Anda di halaman 1dari 19

ILMU BUDAYA DASAR

DI SUSUN OLEH : YAN AJIE PRASETIA 17111481 1 KA 40

PROGRAM SARJANA SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB II. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN 2.1. UNSUR-UNSUR YANG MEMBANGUN MANUSIA 2.2. HAKEKAT MANUSIA 2.3. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR 2.4. PENGERTIAN KEBUDAYAAN DAN UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN 2.5. WUJUD KEBUDAYAAN 2.6. ORIENTASI NILAI BUDAYA 2.7. PERUBAHAN KEBUDAYAAN 2.8. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN KESIMPULAN REFERENSI

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmatNya dan perlindunganNya serta kelancaran yang selalu menyertai saya, sehingga dapat

menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun atas dasar data-data, tugas dan pengetahuan yang saya dapatkan dari berbagai sumber. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dan sebagai pengembangan softskill.

Dengan penuh keterbukaan saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna karena pengutahuan saya yang terbatas, untuk segala bentuk kritik dan saran yang membangun , saya harapkan guna kesempurnaan makalah - makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak.

BAB II MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain. Dalam pembahasan awal mengenai mata kuliah IBD kita sudah di bicarakan bahwa kedua hal tersebut merupakan dasar bagi pembahasan materi-materi selanjutnya. Dalam uraian ini kita akan mencoba membahas tentang pengertian pengertian dasar tentang manusia dan kebudayaan. Uraian ini di maksudkan untuk memberikan dasar yang lebih kuat untuk pembahasan tentang materi IBD.

MANUSIA Manusia di alam ini memegang peranan yang unik, dan dapat di pandang dari banyak

segi. Dalam ilmu eksakta, manusia di pandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia).manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energy (ilmu fisika). Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu social, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setisp kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan mahluk social yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), mahluk yang berbudaya , sering di sebut homo-humanus (filsafat). Dari definisi-definisi tersebut diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat di pandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan. Tetapi siapakah manusia itu sebenarnya? Berdasarkan pada uraian diatas tentu kitabakan mengalami kesulitanj dalam menjawab pertanyaan tersebut, oleh karena itu kita akan mencoba menerangkan siapa manusia itu sebenarnya dari unsur-unsur yang membangun manusia. 2.1. UNSUR UNSUR YANG MEMBANGUN MANUSIA Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia 1. Manusia terdiri dari empat unsur yang terkait

Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang Nampak pada luarnya, dapat diraba dan di foto, serta menempati ruang dan waktu

Hayat, yaitu :mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak. Ruh, yaitu :bimbingan dan pimpinan tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan

Nafas, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.

2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu : Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak Nampak. Id merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukan cirri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan prosesproses ketidaksadaran (unconscious). Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar. Terlepas dari realitas dan pengaruh social, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingtual libidinal yang harus di penuhi baik secara langsung mengalami pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan. Proses pemenuhan kepuasan yang disebutkan terakhir yang dilakukan secara tidak langsung disebut sebagai proses primer. Obyek yang nyata dari pemuasan kebutuhan langsung dalam prinsip kesenangan ditentukan oleh tahan psikoseksual dari perkembangan individual. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.

2.2. HAKEKAT MANUSIA a. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetpi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuhnya dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan. b. Mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, jika di bandingkan dengan mahluk lainnya. Kesempurnaanya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia di lengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu

mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan, atau sebaliknya. Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu

menciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui panca indera. Tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya: Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senag atau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu. Perasaan estesis, yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa senag apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal apabila tidak indah. Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang apabila sesuatu itu baik. Sebaliknya, perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.

Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kekebihan dari yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi, angkuh, dan sombong, sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya ia merasa rendah diri.

Perasaan social, perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila seseorang berhasil, ia akan merasa senang, namun apabila seseorang gagal atau mendapatkan musibah, ia akan merasa sedih.

Perasaan religious, perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan. Seseorang merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan Nya.

Adanya kehendak dari setiap manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan menurut moral. c. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dan sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi segi : kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi social, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dan sebagainya. d. Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya. Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran eksistensialisme memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungaannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hokum alamiah pula. Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estesis, etis dan religious. Dengan kehidupan estesis, manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan kembali (karya) dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis manusia meningkatkan kehidupan estesis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-

bentuk keputusan bebas dan di pertanggung jawabkan. Dengan kehidupan religious, manusia menghayati pertemuannya dengan Tuhan.

