masih belum Direvisi 18 November
diketahui dengan baik. 2022 Diterima 16 Februari

KATA KUNCI
Objektif:Untuk menganalisis efek longitudinal dari program latihan fisik sedang yang diawasi
Latihan; kehamilan;
selama kehamilan terhadap parameter Doppler uteroplasenta dan janin. Doppler; kesejahteraan
Metode:Ini adalah analisis sekunder terencana dari uji coba terkontrol secara acak (RCT) yang janin; aktivitas fisik
dilakukan di Rumah Sakit Universitas Torrejo
- n, Madrid, Spanyol, termasuk 124 wanita secara acak
darith0atau 15th6minggu kehamilan untuk berolahraga vs minggu kehamilan. kelompok kontrol. Arteri
umbilikalis janin (UA), arteri serebral tengah, dan indeks pulsatilitas arteri uterina (PI) dikumpulkan
secara longitudinal dengan penilaian ultrasonografi Doppler selama kehamilan, dan rasio
serebroplasenta (dinormalisasi oleh) diturunkanz-skor), dan PI rata-rata ibu di arteri uterina
(dinormalisasi dengan kelipatan median). Janji kebidanan dijadwalkan pada 12 (dasar, 12).th0atau 13th5),
20 ( 19 ).th0atau 24th2), 28 ( 26 ).th3ke 31th3) dan 35 minggu (32th6ke 38th6) masa kehamilan. Persamaan
estimasi umum disesuaikan untuk menilai perubahan longitudinal dalam pengukuran Doppler menurut
kelompok pengacakan.
Hasil:Tidak ada perbedaan signifikan dalam pengukuran Doppler janin atau ibu yang ditemukan pada
titik waktu pemeriksaan berbeda yang dipelajari. Satu-satunya variabel yang secara konsisten
memengaruhi nilai Doppler standar adalah usia kehamilan pada saat penilaian. Evolusi PI UAz-skor
selama kehamilan berbeda pada kedua kelompok studi, dengan yang lebih tinggi z-skor pada kelompok
latihan pada 20 minggu dan penurunan berikutnya sampai melahirkan sementara pada kelompok
kontrol tetap stabil di sekitar nol.
Kesimpulan:Program olahraga sedang yang diawasi secara teratur selama kehamilan tidak
memperburuk parameter USG Doppler janin atau ibu selama kehamilan, menunjukkan bahwa
kesejahteraan janin tidak terganggu oleh intervensi olahraga. PI UA janinz-skor menurun selama
kehamilan ke tingkat yang lebih rendah pada kelompok latihan dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Perkenalan jeroan ke otot [9, 1999 .10] dan bagaimana kesejahteraan janin
dapat dipengaruhi oleh redistribusi ini masih belum diketahui
Olahraga teratur dan diawasi selama kehamilan
dengan baik.
direkomendasikan di seluruh dunia karena manfaatnya
yang telah terbukti [1]. Komplikasi kehamilan tertentu Dua temuan telah ditunjukkan saat melakukan latihan

seperti preeklamsia, diabetes gestasional, atau fisik selama kehamilan: bradikardia janin sementara, diikuti
peningkatan berat badan ibu berpotensi dapat dicegah oleh takikardia kompensasi ringan, terutama pada
atau diperbaiki dengan latihan olahraga [4].2–8]. intensitas latihan yang lebih tinggi [1].11–14], dan
Namun, selama berolahraga, aliran darah dialihkan dari peningkatan denyut jantung janin awal [4].15, 1999 .16].

