Anda di halaman 1dari 11

Middle Childhood

Cognitive and Physical Development

Middle Childhood
Cognitive and Physical Development

Capaian Pembelajaran

Setelah mengikuti kuliah Middle Childhood


Cognitive and Physical Development diharapkan mahasiswa mampu menguraikan pertumbuhan dan
perkembangan serta kemampuan kognitif anak usia sekolah 6- 12 tahun (Middle Childhood) dan
masalah-masalahnya dengan tepat

Pendahuluan

Middle Childhood yaitu anak usia sekolah 6-12 tahun

Pada masa ini anak akan mengalami beberapa perubahan baik pertumbuhan dan perkembangan
sebagai dasar kemampuan (skills) membangun hubungan dan mempelajari sesuatu menuju masa remaja
dan dewasa

Populasi anak usia sekolah

Pertumbuhan Fisik

• Pertumbuhan mulai melambat:

• Pertumbuhan BB 5-8 pounds per tahun

• Pertumbuhan TB 2-3 inci per tahun

• Otot menjadi lebih besar dan kuat

• Growth Spurts:

 Usia 9 – 10 tahun anak perempuan

 Usia 11 tahun anak laki-laki

• Sampai usia 9 tahun, anak perempuan lebih pendek dan saat usia 9-10 tahun akan mengalami
growth spurt dan usia 11 tahun menjadi lebih tinggi dan berat badan meningkat

• Pertumbuhan dipengaruhi aktivitas, nutrisi, jenis kelamin dan faktor genetik

Perkembangan Motorik

Kemampuan Gerak Kasar

- Usia 5 tahun kemampuan bergerak meningkat seperti : berlari, melompat

- Mulai tertarik dengan aktivitas olahraga

Kemampuan Gerak Halus

 berkembang cepat mulai masa pra sekolah dan selanjutnya berkembang dengan pesat
Nutrisi

Nutrisi sangat memengaruhi pertumbuhan anak pada masa ini

Anak yang mendapatkan nutrisi yang baik menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan
anak yg tidak

Anak-anak dengan malnutrisi dan pertumbuhan stunted ketika memasuki usia sekolah sering tidak bisa
catch up

Nutrisi mendukung positif personaliti

• Emosi yang positif

• Kurang kecemasan

• Aktifitas lebih banyak

• Lebih semangat bereksplorasi dengan lingkungan

• Tidak mudah frustasi

• Lebih waspada

• Lebih berenergi

• Lebih percaya diri

Perkembangan Kognitif
Piaget dan pendidikan

• Seorang anak belajar aktif mempelajari dan membangun teorinya sendiri bagaimana dunia ini
terjadi

• Anak belajar sambil melakukan

• Mengajari anak lebih baik memperlihatkan daripada menceritakan (Teaching should be through
showing rather than telling)

• Piaget  gunakan objek nyata

Pra-operasional (usia 2 - 7 tahun)

• Cara berfikir tidak sistematis, tidak konsisten dan tidak logis

• Animisme: menganggap semua benda hidup

• Articialism: percaya segala sesuatu di lingkungan mempunyai jiwa

• Perceptually bound: menilai sesuatu berdasarkan apa yang dilihat atau didengar

• Centration: memusatkan perhatian terhadap suatu ciri paling menarik

• Egosentrisme: anak melihat lingkungan menurut kehendaknya


Operasional konkrit (usia 7 - 11 tahun)

Mulai menggunakan pemikiran logika

Hilang kecenderungan terhadap animism dan articialism

Egosentris berkurang

Decentration: kemampuan focus pada beberapa aspek suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya

Reversibility: kemampuan memahami jumlah benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal

Operasional konkrit (usia 7 - 11 tahun)

Seriation: kemampuan mengurutkan dan mengidentifikasi benda berdasarkan tampilannya seperti


panjang, berat dan warna.

Transitive Inference: kemampuan untuk mengambil kesimpulan pada hubungan antara dua benda yang
berhubungan juga dengan benda ketiga

Spatial Reasoning: pada usia 8-10 tahun, anak mampu memberikan petunjuk arah ke lokasi penting

Information Processing
Memory

Encoding  Proses pengubahan informasi dalam bentuk symbol-symbol tertentu sehingga dapat
disimpam dalam otak

Storage  penyimpanan, dilakukan setelah proses encoding selesai

Retrieval  memanggil kembali informasi yang telah disimpan

Information Processing
Memory

During middle childhood, short-term memory capacity improves significantly

Metamemory

An understanding about the processes that underlie memory emerge and improve during
middle childhood

Elementary schoolchildren learn control processes – strategies and techniques that enhance memory.

Children develop Metacognition –the process of monitoring your own thinking and memory

Information Processing
Control Processes

1- Rehearsal: proses kognisi dimana informasi akan diulang terus menerus agar bisa diingat

2- Organization: penataan atau restrukturisasi informasi seperti yang disimpan dalam memori

3- Semantic Elaboration: menggabungkan informasi yang diperoleh


4- Mental Imagery: kemampuan untuk membayangkan dan menciptakan gambaran peristiwa/ bentuk
benda dalam pikiran

5- Retrieval: mengingat kembali informasi yang telah disimpan dalam memori

6- Scripts: menggambarkan rangkaian informasi yang diperkirakan

Information-Processing
Automatization

1- Knowledge acquisition is automatic when processes require little attention

Children are automatically aware of how often they have encountered people.