2.3. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR Budaya yang terdapat di dunia beraneka ragam.Bermacam-macam budaya dikarenakan perbedaan peradaban daerah itu masing-masing,selain itu juga karena letak geografis daerah tersebut.Manusia mendiami wilayah yang berbeda,ada yang di wilayah Barat,Timur Tengah,dan Timur.Berada di lingkungan yang berbeda membuat kebiasaan,adat istiadat ,budaya juga berbeda.perbedaan budaya tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya.Misalnya pada bangsa timur,bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah,bangsa yang mempunyai kepribadian baik,dan bangsa yang bersahabat.Banyak orang dari wilayah lain yang tertarik pada kebudayaan bangsa timur. Kepribadian bangsa timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat, dari wilayahnya, lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun berbeda. menjelaskan tentang kepribadian bangsa timur,sudah jelas kita semua tau bahwa bangsa timur identik dengan benua Asia. Yang penduduknya sebagian besar berambut hitam dan berkulit sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit. Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi.

2.4. PENGERTIAN KEBUDAYAAN DAN UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang

merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislow Malinowski berpendapat bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Upacara kedewasaan dari suku WaYao di Malawi, Afrika. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. UNSUR UNSUR KEBUDAYAAN Untuk lebih mendalam tentang unsur-unsur kebudayaan, perlu dikenal beberapa masalah lain yang menyangkut kebudayaan. Misalnya apa yang disebut dengan unsur. Yang di maksud dengan unsur disini dalah apa saja sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga kebudayaan disini lebih mengandung makna totalitas dari pada sekedar penjumlahan unsurunsur yang terdapat di dalamnya. Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsurunsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan.

Misalnya dalam kebudayaan Indonesia dapat dijumpai unsur besar seperti Majelis Permusyawaratan Rakyat disamping unsur kecil seperti sisir, kancing, baju, peniti dan lainlainnya yang di jual di pinggir jalan. Beberapa orang sarjana, telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan, misalnya Melville J. Herkovits mengjukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan. Di katakannya bahwa hanya ada empat unsur dalam kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan. C. Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories Of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:

1.

Bahasa Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada

mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhirnya menjadi bentuk bahasa tulisan.
2.

Sistem Pengetahuan Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat di peroleh

dari pemikiran sendiri. disamping itu didapat juga dari orang lain. kemampuan manusia mengingat-ingat apa yang telah di ketahui kemudian menyampaikannya kepada oraang lain melalui bahasa, menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bila pengetahuan itu di bukukan, maka penyebarannya dapat dilakukan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
3.

Organisasi Sosial Merupakan produk manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya

lemah, namun memiliki akal, maka di susunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
4.

Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi Sistem ini merupakan produk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari

pemikirannya yang cerdas dan di bantu dengan tanganya yang dapat memegang sesuatu

dengan erat, manusia dapat membuat dan mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaanya itulah manusia dapat binatang.
5.

lebih mampu

mencukupi kebutuhannya daripada

Sistem Mata Pencaharian Manusia sebagai homo economicus menghasilkan produk yang menjadikan

tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.


6.

Sistem Religi Manusia yang merupakan homo religious, diberikan kecerdasan pikiran dan

perasaan luhur, tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang lebih besar. Karena itu manusia takut , sehingga menyembahnya dan lahirlah sebuah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
7.

Kesenian Setelah manusia dapat memnuhi kebutuhan fisiknya, maka di butuhkan kebutuhan

psikisnya untuk di puaskan. Manusia bukan semata-mata lagi memenuhi kebutuhan isi perutnya saja, mereka juga perlu pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian. Dan itu merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus.

Cultural universal tersebut di jabarkan kembali dalam unsur-unsur yang lebih kecil disebut kegiatan-kegiatan kebudayaan atau cultural activity. Cultural activity dapat di bagi menjadi unsur yang lebih kecil lagi yang di sebut trait complex. Dan pada akhirnya sebagai unsur kebudayaan terkecil yang membentuk trait, adalah items. Masalah lain yang penting juga tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum mengatakan bahwa kebudayaan dapat di bedakan dalam dua bentuk wujudnya. Pertama, kebudayan bendaniah (material) dengan cirri dapat dirasa saja. Kedua, kebudayaan rohaniah (spiritual) dengan cirri dapat dirasa saja.

