Anda di halaman 1dari 9

Engly Heryanto Ndaomanu 1

HAKEKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU



A. PENGANTAR

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia didudukkan sesuai
dengan kodrat, harkat, martabat, hak, dan kewajibannya.
1) Kodrat manusia
Kodrat manusia adalah keseluruhan sifat-sifat , kemampuan atau bakat - bakat alami
yang melekat pada manusia, yaitu manusia sebagai makhluk pribadi sekaligus
makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ditinjau dan kodratnya, kedudukan
manusia secara pribadi antara lain sesuai dengan sifat-sifat aslinya, kemampuannya,
dan bakat-bakat alami yang melekat padanya.
2. Harkat manusia
Harkat manusia artinya derajat manusia. Harkat manusia adalah nilai manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
3. Martabat manusia
Martabat manusia artinya harga diri manusia. Martabat manusia adalah kedudukan
manusia yang terhormat sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang
berakal budi sehingga manusia mendapat tempat yang tinggi dibanding makhluk yang
lain. Ditinjau dan martabatnya, kedudukan manusia itu lebih tinggi dan lebth
terhormat dibandingkan dengan makhluk lainnya
3. Hak asasi manusia
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimihiki oleh setiap manusia sebagai
anugerah dan Tuhan Yang Maha Esa, seperti hak hidup, hak milik, dan hak
kebebasan atau kemerdekaan.
5. Kewajiban manusia
Kewajiban manusia artinya sesuatu yang harus dikerjakan oleh manusia. Kewajiban
manusia adalah keharusan untuk melakukan sesuatu sebagai konsekwensi manusia
sebagai makhluk individu yang mempunyai hakhak asasi, sekaligus makhluk sosial
yang mempunyai kewajiban untuk melakukan sesuatu berdasarkan norma-norma
Engly Heryanto Ndaomanu 2

yang berlaku. Ditinjau dan kewajibannya, manusia berkedudukan sama, artinya tidak
ada diskriminasi dalam melaksanakan kewajiban hidupnya sehari-hari.
Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya
mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu
artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata
individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat
dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik
dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu
manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah
tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi
ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur
raga dan jiwanya.

Perbedaan Manusia dengan makhluk lainnya adalah : manusia mempunyai akal budi
yang merupakan kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami. Budi erasal dari
bahasa sanskerta Budh artinya akal,tabiat, perangai, dan akhlak.
Menurut Sutan Takdir Alisyahbana Budi yang mnyebabkan manusia
mengembangkan suatu hubungan bermakna dengan alam sekitarnya dengan jalan
memberikan penilaian objektif terhadap objek dan kejadian.

B. KAJIAN EMPIRIS

Berbicara tentang manusia tidak akan pernah habis dan selalu menarik, asumsi ini
cukup rasional mengingat manusia sebagai ciptaan yang unik dan dalam bahasa
agama sering diungkap sebagai ciptaan yang sempurna. Kesempurnaan itu bukan
saja pada dimensi fisik dimana struktur tubuh dan anatomi manusia, secara psikis
manusia diberi kelebihan ruh dengan akal sebagai given untuk hidup dan kehidupan
manusia. Proses penciptaan manusia yang sempurna ini tentu sangat berbeda dengan
penciptaaan lain, seperti binatang. Keistimewaan yang dimiliki manusia dengan
beragam bentuk, warna kulit, karakterstik, minat, bakat dan lain sebagiannya
Engly Heryanto Ndaomanu 3

membawa kesadaran tentang keadilan sang pencipta yang telah menciptakan sosok
ciptaan yang sempurna.
Selain kestimewaan di atas, mengapa dipandang perlu untuk membicarakan tentang
dimensi manusia dari berbagai sudut pandang yang berbeda, apakah selama ini
timbul persoalan mendasar mengapa terma manusia tidak akan habis dibicarakan
sepanjang manusia hidup dalam jagad raya ini. Selain itu apa hubungannya manusia
dengan alam, binatang dan bahkan sesama manusia itu sendiri. Ada beberapa
persoalan mendasar tentang manusia yang selalu menjadi diskusi tanpa batas.