Automatically, children develop an understanding of concepts, categorizations of objects, events, or


people.

2- Knowledge is deliberate and controlled when processes require large amounts of attention.

Information Processing Approaches

Cognitive Architecture

Determines the specific steps through which material is processed as it travels through the human mind.

Assume that the basic architecture of information-processing systems is constant over the course of
development, although the speed and capacity of the system are thought to grow.

Vygotsky

Classrooms are seen as places where children should have the opportunity to try new activities.

Children should focus on activities that involve interaction with others.

Cooperative learning – children benefit from the insight of others

Reciprocal teaching – students are taught to skim a passage, raise questions, summarize it, and predict
what will happen next

Inteligensi (pengukuran kemampuan kognitif)

1. Psychometric Approach

Tes IQ: pengukuran tingkat inteligensi anak menggunakan tes yang terstandarisasi untuk mengukur
pengetahuan dan keterampilan yang sudah pernah dipelajari

2. Cognitive Approach

Inteligensi muncul dengan berbagai cara berbeda dan satu tes tidak dapat mengukur semuanya

Psychometric Approach
Skor IQ

• IQ score = Mental Age


(MA)

divided by Chronological

Age (CA)

multiplied by 100

Variations of IQ Scores

Tes IQ

• Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC-III)

A test for children that provides separate measures of verbal and performance (nonverbal) skills
as well as a total score.

• Wechsler Adult Intelligence Scale-Revised (WAIS-III)

A test for adults that provides separate measures of verbal and performance skills as well as a
total score.

The Cognitive Approach


Robert J. Sternberg

Multidimensional Views of Intelligence

Sternberg’s Triarchic Theory of Intelligence

• Componential: inteligensi terbentuk melalui beberapa mekanisme (metakomponen, performa,


akuisisi pengetahuan)

• Experiential: rangkaian pengalaman dari novel hingga otomatisasi inteligensi diterapkan

• Contextual: inteligensi terkait dengan lingkungan individu berdasarkan cara seseorang berfungsi
dalam kehidupan sehari-hari (adaptasi, memilih dan membentuk lingkungan)

The Theory of Multiple Intelligences

• Language 7 intelligences

• Logical-mathematical +2

• Spatial relations Naturalistic

• Bodily-kinesthetic Existential

• Musical

• Interpersonal

• Intrapersonal

Gardner’s Multiple Intelligences


Verbal-linguistic. Kepekaan terhadap bunyi, struktur, makna, fungsi kata dan bahasa. (Penyair, jurnalis).

Logico-mathematical. Kepekaan pada pola-pola logis atau numerik dan mampu mengolah alur
pemikiran yang panjang. (Ahli matematika)

• Musicial. Kemampuan menciptakan dan mengapresiasi irama, pola dan warna nada, juga
bentuk-bentuk ekspresi musikal. (Komposer).

• Visuo-Spatial. Kepekaan mempersepsikan dunia visual-spasial seakurat mungkin dan


mentransformasi persepsi awal. (Arsitektur, navigator)

• Bodily-kinesthetic. Kemampuan mengontrol gerak tubuh dan kemahiran mengelola. (Penari,


atlit)

• Naturalist. Kemampuan mengenali dan mengklasifikasikan jenis-jenis hewan, mineral dan


tumbuhan. (Ahli biologi).

Interpersonal. Kemampuan mengenali dan merespons secara tepat suasana hati, temperamen,
motivasi dan keinginan orang lain. (Terapis, salesperson).

Intrapersonal. Kemampuan memahami perasaan sendiri dan membedakan emosi serta pengetahuan
tentang kekuatan dan kelemahan diri.

Eksistensial. Kemampuan berfikir sesuatu yang hakiki, menyangkut berbagai hal termasuk kehidupan-
kematian, kebaikan-kejahatan

Emotional Intelligence

Fluid Intelligence

kemampuan belajar strategi baru yang digunakan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai
permasalahan baru

Examples: categorizing items, remembering a set of numbers

Crystallized Intelligence

kemampuan untuk menggunakan kemampuan yang telah dipelajari sebelumnya dalam


menyelesaikan permasalahan umum.

Examples: solving a puzzle, solution for mystery

Learning and Thinking at School

Teaching facts or concepts

Giving directions for a particular lesson

Stating general rules of behavior

Correcting, disciplining, and praising children

Miscellaneous activities
Results

Children learn more in classes in which time on task is maximized, in which the teacher spends at least
half the time on actual teaching and less on such concerns as maintaining order.