2.5. WUJUD KEBUDAYAAN

J. J Honigmann

(dalam Koenjtaraningrat, 2000)

membedakan adanya tiga gejala

kebudayaan , yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact, dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
1.

Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-

nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.


2.

Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari

manusia dalam masyarakat


3.

Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Mengenai wujud kebudayaan ini, Elly M.Setiadi dkk dalam Buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (2007:29-30) memberikan penjelasannya sebagai berikut : 1. Wujud Ide Wujud tersebut menunjukann wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup. Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut adat istiadat. 2. Wujud perilaku Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam sistem ssosial ini terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat konkret dalam wujud perilaku dan bahasa. 3. Wujud Artefak Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana seluruhnya merupakan hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan. Contohnya : candi, bangunan, baju, kain komputer dll.

2.6. ORIENTASI NILAI BUDAYA Orientasi nilai adalah bersifat komplek tetapi terpola pada prinsip ynag mengutamakan tatanan dan langsung pada tindakan dan pikiran manusia yang berhubungan dengan solusi dalam memecahkan masalah. Ada tiga asumsi dari pernyataan diatas: 1. Orang dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah. 2. Solusi yang tersedia tidak terbatas. 3. Satu solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua potensial tampak pada setiap budaya. Orientasi Human Nature Human nature adalah orientasi yang menunjuk pada karakter pembawaan sifat manusia. Yang dipandang sebagai pembawaan yang baik, jahat, atau campuran dari itu. Manusia di pandang tidak hanya sebagai baik atau jahat tetapi juga untuk merubah dan tidak dapat berubah. Kita harus mengakui bahwa hubungan manusia sebagai campuran baik dan buruk, sedangkan yang tidak sama adalah sebagai pandangan adalah netral. Ada enam solusi potensial pada masalah ini yaitu : 1. Manusia yang jahat tetapi dapat merubah. 2. Manusia jahat dan tidak dapat dirubah. 3. Manusia adalah netral yang respek pada baik dan jahat. 4. Manusia adalah campuran baik dan jahat. 5. Manusia itu baik tapi dapat berubah. 6. Manusia itu baik dan tidak dapat berubah. Orientasi Nature/Alam Person Ada tiga tipe utama yaitu : 1. Menguasai alam, orientasi ini melihat bahwa semua kekuatan alam dapat mengatasi masalah. 2. Harmoni dengan alam, memiliki makna bahwa tidak ada perbedaan antara kehidupan manusia, sifat dan supernatural. 3. Penaklukan kepada alam yang unggul dinegara seperti spanyol, Amerika. Yaitu kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang dapat dikerjakan untuk mengontrol alam jika ada ancaman, tidak sesuatupun yang dapat terlepas dari bahaya.

Orientasi Aktifitas Aktifitas manusia dapat dilihat dalam tiga cara yaitu : 1. Doing, orientasi ini melibatkan pada tipe aktifitas yang hasilnya tampak pada eksternal individu yang diukur dengan sesuatu. 2. Being merupakan lawan yang exterm dari orientasi doing. 3. Becoming merupakan integrasi keseluruhan pada perkembangan diri.

Orientasi Waktu Merupakan orientasi pada tiga masa yaitu : 1. Waktu masa lalu adalah unggul dalam budaya dalam penempatan nilai yang tinggi pada tradisi di masa lalu. 2. Orientasi masa sekarang yaitu dimana orang-orang member perhatian yang relative kecil pada apa yang dikerjakan pada masa lalu dan pada apa yang akan terjadi pada masa depan. 3. Orientasi masa depan adalah masa yang memiliki nilai tinggi.