HUBUNGI SAYAMary M.Gil mariadelmar.gil@ufv.es Fakultas Kedokteran, Wakil Rektorat Riset, Universitas Francisco de Vitoria, Carretera
Pozuelo ke Majadahonda, 1.800 km, 28223 Pozuelo de Alarc-on, Madrid, Spanyol
- Alamat saat ini: Departemen Kedokteran Janin Ibu, Rumah Sakit Universitas Lembah Hebron, Barcelona, Spanyol.
Data pelengkap artikel ini dapat diakses secara online dihttps://doi.org/10.1080/14767058.2023.2183759
- 2023 Penulis. Diterbitkan oleh Informa UK Limited, diperdagangkan sebagai Taylor & Francis Group
Ini adalah artikel Akses Terbuka yang didistribusikan di bawah ketentuan Lisensi Atribusi Creative Commons (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/), yang mengizinkan penggunaan,
distribusi, dan reproduksi tanpa batas dalam media apa pun, asalkan karya aslinya dikutip dengan benar.
2 I. FERNANDEZ-BUHIGAS ET AL.
Kedua temuan jantung janin kembali normal saat latihan
selesai, menunjukkan adaptasi janin terhadap perfusi utero-
plasenta yang lebih rendah [1].11]. Selain itu, beberapa
penelitian telah melaporkan variabilitas yang lebih tinggi pada
jejak detak jantung janin, yang juga dapat mencerminkan
adaptasi jantung janin terhadap aktivitas fisik kronis selama
kehamilan [1].17–19].
Di sisi lain, janin yang terpapar perfusi kurang plasenta
kronis biasanya dikaitkan dengan beberapa perubahan
parameter uteroplasenta dan Doppler janin yang dapat
memperburuk hasil perinatal dan perkembangan
neurologis anak di kemudian hari [4].20–23]. Darah janin
yang diperoleh dengan kordosentesis dari janin kecil untuk
usia kehamilan menunjukkan bahwa indeks pulsatilitas (PI)
yang tinggi dan penurunan PI pada arteri serebral tengah
janin (MCI) berhubungan dengan hipoksemia dan acidemia
janin [7].24–27]. Itu juga menunjukkan bahwa rasio
serebro-plasenta (CPR), dikombinasikan atau tidak dengan
PI di arteri uterina, dikaitkan dengan hasil perinatal yang
merugikan tidak hanya pada usia kehamilan kecil tetapi
juga pada janin yang tumbuh normal [1].28–31]. Oleh
karena itu, menilai pengukuran Doppler janin dan ibu pada
kehamilan di mana olahraga dilakukan secara rutin dapat
membantu mengevaluasi kesejahteraan janin dalam kasus
tersebut.
Tinjauan sistematis baru-baru ini yang mengevaluasi
dampak aktivitas fisik ibu secara teratur pada
kesejahteraan janin dan neonatal pada kehamilan tanpa
komplikasi, termasuk studi yang menilai Doppler janin
pada kehamilan di mana olahraga dilakukan secara rutin
menyimpulkan bahwa, meskipun tampaknya aman, bukti
ilmiahnya heterogen dan tidak mencukupi. 1 ].32].
Dalam uji coba terkontrol acak sebelumnya (RCT), wanita
hamil secara acak ditugaskan untuk program olahraga yang
diawasi selama kehamilan atau kontrol, untuk menilai
kenaikan berat badan ibu [4].33]. Dalam analisis sekunder
terencana ini, hipotesisnya adalah bahwa janin yang terpapar
aktivitas ibu secara terus menerus akan mengadaptasi sistem
kardiovaskularnya [1].20, 1999 .21, 1999 .34, 1999 .35].
Adaptasi ini dapat diterjemahkan ke dalam evolusi yang
berbeda dari parameter Doppler janin dan ibu selama
kehamilan. Oleh karena itu, tujuan utamanya adalah untuk
mengevaluasi adaptasi Doppler janin dan ibu terhadap latihan
ibu dengan membandingkan perubahan longitudinal dalam
pengukuran Doppler uteroplasenta dan janin yang dilakukan
selama kehamilan pada kedua kelompok studi.
Bahan dan metode
Desain percobaan dan peserta
Ini adalah analisis sekunder terencana dari RCT yang
dilakukan di Rumah Sakit Universitas Torrejo- n, Madrid,
Spanyol, termasuk 124 wanita yang secara acak ditugaskan
untuk program olahraga sedang yang diawasi selama
kehamilan atau ke kelompok kontrol, yang melanjutkan
aktivitas rutin harian mereka (NCT 02756143) [10].33]. Itu
dilakukan dari November 2014 hingga Juni 2015. Secara
singkat, kriteria kelayakan adalah kehamilan tanpa
komplikasi, usia kehamilan kurang dari 16 minggu yang
dapat menyelesaikan program latihan (untuk menghadiri>
70% sesi latihan) jika dialokasikan dalam kelompok ini, dan
yang tidak memenuhi salah satu kriteria eksklusi (tidak
dapat menghadiri program latihan selama kehamilan atau
tidak memenuhi salah satu kriteria inklusi);33, 1999 .36,
1999 .37]. Untuk analisis ini, hanya kasus di mana penilaian
ultrasonografi Doppler janin dan ibu tersedia pada setiap
kunjungan rumah sakit yang dimasukkan.
program intervensi
Program intervensi dirancang mengikuti pedoman
American College of Obstetricians and Gynecologists
(ACOG) terbaru dan mengikuti struktur penelitian
sebelumnya [10].5, 1999 .37–39]. Secara singkat, program
ini terdiri dari program pengkondisian fisik yang diawasi [
40] sesi tiga-60 menit per minggu di gimnasium rumah
sakit mulai pukul 12 malamth3atau 15th6minggu dan selama
seluruh masa kehamilan atau sampaith6minggu kehamilan
jika persalinan belum pernah terjadi sebelumnya. Setiap
sesi termasuk pemanasan 10 menit, latihan kardiovaskular
25 menit, latihan penguatan 10 menit, koordinasi dan
keseimbangan 5 menit, latihan dasar panggul 5 menit, dan
peregangan dan relaksasi 5 menit. Aktivitas aerobik
diresepkan dengan intensitas sedang, yang bertujuan
untuk 55-60% dari cadangan detak jantung (HR) maksimum
yang diprediksi oleh usia, diperkirakan dengan rumus
Karvonen. Semua wanita mengenakan monitor SDM (Polar
FT7) selama sesi latihan untuk memastikan bahwa
intensitas latihannya sedang dan peringkat pada Skala
Tingkat Pengerahan Persepsi Borg di akhir sesi harus
berkisar antara 12 hingga 14 (agak sulit) [10] .41]. Sesi
dilakukan dua kali sehari, empat hari per minggu dan,
sesuai protokol, wanita harus mengikuti setidaknya tiga
sesi per minggu.
Volume aktivitas fisik mingguan dan persentase
bantuan untuk program dipantau sepanjang kehamilan
oleh spesialis olahraga berkualifikasi yang terlatih dalam
olahraga sebelum dan sesudah melahirkan.
Grup kontrol
Wanita hamil yang dialokasikan ke kelompok kontrol
disarankan untuk melanjutkan aktivitas rutin mereka
tanpa mengikuti program latihan pendidikan apa pun

