Anda di halaman 1dari 10

ILMU BUDAYA DASAR

DI SUSUN OLEH : YAN AJIE PRASETIA 17111481 1 KA 40

PROGRAM SARJANA SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB III KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSTRAAN 3.1. PENDEKATAN KESUSASTRAAN 3.2. ILMU BUDAYA DASAR YANG DI HUBUNGKAN DENGAN PROSA 3.3. NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI 3.4. ILMU BUDAYA DASAR YANG DI HUBUNGKAN DENGAN PUISI KESIMPULAN REFERENSI

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmatNya dan perlindunganNya serta kelancaran yang selalu menyertai saya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun atas dasar data-data, tugas dan pengetahuan yang saya dapatkan dari berbagai sumber. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dan sebagai pengembangan softskill.

Dengan penuh keterbukaan saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna karena pengutahuan saya yang terbatas, untuk segala bentuk kritik dan saran yang membangun , saya harapkan guna kesempurnaan makalah - makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak.

BAB III KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN 1.1. PENDEKATAN KESUSASTRAAN Sastra berasal dari kata castra yang berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang di tulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang dan sebagainya. Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upayamanusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikiran. Secara morfologis, kesusastraan di bentuk dari dua kata, yaitu su dan sastradengan mendapat imbuhan ke- dan an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya. Ada tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra dan karya sastra. 1. Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra. 2. Teori sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas, hokum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra. 3. Sejarah sastra, ilmu yang mempelajari karya sastra sejak timbulnya hingga perkembangan terbaru. 4. Kritik sastra, adalah ilmu yang mempelajari karya sastra dengan memberikan pertimbangan dan penilaian terhadap karya sastra. Kritik sastra dikenal juga dengan nama telaah sastra. 5. Filologi, cabang ilmu sastranyang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal tata nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari masyarakat yang memiliki karya sastra. Keempat cabang ilmu tersebut tentunya mempunyai keterkaitan satu sama lain dalam rangka memahami sastra secara keseluruhan. 6. Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik seperti puisi, cerpen/novel, atau drama. 7. Karya sastra pada dasarnya adalah sebagai alat komunikasi antara sastrawan dan masyarakat pembacanya. Karya sastra selalu berisi pemikiran, gagasan, kisahan, dan amanat yang di komunikasikan kepada pembaca. Untuk menagkap ini, pembaca harusmampu mengapresiasikannya. Pengetahuan tentang pengertian sastra belum lengkap bila belum tahu manfaatnya. Horatius mengatakan bahwa manfaat sastra itu berguna dan menyenangkan. Secara lebih jelas dapat dijelaskan sebagai berikut.

Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan yang disajikan pengarang mengenai kehidupan yang di tampilkan. Pembaca akan memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran terhadap kisah yang disajikan.

Karya sastra dapat memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup para tokoh dalam karya. Karya sastra dapat memperkarya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan, pemikiran, cita-cita, serta kehidupan masyarakat yang di gambarkan dalam karya. Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Didalam karya sastra terdapat nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat digunakan untuk menadi sarana penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi pembacanya.

Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang keadaan social budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam waktu tertentu.

Menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan leonie dalam bukunya sosiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. Jaddi, hubungan antara bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif, dimana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan. Namun pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai hubungan yang koordinatif, yakni hubungan yang sedrajat, yang kedudukannya sama tinggi. Masinambouw menyebutkan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Jika kebudayaan itu adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya interaksi itu. Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar karena materi-materi yang di ulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya Indonesia sangat menunjukan adanya sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, Negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut. 1. Kenyataan bahwa bangsa Indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukaan, dan kedaerhan. 2. Proses pembangunan yang sedang berlansung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negative berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusia pun terkena pengaruhnya. 3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia tidak mampu mengikuti kemajuan yang telah diciptakannya.