1. Bahwa manusia dengan kestimewaan akal telah mampu menembus peradaban
yang spektakuler setelah melewati revolusi perdaban yang cukup lama. Kekuatan
akal ini melahirkan daya cipta (nilai-nilai ketuhanan) manusia dalam memenuhi
kebutuhannya. Berbagai masterpiece telah dilahirkan manusia melalui akalnya,
seperti penemuan telpon, listrik, pesawat, satelit, dan bahkan ruang angkasa.
Bisa dikatakan dengan daya citpa yang tanpa batas, manusia mampu menemukan
problem-problem sosial yang harus dipecahkan dengan kekuatan akal, sehingga
terwujud kemanfaatan yang baik untuk masyarakat Itu sendiri.

2. Keistimewaan manusia dengan akalnya dan kemampuan daya ciptan yang luar
biasa, ternyata menimbulkan sebuah ketakutan tersendiri bagi diri manusia, yaitu
ketika akal berbicara dan mampu mencipta apakah selama itu manusia bebas dari
masalah? Fakta ini cukup rasional, melihat adanya kerusakan-kerusakan alam dan
kekacaun manusia itu sendiri. Ketika manusia pertama kali menemukan sebuah
benda yang maha kecil, yaitu atom itu merupakan penemuan yang spektakuler
bagi manusia, akan tetapi muncul kekuatiran, jika atom ini dijadikan senjata
pemusnah, maka habislah manusia. Sejarah berbicara banyak ketika atom
dijadikan bahan peledak dan menimbulkan banyak korban kemanusian (Nagazaki
dan Hirosima, 1945). Belum lagi ditemukannya nuklir yang awalnya
dimanfaatkan untuk kebutuhan tenaga listrik, ternyata dimanfaatkan juga untuk
pembuatan bom, bisa dibayangkan dengan dayanya yang sangat besar, maka
kehancuran manusia dan bumi ini segera terjadi. Fakta yang lebih up to date
Engly Heryanto Ndaomanu 4

terjadi di negri kita sendiri di saat kita hanya bisa meratapi kepedihan akibat
bencana banjir bandang di Wasior dan juga gempa serta tsunami yang terjadi di
Mentawai. Menurut penelitian para ahli, banjir bandang di Wasior diakibatkan
oleh adanya explorasi bahan tambang yang berlebihan di wilayah itu, yang
mengakibatkan berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap air dalam
jumlah yang besar. Sedangkan terjadinya tsunami yang sampai ke pemukiman
warga diakibatkan oleh permukaan pantai yang telah gundul akibat hancurnya
hutan bakau oleh perbuatan manusia sendiri.

C. TEORITIS
Untuk membahas mengenai manusia sebagai makhluk individu, kita perlu terlebih dahulu
mengetahui beberapa teori mengenai hakekat manusia, yaitu :
Menurut ilmu Psikologi, Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.
Makhluk yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan
mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah
selesai (tuntas) selama hidupnya.
Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan
potensi yang tak terbatas
Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik
dan jahat.
Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia
tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.