Orientasi relational Menurut Kluckhon dan Strodbeck, memisahkan tiga cara untuk mengartikan hubungan

dengan orang lain yaitu : 1. Individualism Orientasi ini ditandai dengan otonomi individu dengan kata lain individu adalah unik dan sebagai entitas tersendiri. Prioritas tujuan dan sasarannya adalah memprioritaskan pada individu dari pada kelompok. 2. Orientasi langsung atau lineality Orientasi ini memfokuskan pada kelompok dengan tujuan kelompok merupakan prioritas utama. Menurut Kluckhon dan strodbeck kontinyuitas dari kelompok adalah melalui waktu individu-individu adalh penting hanya untuk anggota kelompok tersebut. 3. Collaterality Orientasi ini memfokuskan pada kelompok tetapi bukan perluasan kelompok melalui waktu. Sepertinya focus pada perluasan kelompok secara lateral/ke samping (anggota kelompok dari individu yang paling dekat dalam waktu dan tempat). Tujuan dari

kelompok diatas kepentingan individu. Pada kenyataannya orang-orang tidak mempertimbangkannya kecuali vis a vis/ sebagai lawan anggota kelompok. Penerapan Orientasi Nilai orientasi ini digunakan untuk memahami komunikasi dengan orang asing. Dengan mempertimbangkan dua budaya yang tampaknya mirip, misalnya inggris dan amerika serikst. Selain itu ada juga yang mirip di permukaannya saja ternyata berbeda orientasinya. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kesalah pahaman antara orang-orang dalam budaya yang berbeda.

2.7. PERUBAHAN KEBUDAYAAN Pengertian perubahan kebudayaan adalah sesuatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidaksesuain diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitive yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Artinya, karena terjadi hubungan antar kelompok manusia di dalam masyarakat. Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal : 1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk. 2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat. Selain hal-hal diatas ada juga faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu : 1. Faktor yang mendorong perubahan kebudayaan.

Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur unsur teknologi dan ekonomi (kebudayaan material). Adanya individu-individu yang mudah menerima unsur unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda. Ada faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.

Selain faktor diatas ada faktor intern dan ekstern yang mendukung terjadinya perubahan kebudayaan : Faktor intern Perubahan demografis Konflik social Bencana alam Perubahan lingkungan alam

Faktor ekstern Perdagangan Penyebaran agama Peperangan

2. Faktor penghambat perubahan kebudayaan. Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah seperti : adat istiadat dan keyakinan agama (kebudayaan non material) Adanya individu-individu yang sukar menerima unsur-unsur perubahan terutama generasi yang kolot. 2.8. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan. Dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya? Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal, maksudnya adalah bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan. Dan setelah kebudayaan terciptamaka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya merupakan satu kesatuan.

Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat di pandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu : 1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekpresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia. 2. Obyektivasi, merupakan proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia. 3. Internalisasi, proses disergapnya masyarakat oleh manusia. Maksudnya adalah manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang di bentuk oleh masyarakat. Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan terasing. Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat memiliki keterkaitan yang sangat erat satu sama lain. pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul, manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan di lakukan dengan lebih cermat.

KESIMPULAN

Ilmu Budaya Dasar sebagai mata kuliah dasar umum sangat berguna untuk mahasiswa, selein untuk pengembangan soft skill, Ilmu Budaya Dasar juga memberikan pelajaran tentang perkembangan kebudayaan. manusia, kesenian, dan unsur-unsur lain yang terkait dalam terbentuknya sutu kebudayaan merupakan ciriciri setiap bangsa. Setiap bangsa memiliki ciri budaya yang berbeda-beda. Namun demikian perbedaan kebudayaan setiap bangsa merupakan hal yang harus kita ketahui agar menambah wawasan, dan sikap saling menghargai antar bangsa.

REFERENSI

http://teraiania.wordpress.com/2011/02/23/tugas-ibd-manusia-dan-kebudayaan/ http://fernandotb.wordpress.com/2010/12/17/kepribadian-bangsa-timur/ http://jauharieffendy.multiply.com/journal/item/35 http://vaisal.wordpress.com/2011/03/09/pengertian-kebudayaan/ http://com3nk.wordpress.com/2010/05/19/wujud-dan-unsur-kebudayaan/ http://dwikartikawati.blogspot.com/2010/08/orientasi-orientasi-nilai-budaya.html http://kierielf.blogspot.com/2011/05/perubahan-kebudayaan.html http://mohamadramadhona.ngeblogs.com/kaitan-manusia-dan-kebudayaan/ http://hadi-detected.blogspot.com/2011/05/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam.html http://bacaebookgratis.wordpress.com/2011/06/03/3-konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalamkesusastraan-2/ http://nillacanimoeth.ngeblogs.com/2009/12/12/ilmu-sosial-dasar/ http://ykaditya.blogspot.com/2010/02/perbedaan-dan-persamaan-isd-dengan-ips.html

Anda mungkin juga menyukai