Anda di halaman 1dari 16

Oleh

Guntur Susila Ade Putra


Rizki Pebrianto HD

Manusia sebagai makhluk social, mengisyaratkan


kepada kita bahwa manusia tidak akan mampu hidup
secara individu untuk memenuhi kebutuhannya tanpa
adanya dukungan dari manusia yang lain ataupun
maklhuk ciptaan tuhan yang lainnya.
Hal ini dikarenakan manusia adalah makhluk bebas.
Berbeda dengan malaikat yang selalu berbuat kebaikan,
ataupun iblis yang selalu berbuat keburukan. Akan tetapi
manusia diberikan kebebasan oleh Tuhan intuk bisa
memilih, dengan kata lain potensi yang diberikan oleh
tuhan dapat gunakan untuk arah kebaikan, ataupun
sebaliknya untuk arah keburukan.

Manusia hadir di bumi sejak ribuan tahun yang lalu.


Dalam ilmu science dikatakan bahwa manusia ada sejak
18 ribu tahun silam, yang mana kondisi fisik manusia
ketika itu adalah manusia kerdil atau homo floresiensis.
Ilmu pengetahuan ini lebih dikenal dengan teori evolusi,
yang dipopulerkan oleh Charles Darwin . Akan tetapi,
dalam litelatur keagamaan diinformasikan bahwa
manusia pertama adalah Nabi Adam As., beliaulah cikal
bakal dari peradaban manusia dari masa ke masa.

Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah


diciptakan oleh Allah swt. Kesempurnaan yang dimiliki
manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas
mereka sebagai Wakil Tuhan di muka bumi ini.

Seiring dengan berjalanya waktu dari zaman ke zaman,


kecenderungan manusia untuk hidup bersosial telah
mengantarkan mereka ke kebudayaan dan peradaban
yang semakin maju. Seperti halnya kerjaan Firaun
dengan bangunan Piramidnya di Mesir, Kerjaan
Babilonia yang mampu membangun taman gantung,
Kerajaan Romawi yang sangat luas, dan peradaban
masa Kekhlifahan islam yang telah banyak
menyumbangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Meskipun ada teori yang mengatakan manusia hadir dari


ketiadaan, melainkan bentuk dari suatu proses evolusi.
Sebagai umat yang beragama tentunya kita tidak akan
menerima paham tersebut. Hadirnya manusia tidak lepas
dari konsept hukum kausalitas (sebab akibat). Manusia
ada karena ada yang menciptakan, yaitu Allah Swt.

1. Proses azali: merupakan penciptaan manusia secara


langsu dari tanah oleh Allah swt. Seperti yang terjadi
pada nabi Adam As, ataupun nabi Isa As.
2. Proses alami: yaitu penciptaan manusia melalui
hubungan biologis.

Ada 3 potensi yang diberikan Tuhan kepada manusia,


yaitu :
1. Jasmani.
Terdiri dari air, kapur, angin, api dan tanah, yang
kemudian diberi bentuk yang sempurna
dibandingkan
dengan makhluk yang lainnya.
2. Ruh
Terbuat dari cahaya (nur). Fungsinya hanya untuk
menghidupkan jasmani saja.
3. Jiwa (an nafsun/rasa dan perasaan).

Kata eksistensi berasal dari kata Latin Existere, dari ex


keluar sitere = membuat berdiri. Artinya apa yang ada, apa
yang memiliki aktualitas, apa yang dialami. Konsep ini
menekankan bahwa sesuatu itu ada.
Dalam konsep eksistensi, satu-satunya faktor yang
membedakan setiap hal yang ada dari tiada adalah fakta.
Setiap hal yang ada itu mempunyai eksistensi atau ia
adalah suatu eksisten

Tubuh Fisik
Tubuh Energi Vital (Pra-dha , Praan-deha)
Tubuh Mental (Mano-deha)
Tubuh intelektual atau tubuh kausal (Kaarana-deha)
Ego Halus atau tubuh suprakausal (Mahaakaarana-deha)
Jiwa (Roh) atau Prinsip Tuhan dalam setiap diri kita
(Aatma)

Manusia sebagai maklhuk social merupakan suatu fitrah


atau ketetapan dari Tuhan, manusia tidak bisa berdiri
sendiri tanpa adanya dukungan dari makhluk lain di
sekitarnya. Tuhan lebih mengetahui kondisi ciptaannya
sendiri, dengan demikian Dia menciptakan wanita
sebagai pasangan dari laki-laki, dengan tujuan agar
kehidupan mereka bisa lebih tentram dan dapat saling
memenuhi kebutuhannya sehingga tercapai suatu
kebahagiaan.

Manusia merupakan khalifah di bumi ini, diciptakan oleh


Tuhan dengan berbagai kelebihan dan kesempurnaan
yang menyertainya. Kita diberi akal pikiran dan juga
hawa nafsu sebagai pelengkapnya. Manusia telah
diberikan berbagai fasilitas di muka bumi sebagai alat
pemenuhan kebutuhan manusia. Semua yang kita
perlukan telah terhampar di alam semesta, manusia
hanya perlu mengelolanya saja.

Kegiatan manusia di dunia ini banyak menimbulkan


masalah bagi lingkungan, erosi tanah, polusi udara,
banjir, tanah longsor, tanah yang hilang kesuburannya,
hilangnya spesies-spesies dalam ekosistem, kekeringan,
hilangnya biota-biota laut dan yang paling
memprihatinkan adalah pemanasan suhu global (Global
Warming).

Sebagai khalifah, manusia diberi tangung jawab


pengelolaan alam semesta untuk kesejahteraan ummat
manusia, karena alam semesta memang diciptakan
Tuhan untuk manusia. Sebagai hamba manusia adalah
kecil, tetapi sebagai khalifah Tuhan, manusia memiliki
fungsi yang sangat besar dalam menegakkan sendisendi kehidupan di muka bumi. Oleh karena itu, manusia
dilengkapi Tuhan dengan kelengkapan psikologis yang
sangat sempurna, akal, hati, syahwat dan hawa nafsu,
yang kesemuanya sangat memadai bagi manusia untuk
menjadi makhluk yang sangat terhormat dan mulia,
disamping juga sangat potensil untuk terjerumus hingga
pada posisi lebih rendah dibanding binatang.

Manusia merupakan makhlu social, dan itu


merupakan sudah menjadi fitroh atau ketetapan dari Allah,
yang mana manusia tidak dapat hidup sendiri, dia akan
selalu membutuhkan peranan atau bantuan dari individu
lainya. Dan atas kecenderungan untuk bersosiallah yang
akhirnya mengantarkan manusia ke peradaban yang
semakin maju dari masa ke masa.
Terlepas dari sifat dasar manusia sebagai makhluk
sosial, namun ada hal yang lebih prioritas yaitu, bahwa
manusia adalah sebagai waktil Tuhan di muka bumi ini.
Dengan demikian atas segala potensi yang telah diberikan
oleh Tuhan tidak lain ditujukan untuk beribadah kepadaNya dan juga memakmurkan bumi menurut kehendak-Nya.

Anda mungkin juga menyukai