Engly Heryanto Ndaomanu 5

Hakekat manusia menurut pandangan berbagai agama, filsafat kuno maupun modern,
terutama menurut pandangan filsafat Pancasila.
Pandangan para pakar biologi, psikologi dan perdagogi.
Dimensi keindividuan, kesosiialan, kesusilaan dan keberagamaan manusia.
1. Kepustakaan hindu (Ciwa) menyatakan bahwa manusia datang langsung dari Tuhan
(Bathara Ciwa) dan sekaligus menjadi penjelmaannya.
2. Kepustaan agama Budha menggambarkan bahwa manusia adalah mahluk samsara,
yang merupakan wadah dari the absolute yang hidupnya penuh dengan kegelapan.
3. Pendapat kaum pemikir kuno yang bercampur dengan mistik menyatakan bahwa
manusia adalah manifestasi yang paling komplit dan paling sempurna dari Tuhan
Yang Maha Esa, intisari dari semua mahluk yang memiliki kecerdasan.
4. Filosof Socrates menyatakan bahwa hakekat manusia terletak pada budinya yang
memungkinkan untuk menentukan kebenaran dan kebaikan. Plato dan Aristoteles
menyatakan hakikat manusia terletak pada pikirnya.
5. Tokoh Dunia Barat melanjutkan pendapat Plato & Aristoteles tentang hakekat
kebaikan manusia yg selanjutnya bergeser ke pandangan humanistik yg menyatakan
manusia merupakan kemenyuluruhan dari segala dimensinya.
(1), Spinoza berpandangan pantheistik menyatakan hakekat manusia sama dengan Tuhan
dan sama pula dengan hakekat alam semesta. (2), Voltaire mengatakan hakekat
manusia sangat sulit untuk diketahui dan butuh waktu yang sangat panjang untuk
mengungkapkannya.
6. Notonagoro mengatakan manusia pada hakekatnya adalah mahluk mono-dualis yang
merupakan kesatuan dari jiwa dan raga yg tak terpisahkan.
7. Para ahli biologi memandang hakekat manusia titik beratnya pada segi jasad, jasmani,
dengan segala perkembangannya. Pandangan ini dipelopori oleh Darwin dengan teori
evolusinya.
8. Para ahli psikologi sebaliknya menyatakan bahwa hakekat manusia adalah rohani, jiwa
atau psikhe.
9. Ahli teori konvergensi antara lain William Stern berpendapat bahwa hakekat manusia
merupakan paduan antara jasmani dan rohani.
Engly Heryanto Ndaomanu 6

10. Pandangan dari segi agama, Islam, Kristen, dan Katolik menolak pandangan hakekat
manusia adalah jasmani dengan teori evolusi. Hakekat manusia adalah paduan
menyeluruh antara akal, emosi dan perbuatan. Dengan hati dan akalnya manusia terus
menerus mencari kebenaran dan dianugerahi status sebagai ciptaan ALLAH yang
paling mulia.
11. Pancasila memandang hakekat manusia memiliki sudut pandang yang monodualistik
& monopluralistik, keselarasan, keserasian, dan keseimbangan, kebersamaan dan
kekeluargaan.

Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu
yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis)
yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada
tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari
lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam
pembentukan karakteristik yang khas dari seeorang.
Manusia sebagai makhluk individu, dapat diartikan manusia adalah makhluk ciptaan
ALLAH yang dilengkapi dengan berbagai kemampuan khusus misalnya, akal budi,
pengertian, kepandaian, kemampuan menimbang dan memilih, bakat bakat lahiriah,
dsb. Akan tetapi, tidak ada satupun manusia yang memiliki sifat, bakat dan kemampuan
yang sama persis atau yang betul betul identik dengan manusia lainnya. Kita betul
betul diciptakan secara individu oleh SANG MAHA PENCIPTA.
Dalam hidupnya, manusia perlu adanya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan yang
menyangkut dua hal yaitu pengembangan jasmani dan rokhani dan keseimbangan dalam
pengembangan daya cipta (kognasi), rasa (emosi), dan karsa (konasi).
Usaha pengembangan hakekat manusia dalam dimensi keindividuan berangkat dari
anggapan dasar bahwa manusia secara potensial memiliki perbedaan perbadaan dalam
berbagai hal yang harus dapat dihargai dan harus dapat dikembangkan secara bertahap,
terarah dan terpadu melalui pendidikan sehingga dapat menjadi aktual. Konsep dasar
pengembangan manusia sebagai makhluk individu adalah Manusia sebagai bagian yang
tak terpisahkan dari kesemestaan mampu mengembangkan interelasi dan interaksi dengan
orang lain secara selaras serasi seimbang tanpa kehilangan jati dirinya.
Engly Heryanto Ndaomanu 7