termasuk lebih dari 30 menit per sesi setidaknya tiga kali
per minggu. Volume aktivitas fisik mingguan dipantau oleh
spesialis olahraga pada wawancara terakhir pada usia 38
tahunth0ke 39th6minggu kehamilan.
Pengacakan
Pengacakan dilakukan dari 12 titikth0
15th6minggu kehamilan. Program Epidat V.3.1 digunakan untuk
melakukan pengacakan sederhana menjadi dua kelompok
(kelompok latihan dan kelompok kontrol) menggunakan daftar
nomor acak yang dihasilkan komputer (N1⁄4200) untuk membuat
dua kelompok ukuran yang seimbang tetapi tidak harus sama,
seperti yang dijelaskan sebelumnya [ 200 ].36].
Menindaklanjuti
Setelah pengacakan, kedua kelompok mengikuti
perawatan antenatal yang sama di Rumah Sakit. Janji
kebidanan dijadwalkan pada 12 (dasar, kisaran 12).th0atau
13th5), 20 ( kisaran 19 )th0atau 24th2), 28 (kisaran 26th3ke 31th3
), dan 35 minggu (kisaran 32).th6ke 38th6) masa kehamilan.
Data demografi dicatat pada tanggal 12th0atau 13th5
janji temu minggu.
Karakteristik ibu berikut dicatat: usia ibu, berat
badan ibu pada 12 tahunth0atau 13th5minggu, tinggi
badan, indeks massa tubuh, etnis (Kaukasia vs non-
Kaukasia), metode konsepsi (konsepsi alami atau
dibantu), merokok selama kehamilan (ya atau tidak),
paritas (parous atau multipara, menurut persalinan
sebelumnya di - Usia kehamilan 24 minggu), usia
kehamilan dalam minggu dan hari dari periode
menstruasi terakhir dihitung menurut USG trimester
pertama, dan tingkat aktivitas fisik atau olahraga
yang dilakukan sebelum kehamilan dengan Global
Physical Activity Questionnaire (GPAQ). (dua kali per
minggu), sangat aktif (3–4 kali per minggu), atlet
(olahraga harian)). Berat lahir saat melahirkan dicatat
dan diubah menjadi centiles42].
Semua pasien memiliki janji temu terakhir dengan spesialis
olahraga pada usia 38 tahunth0ke 39th6minggu kehamilan di
lain untuk memeriksa berat akhir mereka dan menilai volume
mingguan aktivitas fisik (menit berjalan per minggu, pekerjaan
rumah tangga per minggu, menit berjalan kaki per minggu).
Penilaian USG janin dilakukan dengan menggunakan
mesin USG Voluson S8 (GE Healthcare, Zipf, Austria)
dengan transduser cembung (RAB6-RS) pada setiap
pertemuan antenatal yang dijadwalkan. Doppler janin
dan ibu dilakukan pada pemindaian 20, 28, dan 35
minggu.
JURNAL PENGOBATAN IBU-JANIN & NEONATAL 3
Indeks pulsatilitas arteri umbilikalis (UAPI), indeks
pulsatilitas arteri serebral tengah (MCAPI), dan rata-
rata indeks pulsatilitas arteri uterina (UtPI) dicatat.
CPR dihitung sebagai MCAPI/UAPI. Pengukuran
Doppler janin dinormalisasi olehz-skor, dan indeks
pulsatilitas arteri uterina ibu Doppler (UtPI)
dinormalisasi dengan kelipatan median (MoMs),
ke dihitung di situs Fetal Medicine Foundation [10].43,
1999 .44].
Analisis statistik
Untuk penelitian ini, analisis per-protokol dilakukan,
dan hanya wanita yang menghadiri lebih dari 70% sesi
yang disertakan (menjadi 100% bantuan saat
menghadiri semua sesi dan 0% saat tidak menghadiri
sesi apa pun).
Analisis deskriptif dilakukan dengan median (kisaran
interkuartil, IQR) untuk variabel kontinyu, dan frekuensi
dan persentase untuk variabel kategori.
Generalized Estimating Equations (GEEs) disesuaikan
untuk menilai pengaruh latihan dalam perubahan
longitudinal dari setiap pengukuran Doppler untuk
keduanya, latihan dan kelompok kontrol sambil
memperhitungkan korelasi akun antara pengamatan
yang berbeda dari pasien yang sama [1].45]. Model juga
disesuaikan dengan menit berjalan kaki, waktu berjalan
kaki, dan pekerjaan rumah tangga per minggu,
menghapus variabel-variabel ini jika tidak signifikan.
Untuk menguji bagaimana latihan memengaruhi
evolusi setiap parameter Doppler, interaksi antara usia
kehamilan dan intervensi dievaluasi dalam model.
Koefisien regresi dan CI 95% dilaporkan untuk
mengukur hubungan antar variabel. Normalitas
hipotesis residual diverifikasi untuk semua model.
Transformasi Box-Cox diperlukan untuk memastikan
normalitas residu untuk analisis UtPI. Jumlah kehamilan
yang dimasukkan dalam setiap analisis dilaporkan jika
diperlukan. Tingkat signifikansi ditetapkan pada 0,05.
Perangkat lunak R (versi 4.0.2) (R Foundation for
Statistical Computing, Wina, Austria) [46] digunakan
untuk analisis statistik.Geepackpaket digunakan untuk
menyesuaikan model GEE [47] DanramalanDanmobil
paket digunakan untuk transformasi Cox-Box [19].48].
Persetujuan etis
Studi ini disetujui oleh Komite Etika Penelitian Lokal
Rumah Sakit Universitas CEIC Severo Ochoa
(06/07/2013; Madrid, Spanyol).
4 I. FERNANDEZ-BUHIGAS ET AL.
Deklarasi Helsinki (sebagaimana telah diubah pada tahun 2008). Semua
wanita memberikan persetujuan tertulis.
Hasil
Uji coba berakhir sebelum waktunya ketika 124 wanita
telah direkrut dan diacak menjadi dua kelompok; Tujuh
puluh wanita diacak ke kelompok latihan dan 54 ke
kelompok kontrol. Setelah pengecualian, 41 wanita
dimasukkan dalam kelompok latihan dan 51 dalam
kelompok kontrol untuk penelitian ini (Gambar 1).
Karakteristik dasar serupa pada kedua kelompok (Tabel
1). Meskipun jumlah wanita yang merokok sebelum
hamil sama pada kedua kelompok, proporsi perokok
selama kehamilan lebih rendah pada kelompok
olahraga. Namun, tingkat penurunan tidak berbeda
secara signifikan (90,0% pada kelompok latihan
dibandingkan dengan 63,6% pada kelompok kontrol,P
nilai1⁄421).
Tidak ada perbedaan signifikan dalam pengukuran
Doppler janin atau ibu yang ditemukan pada titik waktu
pemeriksaan yang berbeda (Meja 2DaneGambar S1–S4).
Dalam model GEE yang dilakukan untuk
mengevaluasi pengukuran berulang, satu-satunya
variabel yang secara konsisten memengaruhi nilai
standar Doppler adalah usia kehamilan pada saat
penilaian (eTables S1-S4). Evolusi UAPIz-skor selama
kehamilan berbeda dalam dua kelompok studi (Pnilai
interaksi1⁄401), dengan yang lebih tinggiz-skor dalam
kelompok latihan pada 20 minggu dan berikutnya
Gambar 1.Diagram alir pasien.
menurun sampai pengiriman sementara pada kelompok
kontrol tetap stabil di sekitar nol (Gambar 2, dan Tabel S1).
Diskusi
Temuan utama
Olahraga sedang ibu yang diawasi secara teratur selama
kehamilan tidak mengganggu parameter Doppler janin
atau ibu yang menunjukkan bahwa kesejahteraan janin
tidak terganggu. UAPI janinz-skor menurun selama
kehamilan, mungkin mencerminkan peningkatan perfusi
plasenta dan oksigenasi janin.
Kekuatan studi
Kekuatan utama dari penelitian kami terletak pada RCT dengan
beberapa pemeriksaan pada titik waktu yang berbeda dan
dengan data yang dikumpulkan secara prospektif. Selain itu,
kami mengikuti rekomendasi internasional untuk olahraga
selama kehamilan saat merancang program pelatihan, yang
memungkinkan perbandingan dengan penelitian lain dan
kombinasi data di masa mendatang.
Keterbatasan data
Keterbatasan utama dari penelitian ini berkaitan dengan
ukuran sampel yang kecil yang mungkin menjadi alasan
kurangnya perbedaan yang ditemukan antara kelompok
ketika mengevaluasi penilaian USG dilakukan pada setiap
usia kehamilan secara mandiri. Meskipun hampir 50%
wanita dikeluarkan dari kelompok intervensi, ini
 JURNAL PENGOBATAN IBU-JANIN & NEONATAL 5

Tabel 1.Karakteristik ibu dan kehamilan dari populasi penelitian.

