Anda di halaman 1dari 17

HAKEKAT MANUSIA

FENOMENA MANUSIA YANG SANGAT KOMPLEKS


INTELEKTUAL ATAU AKAL BUDI MANUSIA
MANUSIA INSAN YANG PALING UTAMA
Fenomena Manusia
Kompleksitas manusia diwujudkan dalam perbuatan
manusiawi (insani) yang dilandasi adanya
kesadaran
kemerdekaan
kesukarelaan

Manusia memiliki kebutuhan material, biologis, hewani dan


rasional

Manusia dituntut berbagai kodratnya ( mahluk individu, sosial)


INTELEKTUAL ATAU AKAL BUDI MANUSIA

Yang membedakan manusia dan makhluk lainnya


adalah Intelektual dan akal budi

Hal ini menjadikan manusia SADAR dan MAMPU


MENGERTI

Dengan MENGERTI atau LEBIH BAIK INGIN


MENGERTI  merupakan SIFAT MANUSIA 
KEPUASAN
MANUSIA INSAN YANG PALING UTAMA

Berkat intelektual dan rohaninya

Mengerti adalah sesuatu yang langsung menyentuh nilai,


harkat, martabat dan hakikat manusia

Manusia mampu mempunyai pengertian rasional


(mencakup yang sensitivo rasional hingga yang meta
rasional)

Tugas manusia yang hakiki adalah untuk mencari


KEBENARAN
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BERAKAL BUDI
Sejak Tuhan menciptakan manusia, sejak itu pula
pengetahuan berkembang
Nabi Adam sebagai manusia pertama yang diciptakan
Tuhan merupakan simbol manusia yang berperadaban
tinggi  memiliki pengetahuan tentang konsep
kehidupan dan konsep berkeluarga dalam
mengembangkan keturunannya
Nabi Nuh memiliki peradaban yg lebih maju  memiliki
kemampuan membuat kapal di atas gunung untuk
menghadapi banjir yang akan datang menghancurkan
kampungnya
Sejarah terus berkembang, manusia semakin
menunjukkan kemampuan akal budinya
Bumi tidak berhenti diekploitasi manusia hingga ke
dasar yg paling dalam
Zaman dulu  manusia menghidupi dirinya dengan
sesuatu yang terdapat di atas bumi : pertanian,
palawija, jenis-jenis rerumputan yang mengandung
obat
Zaman sekarang  manusia menemukan manfaat
seluruh kandungan bumi : aspal, minyak
Semua pemikiran atau ide akal budi manusia bertujuan
memperoleh kepuasan hidup dan demi manfaat yang
dapat dirasakan oleh manusia sebagai individu dan
masyarakat
Peristiwa demi peristiwa yang dialami manusia
senantiasa memiliki kaitan historis dengan masa
sebelumnya
Sebagaimana pemikiran mendalam, radikal dan
spekulatif yang dilakukan manusia menjadi awal
tumbuhnya pemikiran filosofis manusia tentang
kehidupan dan alam semesta
Thales : “Dari mana asal alam ini?”
alam berasal dari air
“Darimana asalnya air ?”

Pertanyaan-pertanyaan ini membutuhkan jawaban


Jawaban yang timbul merupakan awal lahirnya
“Pengetahuan dan Ilmu”
Manusia dengan akal budinya terus mengajukan pertanyaan
tentang kehidupan yang dialaminya

Manusia mengkomunikasikan pemikirannya dengan bahasa


sebagai alat interaksi sosial

Manusia mampu berbahasa dan berkomunikasi (homo


loquens dan animal symbolicum)

Manusia dapat berpikir abstrak dan konseptual (homo


sapiens / animal that reason) ditandai sifat ingin tahu
Manusia sebagai Mahluk Individu
Perbedaan fisik.
Perbedaan sosial.
Perbedaan kepribadian.
Perbedaan kecakapan dan kepandaian.
Manusia sebagai Makhluk Sosial
Tidak ada manusia yang mampu hidup tanpa bantuan
orang lain.
Hakikatnya : membentuk hukum, mendirikan kaidah
perilaku bekerja sama dalam kelompok.
Manusia sebagai Makhluk Susila
 Susila berasal dari kata “su” dan “sila” yang berarti
kepantasan.
 Pandangan manusia sebagai makhluk asusila atau
manusia sebagai mahluk bermoral bersumber pada
kepercayaan .
 Mengapa harus menerapkan norma dan nilai ?

Bermasyarakat/ Mahluk sosial


Manusia sebagai Makhluk Keberagamaan
Percaya pada Tuhan, melakukan ritual, Ibadah dan
upacara-upacara.
Hubungan pribadi manusia dengan Tuhan yang
bersifat transendefal ( melibatkan rohani manusia
bersifat perorangan.
Potensi Manusia
 Manusia memiliki fasilitas istimewa yaitu akal.
 Potensi yang berasal dari cipta yaitu :
a. Intelectual Quotient (IQ)
b. Emosional Quotient (EQ)
c. Spiritual Quotient (SQ)
d. Performance Quotient (PQ)
Sifat hakikat manusia
Sifat yang hanya dimiliki oleh manusia atau ciri-ciri
karakteristik
Sifat hakikat manusia akan membentuk peta tentang
karakteristik manusia.
Peta tersebut menjadi landasan untuk memberikan
acuan baginya untuk bersikap, menyusun strategi,
metode, dan teknik untuk merancang dan
melaksanakan komunikasi edukatif.
Wujud sifat hakikat manusia
1. Kemampuan menyadari diri: individualitas dan
sosialitas
2. Kemampuan bereksistensi: ber-ada
3. Pemilikan kata hati / hati nurani / suara hati:
kemampuan pada diri manusia yang memberi
penerangan tentang baik buruknya perbuatan sebagai
manusia
4. Moral / etika: merujuk pada perbuatan yang baik /
benar ataukah yang salah, yang berperikemanusiaan
atau yang jahat
5. Tanggung jawab: kesediaan untuk menanggung segenap
akibat dari perbuatan yang menuntut jawab

6. Rasa kebebasan: bebas berbuat sepanjang tidak


bertentangan dengan tuntutan kodrat manusia
7. Kewajiban dan hak:
• Disiplin rasional, jika melanggar menimbulkan rasa salah
• Disiplin sosial, jika melanggar menimbulkan rasa malu
• Disiplin agama, jika melanggar menimbulkan rasa berdosa

8. Kemampuan menghayati kebahagiaan

Anda mungkin juga menyukai