D. PEMBAHASAN
Berdasarkan masalah masalah yang diangkat dalam kajian empiris diatas, Apa yang
dapat kita lihat bersama dari beberapa persoalan itu ? Manusia adalah makhluk
ciptaan TUHAN yang paling mulia dan diciptakan segambar, serupa dan secitra
dengan ALLAH. Artinya, manusia diberi kemampuan yang sifatnya mirip seperti
ALLAH. Manusia diberi akal budi, pengertian, kemampuan mencipta dan
sebagainya. Namun apabila kemampuan itu tidak digunakan dengan baik, maka akan
mengakibatkan petaka bagi manusia itu sendiri. Manusia dengan akal budinya
mampu memperbaruhi dan mengembangkan sesuatu untuk kepentingan hidup dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidup.
Memang saat pertama manusia diciptakan, Allah memberi mandat kepada manusia
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Akan tetapi, mandat itu tidak boleh diartikan bahwa manusia sebebas - bebasnya bisa
melakukan apa saja yang dia mau, tetapi apapun yang dilakukan oleh manusia di
bumi ini merupakan sebuah tanggungjawab kepada TUHAN yang menitipkan bumi
ini kepada kita umat manusia.
Kita manusia diciptakan oleh oknum yang sama, namun dibekali kemampuan yang
tidak sama. Boleh dikatakan bahwa manusia adalah makhluk hidup / ciptaan
TUHAN yang terunik yang pernah ada, oleh karena itu dapat dibayangkan betapa
sulitnya kita jika berbicara tentang manusia.
Banyak ahli ahli dan pemikir pemikir yang mengungkapkan bahwa manusia
hakekat adalah perpaduan antara jasmani dan rohaninya. Dan memang betul,
manusia tanpa rohani adalah mayat dan manusia tanpa jasmani adalah manusia
yang telah berpindah kedalam dimensi kekekalan (kematian). Dari sini, kita dapat
mengartikan kalau kita manusia yang betul betul hidup adalah makhluk yang
sangat dituntut keseimbangannya, baik secara fisik dan rohani ; secara manusiawi
dan spiritual (keimanan) ; dsb. Spritual sendiri mempunyai dampak yang sangat
penting bagi keberlangsungan hidup manusia.

Engly Heryanto Ndaomanu 8

Manusia adalah makhluk individu ciptaan ALLAH. Oleh karna itu jika seorang
manusia tidak memiliki tingkat spiritual yang baik, maka dapat dikatakan bahwa dia
bukan seorang individu yang seimbang. Dan dapat dibayangkan jika seorang
manusia adalah individu yang tidak sempurna, maka yang ditimbulkannya adalah
keresahan terhadap individu lainnya. Artinya bahwa, kemampuan kita harus
digunakan dengan penuh tanggungjawab kepada DIA, SANG PENCIPTA. Kita
boleh melakukan apasaja pada bumi ini, namun jangan dilupakan kalau bumi ini
adalah titipan dari DIA untuk kita. Bumi ini dan segala isinya serta semua
kemampuan, kepintaran, akal dan bakat bakat lahiriah kita boleh kita pakai dengan
bebas dan dengan penuh tanggungjawab kepadaNYA.
Sejarah mencatat, ketika kemampuan manusia tidak dikombinasikan dengan
kerohaniannya (spiritual) yang baik, maka hal itu pasti akan menimbulkan dampak
yang sangat buruk bukan hanya bagi manusia itu sendiri, juga bagi bumi ini dan
makhluk hidup lainnya.

E. SOLUSI
Sebagai makhluk individu, manusia diciptakan dengan suatu kesatuan tubuh, jiwa dan
roh. Didalam ketiganya itu, ALLAH sebagai pencipta manusia juga menaruh kemampuan
yang luar biasa dalam diri manusia untuk memanfaatkan segala apa yang yang ada untuk
kesejahteraannya. Namun manusia tidak boleh menggunakannya dengan semena mena
hanya untuk memuaskan nafsu semata. Segala kemampuan manusia dan kekayaan alam
yang ada harus digunakan manusia dengan baik dan penuh tanggungjawab kepada
TUHAN SANG MAHA PENCIPTA. Supaya melalui cara pemanfaatan yang baik dan
seimbang itu, manusia boleh mendapatkan kesejahteraan dan menyenangkan
penciptanya.






Engly Heryanto Ndaomanu 9

DAFTAR PUSTAKA

http://handoyo74.files.wordpress.com/2007/08/hakekat-bngsneg.ppt

http://www.sz-pet.com/hakekat+manusia+sebagai+makhluk+individu.html

http://www.jevuska.com/topic/hakekat+manusia+sebagai+makhluk+individu.html

Anda mungkin juga menyukai