DEFINISI KUMUH
UN Habitat
Inadequate access to safe water, Inadequate access to sanitation and other infrastructure, Insecure residential status (masih sulit diukur dari data yang ada) Poor structural quality of housing (floor, wall, roof) Overcrowding (per kapita/m2 < 7,2)
Indikator tersebut digunakan untuk mengukur pencapaian Tujuan 7 (d) MDGs, kecuali indikator poin 3
NUSSP
P2KP-PNPM
Co-BILD
Penyusunan RTRP
Program KTP2D
Peningkatan kualitas lingkungan di kawasan perbatasan Peningkatan kualitas di kawasan rawan bencana
Target 7D: Mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh (minimal 100 juta) pada tahun 2020
7.10 Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan 20,75% (1993) 12,12% (2009) 6% (2020) BPS, Susenas
20.75
20.00
15.00 10.00 5.00 0.00
17.68 17.02 14.32 14.44 12.3 13.52 13.02 12.95 10.9 12.57
Target
6
1993
2000
2007
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
10.00
0.00
Masih tingginya jumlah rumah tangga yang menempati hunian tidak layak di perdesaan dan perkotaan
90-94
80-84 70-74 (Tahun) 60-64 50-54 40-44 30-34 20-24 10-14 0-4
Tren demografi menunjukkan bahwa Indonesia memiliki populasi muda, mewakili sejumlah besar rumah tangga baru yang potensial.
-10
-5
0 (Juta Jiwa)
10
Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS dan hasil kajian World Bank
Preventive Policies:
Mengutamakan perencanaan sebelum membangun (Planning BEFORE development) Perencanaan dan strategy terpadu untuk mendorong pemenuhan hunian yang layak untuk semua kalangan
RPJMN 2015-2019
Study 1: Conduct Desk Studies to Assess Policies and Initiatives related to Slums Alleviation Study 3: Assess Local Conditions and Institutional Capacities Study 2: Identify Slums and Informal Settlement General Data Study 4: Assess Urban Land Management with Regard to Security of Tenure
Study 5: Develop National Policy Framework for Slums Alleviation in Urban Areas
SAPOLA
Terima Kasih