Grup kontrol (N1⁄451) kelompok latihan (N1⁄441)

Umur (tahun) 33.0 (30.0, 35.5) 33.0 (31.0, 35.0)

Indeks massa tubuh (kg/m2).2) 23.0 (20.2, 25.4) 21,9 (20,7, 24,0)
Etnisitas
Kaukasia 48 (94,1%) 40 (97,6%)
Amerika Latin 3 (5,9%) 1 (2,4%)
Metode desain
Alami 48 (94,1%) 40 (97,6%)
Dibantu 3 (5,9%) 1 (2,4%)
Merokok sebelumnya
Kapan 29 (56,9%) 31 (75,6%)
Ya itu 22 (43,1%) 10 (24,4%)
Merokok selama kehamilan
Kapan 43 (84,3%) 40 (97,6%)-
Ya itu 8 (15,7%) 1 (2,4%)-
Keseimbangan

Nulipara 38 (74,5%) 31 (75,6%)

Multipara 13 (25,5%) 10 (24,4%)
Berolahraga sebelum hamil
Tidak ada kegiatan 10 (19,6%) 4 (9,8%)
Olahraga sesekali 18 (35,3%) 11 (26,8%)
Aktif 16 (31,4%) 13 (31,7%)
Atlet 7 (13,7%) 13 (31,7%)
Aktivitas fisik lainnya selama kehamilan
Berjalan (menit/minggu) 240 (130, 420) 240 (120, 450)
Pekerjaan rumah tangga (menit/ 420 (225, 840) 420 (240, 840)
minggu) Jalan kaki (menit/hari) 180 (120, 300) 180 (150, 278)
Preeklampsia
Kapan 48 (94,1%) 41 (100%)
Ya itu 3 (5,88%) 0 (0%)
Hipertensi
Kapan 50 (98,0%) 41 (100%)
Ya itu 1 (1,96%) 0 (0%)
Berat lahir janin (sentil) 28.2 (11.2, 55.3) 32,4 (6,45, 47,7)
Pembatasan pertumbuhan intrauterin (<sentil ke-3) 6 (11,8%) 5 (12,2%)
Kecil untuk usia kehamilan (sentil ke-3 hingga ke-10) 7 (13,7%) 8 (19,5%)
Besar untuk usia kehamilan (>sentil ke-95) Diabetes 2 (3,92%) 0 (0%)
gestasional
Kapan 50 (98,0%) 39 (95,1%)
Ya itu 1 (1,96%) 2 (4,88%)
Hasil ditampilkan sebagai median (rentang interkuartil) atau frekuensi (persentase) yang sesuai.
- hal <05.

adalah analisis per protokol dan oleh karena itu tidak mungkin
hasilnya bias karena alasan ini. Selain itu, ukuran sampel yang
kecil ini menghalangi kami untuk melakukan analisis
subkelompok yang mungkin menarik. Kami juga mengakui
bahwa ada peningkatan proporsi wanita nulipara
dibandingkan dengan populasi rutin, yang mungkin
menunjukkan bias seleksi. Penjelasan yang paling mungkin
untuk penyerapan yang lebih rendah pada wanita paruh baya
adalah bahwa mereka merasa lebih sulit menjadwalkan waktu
untuk berolahraga. Namun, kami belum menemukan bukti
bahwa olahraga mempengaruhi kehamilan secara berbeda
menurut paritas [4].43]. Keterbatasan lain berkaitan dengan
fakta bahwa aktivitas fisik pada kelompok kontrol dievaluasi
pada akhir penelitian, jadi kami tidak dapat memastikan bahwa
para wanita ini tidak mengikuti program olahraga apa pun
selama kehamilan. Namun, pola Doppler yang dijumpai pada
kelompok ini mirip dengan yang dilaporkan pada populasi
rutin [11].43, 1999 .49, 1999 .50]. Meskipun eksklusi pasien
tanpa pengukuran Doppler mungkin merupakan bias seleksi,
kami tidak percaya kasus tersebut berhubungan dengan
pasien
karakteristik khusus apa pun, tetapi mereka hanyalah
wanita acak yang peneliti lupa mengukur parameter
Doppler apa pun. Terakhir, hanya wanita hamil berisiko
rendah yang dimasukkan, dan oleh karena itu hasilnya
mungkin tidak valid untuk populasi berisiko tinggi.
Penafsiran
Beberapa penelitian telah mengevaluasi hasil kehamilan yang
merugikan berdasarkan pH tali pusat atau skor Apgar saat
lahir [4].51, 1999 .52]. Namun, ukuran hasil tersebut sangat
dipengaruhi oleh peristiwa yang terjadi selama persalinan dan
oleh karena itu, tidak mungkin secara akurat mencerminkan
intervensi halus yang dilakukan selama kehamilan. Satu-
satunya hasil yang menarik adalah tindak lanjut jangka
panjang dari bayi-bayi ini. Sampai studi jangka panjang ini
tersedia, evaluasi Doppler janin tampaknya merupakan
pendekatan terbaik untuk menilai kesejahteraan janin.
Dalam studi ini, kami telah menunjukkan bahwa pertama,
parameter Doppler basal tidak berbeda secara signifikan antara
kelompok pada usia kehamilan berapa pun, menunjukkan bahwa janin
6 I. FERNANDEZ-BUHIGAS ET AL.

