Anda di halaman 1dari 3

a.

Kedudukan Manusia Sebagai Makhluk Tuhan


Tuhan menciptakan manusia berdasarkan 2 (dua) hakikat penting yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain yaitu :
- Hidup intern pribadi, mencerminkan bahwa manusia itu sebagai makhluk individu
dan makhluk Tuhan. Tiap manusia berhak atas milik pribadinya sendiri dan bisa
disesuaikan dengan linkungan sekitar. Manusia individu adalah subjek yang
mengalami kondisi manusia. Ini diikatkan dengan lingkungannya melalui indera dan
dengan masyarakat melalui kepribadian mereka, jenis kelamin serta status sosial.
selama kehidupannya, ia berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa
dan usia lanjut.
- Extern kehidupan antarpribadi merupakan cerminan bahwa manusia sebagai makhluk
sosial. makhluk sosial adalah makhluk yang berhubungan secara timbal-balik dengan
manusia lain.

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia didudukan dengan
kodrat, harkat, martabat, hak dan kewajiban.

1. Kodrat Manusia, adalah keseluruhan sifat sah, kemampuan atau bakat-bakat alami
yang melekat pada manusia.
2. Harkat Manusia, artinya derajat manusia. Harkat manusia adalah nilai kedudukan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
3. Martabat Manusia, artinya harga diri. Martabat manusia adalah makhluk ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa yang berakal budi sehingga manusia mendapat tempat yang
tinggi dibandingkan dengan makhluk yang lain.
4. Hak Asasi Manusia, adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai
anugerah dari Tuhan, seperti hak hidup, hak milik, dan hak kebebasan atau
kemerdekaan.
5. Kewajiban Manusia, artinya sesuatu yang harus dikerjakan oleh manusia. Ditinjau
dari kewajibannya, manusia berkedudukan sama, artinya tidak ada diskrimanasi
dalam melaksanakan kewajiban hidupnya sehari-hari.

Berikut keistimewaan tertentu yang dikaruniakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, yaitu :

1. Daya cipta, rasa dan karsa, dengan adanya daya cipta setiap manusia menciptakan
sesuatu yang lebih bermanfaat, dengan rasanya dapat menikmati sesuatu yang indah,
dan dengan karsa dapat pula menjadikan produksi.
2. Keinginan bermasyarakat, melalui keinginannya setiap individu manusia dapay
berinteraksi dengan warga masyarakat lainnya.
3. Segala potensi sumber kekayaan alam, manusia dapat memanfaatkan segala potensi
sumber alam yang disediakan sumber kekayaan alam.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manusia sebagai makhluk individu yang
sudah dewasa memiliki konsekuensi tertentu, seperti :

1. Merawat diri bersih, rapi, sehat dan kuat.


2. Hidup mandiri atau berdikari.
3. Berkepribadian baik dan luhur.
4. Mempertanggungjawabkan perbuatannya.

b. Fungsi Akal dan Budi Manusia


Akal adalah kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami yang dimiliki
manusia. Berpikir adalah perbuatan operasional yang mendorong untuk aktif berbuat
demi kepentingan dan peningkatan hidup manusia. Secara sederhana, fungsi akal adalah
untuk berpikir.
Budi dalam bahasa sansekerta berarti akal. Budi diartikan sebagai batin manusia,
paduan akal dan perasaan yang dapat menimbang hal baik dan buruk. Menurut Sutan
Takdir Alisjahbana, budi-lah yang menyebabkan manusia mengembangkan suatu
hubungan yang bermakna dengan alam sekitarnya dengan jalan memberikan penilaian
terhadap objek dan kejadian.
Fungsi akal dan budi manusia adalah menunjukkan martabat manusia dan
kemanusiaan sebagai pemegang amanah makhluk tertinggi.
Manusia juga memiliki kemampuan daya sebagai berikut :
1. Akal, intelegensia dan intuisi, dengan kadar intelegensia yang dimiliki manusia
mampu belajar sehingga menjadi cerdas, memiliki pengetahuan dan mampu
menciptakan teknologi. Intuisi menurut Supartono, sering setengah disadari tanpa
diikuti proses berpikir cermat, namun bisa menuntun pada suatu keyakinan.
2. Perasaan dan emosi, perasaan adalah kemampuan psikis yang dimiliki seseorang baik
yang berasal dari rangsangan di dalam atau di luar dirinya. Emosi adalah rasa hati,
sering berbentuk perasaan yang kuat yang dapat menguasai seseorang, tetapi tidak
berlangsung lama.
3. Kemauan, adalah keinginan, kehendak untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
4. Fantasi, adalah paduan unsur pemikiran dan perasaaan yang ada pada manusia untuk
menciptakan kreasi baru yang dapat dinikmati.
5. Perilaku, adlaah martabat atau kelakuan, merupakan jati diri seseorang yang berasal
dari lahir sebagai faktor keturunan yang kemuadian diwarnai oleh faktor lingkungan.

Adanya hubungan dialektika antara manusia dna kebudayaan. Kebudayaan adalah


produksi manusia. Menurut Kluckholn, kebudayaan diartikan sebagai “a design for
living” maka proses pembudayaan adalah tindakan-tindakan yang menimbulkan dan
menjadikan sesuatu lebih bermakna untuk kemanusiaan.

Menurut L. Berger, sebagai dialektika fundamental yang terdiri dari tiga tahap, yaitu :

1. Tahap eksternalisasi, yaitu proses pencurahan diri manusia secara terus-menerus ke


dalam dunia melalui aktivitas fisik dan mental.
2. Tahap objektivitas, yaitu tahap aktivitas manusia menghasilkan realita objektif yang
berada di luar diri manusia.
3. Tahap internalisasi, yaitu tahap dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia diserap
oleh manusia kembali.
Kebudayaan adalah ekspresi eksistensi manusia di dunia. Agar menjadi budaya dalam
tingkatan nasional, maka kebudayaan tersebut memilki paduan bagi seluruh lapisan
kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencerminkan semua aspek perikehidupan bangsa,
totalitas kerohanian, kepribadian bangsa dalam wujudnya berupa pandangan hidup, cara
berpikit dan sikap.

Anda mungkin juga menyukai