1.2. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA Istilah prosa banyak padananya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek. Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru. A. Prosa lama meliputi Dongeng-dongeng Hikayat Sejarah Epos Cerita pelipur lara

B. Prosa baru meliputi Cerita pendek Roman/novel Biografi Kisah Otobiografi

1.3. NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan kata lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat satra antara lain : 1. Prosa friksi memberikan kesenangan Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembacaa mendapatkan pengalaman sebagaimana menegalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing. Yang brlum dikunjungi atau yang tidak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses. 2. Prosa fiksi memberikan informasi Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang

kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali. 3. Prosa fiksi memberikan warisan cultural Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa. 4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan Lewat prosa friksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri. Adanya semacam kaidah kemungkinan yang tidak mungkin dalam fiksi inilah yang memungkinkan pembaca untuk dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasannya dengan tokoh, hidup dan kehidupan manusia. Dari banyak memperoleh pengalaman sastra, pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya, terutama dalam menghadapi kenyataan kenyataan diluar dirinya yang mungkin sangat berlainan dengan pribadinya.

1.4. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran ilmu budaya dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran satra dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat didalam ilmu budaya dasar. Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian meruapakan unsure dari kebudayaan. Jika diberi batasan, maka puisi adalah batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan tuhan melalui media bahasa yang artistic/ekstetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan dengan kata-katanya. Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan : 1. Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dan sebagainya sehingga puisi menjadi segar, hidup,menarik dan member kejelasan gambaran angan. 2. Kata-kata yang ambiguitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir. 3. Kata-kata berjiwa, yaitu kata-kata yang telah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau. 4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-lata yang telah diberi tambahan nilai rasa dan asosiasi asosiasi tertentu.

5. Pengulangan yang berfungsi untuk mengintefsikan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati. Dibalik kata-kata yang padat, ekonomis dan sukar di cerna maknanya itu, puisi berisi potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan kepada kita suasana-suasana dan peristiwa-peristiwa kehidupan manusia dan juga dalam kaitan kehidupannya dengan alam dan tuhan. Ia merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan tuhan yang diekspresikannya melalui bahasa yang artistic.

KESIMPULAN

Ilmu Budaya Dasar sebagai mata kuliah dasar umum sangat berguna untuk mahasiswa, selein untuk pengembangan soft skill, Ilmu Budaya Dasar juga memberikan pelajaran tentang perkembangan kebudayaan. manusia, kesenian, dan unsur-unsur lain yang terkait dalam terbentuknya sutu kebudayaan merupakan ciri-ciri setiap bangsa. Setiap bangsa memiliki ciri budaya yang berbeda-beda. Namun demikian perbedaan kebudayaan setiap bangsa merupakan hal yang harus kita ketahui agar menambah wawasan, dan sikap saling menghargai antar bangsa.

REFERENSI

http://teraiania.wordpress.com/2011/02/23/tugas-ibd-manusia-dan-kebudayaan/ http://fernandotb.wordpress.com/2010/12/17/kepribadian-bangsa-timur/ http://jauharieffendy.multiply.com/journal/item/35 http://vaisal.wordpress.com/2011/03/09/pengertian-kebudayaan/ http://com3nk.wordpress.com/2010/05/19/wujud-dan-unsur-kebudayaan/ http://dwikartikawati.blogspot.com/2010/08/orientasi-orientasi-nilai-budaya.html http://kierielf.blogspot.com/2011/05/perubahan-kebudayaan.html http://mohamadramadhona.ngeblogs.com/kaitan-manusia-dan-kebudayaan/ http://hadi-detected.blogspot.com/2011/05/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam.html http://bacaebookgratis.wordpress.com/2011/06/03/3-konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalamkesusastraan-2/ http://nillacanimoeth.ngeblogs.com/2009/12/12/ilmu-sosial-dasar/ http://ykaditya.blogspot.com/2010/02/perbedaan-dan-persamaan-isd-dengan-ips.html

Anda mungkin juga menyukai