Meja 2.Parameter Doppler dalam dua kelompok studi pada penilaian kehamilan 20, 28, dan 35 minggu.
Grup kontrol (N1⁄451) kelompok latihan (N1⁄441)

indeks pulsatilitas arteri umbilikalis (z-skor)

penilaian 20 minggu – 0,149 (–0,612, 0,635) 0,545 (–0,149, 1,14)
Data hilang 8 (15,7%) 2 (4,9%)
penilaian 28 minggu – 0,00300 (–0,628, 0,565) 0,195 (–0,310, 0,463)
Data hilang 4 (7,8%) 2 (4,9%)
penilaian 35 minggu 0,114 (–0,337, 1,12) – 0,0755 (–0,558, 0,603)
Data hilang 5 (9,8%) 1 (2,4%)
Indeks pulsatilitas arteri serebral tengah (z-skor)
penilaian 20 minggu 0,103 (–0,684, 0,721) 0,301 (–0,196, 0,773)
Data hilang 7 (13,7%) 2 (4,9%)
penilaian 28 minggu 2.02 (1.77, 2.36) 2,04 (1,85, 2,23)
Data hilang 4 (7,8%) 4 (9,8%)
penilaian 35 minggu 1,84 (1,59, 2,10) 1,83 (1,62, 2,12)
Data hilang 6 (11,8%) 2 (4,9%)
Rasio plasenta serebral (z-skor)
penilaian 20 minggu 0,146 (–0,511, 0,773) – 0,153 (–0,490, 0,377)
Data hilang 8 (15,7%) 3 (7,3%)
penilaian 28 minggu 0,438 (–0,519, 1,18) 0,386 (–0,378, 0,888)
Data hilang 5 (9,8%) 4 (9,8%)
penilaian 35 minggu – 0,293 (–0,880, 0,442) 0,123 (–0,961, 0,536)
Data hilang 6 (11,8%) 3 (7,3%)
Rata-rata indeks pulsatilitas arteri uterina (MoMs).
penilaian 20 minggu 0,771 (0,693, 0,982) 0,837 (0,672, 1,09)
Data hilang 9 (17,6%) 1 (2,4%)
penilaian 28 minggu 0,997 (0,915, 1,24) 1,02 (0,835, 1,29)
Data hilang 5 (9,8%) 3 (7,3%)
penilaian 35 minggu 0,974 (0,858, 1,16) 0,976 (0,829, 1,25)
Data hilang 7 (13,7%) 2 (4,9%)
MoMs: kelipatan median.
Hasil disajikan sebagai median (kisaran interkuartil).

Gambar 2.Evolusi indeks pulsatilitas arteri umbilikalis janin.z-skor) selama kehamilan pada kelompok kontrol (lingkaran kosong dan garis
regresi abu-abu yang dihentikan) dan pada kelompok olahraga (lingkaran hitam dan garis regresi hitam).

kesejahteraan tidak terganggu oleh olahraga; dan
kedua, evolusi UAPIz-skor berbeda antar kelompok,
menuju peningkatan aliran darah plasenta dari
trimester kedua hingga ketiga pada kelompok latihan
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Karena indeks
Doppler janin mungkin mencerminkan plasenta
perfusi dan oksigenasi, ada kemungkinan bahwa
selama tahap awal latihan, darah dialihkan dari plasenta
ke pembuluh darah lain, memasok otot yang terlibat
dalam latihan. Dengan terus berolahraga, seperti yang
terjadi pada individu yang tidak hamil, terjadi perbaikan
pada sistem kardiovaskular ibu

