Anda di halaman 1dari 1

[A Poem Titled You – 1]

“Kita tidak akan benar-benar abadi”


“Kenapa?”
“Karena kita adalah waktu itu sendiri”

Kehidupan mungkin begitu riuh dalam pikirmu yang sederhana.


Aku mengerti kau tak pernah menyukai caraku menggambarkan sesuatunya dengan semesta.
Kau tak akan pernah membiarkan merahnya senja merona di kedua pipimu atau mengizinkan
luasnya langit biru untuk mampu menghangatkan dadamu.
Namun bagiku, seperti inilah yang aku mampu.

Harusnya aku tidak pura-pura lupa bahwa kamu telah punya segalanya di sana.
Namun tak apa, beberapa perpisahan memang layak dirayakan meski sebagiannya akan tetap
tinggal sampai dinamai kehilangan.

Pada akhirnya aku tahu,


Sekurang apapun yang aku mampu
Aku bisa merasa cukup hanya dengan dirimu,

Jika artinya aku memang jatuh cinta,


Seperti pikirmu: Biar Ia Sederhana.

Anda mungkin juga menyukai