DISUSUN OLEH:
Membicarakan manusia dan kebudayaan tak akan luput/ujungnya akan kepada hubungan
manusia dan kebudayaan itu sendiri.
I. Manusia
I.1. Pengertian Manusia
Dalam ilmu eksakta, manusia dianggap sebagai kumpulan dari partikal-
partikel yang membentuk jaringan-jaringan sistem (ilmu kimia), kumpulan dari
berbagai sistem fisik yang terkait (ilmu biologi), dan merupakan kumpulan dari
energi (Ilmu Fisika).
Sementara dalam ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin
memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan (ilmu
ekonomi), makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang
selalu ingin memiliki kekuasaan (ilmu politik), makhluk yang berbudaya (ilmu
filsafat), dan masih banyak lagi.
II. Kebudayaan
II.1. Pengertian Kebudayaan
Secara etimologi budaya atau culture, dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah “pikiran, akal budi, hasil.” Dalam bahasa Sansekerta kata
kebudayaan berasal dari kata Budh yang berarti akal, yang kemudian menjadi
kata budhi atau bhudaya sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil
pemikiran atau akal manusia. Supartono Widyosiswoyo, dalam bukunya “Ilmu
Budaya dasar” mengatakan bahwa budaya berasal dari kata budi dan daya.
Budi adalah akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan sedangkan
daya adalah perbuatan atau ikhtiar sebagai unsur jasmani. sehingga kebudayaan
diartikan sebagai hasil dari akal dan ihtiar manusia.
Sedangkan pengertian secara terminologi, menurut Koentjaraningrat
(kuncoroningrat) dalam bukunya “Ilmu Pengantar Antropologi”
mendefinisikan kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar.
1. Bahasa, yaitu suatu sistem perlambangan yang secara arbitrel dibentuk atas
unsur – unsur bunyi ucapan manusia yang digunakan sebagai gagasan
sarana interaksi.
Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi
atau berhubungan dengan sesamanya
2. Sistem pengetahuan, yaitu semua hal yang diketahui manusia dalam suatu
kebudayaan mengenai lingkungan alam maupun sosialnya menurut azas –
azas susunan tertentu.
3. Organisasi sosial, yaitu keseluruhan sistem yang mengatur semua aspek
kehidupan masyarakat dan merupakan salah satu dari unsur kebudayaan
universal.
4. Sistem peralatan hidup dan tekhnologi, yaitu rangkaian konsep serta
aktivitas mengenai pengadaan, pemeliharaan, dan penggunaan sarana hidup
manusia dalam kebudayaannya
5. Kesenian, yaitu suatu sistem keindahan yang didapatkan dari hasil
kebudayaan serta memiliki nilai dan makna yang mendukung eksistensi
kebudayaan tersebut
6. Sistem religi, yaitu rangkaian keyakinan mengenai alam gaib, aktivitas
upacaranya serta sarana yang berfungsi melaksanakan komunikasi manusia
dengan kekuatan alam gaib.
7. Sistem ekonomi, yaitu produk manusia menjadikan tingkat hidup manusia
terus berkembang.
II.3. Wujud Kebudayaan
Menurut Supartono Widyosiswoyo, wujud kebudayaan paling sedikit
dapat dibedakan menjadi tiga:
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk
kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan
sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula
disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-
aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang
berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat
berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud
kebudayaan.
III. Kesimpulan
Dari berbagai pemaparan pendapat menurut para ahli, dapat kita simpulkan
bahwa hubungan manusia dan kebudayaan meliputi:
Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan
membangun dunianya;
Obyektivasi,(manusia dipandang/menyandang status realitas dari hasil kegiatan
manusia “kepala suku” “Tetua Adat” ) proses dimana masyarakat menjadi realitas
obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan
manusia,
Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya
bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup
dengan baik.
Prasetyo, Djoko Tri. 2004. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta
Tasmuji, Dkk. 2011. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar. Surabaya:
IAIN Sunan Ampel Press
Ranjabar, Jacobus. 2006. Sistem Sosial Budaya Indonesia; Suatu Pengantar. Bogor:
Ghalia Indonesia
Nugroho, Widyo dan Achmad Muchji. 1994. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma
https://fadelhajjhidayatulloh.wordpress.com/2016/10/10/manusia-dan-kebudayaan/
https://cerdika.com/contoh-perubahan-sosial-budaya/