Diharapkan dan oleh karena itu, mungkin ada perfusi
plasenta dan oksigenasi janin yang lebih baik, tercermin
sebagai penurunan UAPI.
Beberapa RCT kecil telah mempelajari efek dari latihan
kronis [4].53–56]. Namun, sebagian besar studi ini
mengevaluasi detak jantung janin, skor Apgar neonatal,
dan gas tali pusat untuk menilai kesejahteraan janin.
Hanya ada tiga RCT yang mengevaluasi efek olahraga
kronis selama kehamilan pada parameter Doppler
uteroplasenta dan janin [4].56–58]. Yang terbesar,
dibandingkan 54 wanita yang mulai berolahraga pada usia
13 minggu dan 60 wanita yang memulai pada usia 20
minggu dengan 57 wanita yang tidak banyak bergerak.56]
dan mereka tidak menemukan perbedaan. Studi kedua57]
membandingkan 26 wanita yang mengikuti pelatihan otot
dasar panggul dari 20 sampai 36 minggu dengan 33 wanita
tanpa intervensi apapun, dan tidak ada perbedaan yang
ditemukan. Namun, dalam dua penelitian ini, tingkat
aktivitas fisik secara substansial lebih rendah daripada
penelitian kami, dan hasilnya mungkin tidak sebanding.
RCT ketiga, melibatkan 26 wanita yang menjalani program
latihan serupa seperti dalam penelitian ini, dan 26 wanita
yang tidak banyak bergerak [16].58]. Dalam penelitian ini,
wanita dipaparkan dengan tes cycle-ergometer pada 34
minggu dan Doppler janin dan ibu dinilai sebelum dan
sesudah tes. Tidak ada perbedaan signifikan antara
kelompok yang ditemukan pada UAPI, MCAPI, CPR atau
UtPI sebelum intervensi, tetapi UAPI secara signifikan lebih
rendah pada kelompok latihan setelah tes cycle-ergometer.
Temuan ini mungkin mencerminkan adaptasi feto-plasenta
yang lebih baik terhadap situasi stres (seperti olahraga
akut) pada kelompok olahraga, sementara kondisi basal
tetap tidak berubah. Sebaliknya, Szymanski dan Satin13]
tidak menemukan perbedaan sebelum dan sesudah tes
treadmill puncak dengan kelelahan yang disengaja
menurut protokol Balke yang dimodifikasi, pada wanita
yang tidak rutin melakukan olahraga apa pun atau aktivitas
wanita yang biasanya aktif. Oleh karena itu, mereka
menyimpulkan bahwa hanya aktivitas fisik intensitas tinggi
yang dapat mengganggu kesejahteraan janin. Studi lain
mengevaluasi respon janin akut untuk berolahraga telah
menunjukkan bahwa modifikasi Doppler karena plasenta di
bawah perfusi lebih mungkin terjadi pada intensitas latihan
yang lebih tinggi [1].13, 1999 .14, 1999 .59]. Dalam tinjauan
sistematis baru-baru ini [32], tidak ditemukan efek
merugikan dari aktivitas fisik kronis ibu terhadap janin atau
Doppler ibu, menyimpulkan bahwa olahraga ibu selama
kehamilan berisiko rendah aman untuk kesejahteraan janin
dan bayi baru lahir bila dilakukan sesuai dengan
rekomendasi saat ini. Namun demikian, meta-analisis ini
mencakup studi yang sangat heterogen, sebagian besar
tidak diacak dan sangat kecil
JURNAL PENGOBATAN IBU-JANIN & NEONATAL 7
ukuran sampel, dengan intervensi yang berbeda dan ukuran hasil.
Oleh karena itu, penulis juga merekomendasikan percobaan acak
yang lebih besar, dengan program latihan yang serupa, untuk
memperjelas pertanyaan penelitian ini [4].32].
Manfaat umum olahraga baik dalam profil kardiovaskular
maupun kualitas hidup sudah diketahui dengan baik. Demikian
pula, olahraga selama kehamilan telah ditunjukkan untuk
mencegah nyeri muskuloskeletal terkait kehamilan yang khas
[4].60, 1999 .61], untuk memberikan tidur yang lebih baik dan
untuk menurunkan stres dan kecemasan selama kehamilan
sambil mengurangi risiko depresi [37, 1999 .62–64] dan hasil
perinatal yang merugikan65–67]. Temuan penelitian ini dapat
membantu mendorong ibu hamil untuk mengikuti program
yang dirancang khusus, meyakinkan mereka tentang
keamanan olahraga selama kehamilan. Namun, lebih banyak
data diperlukan untuk mengevaluasi lebih lanjut hipotesis ini.
Kesimpulan
Pada wanita hamil berisiko rendah, program olahraga
sedang yang diawasi secara teratur selama kehamilan
tidak memperburuk parameter Doppler janin atau ibu
selama kehamilan, yang mencerminkan bahwa praktik
olahraga selama kehamilan aman untuk janin karena
perfusi plasenta dan oksigenasi janin dipertahankan.
Namun, studi lebih lanjut diperlukan untuk
mengkonfirmasi temuan ini.
Terima kasih
Penulis berterima kasih kepada tim kebidanan di Rumah Sakit
Universitas Torrejo atas partisipasi mereka dalam penelitian ini
- n untuk kolaborasi mereka dalam proyek tersebut. Kami juga
mengakui Rumah Sakit Universitas Torrejo - n, Universitas
Politeknik Madrid, Sanitas Healthcare dan Yayasan
iMaterna untuk dukungan keuangan.
Pernyataan pengungkapan
Tidak ada potensi konflik kepentingan yang dilaporkan oleh
penulis.
Pendanaan
Penelitian ini didanai oleh Hibah Penelitian yang disediakan
oleh Rumah Sakit Universitas Torrejo - n (Madrid, Spanyol),
Universitas Politeknik Madrid (Madrid, Spanyol), Sanitas
Healthcare dan Yayasan iMaterna (www.mothers.org).
ORCID
Irene Fern-Andez-Buhigas http://orcid.org/0000-0003-4354-
5273
Bata Maia http://orcid.org/0000-0002-1840-5087
8 I. FERNANDEZ-BUHIGAS ET AL.
Gosok dalam Berkat http://orcid.org/0000-0002-4165-7039
Mary M.Gil http://orcid.org/0000-0002-9993-5249
Betlehem Santa Cruz http://orcid.org/0000-0003-1817-3092
Referensi
[1] Berolahraga selama kehamilan dan masa nifas
– Terbaru; 2019 [Internet] [dikutip 16 Desember 2019].
Tersedia dari:https://www.uptodate-com.m-htj.a1 csinet.en/