What Should Do to Be Critical Thinkers


The 6 Rs

1- Remembering

2- Repeating

3- Reasoning

4- Reorganizing

5- Relating

6- Reflecting

The Main Emphasis in Teaching

Now, the emphasis is on

Teaching learning and thinking skills

Tailoring instruction to the child’s individual learning style and developmental level

Fostering independent, self-regulated, self-paced learning

Learning in small groups

Cooperative rather than competitive learning

Learning Styles
Cynthia Ulrich Tobias

The way in which we view the world is called our …

Perception

Learning Styles

The way we use the information we use is called …

Ordering

Four Combinations

Success in School

• Culture: achievement motivation is an acquired culturally based drive (McClelland)

• Gender: accounts for some differences, but this is often due to environmental factors rather
than brain physiology
• Parents: parents of successful children:

• Have realistic beliefs about their children

• Have high expectations

• Are authoritative parents

• Talk to, listen to, and read to their children

Masalah isu kesehatan yang umum dijumpai

Childhood injuries

• Cedera yang tidak disengaja (kecelakaan kenderaan bermotor, terjatuh atau terbentur objek)

• Supervisi yang kurang dari orangtua dan orang dewasa berhubungan erat dengan cedera pada
masa anak

Masalah isu kesehatan yang umum dijumpai

Obesitas

• Prevalensi obesitas kira-kira10 %

• Sebanyak 70% anak yang obesitas usia 10-13 tahun akan berlanjut sampai dewasa

• Obesitas dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi, DM tipe 2,
masalah pernafasan seperti sleep apnea dan masalah lainnya

Penyebab obesitas

1. Faktor genetik:

Anak dengan salah satu orangtua obesitas mempunyai kemungkinan 40 % mengalami obesitas,
dan 80% bila kedua orangtua obesitas

2. Faktor lingkungan:

Obesitas meningkat 54 % sejak 1960

 Nonton televisi, Kurang olahraga, Kebiasaan orangtua

Developmental Disorders

1- Mental Retardation

2- Depression

3- Attention Deficit Disorder

4- Learning Disabilities

1- Mental Retardation
(Causes)
Genetic anomalies

Prenatal exposure to diseases and drugs

Anoxia at birth

Extreme malnutrition during birth or during infancy

Family can have a debilitating or a facilitating effect on the child’s intellectual development

The Diagnostic and Statistical Manuel (DSM-IV)

• Criteria that a child should meet to be diagnosed as mentally retarded:

1- Significantly subaverage functioning based on IQ test scores

2- Significantly impaired adaptive behaviors in areas such as self-care, self-direction, and general
functioning

3- Onset before age 18

Four Levels of Mental Retardation

1- Mild Retardation (IQ of 55 to 70)

Can reach 3rd and 6th grade

Can hold jobs and function independently

Psychological retardation

2- Moderate (IQ of 40 to 55)

Slow to develop language and motor skills

Generally cannot progress beyond 2nd grade

Capable of training in social skills but need supervision

Psychological Retardation

Four Levels of Mental Retardation

3- Severe (IQ of 25 to 40)

Generally don’t profit from training

Are unlikely to support themselves

Need 24-hour care

4- Profound (IQ below 25)

Are not vegetative

Usually suffer from neurological and physiological disabilities (biological retardation)


2- Depression

Childhood Depression

exaggerated fear, clinginess, avoidance of everyday activities

Depression in Older Children

Sulking, school problems, acts of delinquency

Adult Depression

Profound sadness and hopelessness, negative outlook on life, suicidal thoughts

Depression
Prozac

Prescribing Prozac for children has become very popular.

No antidepressant has been approved by governmental regulators for use with children.

Because it is approved for adults, it is perfectly legal for physicians to write prescriptions for children.

What’s Wrong with Antidepressants for Children?

There is little evidence that antidepressant drugs have long term effectiveness.

We don’t know the consequences of the use of antidepressants on the developing brains of children.

The drugs in orange or mint-flavored syrups might lead to overdoses or perhaps encourage the use of
illegal drugs.

3- Attention Deficit Hyperactivity Disorder

Patients with ADD/ADHD suffer from an underactivation of the brain.

Their IQ is usually above average.

A gap between potential and performance occurs.

They often show an excess of Theta brainwaves (focused behavior) or insufficient Beta brainwaves
(unfocused behavior)

ADD/ADHD
Medication

• ADD/ADHD is the result of low levels of dopamine

• Ritalin is a stimulant that increases dopamine levels. Sensing that the levels of dopamine are
abnormally high, the brain may reduce its own production of dopamine. Thus, when Ritalin is
discontinued, the ADD?ADHD patient may be more ADD/ADHD than before taking the drug.

• The brain compensating mechanism would kick in to get rid of the extra dopamine.

Diagnostic Criteria for Attention-Deficit Hyperactivity Disorder


Symptoms must persist for at least six months

Symptoms must have begun before age seven

Symptoms present in at least two situations

Disorder impairs functioning

Diagnostic Criteria for Attention-Deficit Hyperactivity Disorder

Symptoms not explained by another disorder such as:

Anxiety

Schizophrenia

Mania

Dissociative Disorder

Personality Disorder

Developmental Disorder

4- Learning Disabilities

1- Reading Disorder (Dyslexia)

2- Disorder of Written Expression (Dysgraphia)

3- Mathematics Disorder (Dyscalculia)

Thank you

Anda mungkin juga menyukai