Anda di halaman 1dari 2

Epistemology

Epistemologi berasal dari kata “Episteme” yaitu pengetahuan dan juga “logos” yang bermakna
ilmu, sehingga epistemology dapat diartikan sebagai teori tentang ilmu pengetahuan atau Theory
of Knowledge. Awalnya epistemology dipopulerkan oleh J.F. Ferier pada tahun 1854 yang membuat dua
cabang dari ilmu filsafat dan membuat perbedaan diantara keduanya, yaitu epistemology dan ontology.
Lahirnya epistemology pada hakikatnya karena para pemikir melihat bahwa pancaindra manusia
merupakan satu satunya alat penghubung antara manusia dengan realitas eksternal. Dalam memahami
dan memaknai realitas eksternal itulah terkadang melahirkan kesalahan dan kekeliruan, dengan
demikian, sebagai pemikir tidak mnganggap valid lagi indra lahir itu dan berupaya membangun sruktur
pengindraan valid yang rasional.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat justru semakin menggiatkan manusia
unuk terus mencari kebenaran yang berlandaskan teori yang sudah ada sebelumnya untuk menguji
suatu teori atau menggugurkan suatu teori sebelumnya. Oleh karena itu pengetahuan bersifat statis
yaitu tidak berhenti pada satu titik dan akan terus berlangsung seiring dengan waktu manusia dalam
memenuhi rasa keingintahuannya terhadap duniannya. , sebagaimana manusia pada dasarnya adalah
makhluk pencari kebenaran dan tidak pernah puas dengan apa yang sudah ada maka kajian dari
epistemology itu sendiri membahas tentang bagaimana proses mendapatkan ilmu pengetahuan, hal-hal
apakah yang harus diperhatikan agar mendapatkan pengetahuan yang benar, apa yang disebut
kebenaran dan apa kriterianya
Objek telaah epistemologi adalah mempertanyakan bagaimana sesuatu itu datang, bagaimana
kita mengetahuinya, bagaimana kita membedakan dengan lainnya, jadi epistemology berkenan dengan
situasi dan kondisi ruang serta waktu mengenai sesuatu hal. Jadi yang menjadi landasan dalam tataran
epistemologi ini adalah proses apa yang memungkinkan untuk mendapatkan pengetahuan logika, etika,
estetika, bagaimana cara dan prosedur memperoleh kebenaran ilmiah, kebaikan moral dan keindahan
seni, apa yang disebut dengan kebenaran ilmiah, keindahan seni dan kebaikan moral.
Dalam memperoleh sumber ilmu pengetahuan ada beberapa metode yang populer dan
dijadikan rujukan dalam epistemologi pengetahuan, Sebagaimana dikemukakan Imam Wahyudi (2007)
sebagai berikut.
1. Metode empirisme
Metode empirisme merupakan suatu metode dalam filsafat untuk memperoleh ilmu
pengetahuin melalui pengalaman
2. Metode rasionalisme
Rasionalisme yaitu metode dalam sumber pengetahuan yang berlandaskan pada akal,tanpa
menyampingkan pengalaman tetapi para penganut rasionalisme yakin bahwa kebenaran
dan kesesatan terletak di dalam ide kita, dan bukannya di dalam dan barang sesuatu. Jika
kebenaran mengandung makna dan mempunyai ide yang sesuai dengan atau menunjuk
kepada kenyataan, maka kebenaran hanya ada di dalam pikiran kita dan hanya dapat
diperoleh dengan akal budi.
3. Metode fenomenalisme
Fenomenalisme yaitu satu cara atau metode dalam memperoleh sumber ilmu pengetahuan
dengan menggali pengalaman dari dalam diri seseorang itu sendiri.
4. Metode intuisinisme
Intuisionisme yaitu satu cara atau metode dalam memperoleh sumber ilmu pengetahuan
dengan menggunakan sarana intuisi untuk mengetahui secara langsung dan seketika

Anda mungkin juga menyukai