contents/exercise-during-pregnancy-and-
the%20postpartum%20period?
search=Olahraga%20selama%20kehamilan%20and%20the%20postpartum%20period&source=
search_result&selectedTitle=1 150&usage_type=default&
display_rank=1
[2] Aune D, Saugstad OD, Henriksen T, dkk. Aktivitas fisik
dan risiko preeklamsia: tinjauan sistematis dan
meta-analisis. Epidemiologi. 2014;25(3): 331–343.
[3] Haakstad LA, Bø K. Pengaruh olahraga teratur terhadap
pencegahan kenaikan berat badan yang berlebihan pada
kehamilan: uji coba terkontrol secara acak. Eur J Contracept
Reprod Health Care. 2011;16(2):116–125.
[4] Amezcua-Prieto C, Lardelli-Claret P, Olmedo-Requena
R, dkk. Kepatuhan terhadap rekomendasi aktivitas fisik
waktu senggang pada wanita hamil. Acta Obstet
Ginecol Scand. 2011;90(3):245–252.
[5] Pendapat Komite ACOG no. 650: aktivitas fisik dan
olahraga selama kehamilan dan masa nifas. Obstetri
Ginekol. 2015;126(6):e135–e142.
[6] Olson CM, Strawderman MS. Faktor perilaku yang dapat
dimodifikasi dalam model biopsikososial memprediksi kenaikan
berat badan kehamilan yang tidak memadai dan berlebihan. J
Am Diet Assoc. 2003;103(1):48–54.
[7] Tepuk tangan JF. Hasil morfometrik dan perkembangan
saraf pada usia lima tahun dari keturunan wanita yang
terus berolahraga secara teratur selama kehamilan. J
Pediatr. 1996;129(6):856–863.
[8] Ruchat SM, Mottola MF. Peran aktivitas fisik dalam
pencegahan dan pengelolaan diabetes melitus
gestasional. Diabetes Metab Res
Pendeta Fr. 2013;29(5):334–346.
[9] Flamm SD, Taki J, Moore R, dkk. Redistribusi volume darah
regional dan organ dan efek pada fungsi jantung dalam
kaitannya dengan intensitas latihan tegak pada subjek
manusia yang sehat. Sirkulasi. 1990;81(5): 1550–1559.
[10] Froelich JW, Strauss HW, Moore RH, dkk. Redistribusi
volume darah visceral selama latihan tegak pada
sukarelawan sehat. J Nucl Med. 1988; 29(10):1714–
1718.
[11] Tukang Kayu MW, Sady SP, Hoegsberg B, dkk. Respon
detak jantung janin terhadap tenaga ibu. JAMA. 1988;
259(20):3006–3009.
[12] Artal R, Paul R, Romem Y, dkk. Bradikardia janin yang
diinduksi oleh aktivitas ibu. Lanset.
1984;2(8397):258–260.
[13] Szymanski LM, Satin AJ. Olahraga berat selama kehamilan:
apakah ada batasannya? Am J Obstet Gynecol.
2012;207(3):179.e1–179.e6.
[14] Salvesen KÅ, Hem E, Sundgot-Borgen J. Kesejahteraan
janin dapat terganggu selama periode berat
olahraga di antara atlet elit hamil. Br J Olahraga
Med. 2012;46(4):279–283.
[15] Morrow RJ, Ritchie JW, Bull SB. Respons hemodinamik janin
dan ibu terhadap olahraga pada kehamilan dinilai
dengan ultrasonografi Doppler. Am J Obstet Gynecol.
1989;160(1):138–140.
[16] Callaway LK, Pangeran JB, Chang AM, dkk. Prevalensi dan
dampak kelebihan berat badan dan obesitas pada
populasi kebidanan Australia. Med J Aust. 2006;
184(2):56–59.
[17] Dietz P, Watson ED, Sattler MC, dkk. Pengaruh aktivitas
fisik selama kehamilan terhadap variabilitas detak
jantung ibu, janin atau bayi: tinjauan sistematis.
BMC Kehamilan Melahirkan. 2016;16(1):326.
[18] Dr. M. Respon detak jantung janin terhadap olahraga ibu.
Klinik Kebidanan Ginekol. 2016;59(3):568–575.
[19] Szymanski LM, Kogutt BK. Velosimetri Doppler arteri uterina
selama latihan yang ditentukan secara individual pada
kehamilan. Obstetri Ginekol. 2018;132(4):1026–1032.
[20] Crispi F, Figueras F, Cruz-Lemini M, dkk. Pemrograman
kardiovaskular pada anak-anak yang lahir kecil untuk
usia kehamilan dan hubungannya dengan tanda-tanda
keparahan prenatal. Am J Obstet Gynecol.
2012;207(2):121.e1–121.e9.
[21] Crispi F, Hernandez-Andrade E, Pelsers MM, dkk. Disfungsi jantung
dan kerusakan sel di seluruh tahap klinis keparahan pada janin
yang mengalami hambatan pertumbuhan. Am J Obstet Gynecol.
2008;199(3):254.e1–254.e8.
[22] Abeysekera JB, Gyenes DL, Atallah J, dkk. Pulsasi arteri
umbilikalis janin berkorelasi dengan pertumbuhan 2
tahun dan hasil perkembangan saraf pada penyakit
jantung bawaan. Bisa J Cardiol. 2020;37(3):425–432.
[23] Paules C, Youssef L, Rovira C, dkk. Pola khas lesi
plasenta pada pre-eklamsia vs kecil untuk usia
kehamilan dan hubungannya dengan Doppler
fetoplasenta. Ultrasonografi Kebidanan Ginekol.
2019;54(5):609–616.
[24] Nicolaides KH, Soothill PW, Rodeck CH, dkk. Pengambilan
sampel tali pusat dan darah plasenta yang dipandu USG
untuk menilai kesejahteraan janin. Lanset.
1986;1(8489):1065–1067.
[25] Soothill PW, Nicolaides KH, Campbell S. Prenatal asfiksia,
hiperlaktikemia, hipoglikemia, dan eritroblastosis pada
janin yang terhambat pertumbuhannya. Br Med J.
1987;294(6579):1051–1053.
[26] Nicolaides KH, Billard CM, Soothill PW, dkk. Tidak adanya
frekuensi akhir diastolik di arteri umbilikalis: tanda
hipoksia dan asidosis janin. BMJ. 1988;297(6655):1026–
1027.
[27] Vyas S, Nicolaides KH, Bower S, dkk. Bentuk gelombang kecepatan
aliran arteri serebral tengah pada hipoksemia janin.
Br J Obstet Gynaecol. 1990;97(9):797–803.
[28] Khalil AA, Morales-Rosello J, Morlando M, dkk. Apakah
rasio serebroplasenta janin merupakan prediktor
independen kompromi janin intrapartum dan
penerimaan unit neonatal? Am J Obstet Gynecol.
2015;213(1):54.e1– 54.e10.
[29] Khalil AA, Morales-Rosello J, Elsaddig M, dkk.
Hubungan antara Doppler janin dan masuk ke unit
neonatal saat cukup bulan. Am J Obstet Gynecol.
2015; 213(1):57.e1–57.e7.

[30] Khalil A, Morales-Rosello J, Khan N, dkk. Apakah rasio
serebroplasenta merupakan penanda gangguan kecepatan
pertumbuhan janin dan hasil kehamilan yang merugikan? Am J
Obstet Gynecol. 2017;216(6):606.e1–606.e10.
[31] Khalil A, Morales-Rosello - J , Townsend R , dkk. Nilai
rasio serebroplasenta trimester ketiga dan indeks Doppler
arteri uterina sebagai prediktor kelahiran mati dan kehilangan
perinatal. Ultrasonografi Kebidanan Ginekol. 2016;47(1): 74–80.
[32] Michalek IM, Comte C, Desseauve D. Dampak aktivitas
fisik ibu selama kehamilan tanpa komplikasi pada
parameter kesejahteraan janin dan bayi baru lahir:
tinjauan sistematis literatur. Eur J Obstet Gynecol
Reprod Biol. Pdt. 2020;252:265–2
[33] Brick M, Fern-andez-Buhigas I, Martin-Arias A, dkk. Apakah
olahraga selama kehamilan memengaruhi kenaikan berat
badan ibu dan fungsi jantung janin? Uji coba terkontrol
secara acak. Ultrasonografi Kebidanan Ginekol. 2019;
53(5):583–589.
[34] Godfrey KM, Sheppard A, Gluckman PD, dkk. Metilasi
promotor gen epigenetik saat lahir dikaitkan dengan
adipositas masa kanak-kanak selanjutnya. Diabetes.
2011; 60(5):1528–1534.
[35] Van Mieghem T, Gucciardo L, Don-e E, dkk. Fungsi
jantung ventrikel kiri pada janin dengan hernia
diafragma kongenital dan efek oklusi trakea
endoskopi janin. Ultrasonografi Kebidanan Ginekol.
2009;34(4):424–429.
[36] Fern-andez-Buhigas I, Brick M, Martin-Arias A, dkk. Perubahan
fisiologis ibu saat istirahat yang disebabkan oleh olahraga
selama kehamilan: uji coba terkontrol secara acak. Perilaku
Fisik. 2020;220:112863.
[37] Mutiara M, Refoyo I, Coteron J, dkk. Latihan selama
kehamilan melemahkan depresi prenatal: uji coba
terkontrol secara acak. Kesehatan Evaluasi Prof.
2015;38(1): 59–72.
[38] Barakat R, Pelaez M, Montejo R, dkk. Latihan selama
kehamilan meningkatkan persepsi kesehatan ibu: uji
coba terkontrol secara acak. Am J Obstet Gynecol.
2011;204(5):402.e1–402.e7.
[39] Barakat R, Pelaez M, Lamb Y, dkk. Latihan selama
kehamilan melindungi terhadap hipertensi dan
makrosomia: uji klinis acak. Am J Obstet Gynecol.
2016;214(5):649.e1–649.e8.
[40] Barakat R. Program latihan selama kehamilan: Model
Barakat. Cacat Lahir Res. 2021;113(3):218–226.
[41] O'Neill ME, Cooper KA, Mills CM, dkk. Keakuratan penilaian
Borg tentang pengerahan tenaga yang dirasakan dalam
prediksi detak jantung selama kehamilan. Br J Olahraga
Med. 1992;26(2):121–124.
[42] Nicolaides KH, Wright D, Syngelaki A, dkk. Fetal Medicine
Foundation grafik berat populasi janin dan bayi baru
lahir. Ultrasonografi Kebidanan Ginekol. 2018;52(1):44–
51.
[43] Ciobanu A, Wright A, Syngelaki A, dkk. Rentang referensi
Fetal Medicine Foundation untuk indeks pulsatilitas
arteri umbilikalis dan arteri serebral tengah serta rasio
serebroplasenta. Ultrasonografi Kebidanan Ginekol.
2019;53(4):465–472.
JURNAL PENGOBATAN IBU-JANIN & NEONATAL 9
[44] Yayasan Kedokteran Janin; 2020 [Internet] [dikutip
2020 Feb Tersedia dari:https://fetalmedicine. org/
penelitian/doppler
[45] Prentice RL, Zhao LP. Memperkirakan persamaan untuk
parameter dalam rata-rata dan kovarians dari respons
diskrit dan kontinyu multivariat. Biometrik. 1991;
47(3):825–839.
[46] Tim Inti. R: bahasa dan lingkungan untuk komputasi
statistik; 2020. Tersedia dari:https://
www.Rproject.org/
[47] Højsgaard S, Halekoh U, Yan J. Paket R geepack untuk
estimasi umum. Perangkat Lunak Eq J Stat.
2006;15(2):1–11.
[48] R: proyek R untuk komputasi statistik; 2020
[Internet] [dikutip 2020 Nov Tersedia dari:https://
www.r-project.org/
[49] Khalil A, Nikolaides KH. Cara merekam Doppler arteri uterina
pada trimester pertama. Ultrasonografi Kebidanan Ginekol.
2013;42(4):478–479.
[50] Papageorghiou AT, Yu CKH, Cicero S, dkk. Skrining Doppler
arteri uterina trimester kedua pada populasi yang tidak
dipilih: tinjauan. J Matern Fetal Neonatal Med.
2002;12(2):78–88.
[51] Rizzo G, Mappa I, Bitsadze V, dkk. Peran ultrasonografi
Doppler pada saat diagnosis pembatasan pertumbuhan
janin onset lambat dalam memprediksi hasil perinatal yang
merugikan: studi kohort prospektif. Ultrasonografi
Kebidanan Ginekol. 2020;55(6):793–798.
[52] Akolekar R, Ciobanu A, Zingler E, dkk. Penilaian rutin rasio
serebroplasenta pada usia kehamilan 35-37 minggu
dalam prediksi hasil perinatal yang merugikan.
Am J Obstet Gynecol. 2019;221(1):65.e1–65.e18.
[53] Szymanski LM, Satin AJ. Latihan selama kehamilan: respons
janin terhadap pedoman kesehatan masyarakat saat ini.
Obstetri Ginekol. 2012;119(3):603–610.
[54] Nguyen NC, Evenson KR, Savitz DA, dkk. Aktivitas fisik
dan sirkulasi ibu-janin diukur dengan USG Doppler. J
Perinatol. 2013;33(2):87–93.
[55] Pijpers L, Wladimiroff JW, McGhie J. Pengaruh latihan
ibu jangka pendek pada dinamika kardiovaskular ibu
dan janin. Br J Obstet Gynaecol. 1984;91(11):1081–
1086.
[56] de Oliveria Melo AS, Silva JLP, Tavares JS, dkk. Pengaruh
program latihan fisik selama kehamilan terhadap aliran
darah uteroplasenta dan janin serta pertumbuhan janin:
uji coba terkontrol secara acak. Obstetri Ginekol. 2012;
120(2 Pt 1):302–310.
[57] Okido MM, Valerie FL, Martins WP, dkk. Penilaian
kesejahteraan janin pada wanita hamil yang
mengalami pelatihan otot dasar panggul: studi acak
terkontrol. Int Urogynecol J. 2015;26(10):1475–1481.
[58] Barakat R, Ruiz JR, Rodr-Sayaguez-Romo G, dkk. Apakah
latihan olahraga selama kehamilan memengaruhi
respons kardiovaskular janin terhadap stimulus
olahraga? Wawasan dari uji coba terkontrol secara acak.
Br J Olahraga Med. 2010;44(10):762–764.
[59] Brenner I, Wolfe L, Monga M, dkk. Efek pengkondisian fisik
pada respons detak jantung janin terhadap latihan ibu
bergradasi. Latihan Olahraga Med Sci. 1999;31(6):792–
799.
[60] Liddle SD, Pennick V. Intervensi untuk mencegah dan
mengobati nyeri pinggang dan panggul selama
10 I. FERNANDEZ-BUHIGAS ET AL.
kehamilan. Pendeta Sistem Database Cochrane.
2015;2015(9):CD001139.
[61] Utang KM, Bjelland EK, Stuge B, dkk. Tingkat latihan sebelum
kehamilan dan melakukan olahraga berdampak tinggi
mengurangi risiko nyeri gelang panggul: studi kohort
berbasis populasi terhadap 39.184 wanita. Br J Olahraga
Kedokteran 2016;50(13):817–822.
[62] Piercy KL, Troiano RP, Ballard RM, dkk. Pedoman aktivitas
fisik untuk orang Amerika. JAMA. 2018;320(19): 2020–
2028.
[63] Schuch FB, Vancampfort D, Firth J, dkk. Aktivitas fisik
dan insiden depresi: meta-analisis studi kohort
prospektif. Am J Psikiatri. 2018; 175(7):631–648.
[64] Vargas-Terrones M, Barakat R, Santacruz B, dkk. Program
latihan fisik selama kehamilan menurunkan risiko
depresi perinatal: uji coba terkontrol secara acak. Br J
Olahraga Med. 2018;53(6):348–353.
[65] Bidang T. Pengaruh depresi prenatal pada perkembangan
awal: review. Baby Behav Dev. 2011;34(1):1–14.
[66] Diego MA, Lapangan T, Hernandez-Reif M, dkk. Depresi
prenatal membatasi pertumbuhan janin. Awal Hum Dev.
2009;85(1):65–70.
[67] Ertel KA, Koenen KC, Rich-Edwards JW, dkk. Gejala
depresi antenatal dan postpartum secara berbeda
dikaitkan dengan berat badan dan adipositas anak
usia dini. Pediatr Perinat Epidemiol. 2010;24(2): 179–
189.